SKRIPSI
Oleh:
Viktor Bayu Wisnu Brata
NIM: 101114056
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Viktor Bayu Wisnu Brata
NIM: 101114056
Pembimbing,
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Rohandi, Ph.D
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Mari kita belajar untuk beriman bahwa dibalik semua penderitaan dan
kegagalan yang kita hadapi, Tuhan sudah menyiapkan sesuatu yang baik
bagi hidup kita dan DIA akan memberikannya pada waktu yang tepat
menurut-NYA”
“Setiap masalah menyimpan sisi positif yang belum
terungkapkan” ( Yeremia 29 : 11)
“Mudah untuk percaya kepada TUHAN jika kita melihat apa yang
tampak dengan mata jasmani dan memperoleh berkat-berkat materi,
tetapi hidup oleh iman yaitu tetap percaya bahwa TUHAN mampu
menggenapi rencana – rencana-NYA dalam hidup kita di luar batas
ruang dan waktu. Tenang di tengah tekanan dan yakin saat dikelilingi
oleh ketidakpastian bahkan ketika putus harapan.”
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Penulis,
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
NIM : 101114056
Yang menyatakan
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This research was aimed to discover the daily life and daily activities of
university students who had abnormal sleep pattern. This research discussed the
causes and results of university students who had abnormal sleep pattern
especially in Yogyakarta.
This research was a case study. This research was a qualitative descriptive
research. Qualitative descriptive research was a research using a case study
method or approach. This research focused intensively on certain subjects that
were studied as a case. The methods used in this research were interviews
supported by deep observations. The data were analyzed using data reduction and
encoding process. To measure the validity of this research, the researcher used
triangulation technique in which the researcher conducted interviews with related
parties and subjects.
The results if this research showed that the circadian rhythm of each
person had a complex regulation. This research answered that certain university
students in Yogyakarta who had circadian rhythm with abnormal sleep pattern
caused the students faced difficulties in their academic process. The change of
sleeping time regulation of the research subjects was because of meetings attended
at campus organizations. Students stayed up all night long to spend time with
friends or play games. The habit of staying up late had a bad effect to human
body. Staying up late could make people feel boneless the next morning and not
ready to do activities in the morning. Staying up late also caused the deficiency of
the functions of the brain in grasping the class materials. In other words, if
students kept doing it, they would create disadvantages for themselves and others.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa yang bertahta di kerajaan Surga yang mulia
atas cinta kasih serta berkat yang senantiasa diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “RITME SIRKADIAN PADA
MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL”.
Adapun penyusunan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
sekaligus sebagai upaya untuk memperdalam wawasan berfikir.
1. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. R. Budi Sarwono, M.A selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar dan tulus telah memberikan waktu, motivasi, masukan, dan banyak
pembelajaran berharga kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis dengan berbagai
ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
4. Orangtua penulis yakni Bapak Suharto dan Ibu Yulia Sri Wuryanti, serta kakak
adik dan keluarga besar yang selalu mengirimkan doa serta memberikan
bantuan moril maupun materiil dalam penyusunan skripsi.
5. Saudara Jordy, Albi, dan Daniel yang telah sudi ikut berpartisipasi sebagai
objek penelitian skripsi.
6. Saudara Erik, Rendi, Aji, Anjas, Iskandar, dan Bram yang telah sudi membantu
penulis untuk memberikan informasi dan bantuan dalam proses penelitian
skripsi.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa hasil karya penulisan ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhirnya, penulis berharap semoga hasil karya ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 3
D. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian.................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian.................................................................................. 4
G. Batasan Istilah ........................................................................................ 5
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Subjek I .................................................................................................. 30
1. Sejarah Kehidupan Subjek I .............................................................. 30
2. Analisis Data Subjek I ....................................................................... 30
a. Latar belakang kehidupan keluarga .............................................. 30
b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural ................... 31
c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan ............................... 31
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Subjek II ................................................................................................. 34
1. Sejarah Kehidupan Subjek II ............................................................. 34
2. Analisis Data Subjek II ...................................................................... 34
a. Latar belakang kehidupan keluarga .............................................. 34
b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural ................... 35
c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan ............................... 35
d. Perkembangan kognitif ................................................................. 35
e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini ..................... 36
f. Ciri-ciri kepribadian ...................................................................... 37
C. Subjek III................................................................................................ 38
1. Sejarah Kehidupan Subjek III............................................................ 38
2. Analisis Data Subjek III .................................................................... 38
a. Latar belakang kehidupan keluarga .............................................. 38
b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural ................... 39
c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan ............................... 39
d. Perkembangan kognitif ................................................................. 40
e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini ..................... 40
f. Ciri-ciri kepribadian ...................................................................... 42
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan............................................................................................. 58
B. Saran ....................................................................................................... 59
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek III dan informan ............... 26
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
banyak dilakukan karena satu dan banyak hal, terutama dalam kehidupan
mahasiswa. Mahasiswa tidak terlepas dari kebiasaan buruk mereka mengenai
pola tidur yang tidak teratur. Kebiasaan tidur yang buruk ini rupanya sudah
melekat pada beberapa mahasiswa khususnya mahasiswa yang tinggal di kota
Yogyakarta. Banyaknya tempat hiburan dan tempat nongkrong yang tersebar di
kota Yogyakarta sangat memanjakan mahasiswa yang tidak mampu
mengontrol pola kehidupan. Pola kehidupan yang penulis maksud adalah
rutinitas yang dilakukan oleh mahasiswa pada umumnya. Misalnya seperti
berangkat ke kampus tepat waktu, mampu mengatur pola kehidupan yang ideal
untuk beraktifitas atau bisa dikatakan bangun pada pagi hari pada pukul 05.00
pagi dan tidur malam hari tepat waktu maksimal pukul 22.00 malam. Dalam
segi kesehatan pola tidur yang baik adalah 6-8 jam perhari, itu adalah batas
minimal untuk orang dewasa. Melihat dari banyaknya mahasiswa yang tidur
kurang dari 6 jam perhari dapat mempengaruhi beberapa fungsi dalam
tubuhnya.
baik itu pekerjaan/tugas kuliah yang tidak terselesaikan tepat pada waktunya
ataupun absensi yang jarang hadir dalam perkuliahan bahkan banyak juga
ditemui mahasiswa yang tidak bisa bangun pagi akibat begadang hingga larut
malam sehingga menimbulkan kekacauan pada nilai akademiknya.
B. Identifikasi Masalah
1. Mahasiswa yang belum tidur pada pukul 22.00 atau begadang hingga larut
malam.
2. Begitu banyak akibat begadang berdasarkan identifikasi di lapangan bahwa
mahasiswa tertentu sering tidak masuk kampus terutama pada mata kuliah
pagi hari ataupun terlambat.
3. Dampak dan akibat dari begadang adalah aktivitas mahasiswa menjadi
kurang produktif dan membentuk pola tidur yang salah.
