Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
penyakit.
kontras ganda pada saluran pencernaan khususnya pada colon, ternyata mampu
penyakit pada penderita yang mengalami gangguan pencernaan pada usus besar
menggunakan larutan barium dan udara. Cara kerja dari pemeriksaan ini yaitu
1
dengan pemberian bahan kontras per rectal dengan bantuan rectal kateter.
Tujuan pemeriksaan ini untuk menggambarkan usus besar yang berisi media
penunjang dalam mendiagnosis berbagai kelainan dan penyakit pada kolon maka
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Colon in Loop merupakan teknik pemeriksaan radiologi usus besar yang dapat
sedangkan kontras ganda menggunakan larutan barium dan udara. Seiring dengan
dengan kontras tunggal menjadi kurang peka. Banyak gambaran radiografik yang
Cara kerja dari pemeriksaan ini yaitu dengan pemberian bahan kontras per rectal
dengan bantuan rectal kateter. Tujuan pemeriksaan ini untuk menggambarkan usus
besar yang berisi media kontras sehingga dapat memperlihatkan anatomi usus dan
kelainan-kelainan yang terjadi baik pada mukosa maupun pada lumen usus besar.
a. Indikasi
obstipasi kronis, dan perubahan pola defekasi. Indikasi menurut klinis yaitu
3
invaginasi, ileus obstruksi letak rendah (misalnya volvulus), tumor
b. Kontraindikasi
1. Perforasi
3. Obstruksi
4. Alergi Kontras
a. Syarat-syarat persiapan
Syarat utama pada radiografik kontras ganda ialah bahwa kolon harus bersih
sama sekali dari kotoran. Untuk mencapai hal tersebut maka terdapat beberapa
4
2. Minum sebanyak-banyaknya
3. Pemberian pencahar
Jika kedua hal diatas telah dijalankan dengan benar, maka pemberian
pada beberapa keadaan seperti orang tua, rawat baring yang lama dan
yang enak dan mempunyai kemasan yang menarik. Lama persiapan dapat
berkisar antara 1-2 hari bergantung pada keadaan penderita dan gejala
klinisnya.
b. Pelaksanaan persiapan
3. Pukul 22.00 pasien makan garam inggris (MgSO4) dan mulai puasa
5
2.4 Cara pemeriksaan
a. Media Kontras
b. Teknik pemeriksaan
dilalui agar hasil radiografik yang dihasilkan dapat optimal. Tahapan - tahapan
1. Tahap pengisian
Pada tahap ini terjadi pengisian larutan barium ke dalam lumen kolon.
Batas pengisian larutan kontras pada bagian kolon bergantung pada ukuran
kolon yang belum terisi dapat diisi dengan mengubah posisi penderita dari
2. Tahap pelapisan
3. Tahap pengosongan
6
kembali. Caranya dengan memiringkan penderita ke kiri (left decubitus)
4. Tahap pengembangan
5. Tahap pemotretan
c. Lama pemeriksaan
dan kateter dilepas. Pasien diminta untuk buang air besar (evakuasi). Setelah
itu pasien difoto kembali untuk melihat keadaan pasca evakuasi. Sebagian
besar barium harus sudah terevakuasi. Jika masih banyak barium, maka
berikan waktu kepada pasien untuk mengevakuasi kembali sisa barium dan
banyak air dan makan makanan berserat untuk menunrunkan resiko konstipasi
akibat barium.
7
d. Alat – alat yang dipakai
pengosongan.
Menurut John (2018) proyeksi rutin untuk pemeriksaan colon in loop antara lain ;
AP atau PA , RAO , LAO , RPO , RAO , Lateral Rectum, Right dan Left Lateral
agar tegak lurus dengan meja pemeriksaan. Pastikan tidak ada rotasi pada
tubuh pasien. Kriteria radiograf pada proyeksi ini yaitu usus besar harus
agar tegak lurus dengan meja pemeriksaan. Pastikan tidak ada rotasi pada
tubuh pasien. Kriteria radiografi pada proyeksi ini yaitu usus besar harus
tampak dalam gambaran dan terisi dengan kontras, termasuk fleksura lienalis
dan fleksura hepatica masuk dalam gambaran. Pada posisi PA, colon
transversum terlihat jelas terisi dengan kontras. Faktor eksposi harus dapat
menampakan usus besar yang terisi dengan media kontras dan udara.
