Anda di halaman 1dari 102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA


DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL
(Studi Kasus)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Viktor Bayu Wisnu Brata
NIM: 101114056

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA


DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL

Oleh:
Viktor Bayu Wisnu Brata
NIM: 101114056

Telah disetujui oleh:

Pembimbing,

Drs. R. Budi Sarwono, M.A Tanggal, 16 Juni 2016

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA


DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL
(Studi Kasus)

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Viktor Bayu Wisnu Brata


NIM: 101114056

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Penguji


Pada tanggal 13 Juli 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap TandaTangan

Ketua : Dr. Gendon Barus, M.Si ............................

Sekretaris : Juster Donal Sinaga, M.Pd ............................

Anggota : Dr. Gendon Barus, M.Si …........................

Anggota : Drs. R. Budi Sarwono, M.A ............................

Anggota : Dra. M. J. Retno Priyani, M.Si ............................

Yogyakarta, 15 Juli 2016


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dekan,

Rohandi, Ph.D

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

 “Mari kita belajar untuk beriman bahwa dibalik semua penderitaan dan
kegagalan yang kita hadapi, Tuhan sudah menyiapkan sesuatu yang baik
bagi hidup kita dan DIA akan memberikannya pada waktu yang tepat
menurut-NYA”
 “Setiap masalah menyimpan sisi positif yang belum
terungkapkan” ( Yeremia 29 : 11)
 “Mudah untuk percaya kepada TUHAN jika kita melihat apa yang
tampak dengan mata jasmani dan memperoleh berkat-berkat materi,
tetapi hidup oleh iman yaitu tetap percaya bahwa TUHAN mampu
menggenapi rencana – rencana-NYA dalam hidup kita di luar batas
ruang dan waktu. Tenang di tengah tekanan dan yakin saat dikelilingi
oleh ketidakpastian bahkan ketika putus harapan.”

Skripsi ini kupersembahkan kepada :


Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
“Sebagai penerang jalan kehidupan”

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 15 Juli 2016

Penulis,

Viktor Bayu Wisnu Brata

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Viktor Bayu Wisnu Brata

NIM : 101114056

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA


DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata


Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikan di internet maupun media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 15 Juli 2016

Yang menyatakan

Viktor Bayu Wisnu Brata

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA


DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL
STUDI KASUS
Viktor Bayu Wisnu Brata
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keseharian dan
aktivitas mahasiswa yang memiliki pola tidur yang tidak normal. Penelitian ini
membahas mengenai bagaimana sebab dan akibat mahasiswa yang memiliki pola
tidur tidak normal khususnya di kota Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan studi kasus. Penelitian yang digunakan yaitu
penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa
penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus. Penelitian ini memusatkan
diri secara intensif pada suatu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu
kasus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara secara
mendalam yang didukung oleh observasi. Analisis data yang dilakukan dibantu
oleh proses reduksi data dan pengkodean. Untuk mengukur validitas penelitian
ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi dimana peneliti melakukan
wawancara dengan beberapa pihak terkait dengan subjek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ritme sirkadian setiap manusia
mempunyai regulasi yang majemuk. Penelitian ini menjawab bahwa mahasiswa
tertentu di kota Yogyakarta yang memiliki ritme sirkadian dengan pola tidur yang
tidak normal menyebabkan mahasiswa yang bersangkutan mengalami kendala
dalam proses akademiknya. Berbagai penyebab dari perubahan regulasi jam tidur
dari para subjek penelitian yang terkait yaitu, karena sibuk rapat di organisasi
kampus. Bahkan, mahasiswa yang melek sepanjang malam untuk sekedar
nongkrong dengan teman atau bermain game. Sebenarnya kebiasaan begadang
berpotensi buruk bagi tubuh manusia. Begadang bisa membuat seseorang merasa
lemas di keesokan harinya dan tidak siap menjalani aktivitas khususnya pada pagi
hari. Begadang juga dapat menyebabkan menurunkan fungsi otak dalam
menyerap materi perkuliahan. Artinya, jika aktivitas tersebut dipelihara dan
diterapkan pada kehidupan mahasiswa maka akan timbul berbagai kerugian pada
diri sendiri dan orang lain.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

CIRCADIAN RHYTHM AT UNIVERSITY STUDENTS


WITH ABNORMAL SLEEP PATTERN
A CASE STUDY

Viktor Bayu Wisnu Brata


Sanata Dharma University
2016

This research was aimed to discover the daily life and daily activities of
university students who had abnormal sleep pattern. This research discussed the
causes and results of university students who had abnormal sleep pattern
especially in Yogyakarta.
This research was a case study. This research was a qualitative descriptive
research. Qualitative descriptive research was a research using a case study
method or approach. This research focused intensively on certain subjects that
were studied as a case. The methods used in this research were interviews
supported by deep observations. The data were analyzed using data reduction and
encoding process. To measure the validity of this research, the researcher used
triangulation technique in which the researcher conducted interviews with related
parties and subjects.
The results if this research showed that the circadian rhythm of each
person had a complex regulation. This research answered that certain university
students in Yogyakarta who had circadian rhythm with abnormal sleep pattern
caused the students faced difficulties in their academic process. The change of
sleeping time regulation of the research subjects was because of meetings attended
at campus organizations. Students stayed up all night long to spend time with
friends or play games. The habit of staying up late had a bad effect to human
body. Staying up late could make people feel boneless the next morning and not
ready to do activities in the morning. Staying up late also caused the deficiency of
the functions of the brain in grasping the class materials. In other words, if
students kept doing it, they would create disadvantages for themselves and others.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Bapa yang bertahta di kerajaan Surga yang mulia
atas cinta kasih serta berkat yang senantiasa diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “RITME SIRKADIAN PADA
MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR TIDAK NORMAL”.

Adapun penyusunan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
sekaligus sebagai upaya untuk memperdalam wawasan berfikir.

Dalam kesempatan ini tentunya penulis juga ingin mengucapkan terima


kasih atas bantuan dan dukungan dari semua pihak yang turut berperan dalam
penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. R. Budi Sarwono, M.A selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar dan tulus telah memberikan waktu, motivasi, masukan, dan banyak
pembelajaran berharga kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis dengan berbagai
ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
4. Orangtua penulis yakni Bapak Suharto dan Ibu Yulia Sri Wuryanti, serta kakak
adik dan keluarga besar yang selalu mengirimkan doa serta memberikan
bantuan moril maupun materiil dalam penyusunan skripsi.
5. Saudara Jordy, Albi, dan Daniel yang telah sudi ikut berpartisipasi sebagai
objek penelitian skripsi.
6. Saudara Erik, Rendi, Aji, Anjas, Iskandar, dan Bram yang telah sudi membantu
penulis untuk memberikan informasi dan bantuan dalam proses penelitian
skripsi.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Adik-adik BAPELSOS MUDA-MUDI WILOSO Purworejo yang mau


meluangkan waktu untuk mendoakan penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi.
8. Teman-teman penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima
kasih atas kebersamaan yang penulis dapatkan selama penyusunan skripsi.
9. Kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam
proses penulisan skripsi.

Penulis menyadari bahwa hasil karya penulisan ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhirnya, penulis berharap semoga hasil karya ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Yogyakarta, 15 Juli 2016


Penulis

Viktor Bayu Wisnu Brata

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

PENYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........ vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

ABSTRACT ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 3
D. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian.................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian.................................................................................. 4
G. Batasan Istilah ........................................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Konsep Tidur .......................................................................................... 7
1. Definisi Tidur .................................................................................... 7
2. Gangguan Tidur ................................................................................. 7

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Ukuran-Ukuran Psikofisiologis dan Tahap-Tahap Tidur .................. 11


4. Empat Tahap EEG Tidur ................................................................... 12
5. Sebab-Sebab Orang Susah Tidur ....................................................... 13
6. Konsekuensi Mental dari Tidak Tidur ............................................... 14
B. Ritme Sirkadian...................................................................................... 14
1. Definisi Ritme Sirkadian ................................................................... 14
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ritme Sirkadian ........................ 16
C. Hakikat Mahasiswa ................................................................................ 16
1. Definisi Mahasiswa ........................................................................... 16
2. Karakteristik Perkembangan Mahasiswa........................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 20
B. Waktu Penelitian .................................................................................... 20
C. Subjek Penelitian.................................................................................... 20
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 21
1. Wawancara ........................................................................................ 21
2. Observasi ........................................................................................... 23
E. Agenda Pertemuan Dengan Subjek dan Informan ................................. 23
F. Analisis Data .......................................................................................... 27
1. Pengumpulan Data ............................................................................. 28
2. Reduksi Data ..................................................................................... 28
3. Sajian Data ......................................................................................... 29
G. Validitas Data ......................................................................................... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Subjek I .................................................................................................. 30
1. Sejarah Kehidupan Subjek I .............................................................. 30
2. Analisis Data Subjek I ....................................................................... 30
a. Latar belakang kehidupan keluarga .............................................. 30
b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural ................... 31
c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan ............................... 31

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Perkembangan kognitif ................................................................. 32


e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini ..................... 32
f. Ciri-ciri kepribadian ...................................................................... 33

B. Subjek II ................................................................................................. 34
1. Sejarah Kehidupan Subjek II ............................................................. 34
2. Analisis Data Subjek II ...................................................................... 34
a. Latar belakang kehidupan keluarga .............................................. 34
b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural ................... 35
c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan ............................... 35
d. Perkembangan kognitif ................................................................. 35
e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini ..................... 36
f. Ciri-ciri kepribadian ...................................................................... 37

C. Subjek III................................................................................................ 38
1. Sejarah Kehidupan Subjek III............................................................ 38
2. Analisis Data Subjek III .................................................................... 38
a. Latar belakang kehidupan keluarga .............................................. 38
b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural ................... 39
c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan ............................... 39
d. Perkembangan kognitif ................................................................. 40
e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini ..................... 40
f. Ciri-ciri kepribadian ...................................................................... 42

D. Ritme Sirkadian Subjek I, Subjek II, dan Subjek III.............................. 42


1. Cahaya (Siang Malam) ...................................................................... 42
2. Temperatur......................................................................................... 43
3. Aktivitas Sosial .................................................................................. 45
4. Rutinitas ............................................................................................. 46

E. Teori Ritme Sirkadian ............................................................................ 53

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................................. 58
B. Saran ....................................................................................................... 59

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Panduan wawancara ............................................................................. 22

Tabel 2. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek I dan informan.................. 23

Tabel 3. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek II dan informan ................ 25

Tabel 4. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek III dan informan ............... 26

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar persetujuan menjadi informan

Lampiran 2. Verbatim wawancara

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidur memiliki hubungan yang erat dengan kesehatan dan kualitas


hidup manusia. Kualitas tidur mengacu pada indeks subjektif dari bagaimana
tidur yang dialami seseorang. Seseorang memiliki siklus siang malam 24 jam
yang disebut ritme sirkadian. Hal ini sangat mempengaruhi kualitas tidur
seseorang bila ritme sirkadian seseorang lebih stabil dan konsisten
menyebabkan kualitas tidur lebih baik. Siklus sirkadian adalah proses berputar
dari terang ke gelap dan kembali lagi setiap 24 jam, dan kebanyakan spesies
yang hidup di permukaan bumi telah beradaptasi dengan perubahan reguler
dalam lingkungannya. Dalam proses kehidupannya, manusia memanfaatkan
cahaya di siang hari untuk mengurus berbagai kebutuhan biologisnya, dan
setelah itu mereka banyak tidur di malam hari. Proses sirkadian pada
mahasiswa yang sedang menempuh kuliah sangatlah unik, namun peneliti lebih
tertarik untuk meneliti ritme sirkadian pada mahasiswa yang pola tidurnya
tidak normal.

Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena


hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi calon-
calon intelektual. Bisa juga definisi mahasiswa adalah orang yang menuntut
ilmu atau belajar di perguruan tinggi, baik itu di universitas, institut ataupun
akademi. Mereka adalah orang-orang yang terdaftar sebagai murid di suatu
perguruan tinggi dapat disebut dengan mahasiswa. Secara lebih singkatnya
mahasiswa yaitu suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh
statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi, universitas, institut ataupun
akademi.

Tidak tidur hingga larut malam atau begadang merupakan suatu


aktivitas yang tidak jarang dilakukan oleh beberapa orang. Kebiasaan ini

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

banyak dilakukan karena satu dan banyak hal, terutama dalam kehidupan
mahasiswa. Mahasiswa tidak terlepas dari kebiasaan buruk mereka mengenai
pola tidur yang tidak teratur. Kebiasaan tidur yang buruk ini rupanya sudah
melekat pada beberapa mahasiswa khususnya mahasiswa yang tinggal di kota
Yogyakarta. Banyaknya tempat hiburan dan tempat nongkrong yang tersebar di
kota Yogyakarta sangat memanjakan mahasiswa yang tidak mampu
mengontrol pola kehidupan. Pola kehidupan yang penulis maksud adalah
rutinitas yang dilakukan oleh mahasiswa pada umumnya. Misalnya seperti
berangkat ke kampus tepat waktu, mampu mengatur pola kehidupan yang ideal
untuk beraktifitas atau bisa dikatakan bangun pada pagi hari pada pukul 05.00
pagi dan tidur malam hari tepat waktu maksimal pukul 22.00 malam. Dalam
segi kesehatan pola tidur yang baik adalah 6-8 jam perhari, itu adalah batas
minimal untuk orang dewasa. Melihat dari banyaknya mahasiswa yang tidur
kurang dari 6 jam perhari dapat mempengaruhi beberapa fungsi dalam
tubuhnya.

Di era globalisasi saat ini seiring dengan kemajuan teknologi yang


semakin mumpuni, mahasiswa disuguhkan dengan berbagai sarana dan
prasarana, ponsel pintar atau smartphone salah satunya, smartphone
menjadikan mahasiswa ketergantungan terhadap fitur dan aplikasi yang ada,
misalnya mahasiswa ketergantungan dengan aplikasi jejaring sosial pada
aplikasi smartphone tersebut. Pada kalangan mahasiswa terutama laki-laki,
tidak sedikit juga mereka menghabiskan banyak waktu dengan bermain game
atau dapat disebut juga dengan gamer. Bermain game pada era saat ini sangat
banyak macamnya, mulai game yang berada pada smartphone yang mereka
genggam maupun game yang berada pada laptop maupun komputer yang
mereka miliki. Salah kaprah dalam pemanfaatan teknologi inilah yang dapat
memicu mahasiswa menjadi kurangnya tanggung jawab pada studi yang
sedang mereka pikul sebagai seorang mahasiswa.

Berbagai dampak dari ketidakmampuan dalam mengontrol pola tidur


yang sesuai dapat menyebabkan mahasiswa terkendala pada proses studinya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

baik itu pekerjaan/tugas kuliah yang tidak terselesaikan tepat pada waktunya
ataupun absensi yang jarang hadir dalam perkuliahan bahkan banyak juga
ditemui mahasiswa yang tidak bisa bangun pagi akibat begadang hingga larut
malam sehingga menimbulkan kekacauan pada nilai akademiknya.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti tertarik untuk meneliti ritme


sirkadian pada mahasiswa yang tidurnya tidak normal, terkhusus pada
mahasiswa yang mengalami perubahan rutinitas atau tidak mampu mengatur
pola tidur yang normal. Untuk itu, dalam penelitian ini akan dideskripsikan
bagaimana ritme sirkadian pada mahasiswa yang tidak mampu mengatur pola
tidur yang normal.

B. Identifikasi Masalah

1. Mahasiswa yang belum tidur pada pukul 22.00 atau begadang hingga larut
malam.
2. Begitu banyak akibat begadang berdasarkan identifikasi di lapangan bahwa
mahasiswa tertentu sering tidak masuk kampus terutama pada mata kuliah
pagi hari ataupun terlambat.
3. Dampak dan akibat dari begadang adalah aktivitas mahasiswa menjadi
kurang produktif dan membentuk pola tidur yang salah.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada menjawab masalah-masalah


yang teridentifikasi di atas khusunya siklus ritme sirkadian pada mahasiswa
yang tidak sesuai regulasi ritme sirkadian normal.

D. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang akan
dijawab adalah sebagai berikut:

1. Seperti apakah gambaran siklus ritme sirkadian pada mahasiswa yang pola
tidurnya tidak normal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Aktivitas apa yang dilakukan ketika tidak berada pada siklus ritme
sirkadian yang normal?
3. Bagaimana sebab dan akibat mahasiswa yang memiliki pola tidur tidak
normal khususnya di kota Yogyakarta?

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana siklus ritme sirkadian


pada mahasiswa yang tidurnya tidak normal.

2. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana sebab dan akibat


mahasiswa yang memiliki pola tidur tidak normal.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Dosen dan Mahasiswa

Bermanfaat sebagai informasi bagaimana siklus ritme sirkadian pada


mahasiswa yang tidak sesuai regulasi ritme sirkadian normal pada
kehidupannya.

b. Orang awam

Mengetahui bagaimana siklus ritme sirkadian pada mahasiswa yang tidak


sesuai regulasi ritme sirkadian normal pada kehidupannya.

2. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah memberikan sumber informasi


dan sumbangan bagi pengembangan pengetahuan di bidang BK, khususnya
tentang bagaimana siklus ritme sirkadian pada mahasiswa yang tidak sesuai
regulasi ritme sirkadian normal pada kehidupannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Batasan Istilah

1. Tidur

Tidur merupakan keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya
keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu
urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktifitas yang minim,
memiliki kesadaran yang bervariasi terhadap perubahan fisiologis dan
terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.

2. Ritme Sirkadian

Ritme Sirkadian merupakan siklus perubahan dari terang ke gelap dan


kembali lagi setiap 24 jam yang telah diadaptasi oleh mahluk di permukaan
bumi. Tubuh manusia akan berfungsi secara maksimal pada siang hari dan
akan menurun pada malam hari karena dipengaruhi oleh gelap terang (siang-
malam).

3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan


tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi,
dan yang paling umum adalah universitas.

4. Siklus Tidur Normal


Pada umumnya durasi tidur setiap manusia dewasa adalah 6-8 jam perhari.
Pada pagi hari manusia terbangun untuk beraktivitas karena faktor cahaya
atau sinar matahari yang secara alamiah memanggil untuk memulai
beraktivitas. Di lain sisi jika cahaya sinar matahari tersebut mulai redup dan
menghilang atau lebih dikenal malam hari, maka aktiviatas manusia akan
mulai menurun dan bersiap untuk istirahat/tidur. Hal tersebut menjadi
rangkaian yang teratur dalam kehidupan setiap manusia yang memiliki
siklus tidur yang normal.
5. Siklus Tidur Tidak Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dalam kehidupan manusia yang majemuk, manusia memiliki aktivitas yang


beragam. Beberapa orang yang mengalami pergeseran ataupun mengalami
hutang tidur/kurang tidur berdampak pada berubahnya regulasi wakti tidur.
Hal tersebut juga menuntut manusia yang memiliki jam tidur tidak normal
untuk beradaptasi pada waktu memulai aktivitasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Tidur
1. Definisi Tidur
Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana
seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik
atau dengan rangsang lainnya (Guyton & Hall, 1997). Menurut Potter &
Perry (2005) tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus bergantian
dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan.
Tidur merupakan salah satu cara untuk melepas kelelahan baik
jasmani maupun mental. Tidur juga dapat diartikan suatu kondisi istirahat
alami yang dialami oleh manusia dan hewan yang sangat penting untuk
kesehatan. Secara alami dan otomatis jika tubuh lelah maka kita akan
merasa ngantuk sehingga memaksa tubuh kita untuk beristirahat secara fisik
dan mental. Dengan waktu tidur yang cukup maka kita akan merasa segar
bugar ketika bangun pagi dan siap melakukan berbagai aktivitas sepanjang
hari dari pagi hingga malam. Normalnya manusia tidur pada saat malam hari
hingga pagi hari, namun tidak jarang ada orang yang bisa tidur dari siang
sampai malam hari karena tuntutan pekerjaan atau karena sudah terbiasa.

