TUJUAN:
:A. Tujuan Umum:
Supaya Santri dapat mengetahui tentang Riba
B. Tujuan Khusus
1. agar santri dapat mengetahui yang dimaksud dengan riba
2. Agar santri dapat mengetahui jenis-jenis riba
MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK :
Memahami tentang Riba
Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan
persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam. Riba secara
bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik riba juga berarti
tumbuh dan membesar. Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan
dari harta pokok atau modal secara batil. Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, tetapi
secara umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan
tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam secara batilatau
bertentangan dengan prinsip muamalat dalam Islam.
Riba dalam pandangan Islam
Dalam Islam, memungut riba atau mendapatkan keuntungan berupa riba pinjaman adalah haram.
Ini dipertegas dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 275 :...padahal Allah telah menghalalkan
jual-beli dan mengharamkan riba.... Pandangan ini juga yang mendorong maraknya perbankan
syariah yang konsep keuntungan bagi penabung didapat dari sistem bagi hasil bukan dengan
bunga seperti pada bank konvensional, karena menurut sebagian pendapat (termasukMajelis
Ulama Indonesia), bunga bank termasuk ke dalam riba.
Jenis-jenis riba
Secara garis besar riba dikelompokkan menjadi dua, yaitu riba utang-piutang dan riba jual-beli.
Riba utang-piutang terbagi lagi menjadi riba qardh dan riba jahiliah, sedangkan riba jual-beli
terbagi atas riba fadhl dan riba nasi’ah.
Riba Qardh
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap kreditur
(muqtaridh).
Riba Jahiliyyah
Utang dibayar lebih dari pokoknya, karena kreditur tidak mampu membayar utangnya
pada waktu jatuh tempo.
Riba Fadhl
Pertukaran antarbarang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda, sedangkan
barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam jenis barang ribawi.
Riba Nasi’ah
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang dipertukarkan
dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam nasi’ah muncul karena adanya
perbedaan, perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dengan yang
diserahkan kemudian.
MATERI KEGIATAN : Rukun Islam
OBJEK KEGIATAN : Dayah Najmul Fata
TEMA/ JUDUL : Aiqidah
TANGGAL PELAKSANAAN : Kamis 07 Desember 2017
Pengertian Tayammum
Tayammum mengacu pada tindakan menyucikan diri tanpa menggunakan air dalam Islam,
yaitu dengan menggunakan pasir atau debu. Tayammum dilakukan sebagai
pengganti wudhu atau mandi wajib.
Hal yang membolehkan tayammum
Tayammum diperbolehkan dilakukan hanya bila[1]:
1. Tidak adanya air yang cukup untuk wudhu atau mandi
2. Tidak mampu menggunakan air, seperti orang lemah, orang yang dipenjara, atau takut
binatang buas
3. Sakit atau memperlambat sembuh dari sakit bila menggunakan air
4. Jumlah air sedikit dan lebih dyibutuhkan untuk menyambung hidup (minum).
5. Tidak adanya alat untuk menimba/mendapatkan air, meski airnya ada
dalam sumur misalnya.
6. Takut habisnya waktu salat sedangkan untuk mendapatkan air sangat jauh.
7. Kondisi yang sangat dingin dengan persyaratan tertentu
Rukun dan sunnat tayammum
Rukun tayammum ada empat, yaitu niat, mengusap muka, mengusap kedua tangan sampai siku,
dan tertib. Dalam bertayammum tidak cukup berniat menghilangkanhadats saja, sebab
tayammum tidak menghilangkan hadats. Dalam tayammum, harus berniat untuk diperbolehkan
salat.
Sedangkan sunnah tayamum ada tiga, yaitu membaca basmalah; mendahulukan anggota kanan
dari yang kiri; dan berurutan. Sedangkan yang membatalkan tayamum juga ada tiga, yaitu semua
hal yang membatalkan wudhu, melihat air yang bisa dipakai berwudhu, dan riddah.
