Anda di halaman 1dari 29

DEPARTEMEN PROSTODONSIA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN

Karya Tulis Ilmiah


18 Oktober 2017

GIGI TIRUAN LENGKAP IMMEDIET : SEBUAH LAPORAN


KASUS
(Immediate Complete Denture : a Case Report)

OLEH :
Nama : M. Fachril Asmaun
Stambuk : J111 13 528
Hari / Tanggal : Rabu / 18 Oktober 2017
Penguji : drg. Irfan Dammar, Sp. Pros
Jurnal Acuan : Journal of Dental Herald (Januari
2017) Issue:1, Vol.:4)
Tempat : RSGM Kandea

DIBAWAKAN SEBAGAI TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


DEPARTEMEN PROSTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017

0
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Populasi dunia telah banyak yang menua, dan diperkirakan menunjukkan

bahwa orang berusia di atas 60 tahun akan melampaui 2 milliar pada tahun 2050,

mewaikili 16,4 % populasi global. Di Brazil, proyeksi saat ini menunjukkan

bahwa populasi akan mencapai sekitar 20% dari total populasi. Menurut sebuah

survey epidemiologi yang dilakukan di Brazil, tidak adanya semua gigi setidaknya

pada satu lengkung rahang pada kelompok usia 60 tahun akan menjadi temuan

umum. Sekitar 3 juta orang tua di Brazil tidak memiliki gigi di satu lengkung

rahang, yang menyumbang sekitar 63,1% pada populasi ini. Rehabilitasi gigi

tiruan lengkap dianggap sebagai pengobatan yang paling umum untuk pasien

tanpa gigi secara total dan bersamaan dengan perbaikan rehabilitasi implan

osseointegrasi, jumlah studi yang mengevaluasi gigi tiruan lengkap meningkat.

Selanjtnya, penilaian kualitas hidup dan kepuasan pasien menunjukkan

pentingnya perlakuan semacam ini sebagai alternatif yang layak sesuai dengan

konteks rehabilitasi saat ini.2


Pengaruh dari kehilangan gigi memiliki banyak konsekuensi bagi pasien,

seperti masalah berbicara, susah saat mengunyah, dan kehilangan estetik pada

wajah. Selain aspek fisik, kesehatan mulut yang sangat buruk dapat memicu

perubahan emosional atau perilaku pada pasien, merusak harga diri dan kualitas

hidupnya.2
Peneliti ini berusaha untuk memberikan beberapa fitur perawatan

edentulous melalui gigi tiruan lengkap immediate, memiliki kelebihan, kerugian,

1
indikasi, kontraindikasi, dan perawatan pasca pemasangan. Petunjuk bedah harus

diikuti sebelum penempatan gigi tiruan lengkap immediate di salah satu atau

kedua lengkung gigi.2


Estetik adalah tujuan utama dalam fabrikasi gigi tiruan. Semua tampilan

gigi tiruan itu penting, namun estetik hanya berkontribusi pada penampilan, fungsi

wajah, dan bibir. Pentingnya untuk mengidentifikasi keinginan pasien dan

menjelaskan kepadanya keterbatasan dan kemungkinan dalam membentuk estetik

dengan direstorasi dan fungsional. Hal ini termasuk dalam metode pemulihan

yang diterima oleh pasien yang gigi terakhirnya harus dilakukan pencabutan.

Pencabutan dari sisa gigi dan penggantian terakhir dari gigi yang telah di cabut

semua dibuatkan gigi tiruan lengkap dengan memiliki banyak konsekuensi karena

harus menyesuaikan diri dengan situasi baru berkaitan dengan ucapan,

pengunyahan dan penelanan.3


Gigi tiruan lengkap immediate memiliki banyak fitur yang bermanfaat

dibandingkan dengan gigi tiruan lengkap konvensional. Dari sudut pandang

pasien, hal utama yaitu dengan menjaga penampilan dan mobilitas orang tersebut.

