Bio Kim
Bio Kim
Biokimia berasal dari kata Yunani bios “ kehidupan” dan chemis “ kimia” yang sering
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau dapat juga diartikan
sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia atau interaksi molekul dalam
sel hidup.
Istilah biokimia telah dikemukakan oleh Karl Neuberg (1903) ahli kimia Jerman dan
sekitar pertengahan abad XVIII Karl Wilhelm Scheele ahli kimia swedia telah melakukan
penelitian mengenai susunan kimia jaringan pada tumbuhan dan hewan. Selain itu ia juga
telah dapat mengisolasi asam oksalat, asam laktat, asam sitrat serta beberapa ester dan kasein
dari bahan alam.
Biokimia memperoleh bentuk yang nyata sebagai suatu bidang studi pada awal
Abad XIX, oleh Friedrich Wohler. Sebelum itu orang percaya bahwa organisme hidup itu
terdiri atas zat-zat yang mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan zat yang terdapat
pada benda-benda mati, misalnya logam atau batu-batuan. Pada tahun 1828 Wohler
menunjukkan bahwa urea, suatu senyawa yang terdapat dalam urine, ternyata dapat dibuat
dalam laboratorium dengan jalan memanaskan alkali sianat dengan garam amonium. Mula-
mula ia memang mengharapkan akan terjadi garam amonium sianat, tetapi akhirnya ia
memperoleh urea.
Meskipun telah ditunjukkan atau dibuktikan bahwa suatu senyawa yang berasal dari
dalam tubuh manusia atau organisme hidup dapat juga dibuat dalam laboratorium dari zat-zat
yang berasal dari benda mati, namun masih ada orang yang percaya bahwa suatu senyawa
dalam organisme hidup tentulah terbentuk dalam sel hidup melalui suatu proses yang
melibatkan "kekuatan hidup". Pendapat demikian ini kemudian dapat dihilangkan oleh
adanya penemuan dua bersaudara Eduard dan Hans Buchner. Mereka menyatakan bahwa
ekstrak dari sel-sel ragi yang telah dirusak atau telah mati, tetap dapat menyebabkan
terjadinya proses peragian atau fermentasi gula menjadi alkohol. Penemuan mereka
merupakan pembuka kemungkinan dilakukannya analisis reaksi-reaksi biokimia dan proses-
proses biokimia dengan alat-alat laboratorium (in vitro) dan bukan dalam sel hidup (in vivo).
Selanjutnya metabolisme yang terjadi dalam sel dapat pula dilakukan dalam laboratorium,
termasuk reaksi-reaksi yang menggunakan enzim, yaitu biokatalis yang mempercepat
berlangsungnya reaksi biokimia tersebut.
Pada tahun 1926 J.B. Sumner membuktikan bahwa Urease yakni enzim yang
diperoleh dari biji kara pedang (jack beans) dapat dikristalkan seperti juga senyawa organik
lainnya. Hal ini makin memperkuat kenyataan bahwa enzim dengan struktur kompleksnya,
dapat dipelajari dan diteliti dengan menggunakan metode-metode kimia yang ada.
PERKEMBANGAN BIOKIMIA
Baru pada pertengahan Abad XX ini terbukti bahwa asam deoksiribonukleat (DNA)
adalah senyawa pembawa informasi genetika. James Watson dan Francis Crick (1953)
menjelaskan tentang struktur DNA yang berbentuk heliks ganda. Dengan struktur DNA
demikian dapat dijelaskan bagaimana informasi genetika dapat dilangsungkan, sehingga
makin bertambahlah pengetahuan tentang proses-proses yang terjadi dalam sel hidup. Hal ini
jelas merupakan sumbangan bagi kemajuan dalam bidang biokimia.
