Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH DASAR KONVERSI ENERGI

MOTOR SINKRON

DIBUAT OLEH :

GARRY RAMADHAN

D1021161068

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK
1
Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini

2
Page
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang……………………………………………………………. 4
1.2 Batas masalah……………………………………………………………. 5
1.3 Rumusan masalah……………………………………………………….. 5
1.4 Tujuan……………………………………………………………………. 6
1.5 Manfaat…………………………………………………………………… 6
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teoritis ……………………………………………………………. 7
2.2.1 Pengenalan Motor Sinkron……………………………………………… 7
2.2.2 Alternator tanpa beban............................................................………......……. 10
2.2.3 Alternator Berbeban ………………………………………………....……….. 10
2.2.4 Rangkaian Ekuivalen Generator Sinkron …………………………………. ... 11
2.2.5 Konstruksi Motor sinkron………………............................................ … 13
2.2.6 Karakteristik Motor Sinkron................................................................ … 18
2.2.7 Prinsip Kerja Motor Sikron………………………………………………. … 19
2.2.8 Keuntungan Dari Motor Sinkron………………………………………… … 23

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan…………………………………………………………………….. 24
2. Saran…………………………………………………………………………… 24
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 25
3
Page
BAB 1
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

Motor arus bolak-balik ( motor AC ) adalah suatu mesin yang berfungsi untuk
mengubah energi listrik arus bolak-balik menjadi energi gerak atau mekanik berupa putaran
rotor. Salah satu jenis motor arus bolak-balik adalah motor sinkron/serempak tiga fasa. Dan
dikatakan motor sinkron karena putaran medan stator ( medan putar ) dan putaran rotor
serempak/sinkron.

Motor sinkron pada pengoperasiannya tidak dapat melakukan start awal ( self
starting), oleh karena itu motor sinkron tiga fasa membutuhkan penggerakan awal ( prime over)
untuk memutar medan pada stator sampai pada kecepatan putar medan putar stator.

Pada motor sinkron, perubahan beban tidak mempengaruhi kecepatan putar motor
ketika motor masih bekerja maka rotor akan selalu terikat atau kopel secara magnetis dengan
medan putar dan dipaksa untuk berputar dengan kecepatan sinkronnya. Karena dengan
demikian, motor sinkron biasanya digunakan pada sistem operasi yang membutuhkan
kecepatan konstan dengan beban beruba-ubah. Contohnya Rolling Mills, mesin penghacur (
Crusher ), pulp Grinders, Reciprocating pump dan lain-lain.

Dengan demikian kita perlu mempelajari konsep dari motor sinkron, dimana motor
sinkron ini dapat menjadi suatu pilihan yang tepat untuk sistem operasi yang membutuhkan
kecepatan yang konstan dengan beban yang berubah-ubah.
4
Page
1.2 Batas Masalah

Makalah ini penulis batasi, adapun batasan masalahnya adalah :


1) Pengenalan motor Sinkron.
2) Kontruksi pada motor sinkron.
2) Prinsip kerja pada motor Sinkron.
3) Keuntungan dari motor sinkron.

1.3 Rumusan Masalah

Makalah ini penulis batasi, adapun batasan rumusan masalahnya adalah :


1) Bagaimana pengertian motor sinkron ?
2) Bagaimana kontruksi motor sinkron?
3) Bagaimana prinsip kerja motor sinkron ?
4) Bagaimana keuntungan dari motor sinkron?

5
Page
1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuat makalah ini adalah :


1) Menjelaskan pengertian motor sinkron.
2) Menjelaskan kontruksi pada motor sinkron.
3) Memberikan gambaran tentang prinsip kerja dari motor sinkron.
4) Mengetahui keuntungan dari pemakaian motor sinkron.

1.5 Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep tentang
motor sinkron . Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1) Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khusunya
tentang konsep motor sinkron .
2) Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep Motor Sinkron baik secara teoritis
maupun secara praktis.

6
Page
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teoritis

Motor sinkron adalah suatu motor AC tiga-fasa yang kecepatannya sinkron dengan
ketentuan Kecepatan rotor harus kurang atau terlambat dari perputaran fluks stator supaya arus
diinduksikan ke rotor sehigga menghasilkan kecepatan putaran yang sinkron dan tanpa slip.
Yon Rijono ( 1997 : 275 ) menyatakan motor sinkron adalah saling berinteraksinya kedua flux
magnit yang mengakibatkan rotor berputar dengan kecepatan putar rotor sinkron dengan
kecepatan stator.
Inu Hardi Kusumah ( 2008 : 163 ) menyatakan motor sinkron adalah motor yang dipergunakan
untuk memutar atau menggerakan mesin-mesin produksi di pabrik atau industri yang
menghendaki putaran tetap.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas disimpulkan bahwa motor sinkron adalah motor AC
tiga-fasa yang dijalankan pada kecepatan sinkron,tanpa slip. Yang secara umum penggunaan
motor sinkron difungsikan sebagai generator dan industri yang membutuhkan ketelitian
putaran dan putaran konstan.

