PENGUJIAN TANAH
Disusun Oleh :
Nashrullah Shalihin
NIM.3201301013
SEMESTER/KELAS : III/3B
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmatnyalah sehingga
penyusunan laporan kegiatan praktikum pengujian tanah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Laporan praktikum ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktikum
pengujian tanah, dan untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada para pembaca.
Laporan ini berisi tentang praktek-praktek yang telah penulis lakukan, yang disusun
berdasarkan job-job yang diberikan oleh dosen bersangkutan . Saya menyadari dalam upaya
penyelesaian laporan ini terdapat beberapa kesulitan, sehingga banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan .
Namun berkat petunjuk dan bimbingan dari dosen pengajar sehingga tugas ini dapat
terselesaikan dengan baik. Untuk itu saya sebagai penulis menyampaikan terimakasih kepada
dosen pembimping dan saya juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan
kelompok atas kerja samanya dilapangan serta pihak-pihak yang lain yang membantu
suksesnya pekerjaan kami dilapangan.
Saya menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu sumbangan saran
dan kritik dari berbagai pihak yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis pada umumnya.
Penulis
i
Laporan Praktikum Pengujian Tanah Lapangan
DAFTAR ISI
ii
Laporan Praktikum Pengujian Tanah Lapangan
3.3 PENGUJIAN TANAH DENGAN ALAT SONDIR (DUTCH CONE PENETROMETER) .. 15
3.3.1 Dasar Teori........................................................................................................................ 15
3.3.2 Tujuan ............................................................................................................................... 15
3.3.3 Peralatan dan Bahan .......................................................................................................... 15
3.3.4 Langkah Kerja ................................................................................................................... 16
3.3.5 Data Percobaan dan Perhitungan ...................................................................................... 20
3.3.6 Keselamatan Kerja ............................................................................................................ 20
3.3.7 Perawatan .......................................................................................................................... 21
3.3.8 Kesimpulan ....................................................................................................................... 21
3.3.9 Dokumentasi ..................................................................................................................... 22
3.4 PENGUJIAN DAN PENGAMBILAN SAMPEL TANAH DENGAN BOR TANGAN
(HAND BOR) ....................................................................................................................................... 23
3.4.1 Dasar Teori........................................................................................................................ 23
3.4.2 Tujuan ............................................................................................................................... 23
3.4.3 Peralatan dan Bahan .......................................................................................................... 23
3.4.4 Langkah Kerja ................................................................................................................... 25
3.4.5 Keselamatan Kerja ............................................................................................................ 26
3.4.6 Perawatan .......................................................................................................................... 26
3.4.7 Kesimpulan. ...................................................................................................................... 26
3.4.8 Dokumentasi ..................................................................................................................... 27
BAB 4 PENUTUP ................................................................................................................................ 28
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 28
4.2 Saran ................................................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 29
iii
Laporan Praktikum Pengujian Tanah Lapangan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah merupakan dasar dari suatu struktur atau konstruksi, baik itu konstruksi
bangunan gedung, konstruksi jalan, maupun konstruksi yang lainnya. Dalam
pengertian teknik, tanah adalah akumulasi partikel mineral yang tersementasi (terikat
secara kimia) satu sama lain yang terbentuk karena pelapukan dari batuan.
Sifat-sifat tanah yang kurang baik, tidak menguntungkan bagi berdirinya suatu
struktur. Sifat-sifat tersebut antara lain plastisitas yang tinggi, kekuatan geser yang
rendah, kemampuan atau perubahan volume yang besar potensi kembang susut yang
besar, yang terdapat pada tanah berbutir halus seperti lempung.
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Tanah
Definisi tanah yang dipergunakan oleh seorang insinyur teknik sipil bersifat
kesepakatan dan berbeda degan definisi yang digunakan oleh seorang ahli geologi,
maupun ahli ilmu tanah. Seorang insinyur teknik sipil menganggap tanah termasuk
semua bahan organik dan anorganik, yang ada di atas lapisan batuan tetap (Dunn
dkk., 1980).
Tanah adalah himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-endapan yang
relative lepas (loose), yang terletak di batuan dasar (bedrock). Ikatan antara butiran
yang relative lemah dapat disebabkan oleh karbonat, zat organic, atau oksida yang
mengendap diantara partikel-partikel. Ruang diantara partikel-partikel dapat berisi
air, udara ataupun keduanya.
Tanah adalah kumpulan butiran mineral alami yang bias dipisahkan oleh suatu
cara mekanik bila agregat termaksud diaduk didalam air. Sedangkan batuan
merupakan agregat mineral yang satu sama lainnya di ikat oleh gaya-gaya kohesif
yang permanen dan kuat.
Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di
Amerika Serikat menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah
mengalami modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk
manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu.
Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan
dapat dilakukan klasifikasi tanah.
PEMBAHASAN
Percobaan kerucut pasir ( sand cone ) merupakan salah satu jenis pengujian
yang dilakukan dilapangan untuk menentukan berat isi kering ( kepadatan ) tanah
asli ataupun hasil dari suatu pekerjaan pemadatan yang dilakukan baik pada tanah
kohesif maupun maupun tanah non kohesif.
