OLEH :
KELAS : PRODUKTIVITAS-2
FAKULTAS EKONOMI
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Produktivitas,
Strategi Proses Dan Penjadwalan Jangka Pendek”.
Makalah produktivitas ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Produktivitas, Strategi
Proses Dan Penjadwalan Jangka Pendek” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
2.4.7 Mengurutkan Sejumlah N Pekerjaan Pada Dua Mesin: Aturan Johnson ........... 20
2.4.8 Penjadwalan Kapasitas Terbatas ........................................................................ 21
2.4.9 Teori Batasan ..................................................................................................... 21
2.4.10 Penjadwalan Produksi Berulang ........................................................................ 22
2.4.11 Penjadwalan Pada Sektor Jasa ........................................................................... 23
BAB III KESIMPULAN.......................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu produktivitas
2. Memahami Strategi dalam meningkatkan produktivitas kerja
3. Memahami process strategy
4. Memahami Short-Term Scheduling
1
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun
fisik dengan masukan yang sebenarnya (ILO, 1979). Greenberg yang dikutip oleh Sinungan
(1985) mengartikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada
waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.
a. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain ialah ratio dari pada apa
yang dihasilkan (out put) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang dipergunakan
(input).
b. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari pada kemarin, dan hari esok
lebih baik dari hari ini.
c. Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial, yakni:
investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset; manajemen; dan
tenaga kerja.
2
2.2 Strategi Meningkatkan Produktivitas
Strategi adalah sebuah rencana komprehensif yang mengintegrasikan resources dan
capabilities dengan tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi. Strategi is the
overall plan for devloying resources to establish a favourable position for certain actions.
Agar peningkatan produktivitas kerja dapat terwujud, pimpinan perlu memahami secara
tepat tentang faktor-faktor penentu keberhasilan peningkatan produktivitas kerja. Menurut
Siagian (2002:10), faktor-faktor tersebut sebagian diantaranya adalah “..etos kerja yang harus
dipegang teguh oleh semua pegawai dalam organisasi”. Menurutnya etos kerja adalah norma-
norma yang bersifat mengikat dan ditetapkan secara eksplisit serta praktek-praktek yang
ditrerima dan diakui sebagai kebiasaan yang wajar untuk dipertahankan dan diterapkan dalam
kehidupan kekaryaan anggota dalam suatu organisasi. Etos kerja yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
3
Terinspirasi pendapat Ken Shelthon (2002) tentang kepemimpinan dan nmanajemen
mutu, dipandang perlu untuk mengubah strategi pemimpin dalam memenangkan persaingan
demi tercapainya kinerja produktif, yaitu dengan cara :
Mengendalikan diri secara lebih baik3
Mengubah paradigma berfikir dan bertindak
Membangun kepercayaan
Berkomunikasi dengan efektif
Menelaraskan IQ, EQ, SQ
Uraian diatas menunjukan bahwa wksistensi pemimpin memilii peran sentral dalam
sebuah organisasi, yang mampu mensinergikan kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ),
dan spiritual (SQ) dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinannya. Dalam hal ini
dibutuhkan keseimbangan dalam hidup dan kehidupan. Konsep keseimbangan dalam Al
Qur’an terkandung dalam surat Yaasiin, yang artinya: “Maha suci Allah yang telah
menciptakan setiap sesuatu berpasang-pasangan,… “(QS 36:36).
Kaplan dan Norton (2000) memperkenalkan siatem pengukuran yang disebut dengan
Balanced scorecard. Menurut pandanga Kaplan dan Norton (2000-9), “ Balanced Scorecard
merupakan system manajemen strategis atau kerangka kerja tindakan strategis yang akan
mengarahkan perusahaan pada sasaran jangka panjang”. Pada bagian lain, Kaplan dan Norton
(2000-16) menjelaskan bahwa “Balanced Scorecard adalah suatu kerangka kerja baru untuk
mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi bisnis”. Konsep Balanced
Scorecard menetapkan alat pengukur keberhasilan manajemen daeri empat perspektif, yaitu :
financial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Keempat
perspektif tersebut digunakan secara bersama-sama untuk menentukan kinerja manajemen,
karena satu sama lainnaya memiliki keterkaitan langsung.