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang akan
dijawab adalah sebagai berikut:
1. Seperti apakah gambaran siklus ritme sirkadian pada mahasiswa yang pola
tidurnya tidak normal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Aktivitas apa yang dilakukan ketika tidak berada pada siklus ritme
sirkadian yang normal?
3. Bagaimana sebab dan akibat mahasiswa yang memiliki pola tidur tidak
normal khususnya di kota Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
b. Orang awam
2. Manfaat Teoritis
G. Batasan Istilah
1. Tidur
Tidur merupakan keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya
keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu
urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktifitas yang minim,
memiliki kesadaran yang bervariasi terhadap perubahan fisiologis dan
terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.
2. Ritme Sirkadian
3. Mahasiswa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Tidur
1. Definisi Tidur
Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana
seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik
atau dengan rangsang lainnya (Guyton & Hall, 1997). Menurut Potter &
Perry (2005) tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus bergantian
dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan.
Tidur merupakan salah satu cara untuk melepas kelelahan baik
jasmani maupun mental. Tidur juga dapat diartikan suatu kondisi istirahat
alami yang dialami oleh manusia dan hewan yang sangat penting untuk
kesehatan. Secara alami dan otomatis jika tubuh lelah maka kita akan
merasa ngantuk sehingga memaksa tubuh kita untuk beristirahat secara fisik
dan mental. Dengan waktu tidur yang cukup maka kita akan merasa segar
bugar ketika bangun pagi dan siap melakukan berbagai aktivitas sepanjang
hari dari pagi hingga malam. Normalnya manusia tidur pada saat malam hari
hingga pagi hari, namun tidak jarang ada orang yang bisa tidur dari siang
sampai malam hari karena tuntutan pekerjaan atau karena sudah terbiasa.
2. Gangguan Tidur
Gangguan tidur primer merupakan gangguan tidur seseorang yang
tidak berkaitan dengan gangguan klinis lainnya. Gangguan-gangguan
tersebut meliputi insomnia, hipersomnia, narcolepsi, sleep apnea, dan
parasomnia. Gangguan tidur sekunder adalah gangguan tidur yang
disebabkan oleh gangguan klinik lainnya seperti disfungsi tiroid, depresi,
atau alkoholisme (Kozier, 1995).
a. Insomnia
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terdapat tiga tipe yang umum dari henti nafas saat tidur (sleep apnea)
adalah sebagai berikut:
1) Apnea Obstruksi (Obstructive Apnea)
Tipe ini terjadi ketika struktur paring atau rongga mulut menutupi
aliran udara. Orang akan terus mencoba untuk bernafas dengan
bergeraknya dada dan otot abdomen. Pergerakan diafragma menjadi
kuat dan kekuatan tersebut semakin meningkat sampai obstruksi dapat
dihilangkan. Pembesaran tonsil, deviasi septum hidung, dan polip
hidung merupakan predisposisi terjadinya abstruktive apnea.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
11
12
13
emergent stage I EEG biasanya disebut REM sleep (tidur sleep), yang
dinamai berdasarkan gerakan-gerakan mata cepat yang terkait dengannya,
sementara semua tahap tidur lainnya disebut NREM sleep (non-REM sleep).
Tahap III & IV keduanya disebut slow-wave sleep (SWS) atau tidur
gelombang lamban, yang dinamai berdasarkan gelombang-gelombang delta
yang merupakan ciri kedua tahap ini.
14
B. Ritme Sirkadian
1. Definisi Ritme Sirkadian
Istilah circadian atau sirkadian pertama kali diperkenalkan oleh Dr.
Franz Halberg, seorang berkebangsaan Jerman pada tahun 1959 untuk
menjelaskan terjadinya perubahan fungsi-fungsi tubuh pada diri manusia.
Istilah ini berasal dari bahasa latin, “circa” yang berarti ‘sekitar’ dan “dies”
yang berarti ‘satu hari’, jadi yang disebut circadian perubahan fungsi-fungsi
tubuh tersebut mengikuti satu ritme tertentu, maka konsep circadian ini
lebih dikenal dengan sebutan ritme sirkadian (circadian rhytm).
Ritme sirkadian sebagai sebagai proses-proses yang saling
berhubungan yang dialami tubuh untuk menyesuaikan dengan perubahan
waktu selama 24 jam. Fungsi-fungsi tubuh yang dimaksud antara lain suhu
badan, tingkat metabolisme, kesiagaan, detak jantung, tekanan darah, pola
tidur-bangun kemampuan mental, dan komposisi kimia tertentu pada tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Fungsi-fungsi tubuh tersebut akan meningkat atau sangat aktif pada siang
hari tetapi akan menurun atau tidak aktif pada malam hari atau sebaliknya.
Masa selama siang hari disebut sebagai fase ergotropic dimana kinerja
manusia berada pada puncaknya, sedangkan masa malam hari disebut fase
trophotropic dimana terjadi proses istirahat dan pemulihan tenaga (Tayyari
& Smith, 1997).
Selama 24 jam tubuh manusia memiliki jadwal yang akan menjadi
irama dan terus saja berulang. Jam biologis pada manusia normal akan
memiliki patokan seperti gambar di bawah ini:
16
C. Hakikat Mahasiswa
1. Definisi Mahasiswa
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba
ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah
satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah
tinggi, institut dan universitas (Hartaji, 2012). Dalam Kamus Bahasa
Indonesia (KBI), mahasiswa didefinisikan sebagai orang yang belajar di
Perguruan Tinggi (Kamus Bahasa Indonesia Online, kbbi.web.id). Menurut
Siswoyo (2007) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang
sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau
lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai
memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan
kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap
mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi.
Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang
usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja
akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan pada
usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup (Yusuf, 2012: 27).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa ialah
seseorang peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar dan
menjalani pendidikannya di perguruan tinggi baik dari akademik,
politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. Sedangkan dalam
penelitian ini subyek yang digunakan ialah seorang mahasiswa yang berusia
23 tahun dan tercatat sebagai mahasiswa aktif.
2. Karakteristik Perkembangan Mahasiswa
Ciri-ciri perkembangan remaja lanjut atau atau remaja akhir (usia
18 sampai 21 tahun) dapat dilihat dalam tugas-tugas perkembangan
(Gunarsa, 2001) yaitu:
a. Menerima keadaan fisiknya, perubahan fisiologis dan organis yang
sedemikian hebat pada tahun-tahun sebelumnya, pada masa remaja akhir
sudah lebih tenang. Struktur dan penampilan fisik sudah menetap dan
harus diterima sebagaimana adanya. Kekecewaan karena kondisi fisik
tertentu tidak lagi mengganggu dan sedikit demi sedikit mulai menerima
keadaannya.
b. Memperoleh kebebasan emosional, masa remaja akhir sedang pada masa
proses melepaskan diri dari ketergantungan secara emosional dari orang
yang dekat dalam hidupnya (orangtua). Kehidupan emosi yang
sebelumnya banyak mendominasi sikap dan tindakannya mulai
terintegrasi dengan fungsi-fungsi lain sehingga lebih stabil dan lebih
terkendali. Dia mampu mengungkapkan pendapat dan perasaannya
dengan sikap yang sesuai dengan lingkungan dan kebebasan
emosionalnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian
yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Hadari Nawawi (2003)
berpendapat bahwa penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian
dengan metode atau pendekatan studi kasus. Penelitian ini memusatkan diri
secara intensif pada suatu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu
kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan,
dengan kata lain dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber.