2. Gangguan Tidur
Gangguan tidur primer merupakan gangguan tidur seseorang yang
tidak berkaitan dengan gangguan klinis lainnya. Gangguan-gangguan
tersebut meliputi insomnia, hipersomnia, narcolepsi, sleep apnea, dan
parasomnia. Gangguan tidur sekunder adalah gangguan tidur yang
disebabkan oleh gangguan klinik lainnya seperti disfungsi tiroid, depresi,
atau alkoholisme (Kozier, 1995).
a. Insomnia

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Insomnia adalah gangguan tidur yang lebih umum terjadi, merupakan


suatu ketidakmampuan untuk memperoleh jumlah atau kualitas tidur
yang kuat. Orang yang menderita insomnia tidak merasakan kesegaran
ketika bangun pagi. Terdapat 3 tipe insomnia, yaitu kesulitan untuk
memulai tidur (initial insomnia), kesulitan untuk tetap tidur karena sering
terjaga (intermittent atau maintenance insomnia), dan bangun terlalu pagi
dan tidak bisa tidur kembali (terminal insomnia/premature awakening).
Insomnia dapat diakibatkan dari rasa tak nyaman (discomfort) fisik tetapi
lebih sering merupakan akibat overstimulasi mental sehingga terjadi
kecemasan. Orang kadang-kadang menjadi cemas karena mereka
memikirkan kenapa tidak dapat tidur. Orang yang terbiasa minum obat
dan minum banyak alkohol lebih mudah mengalami
insomnia.Penanganan untuk insomnia seringkali perlu mengembangkan
pola perilaku baru yang menginduksi tidur. Kegunaan obat tidur masih
diragukan karena obat tidak dapat menghilangkan penyebab masalah, dan
penggunaan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan
ketergantungan obat (drugs dependencies).
b. Hipersomnia
Hipersomnia berlawanan dengan insomnia, yaitu tidur yang berlebihan,
khususnya di siang hari. Orang hipersomnia seringkali tidur sampai pagi
hari dan dapat tidur lagi selama siang hari. Hipersomnia disebabkan oleh
kondisi medik seperti akibat kerusakan sistem saraf pusat dan gangguan
ginjal, hati atau gangguan metabolik tertentu seperti diabetik acidosis dan
hipertiroidisme. Dalam beberapa hal orang menggunakan insomnia
sebagai mekanisme koping untuk menghindar dari tanggung jawab di
siang hari.
c. Narkolepsi
Narkolepsi-berasal dari bahasa Greek, ‘narco‘ yang berarti ‘numbness‘
mati rasa, dan ‘lepsis‘ yang berarti ‘sizure‘ serangan, adalah suatu
serangan tidur yang mendadak yang terjadi selama siang hari, oleh
karena itu narkolepsi disebut juga serangan tidur “sleep attack”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penyebabnya tidak diketahui, ada anggapan yang meyakini karena


adanya kerusakan genetikpada sistem saraf pusat yang menyebabkan
tidur REM tidak dapat dikontrol. Pada serangan narkolepsi, tidur dimulai
dengan fase REM. Narkolepsi seringkali dikontrol oleh suatu stimulant
sistem saraf pusat, seperti pemoline atau deanol.
d. Henti Nafas Saat Tidur (Sleep Apnea)
Sleep apnea adalah masa henti bernafas selama tidur. Gangguan ini perlu
dikaji oleh seorang yang ahli tentang tidur, tetapi sering terjadi pada
orang yang tidur mendengkur dengan keras, sering terjaga/bangun di
malam hari, tidur di siang hari yang berlebihan, insomnia, nyeri kepala
pada pagi hari, kemunduran intelektual, iritabel atau perubahan
kepribadian lainnya dan perubahan fisiologis seperti hipertensi dan
aritmia jantung (Weaver & Willman, 1986, dalam Kozier, 1995). Sleep
apnea lebih sering dialami laki-laki lebih dari 50 tahun dan wanita
postmenopaus. Periode apnea, dapat berlangsung dari 10 detik sampai
dengan 2 menit. Biasanya sleep apnea terjadi selama tidur REM atau
NREM. Frekuensi kejadianya berkisar antara 50-600 kali dalam satu
malam. Peristiwa apnea ini menghabiskan energi seseorang dan
menyebabkan tidur siang hari yang berlebihan.

Terdapat tiga tipe yang umum dari henti nafas saat tidur (sleep apnea)
adalah sebagai berikut:
1) Apnea Obstruksi (Obstructive Apnea)
Tipe ini terjadi ketika struktur paring atau rongga mulut menutupi
aliran udara. Orang akan terus mencoba untuk bernafas dengan
bergeraknya dada dan otot abdomen. Pergerakan diafragma menjadi
kuat dan kekuatan tersebut semakin meningkat sampai obstruksi dapat
dihilangkan. Pembesaran tonsil, deviasi septum hidung, dan polip
hidung merupakan predisposisi terjadinya abstruktive apnea.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

2) Apnea Sentral (Central Apnea)


Tipe ini terjadi karena adanya defect pada pusat respirasi di otak.
Semua kegiatan bernafas, seperti pergerakan dada dan mengalirnya
udara berhenti. Klien yang mengalami injuri pada batang otak dan
distropi muscular seringkali mengalami central sleep apnea. Sampai
saat ini tidak tersedia pengobatannya.
3) Apnea Campuran (Mixed Apnea)
Tipe terakhir ini merupakan kombinasi atau gabungan dari central
apnea dan obstruktive apnea. Suatu peristiwa sleep apnea dimulai
dengan mendengkur, sesudah itu berhenti bernafas, diikuti oleh
mendengus-dengus sebagai tanda memulai kembali bernafas. Menuju
akhir setiap episode apnea, terjadi peningkatan kadar karbondioksida
dalam darah yang menyebabkan klien terbangun. Pengobatan harus
diarahkan pada penyebab apnea, misalnya jika disebabkan oleh
pembesaran tonsil maka dapat diangkat. Penggunaan alat pada hidung
yaitu continous positive airway pressure (CPAP) pada malam hari
seringkali efektif. Sleep apnea dapat mempengaruhi penampilan kerja
maupun sekolah. Selain itu sleep apnea yang lama dapat menyebabkan
peningkatan tajam pada tekanan darah dan dapat juga menyebabkan
aritmia jantung, hipertensi pulmoner dan kemudian kegagalan jantung
kiri.
e. Parasomnia
Parasomnia menunjukan suatu kelompok perilaku terjaga yang berkaitan
dengan tidur. Terdapat 5 macam parasomnia, yaitu:
1) Somnambulism
Tipe ini disebut juga tidur jalan (sleepwalking) terjadi selama tahap 1
dan 4 tidur NREM. Somnambulism bersifat episodik dan biasanya
terjadi 1-2 jam setelah jatuh tidur. Orang yang tidur berjalan
cenderung tidak memperhatikan (misalnya : jatuh dari tangga) dan
seringkali memerlukan perlindungan dari cidera.
2) Mengingau (Sleep Talking)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Berbicara selama tidur terjadi selama tidur NREM sebelum tidur


REM. Pada tipe ini jarang terdapat masalah pada yang mengalami
kecuali terhadap yang lainnya.
3) Nocturnal Enuresis
Ngompol (bedwetting) selama tidur biasanya terjadi pada anak-anak
diatas 3 tahun. Lebih sering pada anak laki-laki dari pada wanita.
Seringkali terjadi 1-2 jam setelah jatuh tidur, ketika mencapai tidur
tahap 1 sampai dengan tahap 4 tidur NREM.
4) Ereksi Tidur Malam (Nocturnal Erection)
Ereksi dimalam hari dan mimpi basah terjadi selama tidur REM.
Kondisi ini umumnya dimulai selama masa remaja dan tidak
menyebabkan gangguan tidur yang bermakna.
5) Bruxism
Biasanya terjadi selama tahap 2 NREM, terjadi gesekan diantara gigi,
dapat menyebabkan ujung gigi menjadi patah dan lepasnya gigi.

3. Ukuran-Ukuran Psikofisiologis dan Tahap-Tahap Tidur


Tiga standar ukuran psikofisiologis tidur, ada perubahan-perubahan besar
pada EEG manusia sepanjang waktu tidur malamnya (Loomis, Harvey, &
Hobary, 1936).Meskipun gelombang-gelombang EEG yang menyertai tidur
pada umumnyabervoltase tinggi dan lamban, ada periode-periode di
sepanjang malam yang didominasi oleh gelombang-gelombang cepat
bervoltase rendah yang mirip dengan yang tampak pada subjek-subjek yang
tidak tidur.
1. Pada 1953, Aserinsku & Kleitman menemukan bahwa rapid eye
movement (REM) atau gerakan mata yang cepat terjadi di bawah pelupuk
mata yang tertutup pada subjek-subjek yang tidur selama periode-periode
aktivitas EEG yang cepat dan bervoltase rendah ini.
2. Pada 1962, Berger dan Oswald menemukan bahwa juga ada
hilangnya aktivitas elektromiografik pada otot-otot leher selama
periode-periode tidur yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

3. Electroencephalogram (EEG), electrooculogram (EOG), dan


electromyogram (EMG) leher menjadi tiga dasar psikofisiologis
baku untuk mendefinisikan tahap-tahap tidur (Rechtchaffen &
Kales, 1968).

4. Empat Tahap EEG Tidur


Tahap I: gelombang alfa – pasang surut gelombang-gelombang
EEG 8 sampai 12 Hz, mulai menyela gelombang-gelombang tinggi-
frekuensi rendah voltase yang menandai active wakefullnes (keadaan
bangun aktif). EEG tidur tahap I adalah sinyal tinggi frekuensi rendah-
voltase yang mirip tetapi lebih lamban dibanding yang tampak pada keadaan
bangun aktif.

Tahap II: EEG tahap II memiliki amplitudo yang sedikit lebih


tinggi dan frekuensi yang lebih rendah dibanding EEG tahap I. Selain itu,
tahap ini disela oleh dua bentuk gelombang yang khas: K complexes adalah
sebuah gelombang negatif besar (defleksi ke atas) yang tiba-tiba diikuti oleh
sebuah gelombang positif besar (defleksi ke bawah). Setiap sleep spindle
adalah pasang-surut gelombang 12 sampai 14Hz selama 1 sampai 2 detik.

Tahap III:EEG tidur tahap III didefinisikan oleh keberadaan


gelombang-gelombang delta, gelombang EEG paling besar dan paling
lamban dengan frekuensi sebesar 1 sampai 12Hz yang muncul sekali-kali.

Tahap IV: EEG tidur tahap IV didefinisikan oleh gelombang-gelombang


delta. Begitu subjek mencapai tidur EEG tahap IV, mereka bertahan di tahap
itu selama waktu tertentu, dan kemudian mundur kembali melalui tahap-
tahap tidur sampai ke tahap I.

Setiap siklus cenderung berlangsung selama 90 menit dan bahwa,


ketika malam semakin larut, semakin banyak waktu yang dihabiskan di
emergent stage I sleep, dan semakin kurang waktu yang dihabiskan di
tahap-tahap lain, khususunya tahap IV. Tidur yang dikaitkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

emergent stage I EEG biasanya disebut REM sleep (tidur sleep), yang
dinamai berdasarkan gerakan-gerakan mata cepat yang terkait dengannya,
sementara semua tahap tidur lainnya disebut NREM sleep (non-REM sleep).
Tahap III & IV keduanya disebut slow-wave sleep (SWS) atau tidur
gelombang lamban, yang dinamai berdasarkan gelombang-gelombang delta
yang merupakan ciri kedua tahap ini.

5. Sebab-Sebab Orang Susah Tidur


Menurut (Rafknowlodge, 2004) kesulitan tidur ringan biasanya dipicu oleh:
a. Stres
Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh
mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang ada pada suatu saat
dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut.
b. Suasana Ramai/Berisik
Lingkungan yang tidak mendukung untuk tidur malam, seperti terlalu
berisik dapat menyebabkan kesulitan tidur karena dapat mengganggu
ketenangan untuk beristirahat atau tidur
c. Perbedaan Suhu Udara
Perbedaan suhu udara atau temperatur udara merupakan pergantian
kondisi yang dapat dirasakan/keadaan panas atau dinginnya udara.
d. Perubahan Lingkungan Sekitar
Lingkungan sekitar juga mempengaruhi kesulitan tidur, karena jika
lingkungan kurang kondusif maka akan terjadi kesulitan tidur.
Lingkungan yang kurang begitu kondusif disebabkan oleh beberapa
faktor seperti terlalu banyak cahaya, tempat tidur yang tidak mendukung.

e. Masalah Jadwal Tidur dan Bangun yang Tidak Teratur


Terlalu sering mengurangi tidur atau waktu tidur yang tidak stabil dan
tidak ada jadwal rutin yang ditentukan untuk tidur.
f. Efek Samping Pengobatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Efek samping pengobatan adalah suatu dampak atau pengaruh yang


merugikan dan tidak diinginkan, yang timbul sebagai hasil dari suatu
pengobatan.
6. Konsekuensi Mental dari Tidak Tidur
Leproult dkk (1998) mengatakan bahwa kekurangan tidur yang
kronis dapat mengakibatkan hormon stres kortisol, yang dapat merusak
atau mengganggu sel-sel otak yang dibutuhkan untuk pembelajaran dan
ingatan. Selain itu, sel-sel otak yang baru dapat gagal berkembang atau
dapat juga tumbuh secara abnormal.Bagi mahasiswa atau semua orang
yang sedang menjalani program studi maka kurang tidur bisa
menyebabkan kurangnya kemampuan kognitif. Hal ini disebabkan karena
kurang tidur akan membuat otak kurang konsentrasi, tidak bisa memiliki
ingatan yang baik, tidak bisa menggunakan nalar dengan baik dan sulit
untuk menemukan solusi masalah. Bagi orang yang sedang menjalani studi
maka akibatnya bisa sangat komplek seperti penundaan kelulusan dan
penurunan prestasi.

B. Ritme Sirkadian
1. Definisi Ritme Sirkadian
Istilah circadian atau sirkadian pertama kali diperkenalkan oleh Dr.
Franz Halberg, seorang berkebangsaan Jerman pada tahun 1959 untuk
menjelaskan terjadinya perubahan fungsi-fungsi tubuh pada diri manusia.
Istilah ini berasal dari bahasa latin, “circa” yang berarti ‘sekitar’ dan “dies”
yang berarti ‘satu hari’, jadi yang disebut circadian perubahan fungsi-fungsi
tubuh tersebut mengikuti satu ritme tertentu, maka konsep circadian ini
lebih dikenal dengan sebutan ritme sirkadian (circadian rhytm).
Ritme sirkadian sebagai sebagai proses-proses yang saling
berhubungan yang dialami tubuh untuk menyesuaikan dengan perubahan
waktu selama 24 jam. Fungsi-fungsi tubuh yang dimaksud antara lain suhu
badan, tingkat metabolisme, kesiagaan, detak jantung, tekanan darah, pola
tidur-bangun kemampuan mental, dan komposisi kimia tertentu pada tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Fungsi-fungsi tubuh tersebut akan meningkat atau sangat aktif pada siang
hari tetapi akan menurun atau tidak aktif pada malam hari atau sebaliknya.
Masa selama siang hari disebut sebagai fase ergotropic dimana kinerja
manusia berada pada puncaknya, sedangkan masa malam hari disebut fase
trophotropic dimana terjadi proses istirahat dan pemulihan tenaga (Tayyari
& Smith, 1997).
Selama 24 jam tubuh manusia memiliki jadwal yang akan menjadi
irama dan terus saja berulang. Jam biologis pada manusia normal akan
memiliki patokan seperti gambar di bawah ini:

Dalam 24 jam tubuh akan mengalami fluktuasi berupa temperatur,


kemampuan untuk bangun, aktivitas lambung, denyut jantung, tekanan
darah dan kadar hormon, dikenal sebagai irama sirkadian. Fungsi fisiologis
tubuh seperti denyut jantung, oksigen yang dikonsumsi, suhu tubuh, tekanan
darah, dan produksi adrenalin, sekresi urin, kapasitas fisik dan mental secara
nyata iramanya berbeda pada waktu yang sama. Umumnya semua fungsi
tubuh meningkat pada waktu pagi hari, mulai melemah pada siang hari dan
menurun pada malam hari untuk pemulihan pembaruan. Fenomena ini
disebut dengan irama sirkadian (Monk & Folkard, 1997).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Siklus sirkadian adalah proses berputar dari terang ke gelap dan


kembali lagi setiap 24 jam, dan kebanyakan spesies yang hidup di
permukaan bumi telah beradaptasi dengan perubahan reguler dalam
lingkungannya (Foster & Kritzman, 2004). Irama biologis dari tubuh untuk
tidur secara berkelanjutan akan bersinkronasi dengan fungsi tubuh yang lain.
Contohnya, perubahan pada suhu tubuh akan berhubungan dengan pola
tidur. Pada keadaan normal, suhu tubuh mencapai posisi puncaknya pada
sore hari, menurun secara berangsur, dan kemudian menurun secara tajam
setelah seseorang tidur (Potter & Perry, 2010: 175).
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ritme Sirkadian
Faktor-faktor seperti cahaya, temperatur, aktivitas sosial, dan
rutinitas kerja mempengaruhi irama sirkadian dan siklus tidur-bangun
sehari-hari. Pada tubuh setiap orang mempunyai jam biologis yang
menyinkronisasikan siklus tidurnya. Hal ini menjelaskan mengapa beberapa
orang tertidur pada pukul 8 malam, sedangkan yang lain tidur pada tengah
malam atau ketika hendak subuh. Orang lain juga lebih aktif di waktu yang
berbeda pada satu hari. (Potter & Perry, 2010).