Kehilangan mobilitas seperti itu sering kali diakibatkan dengan tidak adanya gigi

depan. Namun kelemahan utama, dalam fabrikasi gigi tiruan lengkap immediate

adalah tidak adanya janjian sebelumnya, oleh karena itu hasil akhir dari segi

estetik tidak dapat diperkirakan. Posisi asli pada gigi depan tidak sesuai dengan

estetik, dan mungkin tidak di inginkan secara estetis untuk menduplikat posisi ini

untuk setiap pasien. Teknik ini memfasilitasi perbaikan wajah dengan

meningkatkan bentuk bibir maksila pada pasien yang menerima gigi tiruan

lengkap immediate dengan gigi tiruan parsial depan permanen yang sudah ada

sebelumnya.3

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gigi Tiruan Immediate

Gigi tiruan immediate didefinisikan sebagai gigi tiruan lengkap atau gigi

tiruan sebagian lepasan yang dibuat untuk dipasang segera setelah pencabutan

gigi. Dari persepsi pasien, lebih baik mengganti gigi immediate setelah dilakukan

pencabutan gigi karena alasan psikologis dan sosial. Keuntungan dari gigi tiruan

immediate adalah mempertahankan penampilan pasien, karena tidak adanya

periode edentulous. Dalam hal ini juga mempertahankan dimensi vertikal oklusi,

tinggi wajah, muskeleton, dan posisi lidah. Ukuran gigi anterior, bentuk, tingkatan

warna bisa direplikasi secara akurat. Juga ucapan dan pengunyahan tidak

terganggu serta nutrisi dapat dipertahankan.4

2.2 Keuntungan dan Kerugian Gigi Tiruan Immediate5

Keuntungan gigi tiruan immediate

Berkaitan dengan pasien

(1) Pemeliharaan penampilan gigi dan kontur wajah.

(2) Meminimalkan gangguan pengunyahan dan ucapan.

(3) Memfasilitasi adaptasi gigi tiruan. Kesulitan saat adaptasi lebih sering terjadi,

jika pasien mengalami masa edentulous beberapa bulan sebelum gigi tiruan

dipasang.

(4) Pemeliharaan kesehatan fisik dan mental pasien.

3
Berkaitan dengan Dokter gigi

(1) Perubahan hubungan rahang. Jika hubungan rahang ditentukan oleh oklusi

gigi alami yang tersisa dapat diterima dengan baik pada bidang horisontal dan

vertikal, maka dapat dipindahkan ke gigi tiruan immediate dengan akurasi

yang wajar.

(2) Mencapai penampilan yang baik. Bentuk dan susunan gigi alami dapat

digunakan pada gigi tiruan immediate jika pasien menyukai penampilannya.

Bila penampilan gigi alami itu buruk atau posisinya cenderung menyebabkan

ketidakstabilan gigi tiruan, perbaikan yang direncanakan sehubungan dengan

pengaturan gigi anterior alami yang ada dapat dilakukan. Namun, ketika

perubahan semacam itu diantisipasi, penting untuk menghindari perubahan

radikal dalam hubungan insisal yang dapat menyebabkan konsekuensi yang

tidak diinginkan.

(3) Pengurangan resorpsi ridge. Telah disarankan bahwa laju resorpsi ridge

setelah ekstraksi kurang jika gigi tiruan segera dipakai dibandingkan jika tidak

ada gigi tiruan yang dipasang. Namun, bukti untuk ini tidak meyakinkan.

(4) Haemostasis. Gigi tiruan segera mencakup soket dan dengan demikian

mendorong hemostasis. Ini juga mendukung dan melindungi gumpalan

selama periode pasca-ekstraksi segera, mengurangi kemungkinan

dislodgement mekanisnya, misalnya dengan partikel makanan.

Kerugian gigi tiruan immediate

4
Hal ini sangat penting bagi dokter gigi untuk menjelaskan secara

lengkap kepada pasien beberapa hal berikut akan keterbatasan gigi tiruan

immediate (Seals dkk 1996). Pengobatan biasanya tidak dimulai kecuali pasien

sepenuhnya menghargai dan menerima keterbatasan ini. Kegagalan untuk

mencapai pemahaman semacam itu adalah penyebab umum keluhan oleh pasien

terhadap dokter gigi dan juga bisa mengakibatkan kegagalan pengobatan.

(1) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan tahap percobaan yang komprehensif.

