Metpen (Riska)
Metpen (Riska)
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena dengan
memiliki tubuh yang sehat, maka setiapmanusia bisa melakukan berbagai aktifitas dengan baik.
Namun saatini manusia banyak yang menjalankan gaya hidup yang tidak sehat,baik dari segi
pola makan hingga kurangnya aktifitas fisik. Hal inimengakibatkan banyak munculnya penyakit
di dalam tubuh, salah satunya adalah penyakit degeneratif yaitu hipertensi (Indriana, 2014)
Tekanan darah tinggi atau hipetensi secara umum didefinisikan sebagai tekanan sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 90 mmHg. Hipertensi merupakan salah
satu factor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadiaan penyakit jantung dan pembuluh
darah. Hipertensi sering disebut juga sebagai the silent killer (pembuluh diam-diam) karena tidak
menunjukkan gejala. Sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan organ seperti
gangguan fungsi jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi ditemukan secara tidak sengaja
pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau dating dengan keluhan lain.
Hipertensi saat ini masih menjadi masalah utama di dunia. Dalam statistik kesehatan
dunia tahun 2012, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa hipertensi adalah
suatu kondisi berisiko tinggi yang menyebabkan sekitar 51% dari kematian akibat stroke, dan 45
% dari jantung coroner. Pada tahun 201, WHO mencatat satu miliar orang di dunia menderita
hipertensi. Indonesia berada dalam deretan 10 negara dengan prevalensi hipertensi tertinggi di
dunia, bersama Myanmar, India, Srilanka, Bhutan, Thailand, Nepal, Maldives
Angka kejadian hipertensi di Indonesia menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2013 menunjukkan, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis (63,2%).
Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5%. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan
darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi sebesar 25,8% dan kuesioner
terdiagnosis tenaga kesehatan untuk responden yang mempunyai tekanan darah normal tetapi
sedang minum obat hipertensi sebesar 0,75%.
Penanganan yang tepat serta diagnosis dini penyakit hipertensi perlu dilakukan
mengingat masih rendahnya tingkat kesadaran akan kesehatan pada masyarakat Indonesia.
Terapi dengan obat hipertensi (antihipertensi) juga harus di dasarkan pada bukti ilmiah dalam
khasiat untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas, biaya dan adanya penyakit lain serta
faktor-faktor risiko lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana profil peresepan anti hipertensi di
Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya
Tujuan umum dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui profil peresepan
antihipertensi di Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui jumlah dan persentase
peresepan antihipertensi terbanyak berdasarkan:
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis serta melatih kemampuan dalam
mengidentifikasi dan menganalisis resep antihipertensi.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Masalah
1. Hipertensi
a. Definisi
b. Epidemiologi
c. Etiologi
Kurang dari 10% pasien menderita hipertensi sekunder yang disebabkan karena
penyakit lain atau karena penggunaan obat tertentu. Kebanyakan hipertensi sekunder
disebabkan karena disfungsi ginjal yang menyebabkan severe chronic renal disease atau
renovaskular. Jika penyebab kenaikan tekanan darah sudah diketahui, maka penyebab
tersebut dihindari atau penyebab tersebut diterapi ( jika penyebab adalah penyakit utama)
(diPiro et all, 2005).
d. Terapi
b) Β-bloker
e) Diuretik
2. Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter
hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku kepada apoteker untuk menyiapkan dan atau membuat, meracik,
serta menyerahkan obat kepada pasien (Syamsuni, 2006).
3. Rumah Sakit
a. Definisi
1) Visi
2) Misi
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen atau
eksperimen semu yang tujuan untuk mengungkapkan adanya pengaruh suatu manipulasi adaptif
terhadap responden. Untuk melaksanakan eksperimen secara murni maka variabel yang mungkin
berpengaruh dan mempengaruhi variable bebas harus dapat dikontrol dengan ketat. Pengontrolan
yang ketat hanya mungkin dilakukan dalam eksperimen dalan laboratorium. Mengingat
penelitian ini adalah penelitian yang menguji keefektifan sehingga tidak dimungkinkan untuk
untuk mengontrol semua variabel bebas dan terikat secara ketat, maka bentuk penelitian ini
adalah eksperimen semu (Quasi eksperimen). Adapun jenis desain dalam bentuk penelitian ini
adalah berbentuk desainnonequivalent (pretest dan posttest) control group design berikut :
Keterangan :
Kelompok A : Kelompok hipertensi sebelum dilakukan terapi
kombinasi relaksasi nafas dalam dan rendam kaki
air hangat pada kelompok intervensi.
Kelompok B : Kelompok hipertensi sebelum dilakukan tindakan
relaksasi nafas dalam pada kelompok kontrol
Kelompok A1 : Kelompok hipertensi setelah dilakukan tindakan
intervensi kombinasi relaksasi nafas dalam dan
rendam kaki air hangat.