C. Hakikat Mahasiswa
1. Definisi Mahasiswa
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba
ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah
satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah
tinggi, institut dan universitas (Hartaji, 2012). Dalam Kamus Bahasa
Indonesia (KBI), mahasiswa didefinisikan sebagai orang yang belajar di
Perguruan Tinggi (Kamus Bahasa Indonesia Online, kbbi.web.id). Menurut
Siswoyo (2007) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang
sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau
lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai
memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan
kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap
mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi.
Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang
usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja
akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan pada
usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup (Yusuf, 2012: 27).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa ialah
seseorang peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar dan
menjalani pendidikannya di perguruan tinggi baik dari akademik,
politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. Sedangkan dalam
penelitian ini subyek yang digunakan ialah seorang mahasiswa yang berusia
23 tahun dan tercatat sebagai mahasiswa aktif.
2. Karakteristik Perkembangan Mahasiswa
Ciri-ciri perkembangan remaja lanjut atau atau remaja akhir (usia
18 sampai 21 tahun) dapat dilihat dalam tugas-tugas perkembangan
(Gunarsa, 2001) yaitu:
a. Menerima keadaan fisiknya, perubahan fisiologis dan organis yang
sedemikian hebat pada tahun-tahun sebelumnya, pada masa remaja akhir
sudah lebih tenang. Struktur dan penampilan fisik sudah menetap dan
harus diterima sebagaimana adanya. Kekecewaan karena kondisi fisik
tertentu tidak lagi mengganggu dan sedikit demi sedikit mulai menerima
keadaannya.
b. Memperoleh kebebasan emosional, masa remaja akhir sedang pada masa
proses melepaskan diri dari ketergantungan secara emosional dari orang
yang dekat dalam hidupnya (orangtua). Kehidupan emosi yang
sebelumnya banyak mendominasi sikap dan tindakannya mulai
terintegrasi dengan fungsi-fungsi lain sehingga lebih stabil dan lebih
terkendali. Dia mampu mengungkapkan pendapat dan perasaannya
dengan sikap yang sesuai dengan lingkungan dan kebebasan
emosionalnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

c. Mampu bergaul, dia mulai mengembangkan kemampuan mengadakan


hubungan sosial baik dengan teman sebaya maupun orang lain yang
berbeda tingkat kematangan sosialnya. Dia mampu menyesuaikan dan
memperlihatkan kemampuan bersosialisasi dalam tingkat kematangan
sesuai dengan norma sosial yang ada.
d. Menemukan model untuk identifikasi, dalam proses ke arah kematangan
pribadi, tokoh identifikasi sering kali menjadi faktor penting, tanpa tokoh
identifikasi timbul kekaburan akan model yang ingin ditiru dan
memberikan pengarahan bagaimana bertingkah laku dan bersikap sebaik-
baiknya.
e. Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri, pengertian dan penilaian
yang objektif mengenai keadaan diri sendiri mulai terpupuk. Kekurangan
dan kegagalan yang bersumber pada keadaan kemampuan tidak lagi
mengganggu berfungsinya kepribadian dan menghambat prestasi yang
ingin dicapai.
f. Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma, nilai
pribadi yang tadinya menjadi norma dalam melakukan sesuatu tindakan
bergeser ke arah penyesuaian terhadap norma di luar dirinya, baik yang
berhubungan dengan nilai sosial ataupun nilai moral. Nilai pribadi
adakalanya harus disesuaikan dengan nilai-nilai umum (positif) yang
berlaku di lingkungannya.
g. Meninggalkan reaksi dan cara penyesuaian kekanak-kanakan, dunia
remaja mulai ditinggalkan dan dihadapannya terbentang dunia dewasa
yang akan dimasuki. Ketergantungan secara psikis mulai ditinggalkan
dan ia mampu mengurus dan menentukan sendiri. Dapat dikatakan masa
ini ialah masa persiapan ke arah tahapan perkembangan berikutnya yakni
masa dewasa muda.
Apabila telah selesai masa remaja ini, masa selanjutnya ialah
jenjang kedewasaan. Sebagai fase perkembangan, seseorang yang telah
memiliki corak dan bentuk kepribadian tersendiri. Menurut Langeveld
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

(dalam Ahmadi & Sholeh, 1991: 90) ciri-ciri kedewasaan seseorang


antara lain:
1) Dapat berdiri sendiri dalam kehidupannya. Ia tidak selalu minta
pertolongan orang lain dan jika ada bantuan orang lain tetap ada pada
tanggung jawabnya dalam menyelesaikan tugas-tugas hidup.
2) Dapat bertanggung jawab dalam arti sebenarnya terutama moral.
3) Memiliki sifat-sifat yang konstruktif terhadap masyarakat dimana ia
berada.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakteristik
mahasiswa adalah pada penampilan fisik tidak lagi mengganggu aktifitas di
kampus, mulai memiliki intelektualitas yang tinggi dan kecerdasan berpikir
yang matang untuk masa depannya, memiliki kebebasan emosional untuk
memiliki pergaulan dan menentukan kepribadiannya. Mahasiswa juga ingin
meningkatkan prestasi di kampus, memiliki tanggung jawab dan
kemandirian dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah, serta mulai
memikirkan nilai dan norma-norma di lingkungan kampus maupun di
lingkungan masyarakat dimana ia berada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian
yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Hadari Nawawi (2003)
berpendapat bahwa penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian
dengan metode atau pendekatan studi kasus. Penelitian ini memusatkan diri
secara intensif pada suatu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu
kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan,
dengan kata lain dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber.
“Penelitian studi kasus akan kurang kedalamannya bilamana
hanya dipusatkan pada fase tertentu saja atau salah satu aspek tertentu
sebelum memperoleh gambaran umum tentang studi kasus tersebut.
Sebaliknya studi kasus akan kehilangan artinya kalau hanya ditujukan
sekedar untuk memperoleh gambaran umum namun tanpa
menemukan sesuatu atau beberapa aspek khusus yang perlu dipelajari
secara intensif dan mendalam. Studi kasus yang baik harus dilakukan
secara langsung dalam kehidupan sebenarnya dari kasus yang
diselidiki. Walaupun demikian, data studi kasus dapat diperoleh tidak
saja dari kasus yang diteliti, tetapi juga dapat diperoleh dari semua
pihak yang mengetahui dan mengenal kasus tersebut dengan baik.
Dengan kata lain, data dalam studi kasus dapat diperoleh dari berbagai
sumber namun terbatas dalam kasus yang akan diteliti (Hadari
Nawawi, 2003).”

B. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan April 2016 hingga Mei 2016.
Waktu yang diperlukan untuk penelitian dapat berubah sesuai dengan
kebutuhan penelitian.
C. Subjek Penelitian
Subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa
yang sudah menginjak semester akhir. Alasan peneliti memilih subjek tersebut
karena menurut peneliti, subjek tersebut mengalami ritme sirkadian yang pola
tidurnya tidak normal dengan mahasiswa pada umumnya. Informasi tersebut

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

peneliti dapatkan dari teman-teman para subjek dan tetangga kos subjek. Ritme
sirkadian normal mahasiswa pada umumnya merupakan manusia yang mampu
produktif pada pagi hari dan menggunakan malam hari sebagai persiapan
menyambut aktifitas dikeesokan hari.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam
setiap kegiatan penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data
yang akurat, terperinci, dan dapat dipercaya serta dapat
dipertanggungjawabkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan harus
tepat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara (indepht interview).
1. Wawancara
Wawancara merupakan alat mengumpulkan informasi-informasi
yang dibutuhkan peneliti secara lisan. Peneliti menggunakan teknik
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Langkah-langkah yang
dilakukan peneliti adalah menetapkan kepada siapa wawancara itu akan
dilakukan, menyiapkan pokok-pokok yang akan dibicarakan, menuliskan
hasil wawancara ke dalam catatan lapangan, dan mengidentifikasikan tindak
lanjut wawancara yang telah diperoleh, Sugiyono (2010: 322). Selain itu
peneliti menyiapkan alat rekam suara berupa tape recorder atau handphone
untuk merekam hasil wawancara dengan subjek. Hasil wawancara sendiri
akan dirubah dalam bentuk verbatim dengan cara menuliskan setiap kata per
kata percakapan dalam wawancara. Dalam penelitian ini peneliti telah
menyiapkan panduan wawancara terstruktur. Panduan wawancara
terstruktur dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Tabel 1. Panduan wawancara


NO ASPEK DAFTAR PERTANYAAN

1. Cahaya a. Bagaimana cara anda mengelola ritme


(Siang Malam) sirkadian anda dalam kegiatan sehari-hari?
b. Apa saja hambatan yang anda temui terkait
dengan pola tidur anda yang tidak normal?
c. Apa yang anda lakukan ketika anda tidak
berhasil memanfaatkan ritme sirkadian
dengan maksimal?
d. Apakah anda bersemangat dalam menjalani
aktivitas jika ritme sirkadian yang anda
jalani tidak normal?
2. Temperatur a. Apakah anda tidak merasa terganggu jika
suhu tubuh (panas) anda tidak normal
terkait dengan ritme sirkadian anda yang
sering begadang?
3. Aktivitas Sosial a. Apakah anda adalah orang yang tergolong
aktif dalam kegiatan di kampus atau di
lingkungan tempat anda tinggal?
b. Apakah dalam menjalani kegiatan anda di
lingkungan tidak terganggu jika ritme
sirkadian anda lain daripada umumnya?
c. Bagaimana cara anda mengelolanya?
4. Rutinitas a. Apakah anda mempunyai kegiatan diluar
kewajiban anda sebagai mahasiswa?
b. Mengapa ritme sirkadian anda tidak normal
atau berbeda dengan mahasiswa pada
umumnya?
c. Ceritakan bagaimana anda sampai menjadi
demikian (ritme sirkadian tidak normal)?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

2. Observasi
Teknik pengumpulan data kedua yang dilakukan oleh peneliti
adalah obervasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan
peneliti untuk mengamati perilaku dan proses kerja subjek. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi partisipatif moderat
dengan terlibat dalam kegiatan sehari-hari subjek. Sambil melakukan
pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh subjek dalam
beberapa kegiatan. Dengan observasi partisipatif ini, maka data yang
diperoleh akan lebih lengkap dan tajam. Dalam setiap observasi ini peneliti
menyiapkan catatan lapangan untuk mencatat setiap perilaku dan proses
kerja subjek sebagai sumber data. Catatan lapangan juga sering digunakan
peneliti ketika dalam proses menjalankan teknik wawancara baik terstruktur
maupun tidak terstruktur.
E. Agenda Pertemuan Dengan Subjek dan Informan

Tabel 2. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek I dan informan

SUBJEK I

No. Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan

1. Rabu, 20 April Observasi a. Observasi subjek Jordy di


2016 kos dan di kampus.

2. Kamis, 21 April Wawancara dan a. Kegiatan subjek di


2016 Menggali Informasi kampus pada siang hari.
b. Pandangan subjek
mengenai ritme sirkadian
dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Riwayat kehidupan
subjek, lingkungan fisik,
sosio-ekonomi dan sosio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

kultural, dan
pertumbuhan jasmani dan
riwayat kesehatan.
3. Jumat, 22 April Wawancara a. Aspek-aspek ritme
2016 Terstruktur sirkadian berdasarkan
pedoman wawancara
yang telah dibuat oleh
peneliti.
4. Senin, 25 April Menggali Informasi a. Informasi mengenai data
2016 diri dan latar belakang
keluarga dan riwayat
kehidupan subjek.
5. Selasa, 26 April Wawancara Tidak a. Informasi dari informan
2016 Terstruktur kampus dan informan kos

6. Rabu, 27 April Sharing a. Pengalaman peneliti


2016 dengan subjek terkait
ritme sirkadian yang
menyimpang/tidak
normal.
b. Memberikan sedikit
masukan positif kepada
subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Tabel 3. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek II dan informan

SUBJEK II

No. Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan

1. Kamis, 28 April Observasi a. Observasi subjek Albi di


2016 kos dan di kampus.

2. Senin, 2 Mei Wawancara dan a. Kegiatan subjek di


2016 Menggali Informasi kampus pada siang hari.
b. Pandangan subjek
mengenai ritme sirkadian
dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Riwayat kehidupan
subjek, lingkungan fisik,
sosio-ekonomi dan sosio
kultural, dan
pertumbuhan jasmani dan
riwayat kesehatan.
3. Selasa, 3 Mei Wawancara a. Aspek-aspek ritme
2016 Terstruktur sirkadian berdasarkan
pedoman wawancara
yang telah dibuat oleh
peneliti.
4. Rabu, 4 Mei Menggali Informasi a. Informasi mengenai data
2016 diri dan latar belakang
keluarga dan riwayat
kehidupan subjek.
5. Kamis, 5 Mei Wawancara Tidak a. Informasi dari informan
2016 Terstruktur kampus dan informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

kos.
6. Minggu, 8 Mei Sharing a. Pengalaman peneliti
2016 dengan subjek terkait
ritme sirkadian yang
menyimpang/tidak
normal.
b. Memberikan sedikit
masukan positif kepada
subjek.

Tabel 4. Agenda pertemuan peneliti dengan subjek III dan informan

SUBJEK III

No. Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan

1. Senin, 9Mei Observasi a. Observasi subjek Daniel


2016 di kos dan di kampus.

2. Selasa, 10 Mei Wawancara dan a. Kegiatan subjek di


2016 Menggali Informasi kampus pada siang hari.
b. Pandangan subjek
mengenai ritme sirkadian
dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Riwayat kehidupan
subjek, lingkungan fisik,
sosio-ekonomi dan sosio
kultural, dan
pertumbuhan jasmani dan
riwayat kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

3. Rabu, 11 Mei Wawancara a. Aspek-aspek ritme


2016 Terstruktur sirkadian berdasarkan
pedoman wawancara
yang telah dibuat oleh
peneliti.
4. Kamis, 12 Mei Menggali Informasi a. Informasi mengenai data
2016 diri dan latar belakang
keluarga dan riwayat
kehidupan subjek.
5. Sabtu, 14 Mei Wawancara Tidak a. Informasi dari informan
Terstruktur kampus dan informan
2016
kos.
6. Minggu, 15 Mei Sharing a. Pengalaman peneliti
2016 dengan subjek terkait
ritme sirkadian yang
menyimpang/tidak
normal.
b. Memberikan sedikit
masukan positif kepada
subjek.

F. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini ialah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan catatan
lapangan yang didapatkan melalui observasi secara langsung, sehingga mudah
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan pada orang lain. Proses analisis
data sendiri dimulai dari pembuatan verbatim melalui rekaman wawancara,
reduksi data, dan analisisnya. Verbatim adalah percakapan wawancara dengan
cara menuliskan setiap kata per kata jawaban ataupun ungkapan dan
pertanyaan yang sudah diajukan kepada subjek. Sebelum menganalisis, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

melakukan proses reduksi data. Selanjutnya peneliti membuat analisis


berdasarkan data yang sudah ada, dan menyajikannya dalam bentuk teks
deksriptif. Berikut penjelasan dari tiap-tiap tahap:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini didapat dari beberapa
sumber antara lain buku-buku yang relevan, informasi dan keterangan
berupa pendapat, tanggapan, serta pandangan yang diperoleh dari informan.
Sedangkan pengumpul data dilakukan dengan teknik wawancara. Data
dikumpulkan oleh peneliti merupakan data-data yang dapat menunjang
penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
2. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang bersifat
pokok, memfokuskan pada hal yang penting, mencari tema dan polanya, dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian, peneliti lebih mudah untuk
mencari data yang diperlukan. Pada saat reduksi data, peneliti menentukan
beberapa informan yang paling sesuai dengan apa yang diperlukan oleh
peneliti, sehingga data yang diperoleh menjadi lebih akurat.
3. Sajian Data
Sajian data dilakukan dengan merangkai data atau informasi yang
telah direduksi dalam bentuk narasi kalimat, gambar/skema, maupun tabel
yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data ini
merupakan rangkaian kalimat yang disusun secara logis dan sistematis
sehingga bila dibaca akan mudah dipahami mengenai berbagai hal yang
terjadi dalam penelitian, yang memungkinkan peneliti untuk melakukan
sesuatu pada analisis/tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut. Pada
awal pengumpulan data hingga penyajian data, peneliti melakukan
pencatatan dan membuat pernyataan untuk membuat kesimpulan. Penyajian
data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

G. Validitas Data
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid
apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Selain itu, perlu diketahui
bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat
tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada kemampuan peneliti mengkonstruksi
fenomena yang diamati, serta dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses
mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Dalam wawancara
untuk mengumpulkan informasi, peneliti menggunakan teknik triangulasi
untuk melihat validitas penelitian. “Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa ada
dua jenis triangulasi yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama”. Peneliti
menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi
untuk sumber data yang sama secara serempak. Sedangkan triangulasi sumber
berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik
yang sama. Data diperoleh dari beberapa pihak yang terkait dengan subjek.
“Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan
alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif” (Patton dalam Moleong, 2009).
Hal itu dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan
dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang di
depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi dan
membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Pada penelitian ini, triangulasi sumber berupa wawancara dengan
pihak yang terkait yang dilaksanakan di rumash kos subjek dan di kampus
tempat subjek melaksanakan studi. Informan adalah teman dekat subjek.
Dengan begitu akan terlihat kebenarannya apakah subjek secara terbuka
mengungkapkan aktivitas kesehariannya terkait dengan ritme sirkadian yang
dimiliki masing-masing subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Subjek I
1. Sejarah Kehidupan Subjek I
Seperti remaja pada umumnya setelah lulus SMA, Jordy
melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di Palembang. Proses Jordy dalam
menjalani studi di Palembang sempat mengalami kendala dan pada
akhirnya ia kembali ke daerah asalnya untuk meyakinkan kedua
orangtuanya untuk kembali mengenyam di perguruan tinggi, namun kali ini
Jordy menempuh studi di perguruan tinggi di Jogja. Dalam perjalanan
subjek menempuh studi di Jogja sampai saat ini tidak menemui suatu
kendala seperti sebelumnya. Yogyakarta banyak menyuguhkan berbagai
keperluan bagi masyarakatnya, misalnya seperti orang yang mencari ilmu
pendidikan, di Jogja pun digelar untuk orang yang ingin benar-benar
mencari ilmu pendidikan di lain sisi bilamana seseorang ingin mencari
hiburan, di Jogja pula juga menyuguhkan berbagai macam sarana hiburan.
Pada kasus ini, Subjek terlalu larut dalam suatu hiburan hingga ia
sering begadang pada malam hari. Aktivitas yang dilakukan yaitu
menghabiskan waktunya yang seharusnya untuk istirahat malam tetapi
digunakan untuk bermain game hingga larut pagi. Kebiasaan begadang
tersebut sudah melekat di dalam diri subjek sejak ia tinggal di Palembang
hingga sekarang ia tinggal di Jogja.
2. Analisis Data Subjek I
a. Latar belakang kehidupan keluarga
Latar belakang keluarga Jordy merupakan keluarga yang
tergolong harmonis. Selain menggambarkan sebagai keluarga harmonis,
terlihat jelas bahwa kedua orangtua Jordy mengutamakan pendidikan
bagi anak-anakya, terbukti dengan kutipan wawancara tidak terstruktur
di bawah ini:

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Jordy : “Kalau latar belakang saya di rumah, saya itu adalah


anak pertama dari dua bersaudara dan orangtua saya
itu bapak tamatan SMA dan untuk ibu itu tamatan D3
Akutansi, jadi misalnya kalau saya di rumah itu
orangtua saya selalu menekankan untuk sesama anggota
keluarga untuk terjalin suatu komunikasi yang jelas, jadi
ibaratnya kalau antara aku sama adekku maupun sama
orangtua harus terjalin komunikasi yang jelas dan yang
kedua orangtua selalu menekankan pentingnya
pendidikan, jadi kalau pendidikan itu karena dia cuman
tamatan SMA jadi dia nggak pengen anaknya juga
sebatas tamatan SMA, jadi dia lebih memikirkan
anaknya gimana untuk sekolah lebih lanjut dan supaya
anak-anaknya mereka bisa ibaratnya bisa bersaing di
dunia mendatang.”