Saat tahap uji coba dilakukan sedangkan sisa gigi tiruan masih ada try-in

protesa yang terdiri dari gigi tiruan sebagian untuk mengembalikan ruang

edentulous yang ada. Karena itu, gigi tiruan yang pada akhirnya akan

menggantikan gigi alami tidak bisa dinilai. Ini adalah kerugian tertentu saat

gigi anterior digantikan karena baik pasien maupun dokter gigi tidak dapat

melakukan evaluasi penuh terhadap penampilan gigi tiruan tersebut.

(2) Meningkatkan perawatan. Kunjungan yang berkali-kali mungkin akan

diperlukan setelah ekstraksi gigi untuk memungkinkan perawatan gigi tiruan

immediate. Perawatan tersebut dapat meliputi:

• relining dengan bahan lembut atau keras

• penyesuaian oklusal

• Penambahan labial flange ke gigi tiruan open-face. Jika gigi tiruan tidak

dipelihara dengan baik, kerusakan jaringan lunak pada umumnya bisa terjadi.

(3) Masa kerja singkat. Gigi tiruan immediate tidak akan normal selama gigi

tiruan lengkap konvensional. Setelah 6-12 bulan penyesuaian yang diuraikan

di atas, bersamaan dengan perubahan morfologis di lingkungan mulut, gigi

tiruan immediate biasanya perlu diganti. Oleh karena itu, pasien cenderung

5
harus menghadapi komitmen finansial dan waktu yang terkait dengan

penyediaan gigi tiruan pengganti lebih cepat dari yang biasanya diharapkan.

Terlepas dari kelemahan yang tercantum di atas keuntungan gigi tiruan immediate

biasanya sangat banyak. Oleh karena itu, bentuk perawatan ini harus ditawarkan

kepada sebagian besar pasien yang transisi dari gigi alami ke gigi tiruan harus

dibuat. Ada sedikit keadaan dimana gigi tiruan immediate dikontraindikasikan.

2.3 Indikasi dan Kontraindikasi Gigi Tiruan Immediate

Indikasi gigi tiruan immediate6

1. Diindikasikan untuk pasien yang mengalami kehilangan gigi dimana gigi

asli yang tersisa perlu dicabut baik karena karies, masalah periodontal atau

trauma.

2. Untuk pasien kooperatif dengan kondisi mental yang baik.

Kontraindikasi gigi tiruan immediate5

1. Pasien yang berisiko terkena bakteremia.

Beberapa dokter percaya bahwa gerakan gigi tiruan immediate dapat

mengganggu gumpalan dan jaringan sekitarnya cukup untuk memicu

terjadinya bakteriemia. Oleh karena itu beberapa dokter menentang pemberian

gigi tiruan immediate untuk pasien yang memiliki riwayat rheumatic fever

dengan kerusakan jantung, atau bagi penderita yang memiliki heart valve atau

hip prostheses.

2. Pasien dengan riwayat perdarahan pasca ekstraksi.

6
Karena beberapa ekstraksi gigi anterior umumnya diperlukan saat gigi tiruan

immediate dipasang, perawatan semacam itu tidak tepat bila ada riwayat

perdarahan post-extraction yang telah terbukti sulit untuk dikendalikan.

Pendekatan yang lebih hati-hati ditunjukkan, melibatkan ekstraksi beberapa

gigi pada saat bersamaan dengan menjahit soket. Gigi tiruan kemudian

dipasang di kemudian hari saat penyembuhan awal selesai.

3. Adanya sepsis oral kotor.

Meskipun mungkin untuk segera memberikan gigi tiruan untuk mulut yang

terbengkalai, umumnya tidak diindikasikan untuk melakukannya. Gigi

anterior seringkali tidak estetik dipandang karena endapan permukaan, karies,

peradangan gingiva atau resesi; Oleh karena itu, retensinya untuk alasan

estetika tidak dapat dibenarkan. Selanjutnya, seorang pasien yang telah

terbengkalai dengan cara ini seringkali tidak peduli dengan penampilan.

Manfaat dari tiroid segera berkurang secara signifikan.

