Anda di halaman 1dari 67

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Medis

1. Kehamilan

a. Pengertian

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang

berkesinambungan dan terdiri dari : Migrasi , ovulasi spermatozoa

dan ovum , konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada

uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi

sampai aterm manuaba,(2010).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,

adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari

(43 minggu). Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan: triwulan

pertama dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, triwulan kedua

dari 12 minggu sampai 28 minggu dan triwulan ketiga dari 28

sampai 40 minggu (marmi,2011).

b. Tanda- Tanda Kehamilan

1) Tanda tidak pasti kehamilan

Tanda tidak pasti atau terduga hamil adalah perubahan

amniotomik dan fisiologik selain dari tanda-tanda presumtif


yang dapat dideteksi atau dikenal oleh pemeriksaan

Prawiroharjo (2011).

Menurut Suryati (2011), tanda tidak pasti kehamilan adalah :

a) Amenorhea

Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila

sudah kawin mengeluh terlambat haid, maka pikiran bahwa

dia hamil, meskipun keadaan stres, obat-obatan, penyakit

kronis dapat pula mengakibatkan terlambat haid.

b) Mual dan Muntah

Mual dan muntah meruakan gejala umum, mulai dari rasa

tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan. Dalam

kedokteran sering disebut morning sickness karena

munculnya sering kali pagi hari. Mual dan muntah

diperberat oleh makanan yang baunya menusuk dan juga

oleh emosi penderita yang tidak stabil.

Untuk mengatasinya penderita perlu diberi makanan-

makanan yang ringan, mudah dicerna dan jangan lupa

menerangkan bahwa keadaan ini masih berada dalam batas

normal orang hamil. Bila berlebihan dapat pula diberikan

obat-obatan.

c) Mastodinia

Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara

disebabkan payudara membesar. Faskularisasi bertambah


asinus dan duktus berpoliferasi karena pengaruh esterogen

dan progesteron.

d) Quickening

Quikening adalah persepsi gerakan janin pertama biasanya

disadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.

e) Gangguan kencing

Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam,

disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan

tertarik oleh uterus ke cranial. Hal ini terjadi padda triwulan

kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus

membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan

III, gejala biasa timbul karena janin mulai masuk ke ruang

panggul dan menekan kembali kandung kencing.

f) Konstipasi

Konstipasi ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

dapat juga karena perubahan pola makan.

g) Perubahan berat badan

Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat

badan karena nafsu makan menurun dan mintah-muntah.

Pada bulan selanjutnya berat badan akan selalu meningkat

sampai stabil menjelang aterm.


h) Perubahan warna kulit

Perubahan ini antara lain cloasma yakni warna kulit yang

kehitam-hitaman pada dahi, punggung hidung dan kulit

daerah tulang pipi, terutama pada wanita dengan warna

kulit gelap. Biasanya muncul setelah kehamilan 16 minggu.

Pada daerah aerola dan puting susu, warna kulit menjadi

lebih hitam. Perubahan-perubahan ini disebabkan stimulasi

MSH (melanocyte stimulating hormone). Pada kulit daerah

abdomen dan payudara dapat mengalami perubahan yang

disebut striae gravidarum yaitu perubahan warna seperti

jaringan parut.

i) Perubahan payudara

Pembesaran payudara sering dikaitkan dengan terjadinya

kehamilan, tetapi hal ini bukan merupakan petunjuk pasti

karena kondisi serupa dapat terjadi pada pengguna

kontrasepsi hormonal, penderita tumor otak atau ovarium,

pengguna rutin obat penenang dan hamil semu

(pseudocyesis). Akibat stimulasi prolaktin dan HPL,

payudara mengsekresi kolostrum, biasanya setelah

kehamilan lebih dari 16 minggu.

j) Mengidam (ingin makan khusus)

Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama. Ibu

hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu,


terutama pada trimester pertama. Akan tetapi menghilang

dengan makin tuanya kehamilan.

k) Pingsan

Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai yang

sesak dan padat. Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-

tempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dan

akan hilang sesudah kehamilan 16 minggu.

l) Lelah (fotingue)

Kondisi ini disebabkan oleh menurunnya basal metabolic

rate (BMR) dalam trimester pertama kehamilan. Dengan

meningkatnya aktifitas metabolik produk kehamilan (janin)

sesuai dengan berlanjutnya usia kehamilan, maka rasa lelah

yang terjadi selama trimester pertama akan berangsur-

angsur menghilang dan kondisi ibu hamil akan menjadi

lebih segar.

m) Varises

Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Terdapat pada

daerah genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis.

Pada multigravidakadang-kadang varises ditemukan pada

kehamilan yang terdahulu, timbul kembali pada triwulan

pertama. Kadang-kadang timbulnya varises merupakan

gejala pertama kehamilan muda.


n) Konstipasi atau obstipasi

Karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon

steroid.

o) Ekspulsi

Epulsi ialah suatu hipertropi papila gingivea. Hal ini sering

terjadi pada triwulan pertama.

2) Tanda-tanda kemungkinan kehamilan (dugaan hamil)

a) Perubahan pada uterus

Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk

dan konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak bentuknya

globuler. Teraba ballotemen, tanda ini muncul pada minggu

ke 16-20, setelah rongga rahim mengalami obliterasi dan

cairan amnion cukup banyak.

(1) Tanda ballotement

Ballotement adalah tanda ada benda terapung atau

melayang dalam cairan.

(2) Tanda piskaceks’s

Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga

menonjol jelas ke jurusan pembesaran tertentu.

(3) Suhu basal

Suhu basal yang sudah ovulasi tetap tinggi terus antara

37,20-37,80 adalah salah satu tanda akan adanya


kehamilan. Gejala ini sering dipakai dalam

pemeriksaan kemandulan.

b) Perubahan-perubahan pada serviks

(1) Tanda hegar

Tanda ini berupa pelunakan pada daerah itsmus uteri,

sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai

kesan lebih tipis

(2) Tanda goodell’s

Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Servik terasa

lebih lunak. Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat

memberikan dampak ini

(3) Tanda chadwick

Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan

vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (lividea).

Tanda ini disebut tanda chadwick. Warna portio pun

tampak lividea.

(4) Tanda Mc Donald

Fundus uteri dan serviks bila dengan mudah difleksikan

satu sama lain dan tergantung pada lunak atau tidaknya

jaringan isthmus.
(5) Pembesaran abdomen

Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke-16,

karena pada saat itu uterus telah keluar dari rongga

pelvis dan menjadi organ rongga perut.

(6) Kontraksi uterus

Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh

perutnya kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit.

(7) Pemeriksaan test biologis kehamilan

Pada hasil ini hasil positif dimana kemungkinan positif

palsu.

3) Tanda pasti kehamilan

Tanda pasti kehamilan adalah data atau kondisi yang

mengidentifikasi adanya buah kehamilan atau bayi yang

diketahui melalui pemeriksaan dan direkam oleh pemeriksaan,

misalnya denyut jantung janin, gambaran sonogram janin dan

gerakan janin Prawiharjo, (2011).

Menurut Suryati (2011), tanda pasti kehamilan adalah :

a) Denyut jantung janin

Dapat didengar dengan stetoskop leanec pada minggu 17-

18, pada orang gemik, lebih lambat. Dengan stetoskope

ultrasonic (Doppler), DJJ dapat didengarkan lebih awal

lagi, sekitar minggu ke 12. Melakukan auskultasi pada janin


bisa juga mengidentifikasikan bunyi-bunyi yang lain,

seperti bising tali pusat, bising uterus dan nadi ibu.

b) Gerakan janin dalam rahim

Gerakan janin juga bermula pada usia kehamilan mencapai

12 minggu, tetapi bisa dapat dirasakan ibu pada usia

kehamilan 16-20 minggu karena pada usia kehamilan

tersebut, ibu hamil dapat merasakan gerakan halus dan

tendangan kaki bayi diusia kehamilan 16-18 minggu

(dihitung dari hari pertama haid terakhir). Gerakan pertama

bayi yang dapat dirasakan ibu disebut dengan quickening,

yang sering diartikan sebagai kesan kehidupan. Walaupun

gerakan ini dapat dikatagorikan tanda pasti kehamilan dan

estimasi usia kehamilan, tetapi hal ini sering dikelirukan

dengan gerakan usus akibat perpindahan gas di dalam

lumen saluran cerna. Bagian-bagian tubuh bayi juga dapat

dipalpasi dengan mudah mulai usia kehamilan 20 minggu.

c) Tanda broxton-Hiks

Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas

untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang

membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma

uteri, maka tanda ini tidak ditemukan.


d) Pemeriksaan diagnostik kehamilan

e) Menurut Suryati (2011), pemeriksaan diagnostik kehamilan

dengan uji laboraturium dan study terkait yaitu :

(1) Rontgenografi

Gambar tulang-tulang janin tampak setelah minggu ke-

12 sampai 14. Pemeriksaan ini hanyaa boleh dikerjakan

bila terdapat keragu-raguan dalam diagnosis kehamilan

dan atas indikasi yang mendesak sekali, sebab janin

sangat peka terhadap sinar X. Sekarang penggunaan

sinar X telah terdesak oleh ultrasonografi (USG).