2.2 Pembahasan

2.2.1 Pengenalan Motor Sinkron

Motor sinkron adalah motor AC tiga-fasa yang dijalankan pada kecepatan


sinkron,tanpa slip. Motor sinkron merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang penggunaanya
tidak seluas motor sinkron. Secara umum penggunaan motor sinkron difungsikan sebagi
generator, akan tetapi motor sinkron tetap digunakan oleh industri yang membutuhkan
ketelitian putaran dan putaran konstan.
Sebuah motor sinkron selalu beroperasi pada kecepatan konstan, pada kondisi tidak
berbeban. Tetapi apabila motor diberi beban, maka motor akan selalu akan berusaha untuk
7
Page
tetap pada putaran konstan. Dan motor akan melepaskan kondisi sinkronnya apabila beban
yang ditanggung terlalu besar ( Torsi pull-out ).

Gambar Motor Sinkron

Motor sinkron memiliki kekurangan didalam melakukan start dengan sendirinya.


Karena tidak memiliki torsi start awal, oleh karena itu motor itu motor sinkron memerlukan
beberapa alat bantu untuk membantu didalam start awal sehingga masuk didalam kondisi
sinkron.

Pada sebuah induksi motor, motor harus memiliki slip. Kecepatan rotor harus kurang
atau terlambat dari perputaran fluks stator supaya arus diinduksikan ke rotor. Jika induksi rotor
motor tersebut itu bertujuan untuk mencapai kecepatan sinkron, maka tidak ada garis gaya yang
memotong melalui rotor, sehigga tidak ada arus yang akan diinduksikan ke rotor dan tidak ada
torsi yang akan dikembangkan.
8
Page
motor sinkron memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Sebuah satator tiga fasa sama dengan motor induksi. Stator yang memilki
tegangan menengah sering digunakan.

b. Sebuah rotor yang bersinggungan ( bidang yang berputar ) yang memiliki


jumlah kutub yang sma sebagai statornya dan dipasok oleh sumber eksternal
arus DC. Tipe brush dan brushless exciters digunakan untuk memasok medan
arus DC ke rotor. Arus pada rotor membentuk suatu hubungan kutub magnetik
utara-selatan pada kutub-kutub rotor, yang memungkinkan rotor untuk
“mengunci” dengan fluks stator yang berputar.

c. Dimulai sebagi sebuah motor induksi. Rotor motor sinkron juga mempunyai
sebuah squirrel-cage winding yang dikenal sebagai Amortisseur winding, yaitu
berfungsi menghasilkan torsi untuk menyalakan motor.

d. Synchronous motor akan dijalankan pada kecepatan sinkron sesuai dengan


rumus: Synchronous RPM = 120 x Frekuensi
Banyak Kutub

Contoh: kecepatan dari suatu synchronous motor yang memiliki 24 kutub


dan bekerja pada frekuensi 60Hz adalah:
120 x 60 / 24 = 7200 / 24 = 300 RPM
9
Page
2.2.2 Alternator tanpa beban

Dengan memutar alternator pada kecepatan sinkron dan rotor diberi arus medan (IF),
maka tegangan (Ea ) akan terinduksi pada kumparan jangkar stator. Bentuk hubungannya
diperlihatkan pada persamaan berikut.
Ea = c.n.φ (1.2)
yang mana:
c = konstanta mesin
n = putaran sinkron
φ = fluks yang dihasilkan oleh IF

Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator, karenanya tidak
terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (IF).