Ada beberapa strategi repositioning perilaku SDM yang dapat dipertimbangkan untuk
mencapai keunggulan kompetitif, yaitu sebagai berikut :
1. Strategi Inovasi
Strategi ini lebih menekankan pada pengembangan perilaku kreatif, mandiri
namaun kooperatif, dan siap menanggung resiko. Dalam implementasinya, setiap
individu harus berorientasi pada target jangka panjang, memadukan aspek kualitas
dengan kuantitas, serta mensinergikan proses dengan hasil berdasarkan kondisi
input yang ada.
4
Implikasinya:
Perusahaan mempekerjakan karyawan yang memiliki keterampilan tinggi, sdikit
melakukan pengawasan, menyediakan sumber daya yang cukup untuk eksperimen,
dan melakukan penilaian kinerja jangka panjang.
2 Strategi kualitas
Strategi ini lebih menekankan pada pengembangan perilaku repetitive, prediktif,
mau bekerja sama, namun kurang berani menanggung resiko. Dalam
implementasinya, setiap individu cenderung berorientasi pada pencapaian target
jangka menengah dan memprioritaskan pencapaian kualitas, melalui proses yang
terkontrol.
Implikasinya:
Perusahaan akan mempekerjakan sedikit karyawan yang memliki komitmen tinggi
terhadap tujuan organisasi, dan melakukan pengawasan secara intensif
3. Strategi pengurangan biaya:
Strategi ini lebih menekankan pada perilaku repetitive, prediktif, focus jangka
pendek, lebih mengutamakan pada kegiatan individu dan otomatisasi, lebih
memperhatikan kuantitas daripada kualitas, kurang berani mengambil resiko, lebih
menyukai kegiatan (pekerjaan) yang bersifat stabil.
Implikasinya:
Perusahaan akan lebih banyak menggunakan tenaga part-time atau sub kontrak. Hal
ini akan didukung ol;eh berbagai program penyedrhanaan (simplikasi),
penggungaan teknik otomatisasi, perubahan aturan kerja, dan fleksibilitas
penugasan.
W. Chan Kim dan Renee Mauborgne (2005) menjelaskan tentang perubahan strategi
kepemimpinan dari strategi samudra merah ke strategi samudra biru. Berikut penulis sajikan
ringkasan pergeseran strategi tersebut dalam table 6.1
5
Tabel 1
Pergeseran Paradigma dari strategi samudra merah ke samudra biru
STRATEGI SAMUDRA MERAH STRATEGI SAMUDRA BIRU
Bersaing dalam ruang pasar yang sudah ada Menciptakan ruang pasar yang belu ada
pesaingnya
Memenangkan kompetisi Menjadikan kompetisi tidak relevan
Mengeksploitasi permintaan yang sudah ada Menciptakan dan menangkap permintaan
baru
Memilih antara nilai-biaya Mendobrak pertukaran nilai-biaya
Memadukan keseluruhan system kegiatan Memadukan keseluruhan system kegiatan
bisnis dengan pilihan strategis antara dalam mengejar diferensiasi dan biaya
diferensiasi atau biaya rendah rendah
Sumber : W. Chan Kim dan Renee Mauborgne (2005), Blue Ocean Strategy.
Strategi samudra biru dalam meraih keunggulan bisnis lebih difokuskan pada
penemuan pasar baru dengan menciptakan networking dengan mitra kerja maupun para
pesaing.
6
Memilih berbagai media untuk menciptakan kesadaran dan memeperoleh umpan
balik, misalnya: menggungakan surat dari manajemen puncak, membuat poster-
poster, medali-medali khusus, rapat-rapt,dll.