2.4 Jenis Gigi Tiruan Lengkap Immediate5

Pada dasarnya gigi tiruan lengkap immediate denture dapat diklasifikasikan

menjadi 2 jenis yaitu:

a. Flange .

b. Open-faced

2.4.1 Flange

Flange dalam bentuk desain bisa terbagi menjadi :

a. Complete flange, biasanya labial flange meluas sampai kedalam

sulkus.

7
b. Partial flange, biasanya akhiran labial flange memiliki batas yang

diperpanjang sekitar 1 mm melebihi bulbosity maksimal dari ridge.

2.4.2 Open-faced

Open-faced tidak terdapat labial flange dan gigi anterior yang meluas

sampai beberapa millimeter ke dalam aspek labial dari soket alami

sebelumnya.

Gambar 2.1 Jenis-jenis gigi tiruan immediate : (a) complete flange; (b) partial flange; (c) open
face.

(Sumber: Basker RM ,Davenport JC, Thomson JM. Prosthetic Treatment Of The Edentulous
Patient 4’th ed. 2002; Willey-blackwell: UK. p. 46).

Perbandingan Flange dan Open-faced5


Profil

1. Tampakan dari flange denture tidak berubah setelah dilakukan pemasangan

sedangkan open-face meski pada awalnya bagus, namun dapat memburuk

dengan cepat karena penyerapan nya yang kurang baik saat dibentuk

sehingga terdapat celah antara leher gigi dan ridge.

2. Desain dari flange memungkinkan kebebasan dalam memposisikan gigi

anterior dan efeknya optimal, sedangkan gigi anterior pada gigi open-face

harus diposisikan pada leher soket sebelumnya.

8
Daya tahan gigi tiruan pengganti
Masalah klinis yang signifikan adalah kesulitan yang dialami pasien dalam

menerima fluktuasi labial flange pengganti saat pasien terbiasa dengan gigi

tiruan immediate open-faced. Meski flange yang dirancang dengan benar

hanya menggantikan tulang yang telah diserap, keberadaanya di rongga

mulut banyak berperan dalam mendukung “kesempurnaan” terhadap bibir

bawah.
Gambar 2.2 Kerusakan jaringan akibat open-face lower gigi tiruan immediate

(Sumber : Basker RM ,Davenport JC, Thomson JM. Prosthetic Treatment Of The Edentulous
Patient 4’th ed. 2002; Willey-blackwell: UK. p. 47).