8
Proyeksi Postero Anterior
Radiografi Proyeksi PA
Fleksura hepatica, colon ascendence dan colon sigmoid terlihat jelas tanpa
superposisi, rectal ampula terlihat dalam radiograf dan factor eksposi dapat
Proyeksi RAO
9
Radiograf Proyeksi PA pada posisi RAO
dirotasikan ke arah kiri sehingga MSP tubuh pasien membentuk sudut 35-45
derajat dengan meja pemeriksaan. Kriteria radiograf untuk proyeksi ini adalah
fleksura lienalis harus terlihat tanpa superposisi dengan organ yang lain dan
Proyeksi LAO
10
e. Proyeksi AP Oblique posisi Right dan Left Posterior Oblique
dirotasikan ke arah kiri atau kanan sehingga MSP tubuh pasien membentuk
proyeksi Left Anterior Oblique (LPO) yaitu fleksura hepatica harus terlihat
tanpa superposisi dengan organ yang lain dan colon ascendens, dan colon
Anterior Oblique (RPO) yaitu fleksura lienalis harus terlihat tanpa superposisi
dengan organ yang lain dan colon descendens tergambar dengan baik.
11
f. Proyeksi Lateral
Mengatur agar MSP tubuh pasien tergak lurus dengan meja pemeriskaan.
Mengatur kedua kaki agar fleksi, kemudian mengatur tangan didepan kepala
pasien, memastikan tidak ada rotasi pada pasien, dengan kedua shoulder
superposisi dan kedua hip joint superposisi. Kriteria radiograf untuk proyeksi
belakang tubuh pasien. Posisikan tangan pasien di depan kepala pasien dan
kaki pasien diposisikan fleksi. Kriteria radiograf untuk proyeksi Right Lateral
Decubitus (RLD) yaitu fleksura lienalis dan colon desendens terlihat jelas
pada radiograf dan faktor eksposi dapat menampakan usus besar yang terisi
12
dengan media kontras dan udara. Kriteria radiografi untuk proyeksi Left
caecum terlihat jelas pada radiograf dan factor eksposi dapat menampakan
pasien agar tegak lurus dengan meja pemeriksaan. Central ray diatur
menyudut 30-40 derajat caudal. Kriteria radiografi untuk proyeksi ini yaitu
superposisi dengan organ yang lain dan faktor eksposi dapat menampakan
tubuh pasien agar tegak lurus dengan meja pemeriksaan. Central ray diatur
menyudut 30-40 derajat cephalad. Kriteria radiograf untuk proyeksi ini yaitu
13
Tampak gambaran rectosigmoid yang mengalami elongasi dan terbebas dari
Radiograf PA Axial
14
2.6 Komplikasi
Bila dilakukan dengan benar, maka pemeriksaan radiologi kontras ganda ini
merupakan prosedur yang aman. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain :
a. Perforasi
Hal ini disebabkan karena pengisian larutan kontras secara mendadak dan
dengan tekanan yang tinggi. Juga dapat terjadi akibat pengembangan yang
berlebihan.
b. Refleks vagal
terjadinya refleks vagal yaitu penderita merasa pusing, keringat dingin, pucat,
pandangan gelap dan bradikardi. Pemberian sulfat atropine dan oksigen dapat
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Colon in Loop merupakan teknik pemeriksaan radiologi usus besar yang dapat
maupun metabolik.
3. Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh pemeriksaan Colon in Loop ini antara
16
DAFTAR PUSTAKA
Rasad, Sjahriar. 2015. Radiologi Diagnostok edisi 2. Jakarta. Badan Penerbit FKUI.
Mosby. USA
17