(2) Ultrasonografi (USG)

Alat ini menjadi sangat penting dalam diagnosis

kehamilan dan kelainan-kelainannya karena gelombang

suara sampai saat ini dinyatakan tidak berbahaya. Pada

minggu ke-6, sudah terlihat adanya gestasional sac atau

kantong kehamilan.

Pada minggu 6-7 : kutub janin ;7-8: denyut jantung; 8-

9; gerakan janin; 9-10: plasenta; 11-12: BPD

(Biparietal diameter). Adanya 2 GS (gestasional sac)

pada minggu ke-6 sudah dapat menentukan adanya

kehamilan kembar.
(3) Fetal electro cardio grafi (ECG)

Dapat direkam pada minggu ke-12

(4) Tes laboratorium

Banyak tes yang dipakai, tetapi yang pling populer

adalah test inhibisi koagulasi. Test ini bertujuan

mendeteksi adanya HCG dalam urin. Kepekaan test ini

sangat bervariasi antara 500 sampai 1000 mU/ml urin.

Dasar test ini adalah inhibisi (hambatan) koagulasi oleh

anti HCG.

Prinsip : Urin ditambah anti HCG, lalu ditambah HCG

coatedlatex. Bila terjadi koagulasi dalam urin terdapat

HCG, sehingga HCG ini mengikat anti HCG coated

latex tidak terogulasi. Tes ini yaang lebih terkenal

dengan PP-test, baru positif pada minggu ke-6 ( ± 50-

60%).

c. Proses Terjadinya Kehamilan

Menurut Debbie Holmes (2006), proses terjadinya kehamilan

yaitu :

1) Fertilisasi

Fertilisasi adalah proses ketika gamet pria dan wanita bersatu,

yang berlangsung selama lebih kurang 24 jam. Idealnya, proses ini

terjadi di ampula tuba fallopi. Area ini adalah area terluas di tuba
fallopi, dekat dengan ovarium, dan jika fertilisai terjadi di sini,

tersedia cukup waktu bagi sel untuk mencapai kondisi yang tepat

untuk proses implantasi di uterus.

Selama 7 – 10 jam pertama setelah senggama ( koitus ), saat

sperma naik menuju uterus, sperma tersebut mengalami kapasitasi.

Kaasitasi adalah peleasan lapisan glikoprotein sperma oleh enzim

proteolitik dari uterus, proses ini memberi kekuatan pada sperma

untku melakukan fertilisasi. Selain itu, akrosom menjadi reaktif dan

mampu melepaskan enzim hialuronidase, yang berfungsi sebagai

pelarut yang menyebabkan buyarnya sel – sel korona oosit

sehingga memungkinkan sperma menembus lapisan zonz pelusida.

Sperma pertama yang mencapai lapisan zona pelusida

menghasilkan reaksi kimia yang memfasilitasi penetrasi kepala

sperma ke dalam zona tersebut. Pada periode ini pelepasan enzim

tambahan mengubah zona pelusida sehingga mencegah penetrasi

sperma lainnya. Keseluruhan proses penetrasi berlangsung kurang

dari 20 menit dan selama kurun waktu tersebut, terjadi pembelahan

meiosis kedua pada oosit, yang menghasilkan jumlah kromosom 23

dalam pronukleus oosit dan satu badan polar, yang pada akhirnya

akan hilang. Setelah sperma tersebut berhasil menyelesaikan

perjalanannya menembus membran oosit dan menuju pronukleus

jantan. Kemudian kedua pronukleus tersebut bergabung

membentuk sebuah sel diploid tunggal dengan jumlah komplemen


46 kromosom lengkap yang disebut zigot. Dua set kromosom

haploid yang bergabung disebut dengan singami dan merupakan

fase akhir fertilisasi.

2) Nidasi

Nidasi ( menurut Icesmi Sukarni K- Margareth ZH )

umumnya terjadi di dinding depan atau belakang uterus dekat pada

fundus uteri. Jika nidasi ini terjadi, barulah dapat disebut adana

kehamilan.

Lapisan desidua yang meliputi hasil konsepsi ke arah kavum

uteri disebut desidua kapsularis, yang terletak antara hasil konsepsi

dan dinding uterus disebua desidua basalis, disitu pplasenta akan

dibentuk. Desidua yang meliputi dinding uterus yang lain adalah

desidua parietalis. Hasil konsepsi sendiri diselubungi oleh jonjot-

jonjot yang dinamakan villi koriales dan berpangkal pada korion.

Bila nidasi telah terjadi, mulailah diferensiasi sel-sel blastula. Sel-

sel yang lebih kecil, yang dekat pada ruang eksoselom.

Membentuk entoderm dan yolk sac, sedangkan sel-sel yang lebih

besar menjadi ektoderm dan membentuk ruang amnion. Dengan ini

dalam blastula terdapat suatu embryonal plate yang dibentuk antara

dua ruangan yakni ruang amnion dan yolk sac.

Sel – sel fibrolas mesodermal tumbuh di sekitar embrio dan

melapisi pula sebelah dalam trofoblas. Dengan demikian, terbentuk


chorionic membrane yang kelak menjadi korion. Trofoblas yang

amat hiperplastik itu tumbuh tidak sama tebalnya dan dalam 2

lapisan. Disebelah dalam dibentuk lapisan sitotrofoblas dan

disebelah luar sinsitiotrofoblas, terdiri atas nukleus – nukleus,

tersebar tidak rata dalam sitoplasma.

Selain itu villi korialis yang berhubungan dengan desidua

basalis tumbuh dan bercabang – cabang dengan baik, di sini korion

di sebut korion frondosum. Yang berhubungan dengan desidua

kapsularis kurang mendapat makanan, karena hasil konsepsi

bertumbuh ke arah kavum uteri sehingga lamat laun menghilang,

korion yang gundul ini disebut korion leave.

Dalam tingkat nidasi trofoblas antara lain menghasilkan

hormon human corionic gonadotropin. Produksi human chorionic

gonadotropin meningkat sampai kurang lebihhari ke 60 kehamilan

untuk kemudian turun lagi. Diduga bahwa fungsinya ialah

mempengaruhi korpus luteum untuk tumbuh terus dan

menghasilkan terus progesteron, sampai plasenta dapat membuat

cukup progesteron sendiri. Hormon korionik gonadotroppin inilah

yang khas untuk menentukan ada tidaknya kehamilan. Hormon

tersebut dapat ditemukan di dalam air kencing wanita yang

menjadi hamil.
Pertumbuhan embrio terjadi dari embryonal plate yang

selanjutnya terdiri atas tiga unsur lapisan, yakni sel – sel ektoderm,

mesoderm dan entoderm. Sementara itu ruang amnion tumbuh

dengan cepat dan mendesak eksoselom, akhirnya dinding ruang

amnion mendekati korion. Mesoblas antara ruang amnion dan

embrio menjadi padat, dinamakan body stalk, dan merupakan

hubungan antara embrio dan dinding trofoblas. Body stalk menjadi

tali pusat. Yolk sac dan allantois pada manusia tidak tumbuh terus,

dan sisa – sisanya dapat ditemukan dalam tali pusat.

Di tali pusat sendiri yang berasal dari body stalk, terdapat

pembuluh – pembuluh darah sehingga ada yang menamakannya

vascular stalk. Dari perkembangan ruang amnion dapat dilihat

bahwa bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion.

Didalamnya terdapat jaringan lembek, selai wharton, yang

berfungsi melindungi arteri umbilikalis dan 1 vena tersebut

menghubungkan satu sistem kardiovaskular janin dengan plasenta.

Adapun sistem kardiovaskular janin dibentuk pada kira – kira

minggu ke 10, organogenesis diperkirakan selesai pada minggu ke

12 dan disusul oleh masa fetal dan perinatal.

3) Plasentasi

Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis

plasenta. Setelah nidasi embrio ke dalam endometrium, plasenta


dimulai. Pada manusia plasentasi berlangsung sampai 12 – 18

minggu setelah fertilisasi.

Dalam 2 minggu pertama perkembangan hasil konsepsi,

trofoblas invasif telah melakukan penetrasi ke pembuluh darah

endometrium. Terbentuklah sinus intertrofoblastik yaitu ruangan –

ruangan yang berisi darah maternal dan pembuluh – pembuluh

darah yang di hancurkan. Ertumbuhan ini berjalan terus, sehingga

timbul ruangan – ruangan interviler di mana villi korialis seolah –

olah terapung – apung di antara ruangan – ruangan tersebut sampai

terbentuknya plasenta.