2.5 Diagnosis dan Rencana Perawatan Pada Pasien

Diagnosis dimulai dengan melihat riwayat medis dan dental pasien,

pemeriksaan intraoral dan ekstraoral dari jaringan lunak dan keras, mengevaluasi

kelakuan mental pasien dan ekspektasi pasien. Riwayat medis dan dental pasien

merupakan hal yang paling penting untuk mengevaluasi prognosis dari gigi tiruan

immediate. Selama pemeriksaan ekstraoral, bentuk wajah, kesimetrisan wajah,

profile wajah, dan pemeriksaan TMJ dilakukan. Klinisi juga memeriksa jaringan

keras dan lunak, termasuk kondisi periodontal dari gigi yang tersisa dan

9
dilanjutkan dengan pemeriksaan radiografi untuk melihat banyaknya kehilangan

tulang karena penyakit periodontal.6

Pembuatan model diagnostik penting untuk mengevaluasi posisi gigi, relasi

rahang dan diskrepansi bidang oklusal. Model ini juga membantu menganalisis

undercut pada jaringan. Posisi lip line dan jumlah eksposur gigi secara klinis

dievaluasi. Lokasi ujung posteror ditandai pada model.6

Status psikologis dan sikap mental pasien. Ekspektasi pasien harus

didiskusikan terlebih dahulu dan edukasi pasien dari kunjungan pertama sampai

perawatan selesai.6

Kondisi sistemik yang dapat mempengaruhi area basal seat:6

1. Penderita diabetes yang tidak terkontrol

2. Penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, menimbulkan dampak yang

berakibat buruk pada mekanisme penggumpalan darah

3. Kelainan mukosa seperti stomatitis deskuamatif

4. Keratosis, hiperkeratosis dan diskeratosis dapat terjadi akibat deficeincy

vitamin A dan B

5. Penyakit dermatologis, seperti psoriasis, pemfigus atau eritif lichen planus

6. Gangguan kolagen seperti lupus eritematosa

7. Ostheoporosis akibat cacat tulang matriks

Faktor lokal yang penting dalam perawatan gigi tiruan immediate:6

1. Status periodontal pada sisa gigi yang akan diekstraksi

2. Lokasi gigi di lengkungan

3. Kehadiran dan tingkat keparahan dari pemakaian jaringan lunak dan keras

10
4. Adanya eksostosis tulang

5. Kondisi tulang bersebelahan dengan gigi yang tersisa

6. Kurangnya koordinasi otot

2.6 Prosedur Pembuatan Gigi Tiruan Lengkap Immediate

2.6.1 Persiapan Rongga Mulut Pasien6

- Persiapan untuk gigi tiruan immediate komplit dimulai 6 minggu sebelum

membuat cetakan akhir.


- Disarankan untuk menghilangkan semua gigi anteror kecuali unilateral

atau bilateral bicuspid untuk mempertahankan ketinggian verikal.


- Mencabut gigi posterior dilakukan 4-6 minggu sebelum cetakan akhir

untuk memastikan pembentukan batas posterior untuk gigi tiruan .


- Satu tahap dimana semua gigi dihilangkan dalam satu kali kunjungan dan

gigi tiruan immediate diinsersikan pada kunjungan yang sama .

2.6.2 Prosedur klinis6

Pembuatan cetakan:

- Cetakan awal dibuat dengan hydrocoloid irreversible menggunakan

stock tray.
- Cetakan diisi dengan stone untuk membentuk model diagnostik.
- Model diagnostik dibuat untuk membuat sendok cetak individual.
- Sendok cetak individual dibuat dengan menggunakan resin

autopolimerisasi.
- Gigi yang tersisa ditutup dengan menggunakan dua baseplate wax.

Wax bekerja sebagai spacer.


- Daerah undercut diblock dengan wax sebelum pembuatan custom

tray.
- Lakukan border moulding dengan green stick compound.

11
- Lubangi custom tray untuk memastikan flow dari material bahan

cetak.
- Cetakan akhir dibuat dengan bahan cetak polisulfid.
- Catakan dituangi dengan dental stone untuk mendapatkan master

cast.

Relasi rahang6

- Oklusal rim dibuat pada dasar temporary denture yang menutupi area

endentoulus.

- Catatan facebow dibuat untuk meletakkan model ke artikulator.

- Pengukuran dimensi vertikal dan oklusi sentrik.

Pemilihan gigi dan penyusunan gigi6

- Ukuran, bentuk dan warna gigi disesuaikan dengan warna gigi

pasien.

- Gigi dipilih dan disusun dengan kontak bilateral posterior dalam

oklusi sentris.

Posterior try in6

- Try-in posterior dilakukan untuk memastikan relasi sentrik dan

vertikal dimensi oklusi .

- Penyesuaian gigi posterior selesai dilakukan .

12
Gambar 2.3. Posterior try-in

(sumber: Prakash V, Ruchi G. Concise Prosthodontics 2’th ed. 2012; Elsevier: India. p. 200)

Penyusunan gigi anterior6

- Gigi anterior pada model utama dipotong hingga margin servikal dan

dihaluskan. Bagian ridge lap (servikal) pada gigi artifisial dipotong

dan disusun pada model yang utama .

- Gigi artifisial disusun pada area gigi yang akan diekstraksi.

Penyusunan gigi harus sesuai dengan gigi yang ada pada protesa gigi.

Prosedur laboratorium6

- Gigi tiruan dibuat dengan proses flasked, de-waxed, packed, processed

dan finishing.

Insersi6

- Gigi yang tersisa dikeluarkan setelah cukup menganalisa keadaan

operasi.

- Tulang spikula atau tepi yang tajam dikeluarkan dengan trauma

minimal.

- Surgical template digunakan untuk mengevaluasi lokasi yang

disiapkan.

13
- Setelah prosedur operasi, gigi tiruan ditempatkan dengan hati -hati dan

diposisikan ke posisi semula.