b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural


Jordy lahir di Atambua saat ayahnya sedang dinas di kota
tersebut dan sempat tinggal selama 3 tahun. Seiring berjalannya waktu
ayah Jordy berpindah dinas ke Bali dan sampai sekarang keluarganya
menetap di Bali. Masyarakat dan lingkungan Jordy di Bali umumnya
adalah suku asli Bali dan tergolong dalam lingkungan ekonomi
menengah ke atas. Bisa dikatakan lingkungan masyarakatnya adalah
orang mampu, karena mayoritas dari mereka bisa menyekolahkan
anaknya hingga ke perguruan tinggi di luar pulau Bali dan mayoritas
kuliah di pulau Jawa.
c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan
Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan Jordy tergolong
dalam kondisi yang baik dan belum pernah mengalami penyakit
tertentu yang kronis. Kondisi fisik Jordy yang baik dan normal adalah
bukti bahwa ia pernah menjadi atlit saat ia menempuh kuliah di
Palembang. Disamping itu, Jordy setiap minggunya rutin bermain futsal
bersama teman-teman di kampus. Hingga saat peneliti bertemu dengan
Jordy ia terlihat segar dan kesehatannya tetap terjaga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

d. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif Jordy tergolong baik. Meskipun dalam
mengawali pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sewaktu ia di
Palembang sempat gagal.Saat ini Jordy sudah mengambil Judul Tugas
Akhir ‘TA’. Jordy memang mempunyai pengalaman gagal dalam
kuliah, namun hal itu tidak membuat ia patah semangat dalam
mengenyam ilmu bekal bagi masa depannya.
e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini
Masyarakat yang tinggal disekitar Jordy adalah mahasiswa yang
mempunyai kesibukan yang beragam. Pada saat peneliti datang ke kos
Jordy, terlihat bahwa banyak teman-teman atau tetangga kosnya yang
saling tegur sapa dan terlihat sangat mengenal dekat dengan Jordy. Hal
tersebut membuktikan bahwa Jordy merupakan pribadi yang menarik
bagi lingkungan sekitarnya. Berikut kutipan ungkapan langsung dari
teman kos subjek pada wawancara tidak terstruktur di bawah ini:
Aji :“Kalau kesehariannya ya suka ngumpul, maksudnya kalau
bersosialisasinya gampang, karena juga kenal deket sudah
hampir tiga tahun jadi udah dekat, cuman ini aja ya e... kalau
misalkan ngumpul tu... ini aja waktunya aja kadangkan mas
Jordy itu waktunya kebanyakan dari malam dia baru
bersosialisasi jadinya kadang, ini aja sih waktunya aja ya
kadang kalau ngumpul sama mas Jordy itu malam, mungkin
juga karena mas Jordy itu tidurnya baru bangun juga udah
siang hari gitu, tapi kalau ngumpul sih baik-baik aja kok,
orangnya juga enak, e.. kalau diajak ngobrol baik, santai
juga orangnya, cuma itu aja sih mas kalau dia udah ketemu
di kamar itu lama banget, kalau saya nggak sama temen-
temen saya yang sebelah lagi itu nggak suruh keluar itu
nggak bakalan keluar.”
Di bawah ini merupakan wawancara tidak terstruktur dengan
teman kampus subjek yang menunjukan bahwa Jordy kurang kondusif
dalam mengikuti mata perkuliahan di pagi hari. Berikut kutipan
wawancaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Iskandar : “Ya kalau menurut saya pribadi Jordy ini baik ya, ya
senang bergaul, kalau dengan saya sendiri ya saya
cukup dekat dengan Jordy, saya sering apa ya, ya
kalau jeda saya itu sering ke kantin ngopi makan ya
sering juga sih dibayari dia, ya tahu sendiri kan mas
kalau anak kos-kosan/anak rantau kadang-kadang
uangnya sering mepet, ya gitulah.”
Peneliti : “Lalu begini mas Iskandar terkait aktivitas di kampus
terkhusunya itu untuk kuliah mas, dalam kuliah pagi
itu gimana mas? Beliau itu dalam mengikuti mata
perkuliahan selama berlangsung pada kuliah pagi
hari itu bisa diberikan penjelasan mas?”
Iskandar : “Kalau kuliah pagi Jordy ini ya sering terlambat sih
mas, ya kadang titip absen juga tapi kalau masuk ya
paling duduk di belakang. Ya ngantuk, kadang tidur
kadang maen game ya seperti itulah mas.”
Peneliti : “Berarti kalau dia berangkat bisa dipastikan ngantuk-
ngantukan gitu mas? Atau gimana?
Iskandar : “Ya seperti itu mas,”
Peneliti : “Lalu begini mas Iskandar, mas Jordy ini apakah
tergolong mahasiswa yang aktif di dalam bidang
keorganisasian yang ada di kampus anda mas?”
Iskandar :”Kalau dulu sih aktif ya mas ya, ya saya dulu juga
sering bareng dia ikut organisasi, tapi kalau sekarang
saya kurang tahu mas tentang masalah organisasi,
soalnya kalau ketemu dia ngobrolnya masalah game,
masalah bola, ya kapan maen futsal, soalnya kami juga
sering maen futsal bareng.”
Dari pernyataan kedua informan di atas dapat disimpulkan
bahwa Jordy memiliki pribadi yang menarik di lingkungan kos maupun
di lingkungan kampus.
f. Ciri-ciri kepribadian
Jordy adalah pribadi yang optimistis serta jujur. Optimistis
tersebut dapat dibuktikan dari perjalanannya kuliah yang sempat gagal
lalu mau bangkit dengan penuh rasa percaya diri. Kejujurannya yang
mau mengungkapkan semua riwayat kehidupannya dari sejak ia sempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

gagal hingga sekarang ia hampir menyelesaikan tanggung jawabnya


sebagai mahasiswa.

B. Subjek II
1. Sejarah Kehidupan Subjek II
Subjek kedua kali ini adalah lulusan dari SMK di Lampung.
Setelah lulus dari SMK subjek mendapat arahan dari orangtuanya untuk
melanjutkan kursus sebagai montir, akan tetapi subjek menolaknya karena
tidak sesuai dengan minat dirinya. Karena tekadnya yang kuat untuk
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, akhirnya subjek mendapat
brosur dari salah satu Universitas di Jogja. Kedua orangtua selanjutnya
merestui keinginan subjek untuk kuliah dan tinggal di Jogja.Pada kasus
kedua kali ini, subjek tergolong dalam mahasiswa yang pola tidurnya tidak
normal lantaran aktivitas dan kegiatan di kampus yang terlalu padat hingga
menuntut subjek untuk istirahat tidak teratur.
2. Analisis Data Subjek II
a. Latar belakang kehidupan keluarga
Keluarga Albi adalah keluarga yang memberikan kebebasan
bagi anak-anaknya dalam mengambil keputusan. Berikut kutipan
ungkapan langsung dari Albi pada wawancara tidak terstruktur ini:
Peneliti :“Bisa diceritakan mas latar
belakangkeluarga mas Albi itu bagaimana
mas?”
Albi (Subjek kedua):”Begini mas, saya anak terakhir dari empat
bersaudara, sedangkan kedua orangtua
saya hanya tamatan SD. Maka dari itu
saya memiliki cita-cita untuk menjunjung
tinggi derajat keluarga saya, dengan cara
saya kuliah di Jogja untuk memperoleh
gelar sarjana nantinya. Pastinya itu
didukung dari keluarga terkhusus dari
kedua orangtua.”
Semangat yang digambarkan oleh sosok Albi adalah pribadi
yang memiliki tekad yang kuat, hal tersebut dapat dibuktikan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

ungkapan di atas bahwa ia ingin menjunjung tinggi derajat keluarganya.


Latar belakang keluarga yang bukan tergolong dari keluarga yang
berpendidikan tinggi, namun Albi ingin membuat suatu perubahan bagi
keluarganya. Ia berani tampil beda dengan teman-teman di lingkungan
tempat asalnya untuk merantau ke Jogja guna menempuh pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Faktor pendukung dari kedua orangtuanya
yang mampu mewujudkan pilihan yang Albi pilih adalah bentuk
apresiasi moril dari keluarga meskipun keluarganya tidak tergolong dari
keluarga yang berpendidikan tinggi.
b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural
Lingkungan tempat tinggal subjek saat di Lampung mayoritas
tergolong dalam masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Pada
umumnya setelah selesai menempuh studi di SMA/Sederajat
masyarakat lebih memilih untuk melanjutkan bertani daripada
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tempat asal
subjek merupakan daerah yang penduduknya dari pendatang atau
transmigran. Hal tersebut dikuatkan dengan kedua orangtua subjek
yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah yang melakukan transmigrasi
ke Lampung.
c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan
Riwayat subjek dari sejak lahir hingga dewasa sekarang, subjek
tidak pernah mengalami gangguan penyakit yang kronis. Subjek adalah
pribadi yang gemar berolah raga. Aktivitas yang subjek lakukan di
lingkungan kampus juga menuntut subjek untuk mengikuti kegiatan
UKM beladiri yang bersifat wajib bagi mahasiswa baru dan hingga
sekarang masih ditekuni oleh subjek.
d. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif subjek cukup baik. Hal tersebut
dibuktikan dari track record subjek yang belum pernah tinggal kelas
semenjak sekolah, dan hingga saat ini subjek kuliah tidak pernah
mengalami kesulitan dalam mengikuti mata kuliah. Subjek tergolong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

pribadi yang memiliki perkembangan kognitif yang menonjol,


didukung dari menentukan pilihan untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi yaitu kuliah di Jogja, karena pada umumnya
lingkungan tempat asal subjek setelah lulus dari SMA/sederajat
langsung melanjutkan bertani dan tidak banyak untuk melanjutkan ke
pendidikan yang lebih tinggi.
e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini
Perkembangan sosial subjek bisa dikatakan cukup baik dan
menarik. Subjek merupakan tipe pribadi yang cukup mudah
membangun relasi dengan teman-teman di lingkungan tempat
tinggalnya sekarang. Subjek juga tidak pernah terlibat dalam
pelanggaran norma yang berlaku di lingkungannya.
Di bawah ini merupakan wawancara tidak terstruktur dengan
teman kampus subjek yang menunjukan bahwa Albi kurang kondusif
dalam mengikuti mata perkuliahan di pagi hari. Berikut kutipan
wawancaranya:
Bram : “Kalau Albi mas ya, sejauh yang saya tahu ketika di
kampus dia itu ya tergolong mahasiswa yang aktif
sebenarnya.”
Peneliti : “Aktifnya itu dalam gimana mas? Bisa disimpulkan
mas?
Bram :“Jadi aktifnya itu dalam arti, dia setahu saya mas ya
dia itu ikut beberapa kelembagaan yang saya tahu itu
yang pertama itu mengikuti beladiri mas, sama
kemudian yang kedua keagamaan, yaitu jadi
kemudian kan di kelembagaan itu ya dia tergolong
juga aktif setahu saya, ya mas juga tahu sendiri kalau
di kelembagaan kan banyak kegiatan seperti itu mas,
aktifitasnya padat.”
Peneliti :“Baik begini mas Bram, mengenai aktivitas di
kampusnya pada kuliah pagi itu bagaimana mas?
Bisa mas Bram jelaskan lebih rinci?”
Bram :“Ya ini setahu saya mas ya, istilahnya apa yang saya
lihat dari Albi, kalau di aktifitas di kuliah pagi Albiya
itu tadi mas, nggak tahu mungkin karena waktunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

banyak di kelembagaan, jadi pagi itu mas sering telat,


sering telat itu kalau digambarkan sering mengejar
jam itu lho mas, kalau misalnya jam tujuh (07.00)
Nah, kebetulan kalau dosennya ada yang misalnya
lebih luwes gitu, dia bisa masuk cuman ada beberapa,
tapi ada beberapa dosen yang dia disiplin soal waktu
nah, dia (Albi) tidak boleh masuk begitu, itu sempet
beberapa kali saya dapati seperti itu soal ya kaya
terlambat itu, sering terlambatlah, nah kalau untuk
ketika di kelas.”
Peneliti :“Dalam mata perkuliahan gimana mas? Bisa
digambarkan mas?”
Bram :“Ya kalau untuk di kelas ituya terlihat kurang semangat
mas,lemes gitu lho. Maksudnya kurang semangat,
kalau yang terlihat yang bisa saya ceritkan misalnya
tangannya itu menyangga kepalanya gitu
mas,kemudian ya sesekali ngantuk terpejam
matanya gitu mas, jadi kurang semangatlah intinya
kurang semangat ya seperti tertidur-tidur, karena
mungkin karena ya kurang tahu mungkin aktif di
kelembagaan atau seperti apa, yang jelas setahu
saya dan sempet saya lihat ya seperti itu kalau Albi
di kelas pagi.”
Dalam wawancara tidak terstruktur di atas antara peneliti
dengan Bram (informan subjek Albi) dapat menjelaskan bagaimana
Albi menemui kendala dalam aktivitas akademiknya terutama dalam
mengikuti mata perkuliahan pagi akibat terlalu padat partisipasinya
mengikuti organisasi di kampus.
f. Ciri-ciri kepribadian
Albi memiliki kepribadian yang baik. Dalam lingkungan tempat
tinggalnya ia dikenal sebagai sosok yang ringan tangan dalam segala
hal, misalnya di lingkungan tempat tinggal sekarang ia selalu ikut
berpartisipasi dalam bersih-bersih rumah kos, sebagai pribadi yang
loyal Albi selalu menyempatkan waktu untuk bergaul dengan
lingkungan kos meskipun ia tergolong mahasiswa yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

aktivitas padat. Berikut kutipan ungkapan langsung dari teman kos


subjek pada wawancara tidak terstruktur di bawah ini:
Peneliti :“Gimana sih mas, mas Albi itu orangnya kalau di
lingkungan kos-kosan ini?”
Anjas :“Orangya itu jarang kelihatan mas kalau di pagi hari,
kalau saya bangun aja dia udah berangkat kuliah, paling
ketemu sama dia itu malem hari, pas lagi nongkrong di
angkringan di depan kos-kosan.”
Pernyataan singkat informan di atas dapat menjelaskan bagaimana
regulasi keseharian subjek kedua kali ini. Meskipun tergolong dalam
mahasiswa yang mempunyai kegiatan padat, ia tetap menyempatkan untuk
bersosialisasi di lingkungan tempat tinggalnya.

C. Subjek III
1. Sejarah Kehidupan Subjek III
Subjek penelitian ketiga berikut ini adalah mahasiswa yang dikenal
sebagai mahasiswa yang sering begadang dengan aktivitas dunia malam.
Sebagai mahasiswa semester sepuluh di perguruan tinggi di Jogja, Daniel
sangat mengerti hiruk pikuk dan keadaan di kota Jogja khususnya di
tempat-tempat hiburan malam. Tidak sedikit mahasiswa di Jogja yang
tergiur dalam pengaruh dunia malam dan akibatnya mempengaruhi
kegiatan pada perkuliahan, salah satunya subjek berikut yang memiliki
nama samaran Daniel. Jakarta adalah tempat asal subjek . Semenjak ia
mempunyai kebiasaan untuk dugem dan terbawa sampai ke Jogja,
menurutnya hal tersebut sudah terbentuk sejak ia masih SMA. Daniel
mengakui bahwa ia salah di dalam pergaulan sehingga menyebabkan pola
tidurnya yang salah tersebut sampai membentuk suatu kebiasaan buruk.
2. Analisis Data Subjek III
a. Latar belakang kehidupan keluarga
Hubungan keluarga Daniel jika peneliti tangkap yaitu kurang
harmonis, hal tersebut dapat ditegaskan dengan aktifitas orangtua yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

lebih cenderung dengan pekerjaan. Berikut ungkapan wawancara tidak


terstruktur antara peneliti dengan subjek :
Peneliti :“Selamat malam mas Daniel, gini mas ini bisa
diceritakan mas, latar belakang keluarga mas Daniel
itu gimana mas?”
Daniel :“Eee... latar belakang ya mas ya, jadinya saya itu
anak kedua dari dua bersaudara jadinya saya punya
kakak, itu perempuan, terus ya saya tinggal di Jakarta.
Ibu sama bapak saya itu ya lulusan SMA tapi mereka
punya usaha dan ya kalau saya bilang sih mas, ya ibu
sama bapak saya ya lebih fokus ke arah usahanya gitu
lho mas, jadinya saya cuma yaudah disuruh sekolah
terus disuruh kuliah, mangkanya saya berpikiran
paling besok saya nerusin usaha keluarga saya sih
mas, gitu doang sih mas.”

Dari ungkapan wawancara tidak terstruktur di atas menunjukan


bahwa pola asuh orang tua yang kurang memperhatikan anak sangat
terlihat jelas. Hal tersebut menurut peneliti yang dapat memicu subjek
ketiga ini menjadi tak terarah/pola tidur yang tidak normal.
b. Lingkungan fisik, sosio-ekonomi dan sosial kultural
Lingkungan daerah Daniel termasuk golongan menengah ke atas
dalam hal ekonomi saat ia tinggal di Jakarta, dan selama ini di Jogja ia
menempati rumah kos ekslusif di daerah Seturan,Yogyakarta.
Mayoritas yang tingal di rumah kos tersebut tergolong dari kalangan
atas. Lingkungan rumah kos tersebut dihuni dari beberapa etnis, etnis
tinghoa dan suku jawa mendominasi di rumah kos tersebut.
c. Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan
Pertumbuhan jasmani dan riwayat kesehatan Daniel pernah
mengalami beberapa gejala penyakit sewaktu ia tinggal di Jogja.
Berikut wawancara tidak terstruktur dengan subjek terkait:
Peneliti :“Bisa diceritakan mas Daniel, riwayat kesehatan mas
Daniel selama ini gimana mas? Apakah pernah punya
penyakit yang kronis atau gimana mas? Bisa diceritakan
mas Daniel?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Daniel :“Penyakit yang kronis ya mas ya, cuma pernah dulu sih
mas pas awal-awal, e... awal-awal kuliah itu sekitar
semester tigaan, itu tu saya sempat kena hepatitis tapi itu
cuman gejala doang sih mas, tapi belum ke arah
penyakitnya tapi dah sempet masuk Rumah Sakit beberapa
minggu opname, terus sempet juga baru kayaknya sih
baru tahun kemaren sih mas baru sempet opname gara-
gara DBD, mungkin kalau gejala penyakit yang kronis itu
jarang sih mas tapi yang sebagian besar sih saya sering
ngalamain misalnya masuk angin, meriang, capek-
kecapekan gitu sih mas.”
Peneliti :“Baik mas Daniel, tapi selebihnya tidak pernah mas
Daniel ngonsumsi obat-obatan gitu gimana mas?belum
pernah ya mas ya?”
Daniel :“Kalau buat ngonsumsi obat-obatan secara khusus
karena ada sakit itu nggak ada sama sekali mas, ya rata-
rata nggak pernah sih mas, gitu doang sih.”
Sampai saat peneliti mewawancarai dan bertemu secara
langsung dengan subjek tersebut, ia terlihat letih dan kurang bergairah.
Hal tersebut dapat didasarkan dari ungkapan Daniel terkait sering
merasa kecapekan atau lesu.
d. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif Daniel sebenarnya tergolong dalam
orang yang mempunyai kapabilitas dalam persaingan antara teman-
teman di perkuliahannya, namun dilihat dari wawancara terstruktur
dengan subjek tersebut, ia selalu menekankan bahwa mempunyai
kendala dalam bangun pagi, akibatnya ia tidak bisa mendapatkan semua
materi dalam perkuliahan. Berdasarkan umurnya yang sekarang sudah
menginjak 23 tahun dan menyandang sebagai mahasiswa semester
sepuluh, Daniel tergolong remaja yang normal dalam mengikuti
perkembangan tahap-tahap kognitif remaja pada umumnya.
e. Perkembangan sosial dan status sosial sekarang ini
Di bawah ini merupakan wawancara tidak terstruktur dengan
teman kos subjek yang menunjukan bahwa Daniel memang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

tertarik untuk ikut berpartisipasi di lingkungan tempat tinggalnya.