Menciptakan suatu kesan yang bersugguh-sungguh melalui komunikasi dan
tindakan nyata yang menunjukan bahwa peningkatan produktivitas merupakan
prioritas utama dari organisasi.
Melakukan suatu survey atau angket untuk mengetahui reaksi awal yang akan
timbul apabila program-program peningkatan produktivitas akan diterapkan.
7
TINDAKAN
STUDI
RENCANA LAKSANAKAN
Standarisasi
Sesuai
?
TINDAK
LANJUT
TINDAKAN
KOREKSI
Peningkatan/
Perbaikan
Tidak demikian, program reduksi biaya mengacu pada penghilangan biaya-biaya yang
tidak perlu atau penghilangan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas-aktivitas yang
tidak memberikan nilai tambah pada produk. Itu berarti bahwa program reduksi biaya mengacu
pada upaya menghilangkan pemborosan yang ada dalam system reduksi itu.
2. Mengelola Pertumbuhan
Peningkatan produktivitas melalui pengelolaan pertumbuhan akan efektif apabila
permintaan pasar sedang meningkat, sehingga output yang diproduksi perlu ditambah. Dalam
situasi ini, peningkatan produktivitas dicapai melalui peningkatan output dalam kuantitas yang
lebih besar sesuai permintaan pasar dengan meningkatkan penggunaan input dalam kuantitas
yang lebih kecil. Jadi, output meningkat lebih banyak, sedangkan input meningkat lebih sedikit.
Program peningkatan produktivitas melalui pengelolaan pertumbuhan, berarti bahwa suatu
investasi baru atau penambahan biaya yang dilakukan akan menghasilkan lebih banyak output
daripada investasi itu, sehingga angka rasio output terhadap input akan meningkat. Peningkatan
penggunaan modal atau capital dan teknologi, desain ulang system produksi, peningkatan
8
aktivitas pendidikan dan pelatihan tenaga kerja, desain dan pengembangan organisasi,
merupakan aktivitas-aktivitas actual dalam mengelola pertumbuhan.
3. Bekerja Lebih Tangkas
“Anda tidak perlu menyuruh orang untuk bekerja lebih keras, karena mereka telah
bekerja keras, tetapi suruhlah mereka bekerja lebih tangkas”. Stratgi ini dilakkan apabila
permintaan pasar meningkat sehingga output perlu ditingkatkan, namun peningkatan output itu
dicapai melalui penggunaan input denga kuantitas yang tetap, karena tenaga kerja telah bekerja
lebih tangkas atau lebih cerdik. Dengan demikian produksi meningkat sesuai permintaan pasar,
namun tingkat penggunaan input konstan (tetap dalam jumlah). Daalm kondisi ini juga akan
diperoleh biaya produksi per unit output yang lebih rendah. Penigkatan arus perputaran
inventori (inventory turnover ratio) dan perbaikan desain produk merupakan aktivitas actual
dari “bekerja lebih tangkas”. Perusahan-perusahaan Jepang juga menerapkan strategi ini dalam
meningkatkan produktivitas dari industry.
5. Mengurangi aktivitas
Dalam situasi perekonomian yang menurun, seperti dalam kondisi resesi ekonomi,
tingkat inflasi tinggi. Strategi penigkatan produktivitas melalui pengurangan aktivitas akan
sangat efektif. Strategi ini diterapkan dengan cara mengurangi produksi serta menghilangkan
atau menjual kemblai asset yang tidak produktiv. Jadi, produktivitas perusahaan ditingkatkan
melalui pengurangan sedikit output sesuai dengan permintaan pasar dan mengurangi banyak
input yang tidak perlu.
9
pelanggan dan spesifikasi produk yang ada dalam batasan biaya dan batasan manajerial
lainnya. Proses yang dipilih akan berdampak jangka panjang terhadap efisiensi dan produksi,
serta fleksibilitas, biaya, dan kualitas barang yang diproduksi.