Nilai berat isi tanah kering yang diperoleh dari percoaan ini biasanya
digunakan untuk mengevaluasi hasil pekerjan pemadatan dilapangan ( degree of
compaction ) yaitu perbandingan antara γd ( kerucut pasir ) dengan γdmax hasil
percobaan pemadatan dilaboratorium.
Tujuan dari pemadatan adalah untuk memperoleh stabilitas tanah dan
memperbaiki sifat teknisnya. Oleh karena itu, sifat teknis butiran sangat penting
untuk diperhatikan, tidak hannya kadar air dan berat keringnya. Pengujian untuk
kontrol pemadatan dilapangan dispesifikasikan dan hasilnya menjadi standar untuk
mengontrol suatu proyek.
3.1.2 Tujuan
1. Melakukan pengujian kepadatan tanah dengan metoda Sand Cone dengan baik
dan benar.
2. Mengetahui tingkat kepadatan tanah dilapangan dari nilai berat volume kering
tanahnya (ᴕd).
Keterangan :
1. Botol Pasir 6. Plat Berlubang
2. Pasir Ottawa/Kwarsa 7. Pahat
3. Keran Corong 8. Sendok
4. Kaleng/Talam Kosong 9. Palu Karet
5. Corong Sand Cone 10. Cawan
1. Masukkan pasir ke dalam botol dan corong sampai kurang lebih 2/3 tinggi
botol dan kunci keran corong, Timbang berat botol + corong + pasir (W4)
2. Balikkan posisi botol sehingga corong berada di bawah, dan letakkan di atas
sebuah plat yang rata, kemudian buka keran corong hingga pasir turun mengisi
corong.
3. Setelah pasir berhenti turun, kunci kembali keran corong, kemudian timbang
berat botol + corong + sisa pasir (W5)
4. Berat pasir dalam corong (W6) adalah (berat botol + corong + pasir) dikurangi
dengan (berat botol + corong + sisa pasir) ; W6 = W4 – W5.
9. Hitung Berat Pasir dalam Lubang (W12) yaitu (berat botol + corong + pasir)
dikurangi (berat botol + corong + sisa pasir) dikurangi (berat pasir dalam
corong) ; W12 = W10 – W11 – W6
10. Hitung volume pasir dalam lubang yaitu (berat pasir dalam lubang) dibagi
W12
dengan (berat isi pasir) ; V = ɣp
11. Hitung Berat Isi Tanah Basah (ɣb) yaitu (berat tanah basah) dibagi dengan
W9
(volume pasir dalam lubang) ; ɣb = 𝑉
3.1.6 Perawatan
3.1.7 Kesimpulan
Pengujian cara dinamis ini dikembangkan oleh TRLL (Transport and Road
Research Laboratory), Crowthorne, Inggris dan mulai diperkenalkan di Indonesia
sejak tahun 1985 / 1986. Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR
(California Bearing Ratio) tanah dasar, timbunan, dan atau suatu sistem perkerasan.
Pengujian ini akan memberikan data kekuatan tanah sampai kedalaman + 70 cm di
bawah permukaan lapisan tanah yang ada atau permukaan tanah dasar. Pengujian ini
dilakukan dengan mencatat data masuknya konus yang tertentu dimensi dan
sudutnya, ke dalam tanah untuk setiap pukulan dari palu/hammer yang berat dan
tinggi jatuh tertentu pula.
3.2.2 Tujuan
Adapun Peralatan dan bahan yang diperlukan dalam praktikum kali ini adalah :
1. Satu set alat DCP
Alat ini digunakan untuk menentukan nilai CBR ( California Bering Ratio ) sub
grade, sub base atau base coarse suatu system perkerasan secara cepat dan
praktis sebagai pekerjaan Quality Control pembuatan jalan. DCP mulai
digunakan di indonesia sejak tahun 1985/1986 pemeriksaan dengan alat DCP
menghasilkan data kekuatan tanah sampai 90 cm di bawah tanah dasar.
Keterangan :
1. Pemegang 5. Stang Penetrasi
2. Penumbuk 6. Konus
3. Stang Penghantar 7. Mistar Skala Penetrasi
4. Kepala Penumbuk 8. Mur Pengatur Skala Mistar
Gambar 12 : DYNAMIC CONE PENETROMETER
1. Pilih titik pengujian yang akan dilakukan pengujian. Biasanya dilakukan secara zig
zag pada arah dan jarak tertentu.
2. Letakkan alat pada posisi titik pengujian secara vertikal tegak lurus terhadap
permukaan tanah. Bila terjadi penyimpangan sedikit saja akan menyebabkan
kesalahan pengukuran yang relatif besar.