Tiga minggu pasca fertilisasi sirkulasi darah janin dini dapat

di identifikasi dan mulai pembentukan villi korialis. Sirkulasi darah

janin ini berakhir di lengkungan kapilar di dalam villi korialis yang

ruang intervilinya dipenuhi dengan darah maternal yang dipasok

oleh arteri spiralis dan dikeluarkan melalui vena uterina. Villi

korialis ini akan bertumbuh menjadi suatu masa jaringan yaitu

plasenta.

d. Perubahan Fisiologi pada Ibu Hamil

Menurut Prawiroharjo (2011), perubahan Anatomi dan Fisiologi

pada perempuan hamil :


1) Sistem Reproduksi

a) Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima

dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion)

sampai persalinan. Uterus mempunyai kemampuan yang

luar biasa untuk bertambah besar dan cepatselama

kehamilan dan pulih kembali seperti semula dalam

beberapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan tidak

hamil uterus mempunyai berat 70 g dan kapasitas 10 ml

atau kurang. Selama kehamilan uterus akan berubah

menjadi suatu organ yang mampu menampung jani,

plasenta dan cairan amnion rata – rata pada akhir kehamilan

volume totalnya mencapai 5l bahkan dapat mencapai 20l

atau lebih dengan berat rata – rata 1100 g.

Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi

terutama oleh hormon esterogen dan sedikit oleh

progesteron.

Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih

seperti bentuk aslinya seperti buah alvokat. Seiring dengan

perkembangan kehamilannya, daerah fundus dan korpus

akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia

kehamilan 12 minggu. Panjang uterus akan bertambah lebih

cepat dibandingkan lebarnya sehingga berbentuk oval.


Istmus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertropi

seperti korpus uteri yang mengakibatkan ismus menjadi

lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda Hegar.

Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar

dalam rongga pelvis dan seiring perkembangannya, uterus

akan menyentuh dinding abdominal, mendorong usus ke

samping dan ke atas, terus tumbuh hingga hampir

menyentuh hati. Pada akhir kehamilan otor-otot uterus

bagian atas akan berkontraksi sehingga segmen bawah

uterus akan melebar dan menipis.

Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan

mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak

disertai nyeri. Pada trimester kedua kontraksi ini dapat

dideteksi dengan pemeriksaan bimanual. Fenomena ini

pertama kali dikenal dengan istilh Broxton Hisks. Sampai

bulan terakhir kehamilan biasanya kontraksi ini sangat

jarang dan meningkat satu atau dua minggu persalinan.

b) Serviks

Satu bulan setelah konsepsi servik akan menjadi lebih

lunak dan kebiruan, perubahan serviks ini terjadi akibat

penambahanvaskularisasi dan terjadinya edema pada

seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan

hiperplasia pada kelenjar–kelenjar serviks.


Serviks manusia merupakan organ yang kompleks dan

heterogen yang mengalami perubahan yang luar biasa

selama kehamilan dan persalinan. Bersifat seperti katup

yang bertanggung jawab menjaga janin didalam uterus

sampai akhir kehamilan dan selama persalianan.

c) Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan

pematangan folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus

luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan

berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal dalam jumlah

yang relatif minimal.

d) Vagina dan Perenium

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan

hiperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum

dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna

keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwick. Perubahan

ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah

jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos.

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang

merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada

waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa,

mengendornya jaringan ikat dan hipertrofi sel otot polos.

Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya


dinding vagina. Papila mukosa juga mengalami hipertrofi

dengan gambaran seperti paku sepatu.

2) Kulit

Pada kulit dinding perut terjadi perubahan warna menjadi

kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan megenai

daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama

striae gravidarum.

Pada banyak perempuan kulit di garis pertengahan

perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam kecoklatan

yang disebut dengan linea nigra.

3) Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan

payudara menjadi lebih lumak. Setelah bulan kedua payudara

akan bertambah ukurannya dan vena -vena di bawah kulit akan

lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman

dan tegak. Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna

kekuninngan yang disebut kolostrum dapat keluar.

4) Perubahan pada sistem kardiovaskuler

Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan

peubahan ini terjadi untuk mengurangi resistensi vascular

sistemik. Selain itu, juga terjadi peningkatan denyut jantung.

Antara minggu ke 10 dan 20 terjadi peningkatan volume

plasma sehingga juga terjadi peningkatan preload. Performa


ventrikel selama kehamilan dipengaruhi oleh penurunan

resistensi vascular sistemik dan perubahan pada aliran pulsasi

arterial. Kapasitas vascular juga akan meningkat untuk

memenuhi kebutuhan. Peningkatan estrogen dan progesteron

juga akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan penurunan

resistensi vascular perifer.

Ventrikel kiri akan mengalamihifertrofi dan dilatasi

untuk memfasilitasi perubahan cardiac output, tetapi

kontraktilitasnya tidak berubah. Bersamaa dengan perubahan

posisi diafragma, apeks akan bergerak ke anterior dan ke kiri,

sehingga pada pemeriksaan EKG akan terjadi deviasi aksis

kiri, depresi segmen ST dan inverse atau pendataran

gelombang T.

Sejak pertengahan kehamilan pembesaran uterus akan

menekan vena kava inferior dan aorta bawah ketika berada

dalam posisi telentang. Penekanan vena kava inferior ini akan

mengurangi darah balik kevene jantung. Akibatnya, terjadi

penurunan preload dan cardiac output sehingga akan

menyebabkan terjadi hipotensi arterial yang dikenal dengan

sindrom hipotensi supine dan pada keadaan yang cukup berat

akan mengakibatkan ibu kehilangan kesadaran. Penekanan

pada aorta ini juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta

ke ginjal. Selama trimester berakhir posisi telentang akan


membuat fungsi ginjal menurun jika dibandingkan posisi

miring. Karena alasan inilah tidak di anjurkan ibu hamil dalam

posisi telentang pada akhir kehamilan. Volume darah akan

meningkat secara progesif mulai minggu ke 6 – 8 kehamilan

dan mencapai puncaknya pada minggu ke 32 -34 dengan

perubahan kecil setelah minggu tersebut. Volume plasma akan

meningkat kira – kira 40 – 45 %, hal ini dipengaruhi oleh aksi

progesteron dan estrogen pada ginjal yang diinisiasi oleh jalur

renin – angiotensis dan aldosteron. Penambahan volume darah

ini sebagian besar berupa plasma dan eritrosit.

5) Sistem Respirasi

Menurut Prawiroharjo (2011), selama kehamilan

sirkumferensia torak akan bertambah ± 6cm, tetapi tidak

mencukupi penurunan kapasitas residu fungsional dan volume

residu paru-paru karena pengaruh diafragma yang naik ± 4 cm

selama kehamilan. Frekuensi pernapasan hanya mengalami

sedikit perubahan selama kehamilan, tetapi volume tidal,

volume venttilasi per menit dan pengambilan oksigen per

menit akan bertambah secara signifikan pada kehamilan lanjut.

Perubahan ini akan mencapai puncaknya pada minggu ke-37

dan akan kembali hampir seperti sedia kala dalam 24 minggu

setelah persalinan.
6) Traktus Digestivus

Seiring dengan bertambah besarnya uterus, lambung dan

usus akan tergeser. Demikian juga seperti yang lainnya seperti

apendiks yang akan bergeser ke arah atas dan lateral.

Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan

motilitas otot polos pada traktus digestivus dan penurunan

sekresi asam hidroklorid dari peptin di lambung sehingga akan

menimbulkan gejala berupa pyrosis (heartburn) yang

disebabkan oleh refluks asam lambung ke esofagus bawah

sebagai akibat perubahan posisi lambung dan menurunnya

tonus sfingter esofagus bagian bawah. Mual terjadi akibat

penurunan motilitas usus besar.

7) Traktus Urinarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih

akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga

menimbulkan sering kemih. Keadaan ini akan hilang dengan

makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga

panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai

turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan timbul kembali.

8) Perubahan pada metabolisme

Menurut Marmi, (2011) perubahan pada metabolisme

adalah Perubahan peningkatan pola makan di ikuti dengan

perubahan metabolisme yang terjadi yaitu:


Tabel 2.1 Perubahan Metabolisme

Jenis Tidak hamil Hamil Laktasi

Kalori 2500 2500 3000

Protein ( gr ) 60 85 100

Ferrum ( mg ) 12 15 15

Calsium ( gr ) 0,8 1,5 2

Vit A 12 6000 8000

Vit B ( mg ) 5000 1,8 2,3

Vit C ( mg ) 1,5 100 150

Riboflavin ( mg ) 70 2,5 3

As Nicotin ( mg ) 2,2 18 23

Vit D ( S. I ) + 400-800 400-800

Marmi (2011)

9) Sistem berat badan dan indeks masa tubuh Ibu Hamil

Menurut Suryati (2011) sistem berat badan dan indeks masa

tubuh pada ibu hamil adalah :

a) Trimester I

Pada dua bulan pertama kenaikan berat badan belum

terlihat, tetapi baru nampak dalam bulan ketiga.

b) Trimester II

Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kg/minggu Selama

kehamilan.
c) Trimester III

Kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg dan sampai akhir

kehamilan 11-12 kg. Cara yang dipakai untuk menentukan

berat badan menurut tinggi badan adalah dengan

menggunakan indeks masa tubuh yaitu dengan rumus

berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2.

