Anda di halaman 1dari 2

erpen Karangan: AnChe D TamaR

Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Galau, Cerpen Patah Hati


Lolos moderasi pada: 1 July 2018

Malam mingguku selalu kelabu setelah kau tidak lagi bersamaku, aku selalu menunggu kau kembali
untuk menemaniku di sini (lagi), untuk menyembuhkan luka dan rindu yang tidak bisa
kupertanggungg-jawabkan lagi, tapi kau begitu jauh, sangat jauh bahkan meter pun tidak dapat
mengukur jauhnya dan kau pula dengan gampang dan tak berdosa, begitu saja berucap janji dengan
orang lain setelah kau khianati aku. Apa kau sehat?

Aku tahu ini salah, merindukan dan menginginkan seseorang yang sudah bersama dengan orang lain
tapi aku tetap saja tidak mengerti kenapa selalu seperti ini. Lalu salahkah aku jika aku merindukan
kau? Sungguh aku rindu semua tentangmu, tentang kekonyolanmu, perhatianmu, sifat egoismu yaa
aku begitu rindu dengan semua itu, saat-saat terindah yang tak bisa kuhapus dari memoriku. Tak
bisakah kau bayangkan itu? Tak bisakah kau ingat janji-janji yang sudah kau ucapkan itu? Tak
bisakah kau bayangkan aku seperti apa setelah kau tinggal?.

Oke, kau memang tidak akan pernah tau rasanya menjadi aku, berada dalam posisi tanpa kejelasan,
berada dalam situasi tanpa ikatan dan berada dalam posisi memprihatinkan, kau tidak pernah tau
sakitnya aku setelah kau tinggal, kau tidak tau sakitnya aku melihat kau dengan wanita itu, kau tidak
tau sakitnya aku menunggu kau di sini, kau tidak tau rasanya membendung airmata, kau tidak tau
bagaimana caranya aku berusaha supaya bisa membersihkan pengkhianatan yang telah kau buat, aku
tau dan paham betul bahwa kau tidak akan pernah merasakan apa itu sakit ketika dikhianati sama
orang yang betul-betul kau sayang.

Di malam yang gelap gulita ini tanpa cahaya rembulan, tanpa cahaya bintang kurasa kau selalu
datang dalam angan-anganku meski kau takkan pernah hadir di depan mataku. Bersama desiran
suara angin, akan kubisikkan kau sebuah kata, kau tahu malam ini aku sangat merindukanmu, ada
begitu banyak rindu untukmu, aku gelisah, aku ingin bertemu denganmu tapi kenyataannya begitu
pilu dan menyayat hati.

Sudah begitu banyak hari yang kulalui tanpamu, tapi aku tetap saja jatuh cinta (lagi) pada manusia
yang sama untuk kesekian kalinya yang jelas-jelas mengkhianatiku berulang kali. Aku tidak tau tapi si
tolol ini tetap saja jatuh cinta meski terabaikan. Sebenarnya aku juga benci dengan perasaan seperti
ini, perasaan yang semakin sulit untuk kupertanggungjawabkan. Dengan rasa ini, aku terkadang
merasa seperti seorang wanita lemah tak berdaya yang mengemis cinta seorang pangeran.

Terkadang aku tidak mengerti, tapi ada satu hal yang begitu kupahami aku bukan lagi wanita kecilmu
yang selalu kau jaga, yang selalu kau genggam tangannya, yang selalu kau hibur dengan sebuah
gitarmu, yang selalu kau marah jika mogok makan, yang selalu kau berikan pelukan hangat, yang
selalu kau tarik hidungnya (katamu biar mancung), pokoknya aku bukan lagi yang kau harapkan. Dan
aku selalu berusaha untuk menjadi wanita yang sadar dengan posisi dan tau diri, sebagai wanita yang
tidak lagi berarti, sebagai wanita yang sudah kau hapus dari memori kehidupanmu, sebagai wanita
yang namanya tidak lagi tertulis di hatimu, aku akan membiasakan diriku dengan sikap acuh tak
acuhmu, dengan ketidakhadiranmu di sisi.

Aku memang tidak lagi berhak mengatur hidupmu, aku tidak lagi memintamu melakukan berbagai hal
untukku, aku tidak memintamu untuk selalu di sini di sampingku setiap detik, aku tidak memintamu
untuk duduk bersamaku di pinggir sungai itu, aku tidak memintamu untuk menikmati TORA BIKA
MOCCA itu bersamaku dan aku juga tidak memaksamu untuk mencintaiku (lagi).

Aku hanya ingin kau meluangkan waktumu sedikit untuk sekedar bertegur sapa denganku, aku tidak
butuh berdetik-detik waktumu aku bukanlah seorang yang suka korupsi waktu. Aku juga hanya ingin
kau berbagi dan menceritakan hari-harimu. Just it. aku hanya ingin mendengar suaramu yang seperti
drum, tawamu yang kadang bikin setiap orang yang ada di sisimu guling-guling lalu kemudian salto
hehe, hanya itu aku tidak meminta lebih.

Kau tau, sampai saat ini aku masih sangat mencintaimu meski aku tau mencintaimu secara berlebihan
adalah suatu kesalahan besar tapi aku tetap membiarkan rasa ini tetap bertumbuh di sini di hatiku.

Cerpen Karangan: AnChe D Tamar


Blog / Facebook: AnChee DT

Cerpen Kembalilah merupakan cerita pendek karangan AnChe D TamaR, kamu dapat mengunjungi
halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

Anda mungkin juga menyukai