Berikut kutipan wawancaranya:
Peneliti :“Tapi kalau untuk di lingkungan sekitar kos gitu,
sering anu mas ibaratnya kalau ada bersih-bersih
gotong royong gitu dia suka ikut gitu mas atau ikut
aktif terlibat gitu mas?”
Rendi :“Kalau untuk bersih-bersih itu tidak mas, itu saya
ya sama anak-anak(teman kos) di kos ini juga ada
beberapa, cuman kalau untuk Daniel tidak.”
Peneliti : “Jarang ya mas ya?”
Rendi :“Bukan jarang mas, bahkan tidak sama sekali mas.”
Di bawah ini merupakan wawancara tidak terstruktur dengan
teman kampus subjek yang menunjukan bahwa Daniel kurang kondusif
dalam mengikuti mata perkuliahan di pagi hari. Berikut kutipan
wawancaranya:
Erik :“Kalau Daniel itu nganu mas, dia itu jarang masuk
kelas mas,masuk kelas itu ming ngantukan lha ra
ngantukan piye mas nek dugem terus kok mben mbengi
kok, dadine ning kelas ming ngantuk ngono kae ngerti-
ngerti ming turu. Seko kuliah pun ming titip absen tok,
yo temen-temene podo males to mas, paling nggak kaya
gitu mas kesehariane si Daniel.”
:”Kalau Daniel itu begini mas, dia itu jarang masuk
kelas mas, masuk kelas itu hanya ngantuk, nggak
ngantuk gimana mas kalau setiap malam dugem, jadinya
di kelas cuma ngantuk gitu, tiba-tiba jadi tidur. Kuliah
pun hanya titip absen, ya teman-teman pada malem mas,
paling nggak seperti itu kesehariannya si Daniel.”
Peneliti :“Tapi kalau kesehariannya berangkat kuliah itu setiap
hari berangkat nggak mas? Bisa dikatakan seperti itu
kalau kuliah pagi misalnya mas?”
Erik :“Wah nek pagi nggak mungkin dia bisa berangkat mas,
lha wong itu to ngerti dewe to dugem jam piro
pulangnya? Sampek kampus paling ngantuk, malah ra
pernah kuliah esuk!”
:”Wah kalau pagi tidak mungkin dia bisa berangkat mas,
tahu sendirikan dugem itu pulangnya jam berapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Sampai kampus pasti ngantuk, malah nggak pernah


kuliah pagi!”
Statment yang di berikan oleh teman kampus Daniel yang
bernama Erik dapat di ketahui bahwa subjek ketiga kali ini telah
mempunyai label sebagai mahasiswa yang sangat tidak produktif dalam
perkuliahan di pagi hari.
f. Ciri-ciri kepribadian
Daniel merupakan pribadi yang dikenal baik di mata lingkungan
kos, teman kos yang segan terhadap Daniel karena sikapnya yang
srawung atau suka bergaul dengan lingkungan meskipun saling
mempunyai kesibukan masing-masing.
Rendi :“Kalau Daniel itu sepengetahuan saya itu baik mas
orangnya, juga srawung, srawung itu seperti dengan
teman itu baik, juga sering ngobrol-ngobrol tidak diam
saja. grapyak, sering kumpul juga tapi yaitu mas kalau
malem itu sering pulangnya, ya nggak malem itu pagi dan
dalam keadaan mabuk, setahu saya itu ya habis dugem,
tapi kalau untuk orangnya ya baik.”

D. Ritme Sirkadian Subjek I, Subjek II, dan Subjek III


1. Cahaya (Siang Malam)
Secara alamiah manusia beraktivitas pada siang hari atau pagi hari
dan istirahat pada malam hari, begitupula dengan kegiatan mahasiswa
dalam perkuliahan di kampus. Beberapa mahasiswa tertentu yang tidak
dapat memanajemen waktu dengan baik ataupun pola tidurnya yang tidak
normal berdampak pada kacaunya jam kuliah pada pagi hari dan aktivitas
keseharian menjadi tidak teratur bila dibandingkan dengan aktivitas
mahasiswa pada umumnya, yaitu beraktivitas pada pagi hari atau siang hari
dan memanfaatkan waktu pada malam hari untuk istirahat guna
mempersiapkan aktivitas di keesokan hari. Berdasarkan hasil wawancara
dengan tiga subjek mahasiswa, telah ditemukan pengalaman yang serupa
mengenai kendala dalam mengelola ritme sirkadian mereka, misalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

dalam bangun pagi atau aktivitas di pagi hari. Berikut kutipan wawancara
tidak terstruktur dengan ketiga subjek:
Jordy:“Ya kalau untuk hambatan kalau misalnya ke kampus atau
ada mata kuliah yang di pagi hari karena saya tidur
mungkin terlalu sering larut malam, jadi tekadang saya
sering terlambat untuk datang ke kampus atau bahkan
bisa saja saya malah tidak masuk kampus atau titip absen
ke teman.” (JD-1-b)

Albi:“Kalau itu, jika kuliah pagi saya itu kadang-kadang bangun


kesiangan dan akhirnya terlambat masuk kuliah.” (AB-1-b)

Daniel :“Eee sebenernya banyak ya mas ya, tapi kalo misalnya


yang paling intinya karenakan saya juga masih
mahasiswa, jadinya satu masalah banget yang, ya bagi
saya itu masalah berat banget itu contohnya itu ya kalo
kuliah pagi itu mas, itu sumpah ya males banget mas,
jadinya saya mulai tidur aja tu ya namanyakan ya jujur ya
mas ya saya tu sering dugem, ya jadinya ketika saya
pulang aja udah jam empat (04.00) nyampe kos, terus
tidur aja sekitar jam enam (06.00) ya buat kuliah misalnya
jam delapan (08.00) pagi itu tu udah nggak bisa bangun
mas, posisinya juga nggak sadar atau gimanakan, jadinya
baru bangun jam duabelas (12.00) jam satu (13.00) gitu
mas dan kadang-kadang bangunnya sore gitu lho mas. Ya
masalah utamanya cuman satu mas, ya nggak bisa kuliah
pagi ya jadinya absen mulu gitu lho mas, gitu doang sih
mas kalau masalah intinya.” (DN-1-b)

Berdasarkan pernyataan dari ketiga subjek di atas bahwa mereka


memiliki masalah jadwal tidur dan bangun yang tidak teratur. “Terlalu
sering mengurangi tidur atau waktu tidur yang tidak stabil dan tidak ada
jadwal rutin yang ditentukan untuk tidur” (Rafknowlodge, 2004).

2. Temperatur
Dalam satu kali rotasi bumi berputar pada porosnya selama 24 jam,
tubuh manusia mengalami fluktuasi berupa temperatur, kemampuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

bangun, aktivitas lambung, denyut jantung, tekanan darah dan kadar


hormon, dikenal sebagai irama sirkadian. Selama tubuh manusia sedang
mengalami fluktuasi pada temperatur, suhu tubuh tersebut mempengaruhi
kinerja aktivitas yang sedang dilakukan manusia.‘Umumnya semua fungsi
tubuh meningkat pada waktu pagi hari, mulai melemah pada siang hari dan
menurun pada malam hari untuk pemulihan pembaruan. Fenomena ini
disebut dengan irama sirkadian” (Monk & Folkard, 1997). Secara teori
telah dijelaskan oleh pakar bahwa tubuh mempunyai regulasi dalam 24jam,
apabila tubuh tidak berjalan sesuai dengan regulasi normal maka akan
mempengaruhi kinerja pada fungsi fisiologis tubuh, misalnya pada aspek
temperatur (suhu tubuh).
Berdasarkan hasil wawancara kepada ketiga subjek bahwa dampak
dari regulasi tubuh yang tidak normal dapat mengakibatkan melemahnya
fungsi kinerja pada tubuh. Berikut kutipan wawancara tidak terstruktur
kepada masing-masing subjek:
Jordy :“Ya terganggu sih mas, ya sebagai contohnya seperti kalau
dalam kegiatan belajar mengajar di kampus itu terkadang
sering hilang fokus, yang kedua juga e... secara tidak
langsung kita misalnya ngobrol atau misalnya ngerjain tugas
di kampus itu juga kadangan tu tergganggu karena ngantuk
atau gimana jadinya bisa jadi tugas atau dalam kegiatan
belajar mengajar itu jadinya tidak kondusif gitu lho mas, jadi
ya hilang fokus, terus e... bisa dibilang itu tugas-tugas
kadangan ya terbengkalai atau semacamnya.” (JD-2-a)

Albi :“Ooo saya rasa itu terganggu mas, saya akui akhir-akhir ini
saya itu kurang fokus dalam menerima mata perkuliahan
mas.” (AL-2-a)

Daniel :“Ditanya kaya gitu ya mas ya, jujur ya e... kalo saya sih mas
jujur tu nggak terganggu, maksudnya tu ya kalau misalnya
pas kuliah baru terganggu gitu lho mas masalahnya kan
udah nggak tidur gitukan atau nggak saya cuman dateng ke
kampus tu cuman buat absen doang, apa tidur pas di
pelajaran kampus gitukan, ya itu pasti terganggu banget
mas, tapi kalau misalnya buat malemnya saya hidup lagi gitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

lho mas buat main sama temen atau apa, jadinya ya ketika
emang kalau misalnya pas siangnya bangun tidur aja udah
jam segitu, jam-jam satuan (13.00) atau gimana jam-jam
duabelasan (12.00) ya terganggu banget mas terganggu
banget, sumpah terganggu banget, tapi ketika udah ditambah
tidur lagi nantinya atau gimana ya ketika malem saya hidup
lagi gitu lho mas, jadi kaya seolah-olah kaya kalonglah gitu
lho mas, gitu aja sih mas.” (DN-2-a)

Leproult dkk (1998) mengatakan bahwa “kekurangan tidur yang


kronis dapat mengakibatkan hormon stres kortisol, yang dapat merusak
atau menganggu sel-sel otak yang dibutuhkan untuk pembelajaran dan
ingatan. Selain itu, sel-sel otak yang baru dapat gagal berkembang atau
dapat juga tumbuh secara abnormal”. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada
dasarnya konsekuensi dari pola tidur yang tidak normal pada mahasiswa
tertentu dapat mengakibatkan tergganggunya pada tahap perkembangan
kognitif.

3. Aktivitas Sosial
Sosial yang dimaksud adalah sikap seorang remaja dewasa yang
menyandang status sebagai mahasiswa yang memiliki inisiatif untuk
membina, berpartisipasi atau membangun lingkungan sekitar terutama di
lingkup kampus. Menurut Langeveld (dalam Ahmadi & Sholeh, 1991: 90)
“ciri-ciri kedewasaan seseorang remaja salah satunya adalah memiliki sifat-
sifat yang konstruktif terhadap masyarakat dimana ia berada”. Berikut
kutipan wawancara dengan ketiga subjek:
Jordy (nama samaran) :“Kalo untuk di kampus ya lumayan aktif ya,
karena soalnya saya ngikutin masuk dalam
keanggotaan himpunan dan saya mengikuti 2
UKM kalo untuk di kampus.” (JD-3-a)
Albi (nama samaran) :“Cukup aktif mas, di kampus saja saya itu
mengikuti 2 UKM dan 1 Kelembagaan.”(AL-
3a)
Daniel (nama samaran) :“Kalo di tempat tinggal itu saya juga
kurang, tapi kalo di kampus saya lumayan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

aktif sih mas kayak misalnya ngikuti


kegiatan kaya misalnya acara penerimaan
mahasiswa baru ataupun kaya ada apa
event-event gitu mas, biasanyakan dari
Fakultas kadang ada ngadain acara apa
gitukan, jadinya saya sering dipilih sama
temen-temen dipilih jadi panitia misalnya
jadi perkap atau gimana gitu mas.” (DN-3-
a)

Menurut (Gunarsa, 2001)“tugas-tugas perkembangan seorang


remaja salah satunya yaitu memperkuat penguasaan diri atas dasar skala
nilai dan norma, nilai pribadi yang tadinya menjadi norma dalam
melakukan sesuatu tindakan bergeser ke arah penyesuaian terhadap norma
di luar dirinya, baik yang berhubungan dengan nilai sosial ataupun nilai
moral”. Nilai pribadi adakalanya harus disesuaikan dengan nilai-nilai
umum (positif) yang berlaku di lingkungannya. Sesuai dengan status
sebagai mahasiswa yang disandang oleh ketigas subjek di atas, mereka
telah melakukan penyesuaian dengan lingkungan sosial mereka di kampus.
Dengan ikut berpartisipasi di dalam suatu kegiatan kemahasiswaan
maupun kelembagaan yang berada di kampus berarti mereka telah sesuai
dengan tahap perkembangan sebagai seorang remaja yang dewasa.
“Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang
usianya 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa
remaja akhir sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan
pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup” (Yusuf, 2012:
27).

4. Rutinitas
Rutinitas berasal dari kata rutin yang dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia rutin memiliki pengertian prosedur yang teratur dan tidak
berubah-ubah. Selain itu rutin biasanya dilakukan secara terus-menerus dan
berkelanjutan. Rutinitas yang dimaksud adalah kegiatan maupun aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

yang dilakukan oleh masing-masing subjek setiap harinya. Berikut


wawancara tidak terstruktur dengan ketiga subjek yang merujuk pada
penyebab pola tidur mereka menjadi tidak normal:
Albi :“Nah, di sini mas, di sini itu karena di kampus saya itu, gimana
ya, kebijakan kampus salah satunya mewajibkan
mahasiswanya itu untuk aktif dalam organisasi UKM ataupun
Kelembagaan, dan juga mata perkuliahan yang sangat padat
mas.” (AB-4-b)
Pernyataan subjek di atas dapat diperkuat dengan ungkapan subjek
pada kutipan wawancara berikut:
Albi :“Begini mas, pada awalnya saya datang ke Jogja itu pola
tidur saya itu ya bagus mas, jam sepuluh itu (22.00) sudah
tidur. Setelah memasuki masa perkuliahan, baru saya
merasakan pola tidur yang tidak sangat teratur, ya
dikarenakan jadwal perkuliahan itu sangat padat, yang
dimulai dari pagi, paginya itu jam delapan (08.00) sampai
jam tiga (15.00) sorean mas. Nah, setelah itu karena saya
mengikuti UKM salah satunya UKM beladiri, saya
mengikutinya dari jam empat (16.00) sampai jam enam
(18.00). Nah selepas itu masih satu lagi kegiatan yaitu
kelembagaan, biasanya kelembagaan itu dilakukan rapat,
nah rapat ini yang memakan waktu mas.” (AB-4-c)
Peneliti :“Bagaimana mas?”
Albi :“Rapatnya ini dari jam setengah delapan malam (19.30)
sampai jam sepuluh (22.00) bahkan larut mas, bisa sampai
jam duabelas malam (24.00) nah, di luar itu saya mengikuti
UKM lagi mas, itu UKM keagamaan. Biasanya UKM ini
dilakukan ketika hari senin sampai hari kamis. Dilakukan
tetap sama di sore hari yaitu selepas adzan dzuhur (12.00)
sampai adzan magrib (18.00). Setelah itu pulang dan tetap
nongkrong sama teman-teman untuk bercengkerama agar
hubungan pertemanan kita tetap harmonis, itu yang paling
utama mas.” (AB-4-c)
Berdasarkan pernyataan subjek Albi di atas telah dijabarkan bahwa
rutinitas keseharian yang padat serta waktu istirahat yang kurang membuat
pola tidur yang tidak normal. Pada awalnya sebelum sampai di Jogja, pola
tidurnya baik-baik saja akan tetapi setelah ia sampai di Jogja dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

menyandang status sebagai mahasiswa menuntutnya untuk memiliki


rutinitas yang sedemikian padat sehingga berdampak pada berubahnya pola
tidur menjadi tidak normal.
Setiap manusia adalah unik, berbeda pengalaman antara subjek
yang satu dengan subjek yang lain. Berikut wawancaara tidak terstruktur
antara peneliti dengan subjek:
Jordy :“Ya kalau itu karena mungkin ada faktor-faktor sih mas
mengakibatkan itu seperti, ya seperti ya sering main game
larut malam maupun nongkrong seperti itu.” (JD-4-b)
Pernyataan Jordy di atas dapat diperkuat dengan ungkapannya di
bawah ini :
Jordy :“Ya mungkin karena satu, dari dulu mungkin karena
kebiasaan dulu e... hobi maen game begitu dan dengan
fasilitas yang mendukung seperti sekarang ini kan jadi lebih
enak gitu lho bisa maen gamenya, kadang sampek lupa waktu
terus terlebih lagi juga karena dulu em... saya di Palembang
kan biasa tinggal di mess dan biasa kan ngumpul gitu lho,
ngumpul sama anak-anak mess yang kadangan ngobrol
dimana dan masih terkadang tu masih terbawa sampai ke sini
(Jogja) begitu mendapat teman-teman baru yang teman-teman
baru itu hobi nongkrong jadinya secara tidak langsung saya
masih terbawa sama kebiasaan saya di Palembang untuk ya
sekedar nongkrong ngobrol sama teman-teman baru, karena
saya sih hobi e... bukan hobi ya karena kebiasaan lebih
tepatnya karena kebiasaan dari dulu selama saya di
Palembang tu istilahnya e.. nongkrong apa ngobrol sama
anak-anak asrama dan temen-temen yang lain kayak begitu
jadi ya sulit untuk menghilangkan kebiasaan itu mas, jadi ya
kalo misalnya nongkrongkan juga kadangkan sering lupa
waktu gitu jadi ya, paling ya sudah nongkrong apa maen game
ya itu saya kadangkan bisa lupa waktu dan bisa keterusan
sampai nggak tidur.” (JD-4-c)
Peneliti :“Mas tolong bisa dijelaskan lagi, gamenya itu seperti apa
atau dalam bentuk smartphone atau handphone yang mas
miliki atau game dari komputer, bisa dikasih contohnya
mas?”
Jordy :“Saya sih lebih sering maen game di smartphone ya, soalnya
di komputer nggak terlalu seneng soalnya kalo smartphonekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