Secara umum dapat dikatakan bahwa dalam Abad XX ini biokimia mengalami
perkembangan yang pesat. Penelitian dalam masalah gizi telah menimbulkan penemuan
tentang vitamin yang dapat mencegah seseorang terkena penyakit tertentu. Dengan majunya
pengetahuan tentang struktur dan sifat protein, telah diketahui bahwa enzim yang merupakan
biokatalis bagi reaksi yang terjadi dalam tubuh adalah suatu protein. Di samping itu kemajuan
atau perkembangan metode analisis kromatografi, penemuan hasil antara dalam metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein, penemuan struktur primer, sekunder, tersier dan kuarterner
protein serta struktur DNA dan RNA mempunyai arti yang sangat penting dalam
perkembangan biokimia. Selain itu perkembangan biokimia juga dapat terlihat dari
banyaknya publikasi baik berupa buku, majalah atau disertasi yang memuat hasil-hasil
penelitian dalam berbagai bidang biokimia serta penerapannya.
MANFAAT BIOKIMIA
Sebagai suatu ilmu disiplin, ‘biokimia mengalami kemajuan berkat penelitian yang
telah dilakukan oleh para abli biokimia. Manfaat yang diperoleh tampak pada penerapan
hasil-hasil penelitian tersebut. Pada dasarya penerapan biokimia banyak terdapat dalam
bidang pertanian dan kedokteran. Sebagai conton biokimia mempunyai peranan dalam
memecahkan masalah gizi, penyakit-penyakit akibat dari kurang gizi temtama pada anak-
anak. Biokimia juga dapat menjelaskan hal~hal dalam bidang farmakologi dan toksikologi
brena dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap
metabolisme. Obat-obatan biasanya mempenga¬rubi jalur metabolik tertentu, misalnya
antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan polisakarida
pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena tak dapat membentuk
dinding sel. Penggunaan pestisida di bidang pertanian telah kita kenal lama. Pada umumnya
pestisida bekerja dengan jalan menghambat enzim yang bekerja pada hama atau organisme
ter:tentu.
Dalam hal ini biokimia berperan dalam meneliti mekanisme ketja pestisida tersebut
sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya dan dengan demikian dapat dicegah dampak
negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat ditimbulkannya. Jadi biokimia juga merupakan
komponeri penting dalam pengetahuan tentang lingkungan hidup.
Manfaat apakah yang dapat kita peroleh bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain
dengan mempelajari biokimia ini? Dengan mempelajari biokimia kita mengetahui tentang
reaksi-reaksi kimia penting yang teljadi dalam sel. Hal ini berarti kita dapat memahami
proses-proses yang terjadi dalam tubuh. Dengan demi kian diharapkan kita akan mampu
menghindari hal-hal dari luar yang akan mempengaruhi proses dalam sel-sel tubuh, misalnya
kita akan dapat mengajur makanan yang akan kita makan sehingga kita memperoleh manfaat
dari makanan secara optimal. Contoh lain kita akan mampu menghindari damp’ak dari suatu
lingkungan yang tercemar oleh, Jimbah yang membahayakan kesehatan. Manfaat
mempelajari biokimia tersebut tentu dapat kita berikan kepada orang lain, masyarakat atau
kepada anak didik apabila kita bekerja sebagai guru. Bagi guru sangat diperlukan adanya
suatu wawasan yang luas. Misalnya dalam mengajarkan ilmu kimia, maka pengetahuan kita
tentang biokimia akan sangat membantu dalam memberikan contoh-contoh yang dapat
menarik perhatian para anak didik. Wawasan yang luas tentang masalah lingkungan hidup
tentu akan meningkatkan gairah qalam proses belajar-mengajar dan hal ini akan membantu
upaya kita dalarn menjaga kelestarian lingkungan yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dokterkimia.com/2010/04/sejarah-biokimia-sel-dan-biomelokul.html
http://www.scribd.com/doc/29177852/PengantarBiokim
http://kuhascexpress.blogspot.com/2010/05/manfaat-biokimia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Biokimia