- Gigi tiruan diperiksa apakah terdapat overekstensi.

- Kontak premature gross oklusal diorientasikan.

- Pasien diinstruksikan untuk tidak melepas gigi tiruan selama 24 jam.

- Pasien diinstruksikan meminum obat untuk mongontrol rasa sakit dan

diet makanan lunak.

- Pasien disuruh untuk datang kontrol keesokan harinya .

Perawatan post-insersi6

Setelah 24 jam

- Pasien datang untuk mengontrol kembali setelah memakai gigi tiruan

24 jam.

- Oklusi diperiksa dengan menggunakan articulating paper pada gigi

tiruan. Semua kontak prematur dihilangkan

- Gigi tiruan dilepas dan jaringan lunak diperiksa dengan hati-hati.

- Daerah yang kemerahan karena overkstensi diperiksa dan dihilangkan

pada gigi tiruannya.

- Pasien diinstruksikan untuk membersihkan mulut dengan obat kumur.

Setelah 48 jam

- Setelah 48 jam mengulangi step pada kunjungan pertama.

- Pasien diinstruksikan untuk membilas dengan air garam yang hangat.

- Pasien diinstruksikan untuk memakai gigi tiruan di malam hari selama

3 hari pertama.

14
- Diet makanan lunak .

- Pasien diinstruksikan untuk mengontrol kembali selama 7 hari.

Instruksi untuk pasien : 7

a. Jangan melepas gigi tiruan 24 jam pertama

b. Makan makanan lembut dan bernutrisi dan berkunjung kembali keesokan

harinya

c. Rongga mulut harus dijaga dengan bersih

d. Lepaskan gigi tiruan 4-5 kali/sehari dan bilas mulut dengan air garam

hangat (1 sdt garam dalam 1 cangkir air hangat) dan lidah harus disikat

dengan seksama.

e. Gigi tiruan harus dipakai di malam hari hanya untuk 3-4 hari pertama ,

malam berikutnya harus dilepas pada malam hari.

f. Bersihkan gigi tiruan dengan sikat gigi ekstra lembut dan sabun noabrasi

g. Rendam gigi palsu di pembersih selama 30 menit sehari selama 3-4 hari

pertama

h. Karena penyusutan gusi yang terjadi dalam 6 bulan pertama, penggunaan

liner sementara akan dimasukkan sesuai kebutuhan dan juga perekat gigi

tiruan dapat digunakan. Setelah periode penyusutan gusi (kira-kira 6

bulan) reline yang lebih permanen akan ditempatkan.

2.7 Pentingnya Pemeriksaan Riwayat Medis Pasien4

15
Sangat penting untuk mengetahui kesehatan umum pasien sebelum melakukan

pemeriksaan rongga mulut. Pasien diberikan pertanyaan mengenai kondisi

kesehatannya. Status vital, seperti tekanan darah, denyut nadi dan pernafasan

harus diperiksa. Gejala, manifestasi dan prognosis dari penyakit harus dievaluasi.

Penting untuk menentukan efek dari penyakit terhadap perawatan prosthodontik.

Beberapa kondisi sistemik yang memiliki efek signifikan terhadap perawatan

prostodontik yaitu:

1. Diabetes
Pasien yang menderida diabetes yang tidak terkontrol memiliki sugar level

yang tinggi mungkin dengan abses multipel dan warna jaringan yang

buruk. Pada kasus ini pasien lebih rentan terhadap infeksi dan pasien

mengalami penurunan laju saliva yang dapat mengurangi kemampuan

toleransi terhadap protesa


2. Arthritis
Pasin dengan arthritis dapat memperlihatkan perubahan pada

temporomandibular joint (tmj). Pada kasus ini, sulit untuk mencatat relasi

rahang yang tepat


3. Parkinson disease
Penyakit ini ditandai dengan ritme kontaksi dari otot, termasuk otot

mastikasi, pada kasus ini pasien mengalami kelebihan saliva dan

kecekatan yang buruk, sulit untuk membuat cetakan dan relasi rahang tang

tepat
4. Pemphigus vulgaris

16
Penyakit ini ditandai dengan pembentukan bullae pada rongga mulut.

Penyakit ini menyebabkan mulut kering dan ulser yang sakit pada rongga

mulut. Sehingga sulit bagi pasien untuk menoleransi gigi tiruan


5. Epilepsi
Pada kasus epilepsi pembuatan gigi tiruan menjadi kontraindikasi jika

pasien memiliki riwayat kejang. Jika epilepsi terkontrol maka protesa

dapat diberikan dengan beberapa peringatan. Protesa harus terbuat dari

bahan radio-opaque dan konsultasi medis diperlukan sebelum perawatan.