bisa e... kita mainin di mana-mana aja gitu, kalo misalnya lagi
pengen ya main tinggal kita main jadi saya lebih sering main
di smartphone.” (JD-4-c)
Pernyataan yang diungkapkan subjek Jordy di atas menegaskan
bahwa aktivitas berkumpul dengan lingkup sekitar yang ia lakukan
menunjukan sebagai suatu rutinitas. Kebiasaannya sebagai konsumen
game khusunya game pada smartphone yang ia miliki juga sebagai suatu
rutinitas dikala ia sedang berkumpul dengan teman-temannya maupun
dikala Jordy sedang berada dimanapun tempatnya, jika ia ingin bermain
maka ia tinggal memainkan game tersebut. Hal tersebut dapat
mengidentifikasi bahwa subjek yang bersangkutan menjadi begadang
lantaran seringnya bermain game dengan didukung fasilitas yang memadai
serta praktis. Waktu atau jadwal bermain game pada smartphone yang
subjek miliki tanpa mengukur durasi berdampak pada diri subjek sendiri
yang mengakibatkan dirinya menjadi kacau saat ada perkuliahan pagi
karena terlalu larut dalam euforia game tersebut. Sejatinya setiap orang
berhak memperoleh hiburan sebagai penghilang stres, namun jika terlalu
sering dan belarut-larut maka akan berdampak buruk pada dirinya sendiri.
Dalam satu hari setiap orang pasti mempunyai kegiatan maupun
aktivitas yang beragam, diantaranya mahasiswa yang dituntut untuk
mengemban ilmu pada perkuliahan dan adapula mahasiswa yang kurang
sadar akan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa. Pada subjek ketiga kali
ini, peneliti menemukan aktivitas mahasiswa yang mana aktivitas yang ia
lakukan dalam kesehariannya menyimpang dan berbeda pada mahasiswa
umumnya. Daniel mempunyai rutinitas pada malam hari yang sudah
menjadi habit (kebiasaan) sehingga peran sebagai seorang mahasiswa
kurang nampak pada subjek satu ini. Berikut kutipan wawancara tidak
tersruktur antara peneliti dengan subjek :
Daniel :“Ya mungkin apa ya mas ya, pergaulan sih mas gitu lho
mas. Pergaulan jadinya ya karena saya emang udah dari
SMA udah masuk maksudnya ya dari SMA juga ya namanya
mas juga tahukan kita, saya SMA di Jakarta gitu lho mas
jadinya saya sudah ya udah kenal namanya dugem itu sejak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

dari SMA terus ketika saya sudah kuliah itu temen-temen


saya juga pada sukanya dugem dan juga kebetulan
lingkungan Jogja itu emang dengan anak muda yang emang
pada suka ya namanya anak muda juga suka have fun atau
gimana gitukan mas, jadinya ya saya ikut ke arah sana gitu
mas setiap malem dugem atau gimana, ya saya juga
ngikutin kebiasaan saya gitu lho mas dan malahan juga
jadinya kaya pola hidup saya sih mas maksudnya pola
hidup saya ya saya lebih suka dugem gitu lho mas, terus
apa lagi ya mas e.. ya saya jadinya kaya gitu ya cuman gitu
doang sih mas, intinya ya jadi kebiasaan dari SMA terus
sampai kuliah ya gara-gara terus pergaulan sama temen-
temen ya jadinya saya juga suka dugem gitu aja sih mas.”
(DN-4-b)
Pernyataan subjek di atas dapat diperkuat dengan ungkapan subjek
pada kutipan wawancara berikut:
Daniel :“Kalau dulukan pas SMA kan cuma sesekali doang, karena
pertama itu pasti pergaulan mas, pergaulan kitakan jadikan
dulu waktu SMA tu saya masih normal gitu lho mas, paling
cuma sesekali doang buat tidurnya yang sampe pagi atau
gimanabuat begadang itu cuma sesekali doang, tapi ketika
kuliah saya kan udah ngekos tu mas, ngekos jauh dari
orangtua secara otomatiskan orangtua gak bisa ngontrol
saya, ya jadinya suka-suka saya gitu lho mas, jadinya saya
mulai sampai kenal temen-temen dari sini juga dari Jogja
juga. Ketika saya kenal dugem apa-apa ya... gini aja mas
ya saya contohin ya, e.. saya aja itu start aja jam dua belas
(24.00) malem tu kesehariannya, jadinya saya dugem itu
diajakin temen-temen jam dua belas (24.00) ataupun jam
sebelas (23.00) diajakin pergi buat nongkrong pertamanya
gitu, alesannya sih nongkrong buat ngobrol-ngobrol atau
apa, tapi tiba-tiba nyampe ke tempat dugem gitu mas,
sampe ke tempat dugem dan masnya mungkin tahu
sendirikan tempat dugem itu udah selesainya udah jam tiga
(03.00) atau jam (04.00) dan kita itu udah nyampe ke kos
aja jam lima (05.00) kadang sesudah dugem makan dulu
atau gimana, nongkrong dulu lagi nyampe kos aja udah jam
lima (05.00) jam enam (06.00) terus mau kuliah lagi udah
males mas, pastikan kalau namanya udah capekkan molor
gitukan tidur, yaudah nggak karuan, ya itu sih mas cuma ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

sampai di situ doang sih kalau misalnya emang kalau


misalnya e... saya jadiya kaya gitu ya, ya mungkin intinya
cuma gara-gara kebiasaan sih mas, gara-gara emang
pergaulan saya yang ke arah sana dan juga saya juga
sampainya bisa kaya gitu juga sudah jadi kebiasaan saya
buat dugem, buat tidur pagi gitu lho mas, jadinya intinya
cuma simpel sih mas saya itu paling males buat kuliah pagi
gitu lho mas, gara-gara emang udah ya kebiasaan tidur
malem dan juga bangun e.. bukan tidur malem sih tidur
pagi malahan, tidurnya udah jam lima (05.00) jam enam
(06.00) buat kuliah jam delapan (08.00) nggak bisa bangun
lagi mas, cuma ya cuma bisa melek aja paling udah jam
sebelas (11.00) atau jam dua belas (12.00) ya cuman itu
doang sih mas.” (DN-4-c)
Peneliti :“Kalau boleh tahu mas, saya telisik lebih dalam, mas
Daniel ini bisa dikatakan setiap hari mas kegiatan mas
Daniel ini yang nocturnal bisa dikatakan mas Daniel itu
aktivitasnya di malam hari, bisa dikatakan kebanyakan di
malam hari ya mas, apakah itu berjalan setiap hari mas?
Bisa diceritakan mas?”
Daniel :“Jadi gini ya mas, e... kalau pertama gitukan nggak
mungkinkan namanya kita dugem setiap hari gitu mas,
lagipulakan uangnya juga nggak cukup gitu lho mas, paling
itu e.. paling ini sebagian besar itu rata-rata itu saya tu
dugem tu bisa satu minggu tu bisa tiga kali atau empat kali.
Nah, sisanya itu saya nongkrong gitu lho mas. Nah, itu dia
salahnya jadi karena udah kebiasaan nggak bisa tidur pada
jam... biasanyakan orang tidur jam sembilan/jam sepuluh
itu mas, udah pada tidur kaya anak SMA lah.. nah, kerena
besok paginya mau sekolah jadinya ya... tapi karena udah
kebiasaan saya buat tidur itu pagi gara-gara dugem
ataupun gara-gara nongkrong, jadinya saya tetap tidur
pagi mas, mau saya nggak dugem atau cuman nongkrong
saya tetap tidur pagi gitu lho mas karena teman-teman saya
juga ngajarin saya untuk... ya bukan ngajarin sih
maksudnya saya ngikut temen-temen saya juga buat tidur
pagi gitu lho mas, ya nggak tahu kenapa gitu lho mas cuma
asik doang ketika bisa ngobrol sama temen-temen, untuk
tidur pagi gitu, gitu aja sih mas.” (DN-4-c)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Mengunjungi tempat hiburan malam merupakan salah satu


alternatif yang cukup diminati oleh beberapa mahasiswa. Bagi mereka yang
suka mengunjungi tempat–tempat tersebut biasa disebut clubbers. Adapun
untuk menyebut kebiasaan atau gaya hidup yang dilakukan mereka dengan
istilah ‘dugem’ (dunia gemerlap). Dugem merupakan salah satu hiburan
favorit yang cukup banyak peminatnya. Biasanya hiburan jenis ini diadakan
di berbagai tempat hiburan malam sejenis bar atau diskotik yang terdapat di
kota-kota besar seperti Yogyakarta pada waktu malam hari hingga
menjelang pagi. Kebiasaan Daniel sebagai penikmat dugem, menyebabkan
kehilangan peran sebagai seorang mahasiswa yang dituntut untuk
mengemban ilmu di kampus dan pada akhirnya ia mengabaikan kegiatan
akademik kampus sebagai prioritas utamanya datang ke Jogja.
Gangguan tidur primer merupakan gangguan tidur seseorang yang
tidak berkaitan dengan gangguan klinis lainnya. Gangguan-gangguan
tersebut meliputi insomnia, hipersomnia, narcolepsi, sleep apnea, dan
parasomnia. “Gangguan tidur sekunder adalah gangguan tidur yang
disebabkan oleh gangguan klinik lainnya seperti disfungsi tiroid, depresi,
atau alkoholisme” (Kozier, 1995). Salah satu gangguan tidur primer yang
mencolok pada ketiga subjek penelitian ini tergolong dalam gangguan tidur
insomia. Insomnia adalah gangguan tidur yang lebih umum terjadi,
merupakan suatu ketidakmampuan untuk memperoleh jumlah atau kualitas
tidur yang kuat. Orang yang menderita insomnia tidak merasakan kesegaran
ketika bangun pagi. Terdapat 3 tipe insomnia, yaitu kesulitan untuk
memulai tidur (initial insomnia), kesulitan untuk tetap tidur karena sering
terjaga (intermittent atau maintenance insomnia), dan bangun terlalu pagi
dan tidak bisa tidur kembali (terminal insomnia/premature awakening). Dari
ketiga tipe insomnia di atas, masing-masing subjek yang mempunyai nama
samaran Jordy, Albi, dan Daniel tergolong dalam tipe initial insomniakarena
faktor kebiasaan ketiga subjek di atas yang mana setiap malam dalam
keadaan sering terjaga, maka membentuk sebuah rutinitas yang dilakukan
secara berkelanjutan. Akibatnya, mereka pada pagi hari saat mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

perkuliahan menjadi kurang kondusif. Selain itu, orang yang terbiasa minum
obat dan minum banyak alkohol lebih mudah mengalami insomnia, pada
kasus ini Daniel sebagai salah satu subjek penelitian yang sering
mengonsumsi alkohol karena setiap subjek yang bersangkutan pulang dari
dugem ia dalam kondisi mabuk.

E. Teori Ritme Sirkadian


Siklus sirkadian adalah proses berputar dari terang ke gelap dan
kembali lagi setiap 24 jam, dan kebanyakan spesies yang hidup di permukaan
bumi telah beradaptasi dengan perubahan reguler dalam lingkungannya (Foster
& Kritzman, 2004). Kaitan antara ritme sirkadian dengan mahasiswa yaitu
berdasarkan observasi di lapangan terdapat beberapa mahasiswa yang
mengalami ritme sirkadian atau pola tidur yang tidak normal. Regulasi ritme
sirkadian pada subjek terkait sudah menyimpang atau dengan kata lain berubah
ke arah tidak normal. Ketiga subjek telah beradaptasi dengan pola tidur yang
tidak normal serta sudah terbiasa sehingga berkelanjutan. Lingkungan masing-
masing subjek juga mendukung untuk tidur kurang dari tujuh jam/begadang,
sehingga susah untuk keluar dari zona tersebut. Hal tersebut membuktikan
bahwa penyebab mahasiswa memilki pola tidur yang tidak normal adalah
kurangnya intensitas waktu jam istirahat karena beragam hal. Pada penelitian
ini, berbagai dampak yang muncul dari ketidakmampuan dalam mengontrol
pola tidur yang sesuai mengakibatkan mahasiswa terkendala dalam proses
akademiknya ataupun absensi yang jarang hadir dalam perkuliahan khususnya
pada kuliah pagi hari.
Ketiga subjek penelitian memiliki masalah jadwal tidur dan bangun
yang tidak teratur sehigga memiliki kaitan dengan aspek cahaya yaitu mereka
tidak dapat memanajemen waktu dengan baik ataupun pola tidurnya yang tidak
normal berdampak pada kacaunya jam kuliah pada pagi hari dan aktivitas
keseharian menjadi tidak teratur bila dibandingkan dengan aktivitas mahasiswa
pada umumnya, yaitu beraktivitas pada pagi hari atau siang hari dan
memanfaatkan waktu pada malam hari untuk istirahat guna mempersiapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

aktivitas di keesokan hari. Dilihat dari aspek temperatur dari ketiga subjek
penelitian ini menunjukan bahwa dampak dari regulasi tubuh yang tidak
normal dapat mengakibatkan melemahnya fungsi kinerja pada tubuh sehingga
berdampak pada kegiatan ataupun aktivitas di perkuliahan di pagi hari. Dalam
studi penelitian yang peneliti temui terkait dengan aspek aktivitas sosial antara
ketiga subjek penelitian dengan lingkup kampus ternyata berbeda dengan
perkiraan peneliti. Para subjek peneliti ternyata bukanlah mahasiswa yang
apatis di lingkungan tempat ia menimba ilmu, akan tetapi mereka dapat terbuka
dengan keadaan sekitar dengan ikut andil berpartisipasi di dalam kegiatan
keorganisasian. Meskipun mereka notabene adalah mahasiswa yang kurang
produktif pada aktivitas pagi hari, namun hal tersebut tidak memungkiri bahwa
mereka mampu membaur dengan lingkup di kampus. Target dari penelitian ini
mengenai aspek aktivitas sosial di kampus dapat menyimpulkan bahwa seorang
mahasiswa harus mempunyai inisiatif dan berpartisipasi membangun
lingkungan sekitar terutama di lingkup kampus. Kajian aspek rutinitas pada
penelitian ini menjawab bahwa ketiga subjek penelitian ini mempunyai
kebiasaan atau pola tidur yang tidak normal karena mereka tidak memperoleh
jumlah atau kualitas tidur yang kuat (insomnia). Orang yang menderita
insomnia tidak merasakan kesegaran ketika bangun pagi, terelebih para subjek
mempunyai kebiasaan atau rutinitas untuk begadang hingga larut malam
hingga pagi. Akibatnya dengan rutinitas yang buruk tersebut membentuk pola
tidur yang tidak normal.

Ritme Sirkadian Tiap-Tiap Subjek

1. Ritme Sirkadian Jordy

Observasi

Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Setelah peneliti menyuguhkan semua item wawancara kepada


subjek Jordy dan terjawab bahwa Jordy memiliki ritme sirkadian yang
tidak normal, didukung dengan kebiasaannya yaitu bermain game pada
smartphone yang ia miliki berlarut malam dengan tidak mengenal waktu.
Dari data observasi yang peneliti lakukan ternyata Jordy selalu sibuk
dengan smartphone yang ia punya, hal tersebut dikuatkan dengan data di
lapangan bahwa menurut informan antara lain dari teman kos serta teman
kampus Jordy, subjek tidak bisa lepas dari smartphone yang ia miliki. Di
sisi lain, peneliti mendapatkan informasi dari teman kampus Jordy bahwa
ia sering mengabaikan mata kuliah di pagi hari. Tidak masuk kelas pagi
dan sering terlambat masuk kelas pada mata kuliah pagi hari sudah sering
dialami oleh Jordy. Triangulasi dengan teknik pengumpulan data di atas
telah menjawab bahwa siklus sirkadian yang Jordy alami adalah tidak
normal, karena dampak dan faktor kebiasaan berlarut dengan main game
yang ia lakukan dengan tidak mengenal waktu membuat pola waktu
istirahatnya berkurang dan berdampak pada proses akademiknya di
kampus, khususnya pada perkuliahan pagi hari.

2. Ritme Sirkadian Albi

Observasi

Kesimpulan

Setelah peneliti menyuguhkan semua item wawancara kepada


subjek Albi dan terjawab bahwa Albi memiliki ritme sirkadian yang tidak
normal lantaran rutinitasnya dalam keorganisasian kampus terlalu padat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

ditambah kebiasaanya yang sering nongkrong di angkringan depan kosnya


saat malam hari hingga larut pagi. Dari data observasi yang peneliti
lakukan ternyata Albi setiap malam selalu nongkrong di angkringan depan
kosnya hingga larut pagi. Hal tersebut dikuatkan dengan data di lapangan
bahwa menurut informan dari teman kos subjek bahwa albi setiap malam
sepulang dari kampusnya ia selalu nongkrong di angkringan. Peneliti juga
mendapatkan informasi dari teman kampus subjek bahwa Albi sering
terlambat masuk kelas pada mata kuliah pagi hari dan hampir setiap siang
hari setelah subjek sholat dzuhur ataupun saat ada jeda mata kuliah, Albi
selalu menyempatkan tidur di ruang sekretariat organisasi. Triangulasi
dengan teknik pengumpulan data di atas telah menjawab bahwa siklus
sirkadian yang Albi alami adalah tidak normal.

3. Ritme Sirkadian Daniel

Observasi

Kesimpulan

Setelah peneliti menyuguhkan semua item wawancara kepada


subjek Daniel dan terjawab bahwa Daniel memiliki ritme sirkadian yang
tidak normal, didukung dengan kebiasaannya yaitu dugem dan nongkrong
di hampir setiap malam hari hingga larut pagi. Dari data observasi yang
peneliti lakukan ternyata Daniel setiap malam hari selalu berkumpul
dengan teman-teman komunitasnya di tempat hiburan di Jogja. Hal
tersebut dikuatkan dengan data di lapangan bahwa menurut informan
antara lain dari teman kos subjek yang bersangkutan bahwa Daniel selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

keluar pada saat siang hari dan di malam hari subjek sering tidak berada di
kamar kosnya. Peneliti juga mendapatkan informasi dari teman kampus
Daniel bahwa ia sering mengabaikan mata kuliah di pagi hari. Tidak
masuk kelas pagi dan sering terlambat masuk kelas pada mata kuliah pagi
hari sudah menjadi label pada diri Daniel. Triangulasi dengan teknik
pengumpulan data di atas telah menjawab bahwa siklus sirkadian yang
Daniel alami adalah tidak normal, karena dampak dan faktor kebiasaan
nongkrong dan dugem yang ia lakukan dengan tidak mengenal waktu
membuat pola waktu istirahatnya berkurang dan berdampak terganggunya
pada proses akademik di kampus, khususnya pada perkuliahan pagi hari.

Bagan Ritme Sirkadian Subjek-Subjek Penelitian

Ritme Sirkadian Dengan Pola Tidur Tidak Normal

Smartphone Nongkrong Dugem

Proses Akademik Terganggu

 Bangun kesiangan
 Terlambat masuk kuliah pagi bahkan bolos
 Tidak fokus mengikuti kuliah pagi

Dari bagan di atas dapat disimpulkan bahwa pola tidur tidak


normal dari tiap-tiap subjek penelitian studi kasus ini berawal dari
beragam sebab yakni faktor dari smartphone, nongkrong, dan dugem.
Ketiga faktor tersebut menjadi pendukung dan penyebab dari ketiga subjek
penelitian ini memiliki ritme sirkadian dengan pola tidur tidak normal.
Aktivitas tersebut dilakukan secara terus menerus oleh tiap-tiap subjek
maka berdampak pada proses akademiknya terutama pada proses
perkuliahan di pagi hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan


memuat kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian. Bagian saran memuat saran
untuk peneliti lain supaya dapat melakukan penelitian yang lebih baik dari
penelitian ini.

