Askeb Polio Uus
Askeb Polio Uus
Oleh :
1. Bahriyatus Sihah 7. Qurrotul Aini
2. Faria Nusantara 8. Ria Fitriani
3. Lilik Nurjalilah 9. Siti Romdaniyah
4. Mustutik H 10. Sitti Hoirus S
5. Nurfadilah 11. St Rochimatul R
6. Nuri Sufianita 12.Yuniar Saraswati
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Asuhan Kebidanan Balita “S”
Usia 2 Bulan dengan Imunisasi Polio”
Penulis menyampaikan terima kasih kepada :
Pembimbing Akademik
Pembimbing lahan praktek
Teman – teman yang telah membantu dan mendukung dalam pembuatan sampai
selesainya makalah ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan dari para pembaca demi kesempurnaan
dan keberhasilan makalah ini, selanjutnya penulis berharap semoga pembaca dapat mengambil
manfaat dari makalah ini bagi saya khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada balita sehat
dengan Imunisasi BCG dan Polio.
b. Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian terhadap balita sehat
2. Mampu menginterpretasikan data dasar pada balita sehat
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan segera pada balita sehat
4. Mampu melakukan identifikasi diagnosa dan masalah potensial pada balita sehat
5. Mampu melakukan intervensi pada balita sehat
6. Mampu melakukan implementasi pada balita sehat
7. Mampu mengevaluasi pada balita sehat.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DEFINISI
Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap penyakit
tertentu. (Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks : 48 )
Vaksin adalah kuman atau racun kuman yan dimasukkan dalan tubuh bayi / anak dalam
tubuh antigen akan bereaksi antibody sehingga akan terjadi kekebalan- kekebalan yang
bekerja dalam tubuh bayi / anak.
C. MACAM-MACAM VAKSIN
I. Vaksin BCG
a. Tujuan : untuk membuat kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkolusis/TBC
b. Konjungsi vaksin
Mengandung kuman Bacilus Calmette Guerin yang dibuat dari bibit penyakit/kuman
hidup yang dilemahkan.
c. Jadwal Pemberian
1. Bayi umur 0-1 bulan, tapi sebaiknya diberikan pada umur 0-2 bulan dengan dosis
0,05 CC
2. Vaksinasi ulang pada anak umur 5 tahun
Imunisasi yang diberikan pada usia diatas 2 bulan harus dilakukan tes dengan
manthouk terlebih dahulu, untuk mengetahui apakah anak sudah terjangkit
penyakit TBC/tidak, apabila hasilnya positif (+) tidak perlu diberikan imunisasi.
d. Efeks samping
Pada dasarnya tidak ada tetapi reaksi secara normal akan timbul selama 2 minggu,
seperti pembengkakan kecil, merah. Pada tempat penyuntikan yang kemudian akan
terjadi absess kecil dengan garis tengah 10 mm, luka ini akan sembuh sendiri dan
meninggalakn jaringan parut (secer) bergaris tengah 3-7 mm. Reaksi lebih cepat jika
anak sudah punya kekebalan terhadap tuberculosis sehingga akan terjadi
pembengkakan yang lebih cepat.
e. Kontra indikasi
1. Anak yang sakit kulit/infeksi kulit ditempat penyuntikan
2. Anak yang terjangkit penyakit TBC
3. Anak yang menunjukkan manthock tes positif (+)
f. Pemberian Imunisasi
1. Sebelumnnya harus dijelaskan pada ibu, alasan diberikan imunisasi dan hal-hal
yang mungkin timbul setelah imunisasi terutama tempat penyuntikan.