“Penelitian studi kasus akan kurang kedalamannya bilamana
hanya dipusatkan pada fase tertentu saja atau salah satu aspek tertentu
sebelum memperoleh gambaran umum tentang studi kasus tersebut.
Sebaliknya studi kasus akan kehilangan artinya kalau hanya ditujukan
sekedar untuk memperoleh gambaran umum namun tanpa
menemukan sesuatu atau beberapa aspek khusus yang perlu dipelajari
secara intensif dan mendalam. Studi kasus yang baik harus dilakukan
secara langsung dalam kehidupan sebenarnya dari kasus yang
diselidiki. Walaupun demikian, data studi kasus dapat diperoleh tidak
saja dari kasus yang diteliti, tetapi juga dapat diperoleh dari semua
pihak yang mengetahui dan mengenal kasus tersebut dengan baik.
Dengan kata lain, data dalam studi kasus dapat diperoleh dari berbagai
sumber namun terbatas dalam kasus yang akan diteliti (Hadari
Nawawi, 2003).”
B. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan April 2016 hingga Mei 2016.
Waktu yang diperlukan untuk penelitian dapat berubah sesuai dengan
kebutuhan penelitian.
C. Subjek Penelitian
Subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa
yang sudah menginjak semester akhir. Alasan peneliti memilih subjek tersebut
karena menurut peneliti, subjek tersebut mengalami ritme sirkadian yang pola
tidurnya tidak normal dengan mahasiswa pada umumnya. Informasi tersebut
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
peneliti dapatkan dari teman-teman para subjek dan tetangga kos subjek. Ritme
sirkadian normal mahasiswa pada umumnya merupakan manusia yang mampu
produktif pada pagi hari dan menggunakan malam hari sebagai persiapan
menyambut aktifitas dikeesokan hari.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam
setiap kegiatan penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data
yang akurat, terperinci, dan dapat dipercaya serta dapat
dipertanggungjawabkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan harus
tepat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara (indepht interview).
1. Wawancara
Wawancara merupakan alat mengumpulkan informasi-informasi
yang dibutuhkan peneliti secara lisan. Peneliti menggunakan teknik
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Langkah-langkah yang
dilakukan peneliti adalah menetapkan kepada siapa wawancara itu akan
dilakukan, menyiapkan pokok-pokok yang akan dibicarakan, menuliskan
hasil wawancara ke dalam catatan lapangan, dan mengidentifikasikan tindak
lanjut wawancara yang telah diperoleh, Sugiyono (2010: 322). Selain itu
peneliti menyiapkan alat rekam suara berupa tape recorder atau handphone
untuk merekam hasil wawancara dengan subjek. Hasil wawancara sendiri
akan dirubah dalam bentuk verbatim dengan cara menuliskan setiap kata per
kata percakapan dalam wawancara. Dalam penelitian ini peneliti telah
menyiapkan panduan wawancara terstruktur. Panduan wawancara
terstruktur dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
23
2. Observasi
Teknik pengumpulan data kedua yang dilakukan oleh peneliti
adalah obervasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan
peneliti untuk mengamati perilaku dan proses kerja subjek. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi partisipatif moderat
dengan terlibat dalam kegiatan sehari-hari subjek. Sambil melakukan
pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh subjek dalam
beberapa kegiatan. Dengan observasi partisipatif ini, maka data yang
diperoleh akan lebih lengkap dan tajam. Dalam setiap observasi ini peneliti
menyiapkan catatan lapangan untuk mencatat setiap perilaku dan proses
kerja subjek sebagai sumber data. Catatan lapangan juga sering digunakan
peneliti ketika dalam proses menjalankan teknik wawancara baik terstruktur
maupun tidak terstruktur.
E. Agenda Pertemuan Dengan Subjek dan Informan
SUBJEK I
24
kultural, dan
pertumbuhan jasmani dan
riwayat kesehatan.
3. Jumat, 22 April Wawancara a. Aspek-aspek ritme
2016 Terstruktur sirkadian berdasarkan
pedoman wawancara
yang telah dibuat oleh
peneliti.
4. Senin, 25 April Menggali Informasi a. Informasi mengenai data
2016 diri dan latar belakang
keluarga dan riwayat
kehidupan subjek.
5. Selasa, 26 April Wawancara Tidak a. Informasi dari informan
2016 Terstruktur kampus dan informan kos
25
SUBJEK II
26
kos.
6. Minggu, 8 Mei Sharing a. Pengalaman peneliti
2016 dengan subjek terkait
ritme sirkadian yang
menyimpang/tidak
normal.
b. Memberikan sedikit
masukan positif kepada
subjek.
SUBJEK III
27
F. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini ialah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan catatan
lapangan yang didapatkan melalui observasi secara langsung, sehingga mudah
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan pada orang lain. Proses analisis
data sendiri dimulai dari pembuatan verbatim melalui rekaman wawancara,
reduksi data, dan analisisnya. Verbatim adalah percakapan wawancara dengan
cara menuliskan setiap kata per kata jawaban ataupun ungkapan dan
pertanyaan yang sudah diajukan kepada subjek. Sebelum menganalisis, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
29
G. Validitas Data
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid
apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Selain itu, perlu diketahui
bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat
tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada kemampuan peneliti mengkonstruksi
fenomena yang diamati, serta dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses
mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Dalam wawancara
untuk mengumpulkan informasi, peneliti menggunakan teknik triangulasi
untuk melihat validitas penelitian. “Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa ada
dua jenis triangulasi yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama”. Peneliti
menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi
untuk sumber data yang sama secara serempak. Sedangkan triangulasi sumber
berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik
yang sama. Data diperoleh dari beberapa pihak yang terkait dengan subjek.
“Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan
alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif” (Patton dalam Moleong, 2009).
Hal itu dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan
dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang di
depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi dan
membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Pada penelitian ini, triangulasi sumber berupa wawancara dengan
pihak yang terkait yang dilaksanakan di rumash kos subjek dan di kampus
tempat subjek melaksanakan studi. Informan adalah teman dekat subjek.