Kelompok B1 : Kelompok hipertensi setelah dilakukan relaksasi
nafas dalam pada kelompok kontrol.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2016 sampai dengan 14 Agustus2016.
1. Populasi.
Sugiyono (2002) menyebutkan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
subjek/objek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi
yang berkunjung memeriksakan diri di Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya yang memiliki
angka insidensi penyakit hipertensi yang tinggi.
2. Sampel
a. Besar Sampel.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu untuk
memenuhi populasi (Notoatmojo, 2010). Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung dengan
rumus besar sampel menurut (Dipiro et al, 2008).
n = ( 4a2 (Zcrit + Zpwr)2 : D2
*Keterangan :
n : Jumlah sampel
Zcrit : Nilai berdasarkan ketepatan untuk kriteria signifikasi yang diharapkan ditetapkan sebesar
5% (hipotesis dua arah) = 1,96 (Dharma, 2011).
Zpwr : Nilai berdasarkan ketepatan untuk kekuatan statistik yang diharapkan ditetapkan sebesar
95% = 1.645 (Dharma, 2011)
a : Estimasi variant kedua kelompok diasumsikan sama untuk dua kelompok.
D : Perbedaan minimum yang diharapkan antara dua mean (effect size)
Perhitungan jumlah sampel dalam penelitian ini mengikuti rumus diatas dengan :
b. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penentuansampel dalam penelitian ini adalah dengan
simple random sampling. Teknik penetapan sampel ini dilakukan dengan metode pengambilan
sampel secara acak sederhana dengan asumsi bahwa karakteristik tertentu yang dimiliki oleh
populasi tidak dipertimbangkan dalam penelitian. Setiap individu dapat dijadikan sampel tanpa
mempertimbangkan karakteristik atau stratifikasi yang dimiliki oleh individu tersebut (Kelana,
2011). Untuk cara pengambilan sampel diambil secara acak dengan cara pengambilan secara
dikocok atau diundi dari masing-masing wilayah kerja Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya yang
dibagi menjadi beberapa wilayah dari mencakup beberapa kalurahan seperti kalurahan
Sondakan, Penumping dan kalurahan Bumi dengan cara mengambil data dari pasien yang
memeriksakan diri di Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya.
c. Kriteria Sampel.
1) Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi, target yang
terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
a) Bersedia menjadi responden penelitian.
b) Penderita hipertensi yang memeriksakan diri di Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya
hipertensi ringan diatas yang mempunyai tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
c) Penderita hipertensi yang berumur 34 – 75 tahun.
d) Kesadaran compos mentis
e) Berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
f) Pernah mendapatkan terapi farmakologis yang sama penurun hipertensi selama menderita
hipertensi setelah memeriksakan diri ke Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya
2) Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteristik umumsubyek penelitian dari suatu populasi, target yang
tidakmterjangkau untuk diteliti (Nursalam, 2012). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah
a) Penderita hipertensi yang sudah terkena komplikasi penyakit seperti stroke.
b) Penderita hipertensi yang mengkonsumsi alkohol.
c) Pasien yang menolak atau tidak kooperatif.
d) Pasien yang mengalami stres.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variable terikat. Variabel bebas ialah terapi
rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam sedangkan variabel terikat adalah penurunan
tekanan darah hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2003, JNC 7 Express, The Seventh Report of The Joint National Committe on
Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure, U.S department of
Health and Human Service
Anonim, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit
Anonim, 2006, Pharmaceutical care untuk Penyakit Hipertensi, Direktorat Bina Farmasi Klinik
dan Komunitas, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan RI
Anonim, 2013, Riset Kesehatan dasar 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI
Anonim, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 58 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit diPiro,J.T., Talbert,R.L., Yee,G.C., Matzke,G.R.,
Wells,B.G., Posey,L.M., 2005, Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach Sixth Edition,
McGraw-Hill Education
Lin, P., 2003, Drug Interaction and Polypharmacy in the Elderly, The Canadian Alzheimer
Disease Review
Sibagariang, E.E., 2010, Metodologi Penelitian Untuk Mahasiswa Diploma Kesehatan, CV.
Trans Info Media, Jakarta
Siregar, C., 2004, Farmasi Rumah Sakit Teori dan Terapan, Penerbit EGC,Jakarta
Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung Syamsuni,H.A.,
2006, Ilmu Resep, Penerbit EGC, Jakarta
Wells,B.G., DiPiro,J.T., Schwinghammer,T.L., DiPiro,C.V., 2015, Pharmacotherapy Handbook.
Ninth Edition, McGraw-Hill Education