2. Fokus Berulang (repetitive focus) adalah proses produksi yang menggunakan modul
yang berorientasi pada produk. Modul adalah bagian atau komponen yang telah
dipersiapkan sebelumnya yang sering berada dalam proses yang kontinu.
4. Fokus Kustomisasi Massal adalah pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi
keinginan pelanggan yang semakin unik secara cepat dan murah. Namun, kustomisasi
massal bukan hanya mengenai keragaman produk, tetapi juga bagaimana secara
ekonomis mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan
menginginkannya dengan tepat.
Kustomisasi massal berarti sebuah sistem dimana produk dibuat sesuai pesanan (built-
to-order). Build-to-order berarti memproduksi sesuai pesanan pelanggan, bukan sesuai
peramalan pasar. Namun, built-to-order adalah strategi yang sulit. Beberapa tantangan terbesar
built-to-order antara lain:
10
Jadwal yang ketat pada pemesanan dan bahan dari desain hingga pengiriman hanya
dapat diimplementasikan kepada karyawan yang penuh dedikasi.
Mitra yang responsif pada rantai pasokan menghasilkan kerja sama yang efektif.
Jika disesuaikan pada volume dan keragaman yang benar, setiap proses dapat
mengahsilkan keunggulan biaya rendah. Sebagai contoh, biaya per unit akan lebih rendah
dalam proses kontinu jika volumenya tinggi (dan utilitasnya tinggi). Walaupun demikian, tidak
selalu digunakan proses yang kontinu (yang memiliki peralatan dan fasilitas khusus) karena
akan menjadi terlalu mahal jika volume yang dibutuhkan adalah volume rendah atau
fleksibilitas. Sebuah produk atau jasa yang bervolume rendah, unik dan sangat terdiferensiasi
akan lebih ekonomis jika diproduksi dalam proses manufaktur yang berfokus pada proses.
Diagram Silang adalah sebuah diagram biaya pada volume-volume yang memungkinkan lebih
dari satu proses.
Proses-proses Terfokus
Fokus yang muncul bersama dengan spesialisasi menghasilkan efisiensi. Kunci bagi
manajer operasional adalah melangkah menuju spesialisasi, berfokus pada produk, teknologi,
pelanggan, proses, dan bakat yang dibutuhkan untuk sukses pada spesialisasi tersebut.
Mengubah Proses
11
Apakah prosesnya memaksimalkan nilai pelanggan sebagaimana dilihat oleh
pelanggan?
Sejumlah perangkat dapat membantu memahami kompleksitas dari desain proses dan
perancangan ulang proses. Kelima perangkat tersebut ialah:
1. Diagram Alir merupakan suatu skema atau gambaran dari perpindahan bahan, produk
atau orang.
2. Pemetaan Fungsi Waktu adalah sebuah diagram alir dengan tambahan waktu pada
sumbu horizontalnya. Diagram ini kadang disebut sebagai pemetaan fungsi waktu
(time-function mapping) atau pemetaan proses (process mapping). Jenis analisis ini
memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan
dalam hal langkah tambahan, pengulangan dan keterlambatan yang tidak perlu.
3. Pemetaan Aliran Nilai adalah sebuah proses yang membantu manajer memahami
bagaimana menambahkan nilai pada aliran bahan dan informasi mengenai keseluruhan
proses produksi.
4. Diagram Proses menggunakan simbol, waktu, dan jarak untuk mendapatkan cara yang
objektif dan terstruktur untuk menganalisis dan mencatat berbagai aktivitas yang
membentuk sebuah proses. Diagram ini memusatkan perhatian pada aktivitas
penambahan nilai.