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian studi kasus dengan
ketiga subjek penelitian antara lain Jordy, Albi, dan Daniel yaitu:
1. Gambaran siklus sirkadian dari ketiga subjek antara lain Jordy, Albi, dan
Daniel mengalami pergeseran waktu tidur normal. Ketiga subjek tersebut
membiasakan diri dan telah beradaptasi dengan pola tidur yang tidak
normal.
2. Aktivitas yang dilakukan dari ketiga subjek penelitian antara lain Jordy,
Albi, dan Daniel ketika tidak berada pada siklus sirkadian yang normal
yaitu bermain game dengan menggunakan sarana smartphone dengan
intensitas waktu yang tidak dibatasi hingga larut malam, nongkrong di
malam hari dengan tidak mengenal waktu dengan kata lain begadang, dan
mengikuti komunitas yang tidak pada tempatnya khususnya bagi seorang
mahasiswa yaitu dugem. Dari aktivitas tersebut sangat relevan bila ketiga
subjek penelitian ini mengalami penyimpangan dalam waktu tidur mereka
menjadi tidak normal.
3. Sebab dan akibat dari ketiga subjek penelitian antara lain Jordy, Albi dan,
Daniel yang memiliki ritme sirkadian dengan pola tidur tidur tidak normal
adalah ketiga subjek tersebut mengalami kendala dalam proses
akademiknya, terutama pada saat mengikuti mata perkuliahan saat pagi
hari. Sebenarnya kebiasaan begadang berpotensi buruk bagi tubuh manusia.
Begadang bisa membuat seseorang merasa lemas di keesokan harinya dan
tidak siap menjalani aktivitas khususnya pada pagi hari. Begadang juga

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

dapat menyebabkan menurunkan fungsi otak dalam menyerap materi dalam


proses perkuliahan. Artinya, jika aktivitas tersebut tetap dipelihara dan
diterapkan pada kehidupan ketiga subjek penelitian ini, maka akan timbul
berbagai kerugian pada diri mereka masing-masing dan orang lain.

B. Saran
Berikut ini dikembangkan saran bagi peneliti lain agar memperoleh hasil
penelitian yang lebih baik:
1. Peneliti harus membuat pertanyaan terlebih dahulu dan membuat agenda
pertemuan secara rutin. Tentunya berdasarkan kesepakatan antara peneliti
dengan subjek.
2. Peneliti harus memiliki kesiapan hati, waktu, dan tenaga untuk melakukan
penelitian terutama dalam mencari informasi dari sumber-sumber yang telah
ditentukan.
3. Lebih terbuka terhadap semua informasi.
4. Memilih tempat yang kondusif ketika menggali informasi agar peneliti
benar-benar menangkap makna dari setiap informasi dari setiap subjek
penelitian.
5. Membangun hubungan dengan baik dan relasi yang dekat agar setiap subjek
penelitian merasa nyaman dengan peneliti.
6. Menunjukkan penerimaan yang baik melalui komunikasi non-verbal atas
setiap pernyataan ataupun ungkapan yang diutarakan oleh setiap subjek
penelitian.
7. Memiliki kreatifitas dalam menghadapi hambatan-hambatan yang ada
maupun situasi yang terjadi di luar perkiraan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Munawar Sholeh. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta:


Rineka Cipta.
Dwi Siswoyo. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pers.
Gunarsa, Singgih. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta:
Gunung Mulia.
Guyton, A. C & J. E. Hall. 1997. Buku ajar Fisiologis Kedokteran. Edisi 9.
Jakarta: EGC

Hadari, Nawawi. 2003. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM


Press.

Hartaji, Damar A. 2012. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah


Dengan Jurusan Pilihan Orangtua. Fakultas Psikologi Universitas
Gunadarma.
Kozier. 1995. Fundamental of Nursing. New York: Addison Wesley.

Leon Kreitzman., & Russell G. Foster. 2004. Rhytms of life: the biologocal
clocks that controlthe daily lives of every living thing. New
Haven,Conn: Yale University Press.
Moleong, Lexy. J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Monk, TH., Folkard, S. 1997. Making Shiftwork Tolerable. USA: Tylor &
Francis.

Perry, Anne G., Patricia A. Potter. 2010. Fundamental of Nursing: Fundamental


Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: EGC.
Perry, Anne G., Patricia A. Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC.

Rafknowledge. 2004. Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta: PT. Elek
Media Komputindo.
Strauss, A., & Corbin, J. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Tayyari, F., & J.L., Smith. 1997. Occupational Ergonomics Principles and
applications. Great Britain: T. J. Press Ltd.

Van, Cauter E., Plat, L., Leproult, M., et al. 1998. Alternations of Circadian
Rhytmicity and sleep and aging. Endocrine Consecuenses.
Yusuf, Syamsu. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

LAMPIRAN I
Surat Persetujuan Menjadi Informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi


informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang bernama, Viktor Bayu Wisnu Brata dengan Judul
“RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR
TIDAK NORMAL’’ (Studi Kasus)

Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak


menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya dan data mengenai diri saya akan
dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencatumkan identitas saya
hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak
digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan
data-data peneliti.

Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam p enelitian ini.

Yogyakarta, 15 Juli 2016

.........................................

(Tanda Tangan Informan)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi


informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang bernama, Viktor Bayu Wisnu Brata dengan Judul
“RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR
TIDAK NORMAL’’ (Studi Kasus)

Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak


menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya dan data mengenai diri saya akan
dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencatumkan identitas saya
hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak
digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan
data-data peneliti.

Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Yogyakarta, 15 Juli 2016

.........................................

(Tanda Tangan Informan)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi


informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang bernama, Viktor Bayu Wisnu Brata dengan Judul
“RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR
TIDAK NORMAL’’ (Studi Kasus)

Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak


menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya dan data mengenai diri saya akan
dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencatumkan identitas saya
hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak
digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan
data-data peneliti.

Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Yogyakarta, 15 Juli 2016

.........................................

(Tanda Tangan Informan)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi


informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang bernama, Viktor Bayu Wisnu Brata dengan Judul
“RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR
TIDAK NORMAL’’ (Studi Kasus)

Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak


menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya dan data mengenai diri saya akan
dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencatumkan identitas saya
hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak
digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan
data-data peneliti.

Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Yogyakarta, 15 Juli 2016

.........................................

(Tanda Tangan Informan)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi


informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang bernama, Viktor Bayu Wisnu Brata dengan Judul
“RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR
TIDAK NORMAL’’ (Studi Kasus)

Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak


menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya dan data mengenai diri saya akan
dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencatumkan identitas saya
hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak
digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan
data-data peneliti.

Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Yogyakarta, 15 Juli 2016

.........................................

(Tanda Tangan Informan)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi


informan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang bernama, Viktor Bayu Wisnu Brata dengan Judul
“RITME SIRKADIAN PADA MAHASISWA DENGAN POLA TIDUR
TIDAK NORMAL’’ (Studi Kasus)

Saya sudah mendapatkan penjelasan bahwa penelitian ini tidak


menimbulkan dampak negatif terhadap diri saya dan data mengenai diri saya akan
dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua data yang mencatumkan identitas saya
hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak
digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan
data-data peneliti.

Demikian, tanpa ada unsur pemaksaan dari siapapun dan dengan suka rela
saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Yogyakarta, 15 Juli 2016

.........................................

(Tanda Tangan Informan)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

LAMPIRAN II
Verbatim Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Wawancara terstruktur subjek I

Jumat, 22 April 2016

SUBJEK DAFTAR PERTANYAAN ASPEK

Peneliti Baik, selamat malam mas Jordy.

Subjek I Selamat malam.

Peneliti Terimakasih atas waktu dan partisipasinya untuk


mau menyempatkan waktu sejenak untuk saya
wawancarai, saya mohon untuk nanti menjawab
pertanyaan yang saya berikan dengan apa adanya
berdasarkan pengalaman mas Jordy selama ini, bisa
dimulai ya mas?

Subjek I Bisa mas.

Peneliti Jadi begini pertanyaan yang pertama, bagaimana CAHAYA


cara anda mengelola ritme sirkadian anda dalam
kegiatan sehari-hari?

Subjek I Kalau untuk mengelola itu sih saya masih belum JD-1-a
bisa mengelolanya dengan pasti mas, soalnya
karena banyak faktor-faktor dan kegiatan yang
mengharuskan saya untuk ibaratnya, kalau dengan
pola tidur yang kurang itu jadinya saya sering
keglagapan ibaratnya gitu e... istilahnya kayak
sering susah untuk mengatur dan belum bisa sih.

Peneliti Baik akan saya lanjut ke pertanyaan kedua mas. CAHAYA


Apa saja hambatan yang anda temui terkait dengan
pola tidur anda yang tidak normal?

Subjek I Ya kalau untuk hambatan e... misalnya, ke kampus JD-1-b


atau ada mata kuliah yang di pagi hari tidak lain
karena saya tidur terlalu sering tidur larut malam
jadi terkadang saya sering terlambat untuk datang
ke kampus, atau bahkan bisa saja saya malah tidak
masuk kampus atau titip absen ke teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Peneliti Baik mas terimakasih, lalu pertanyaan berikutnya, CAHAYA


apa yang anda lakukan ketika anda tidak berhasil
memanfaatkan ritme sirkadian dengan masksimal?

Subjek I Kalau itu sih yang saya lakukan biasanya e.. JD-1-c
misalnya ada kuliah pagi hari itu saya
menyempatkan datang walaupun terlambat ataupun
dengan kondisi seadanyalah, ibaratnya terus setelah
itu misalnya ada celah untuk mata kuliah
selanjutnya misalnya ada jeda walaupun setengah
jam atau berapa, saya selalu menyempatkan
kadang-kadang kalau nggak pergi ruangan
himpunan, saya kan ada banyak temen yang
ngekos di deket kampus palingan saya
menyempatkan untuk istirahat di sana sebelum
mengikuti mata kuliah yang selanjutnya.

Peneliti Apakah anda bersemangat dalam menjalani CAHAYA


aktivitas jika ritme sirkadian yang anda jalani tidak
normal?

Subjek I Ya terkadang tergantung kondisi sih mas, kadangan JD-1-d


ya bisa kalau misalnya kondisi badan masih bagus
kadangan sih masih bisa mengikuti dengan baik,
tapi terkadang lebih banyak itu tidak bisa mas,
tidak bersemangat gitu lho karena ya itu tadi
karena kurangnya tidur itu kan berpengaruh sekali
apalagi untuk kegiatan perkuliahan.

Peneliti Baik terimakasih, apakah anda tidak merasa TEMPERATUR


terganggu jika suhu tubuh (panas) anda tidak
normal terkait dengan ritme sirkadian anda yang (Suhu Tubuh)
sering begadang?

Subjek I Ya terganggu sih mas, ya sebagai contohnya JD-2-a


seperti kalau dalam kegiatan belajar mengajar di
kampus itu terkadang sering hilang fokus, yang
kedua juga e... secara tidak langsung kita misalnya
ngobrol atau misalnya ngerjain tugas di kampus itu
juga kadangan terganggu karena ngantuk atau
gimana jadinya bisa jadi tugas atau dalam kegiatan
belajar mengajar itu jadinya tidak kondusif gitu lho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

mas, jadi ya hilang fokus, terus e.. bisa dibilang itu


tugas-tugas kadangan ya terbengkalai atau
semacamnya.

Peneliti Apakah anda adalah orang yang tergolong aktif AKTIVITAS


dalam kegiatan di kampus atau di lingkungan
tempat tinggal anda? SOSIAL

Subjek I Kalau untuk di kampus ya lumayan aktif ya, karena JD-3-a


soalnya saya ngikutin masuk dalam keanggotaan
himpunan dan saya mengikuti dua UKM kalau
untuk di kampus. Kalau untuk di lingkungan sih
karena ngekos mungkin nggak ada ya mas, jadinya
untuk kegiatan di lingkungan masih nggak ada.

Peneliti Apakah dalam menjalani kegiatan anda di AKTIVITAS


lingkungan tidak terganggu jika ritme sirkadian
anda lain daripada umumnya ? SOSIAL

Subjek I Kalau untuk itu nggak sih mas, karena kan e.. saya JD-3-b
kan ngekos dan jarang juga misalnya untuk
penduduk atau warga yang di sekitaran lingkungan
itu kayak ngajak anak kos itu kan jarang, jadi
dalam kegiatan apa gitu palingan mereka mengajak
ya muda-mudi dari warga asli sana, asli tempat
saya ngekos, tapi kalau mengajak anak kos untuk
berpartisipasi dalam lingkungan itu kayaknya
jarang, jadi ya nggak terganggu mas.

Peneliti Bagaimana cara anda mengelolanya mas? AKTIVITAS

SOSIAL

Subjek I Kalau untuk mengelolanya sih, kadang kalau JD-3-c


misalnya ada kuliah pagi sehabis kuliah itu
kadangan saya tidur, sehabis kuliah saya tidur atau
enggak kadangan bisa saya bablasin terus saya
mikirnya biar saya malem bisa lebih awal tidurnya
gitu, besok biar bisa bangun pagi, ya ngakalinnya
sih saya seperti itu mas.

Peneliti Apakah anda mempunyai kegiatan di luar RUTINITAS


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

kewajiban anda sebagai mahasiswa?

Subjek I Sejauh ini belum ada sih mas, masih fokus untuk JD-4-a
perkuliahan dulu.

Peneliti Mengapa ritme sirkadian anda tidak normal atau RUTINITAS


berbeda dengan mahasiswa pada umumnya?

Subjek I Ya kalau itu kan karena mungkin ada faktor-faktor JD-4-b


sih mas yang mengakibatkan itu seperti, ya seperti
ya kayak sering main game larut malam maupun
nongkrong seperti itu.

Peneliti Tolong ceritakan bagaimana anda sampai bisa RUTINITAS


menjadi demikian? yang dimaksud demikian itu
ritme sirkadian anda itu menjadi tidak normal
bagaiman mas? tolong bisa diceritakan mas Jordy?

Subjek I Ya mungkin karena satu, dari dulu mungkin karena JD-4-c


kebiasaan dulu e... hobi maen game begitu dan
dengan fasilitas yang mendukung seperti sekarang
ini kan jadi lebih enak gitu lho bisa maen gamenya,
kadang sampek lupa waktu terus terlebih lagi juga
karena dulu em... saya di Palembang kan biasa
tinggal di mess dan biasa kan e... ngumpul gitu lho,
ngumpul sama anak-anak mess yang kadangan
ngobrol dimana dan masih terkadang tu masih
terbawa sampai ke sini (Jogja) begitu mendapat
teman-teman baru yang teman-teman baru itu hobi
nongkrong jadinya secara tidak langsung saya
masih terbawa sama kebiasaan saya di Palembang
untuk ya sekedar nongkrong ngobrol sama teman-
teman baru, karena saya sih hobi e... bukan hobi ya
karena kebiasaan lebih tepatnya karena kebiasaan
dari dulu selama saya di Palembang tu istilahnya
e.. nongkrong apa ngobrol sama anak-anak asrama
dan temen-temen yang lain kayak begitu jadi ya
sulit untuk menghilangkan kebiasaan itu mas, jadi
ya kalo misalnya nongkrongkan juga kadangkan
sering lupa waktu gitu jadi ya, paling ya sudah
nongkrong apa maen game ya itu saya kadangkan
bisa lupa waktu dan bisa keterusan sampai nggak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

tidur.

Peneliti Mas tolong bisa dijelaskan lagi, gamenya itu


seperti apa atau dalam bentuk smartphone atau
handphone yang mas miliki atau game dari
komputer, bisa dikasih contohnya mas?

Subjek I Ya kalau saya sih lebih sering maen game di JD-4-c


smartphone ya, soalnya di komputer nggak terlalu
senang soalnya kalo smartphone kan bisa lebih
ringkas, bisa kita mainin di mana aja gitu, kalo
misalnya lagi pengen ya main tinggal kita main
jadi saya lebih sering main di smartphone.

Peneliti Baik terimakasih banyak mas Jordy, semua


pertanyaan sudah mas Jordy jawab semua,
terimakasih atas waktu dan partisipasi mas Jordy
pada saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Wawancara terstruktur subjek II

Selasa, 3 Mei 2016

SUBJEK DAFTAR PERTANYAAN ASPEK

Peneliti Selamat malam mas Albi.

Subjek II Ya selamat malam kembali mas.

Peneliti Terimakasih mas mau menyempatkan waktunya


sejenak, nanti akan saya berikan beberapa
pertanyaan. Silahkan mas Albi menjawab
pertanyaan yang saya berikan dengan apa adanya,
sesuai dengan aktivitas dan kegiatan mas Albi yang
alami selama ini.

Subjek II Ya silahkan mas.

Peneliti Baik, bisa saya mulai ya mas?

Subjek II Boleh mas.

Peneliti Jadi begini mas, bagaimana cara anda mengelola CAHAYA


ritme sirkadian anda dalam kegiatan sehari-hari?

Subjek II Ooo, kalau mengelola itu saya belum sepenuhnya AB-1-a


bisa mas.

Peneliti Apa saja hambatan yang anda temui terkait dengan CAHAYA
pola tidur anda yang tidak normal?

Subjek II Kalau itu, jika kuliah pagi saya itu kadang-kadang AB-1-b
bangun kesiangan dan akhirnya terlambat masuk
kuliah.

Peneliti Baik, apa yang anda lakukan ketika anda tidak CAHAYA
berhasil memanfaatkan ritme sirkadian dengan
maksimal?

Subjek II Kalau itu pintar-pintar saya mas, biasanya saya itu AB-1-c
kalau jam kuliah berakhir ataupun jam kuliah
berganti saya itu mendatangi sekretariat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

perhimpunan saya itu mas, nah untuk sekedar tidur


walaupun itu hanya 30 menit mas.

Peneliti Lalu apakah anda bersemangat dalam menjalani CAHAYA


aktivitas jika ritme sirkadian yang anda jalani tidak
normal?

Subjek II Wooo, tetap bersemangat dong mas, walaupun AB-1-d


tubuh saya itu capek mas.

Peneliti Apakah anda tidak merasa terganggu jika suhu TEMPERATUR


tubuh anda tidak normal terkait dengan ritme
sirkadian anda yang sering begadang? (Suhu Tubuh)

Subjek II Ooo saya rasa itu terganggu mas, saya akui akhir- AB-2-a
akhir ini saya itu kurang fokus dalam menerima
mata perkuliahan mas.

Peneliti Baik, apakah anda adalah orang yang tergolong AKTIVITAS


aktif dalam kegiatan di kampus atau di lingkungan
tempat tinggal anda? SOSIAL

Subjek II Cukup aktif mas, di kampus saja saya itu mengikuti AB-3-a
2 UKM dan 1 kelembagaan.

Peneliti Baik, apakah dalam menjalani kegiatan anda di AKTIVITAS


lingkungan tidak terganggu jika ritme sirkadian
anda lain daripada umumnya? SOSIAL

Subjek II Tidak mas. AB-3-b

Peneliti Lalu bagaimana cara anda mengelolanya? AKTIVITAS

SOSIAL

Jika itu, jika pulang kuliah saya biasanya itu AB-3-c


malam. Malam itu saya gunakan untuk sosialisasi
dengan kawan-kawan saya yang di kos, sekalian
nongkrong di angkringan depan kos saya untuk
menuju keharmonisasian sosialisasi saya mas.

Peneliti Apakah anda mempunyai kegiatan diluar RUTINITAS


kewajiban anda sebagai mahasiswa mas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Subjek II Untuk saat ini tidak ada mas. AB-4-a

Peneliti Mengapa ritme sirkadian anda tidak normal atau RUTINITAS


berbeda dengan mahasiswa pada umumnya?