Dengan begitu akan terlihat kebenarannya apakah subjek secara terbuka
mengungkapkan aktivitas kesehariannya terkait dengan ritme sirkadian yang
dimiliki masing-masing subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
A. Subjek I
1. Sejarah Kehidupan Subjek I
Seperti remaja pada umumnya setelah lulus SMA, Jordy
melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di Palembang. Proses Jordy dalam
menjalani studi di Palembang sempat mengalami kendala dan pada
akhirnya ia kembali ke daerah asalnya untuk meyakinkan kedua
orangtuanya untuk kembali mengenyam di perguruan tinggi, namun kali ini
Jordy menempuh studi di perguruan tinggi di Jogja. Dalam perjalanan
subjek menempuh studi di Jogja sampai saat ini tidak menemui suatu
kendala seperti sebelumnya. Yogyakarta banyak menyuguhkan berbagai
keperluan bagi masyarakatnya, misalnya seperti orang yang mencari ilmu
pendidikan, di Jogja pun digelar untuk orang yang ingin benar-benar
mencari ilmu pendidikan di lain sisi bilamana seseorang ingin mencari
hiburan, di Jogja pula juga menyuguhkan berbagai macam sarana hiburan.
Pada kasus ini, Subjek terlalu larut dalam suatu hiburan hingga ia
sering begadang pada malam hari. Aktivitas yang dilakukan yaitu
menghabiskan waktunya yang seharusnya untuk istirahat malam tetapi
digunakan untuk bermain game hingga larut pagi. Kebiasaan begadang
tersebut sudah melekat di dalam diri subjek sejak ia tinggal di Palembang
hingga sekarang ia tinggal di Jogja.
2. Analisis Data Subjek I
a. Latar belakang kehidupan keluarga
Latar belakang keluarga Jordy merupakan keluarga yang
tergolong harmonis. Selain menggambarkan sebagai keluarga harmonis,
terlihat jelas bahwa kedua orangtua Jordy mengutamakan pendidikan
bagi anak-anakya, terbukti dengan kutipan wawancara tidak terstruktur
di bawah ini:
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
32
d. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif Jordy tergolong baik. Meskipun dalam
mengawali pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sewaktu ia di
Palembang sempat gagal.Saat ini Jordy sudah mengambil Judul Tugas
Akhir ‘TA’. Jordy memang mempunyai pengalaman gagal dalam
kuliah, namun hal itu tidak membuat ia patah semangat dalam
mengenyam ilmu bekal bagi masa depannya.
e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini
Masyarakat yang tinggal disekitar Jordy adalah mahasiswa yang
mempunyai kesibukan yang beragam. Pada saat peneliti datang ke kos
Jordy, terlihat bahwa banyak teman-teman atau tetangga kosnya yang
saling tegur sapa dan terlihat sangat mengenal dekat dengan Jordy. Hal
tersebut membuktikan bahwa Jordy merupakan pribadi yang menarik
bagi lingkungan sekitarnya. Berikut kutipan ungkapan langsung dari
teman kos subjek pada wawancara tidak terstruktur di bawah ini:
Aji :“Kalau kesehariannya ya suka ngumpul, maksudnya kalau
bersosialisasinya gampang, karena juga kenal deket sudah
hampir tiga tahun jadi udah dekat, cuman ini aja ya e... kalau
misalkan ngumpul tu... ini aja waktunya aja kadangkan mas
Jordy itu waktunya kebanyakan dari malam dia baru
bersosialisasi jadinya kadang, ini aja sih waktunya aja ya
kadang kalau ngumpul sama mas Jordy itu malam, mungkin
juga karena mas Jordy itu tidurnya baru bangun juga udah
siang hari gitu, tapi kalau ngumpul sih baik-baik aja kok,
orangnya juga enak, e.. kalau diajak ngobrol baik, santai
juga orangnya, cuma itu aja sih mas kalau dia udah ketemu
di kamar itu lama banget, kalau saya nggak sama temen-
temen saya yang sebelah lagi itu nggak suruh keluar itu
nggak bakalan keluar.”
Di bawah ini merupakan wawancara tidak terstruktur dengan
teman kampus subjek yang menunjukan bahwa Jordy kurang kondusif
dalam mengikuti mata perkuliahan di pagi hari. Berikut kutipan
wawancaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Iskandar : “Ya kalau menurut saya pribadi Jordy ini baik ya, ya
senang bergaul, kalau dengan saya sendiri ya saya
cukup dekat dengan Jordy, saya sering apa ya, ya
kalau jeda saya itu sering ke kantin ngopi makan ya
sering juga sih dibayari dia, ya tahu sendiri kan mas
kalau anak kos-kosan/anak rantau kadang-kadang
uangnya sering mepet, ya gitulah.”
Peneliti : “Lalu begini mas Iskandar terkait aktivitas di kampus
terkhusunya itu untuk kuliah mas, dalam kuliah pagi
itu gimana mas? Beliau itu dalam mengikuti mata
perkuliahan selama berlangsung pada kuliah pagi
hari itu bisa diberikan penjelasan mas?”
Iskandar : “Kalau kuliah pagi Jordy ini ya sering terlambat sih
mas, ya kadang titip absen juga tapi kalau masuk ya
paling duduk di belakang. Ya ngantuk, kadang tidur
kadang maen game ya seperti itulah mas.”
Peneliti : “Berarti kalau dia berangkat bisa dipastikan ngantuk-
ngantukan gitu mas? Atau gimana?
Iskandar : “Ya seperti itu mas,”
Peneliti : “Lalu begini mas Iskandar, mas Jordy ini apakah
tergolong mahasiswa yang aktif di dalam bidang
keorganisasian yang ada di kampus anda mas?”
Iskandar :”Kalau dulu sih aktif ya mas ya, ya saya dulu juga
sering bareng dia ikut organisasi, tapi kalau sekarang
saya kurang tahu mas tentang masalah organisasi,
soalnya kalau ketemu dia ngobrolnya masalah game,
masalah bola, ya kapan maen futsal, soalnya kami juga
sering maen futsal bareng.”
Dari pernyataan kedua informan di atas dapat disimpulkan
bahwa Jordy memiliki pribadi yang menarik di lingkungan kos maupun
di lingkungan kampus.
f. Ciri-ciri kepribadian
Jordy adalah pribadi yang optimistis serta jujur. Optimistis
tersebut dapat dibuktikan dari perjalanannya kuliah yang sempat gagal
lalu mau bangkit dengan penuh rasa percaya diri. Kejujurannya yang
mau mengungkapkan semua riwayat kehidupannya dari sejak ia sempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
B. Subjek II
1. Sejarah Kehidupan Subjek II
Subjek kedua kali ini adalah lulusan dari SMK di Lampung.
Setelah lulus dari SMK subjek mendapat arahan dari orangtuanya untuk
melanjutkan kursus sebagai montir, akan tetapi subjek menolaknya karena
tidak sesuai dengan minat dirinya. Karena tekadnya yang kuat untuk
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, akhirnya subjek mendapat
brosur dari salah satu Universitas di Jogja. Kedua orangtua selanjutnya
merestui keinginan subjek untuk kuliah dan tinggal di Jogja.Pada kasus
kedua kali ini, subjek tergolong dalam mahasiswa yang pola tidurnya tidak
normal lantaran aktivitas dan kegiatan di kampus yang terlalu padat hingga
menuntut subjek untuk istirahat tidak teratur.