Tabel 2.2 Penambahan berat badan selama kehamilan

Jaringan dan cairan 10minggu 20minggu 30minggu 40minggu

1. Janin 5 300 1500 3400

2. Plasenta 20 170 430 650

3. Cairan Amnion 30 350 750 800

4. Uterus 140 320 600 790

5. Mammae 45 180 360 405

6. Darah 100 600 1300 1450

7. Cairan
0 30 80 1480
Ekstraseluler

8. Lemak 310 2050 3480 3554

TOTAL 650 4000 8500 12500

Prawiroharjo (2011) .
e. Perubahan psikologis Pada Ibu Hamil

Perubahan psikologis menurut Marmi ( 2011 ) adalah :

a) Trimester I (Penyesuaian)

(1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci

dengan kehamilannya Kadang kadang muncul

penolakan, kekecewaan, kecemasan dan kesedihan.

Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil

saja.

(2) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-

benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk

meyakinkan dirinya

(3) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan

selalu mendapat perhatian dengan seksama

(4) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan

merupakan kerahasiaan seorang ibuyang mungkin

akan diberitahukannya kepada orang lain atau

malah mungkin dirahasiakan

(5) Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda

pada setiap wanita, tetapi kebanyakan akan

mengalami penurunan

b) Trimester II

(1) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan

kadar hormon yang tinggi


(2) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya

(3) Merasakan gerakan anak

(4) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan

kekhawatiran

(5) Libido meningkat

(6) Menuntut perhatian dan cinta

(7) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang

merupakan bagian dari dirinya

(8) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil

lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu

(9) Keterkaitan dan aktifitasnya terfokus pada

kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk peran baru

c) Trimester III

(1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya

aneh, jelek dan tidak menarik

(2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak hadir

tepat waktu

(3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul

pada pada saat melahirkan khawatir atau

keselamatannya

(4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak

normal bermimpi yang mencerminkan perhatian dan

kekhawatiran
(5) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya

(6) Merasa kehilangan perhatian

(7) Perasaan sudah terluka (sensitif)

(8) Libido menurun

f. Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi

Konsepsi adalah hasil proses pembuahan sel sperma pada

telur yang kita kenal dengan istilah fertilisasi. Pertemuan inti ovum

dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan

membentuk zigot. Periode ini adalah awal terjadinya kehamilan

pada seorang wanita.

Proses konsepsi dapat berlangsung sebagai berikut :

1. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh

korona radiata, yang mengandung persediaan nutrisi.

2. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah

sitoplasma yang disebut vitellus.

3. Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona

pelusida. Nutrisi dialirkan ke dalam vitellus, melalui saluran

pada zona pelusida.

4. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba

a) Tempat yang paling luas

b) Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai

silia.
c) Ovum mempunyai waktu terlama dalam ampula tuba.

5. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam.

a) Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis

servikalis dengan kekuatan sendiri.

b) Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu

pelepasan sebagian dari liproteinnya sehingga mampu

mengadakan fertilisasi.

c) Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba.

d) Spermatozoa hidup selama tiga hari dalam genitalia

eksterna.

e) Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap

dibuahi serta mengikis korona radiata dan zona pelusida

dengan proses enzimatik hialuronidase.

f) Melalui stomata spermatozoa memasuki ovum.

g) Setelah kepala spermatozoa masuk kedalam ovum ekornya

lepas dan tertinggal di luar.

h) Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan

membentuk zigot.

Keseluruhan proses tersebut merupakan mata rantai fertilisasi

atau konsepsi (Marmi, 2010).

g. Diagnostik kehamilan

Menurut Hani (2011) diagnostik dalam menentukan usia

kehamilan yaitu Cara menghitung usia kehamilan dapat dilakukan


dengan beberapa cara, yaitu dengan menghitung berdasarkan HPHT

(rumus naegel), dengan mengukur tinggi fundus uteri, TFU Mc.Donald

dan dengan mengetahui pergerakan pertama janin.

1) Rumus naegel

HPHT adalah hari pertama haid terakhir seorang wanita sebelum

hamil. Cara menentukan HPHT adalah dengan melakukan

anamnesis pada ibu secara tepat karena apabila terjadi kesalahan,

maka penentuan usia kehamilan juga menjadi tidak tepat. Haid

terakhir tersebut harus normal, baik dari lamanya maupun dari

banyaknya. Jadi beberapa pertanyaan yang bisa diajukan sebagai

berikut :

a) Kapan ibu mengeluarkan haid terakhir sebelum hamil

b) Apakah pada tanggal tersebut sudah bersih atau masih baru

keluar darah haidnya

c) Berapa lama menstruasinya

d) Berapa banyak menstruasinya (jika hanya sedikit maka

kemungkinan sudah terjadi nidasi)

HPHT yang tepat adalah tanggal dimana ibu baru

mengeluarkan darah menstruasi dengan frekuensi dan lama seperti

menstruasi yang seperti biasa. TP adalah tanggal tafsiran perkiraan

persalinan ibu. Bisa ditentukan setelah HPHT didapatkan. Berikut

rumus yang digunakan :


TP = Tanggal HPHT ditambahkan 7

Bulan HPHT dikurangi 3, ditambahkan 9 (jika bulan lebih dari

1-3)

Tahun HPHT ditambahkan 1 (jika bulan lebih dari 4-12)

Contoh menghitung umur kehamilan,

HPHT 15 juli 2007, tanggal perhitungan 23 maret 2008

Jika dihitung berdasarkan bulan yang dijalani sebagai berikut:

Tabel 2.3 Menghitung Umur Kehamilan

Bulan Jumlah hari Jumlah Sisa hari

minggu

Juli (sisa) 15 2 1

Agustus 31 4 3

September 30 4 2

Oktober 31 4 3

November 30 4 2

Desember 31 4 3

Januari 31 4 3

Februari 28 4 -

Maret 23 3 2

(berjalan)

Total 33 19 ≈ 2-3 mg
UK = 33 + 2 = 35 mg atau

33 + 3 = 36 mg

34-36 mg

Hani (2010)

Contoh : HPHT : 15 Juli 2007 dan tanggal 15 maret 2007.

(1) Menghitung TP = HPHT : hari ditambah 7, bulan

dikurangi 3, dan tahun ditambah 1. Atau hari ditambah 7,

bulan ditambah 9 tahun tetap

Contoh : 15 - 07 - 2007 15 – 03 - 2007

+7 -3 +1 +7 +9 +0

22 4 2008 22 12 2007

2) Gerakan pertama fetus

Diperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada usia

kehamilan 16 minggu terdapat perbedaaan. Namun, perkiraan ini

tidak tepat karena perbedaan merasakan gerakan antara

primigravida dengan multigravida. Pada primigravida biasanya

dirasakan pada usia 18 minggu, sedangkan pada multigravida

sekitar 16 minggu.

3) Perkiraan tinggi fundus uteri

Perkiraan dengan TFU ini merupakan perkiraan yang harus

diketahui oleh bidan.


Tabel 2.4 Perkiraan TFU terhadap umur kehamilan

Tinggi Fundus Uteri Umur Kehamilan

1/3 di atas simfisis atau 3 jari di atas simfisis 12 minggu

½ simfisis – pusat 16 minggu


T
2/3 di atas simfisis atau 3 jari di bawah pusat 20 minggu
a
Setinggi pusat 24 minggu
b
1/3 di atas pusat atau 3 jari di atas pusat 28 minggu
e

l
½ pusat – procesus xipoideus 32 minggu

Setinggi procesus xipoideus 36 minggu

Dua2jari (4cm) di bawah procesus xipoideus 40 Minggu


.

Tabel 2.5 Menurut Spiegelberg perkiraan umur kehamilan

berdasarkan TFU Mc. Donald

Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri (cm)

22-28 minggu 24-25 cm diatas sympisis

28 minggu 26,7 cm diatas sympisis

30 minggu 29,5-30 cm diatas sympisis

32 minggu 29,5-30 cm diatas sympisis

34 minggu 31 cm diatas sympisis

36 minggu 32 cm diatas sympisis

38 minggu 33 cm diatas sympisis


40 minggu 37,7 cm diatas sympisis

Rukiah (2009)

4) Diagnosa Kebidanan

Menurut Manuaba (2006), diagnosa kebidanan adalah :

a) Gravida

G : Gravida (kehamilan ke ), angka setelah G menunjukkan

kehamilan ke berapa. Di sini G1 menunjukkan bahwa Ibu

mengalami kehamilan yang pertama dan seterusnya.