Diagram alir merupakan cara yang tepat untuk menggambarkan keseluruhan proses
dan mencoba untuk memahami sistem secara keseluruhan. Pemetaan fungsi
waktu menambahkan ketepatan dan faktor waktu untuk analisis secara makro. Pemetaan
aliran nilai melingkup di luar organisasi langsung hingga pelanggan dan pemasok. Diagram
prosesdirancang untuk menyediakan pandangan proses secara lebih terperinci dengan
menambahkan beberapa hal, seperti waktu untuk penambahan nilai ( value-added time),
penundaan, jarak, penyimpanan, dan lainnya.
12
2.3.4 Desain Proses Pada Sektor Jasa
Interaksi Pelanggan dan Desain Proses
1. Tata Letak Desain tata letak merupakan satu kesatuan dalam banyak proses jasa,
terutama pada toko eceran, restoran, dan perbankan. Pada toko retail, tata letak tidak
hanya memamerkan produk, tetapi juga mendidik pelanggan dan meningkatkan nilai
produk. Karena tata letak merupakan satu kesatuan dari banyak jasa, penyajian tata
letak yang baik menghasilkan peluang yang kontinu untuk mendatangkan pesanan.
2. Sumber Daya Manusia Sebagai tambahan, tenaga kerja yang berkomitmen yang
mempunyai fleksibelitas ketika jadwal dibuat dan dilatih-silang untuk mengisi
kekosongan ketika suatu proses membutuhkan karyawan bukan penuh waktu, dapat
berpengaruh sangat besar terhadap kinerja keseluruhan proses.
13
2.3.5 Pemilihan Peralatan dan Teknologi
Yang paling penting dijadikan patokan adalah konsep Fleksibelitas yaitu kemampuan
untuk merespon dengan sedikit pengorbanan waktu, biaya, nilai konsumen. Hal ini dapat
diartikan peralatan yang digunakan bersifat moduler dapat dipindahkan dan murah.
3. Pengendalian proses
Pengendalian proses adalah penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan
proses fisik. Contonya, digunakan untuk mengukur kelembapan dan ketealan kertas ketika
melewati sebuah mesin kertas dengan kecepatan ribuan kaki per menit.
4. Sistem Visi
Sistem Visi adalah penggunaan kamera video dan teknologi dalam peran
pemeriksaan. Sebagai contoh, sistem visi digunakan untuk memeriksa kentang goreng
sehingga cacat dapat dikenali saat kentang berada dalam lini produksi.
5. Robot
6. Automated Storage and Retrieval Systems (ASRSs)
Adalah gudang yang dikendalikan computer yang menempatkan komponen secara
otomatis dari dan menuju tempat tertentu dalam gudang. Sistem ini biasa digunakan dalam
fasilitas distribusi perdagangan eceran, seperti Wal-Mart dan sistem ini juga digunakan di area
persediaan dan pengujian dari perusahaan manufaktur.
14
7. Automated Guided Vehicle (AGVs)
Adalah kereta yang dipandu dan dikendalikan secara elektronik yang digunakan untuk
memindahkan bahan. AGV juga digunakan di perkantoran untuk mengantar makanan.
15
2.3.10 Contoh Studi Kasus
Kasus 1 Panasonic
PT. Panasonic Gobel Indonesia melancarkan dua strategi jitu menuju perusahaan ramah
lingkungan pada 2018 yaitu inovasi teknologi ramah lingkungan dan inovasi bisnis ramah
lingkungan. Inovasi teknologi ramah lingkungan seperti meluncurkan produk-produk
elektronik dengan menggunakan materi daur ulang dan teknologi terbaru Panasonic untuk
menekan emisi CO2. Inovasi bisnis ramah lingkungan yaitu mengurangi berbagai hal yang
merugikan lingkungan seperti mengimplementasikan produksi daur ulang dan meminimalisir
sampah.
Panasonic juga menyemat beberapa fitur mutakhir seperti teknologi Inverter, Econavi
dan Nanoe-G pada produk-produknya yaitu AC, kulkas dan mesin cuci. Teknologi Inverter
mampu mengurangi konsumsi listrik bila adanya aktivitas pendinginan yang berlebih dan
terlalu lama sehingga memastikan pencegahan pemborosan listrik dan menghindari konsumsi
energi. Fitur Nanoe-G mengeluarkan ion-ion melalui AC untuk melumpuhkan virus dan bakteri
yang bersarang di perangkat rumah.