MATERI KEGIATAN : Cara membaca Al-Quran Tajwid
OBJEK KEGIATAN : Dayah Najmul Fata
TEMA/ JUDUL : Tajwid
TANGGAL PELAKSANAAN : Selasa 19 Desember 2017
Kelahiran Nabi
Para ulama dan penulis sirah sepakat bahwa hari kelahiran Muhammad jatuh pada bulan Rabiul
Awal.Muhammad lahir di Mekkah, kota bagian selatan Jazirah Arab, sekitar tahun 570,
berdekatan dengan Tahun Gajah yang merupakan tahun kegagalan penyerangan Mekkah oleh
pasukan bergajah di bawah pimpinan Abrahah.Pendapat paling mashyur merujuk tanggal 12
Rabiul Awal sebagai hari kelahiran Muhammad. Berdasarkan teks hadis, Muhammad menyebut
hari Senin sebagai hari kelahirannya. Penulis sirah Sulaiman Al-Manshurfuri dan ahli astronomi
Mahmud Basya dalam penelitiannya melacak hari Senin yang dimaksud bertepatan dengan
tanggal 9 Rabiul Awal.
Muhammad berasal dari salah satu klan suku Quraisy yakni Bani Hasyim yang mewarisi silsilah
terhormat di Mekkah, meskipun tak terpandang karena
kekayaannya. Ayahnya, Abdullah meninggal saat Muhammad masih dalam kandungan, enam
bulan sebelum kelahiran. Muhammad bayi dibawa tinggal bersama keluarga dusun di
pedalaman, mengikuti tradisi perkotaan kala itu untuk memperkuat fisik dan menghindarkan
anak dari penyakit perkotaan. Ia diasuh dan disusui oleh Halimah binti Abi Dhuayb di kampung
Bani Saad selama dua tahun Setelah itu, Muhammad kecil dikembalikan untuk diasuh kepada
budak Ummu Aiman. Pada usia ke-6, Muhammad kehilangan ibunya, Aminahkarena
sakit. Selama dua tahun berikutnya, kebutuhan Muhammad ditanggung dan dicukupi oleh
kakeknya dari keluarga ayah, 'Abd al-Muththalib. Ketika berusia delapan tahun, kakeknya
meninggal dan Muhammad berikutnya diasuh oleh pamannya Abu Thalib yang tampil sebagai
pemuka Bani Hasyim sepeninggal Abdul Muththalib.
Silsilah nabi Muhammad SAW
MATERI KEGIATAN : Bab Isim
OBJEK KEGIATAN : Dayah Najmul Fata
TEMA/ JUDUL : Nahwu
TANGGAL PELAKSANAAN : Kamis 28 Desember 2017
Pengertian isim
Isim secara bahasa memiliki arti yang dinamakan atau nama atau kata benda. Sedangkan
menurut ulama nahwu, isim adalah kata yang menunjukkan suatu makna yang ada pada zatnya
akan tetapi tidak berkaitan dengan waktu. Isim itu terbagi-bagi menjadi beberapa jenis yang bisa
dikelompokkan sesuai dengan kelompoknya. Karena isim banyak sekali, maka kita tidak
membahasnya disini. Akan tetapi, untuk memberi pengertian dasar tentang isim, maka berikut
contohnya: َزيْدartinya Zaid (Isim 'Alam = nama orang), جَََ اك َْرتَاartinya Jakarta (nama
tempat), َهذَاartinya ini (kata tunjuk), ا َنَاartinya saya (kata ganti) dan contoh-contoh yang lain.
Perbedaa antara isim, fiil dan huruf
Ciri Fi‘il :
1. Diawali قدartinya :
a. sungguh -- jika bertemu fi'il madhi
b. terkadang -- jika bertemu fi'il mudhari'
2. Diawali سartinya akan
3. Diawali صوفartinya akan
4. Diakhiri تberharakat sukun
Ciri isim :
1. Didahului ال
2. Berharakat tanwin
3. Didahului huruf jar (huruf yang membuat kata setelahnya menjadi berharakat kasrah)
Ciri huruf :
Huruf tidak memiliki ciri. Justru huruf merupakan ciri dari fi'il atau isim ataupun bisa juga
dipakai oleh keduanya.