Gravida adalah istilah medis untuk wanita hamil. Istilah ini

sering diawali untuk menunjukkan jumlah kehamilan.

Misalnya primigravida adalah wanita hamil untuk pertama

kalinya, secundagravida adalah wanita hamil untuk kedua

kalinya dan multigravida untuk ketiga dan seterusnya.

Gravida atau kehamilan adalah suatu peristiwa alami

dan fisiologis yang terjadi pada wanita yang didahului oleh

suatu peristiwa fertilisasiyang membentuk zigot dan

akhirnya menjadi janin yang mengalami

proses perkembangan di dalam uterus sampai proses

persalinan .
Multigravida adalah wanita yang sudah hamil, dua kali atau

lebih. Sedangkan primigravida adalah anita yang belum

pernah hamil.

b) Para

P : Para (Jumlah kehamilan yang diakhiri dengan kelahiran

janin yang memenuhi syarat untuk melangsungkan

kehidupan (28 minggu atau 1000 gram).

Paritas merupakan suatu istilah untuk menunjukkan jumlah

kehamilan bagi seorang wanita yang melahirkan bayi yang

dapat hidup pada setiap kehamilan. Oxford Concise

Medical Dictionary, (2007). Paritas adalah banyaknya

kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita

BKKBN, (2006).

Menurut Prawirohardjo (2009), paritas dapat dibedakan

menjadi primipara, multipara dan grandemultipara :

(1) Nullipara

Nullipara adalah seorang wanita yang belum pernah

melahirkan bayi viable.

(2) Primipara

Primipara adalah wanita yang telah melahirkan

seorang anak, yang cukup besar untuk hidup di dunia

luar .
(3) Multipara

Multipara adalah wanita yang telah melahirkan

seorang anak lebih dari satu kali.

(4) Grandemultipara

Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5

orang anak atau lebih dan biasanya mengalami penyulit

dalam kehamilan dan persalinan.

c) Abortus

A: Abortus

Abortus adalah jumlah kehamilan yang hilang karena alasan

apapun, termasuk aborsi diinduksi atau keguguran. Istilah abortus

kadang-kadang turun bila tidak ada kehamilan telah hilang tetapi

tidak termasuk lahir mati. Aborsi spontan dan kehilangan

kehamilan adalah kematian alami janin embrio sebelum mampu

bertahan secara msndiri

- Usia Kehamilan

Seseorang wanita dikatakan “hamil “ secara normal apabila di

dalam rahimnya bertumbuh kembang manusia baru. Hasil

kehamilan juga secara ilmiah mempunyai sebutan tersendiri. Istilah

“embrio” atau juga disebut sebagai “mudigah” digunakan sampai

usia kehamilan 11 minggu kehamilan. Sebutan “janin” atau “fetus”


baru digunakan setelah usia kehamilan 11 minggu hingga

kelahiran.

Masa kehamilan dibagi dalam tiga bulanan (trimester).

Trimester pertama merupakan perkembangan dan pembentukan

organ . Trimester kedua merupakan tahap perkembangan dan

pertumbuhan lanjutan dan trimester ketiga merupakan akselerasi

tumbuh kembang dan persiapan kelahiran dimana pada awal masa

ini janin telah dapat hidup di dunia luar dengan atau tanpa

bantuanmedis.

Ada beberapa cara menghitung usia kehamilan diantaranya:

a. Rumus Neagele

b. Palpasi Abdomen

c. Tinggi Fundus Uteri

- Mempergunakan tinggi fundus uteri

- Menggunakan pita ukur

d. Ultrasonografi

- Presentasi

Dipakai untuk menentukan bagian janin yang terbawah dan

digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di bagian bawah

rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada pemeriksaan dalam.


Misalnya presentasi kepala, presentasi bokong, presentasi bahu, dan

lain – lain. Tiap presentasi terdapat 2 macam posisi yaitu kanan dan

kiri dan tiap posisi terdapat tiga macam variasi yaitu depan

, lintang, dan belakang (kiri depan, kiri lintang, dan kiri belakang,

kanan depan, kanan lintang, dan kanan belakang).

Macam-macam presentasi :

1. Presentasi Kepala (96 %)

a. Presentasi belakang kepala dengan penunjuk ubun-ubun kecil di

segmen depan, disebelah kiri depan ( kira-kira 2/3), disebelah

kanan depan ( kira-kira 1/3) dan ini adalah posisi yang normal

atau normoposisi.

Presentasi belakang kepala dengan penunjuk ubun-ubun

kecil dibelakang dapat disebelah kiri belakang, kanan belakang

dan dapat pula ubun-ubun kecil terletak melingtang baik kanan

maupun kiri dan ini adalah posisi yang tidak normal atau

malposisi.

b. Presentasi puncak kepala : Kepala dalam defleksi ringan dengan

penunjuk ubun-ubun besar.

c. Presentasi dahi : kepala dalam defleksi sedang dengan penunjuk

dahi atau frontum.


d. Presentasi muka : kepala dalam defleksi maksimal dengan

menunjuk dagu atau mentum.

2. Presentasi bokong ( 3,6 % ) dengan penunjuk sacrum.

Presentasi bokong terdiri atas:

a. Presentasi bokong sempurna dimana kedua tungkai berada

disamping bokong.

b. Presentasi bokong murni ( frank breech presentation ) : kedua

tungkai lurus ke atas, .

c. Presentasi bokong kaki : tungkai terlipat pada lipat paha dan

lekuk lutut.

d. Presentasi bokong kaki sempurna : terbawah dua kaki.

e. Presentasi bokong kaki tidak sempurna : terbawah 1 kaki.

f. Presentasi kaki: kaki turun kebawah lebih rendah dari bokong ,

g. Presentasi kaki sempurna : terbawah 2 kaki.

h. Presentasi kaki tidak sempurna : terbawah 1 kakid.

i. Presentasi lutut : lutut turun kebawah lebih rendah dari bokong,

j. Presentasi lutut sempurna : terbawah 2 lutut,

k. Presentasi lutut tidak sempurna : terbawah 1 lutut 3.

-Posisi

Posisi merupakan indikator untuk menentukan arah bagian bawah

janin apakah sebelah kanan, kiri, depan, atau belakang terhadap

sumbu ibu (meternal – pelvis) Posisi pada periksa luar dengan


palpasi, ditentukan dengan menentukan letak punggung janin

terhadap dinding perut ibu, sedangkan pada pemeriksaan dalam

posisi ditentukan dengan menentukan kedudukan salah satu bagian

janin yang terendah terhadap jalan lahir, bagian yang terendah tadi

disebut penunjuk.

Penunjuk itu dinyatakan dengan bagian kiri atau kanan ibu.

Bagian terendah dapat ubun-ubun kecil untuk presentasi belakang

kepala, ubun-ubun besar untuk presentasi uncak kepala, dahi untuk

presentasi dahi, dagu untuk resentasi muka, sakrum untuk

presentasi bokong dan akromion/skapula untuk presentasi bahu

(letak lintang).

Macam-macam posisi:

a. Posisi presentasi belakang kepala dengan penunjuk ubun-ubun

kecil (UUK): UUKkiri depan, UUK kiri lintang, UUK kiri

belakang, UUK kanan depan, UUK kanan lintang,dan UUK

kanan belakang.

b. Posisi pada presentasi muka dengan petunjuk dagu atau mentum:

dagu kiri depan,dagu kanan depan, dagu kanan belakang.

c. Posisi pada presentasi bokong dengan petunjuk sakrum: sakrum

kiri belakang, sakrum kanan belakang, sakrum kanan depan


- Letak (situs)

Hubungan antara sumbu panjang janin dengan sumbu panjang ibu.

Misalnya letak memanjang atau membujur adalah sumbu panjang

janin sesuai dengan sumbu panjang ibu, dapat pada letak kepala atau

letak bokong. Letak melintang adalah sumbu panjang janin

melintang terhadap sumbu panjang ibu. Letak miring adalah sumbu

panjang janin miring terhadap sumbu panjang ibu.

Adapun letak – letak janin dalam rahim antara lain :

a. Letak memanjang jika sumbu fetus searah/sejajar sumbu jalan

lahir

b. Letak melintang jika sumbu fetus tegak lurus sumbu jalan lahir

c. Letak oblik jika sumbu fetus dalam sudut tertentu dengan

sumbu jalan lahir (transient)

- Keadaan Ibu dan Janin

Kondisi Ibu: yaitu masalah- masalah yang timbul sesuai dengan

nomenklatur kebidanan yang berkaitan dengan kondisi ibu

sedangkan Kondisi bayi: keadaan bayi yaitu hidup atau mati dan

berkaitan dengan masalah atau kondisi bayi di dalam rahim.

h. Kebutuhan ibu hamil sesuai dangan tahap perkembangannya

Menurut Suryati (2011) kebutuhan dasar ibu hamil dibagi menjadi dua,

yaitu :

1) Kebutuhan fisik ibu hamil


a) Oksigen

Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manjusia

termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernapasan bisa terjadi

saat hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan

oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang

dikandung.

b) Nutrisi

Pada saat ibu hamil ibu harus makan makanan yang

mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti

makanan yang mahal harganya. Gizi pada waktu hamil harus

ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya

mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi

dan minum cukup cairan (menu seimbang).