2. Analisis Data Subjek II
a. Latar belakang kehidupan keluarga
Keluarga Albi adalah keluarga yang memberikan kebebasan
bagi anak-anaknya dalam mengambil keputusan. Berikut kutipan
ungkapan langsung dari Albi pada wawancara tidak terstruktur ini:
Peneliti :“Bisa diceritakan mas latar
belakangkeluarga mas Albi itu bagaimana
mas?”
Albi (Subjek kedua):”Begini mas, saya anak terakhir dari empat
bersaudara, sedangkan kedua orangtua
saya hanya tamatan SD. Maka dari itu
saya memiliki cita-cita untuk menjunjung
tinggi derajat keluarga saya, dengan cara
saya kuliah di Jogja untuk memperoleh
gelar sarjana nantinya. Pastinya itu
didukung dari keluarga terkhusus dari
kedua orangtua.”
Semangat yang digambarkan oleh sosok Albi adalah pribadi
yang memiliki tekad yang kuat, hal tersebut dapat dibuktikan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
36
37
38
C. Subjek III
1. Sejarah Kehidupan Subjek III
Subjek penelitian ketiga berikut ini adalah mahasiswa yang dikenal
sebagai mahasiswa yang sering begadang dengan aktivitas dunia malam.
Sebagai mahasiswa semester sepuluh di perguruan tinggi di Jogja, Daniel
sangat mengerti hiruk pikuk dan keadaan di kota Jogja khususnya di
tempat-tempat hiburan malam. Tidak sedikit mahasiswa di Jogja yang
tergiur dalam pengaruh dunia malam dan akibatnya mempengaruhi
kegiatan pada perkuliahan, salah satunya subjek berikut yang memiliki
nama samaran Daniel. Jakarta adalah tempat asal subjek . Semenjak ia
mempunyai kebiasaan untuk dugem dan terbawa sampai ke Jogja,
menurutnya hal tersebut sudah terbentuk sejak ia masih SMA. Daniel
mengakui bahwa ia salah di dalam pergaulan sehingga menyebabkan pola
tidurnya yang salah tersebut sampai membentuk suatu kebiasaan buruk.
2. Analisis Data Subjek III
a. Latar belakang kehidupan keluarga
Hubungan keluarga Daniel jika peneliti tangkap yaitu kurang
harmonis, hal tersebut dapat ditegaskan dengan aktifitas orangtua yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
40
Daniel :“Penyakit yang kronis ya mas ya, cuma pernah dulu sih
mas pas awal-awal, e... awal-awal kuliah itu sekitar
semester tigaan, itu tu saya sempat kena hepatitis tapi itu
cuman gejala doang sih mas, tapi belum ke arah
penyakitnya tapi dah sempet masuk Rumah Sakit beberapa
minggu opname, terus sempet juga baru kayaknya sih
baru tahun kemaren sih mas baru sempet opname gara-
gara DBD, mungkin kalau gejala penyakit yang kronis itu
jarang sih mas tapi yang sebagian besar sih saya sering
ngalamain misalnya masuk angin, meriang, capek-
kecapekan gitu sih mas.”
Peneliti :“Baik mas Daniel, tapi selebihnya tidak pernah mas
Daniel ngonsumsi obat-obatan gitu gimana mas?belum
pernah ya mas ya?”
Daniel :“Kalau buat ngonsumsi obat-obatan secara khusus
karena ada sakit itu nggak ada sama sekali mas, ya rata-
rata nggak pernah sih mas, gitu doang sih.”
Sampai saat peneliti mewawancarai dan bertemu secara
langsung dengan subjek tersebut, ia terlihat letih dan kurang bergairah.
Hal tersebut dapat didasarkan dari ungkapan Daniel terkait sering
merasa kecapekan atau lesu.
d. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif Daniel sebenarnya tergolong dalam
orang yang mempunyai kapabilitas dalam persaingan antara teman-
teman di perkuliahannya, namun dilihat dari wawancara terstruktur
dengan subjek tersebut, ia selalu menekankan bahwa mempunyai
kendala dalam bangun pagi, akibatnya ia tidak bisa mendapatkan semua
materi dalam perkuliahan. Berdasarkan umurnya yang sekarang sudah
menginjak 23 tahun dan menyandang sebagai mahasiswa semester
sepuluh, Daniel tergolong remaja yang normal dalam mengikuti
perkembangan tahap-tahap kognitif remaja pada umumnya.
e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini
Di bawah ini merupakan wawancara tidak terstruktur dengan
teman kos subjek yang menunjukan bahwa Daniel memang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
42
43
dalam bangun pagi atau aktivitas di pagi hari. Berikut kutipan wawancara
tidak terstruktur dengan ketiga subjek:
Jordy:“Ya kalau untuk hambatan kalau misalnya ke kampus atau
ada mata kuliah yang di pagi hari karena saya tidur
mungkin terlalu sering larut malam, jadi tekadang saya
sering terlambat untuk datang ke kampus atau bahkan
bisa saja saya malah tidak masuk kampus atau titip absen
ke teman.” (JD-1-b)
2. Temperatur
Dalam satu kali rotasi bumi berputar pada porosnya selama 24 jam,
tubuh manusia mengalami fluktuasi berupa temperatur, kemampuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Albi :“Ooo saya rasa itu terganggu mas, saya akui akhir-akhir ini
saya itu kurang fokus dalam menerima mata perkuliahan
mas.” (AL-2-a)
Daniel :“Ditanya kaya gitu ya mas ya, jujur ya e... kalo saya sih mas
jujur tu nggak terganggu, maksudnya tu ya kalau misalnya
pas kuliah baru terganggu gitu lho mas masalahnya kan
udah nggak tidur gitukan atau nggak saya cuman dateng ke
kampus tu cuman buat absen doang, apa tidur pas di
pelajaran kampus gitukan, ya itu pasti terganggu banget
mas, tapi kalau misalnya buat malemnya saya hidup lagi gitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
lho mas buat main sama temen atau apa, jadinya ya ketika
emang kalau misalnya pas siangnya bangun tidur aja udah
jam segitu, jam-jam satuan (13.00) atau gimana jam-jam
duabelasan (12.00) ya terganggu banget mas terganggu
banget, sumpah terganggu banget, tapi ketika udah ditambah
tidur lagi nantinya atau gimana ya ketika malem saya hidup
lagi gitu lho mas, jadi kaya seolah-olah kaya kalonglah gitu
lho mas, gitu aja sih mas.” (DN-2-a)
3. Aktivitas Sosial
Sosial yang dimaksud adalah sikap seorang remaja dewasa yang
menyandang status sebagai mahasiswa yang memiliki inisiatif untuk
membina, berpartisipasi atau membangun lingkungan sekitar terutama di
lingkup kampus. Menurut Langeveld (dalam Ahmadi & Sholeh, 1991: 90)