2. Persiapan alat
Ampul BCG
Pelarut Nacl 0,9 %
Gergaji ampul
Simprit untuk BCG + jarum
Kapas bebat dan plastic
3. Pemberian Vaksin
Buka ampul
Ampul diketuk-ketuk dulu agar vaksin turun kedasar ampul, kemudian
digergaji dengan cara :
a. Pegang ampul antara ibu jari dan jari tengah
b. Jari telunjuk menekan ujung leher ampul
c. Ambil gergaji ampul dan gergaji lehernya sampai terlepas secara lingkar
d. Berikan leher ampul dengan kapas yan dibasahi dengan air panas untuk
menghilangkan serbuk gelas masuk kedalam vaksin
e. Lilitkan plastic ke leher ampul untuk mencegah masuknya udara secara
tiba-tiba kedalam ampul waktu dipotong
f. Pertahankan ampul vaksin pada lehernya dengan hati-hati. Keluarka dari
lilitan dan dilarutkan.
Melarutkan vaksin
Zat pelarut dihisap dengan spuit 10 CC sebanyak 4 CC kemudian dimasukkan
dalam ampul vaksin BCG, tunggu sampai semua serbuk larut. Kemudian
digoyang-goyang sampai merata. Vaksin yang dikeluarkan harus digunakan
dalam waktu 3 jam
Posisikan bayi
Bayi dipangku ibunya, pakaian bayi yang menutupi lingkar kanan atas dibuka.
4. Penyuntikan BCG
1) Bersihkan lengan dengan kapas yang dibasahi denga air matang
2) Pegang lengan kanan anak dengan tangan kiri hingga tangan kita berada
dibawah lengan anak, lingkarkan jari-jari anda dan kulit lengan atas anak
meregang
3) Pegang simprit dengan tangan kanan dengan lubang jarum menghadap keatas
4) Letakkan jarum dan sumprit hampir sejajar dengan lengan atas (+15 0)
5) Masukkan jarum kedalam kulit usahakan sedikit mungkin melukai kulit
» Pertahankan jarum sejajar dengan lengan anak dan lubang tetap
menghadap keatas hingga hanya bagian atas jarum saja yang masuk
kedalam kulit
» Jangan menekan jarum terlalu lama dan jangan meregangkan ujung jarum
kulalin memutik
6) Letakkan ibu jari tangan kiri anda diatas ujung barel
7) Pegang pangkal barel antar jari telunjuk dan jari tengah dorong piston dengan
ibu jari dengan ibu jari tangan kanan anda
8) Setelah vaksin habis jarumnya dicabut
9) Bila vaksin BCG tepat maka akan akan timbuk benjolan dikulit yang
mendatar dengan kulit kelihatan pucat dan pori-pori jelas
5. Hal –hal yang harus diperhatikan untuk vaksin BCG
1) Pelarut yang akan digunakan harus pada suhu 0-8 0C
2) Suntikan dalam kulit (IC)
3) Satu jarum dan sumprit untuk tiap suntikan
4) Sisa vaksin BCG yang sudah dilarutkan dan tidak digunakan harus dibuang
II. Vaksin Polio
a. Tujuan : untuk mendapatkan kekebalan penyakit poliomeylitis
b. Kandungan
Vaksin polio terdapat dalam2 kemasan
1. Vaksin yang mengandung virus polio yan sudah dilemahkan (virus salk) yan cara
pemberiiannya denga suntikan
2. vaksin yan mengandung virus polio yang masih hidup yang telah diberikan (virus
sabin) cara pemberiannya menlalui oral/mulut dalam bentuk cairan
c. Jadwal pemberian
1. Pada bayi 2-11 bulan diberi sebanyak 3 x pemberian dengan dosis 2 tetes interval
4 minggu
2. Pemberian ulangan pada umur 1½ - 2 tahun
3. Menjelang umur 5 tahun
4. Pada umur 10 tahun
d. Efek samping
Reaksi yang timbul biasanya tidak ada, jika ada hanya berak - berak ringan
e. Kontraindikasi
Anak dengan diare berat, anak sakit parah dan anak penderita difisiensi kekebalan
f. Pemberian imunisasi
1. menyiapakan vaksi polio
- Bukalah tutup metal dan tutup karet
- Pasang pipet plastic pada plakon
- Vaksin polio siap diberikan
2. atur posisi bayi dan cara pemberian vaksin
- Ibu melentangkan bayinya diatas pangkuannya dan memegangnya erta- erat
- Mulut bayi dibuka dengan menggunakan 2 jari sambil menekan kedua pipi anak
hingga mulut terbuka
- Teteskan vaksin polio langsung dari pipet kedalam mulut anak sebanyak 2 tetes
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan
- Dosis 2 tetes sebanyak 3 x pemberian dengan interval 4 minggu
- Buang sisa vaksin yang telah dipakai di lapangan
BAB III
ASKEB TEORI
I. PENGKAJIAN
Tanggal :
Tempat :
Oleh :
A. BIODATA
1. Biodata anak Veberful : nama anak, umur/tanggal lahir, jenis kelamin, anak ke, jumlah
saudara, status anak.