Kasus 2 Samsung
Samsung lebih memilih untuk memciptakan produk-produk high-end yang tentu saja
menawarkan stylish best-practice products. Produk-produk tersebut antara lain : DRAM,
SRAM, Flash memory, CDMA mobile phones, TFT-LCDs, Computer monitors, Big-screen
TVs, VCRs, DVD players, MP3 players, Microwave ovens, dan lain-lain. Samsung lebih
menekankan pada kualitas produk, sehingga penentuan harga ditetapkan berdasarkan pada
tingkat kualitas masing-masing produk tersebut.
Samsung bertujuan untuk menaikkan harga dan profit margin dengan menjual produk-
produk yang berkualitas tinggi, tidak hanya ditekankan pada teknologi baru, tapi juga desain.
Ini membutuhkan strategi inovasi yang dapat menghasilkan produk-produk yang baru dan
menarik.
16
Dengan strategi memposisikan produk yang terperinci, maka Samsung akan
semakin mudah untuk memasarkan kepada segmen yang tepat.
Penjadwalan maju adalah penjadwalan yang memulai jadwal setelah persyaratan suatu
pekerjaan diketahui. Penjadwalan maju digunakan dalam berbagai organisasi, seperti rumah
sakit, klinik, rumah makan mewah, dan produsen peralatan mesin. Dalam fasilitas ini,
pekerjaan dilakukan sesuai dengan pesanan pelanggan dan biasanya dikirim sesegera mungkin.
17
Penjadwalan mundur adalah penjadwalan yang dimulai dari batas waktu, dan menjadwalkan
operasi yang terakhir terlebih dahulu. Kemudian, urutan pekerjaan dijadwalkan satu demi satu
dalam susunan terbalik. Dengan mengurangi waktu tunggu untuk setiap barang.
2. Memaksimaalkan utilisasi.
3. Menentukan batas waktu untuk setiap pekerjaan dan memeriksa kemajuan pekerjaan
terhadap batas waktu dan waktu tunggu dari pemesanan.
1. Sebuah arsip induk barang, yang berisi informasi tentang setiap komponen yang
dihasilkan atau dibeli oleh perusahaan.
18
2. Sebuah arsip rute, yang menunjukkan aliran setiap komponen dalam perusahaan.
3. Sebuah arsip induk pusat kerja, yang berisi informasi tentang pusat kerja, seperti
kapasitas dan efesiensi.
Pertama, pembebanan akan diuji dari segi kapasitas melalu sebuah teknik yang dikenal sebagai
pengendalian input-output. Kemudian, akan disajikan dua pendekatan yang digunakan dalam
pembebanan: diagram Gantt dan metode penugasan pemrograman linier.
a. Pengendalian Input-Output
Pengendalian input-output adalah sebuah teknik yang membuat karyawan
operasi dapat mengelola aliran fasilitas kerja. Pengendalian input-output adalah sebuah
sistem yang menjadikan karyawan operasi dapat mengelola aliran fasilitas kerja dengan
menambahkan pekerjaan pada sebuah pusat kerja dan pekerjaan tersebut diselesaikan.