“ciri-ciri kedewasaan seseorang remaja salah satunya adalah memiliki sifat-
sifat yang konstruktif terhadap masyarakat dimana ia berada”. Berikut
kutipan wawancara dengan ketiga subjek:
Jordy (nama samaran) :“Kalo untuk di kampus ya lumayan aktif ya,
karena soalnya saya ngikutin masuk dalam
keanggotaan himpunan dan saya mengikuti 2
UKM kalo untuk di kampus.” (JD-3-a)
Albi (nama samaran) :“Cukup aktif mas, di kampus saja saya itu
mengikuti 2 UKM dan 1 Kelembagaan.”(AL-
3a)
Daniel (nama samaran) :“Kalo di tempat tinggal itu saya juga
kurang, tapi kalo di kampus saya lumayan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4. Rutinitas
Rutinitas berasal dari kata rutin yang dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia rutin memiliki pengertian prosedur yang teratur dan tidak
berubah-ubah. Selain itu rutin biasanya dilakukan secara terus-menerus dan
berkelanjutan. Rutinitas yang dimaksud adalah kegiatan maupun aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
48
49
bisa e... kita mainin di mana-mana aja gitu, kalo misalnya lagi
pengen ya main tinggal kita main jadi saya lebih sering main
di smartphone.” (JD-4-c)
Pernyataan yang diungkapkan subjek Jordy di atas menegaskan
bahwa aktivitas berkumpul dengan lingkup sekitar yang ia lakukan
menunjukan sebagai suatu rutinitas. Kebiasaannya sebagai konsumen
game khusunya game pada smartphone yang ia miliki juga sebagai suatu
rutinitas dikala ia sedang berkumpul dengan teman-temannya maupun
dikala Jordy sedang berada dimanapun tempatnya, jika ia ingin bermain
maka ia tinggal memainkan game tersebut. Hal tersebut dapat
mengidentifikasi bahwa subjek yang bersangkutan menjadi begadang
lantaran seringnya bermain game dengan didukung fasilitas yang memadai
serta praktis. Waktu atau jadwal bermain game pada smartphone yang
subjek miliki tanpa mengukur durasi berdampak pada diri subjek sendiri
yang mengakibatkan dirinya menjadi kacau saat ada perkuliahan pagi
karena terlalu larut dalam euforia game tersebut. Sejatinya setiap orang
berhak memperoleh hiburan sebagai penghilang stres, namun jika terlalu
sering dan belarut-larut maka akan berdampak buruk pada dirinya sendiri.
Dalam satu hari setiap orang pasti mempunyai kegiatan maupun
aktivitas yang beragam, diantaranya mahasiswa yang dituntut untuk
mengemban ilmu pada perkuliahan dan adapula mahasiswa yang kurang
sadar akan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa. Pada subjek ketiga kali
ini, peneliti menemukan aktivitas mahasiswa yang mana aktivitas yang ia
lakukan dalam kesehariannya menyimpang dan berbeda pada mahasiswa
umumnya. Daniel mempunyai rutinitas pada malam hari yang sudah
menjadi habit (kebiasaan) sehingga peran sebagai seorang mahasiswa
kurang nampak pada subjek satu ini. Berikut kutipan wawancara tidak
tersruktur antara peneliti dengan subjek :
Daniel :“Ya mungkin apa ya mas ya, pergaulan sih mas gitu lho
mas. Pergaulan jadinya ya karena saya emang udah dari
SMA udah masuk maksudnya ya dari SMA juga ya namanya
mas juga tahukan kita, saya SMA di Jakarta gitu lho mas
jadinya saya sudah ya udah kenal namanya dugem itu sejak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
51
52
53
perkuliahan menjadi kurang kondusif. Selain itu, orang yang terbiasa minum
obat dan minum banyak alkohol lebih mudah mengalami insomnia, pada
kasus ini Daniel sebagai salah satu subjek penelitian yang sering
mengonsumsi alkohol karena setiap subjek yang bersangkutan pulang dari
dugem ia dalam kondisi mabuk.
54
aktivitas di keesokan hari. Dilihat dari aspek temperatur dari ketiga subjek
penelitian ini menunjukan bahwa dampak dari regulasi tubuh yang tidak
normal dapat mengakibatkan melemahnya fungsi kinerja pada tubuh sehingga
berdampak pada kegiatan ataupun aktivitas di perkuliahan di pagi hari. Dalam
studi penelitian yang peneliti temui terkait dengan aspek aktivitas sosial antara
ketiga subjek penelitian dengan lingkup kampus ternyata berbeda dengan
perkiraan peneliti. Para subjek peneliti ternyata bukanlah mahasiswa yang
apatis di lingkungan tempat ia menimba ilmu, akan tetapi mereka dapat terbuka
dengan keadaan sekitar dengan ikut andil berpartisipasi di dalam kegiatan
keorganisasian. Meskipun mereka notabene adalah mahasiswa yang kurang
produktif pada aktivitas pagi hari, namun hal tersebut tidak memungkiri bahwa
mereka mampu membaur dengan lingkup di kampus. Target dari penelitian ini
mengenai aspek aktivitas sosial di kampus dapat menyimpulkan bahwa seorang
mahasiswa harus mempunyai inisiatif dan berpartisipasi membangun
lingkungan sekitar terutama di lingkup kampus. Kajian aspek rutinitas pada
penelitian ini menjawab bahwa ketiga subjek penelitian ini mempunyai
kebiasaan atau pola tidur yang tidak normal karena mereka tidak memperoleh
jumlah atau kualitas tidur yang kuat (insomnia). Orang yang menderita
insomnia tidak merasakan kesegaran ketika bangun pagi, terelebih para subjek
mempunyai kebiasaan atau rutinitas untuk begadang hingga larut malam
hingga pagi. Akibatnya dengan rutinitas yang buruk tersebut membentuk pola
tidur yang tidak normal.
Observasi
Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Observasi
Kesimpulan
56
Observasi
Kesimpulan
57
keluar pada saat siang hari dan di malam hari subjek sering tidak berada di
kamar kosnya. Peneliti juga mendapatkan informasi dari teman kampus
Daniel bahwa ia sering mengabaikan mata kuliah di pagi hari. Tidak
masuk kelas pagi dan sering terlambat masuk kelas pada mata kuliah pagi
hari sudah menjadi label pada diri Daniel. Triangulasi dengan teknik
pengumpulan data di atas telah menjawab bahwa siklus sirkadian yang
Daniel alami adalah tidak normal, karena dampak dan faktor kebiasaan
nongkrong dan dugem yang ia lakukan dengan tidak mengenal waktu
membuat pola waktu istirahatnya berkurang dan berdampak terganggunya
pada proses akademik di kampus, khususnya pada perkuliahan pagi hari.
