Anda di halaman 1dari 7

KLIPING

Dosen :
Syukrianto s.Ag,. M.Pd

Disusun oleh :

Riska Duwita Septiana Sari (135161403)


Masalah : LGBT Itu Pamali dan Merendahkan Martabat Manusiadi dalam Islam itu
ada totalitas, ada ilmu kalam. Fungsi dan tujuan ilmu kalam adalah untuk
menangkal golongan ahli bi’dah dan menghapus kerancuan kerancuannya. Bagi
orang Muslim yang mendukung LGBT kemungkinan mereka Bi’dah dan rancu di
dalam menafsirkan Ayat ayat Alquran dan Alhadist. Hal ini terjadi disebabkan
karena mereka tak memiliki ilmu Kalam, meskipun Dia adalah Kiai, Professor,
Orang orang seperti ini telah disindir oleh Allah di dalam Alquran sebagai
golongan yang menjual ayat ayat Allah dengan harga murah.
kajian : Di dalam Alquran Allah sangat jelas menyampaikan tentang kaum Luth ini
pada generasi manusia hari ini dan pada generasi berikutnya dan berikutnya sampai
dunia kiamat sebagai pelajaran dan larangan LGBT sampai dunia kiamat, “ Lalu
Kami keluarkan orang orang yang beriman yang berada di negri kaum Luth itu.
Lalu Kami tidak mendapat Negri itu, kecuali sebuah rumah dari orang yang tunjuk
berserah diri.” ( QS. Adz-Dzariat 51: 35-36). Kenyataannya Allah hanya
menemukan satu rumah yang didalamnya di huni oleh orang orang yang berserah
diri.
Solusi : kalian kaum LGBT kami dukung agar sembuh Adapun bentuk
diskriminasi, mengolok dan menghina maka bukan ajaran Islam. Memang ada
dalam Islam hukuman BERAT DAN MENGERIKAN bagi pelaku liwath
(hubungan seks sejenis) yaitu dibunuh dengan berbagai macam cara semisal
dijatuhkan dari gedung tertinggi
Tetapi NANTI DULU, dalam Islam juga ada aturan penerapannya hukuman hadd
(tidak sembarangan dan asal-asalan):
1. Kasusnya harus sampai ke hakim/qadhi
2. Pelaksana hukuman juga harus hakim/qadhi (tidak boleh pukul atau dimassa
ramai-ramai)

Saran : Dengan pengetahuan yang cukup banyak tentang LGBT, maka dapat
bersikap dan bertindak dengan tepat, maka dari itu kepada mahasiswa sebaiknya
untuk dapat bertindak dengan tepat dan dapat menghargai LGBT dengan cara
memperbanyak pengetahuan tentang LGBT, baik itu dengan cara datang ke
seminar/diskusi, membaca di media cetak/elektronik, dan langsung dapat
berinteraksi dengan seorang LGBT. Dengan pengetahuan yang banyak dan tinggi,
kita dapat bersikap dan bertindak dengan baik dan dapat lebih menghargai LGBT

Masalah : Pelecehan Seksual Memalukan Martabat Manusia. Martabat manusia


menuntut perilaku etis dan bertentangan secara diametral dengan perilaku yang
mencemarkan reputasi pribadi, atau mencerminkan rasa tidak hormat terhadap
orang lain.
Kajian : Rayuan seksual yang tidak diinginkan, permintaan untuk bantuan seksual,
dan perilaku seksual fisik atau verbal atau fisik lainnya merupakan pelecehan
seksual saat tindakan ini secara eksplisit atau implisit mempengaruhi pekerjaan
seseorang, tidak wajar mengganggu kinerja individu, atau menciptakan intimidasi,
bermusuhan, atau lingkungan kerja yang menyinggung perasaan.

Solusi : Jika perilaku itu berlanjut, maka harus melaporkan kondisi itu kepada
penyelianya langsung atau orang yang ditunjuk untuk menangani kondisi ini dan ia
harus melaporkan kejadian itu sesegera mungkin. Namun yang memprihatinkan,
karena berbagai alasan, pelecehan seksual seringkali tidak segara dilaporkan,
sehingga sistem aduan yang ada tidak dapat diandalkan dalam mencegahnya. Ini
berarti program pencegahan dibutuhkan.

Saran: obrolan seputar seksual dianggap tabu untuk anak-anak. Namun, edukasi
seksual seharusnya dilakukan sejak dini."Edukasi seksual sebaiknya diberikan
untuk anak di atas lima tahun.