(1) Kalori

Untuk proses pertumbuhan, janin memerlukan tenaga. Oleh

karena itu, saat hamil, ibu memerlukan tambahan jumlah

kalori. Sumber kalori utama adalah hidrat arang dan lemak.

Bahan makanan yang mengandung hidrat arang adalah

golongan padi-padian (misalnya beras dan jagung),

golongan umbi-umbian (misalnya ubi dan singkong) dan

sagu. Selain sebagai sumber tenaga, bahan makanan yang

tergolong padi-padian merupakan sumber protein, zat besi,

fosfor dan vitamin.


Asuhan makanan ibu hamil pada trimester pertama

sering mengalami penurunan karena menurunnya nafsu

makan dan sering timbul mual dan muntah. Meskipun ibu

hamil mengalami keadaan tersebut tetapi asupan makan

harus tetap diberikan seperti biasa.

Pada trimester kedua nafsu makan biasanya sudah

mulai meningkat, kebutuhan zat tenaga lebih banyak

dibanding kebutuhan saat hamil muda. Demikian juga zat

pembangunan dan zat pengatur seperti lauk pauk, sayur dan

buah-buahan berwarna.

Pada trimester ketiga, janin mengalami pertumbuhan

dan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan janin

yang pesat ini terjadi pada 20 minggu terakhir kehamilan.

Umumnya nafsu ibu akan sangat baik dan ibu merasa cepat

lapar.

(2) Protein

Protein adalah zat utama untuk membangun jaringan bagian

tubuh seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan janin

serta perkembangan payudara ibu, keperluan protein pada

waktu sangat hamil sangat meningkat. Kekurangan protein

pada saat ibu hamil akan mengakibatkan bayi lahir lebih

kecil dari normal. Kekurangan tersebut juga mengakibatkan

pembentukan air susu dalam masa laktasi kurang sempurna.


Sumber zat protein yang berkualitas tinggi adalah susu.

Susu merupakan minuman yang berkualitas tinggi untuk

memenuhi kebutuhan wanita hamil terhadap zat gizi karena

mengandung protein, kalsium, fosfat, vitamin A, serta

vitamin B1 dan B2. Sumber lain meliputi sumber protein

hewani (misalnya daging, ikan, unggas, telur dan kacang)

dan sumber protein nabati (misalnya kacang-kacangan

seperti kedelai, kacang tanah, kacang tolo dan hasil kacang-

kacang misalnya tahu dan tempe).

(3) Mineral

Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi

dengan makanan-makanan sehari-hari yaitu buah-buahan,

sayur-sayuran, dan susu. Hanya zat besi yang tidak dapat

terpenuhi dengan makan sehari-hari. Kebutuhan akan besi

pada pertengahan kedua kehamilan kira-kira 17 mg/hari.

Untuk kebutuhan itu diperlukan suplemen besi 30 mg

sebagai ferosus, ferofumarat atau feruglokonat perhari dan

pada kehamilan kembar atau pada wanita yang sedikit

anemi dibutuhkan 60-100 mg/hari. Kebutuhan kalsium

umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satu liter susu

sapi mengandung kira-kira 0,9 garam kalsium. Bila ibu

hamil tidak dapat minum susu, suplemen kalsium dapat

diberikan dengan dosis satu gram/hari. Pada umumnya


dokter selalu memberi suplemen mineral dan vitamin

prenatal untuk mencegah kemungkinan defesiensi.

(4) Vitamin

Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur

dan buah-buahan, tetapi dapat diberikan pula ekstrak

vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah

kecacatan bayi.

Kebutuhan makan bagi ibu hamil lebih banyak dari

pada kebutuhan untuk wanita tidak hamil. Kegunaan

makanan tersebut adalah :

(1) Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan

(2) Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan

ibu sendiri

(3) Agar luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas

(4) Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi

Caranya :

(a) Ibu harus makan teratur tiga kali sehari

(b) Hidangan harus tersusun dari bahan makanan

bergizi yang terdiri dari makanan pokok, lauk

pauk, sayuran dan buah-buahan serta diusahakan

minum susu 1 gelas setiap hari.

(c) Pergunakan aneka ragam makanan yang ada


(d) Dan pilihlah, belilah, berbagai macam bahan

makanan yang segar Romauli, (2011).

c) Personal higiene

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan

sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk

mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri

terutama lipatan kulit (ketiak, buah dada, daerah genetalia)

dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan.

Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena

seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu

yang kekurangan kalsium.

d) Pakaian

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil

adalah memenuhi kriteria berikut ini:

(1) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang

ketat pada daerah perut

(2) Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat

(3) Pakailah bra yang menyokong payudara

(4) Memakai sepatu dengan hak yang rendah

(5) Pakaian dalam yang selalu bersih

e) Eliminasi
Menurut Sulistyawati (2009), keluhan yang sering muncul

berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buah

air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon

progesteron yang mempunyai efek yang rileks terhadap ooto

polos, salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus oleh

pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi.

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan

mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat dan

banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam

keadaan kosong. Meminum air putih hangat ketika perut dalam

keadaan kosong dapat merangsang gerakan peristaltik usus.

Jika ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah untuk

buang air besar agar tidak terjadi konstipasi. Sering buang air

kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu

hamil, terutama pada trimester I dan III. Hal tersebut dalah

kondisi fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan

terjadi pembesaran uterus yang menndesak kantong kemih

sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada trimester III

terjadi pembesaran janin yang juga menyebabbkan desakan

pada kantong kemih.

f) Seksual
Menutut Sulistyawati (2009), hubungan seksual selama

kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit

seperti berikut:

(1) Sering abortus dan kelahiran prematur

(2) Perdarahan per vaginam

(3) Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada

minggu terakhir kehamilan

(4) Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat

menyebabkan infeksi intaruterin

g) Mobilisasi

Ibu hamil boleh melakukan kegiatan fisik /aktifitas fisik biasa

selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat dianjurkan

untuk melakukan pekerjaan rumah dengan secara dan secara

seirama dengan menghindari gerakan menyentak, sehingga

mengurangi ketegangan pada tubuh dan menghindari kelelahan

h) Body mekanik

Menurut Sulistyawati (2009), perubahan tulang punggung

yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis

karena tumpuan tubuh bergeser lebih ke belakang

dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang

sering muncul dari perubahan ini adalah rasa pegal dipunggung

dan kram kaki ketika tidur malam hari. Untuk mencegah dan
mengurangi keluhan ini perlu adanya sikap tubuh yang baik.

Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

(1) Pakailah sepatu dengan hak yang rendah/ tanpa hak dan

jangan terlalu sempit

(2) Posisi tubuh mengangkat beban, yaitu dalam keadaan

tegak dan pastikan beban terpokus pada lengan

(3) Tidur dengan posisi kaki ditinggikan

(4) Duduk dengan posisi punggung tegak

(5) Hindari duduk atau berdiri terlalu lama (ganti posisi secara

bergantian untuk mengurangi ketegangan otot)

i) Istirahat

Tidur pada malam hari selama kurang lebih 8 jam dan istirahat

dalam keadaan rilaks pada siang hari selama 1 jam

j) Imunisasi

Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk

mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan

janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah tetanus Toxoid

(TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus. Imunisasi pada

ibu hamil harus terlebih dahulu ditentukan status kekebalan

atau imunisasinya. Bumil yang belum pernah mendapatkan

imunisasi maka statusnya T0, jika telah mendapatkan interval

minimal 4 minggu atau pada masa balitanya telah memperoleh

imunisasi DPT sampai 3 kali maka statusnya T2, bila telah


mendapat dosis TT yang ke-3 (interval minimal dari dosis ke-

2) maka statusnya T3, status T4 didapati bila telah

mendapatkan 4 dosis (interval minimal 1 tahun dari dosis ke-3)

dan status T5 didapatkan bila 5 dosis telah didapat (interval

minimal 1 tahun dari dosis ke-4).