2. Biodata bapak meliputi : nama ayah, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat
3. Biodata ibu meliputi : nama ibu, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat
a. Keluhan Utama/Alasan Datang
Ibu mengatakan bahwa anaknya …..
b. Riwayat penyakit
Penyakit yang pernah diderita oleh anak/bayi
c. Riwayat penyakit keluarga
Penyakit yang pernah/sedang diderita oleh keluarga baik ibu, ayah, kakek/nenek,
saudara
d. Riwayat persalinan
Tempat kelahiran, waktu kelahiran, lama persalian, cara persalinan, penolong,
komplikasi saat lahir
e. Riwayat tumbuh kembang
1. Pertumbuhan meliputi : BB, PB, LD, LK, LILA
2. Perkembangn meliputi : motorik kasar, motorik halus, personal social, bahasa,
Reflek morro, Tonik neck, palmagraphs, rooting, suckhing.
f. Riwayat Imunisasi meliputi : BCG, DPT I, II, III, Polio I, II, III, IV, Hepatitis I,
II, III, Campak
g. Kegiatan sehari-hari meliputi : nutrisi, eleminasi, aktivitas, istirahat, personal
Hygiene
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik/lemah
b. Kesadaran : komposmentis/apatis
c. TTV : nadi : Respirasi
d. Autropometri : BB : PB : lila:
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : luka/tidak, ada benjolan/tidak, distribusi rambut merata/ tidak, warna
rambut
b. Mata : kebersihan, konjungtiva anemis/tidak, slera ikterus/tidak
c. Muka : bentuk, pucat/tidak
d. Hidung : kebersihan, septumnasi ada/tidak, pernafasan cuping
hidung/tidak
e. Gigi : sudah tumbuh/tidak
f. Telinga : simetris/tidak, daun telinga terbuka/tertutup, kebersihan
g. Dada : bentuk, ada tarikan intercostae/tidak, respirasi
h. Genetalia : ada kelainan/tidak
i. Anus : atresia ani/tidak
j. Eks.atas/bawah : simetris / tidak, polidaktili/tidak, syndaktili/tidak, kuning/tidak
V. INTERVENSI
1. Konselling sebelum pemberian imunisasi
Jelaskan tentang : a. Imunisasi yang akan diberikan
b. Tujuan dari pemberian imunisasi BCG dan Polio
c. Jadwal pemberian imunisasi BCG dan polio
d. Efek samping imunisasi BCG dan Polio
2. Pelayanan/pemberian vaksin BCG
a. Siapkan vaksin
b. Atur posisi bayi
c. Lakukan penyuntikan
3. pelayanan pasca pemberian vaksin polio
a. Anjurkan ibu tidak memencet lokasi penyuntika BCG
b. Anjurkan ibu tidak memberikan minum/makan pada bayi setelah pemberian
vaksin polio beberpa menit
c. ASI eksklusif
d. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang mendapatkan imunisasi berikutnya dengan
jarak waktu 1 bulan / 4 minggu
VI. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan instruksi
VII. EVALUASI
Sesuai dengan implementasi
BAB IV
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
I. PENGKAJIAN
A. BIODATA
1. Nama bayi : By “I”
Umur / Tgl lahir : 3 hari / 18 – 05 - 2014
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke :2
Jumlah saudara :1
Status anak : Anak kandung
2. Nama Orang Tua
Nama ibu : Ny. “I“ Nama ayah : Tn “K“
Umur : 20 tahun Umur : 28 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Sawa Pulo Alamat : Sawa Pulo
DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayinya sehat, ibu ingin mengimunisasikan banyinya
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : chomposmentis
Pergerakan : aktif
BB : 3000 kg
TB : 50,5 cm
Rr : 46 x/menit
N : 142 x/menit
S : 36.80 c
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Tidak ada benjolan, tidak terdapat haematom
Muka : Tidak pucat.