Bangun kesiangan
Terlambat masuk kuliah pagi bahkan bolos
Tidak fokus mengikuti kuliah pagi
BAB V
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian studi kasus dengan
ketiga subjek penelitian antara lain Jordy, Albi, dan Daniel yaitu:
1. Gambaran siklus sirkadian dari ketiga subjek antara lain Jordy, Albi, dan
Daniel mengalami pergeseran waktu tidur normal. Ketiga subjek tersebut
membiasakan diri dan telah beradaptasi dengan pola tidur yang tidak
normal.
2. Aktivitas yang dilakukan dari ketiga subjek penelitian antara lain Jordy,
Albi, dan Daniel ketika tidak berada pada siklus sirkadian yang normal
yaitu bermain game dengan menggunakan sarana smartphone dengan
intensitas waktu yang tidak dibatasi hingga larut malam, nongkrong di
malam hari dengan tidak mengenal waktu dengan kata lain begadang, dan
mengikuti komunitas yang tidak pada tempatnya khususnya bagi seorang
mahasiswa yaitu dugem. Dari aktivitas tersebut sangat relevan bila ketiga
subjek penelitian ini mengalami penyimpangan dalam waktu tidur mereka
menjadi tidak normal.
3. Sebab dan akibat dari ketiga subjek penelitian antara lain Jordy, Albi dan,
Daniel yang memiliki ritme sirkadian dengan pola tidur tidur tidak normal
adalah ketiga subjek tersebut mengalami kendala dalam proses
akademiknya, terutama pada saat mengikuti mata perkuliahan saat pagi
hari. Sebenarnya kebiasaan begadang berpotensi buruk bagi tubuh manusia.
Begadang bisa membuat seseorang merasa lemas di keesokan harinya dan
tidak siap menjalani aktivitas khususnya pada pagi hari. Begadang juga
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
B. Saran
Berikut ini dikembangkan saran bagi peneliti lain agar memperoleh hasil
penelitian yang lebih baik:
1. Peneliti harus membuat pertanyaan terlebih dahulu dan membuat agenda
pertemuan secara rutin. Tentunya berdasarkan kesepakatan antara peneliti
dengan subjek.
2. Peneliti harus memiliki kesiapan hati, waktu, dan tenaga untuk melakukan
penelitian terutama dalam mencari informasi dari sumber-sumber yang telah
ditentukan.
3. Lebih terbuka terhadap semua informasi.
4. Memilih tempat yang kondusif ketika menggali informasi agar peneliti
benar-benar menangkap makna dari setiap informasi dari setiap subjek
penelitian.
5. Membangun hubungan dengan baik dan relasi yang dekat agar setiap subjek
penelitian merasa nyaman dengan peneliti.
6. Menunjukkan penerimaan yang baik melalui komunikasi non-verbal atas
setiap pernyataan ataupun ungkapan yang diutarakan oleh setiap subjek
penelitian.
7. Memiliki kreatifitas dalam menghadapi hambatan-hambatan yang ada
maupun situasi yang terjadi di luar perkiraan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Leon Kreitzman., & Russell G. Foster. 2004. Rhytms of life: the biologocal
clocks that controlthe daily lives of every living thing. New
Haven,Conn: Yale University Press.
Moleong, Lexy. J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Monk, TH., Folkard, S. 1997. Making Shiftwork Tolerable. USA: Tylor &
Francis.
Rafknowledge. 2004. Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta: PT. Elek
Media Komputindo.
Strauss, A., & Corbin, J. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tayyari, F., & J.L., Smith. 1997. Occupational Ergonomics Principles and
applications. Great Britain: T. J. Press Ltd.
Van, Cauter E., Plat, L., Leproult, M., et al. 1998. Alternations of Circadian
Rhytmicity and sleep and aging. Endocrine Consecuenses.
Yusuf, Syamsu. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
LAMPIRAN I
Surat Persetujuan Menjadi Informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam p enelitian ini.
.........................................
64
Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
.........................................
65
Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
.........................................
66
Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
.........................................
67
Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
.........................................
68
Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
.........................................
69
LAMPIRAN II
Verbatim Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Subjek I Kalau untuk mengelola itu sih saya masih belum JD-1-a
bisa mengelolanya dengan pasti mas, soalnya
karena banyak faktor-faktor dan kegiatan yang
mengharuskan saya untuk ibaratnya, kalau dengan
pola tidur yang kurang itu jadinya saya sering
keglagapan ibaratnya gitu e... istilahnya kayak
sering susah untuk mengatur dan belum bisa sih.
71
Subjek I Kalau itu sih yang saya lakukan biasanya e.. JD-1-c
misalnya ada kuliah pagi hari itu saya
menyempatkan datang walaupun terlambat ataupun
dengan kondisi seadanyalah, ibaratnya terus setelah
itu misalnya ada celah untuk mata kuliah
selanjutnya misalnya ada jeda walaupun setengah
jam atau berapa, saya selalu menyempatkan
kadang-kadang kalau nggak pergi ruangan
himpunan, saya kan ada banyak temen yang
ngekos di deket kampus palingan saya
menyempatkan untuk istirahat di sana sebelum
mengikuti mata kuliah yang selanjutnya.
72
Subjek I Kalau untuk itu nggak sih mas, karena kan e.. saya JD-3-b
kan ngekos dan jarang juga misalnya untuk
penduduk atau warga yang di sekitaran lingkungan
itu kayak ngajak anak kos itu kan jarang, jadi
dalam kegiatan apa gitu palingan mereka mengajak
ya muda-mudi dari warga asli sana, asli tempat
saya ngekos, tapi kalau mengajak anak kos untuk
berpartisipasi dalam lingkungan itu kayaknya
jarang, jadi ya nggak terganggu mas.
SOSIAL
73
Subjek I Sejauh ini belum ada sih mas, masih fokus untuk JD-4-a
perkuliahan dulu.
74
tidur.
75
Peneliti Apa saja hambatan yang anda temui terkait dengan CAHAYA
pola tidur anda yang tidak normal?
Subjek II Kalau itu, jika kuliah pagi saya itu kadang-kadang AB-1-b
bangun kesiangan dan akhirnya terlambat masuk
kuliah.
Peneliti Baik, apa yang anda lakukan ketika anda tidak CAHAYA
berhasil memanfaatkan ritme sirkadian dengan
maksimal?
Subjek II Kalau itu pintar-pintar saya mas, biasanya saya itu AB-1-c
kalau jam kuliah berakhir ataupun jam kuliah
berganti saya itu mendatangi sekretariat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Subjek II Ooo saya rasa itu terganggu mas, saya akui akhir- AB-2-a
akhir ini saya itu kurang fokus dalam menerima
mata perkuliahan mas.