2.8 Syarat dalam gigi tiruan immediate

1. Bersifat biokompatibel6

2. Dapat mengembalikan efisiensi pengunyahan

3. Dapat menjaga estetika dengan baik

4. Dapat menjaga jaringan yang tersisa1,6

5. Harus selaras dalam fungsi bicara, deglutisi dan respirasi

6. Bersifat kompability terhadap lingkungan jaringan mulut1

7. Pemulihan efisiensi pengunyahan

8. Bersifat akseptability terhadap estetik

17
BAB III

LAPORAN KASUS

Seorang pasien laki-laki berusia 49 tahun dengan keluhan utama

kehilangan gigi posterior atas, gigi anterior dan gigi posterior bawah. Riwayat

kasus tercatat, terungkap gigi posterior pada maksila diekstraksi satu tahun yang

lalu dan tidak dilakukan pengantian, pemeriksaan intra oral memperlihatkan

derajat III pada mobilitas gigi alami anterior bagian atas yang tersisa. Pasien

bersikeras bahwa dia tidak ingin mejadi edentulous dalam jangka waktu yang

lama. Dia sangat koperatif dan dari sudut pandang psikologis tipe filosofis.

Kemungkinan perawatan dieksploitasi dan dibuatkan gigi tiruan sementara.

Dilakukan foto ekstra oral dan intra oral pada pasien. Foto ekstra oral

termasuk tampakan frontal terlihat pada (Gambar 3.1). Foto intra oral pada

maksila dan mandibular terlihat pada (Gambar 3.2.) dibuat dengan perawatan gigi

anterior khusus yang membantu dalam melindungi tampilan estetik. Dimensi

vertikal yang ada saat istirahat dan oklusi dicatat serta dikontrol.

Gambar 3.1 Profil Pre-operative Gambar 3.2 Intraoral maksila & mandibular

(Sumber: Rawat M, Chadda AS, Bisht S. Immediate complete denture:a case report. Journal of
dental herald (januari 2017) issue:1, vol.:4).

18
Gambar 3.3 (a). Try-in, (b). Teeth
arrangement, (c). Processed
denture, (d). Maxillary arch after
teeth are extracted.

(Sumber: Rawat M, Chadda AS,


Bisht S. Immediate complete
denture:a case report. Journal of
dental herald (januari 2017)
issue:1, vol.:4).

Maksila dan

mandibular berpengaruh

saat direaksikan dengan bahan yang bersifat irreversible hydroclloid dan stone

casts disiapkan. Basis gigi tiruan sementara dibuat saat maksila dimasukkan

dengan menggunakan resin aksilik dan rims oklusi dibuat. Hubungan rahang

sementara dicatat dan pemberian facebow dilakukan. Gips dipasang pada

articulator semi-adjustable. Gigi yang telah dicabut diberi tanda dengan

menggunakan pena spidol hitam. Tampakan posterior terlihat pada (Gambar 3.3

A) setelah dilakukan try in dan hubungan rahang diperhatikan. Gigi yang akan

diekstraksi dikerok dengan menggunakan BP blade. Kemudian setelah diekstraksi

kemungkinan akan tampak 2 mm dari attached gingiva setelah dihilangkan.

Setelah semua dipotong dan margin yang tajam dibulatkan. Kemuadian gigi

diperiksa kembali sebelum di ekstraksi mengingat tingkat warna, bentuk, dan

ukuran gigi yang telah diekstraksi, untuk meniru sejauh mungkin. Kemudian

penganturan gigi dilakukan terlihat pada (Gambar 3.3 B). Gigi tiruan tersebut

diproses dengan menggunakan resin akrilik yang telah dipolimerisasi sebelumnya

(Gambar 3.3 C).

