Anda di halaman 1dari 4

A.

Dasar Pelaksanaan
Diamanatkan dalam Undang-Undang tentang Pendidikan Tinggi (UU No.12/2012) bahwa
pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistim pendidikan nasional memiliki peran strategis
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan
pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Di era globalisasi, pendidikan tinggi
harus mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan
intelektual, ilmuan, profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter
tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa.
Sebagai pedoman sistem pendidikan nasional, UU No. 12/2012 mewajibkan perguruan
tinggi untuk melaksanakan tridharma dengan melaksanakan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Khusus pengabdian kepada masyarakat didefinisikan sebagai
kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dipertegas
dalam pasal 5 (d) bahwa salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah “terwujudnya pengabdian
kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Sebagai kegiatan sivitas akademika, pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam
berbagai bentuk kegiatan sesuai budaya akademik, keahlian dan/atau otonomi sivitas
akademika serta kondisi sosial budaya masyarakat (UU No. 12/2012, pasal 47 ayat 2).
Dipertegas pada ayat selanjutnya bahwa hasil pengabdian kepada masyarakat digunakan
sebagai proses pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengayaan sumber belajar,
dan/atau untuk pembelajaran dan pematangan sivitas akademika.

UU No. 12/2012 ditetapkan 12 Agustus 2012, mendefinisikan:


Ilmu pengetahuan:rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secarasistematis dengan
menggunakan pendekatan tertentu, yang dilandasi oleh metodologi ilmiah untuk menerangkan gejala alam
dan/ataukemasyarakatan tertentu.
Teknologi:penerapan dan pemanfaatan berbagai cabang Ilmu Pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi
pemenuhan kebutuhan dankelangsungan hidup, serta peningkatan mutukehidupan manusia.
Humaniora:disiplin akademik yang mengkaji nilai intrinsik kemanusiaan.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49/2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, program sarjana wajib ditambah bentuk
pembelajaran pengabdian kepada masyarakat (pasal 14, ayat 8). Dijelaskan dalam ayat
selanjutnya bahwa bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat merupakan
kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen dalam rangka memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.Secara teknis, beban belajar mahasiswa untuk bentuk pembelajaran
pengabdian kepada masyarakat adalah 1 sks yang disetarakan dengan 160 menit per minggu
per semester (pasal 16, ayat 3).

Unsrat menerjemahkan pelaksanaan kuliah pengabdian kepada masyarakat dengan pola


Kuliah Kerja Terpadu (KKT), Kuliah Kerja Profesi (KKP), dan Kuliah Kerja Kemitraan (KKK).
Secara umum, Kuliah Kerja didefinisikan sebagai suatu kegiatan kurikuler yang dilaksanakan
oleh mahasiswa program sarjana secara terprogram selama jangka waktu tertentu. Bentuk
Kuliah Kerja dapat berupa kuliah kerja lapangan, kuliah kerja usaha, magang, dan kegiatan
lain yang bentuknya ditentukan oleh Rektor (Peraturan Rektor No.01/UN 12/PP/2013 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Akademik, pasal 26 ayat 1 - 3).

Dalam Peraturan Rektor tersebut selanjutnya dijelaskan dalam pasal 26 ayat 4 – 6 bahwa
KKT merupakan kegiatan kuliah kerja yang dilaksanakan secara terprogram oleh Pusat
Pengelolaan dan Pengembangan Kuliah Kerja (P2KK), dan dapat berbentuk KKT Reguler dan
KKT khusus yang dikembangkan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM). Kuliah
Kerja Profesi merupakan kegiatan kuliah kerja yang dilaksanakan oleh fakultas sesuai dengan
bidang profesi masing-masing. Sementara itu, Kuliah Kerja Kemitraan merupakan kegiatan
kuliah kerja yang dilaksanakan oleh fakultas dimana program-program kegiatan sepenuhnya
mengikuti disain program yang diterapkan oleh institusi mitra.

__________________________________

Pusat Pengelolaan dan Pengembangan Kuliah Kerja (P2KK) saat ini telah berubah menjadi Pusat Pengelolaan dan
Pengembangan Kuliah Kerja Nyata Terpadu (P3KKNT)
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) yang sebelumnya berdiri sendiri/terpisah dari Lembaga
Penelitian (Lemlit), saat ini telah menjadi satu kesatuan dalam Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat - LPPM Unsrat
B. Tujuan dan Manfaat

Tiga tujuan pokok pengembangan KKT adalah:

1. Menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang lebih menghayati


permasalahan yang sangat kompleks yang dihadapi masyarakat dan belajar
menanggulangi permasalahan tersebut secara pragmatis dan interdisipliner
(personality development).
2. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat, dan lebih menyesuaikan
keberadaan pendidikan tinggi kepada tuntutan pembangunan (institutional
development).
3. Membantu pemerintah dalam percepatan laju pembangunan dan mempersiapkan
kader-kader pembangunan yang handal (community development).

Dengan landasan yang tepat, tujuan yang terarah dan terukur serta dukungan sumberdaya
internal maupun eksternal secara optimal, maka pelaksanaan KKT diharapkan akan memberi
manfaat besar kepada mahasiswa, Unsrat dan masyarakat, yang dapat diuraikan sebagai
berikut:

1. Manfaat bagi mahasiswa:


 Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang: (1) Cara berfikir
dan bekerja secara interdisipliner dan lintas sektoral, (2) Kegunaan hasil
pendidikannya bagi pembangunan umumnya dan daerah pedesaan khususnya, (3)
Kesulitan yang dihadapi masyarakat desa dalam pembangunan, (4) Konteks
keseluruhan dari masalah pembangunan dan pengembangan daerah pedesaan, (5)
Mendewasakan cara berfikir mahasiswa untuk melaksanakan penelaahan dan
pemecahan masalah yang ada dalam masyarakat secara pragmatis ilmiah;
 Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program
program pengembangan dan pembangunan desa;
 Membina mahasiswa untuk menjadi seorang “transformer, change agent,
motivator, dinamisator, fasilitator dan problem solver”;
 Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader
pembangunan disamping diharapkan terbentuknya sikap dan rasa cinta serta
tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat pedesaan;
 Membuka wawasan para mahasiswa, sehingga mereka mengetahui secara teknis
permasalahan-permasalahan yang dihadapi para pelaku ekonomi kecil yang kadang
kala tidak terdapat dalam teori.
2. Manfaat bagi UNSRAT:
 Lebih mantap dalam pengisian ilmu dan pendidikan kepada mahasiswa, dengan
adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat,
sehingga kurikulum perguruan tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan
pembangunan;
 Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang berharga, yang dapat digunakan
sebagai contoh dalam proses pendidikan;
 Mempererat dan meningkatkan kemitraan antara perguruan tinggi dengan
pemangku kepentingan yang lain dalam pelaksanaan pembangunan.
3. Manfaat bagi masyarakat:
 Memperoleh tenaga dan pemikiran untuk merencanakan serta melaksanakan
proyek pembangunan;
 Meningkatkan cara berfikir, bersikap dan bertindak sehingga siap menerima dan
berpartisipasi dalam program pembangunan;
 Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan
dan melaksanakan pembangunan;
 Terbentuknya kader-kader pembangunan di dalam masyarakat, sehingga
mendorong kesinambungan pembangunan;
 Membantu masyarakat dalam pengembangan usaha ekonomi produktif keluarga
melalui pelatihan dan pembinaan yang diberikan mahasiswa;
 Memotivasi masyarakat desa agar membentuk kelompok-kelompok usaha dalam
mengembangkan kegiatan usahanya.

Anda mungkin juga menyukai