Pengendalian input-output dapat dilakukan dengan sebuah sistem kartu ConWIP
(constan work-in-process) yang mengendalikan jumlah pekerjaan dalam suatu pusat
kerja.
b. Diagram Gantt
Diagram Gantt merupakan alat peraga visual yang bermanfaat dalam
pembebanan dan penjadwalan. Ketika digunakan dalam pembebanan, diagram Gantt
menunjukkan pembebaban dan waktu luang pada beberapa departemen, mesin, atau
fasilitas. Diagram Gantt menunjukkan beban kerja dalam sistem sedemikian rupa
sehingga manajer mengetahui penyusunan yang tepat. Kekurangan dari diagram ini
adalah tidak memperhitungkan variabilitas produksi, sehingga harus diperbaharui
secara berkala.
c. Metode Penugasan
Metode penugasan mencakup proses pelimpahan tugas atau pekerjaan pada
sumber daya. Metode penugasan ini paling sering bertujuan untuk meminimalkan biaya
total waktu yang diperlukan untuk melakukan tugas yang ada. Satu karakteristik
19
permasalahan penugasan yang penting adalah hanya ada satu pekerjaan yang
ditugaskan untuk satu mesin.
1. Semua pekerjaan dimasukkan dalam sebuah daftar, berikut waktu yang dibutuhkan
pada setiap mesin.
20
2. Pilih pekerjaan dengan waktu aktivitas terpendek.
4. Terapkanlah langkah 2 dan 3 pada pekerjaan yang tersisa, dan selesaikan sampai ke
pertengahan urutan jadwal.
1. Identifikasi batasannya.
5. Setelah semua batasan dapat diatasi, kembalilah ke langkah 1 dan lakukan identifikasi
batasan baru.
21
Bottleneck
Pusat kerja bottleneck adalah batasan yang membatasi output produksi. Bottleneck
memiliki kapasitas yang lebih sedikit dibandingkan dengan pusat kerja sebelumnya atau
berikutnya. Bottleneck menghambat laju volume. Bottleneck adalah sebuah kejadian umum
karena sistem yang dirancang dengan baik sekalipun jarang seimbang dalam waktu lama.
Teknik untuk menghadapi bottleneck:
2. Memastikan ketersediaan karyawan yang dilatih dengan baik dan bersilang untuk
memastikan pengoperasikan dan pemeliharaan yang penuh atas pusat kerja yang
menyebabkan terjadinya batasan.
Adalah pemikiran lain dari teori batasan. Drum adalah denyut dari suatu sistem
(memberikan jadwal – kecepatan dari proses produksi). Buffer adalah suatu sumber daya
biasanya berupa persediaan yang dibutuhkan untuk mempertahankan batasan-batasan tetap
beroperasi pada kapasitas tertentu. Rope memberikan keselarasan yang dibutuhkan untuk
menarik unit-unit di seluruh sistem.
1. Mengurangi tingkat persediaan yang membebaskan modal untuk penggunaan yang lain.
22
3. Memperbaiki kualitas komponen sehingga meningkatkan kualitas produk.
23
BAB III
KESIMPULAN
1. Produktivitas kerja merupakan kondisi untuk mengukur tingkat kemampuan dalam
menghasilkan produk: individual, kelompok, dan organisasi. Produktivitas ditentukan oleh
dukungan oleh semua sumber daya organisasi yang dapat diukur dari segi efektivitas dan
efesiensi, yang difokuskan pada aspek-aspek: 1) hasil akhir (produk nyata) yang dicapai:
kualitas dan kuantitasnya 2) durasi atau lamanya waktu yang digunakan untuk mencapai
hasil akhir 3) penggunaan sumber daya secara optimal 4) kemampuan beradaptasi dengan
permintaan pasar atau pengguna
2. Strategi pembelajaran untuk membangun kinerja produktivitas yang dapat dikembangkan
dalam organisasi, sekurang-kurangnya harus memperhatikan aspek-aspek
berikut:Relevansi (internal dan eksternal), fleksibilitas, kontinuitas, evektivitas, efesiensi,
dan orientasi pada mutu, koordinasi dan tersediannya system, monitoring dan evaluasi.
24
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay dan Render, Barry. 2006. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat
Kim, W. Chan, & Renee Mauborgne. (2006). Blue Ocean Strategy. Cetakan ke-V. Jakarta:
PT. Serambi Ilmu Semesta
Fauzi. M. marieffauzi.wordpress.com
25