3. Atur batang berskala sehingga menunjukkan angka 0 dan catat dalam centi meter.
4. Naikkan palu geser sampai menyentuh bagian bawah pegangan, lalu lepaskan
sehingga palu jatuh secara bebas menumbuk anvil atau landasan penumbuk sambil
menjaga agar posisi alat tidak menjadi miring. Tumbukan ini akan menyebabkan
konus menembus lapisan yang akan diuji.
5. Catat jumlah pukulan dan kedalaman penetrasinya ke dalam formulir/blanko
percobaan.
Hitung D, yaitu selisih pembacaan penetrasi dalam mm, dan SPP yaitu
Skala Penetrasi dalam cm/tumbukan
Tarik garis antara titik-titik pada grafik, dan dengan bantuan penggaris
segitiga, sejajarkan garis yang didapat dengan garis-garis nilai CBR pada
pojok kanan bawah form pengisian
Jaga posisi alat saat melakukan tumbukan agar selalu tetap pada posisi vertikal
tegak lurus terhadap permukaan tanah.
3.2.6 Perawatan
Bersihkan peralatan (terutama pada batang baja dan konus) setiap kali selesai
digunakan.
3.2.7 Kesimpulan
3.3.2 Tujuan
1) Alat Sondir kapasitas 2,5 ton, 5,0 ton atau 10,0 ton.
2) Batang sondir terdiri dari batang luar dan batang dalam dengan panjang masing-
masing 1 meter.
3) Konus (mantle cone) / Bikonus (friction cone).
4) Manometer dengan kapasitas 0 - 60 kg/cm2 dan 0 - 250 kg/cm2.
5) Angker spiral + kunci sayap.
Keterangan
1. Gigi Penekan 14. Kunci Tiang 3.3.4
2. Gigi Cepat 15. Kaki Sondir Lang
3. Gigi Lambat 16. Jangkar Spiral kah Kerja
4. Tiang Pelurus 17. Stang Dalam 1. B
5. Rantai 18. Konus ersihkan
6. Setelan Rantai 19. Lubang Pengisian Oli lokasi
7. Engkol Pemutar 20. Piston pengujian lalu
8. Ruang Oli 21. Oli Seal pasanglah dua
9. Kunci Tiang 22. Ring Penahan Seal atau empat
10. Treker 23. Mur Penjepit Seal jangkar spiral
11. Manometer 24. Kunci Piston (angkur)
12. Kaki Ruang Oli 25. Kop Penarik sesuai dengan
13. Stang Sondir 26. Bikonus kondisi tanah
1) Batang sondir yang telah dipakai harus segera dibersihkan dari kotoran/tanah
yang melekat. Setelah dibersihkan, lumurjan oli secukupnya agar tidak berkarat.
2) Konus atau bikonus yang telah dipakai harus segera dibersihkan. Setelah
dibersihkan coba digerak-gerakkan untuk memastikan tidak terjadi kemacetan.
Apabila terjadi kemacetan, buka rangkaian alat tersebut dan rendam dalam
minyak tanah lalu disikat dengan hati-hati. Lumuri oli yang masih baru,
kemudian dirangkai kembali dan simpan di suatu tempat tertutup.
3) Tambahkan grease/stempet pada gigi penggerak alat sondir bagian atas bila
kondisinya sudah mengering.
4) Jika terjadi kebocoran oli yang diakibatkan seal oli yang sudah robek, segera
ganti dengan seal yang baru.
3.3.8 Kesimpulan
3.4.2 Tujuan
1) Lindungi sampel tanah pada waktu pengangkutan atau dari pengaruh yang dapat
merusak atau mengubah sampel tanah tersebut.
2) Tutup kembali lubang bor bila tidak diperlukan
3.4.6 Perawatan
1) Bersihkan mata bor dan stang bor setiap kali selesai digunakan.
2) Lumuri dengan oli secukupnya untuk menghindari karat
3) Sebelum digunakan, tabung sampel harus dalam keadaan bersih dan bagian
dalamnya diberi pelumas sehingga tanah dapat masuk dan keluar dengan mudah.
3.4.7 Kesimpulan.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktek ini kami mahasisawa/i teknik sipil D3 dapat mengetahui bagaimana
cara melakukan pengujian kepadatan lapangan dengan alat Sand Cone, pengujian daya
dukung lapisan tanah dengan alat DCP, pengujian Sondir dan pengujian dengan alat
Hand Bor. Kami juga mengetahui bagaimana cara mengolah data-data dari hasil
pengujian tersebut.
Pengujian tanah lapangan ini merupakan hal pertama yang dilakukan untuk
membuat perencanaan sebuah konstruksi bangunan, konstruksi jalan, dan lainnya.
4.2 Saran
Proses praktikum merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan diluar kelas
yang akan berguna di dunia kerja, oleh sebab itu dalam pelaksanaan praktikum
hendaklah serius.
http://www.google.com/#q=laporan+pengujian++daya+dukung+lapisan+tanah+dengan+alat+
sondir+scribd
https://www.scribd.com/doc/252456755/contoh-laporan-pengujian-dengan-menggunakan-
sand-cone-kerucut-pasir-Ade-pratama-erdi-pdf