Subjek II Cukup aktif mas, di kampus saja saya itu mengikuti AB-3-a
2 UKM dan 1 kelembagaan.
SOSIAL
77
Subjek II Nah, di sini mas, di sini itu karena di kampus saya AB-4-b
itu gimana ya, kebijakan kampus salah satunya
mewajibkan mahasiswanya itu untuk aktif dalam
organisasi UKM ataupun Kelembagaan, dan juga
mata perkuliahan yang sangat padat mas.
Subjek II Begini mas, pada awalnya saya datang ke Jogja itu AB-4-c
pola tidur saya itu ya bagus mas, jam sepuluh itu
(22.00) sudah tidur, setelah memasuki masa
perkuliahan, baru saya merasakan pola tidur yang
tidak sangat teratur, dikarenakan jadwal
perkuliahan itu sangat padat, yang dimulai dari
pagi, paginya itu jam delapan (08.00) sampai jam
tiga (15.00) sorean mas. Nah, setelah itu karena
saya mengikuti UKM salah satunya UKM bela diri,
saya mengikutinya dari jam empat (16.00) sampai
jam enam (18.00). Nah, selepas itu masih ada satu
lagi kegiatan, yaitu kelembagaan, biasanya
kelembagaan itu dilakukan rapat, nah rapat ini
yang memakan waktu mas.
78
79
Subjek III Jadi gini mas ya, kalau misalnya ditanyain tentang DN-1-a
ritme sirkadian itu kayak pola hidup saya sih ya,
ya kebetulan secara jujur saya juga nggak teratur
banget mas jika ditanya kayak gitu. Ya contohnya
aja saya itu paling nggak bisa buat tidur itu ya
malem sekitar jam sepuluh (22.00) atau gimana,
ya saya malahan baru mulai start itu malahan main
sama temen-temen itu aja udah baru jam sebelas
(23.00) jam duabelas (24.00) itu mas, jadinya
kalau ditanya kayak gitu ya jujur saya nggak
teratur banget mas, malahan tidurnya jam lima
(05.00) pagi atau jam enam (06.00) pagi, terus
baru main itu jam duabelas (24.00) atau jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Subjek III Iya mas, susah banget buat bangun pagi DN-1-b
Peneliti Apa yang anda lakukan ketika anda tidak berhasil CAHAYA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
82
Subjek III Ditanya kaya gitu ya mas ya, jujur ya e... kalo saya DN-2-a
sih mas jujur tu nggak tergganggu, maksudnya tu
ya kalau misalnya pas kuliah baru tergganggu gitu
lho mas masalahnya kan udah nggak tidur gitukan
atau nggak saya cuman dateng ke kampus tu
cuman buat absen doang, apa tidur pas di pelajaran
kampus gitukan, ya itu pasti tergganggu banget
mas, tapi kalau misalnya buat malemnya saya
hidup lagi gitu lho mas buat main sama temen atau
apa, jadinya ya ketika emang kalau misalnya pas
siangnya bangun tidur aja udah jam segitu, jam-
jam satuan (13.00) atau gimana jam-jam
duabelasan (12.00) ya tergganggu banget mas
tergganggu banget, sumpah tergganggu banget,
tapi ketika udah ditambah tidur lagi nantinya atau
gimana ya ketika malem saya hidup lagi gitu lho
mas, jadi kaya seolah-olah kaya kalonglah gitu lho
mas, gitu aja sih mas.
83
Subjek III Kalau ditanya gitu sih mas, ya banyak banget mas. DN-4-a
Jadi ya kalau di luar kewajibankan saya sebagai
besar jujur main doang sih mas, jadinya kayak
misalnya dugem itu maksudnya kegiatan utamalah
mas, saya juga ya sudah bergaul sama anak-anak
yang udah seperti itukan udah masuk ke dalam
dunia malam dugem contohnya, jadinya saya
hidupnya malem gitu mas buat hidup, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Subjek III Ya mungkin apa ya mas ya, pergaulan sih mas gitu DN-4-b
lho mas. Pergaulan jadinya ya karena saya emang
udah dari SMA udah masuk maksudnya ya dari
SMA juga ya namanya mas juga tahukan kita,
saya SMA di Jakarta gitu lho mas jadinya saya
sudah ya udah kenal namanya dugem itu sejak dari
SMA terus ketika saya sudah kuliah itu temen-
temen saya juga pada sukanya dugem dan juga
kebetulan lingkungan Jogja itu emang dengan
anak muda yang emang pada suka ya namanya
anak muda juga suka have fun atau gimana
gitukan mas, jadinya ya saya ikut ke arah sana gitu
mas setiap malem dugem atau gimana, ya saya
juga ngikutin kebiasaan saya gitu lho mas dan
malahan juga jadinya kaya pola hidup saya sih
mas maksudnya pola hidup saya ya saya lebih
suka dugem gitu lho mas, e.. terus apa lagi ya mas
e.. ya saya jadinya kayak gitu ya cuman gitu doang
sih mas, intinya ya jadi kebiasaan dari SMA terus
sampai kuliah ya gara-gara terus pergaulan sama
temen-temen ya jadinya saya juga suka dugem
gitu aja sih mas.
Subjek III Jadinyakan gini mas, kalau dulukan pas SMA kan DN-4-c
cuma sesekali doang, karena pertama itu pasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
86
Peneliti Kalau boleh tau mas, saya telisik lebih dalam, mas
Daniel ini bisa dikatakan setiap hari mas kegiatan
mas Daniel ini yang nocturnal bisa dikatakan mas
Daniel itu aktivitasnya di malam hari, bisa
dikatakan kebanyakan di malam hari ya mas,
apakah itu berjalan setiap hari mas? Bisa
diceritakan mas?
Subjek III Jadi gini ya mas, e... kalau pertama gitukan nggak DN-4-c
mungkinkan namanya kita dugem setiap hari gitu
mas, lagipulakan uangnya juga nggak cukup gitu
lho mas, e.. paling itu e.. paling ini sebagian besar
itu rata-rata itu saya tu dugem tu bisa satu minggu
tu bisa tiga kali atau empat kali. Nah sisanya itu
saya nongkrong gitu lho mas, nah itu dia salahnya
jadi karena udah kebiasaan nggak bisa tidur pada
jam... biasanyakan orang tidur jam sembilan atau
jam sepuluh itu mas, udah pada tidur kayak anak
SMA lah.. nah, kerena besok paginya mau sekolah
jadinya ya... tapi karena udah kebiasaan saya buat
tidur itu pagi gara-gara dugem ataupun gara-gara
nongkrong, jadinya saya tetap tidur pagi mas, mau
saya nggak dugem atau cuman nongkrong saya
tetap tidur pagi gitu lho mas karena teman-teman
saya juga ngajarin saya untuk... ya bukan ngajarin
sih maksudnya saya ngikut temen-temen saya juga
buat tidur pagi gitu lho mas, ya nggak tahu kenapa
gitu lho mas cuma asik doang ketika bisa ngobrol
sama temen-temen, untuk tidur pagi gitu, gitu aja
sih mas.