Mata : Conjungtiva tidak anemis,sclera tidak iklerus,tidak juling.
Hidung : Tidak ada secret
Mulut : Tidak stomatitis
Gigi : (belum tumbuh)
Telinga : Tidak terdapat pengeluaran sekresi
Leher : Tidak ada pembesaran
Dada : Simetris
Perut : Tidak kembung
Genetalia : Normal
Anus : Normal
Ektremitas atas : Tidak pucat, tidak oedema,simetris
Ekstremitas bawah : Tidak oedema,simetris
II. INTERPRETASI DATA DASAR
DX : Pada By. “S” Umur 2 Bulan dengan Imunisasi BCG dan Polio
DS : - Ibu mengatakan bayinya sehat.
- Ibu mengatakan bayinya berumur 3 hari
- Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan bayinya.
DO : - Keadaan umum : baik
- Kesadaran : comphosmentis
- Pertumbuhan : BB : 3000 gram
PB : 50,5 cm
N : 142 x/menit
S : 36.80 c
Rr : 46 x/menit
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Tidak ada
VII. EVALUASI`
Tanggal : 20 – 05 – 2014 , Jam : 10.00 WIB
S : Ibu mengatakan lega anaknya sudah mendapatkan imunisasi BCG dan Polio
sesuai dengan jadwal.
O : - K/U : baik
- Kesadaran : comphosmentis
- TTV : normal
- Bayi telah mendapatkan imunisasi Polio tanpa komplikasi
- Ibu mampu mengulang penjelasan petugas tentang imunisasi Polio dan efek
samping yang mungkin terjadi pasca pemberian imunisasi.
A : By. “I” usia 3 hari dengan imunisasi Polio
P : 1. Menganjurkan ibu untuk kembali kepetugas kesehatan apabila terjadi efek
samping atau jika terdapat keluhan
2. Ingatkan ibu kembali kepetugas kesehatan untuk mengimunisasikan kembali
sesuai jadwal yang telah ditentukan
3. Teruskan pemberian ASI.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap
penyakit tertentu. Vaksin adalah kuman atau racun kuman yan dimasukkan dalan tubuh
bayi / anak dalam tubuh antigen akan bereaksi antibody sehingga akan terjadi kekebalan-
kekebalan yang bekerja dalam tubuh bayi / anak.
Reaksi yang kemungkiana terjadi setelah imunisasi adalah
a. Reaksi lokal
Biasanya terlihat pada tempat penyuntikan imunisasi : banyak yang kadang-kadang
disertai demam, agak sakit.
b. Reaksi umum
Dapat terjadi kejang-kejang, shock, dll.
B. Saran
a. Kepada Pembimbing Praktek
Para pembimbing praktek diharapkan memberikan bimbingan yang mengarahkan
mahasiswa untuk lebih baik lagi dalam memberikan asuhan.
b. Kepada Pembimbing Akademik
Dosen pembimbing diharapkan selalu memberikan pembelajaran dan bimbingan
praktek agar mahasiswa dapat menambah pengatahuan dan keterampilan.
c. Mahasiswa
- Mahasiswa lebih banyak menambah wawasan dan pengetahua
- Mahasiswa dapat lebih terampil dalam melakukan pemeriksaan Balita Sehat.
DAFTAR PUSTAKA