Selama kehamilan bila ibu hamil statusnya T0 maka

hendaknya mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2

dengan interval 4 minggu dan memungkinkan untuk

mendapatkan TT3 sesudah 6 bulan berikutnya). Ibu hamil

dengan status T1 diharapkan mendapatka suntikan TT2 dan

bila memungkinkan juga diberikan TT3 dengan interval 6

bulan (bukan 4 minggu/1 bulan). Bagi bumil dengan status T2

maka bisa diberikan 1 kali suntikan bila interval suntikan

sebelumnya lebih dari 6 bulan. Bila statusnya T3 maka

suntikan selama hamil cukup sekali dengan jarak minimal 1

tahun dari suntikan sebelumya. Ibu hamil dengan status T4 pun

dapat diberikan sekali suntikan (TT5) bila suntikan terakhir

telah lebih dari setahun dan bagi ibu hamil dengan status T5

tidak perlu di suntik TT karena telah mendapatkan kekebalan

seumur hidup (25 tahun).


k) Traveling

Meskipun dalam keadaan hamil, ibu masih membutuhkan

reaksi untuk menyegarkan pikiran dan perasaan, misalnya

dengan mengunjungi objek wisata atau pergi keluar kota

l) Persiapan Laktasi

Payudara merupakan aset yang sangat penting sebagai

persiapan menyambut kelahiran sang bayi dalam proses

menyusui. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

perawatan payudara adalah sebagai berikut:

(1) Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat

dan yang menggunakan busa, karena akan mengganggu

penyerapan keringat payudara

(2) Gunakan bra dengan bentuk yang menyangga payudara

(3) Hindari membersihkan puting dengan sabun mandi karena

akan menyebabkan iritasi. Bersihkan puting susu dengan

minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat

(4) Jika ditemukan pengeluaran cairan yang berwarna

kekuningan dari payudara berarti produksi ASI sudah

dimulai.

m) Persiapan persalinan dan kelahiran bayi

Ada 5 komponen penting dalam rencana persalinan, antara lain:

(1) Membuat rencana persalinan:

(a) Memilih tempat persalinan


(b) Memilih tenaga terlatih

(c) Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut

(d) Bagaimana transportasi ketempat persalinan

(e) Siapa yang menemani pada saat persalinan

(f) Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana

cara mengumpulkan biaya tersebut

(g) Siapa yang menjaga keluarga bila ibu tidak ada

(2) Membuat rencana untuk pengambilan keputusan

Jika terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambilan

keputusan utama tidak ada.Penting bagi bidan dan keluarga

untuk mendiskusikan :

(a) Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga

(b) Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat

keputusan utama tidak ada saat terjadi

kegawatdaruratan.

(3) Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi

kegawatdarutan

(a) dimana ibu akan bersalin (RS, bidan, polindes atau

puskesmas)

(b) bagaimana menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut

jika terjadi kegawatdaruratan

(c) ke fasilitas kesehatan yang mana ibu tersebut harus di

rujuk
(d) bagaimana cara mendapatkan dana jika terjadi

kegawatdaruratan

(e) bagaimana cara mencari donor darah yang potensial

(4) Membuat rencana atau pola menabung

Keluarganya seharusnya dianjurkan untuk menabung

sejumlah uang sehingga dana akan tersedia untuk asuhan

kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak

sekali kasus, dimana ibu tidak mencari asuhan atau

mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai

dana yang diperlukan.

(5) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk

persalinan

Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya

untuk persalinan. Ia dan keluarganya dapat

mengumpulkan barang-barang seperti pembalut wanita

atau kain, sabun dan seperai dan menyimpannya untuk

persiapan persalinan.

(6) Pekerjaan

Seorang wanita hamil boleh mengerjakan pekerjaan

sehari-hari asal hal tersebut tidak memberikan gangguan

rasa tidak enak bagi wanita pekerja, dia boleh tetap masuk

kantor sampai menjelang partus pekerjaan jangan


dipaksakan sehingga istirahat yang cukup selama kurang

lebih 8 jam sehari.

Pada keadaan tertentu seperti partus prematurus

imminens, ketuban pecah, menderita kelainan jantung,

aktivitas sehari-hari harus dibatasi. Bila sedang

berpergian, ia tidak boleh duduk terus menerus selama 1-2

jam, melainkan harus selang-seling dengan berdiri dan

berjalan. Senam hamil sebaiknya dianjurkan untuk

dilaksanakan baik secara kelompok maupun individu.

(7) Tanda bahaya dalam kehamilan

Selama kunjungan antenatal ibu mungkin mengeluhkan

bahwa ia mengalamai ketidaknyamanan. Kebanyakan dari

keluhan ini adalah ketidaknyamanan yang normal dan

merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh

ibu selama kehamilan. Sebagai seorang bidan penting bagi

kita membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan

tanda-tanda bahaya.

Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan

diantisipasi dalam kehamilan lanjut adalah :

(a) Perdarahan pervaginam

(b) Sakit kepala yang hebat

(c) Penglihatan kabur

(d) Bengkak pada muka dan jari tangan


(e) Keluar cairan pervaginam

(f) Gerakan janin tidak terasa, Kusmiati (2010)

n) Memantau kesejahteraan janin

Untuk melakukan penilaian terhadap kesejahteraan janin dan

rahim bisa menggunakan stetoskop laener, untuk

mendengarkan denyut jantung secara manual (auskultasi).

i. Ketidaknyamanan dan cara mengatasinya

Tabel 2.6 Ketidaknyamanan pada ibu hamil

Ketidaknyamanan Cara Mengatasi


1 Sering buang air kecil a. Kurangi asupan karbohidrat murni
Trimester I dan III dan makanan yang mengandung
gula
b. Batasi minum kopi the dan soda
2 Hemoroid a. Makan makanan yang berserat,
buah dan sayuran serta banyak
minum air putih dan sari
buahlakukan senam
b. Untuk mengatasi hameroid
c. Jika hameroid menonjol keluar,
oleskan lotion wicth hazel
3 Keputihan terjadi pada a. Tingkatkan kebersihan dengan
trimester I, II atau III mandi tiap hari
b. Memakai pakaian dalam dari
bahan katun dan mudah menyerap
c. Tingkatkan daya tahan tubuh
dengan makan buah dan sayur

4 Keringat bertambah secara a. Pakailah pakaian yang tipis dan


perlahan terus meningkat longgar
sampai akhir kehamilan b. Tingkatkan asupan cairan
c. Mandi secara teratur

5 Sembelit a. Minum 3 liter cairan tiap hari


terutama air putih atau sari buah
b. Makan makan yang kaya serat dan
juga vitamin C
c. lakukan senam hamil
d. Membiasakan membuang air besar
secara teratur

6 Napas sesak trimester II a. Jelaskan penyebab fisiologisnya


dan III b. Merentangkan tangan diatas
kepala serta menarik nafas panjang
c. Mendorong postur tubuh yang baik

7 Nyeri ligamentum a. Beri tau penyebab mengenai


trimester II dan III penyebab nyeri
b. Tekuk lutut kearah abdomen
c. mandi air hangat
d. Gunakan sebuah bantal untuk
menompang uterus dan bantal
lainnya letakkan diantara lutut
sewaktu dalam posisi berbaring
miring

8 Perut kembung trimester a. Hindari makan yang mengandung


II dan III gas
b. Mengunyah makanan secara
teratur
c. Lakukan senam secara teratur

9 Pusing/sakit kepala a. Bangun secara perlahan dari posisi


trimester II dan III istirahat
b. Hindari berbaring dengan posisi
terlentang

10 Sakit punggung atas dan a. Posisi/sikap tubuh yang baik


bawah trimester II dan III selama melakukan aktifitas
b. Hindari mengangkat barang berat
c. Gunakan bantal ketika tidur untuk
meluruskan punggung
Prawirohardjo (2009)
j. Asuhan Kehamilan Antenatal Care

1) Pengertian

Asuhan antenatal bertujuan memberikan asuhan yang

efektif dan menyeluruh (holistik) bagi ibu, bayi dan keluarganya

melalui tindakan skrining, pencegahan dan penanganan yang

tepat bidan memegang peranan penting dalam merawat dan

mendukung ibu, bayi, beserta keluarganya guna memenuhi

kebutuhan fisik, psikologi, sosial dan spiritual mereka.

Pemberian asuhan antenatal bertujuan menyediakan berbagai

elemen kesehatan masyarakat dan kesehatan primer ini agar ibu

dan bayi memperoleh hasil yang optimal Holmes, (2006).

2) Tujuan ANC

Menurut Holmes (2006), tujuan ANC adalah :

a) Mendiagnosa kehamilan dan memantau kehamilan normal,

melakukan pemeriksaan yang diperlukan untuk memantau

perkembangan kehamilan normal.

b) Memprogramkan atau menyarankan pemeriksaan yang

diperlukan untuk diagnosis dini kehamilan yang berisiko.

c) Mengadakan program ayah bunda dan merampungkan persiapan

untuk pelahiran, termasuk higine dan nutrisi.