Masalah : mengenai adab pergaulan sesama manusia


Kajian : Dalam pergaulan dengan sesama Muslim, hal yang penting untuk
diperhatikan adalah bagaimana menghadirkan niat untuk saling menyenangkan.
Saling menyenangkan di sini tentu dalam koridor syariah dan dimaksudkan untuk
sama-sama menjaga tali silaturrahim. Hal ini penting untuk diamalkan, karena
Allah sangat menyukai Muslim yang dalam pergaulannya, senantiasa ingin
menyenangkan saudaranya.
Solusi : seseorang itu sesuai dengan kebiasaan temannya, tingkah laku dan gaya
hidupnya, maka hendaknya kita memperhatikan dan meneliti dengan siapakah kita
berteman. Jika teman kita bagus agama dan akhlaknya, maka hendaknya kita
berteman dengannya, dan kalau sebaliknya, teman kita adalah orang yang buruk
agama dan akhlaknya, hendaknya kita menjauhinya, karena tabiat itu adalah
sesuatu yang dicuri, diambil dari orang lain
Saran : Pergaulan dan persahabatan yang baik tidak sampai putus karena
permasalahan yang tidak prinsip dan sepele atau karena informasi negatif yang
belum jelas kebenarannya terhadap sahabat kita. Sebab sebagai sahabat sesama
muslim mempunyai kewajiban terhadap saudaranya untuk saling tolong menolong.
Allah SWT berfirman : “Dan tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan
takwa dan jangan saling menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan”. (Q.S.
Al-Maidah : 2).

Masalah : Tanggung jawab seorang berkaitan erat dengan kewajiban yang


dibebankan padanya. Semakin tinggi kedudukannya di masyarakat maka semakin
tinggi pula tanggungjawabnya. Seorang pemimpin negara bertanggung jawab atas
prilaku dirinya, keluarganya, saudara-saudaranya, masyarakatnya dan rakyatnya.
Kajian : makhluk tuhan yang lain, maka manusia secara naluri juga
mengembangkan keturunannya agar sejarah hidupnya tidak terputus. Untuk
melangsungkan/mengembangkan keturunannya tersebut manusia dibebani
tanggung jawab agar anggota keluarganya tidak menderita atau dapat hidup sesuai
dengan keberadaannya. Manusia yang sudah mempunyai anak/keluarga harus
berani bertanggung jawab mengantarkan keturunannya lagi secara layak ke tingkat
hidup yang lebih tinggi bagi generasi berikutnya, agar keluarga tersebut
mempunyai “harga” baik secara individual, terhadap masyarakat maupun terhadap
Tuhan sebagai Penciptanya. Untuk memenuhi tentunya tanggung jawab dalam
keluarga tersebut kadang-kadang manusia memerlukan pengorbanan.

Solusi : Sebenarnya manusia telah mencurahkan perhatian dan usaha yang sangat
besar untuk mengetahui dirinya, kendatipun kita memiliki pembendaharaan yang
cukup banyak dari hasil penelitian para ilmuwan, filosof, sastrawan, dan para ahli
di bidang keruhanian sepanjang masa ini. Tapi kita (manusia) hanya mampu
mengetahui dari segi tertentu dari diri kita. Kita tidak mengetahui manusia secara
utuh. Yang kita ketahui hanyalah bahwa manusia terdiri dari bagian bagian
tertentu, dan ini pun pada hakikatnya dibagi lagi menurut tata cara kita sendiri.
Pada hakikatnya, kebanyakan pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh mereka
yang mempelajari manusia kepada diri mereka hingga kini masih tetap tanpa
jawaban.

Saran : Fungsi utama manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi ini dan
perannya sebgai khalifah sebagaimana yang ditetapkan Allah SWT mencakup tiga
poin yaitu belajar, mengajarkan ilmu, dan membudayakan ilmu. Tenggung jawab
manusia sebagai khalifah yang berarti wakil Allah adalah mewujudkan
kemakmuran di muka bumi, mengelola dan memelihara bumi.
Masalah : Pudarnya Budaya Gotong Royong pada Era Globalisasi
Kajian : Masyarakat menjadi cenderung individualis, konsumtif, dan kapitalis
sehingga rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan senasib sepenanggungan
antarsesama manusia mulai hilang tergerus ganasnya badai globalisasi yang
mempunyai dampak negatif serta dampak positif tanpa difilter terlebih dahulu oleh
kebanyakan masyarakat Indonesia. Arus globalisasi dalam bidang sosial budaya
begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama kalangan muda.
Solusi : adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing individu untuk
meringankan beban yang sedang dipikul.Hanya di Indonesia,kita bisa menemukan
sikap gotong royong ini karena di negara lain tidak ada sikap ini dikarenakan
saling acuh tak acuh terhadap lingkungan di sekitarnya.
Ini merupakan sikap positif yang harus di lestarikan agar bangsa Indonesia menjadi
bangsa yang kokoh & kuat di segala lini.Tidak hanya dipedesaan bisa kita jumpai
sikap gotong royong,melainkan di daerah perkotaan pun bisa kita jumpai dengan
mudah.Karena secara culture,budaya tersebut memang sudah di tanamkan sifat ini
sejak kecil hingga dewasa.
Saran :
• Meningkatkan sikap persatuan dalam bergaul,
• Membiasakan bergotong royong dalam menyelesaikan masalah
• Selalu bekerja sama dalam mengatasi kesulitan bersama.

Anda mungkin juga menyukai