2.2.3 Alternator Berbeban

Dalam keadaan berbeban arus jangkar akan mengalir dan mengakibatkan terjadinya
reaksi jangkar. Reaksi jangkar besifat reaktif karena itu dinyatakan sebagai reaktansi, dan
disebut reaktansi magnetisasi (Xm ). Reaktansi pemagnet (Xm ) ini bersama-sama dengan
reaktansi fluks bocor (Xa ) dikenal sebagai reaktansi sinkron (Xs) . Persamaan tegangan pada
generator adalah:
Ea = V + I.Ra + j I.Xs (1.3)
Xs = Xm + Xa (1.4)
yang mana:
Ea = tegangan induksi pada jangkar
V = tegangan terminal output
10

Ra = resistansi jangkar
Page

Xs = reaktansi sinkron
2.2.4 Rangkaian Ekuivalen Generator Sinkron

Tegangan induksi Ea dibangkitkan pada fasa generator sinkron. Tegangan ini biasanya
tidak sama dengan tegangan yang muncul pada terminal generator. Tegangan induksi sama
dengan tegangan output terminal hanya ketika tidak ada arus jangkar yang mengalir pada
mesin. Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan antara tegangan induksi dengan
tegangan terminal adalah:

1. Distorsi medan magnet pada celah udara oleh mengalirnya arus pada stator, disebut reaksi
jangkar.

2. Induktansi sendiri kumparan jangkar.

3. Resistansi kumparan jangkar.

4. Efek permukaan rotor kutub sepatu.


11
Page
GambarRangkaian Ekuivalen Generator Sinkron
12
Page
2.2.5 Konstruksi Motor sinkron

Motor sinkron adalah motor AC yang memiliki kecepatan konstan, namun kecepatan
dapat diatur karena kecepatannya berbanding lurus dengan frekuensi. Motor sinkron secara
khusus sangat baik digunakan untuk kecepatan rendah. Kelebihan dari motor sinkron ini antara
lain, dapat dioperasikan pada faktor daya lagging maupun leading, tidak ada slip yang dapat
mengakibatkan adanya rugi-rugi daya sehingga motor ini memiliki efisiensi tinggi.
Sedangkan kelemahan dari motor sinkron adalah tidak mempunyai torka mula,
sehingga untuk starting diperlukan cara-cara tertentu. Bila metode starting telah dapat
dikembangkan kemudian hari, maka motor ini akan lebih unggul dibandingkan motor listrik
yang lain.
Motor sinkron juga memilki dua bagian penting yaitu bagian stator yang merupakan
bagian komponen diam, dan bagian yang berfungsi sebagi komponen berputar , stator terdiri
dari inti besi dari bahan ferromagnet yang dibeliti dengan lilitan 3 fasa, lilitan 3 fasa ini sama
dengan lilitan 3 fasa pada rotor induksi.

Gambar Rotor (a) Salient (b) Non-Salient/Cylindrical Structures


13
Page
Rotor pada motor ada dua tipe yaitu salient pole ( menonjol ) dan salient pole ( tidak
menonjol ) dan terdiri dari dua kutub yang menonjol yang juga di beliti dengan lilitan untuk
eksitasi Dc dari luar. Kumparan dari lilitan excitasi ini dihubungkan dengan sumber eksitasi
Dc dari luar.
Motor sinkron selalu memerlukan arus eksitasi agar selalu dapat berjalan dengan
sinkron, arus eksitasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis diantaranya :
 Eksitasi Dynamic, merupakan jenis eksitasi yang konvensional, dimana arus eksitasi
diperoleh dari sebuah generator DC yang dihubungkan ke rotor motor sinkron. Jenis eksitasi
ini memiliki kekurangan, yaitu bahwa generator DC merupakan beban tambahan bagi motor.
Kemudian sikatarang sebagai penghubung eksitasi menekan slip ring yang menimbulkan rugi-
rugi.

Gambar 2.3 Eksitasi Dynamic




14


Page



 Eksitasi Statis, merupakan perkembangan dari eksitasi dinamis. Dimana alat ini
menggunakan penyearah elektronik ( Rectifier ), penyearah ini memerlukan sumber tengangan
input AC yang diambil dari sumber tegangan jala-jala. Karena exciter yang digunakan tidak
berputar seperti pada gambar eksitasi konvensional maka eksitasi dapat dikatakan statis.

Gambar 2.4 Eksitasi Statis








15


Page




 Eksitasi Brusless, pada prinsipnya brusless ini menggunakan generator AC kecil
sebagai ekciter. Pertama, arus DC diberikan pada stator, kemudian rotor pada exciter akan
menghasilkan arus AC yang kemudian diserahkan oleh rectifier yang juga ikut berputar pada
poros rotor motor sinkron.

Motor sinkron yang modern umumnya tidak menggunakan sikat untuk eksitasi luar
tetapi eksitasi diambil dari sebuah penyearah yang ikut berputar dan sebuah generator AC yang
kecil dihubungkan langsung pada poros dari motor sinkron tersebut. Prinsip ini sama dengan
yang digunakan pada generator modern yang menggunakan sistem eksitasi sendiri ( Brusless
excitation ).