3) Jadwal kunjungan ANC

Menurut Marmi (2011), kunjungan antenatal sebaiknya

dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan :

a) Satu kali pada triwulan pertama (sebelum 14 minggu)

b) Satu kali pada triwulan kedua (antara minggu 14-28)

c) Dua kali pada triwulan ketiga (antara 28-36 dan sesudah minggu

ke 36)

4) Standar prosedur pelayanan ANC dengan 14 T

Menurut Sarwono (2011) Standar pelayanan ANC yaitu :

a) Ukuran tinggi badan/berat badan.

b) Ukuran tekanan darah.

c) Ukuran tinggi fundus uteri.

d) Pemberian imunisasi TT

Tabel 2.7 Imunisasi TT

Interfal (selang Lama %

Antigen waktu minimal) pelindungan perlindungan

TT I Pada kunjungan

antenatal pertama - -

TT II 4 minggu setelah TT 3 tahun 80

TT III 6 minggu setelah TT 5 tahun 95

II
TT IV 1 tahun setelah TT 10 tahun 99

III

TT V 1 tahun setelah TT 25 tahun/ 99

IV seumur hidup

Sarwono (2011)

e) Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet) selama

kehamilan.

f) Test terhadap penyakit menular seksual.

g) Temu wicara atau konseling.

h) Test atau pemeriksaan HB.

i) Test atau pemeriksaan protein urine.

j) Test urine reduksi.

k) Perawatan payudara (tekan pijat payudara)

l) Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil)

m) Terapi yodium kapsul (khusus daerah endemic gondok)

n) Terapi obat malaria

5) Pemeriksaan ANC

Menurut Hani (2010) pemeriksaan ANC terdiri dari beberapa

pemeriksaan, yaitu :

a) Inspeksi

Adalah melihat dan mengevaluasi pasien secara visual

dan merupakan metode tertua yang digunakan untuk


mengkaji/menilai pasien. Proses observasi. Bidan

menginspeksi bagian tubuh untuk mendeteksi

karakteristik normal atau tanda fisik yang signifikan.

Penilaian yang dilakukan inspeksi adalah :

1) Muka

Adakah closma gravidarum, keadaan selaput mata

pucat atau merah, adakah oedema pada muka,

bagaimana keadaan lidah, dan gigi.

2) Leher

Apakah kelenjar gondok membesar, kelenjar limfe

membengkak, dan vena terbendung di leher.

3) Dada

Bentuk buah dada, pigmentasi putting susu, keadaan

putting adakah kolustrum.

4) Perut

Perut membesar ke depan atau ke samping, keadaan

pusat, pigmentasi di linea alba, Nampak gerakan

anak atau kontraksi, adakah striae gravidarum atau

bekas luka.

5) Vulva

Keadaan perenium, carilah varices, tanda Chadwick,

condylomata, flour albus.


6) Anggota bawah

Cari varices, odema, luka pada lipatan paha.

b) Palpasi

yaitu menyentuh atau merasakan dengan tangan, adalah

langkah kedua pada pemeriksaan pasien dan digunakan

untuk menambah data yang telah diperoleh

melalui inspeksi sebelumnya. Palpasi dapat dilakukan

menurut teori Leopold yaitu :

1) Leopold

(a) Leopold I

(1) Menentukan Tinggi Fundus Uteri (TFU)

(2) Meraba bagian janin yang berada di fundus

uteri.

(3) Menyimpulkan tuanya kehamilan dan

fundus yang terdapat dalam dasar rahim.

(b) Leopold II

(1) Meraba samping rahim dan memastikan di

sebelah mana terba tahanan yang paling

keras dan tahanan uterus dari atas ke

bawah.

(2) Menyimpulkan letak punggung janin pada

letak membujur, kepala janin di sebeleh

kanan atau kiri pada letak lintang.


(c) Leopold III

(1) Meraba bagian bawah rahim dengan satu

tangan.

(2) Menyimpulkan letak kepala: teraba bagian

besar, bulat, keras dan melenting.

(d) Leopold IV

(1) Meraba bagian janin yang berada di

bagian bawah rahim dengan 2 tangan.

(2) Menyimpulkan seperti Leopold III dan

juga menentukan dimana bagian terendah

janin yang sudah masuk PAP

2) Pemeriksaan odema

Pemeriksaan odema dilakukan dengan menekan

bagian muka, payudara apakah ada benjolan, dan

ektremitas apakah ada pembengkakan.

c) Perkusi

langkah ketiga pemeriksaan pasien adalah menepuk

permukaan tubuh secara ringan dan tajam, untuk

menentukan posisi, ukuran dan densitas struktur atau

cairan atau udara di bawahnya.Perkusi juga merupakan

pengetukan tubuh dengan ujung2 jari guna mengevaluasi

ukuran, batasan dan konsistensi organ2 tubuh dan

menemukan adanya cairan di dalam rongga tubuh.


d) Auskultasi

Adalah keterampilan untuk mendengar suara tubuh pada

paru-paru, jantung, pembuluh darah dan bagian

dalam/viscera abdomen..

aukultasi yang didengar adalah DJJ. Batas frekuensi

denyut jantung janin normal adalah 120-160 denyut per

menit. Takikardi menunjukkan adanya reaksi

kompensasi terhadap beban / stress pada janin (fetal

stress), sementara bradikardi menunjukkan kegagalan

kompensasi beban / stress pada janin (fetal distress/gawat

janin). DJJ bisa di dengar dengan berbagai alat seperti :

(1) Lienec

Lienec ditempelkan di daerah punggung janin,

dihitung frekuensi dengan cara 5 detik pertama,

ketiga dan kelima, kemudian dijumlah dan

dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi satu

menit. Pemeriksaan lienec dilakukan dengan

menggunakan satu tangan memegang nadi ibu

untuk membedakan DJJ dan nadi ibu kemudian

tangan satunya melihat jam.


(2) Doppler

Dopler dilakukan dengan menggunakan alat modern

yang langsung mendengarkan dengan jelas DJJ

kemudian dihitung 1 menit full.

6) Asuhan Kebutuhan Ibu Hamil tiap Trimester

Menurut Asrinah (2010), asuhan kebutuhan ibu hamil

tiap trimester adalah :

1) Trimester pertama / sebelum minggu ke 14

a) Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu

sehingga mata rantai penyelamatan jiwa telah terbina jika

diperlukan

b) Mendeteksi masalah yang dapat diobati sebelum

mengancam jiwa ibu maupun bayi

c) Mencegah masalah seperti tetanus neonatorum, anemia

defisiensi zat besi, maupun penggunaan praktik

tradisional yang merugikan

d) Memulai persiapan persalinan dan kesiapan menghadapi

komplikasi

e) Mendorong perilaku yang sehat (nutrisi, latihan dan

kebersihan, istirahat dan sebagainya)


2) Trimester kedua / sebelum minggu ke 28

a) Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu

sehingga suatu mata rantai penyelamatan jiwa telah

terbina jika diperlukan

b) Mendeteksi masalah yang dapat diobati sebelum

mengancam jiwa

c) Mencegah masalah seperti tetanus neonatorum, anemia

defisiensi zat besi, maupun penggunaan praktik

tradisional yang merugikan

d) Memulai persiapan persalinan dan kesiapan menghadapi

komplikasi

e) Mendorong perilaku yang sehat (nutrisi, latihan dan

kebersihan, istirahat dan sebagainya)

f) Kewaspadaan khusus mengenai PIH ( tanya ibu

mengenai gejala PIH, pantau tekanan darahnya, edema,

proteinuria

3) Trimester ketiga / sebelum minggu ke 40

a) Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu

sehingga suatu mata rantai penyelamatan jiwa telah

terbina jika diperlukan

b) Mendeteksi masalah yang dapat diobati sebelum

mengancam jiwa
c) Mencegah masalah seperti tetanus neonatorum, anemia

defisiensi zat besi, maupun penggunaan praktik

tradisional yang merugikan

d) Memulai persiapan persalinan dan kesiapan menghadapi

komplikasi

e) Mendorong perilaku yang sehat (nutrisi, latihan dan

kebersihan, istirahat dan sebagainya)

f) Kewaspadaan khusus mengenai PIH ( tanya ibu

mengenai gejala PIH, pantau tekanan darahnya, edema,

proteinuria

k. Tanda bahaya dalam kehamilan

Selama kunjungan antenatal ibu mungkin mengeluhkan bahwa

ia mengalamai ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini

adalah ketidaknyamanan yang normal dan merupakan bagian dari

perubahan yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan. Sebagai

seorang bidan penting bagi kita membedakan antara

ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda bahaya.

Tanda-tanda bahaya yang perlu diperhatikan dan diantisipasi

dalam kehamilan lanjut adalah :

1) Perdarahan pervaginam

2) Sakit kepala yang hebat

3) Penglihatan kabur
4) Bengkak pada muka dan jari tangan

5) Keluar cairan pervaginam

6) Gerakan janin tidak terasa

7) Memantau kesejahteraan janin

Untuk melakukan penilaian terhadap kesejahteraan janin dan

rahim bisa menggunakan stetoskop laener, untuk

mendengarkan denyut jantung secara manual (auskultasi).

Anda mungkin juga menyukai