Subjek II Nah, di sini mas, di sini itu karena di kampus saya AB-4-b
itu gimana ya, kebijakan kampus salah satunya
mewajibkan mahasiswanya itu untuk aktif dalam
organisasi UKM ataupun Kelembagaan, dan juga
mata perkuliahan yang sangat padat mas.

Peneliti Baik mas terimakasih hanya tinggal satu langkah RUTINITAS


pertanyaan, ini pertanyaan terakhir mas, yaitu
pertanyaannya, ceritakan bagaimana anda sampai
menjadi demikian, yang dimaksud demikian itu
ritme sirkadian anda menjadi tidak normal
bagaimana mas? tolong diceritakan mas!

Subjek II Begini mas, pada awalnya saya datang ke Jogja itu AB-4-c
pola tidur saya itu ya bagus mas, jam sepuluh itu
(22.00) sudah tidur, setelah memasuki masa
perkuliahan, baru saya merasakan pola tidur yang
tidak sangat teratur, dikarenakan jadwal
perkuliahan itu sangat padat, yang dimulai dari
pagi, paginya itu jam delapan (08.00) sampai jam
tiga (15.00) sorean mas. Nah, setelah itu karena
saya mengikuti UKM salah satunya UKM bela diri,
saya mengikutinya dari jam empat (16.00) sampai
jam enam (18.00). Nah, selepas itu masih ada satu
lagi kegiatan, yaitu kelembagaan, biasanya
kelembagaan itu dilakukan rapat, nah rapat ini
yang memakan waktu mas.

Peneliti Bagaimana mas?

Rapatnya ini dari jam setengah delapan malam AB-4-c


(19.30) sampai jam sepuluh (22.00) bahkan larut
mas, bisa sampai jam duabelas malam (24.00), nah
di luar itu saya mengikuti UKM lagi mas, itu UKM
keagamaan. Biasanya UKM ini dilakukan ketika
hari senin sampai hari kamis. Dilakukan tetap sama
di sore hari yaitu selepas adzan dzuhur (12.00)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

sampai adzan magrib (18.00). Setelah itu pulang


dan tetap nongkrong sama teman-teman, untuk ya
bercengkerama agar hubungan pertemanan kita
tetap harmonis, itu yang paling utama mas.
Mungkin sekian mas.

Peneliti Ooya mas, terimakasih banyak mas Albi sudah


mau berpartisipasi menjawab pertanyaan saya.
Mungkin bisa saya akhiri pertanyaannya,
terimakasih banyak mas.

Subjek II Ya terimakasih banyak mas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Wawancara terstruktur subjek III

Rabu, 11 Mei 2016

SUBJEK DAFTAR PERTANYAAN ASPEK

Peneliti Selamat mas Daniel.

Subjek III Iya mas malam.

Peneliti Terimakasih atas waktunya untuk menyempatkan


sejenak, untuk saya wawancarai nanti, nanti saya
mohon mas Daniel untuk menjawab pertanyaan
yang saya berikan dengan apa yang mas Daniel
alami dan mas Daniel ungkapkan dengan tanpa
mengada-ada ya mas, yang apa adanya sesuai
dengan kegiatan ataupun aktivitas mas Daniel
selama ini. Bisa diterima ya mas?

Subjek III Bisa

Peneliti Saya bisa mulai ya mas?

Subjek III Baik mas

Peneliti Jadi begini mas pertanyaan yang pertama, CAHAYA


bagaimana cara anda mengelola ritme sirkadian
anda dalam kegiatan sehari-hari?

Subjek III Jadi gini mas ya, kalau misalnya ditanyain tentang DN-1-a
ritme sirkadian itu kayak pola hidup saya sih ya,
ya kebetulan secara jujur saya juga nggak teratur
banget mas jika ditanya kayak gitu. Ya contohnya
aja saya itu paling nggak bisa buat tidur itu ya
malem sekitar jam sepuluh (22.00) atau gimana,
ya saya malahan baru mulai start itu malahan main
sama temen-temen itu aja udah baru jam sebelas
(23.00) jam duabelas (24.00) itu mas, jadinya
kalau ditanya kayak gitu ya jujur saya nggak
teratur banget mas, malahan tidurnya jam lima
(05.00) pagi atau jam enam (06.00) pagi, terus
baru main itu jam duabelas (24.00) atau jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

sebelas (23.00) kalau kayak gitu pasti nggak


teratur sih mas, itu aja sih mas

Peneliti Jadi intinya gini ya mas, anda belum mengelola


ritme sirkadian anda dalam kegiatan/aktivitas
sehari-hari itu, anda belum bisa mengelolanya ya
mas ya? Maksudnya gitu ya mas?

Subjek III Banget mas, jadinya seolah-olah ya udah nggak DN-1-a


bisa ngatur banget mas, ya kayak anak muda lah
mas namanya kayak gitu.

Peneliti Baik kita akan berlanjut ke pertanyaan berikutnya, CAHAYA


lalu begini mas, apa saja hambatan yang anda
temui terkait dengan pola tidur anda yang tidak
normal?

Subjek III Eee sebenernya banyak ya mas, tapi kalau DN-1-b


misalnya yang paling intinya karena saya kan juga
masih mahasiswa, jadinya satu masalah banget
yang ya bagi saya masalah berat banget itu
contohnya itu ya kalau kuliah masuk pagi itu mas,
itu sumpah ya males banget itu lho mas, jadinya
saya mulai tidur aja itu ya namanya kan ya jujur
ya mas saya itu sering dugem, ya jadinya ketika
saya pulang aja udah jam empat (04.00) nyampe
kos, terus tidur aja sekitar jam enam (06.00) ya
buat kuliah misalnya jam delapan (08.00) pagi, itu
udah nggak bisa bangun mas, posisinya juga
nggak sadar atau gimanakan, jadinya baru bangun
jam duabelas (12.00) jam satu (13.00) gitu mas
dan kadang-kadang bangunnya sore gitu lho mas.
Ya masalah utamanya cuman satu mas, ya nggak
bisa kuliah pagi ya jadinya absen mulu gitu lho
mas, gitu doang sih mas kalau masalah intinya.

Peneliti Jadi hambatannya itu nggak bisa berangkat kuliah


pagi gitu ya mas?

Subjek III Iya mas, susah banget buat bangun pagi DN-1-b

Peneliti Apa yang anda lakukan ketika anda tidak berhasil CAHAYA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

memanfaatkan ritme sirkadian dengan maksimal?

Subjek III Wah, jawabnya gimana ya mas ya, ya namanya DN-1-c


anak kuliahan ya mas kalau udah nggak bangun ya
udah mas, nggak kuliah mas. Kalau misalnya ada
temen yang baik mau ngabsenin ya ngabsenin, tapi
kalau nggak ada ya pasrah aja lah mas, jadinya ya,
jadinya ya paling absen sih mas, ya masalahnya
cuma satu gara-gara nggak bisa kuliah pagi terus
absen gitukan ya saya lakuin paling ya pasrah mas
dan nggak bisa dilakuin gimana ya kenyataan
paling kalo ada temen yang baik nitip absen atau
apa terus kalau saya bisa maksa-maksain buat
nggak molor gitukan mas, sampai kuliah molornya
gitu mas, itu aja sih mas ngak ada yang lain.

Peneliti Molornya itu maksudnya tidur gitu mas?

Subjek III Ya pas pelajaran mas, jadinya ya kan namanya DN-1-c


anak kuliah juga bosen mas ngedengerin dosen
yang ngomong gitu doang ya ketika dosen
ngomong saya sempet-sempetin buat tidur sih
mas, soalnya masih ngantuk banget baru pulang
aja jam empat (04.00) atau jam lima (05.00) gitu
mas.

Peneliti Baik mas terimakasih mas Daniel kita bertahap ke CAHAYA


pertanyaan berikutnya, apakah anda bersemangat
dalam menjalani aktivitas jika ritme sirkadian
yang anda jalani tidak normal?

Subjek III Kalau ditanya aktivitas ya mas jujur ya enggak DN-1-d


mas, sebagian besar sih temen-temen saya sih
bilang saya itu udah kayak kalong gitu lho mas,
jadinya hidupnya ya semangatnya cuman pas
malem, jadinya kalau ketika bangun pagi gitu ya
mas, ya bangunnya udah siang atau ketika bangun
udah nggak karuan gitu lho mas, ya nggak ada
semangatlah sama sekali hidupnya kaya gitu lho,
tapi ketika emang udah malem saya itu kalau udah
diajak temen-temen buat main atau apa
semangatnya udah minta ampun, tapikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

kewajiban saya sebenernya itu buat kuliah, ya


kalau buat kuliah sih saya jujur nggak semangat
mas.

Peneliti Baik terimakasih mas Daniel, lalu pertanyaan TEMPERATUR


berikutnya, apakah anda tidak merasa terganggu
jika suhu tubuh anda tidak normal terkait dengan (Suhu Tubuh)
ritme sirkadian anda yang sering begadang?

Subjek III Ditanya kaya gitu ya mas ya, jujur ya e... kalo saya DN-2-a
sih mas jujur tu nggak tergganggu, maksudnya tu
ya kalau misalnya pas kuliah baru tergganggu gitu
lho mas masalahnya kan udah nggak tidur gitukan
atau nggak saya cuman dateng ke kampus tu
cuman buat absen doang, apa tidur pas di pelajaran
kampus gitukan, ya itu pasti tergganggu banget
mas, tapi kalau misalnya buat malemnya saya
hidup lagi gitu lho mas buat main sama temen atau
apa, jadinya ya ketika emang kalau misalnya pas
siangnya bangun tidur aja udah jam segitu, jam-
jam satuan (13.00) atau gimana jam-jam
duabelasan (12.00) ya tergganggu banget mas
tergganggu banget, sumpah tergganggu banget,
tapi ketika udah ditambah tidur lagi nantinya atau
gimana ya ketika malem saya hidup lagi gitu lho
mas, jadi kaya seolah-olah kaya kalonglah gitu lho
mas, gitu aja sih mas.

Peneliti Baik terimakasih mas Daniel, apakah anda adalah AKTIVITAS


orang yang tergolong aktif dalam kegiatan di
kampus atau di lingkungan tempat tinggal anda? SOSIAL

Subjek III Kalau di kampus di tempat tinggal itu saya DN-3-a


kurangmas, tapi kalo di tempat tinggal itu saya
juga kurang, tapi kalo di kampus saya lumayan
aktif sih mas kayak misalnya ngikuti kegiatan
kaya misalnya acara penerimaan mahasiswa baru
ataupun kaya ada apa event-event gitu mas,
biasanyakan dari Fakultas kadang ada ngadain
acara apa gitukan, jadinya saya sering dipilih sama
temen-temen dipilih jadi panitia misalnya jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

perkap atau gimana gitu mas, gitu aja sih mas,


saya lebih aktif di kampus dibandingin
lingkungan.

Peneliti Baik mas Daniel, apakah dalam menjalani AKTIVITAS


kegiatan anda di lingkungan tidak terganggu jika
ritme sirkadian anda lain daripada umumnya? SOSIAL

Subjek III Kalau terganggu itu pasti terganggu mas, DN-3-b


terganggu banget, tapikan masalahnya juga ya
temen-temen juga rapat gitukan atau ada
pertemuan di kampus gitukan biasanya sore hari
jadinya juga saya bisa hampir, ya hampir bisalah
buat ngatur-ngatur kayak gitu, tapi ya tetep masih
terganggu sih mas, masalahnya aja posisinya mas
juga ngalaminkan kalau misalnya mas nggak
tidurkan rasanya ketika kita misalnya tidurnya
udah telat atau apa udah bangun siang kayak gitu,
ya pasti males kayak gitu mas, lemes gitukan. Ya
mangkanya saya aktif gitu lho, maksudya saya
aktif di kampus, tapi yaudah saya mah, kasarannya
udah diajak temen aktif ya aktif, tapi ya ngrasa ya
sedikit-sedikit bodo amat sih mas tentang hal-hal
yang kayak gitu, ya ikut-ikutin aja lah lho mas
yang penting acaranya sukses gitu doang, ya tapi
terganggu kalau ditanya terganggu ya sangat
terganggu sih mas, tapi ya mau gimana udah
kebiasaan gitu lho mas.

Peneliti Baik terimakasih, lalu pertanyaan berikutnya mas, RUTINITAS


apakah anda mempunyai kegiatan diluar
kewajiban anda sebagai mahasiswa mas?

Subjek III Kalau ditanya gitu sih mas, ya banyak banget mas. DN-4-a
Jadi ya kalau di luar kewajibankan saya sebagai
besar jujur main doang sih mas, jadinya kayak
misalnya dugem itu maksudnya kegiatan utamalah
mas, saya juga ya sudah bergaul sama anak-anak
yang udah seperti itukan udah masuk ke dalam
dunia malam dugem contohnya, jadinya saya
hidupnya malem gitu mas buat hidup, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

bangun pagi aja udah susah banget jadinya


kegiatan saya kalau di luar kampus di luar
kewajiban saya buat kuliah ya paling dugem, terus
nongkrong sama anak-anak, gitu aja sih mas kalau
saya pikir gitu lho, gitu aja sih.

Peneliti Baik terimakasih, mengapa ritme sirkadian anda RUTINITAS


tidak normal atau berbeda dengan mahasiswa pada
umumnya?

Subjek III Ya mungkin apa ya mas ya, pergaulan sih mas gitu DN-4-b
lho mas. Pergaulan jadinya ya karena saya emang
udah dari SMA udah masuk maksudnya ya dari
SMA juga ya namanya mas juga tahukan kita,
saya SMA di Jakarta gitu lho mas jadinya saya
sudah ya udah kenal namanya dugem itu sejak dari
SMA terus ketika saya sudah kuliah itu temen-
temen saya juga pada sukanya dugem dan juga
kebetulan lingkungan Jogja itu emang dengan
anak muda yang emang pada suka ya namanya
anak muda juga suka have fun atau gimana
gitukan mas, jadinya ya saya ikut ke arah sana gitu
mas setiap malem dugem atau gimana, ya saya
juga ngikutin kebiasaan saya gitu lho mas dan
malahan juga jadinya kaya pola hidup saya sih
mas maksudnya pola hidup saya ya saya lebih
suka dugem gitu lho mas, e.. terus apa lagi ya mas
e.. ya saya jadinya kayak gitu ya cuman gitu doang
sih mas, intinya ya jadi kebiasaan dari SMA terus
sampai kuliah ya gara-gara terus pergaulan sama
temen-temen ya jadinya saya juga suka dugem
gitu aja sih mas.

Peneliti Ini pertanyaan terakhir mas, ceritakan bagaimana RUTINITAS


anda sampai menjadi demikian, yang dimaksud
demikian itu ritme sirkadian anda menjadi tidak
normal bagaimana mas? bisa diceritakan secara
detailnya itu gimana mas?

Subjek III Jadinyakan gini mas, kalau dulukan pas SMA kan DN-4-c
cuma sesekali doang, karena pertama itu pasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

pergaulan mas, pergaulan kitakan jadikan dulu


waktu SMA tu saya masih normal gitu lho mas,
paling cuma sesekali doang buat tidurnya yang
sampe pagi atau gimana buat begadang itu cuma
sesekali doang, tapi ketika kuliah saya kan udah
ngekos tu mas, ngekos jauh dari orangtua secara
otomatiskan orangtua gak bisa ngontrol saya, ya
jadinya suka-suka saya gitu lho mas, jadinya saya
mulai sampai kenal temen-temen dari sini juga
dari Jogja juga. Ketika saya kenal dugem atau apa
ya... gini aja mas ya saya contohin ya, e.. saya aja
itu start aja jam dua belas (24.00) malem tu
kesehariannya, jadinya saya dugem itu diajakin
temen-temen jam dua belas (24.00) ataupun jam
sebelas (23.00) diajakin pergi buat nongkrong
pertamanya gitu, alesannya sih nongkrong buat
ngobrol-ngobrol atau apa, tapi tiba-tiba nyampe ke
tempat dugem gitu mas, sampe ke tempat dugem
dan masnya mungkin tahu sendirikan tempat
dugem itu udah selesainya udah jam tiga (03.00)
atau jam (04.00) dan kita itu udah nyampe ke kos
aja jam lima (05.00) kadang sesudah dugem
makan dulu atau gimana, nongkrong dulu lagi
nyampe kos aja udah jam lima (05.00) jam enam
(06.00) terus mau kuliah lagi udah males mas,
pastikan kalau namanya udah capekkan molor
gitukan tidur, yaudah nggak karuan, ya itu sih mas
cuma ya sampai di situ doang sih kalau misalnya
emang kalau misalnya e.. saya jadiya kaya gitu ya,
ya mungkin intinya cuma gara-gara kebiasaan sih
mas, gara-gara emang pergaulan saya yang ke arah
sana dan juga saya juga sampainya bisa kaya gitu
juga sudah jadi kebiasaan saya buat dugem, buat
tidur pagi gitu lho mas, jadinya intinya cuma
simpel sih mas saya itu paling males buat kuliah
pagi gitu lho mas, gara-gara emang udah ya
kebiasaan tidur malem dan juga bangun e.. bukan
tidur malem sih tidur pagi malahan, tidurnya udah
jam lima (05.00) jam enam (06.00) buat kuliah
jam delapan (08.00) nggak bisa bangun lagi mas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

cuma ya cuma bisa melek aja paling udah jam


sebelas (11.00) atau jam dua belas (12.00) ya
cuman itu doang sih mas.

Peneliti Kalau boleh tau mas, saya telisik lebih dalam, mas
Daniel ini bisa dikatakan setiap hari mas kegiatan
mas Daniel ini yang nocturnal bisa dikatakan mas
Daniel itu aktivitasnya di malam hari, bisa
dikatakan kebanyakan di malam hari ya mas,
apakah itu berjalan setiap hari mas? Bisa
diceritakan mas?

Subjek III Jadi gini ya mas, e... kalau pertama gitukan nggak DN-4-c
mungkinkan namanya kita dugem setiap hari gitu
mas, lagipulakan uangnya juga nggak cukup gitu
lho mas, e.. paling itu e.. paling ini sebagian besar
itu rata-rata itu saya tu dugem tu bisa satu minggu
tu bisa tiga kali atau empat kali. Nah sisanya itu
saya nongkrong gitu lho mas, nah itu dia salahnya
jadi karena udah kebiasaan nggak bisa tidur pada
jam... biasanyakan orang tidur jam sembilan atau
jam sepuluh itu mas, udah pada tidur kayak anak
SMA lah.. nah, kerena besok paginya mau sekolah
jadinya ya... tapi karena udah kebiasaan saya buat
tidur itu pagi gara-gara dugem ataupun gara-gara
nongkrong, jadinya saya tetap tidur pagi mas, mau
saya nggak dugem atau cuman nongkrong saya
tetap tidur pagi gitu lho mas karena teman-teman
saya juga ngajarin saya untuk... ya bukan ngajarin
sih maksudnya saya ngikut temen-temen saya juga
buat tidur pagi gitu lho mas, ya nggak tahu kenapa
gitu lho mas cuma asik doang ketika bisa ngobrol
sama temen-temen, untuk tidur pagi gitu, gitu aja
sih mas.

Peneliti Baik mas Daniel terimakasih banyak atas


wawancaranya untuk hari ini mas.

Subjek III Ya sama-sama mas.

Anda mungkin juga menyukai