Rotor dan stator pada motor sinkron selalu mempunyai jumlah kutub yang sama dan seperti
pada motor induksi maka jumlah dari kutub ini menentukan kecepatan dari motor sinkron
yang hubungannya dapat dirumuskan dengan :
Dimana :

16
Page
Ns = kecepatan serempak, dalam rpm

F = frekuensi daya AC

p = jumlah kutup per lilitan phase

Slip dari motor AC dihitung dengan :

Di mana :

Nr = kecepatan putar, dalam rpm

S = slip normal, 0 sampai 1.

Sebagai contoh, sebuah motor dengan empat kutub beroperasi pada 60 Hz bisa memiliki plat
nama 1725 RPM pada beban penuh, sedangkan bila dihitung kecepatannya 1800 RPM.
17
Page
2.2.6 Karakteristik Motor Sinkron

Terdapat beberapa sifat penting dari motor sinkron diantaranya adalah :

1. Motor sinkron dapat bekerja pada power factor yang berbeda-beda baik power factor
terlambat ( lagging ) atau power factor mendahului ( leading ) bila arus eksitasi
dirubah.

2. Motor sinkron tidak dapat start dengan sendirinya. Untuk start motor sinkron ini
memerlukan bantuan peralatan tambahan yang dapat membantu berputar hingga
mencapai kecepatan sinkron atau mendekati kecepatan sinkron hingga motor dapat
bekerja normal.

• Rotasi dari Synchronous motor dibentuk oleh rangkaian fase dari tiga fasa AC yang
diterapkan ke stator motor. Seperti dengan tiga fase motor induksi, rotasi synchronous
motor dapat berubah dengan membalik tiap dua stator penunjuk. Polaritas rotor tidak
berpengaruh pada rotasi.

• Synchronous motor seringkali langsung digabungkan ke beban dan dapat berbagi


sebuah poros bersama dan bantalan dengan beban.

• Synchronous motor yang besar biasanya dimulai sebagai across the line. Kadangkadang,
metode mengurangi tegangan, seperti autotransformer atau bagian yang
berliku dapat digunakan.

• Kutub yang ditampilkan di bagian kanan adalah tipe rotor brush yang menggunakan
cincin slip untuk aplikasi arus medan DC.

•Tegangan rendah DC digunakan untuk memutar bidang. Tipe tegangan yang tipikal
digunakan adalah 120 VDC dan 250 VDC.
18
Page
• Polaritas cincin slip tidaklah kritikal dan harus secara berkala dibalik untuk
menyamakan pada pemakaian cincin slip. Cincin polaritas negatif akan memperlama
pemakaian dibandingkan cincin positif karena faktor elektrolisis.

• Cincin slip biasanya terbuat dari baja untuk umur pemakaian yang lama.

2.2.7 Prinsip Kerja Motor Sikron

Motor sinkron serupa dengan motor induksi pada mana keduanya mempunyai belitan
stator yang menghsilkan medan putar. Tidak seperti motor induksi, motor sinkron dieksitasi
oleh sebuah sumber tegangan DC di luar mesin dan karenanya membutuhkan slip ring dan
sikat ( brush ) untuk memberikan arus kepada rotor. Pada motor sinkron, rotor terkunci dengan
medan putar dan berputar dengan kecepatan sinkron.
19

Jika motor sinkron dibebani ke titik dimana rotor ditarik keluar dari keserempakannya
Page

dengan medan putar, maka tidak ada torque yang dihasilkan, dan motor sinkron bukanlah
self-starting motor karena torque hanya akan muncul ketika motor bekerja pada kecepatan

sinkron; karenanya motor memerlukan peralatan untuk membawanya kepada kecepatan


sinkron.
Motor sinkron menggunakan rotor belitan . jenis ini mempunyai kumparan yang
ditempatkan pada slot rotor. Slip ring untuk mensuplai arus kepada rotor.



 Penyalaan Motor Sinkron

Sebuah motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor DC pada satu sumbu. Ketika
motor mencapai kecepatan sinkron, arus AC diberikan kepada belitan stator. Motor DC saat
ini berfungsi sebagi generator DC dan memeberikan eksitasi medan DC kepada rotor. Beban
sekarang boleh diberikan kepada motor sinkron. Motor sinkron sering kalai dinyalakan dengan
menggunakan belitan sangkar tupai ( squirrel-cage ) yang dipasang dihadapan kutub rotor/
Motor kemudian dinyalakan seperti halnya motor induksi hingga mencapai -95% kecepatan
sinkron, saat mana arus searah diberikan, dan motor mencapai sinkronisasi. Torque yang
diperlukan untuk menarik motor higga mencapai sinkronisasi pull-in torque.

20
Page
Seperti diketahui, rotor motor sinkron terkunci dengan medan putar dan arus terus
beroperasi pada kecepatan sinkron untuk semua keadaan beban. Selama kondisi tanpa beban (
non-load ), garis tengah kutub medan putar dan kutub medan DC dalam satu garis (gambar
dibawah bagian a). Seiring dengan pembebanan,ada pergeseran kutub rotor ke belakang.
Relative terhadap kutub stator. Tidak ada perubahan kecepatan sudut antara kutub rotor dan
stator disebut sudut torque .

21
Page
Prinsip kerja dari motor sinkron sebagai berikut :

 Amortisseur pada rotor menghasilkan memulai torsi dan mempercepat torsi untuk
motor sinkron.

 Ketika kecepatan motor motor mencapai sekitar 97% dari papan RPM, medan DC
diterapkan ke rotor untuk menghasilkan torsi tarikan dan rotor akan menarik langkah dan
mensinkronisasi dengan medan fluks yang berputar didlam stator. Motor akan dijalankan pada
kecepatan sibkron dan menghasilkan torsi yang sinkron atau synchronous Torque.



 Setelah sinkronisasi,dorongan torsi tidak dapat ditingkatan lagi atau motor akan
menjadi diluar kendali. Kadang-kadang, jika kelebihan bebabn sesaat,motor akan slip dan
sinkronisasi ulang. Pelindungan saat dorongan harus disediakan, jika tidak motor akan berjalan
sebagai sebuah motor induksi arus tinggi dan memungkinkan kerusakan motor yang parah.

22
Page
2.2.8 Keuntungan Dari Motor Sinkron

Biaya awal dari sebuah motor sinkron lebih besar dibandingkan motor induksi AC
biasa, kerena ada biaya untuk kerusakan rotor dan sinkronisasi sirkuit. Biaya ini biasanya
karena fakto-faktor berikut:

 Pengaturan ketepatan kecepatan membuat motor sinkron sebagi pilihan ideal untuk proses
industri tertentu dan sebagai pennggerak utama generator.

 Motor sinkron memiliki kecepatan atau karakterisik torsi yang cocok untuk penggerak
langsung dari mesin bertenaga kuda yang besar, beban RPM rendah seperti kompresor maju-
mundur.

 Motor sinkron beroperasi pada faktor daya yang ditingkatkan, dengan demikian dapat
meningkatkan faktor daya sistem secara keseluruhan dan menghilangkan atau mengurangi
utilitas faktor daya. Peningkatan faktor daya juga menggurangi dropnya tegangan sistem dan
dropnya tegangan pada terminal motor.

23
Page
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai


berikut.

1. Motor sinkron adalah motor AC tiga-fasa yang dijalankan pada kecapatan sinkron, tanpa slip.

2. Motor sinkron ini memerlukan arus DC untuk pembangkitan daya dan memiliki torsi awal
yang rendah.

3. Motor sinkron mampu memperbaiki faktor daya sistem sehingga sering digunakan pada
sistem yang menggunakan banyak listrik.

3.2 Saran

Sejalan dengan simpulan diatas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.

1. Penulis mengharapkan pembaca untuk bisa membuat sebuah penelitian tentang motor
sinkron.

2. Perlu ada penelitian tentang analisis karakteristik torsi-putaran pada motor sinkron tiga fasa
yang diperlukan untuk menunjukan bahwa motor sinkron tiga fasa adalah pilihan yang tepat
untuk sistem operasi yang membutuhkan kecepatan yang konstan dengan beban yang berubah-
ubah.
24
Page
DAFTAR PUSTAKA

 https://ilmulistrikzar.blogspot.co.id/2015/07/motor-sinkron.html
 http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-dan-prinsip-kerja-
motor.html
 http://elektronika-dasar.web.id/definisi-dan-prinsip-kerja-motor-listrik-sinkron/
 http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2008/12/motor-listrik.html
 https://www.academia.edu/13207346/MAKALAH_MOTOR_SINKRON
 http://affrins.blogspot.co.id/2012/05/motor-sinkron.html

25
Page

Anda mungkin juga menyukai