19
Tiga gigi yang tersisa dilakukan ekstraksi (Gambar 3.3 B). Ekstraksi dari

gigi itu menghasilkan trauma, lalu gigi tiruan di coba di mulut dengan sangat hati

– hati untuk mencegah cedera soket setelah diekstraksi. Semua margin yang tajam

dibulatkan. Oklusi kemudian dianalisis dengan menggunakan kertas

pengartikulasi dan kontak premature di gigi tiruan telah dilepas. Perawatan itu

dilakukan untuk mempertahankan dimensi vertikal ke ketinggian aslinya (Gambar

3.4). Instruksi pemasangan gigi tiruan diberikan ke pasien. Pasien diminta untuk

tidak melepas gigi tiruan selama 24 jam setelah insersi protesa. Dalam ha ini

untuk membantu dalam stabilitasi bekuan darah yang terbentuk serta memberikan

informasi kepada pasien untuk memakan – makan yang lunak terlebih dahulu.

Lalu pasien di berikan jadwal 24 jam beriktunya untuk berkunjung kembali

(Gambar 3.5).

Gambar 3.4 Post-operative Gambar 3.5 Profil Post-operative

immediate

(Sumber: Rawat M, Chadda AS, Bisht S. Immediate complete denture:a case report. Journal of

dental herald (januari 2017) issue:1, vol.:4)

Pada pemeriksaan 24 jam berikutnya, pasien tidak menunjukkan

ketidaknyamanan saat mengunyah dan berbicara. Pasien di instruksikan untuk

20
terus menggunakan protesa dan dijadwalkan ulang setelah 1 minggu untuk

pemeriksaan lebih lanjut. Pasien merasa senang dengan gigi tiruannya dan saat

digunakan selama pengunyahan. Pasien harus menjaga dan rutin berkunjung

kembali untuk melihat dan memperbaiki gigi tiruan saat pengunyahan.

21
BAB IV

PEMBAHASAN

Gigi tiruan lengkap Immediate dibuat dari model yang diperoleh sebelum

dilakukan ekstraksi pada semua gigi dan ditempatkan pada kunjungan yang sama

seperti gigi yang telah diekstraksi. Dalam jenis perawatan ini, protesa ditempatkan

lansung pada jaringan tulang yang telah dioperasi dan jaringan gingiva. Oleh

karena itu, terbukti bahwa perlakuan ini berbeda dengan gigi tiruan konvensional

dimana waktu rata-rata untuk beradaptasi setelah ekstraksi gigi kira-kira 6 bulan.2
Berdasarkan buccal flange, immediate complete denture dapat

dikategorikan ; (i). gigi tiruan lengkap immediate pada full labial buccal flange,

22
bagian vestibulum yang identik dengan gigi tiruan konvensional; dalam hal ini.

Persiapan bedah diperlukan dalam pengisian vestibulum pada mulut, (ii) gigi

tiruan lengkap immediate pada partial buccal flange dimana hanya bagian awal

dari sisi bukal yang dibuat, di atas tepi serviks gigi tiruan. Prosedur ini tidak

memerlukan pembedahan tulang karna tidak mencapai undercut pada daerah

ridge alveolar; dan (iii) gigi tiruan lengkap immediate pada vestibule flange, gigi

yang dipasang langsung pada alveolar ridge (dalam hal ini menunjukkan hasil

estetik yang lebih baik namun mungkin gagal memberikan dukungan pada bibir

yang memadai bila terdapat resorpsi tulang.2

Hal yang utama dalam merestorasi prosthodonsia immediate setelah

ekstraksi semua gigi yang tersisa merupakan pilihan penggobatan yang penting.

Banyak pasien membutuhkan terapi ini sebagai pilihan penggobatan yang baik

dalam segi estetik akibat dari gigi yang telah edentulous. Sebagai pengguna gigi

tiruan baru, pasien akan membutuhkan waktu untuk mengakomodasikan

kondisinya. Dalam tahap penyesuaian gigi tiruan pasca-ekstraksi akan menjadi

salah satu tahap perawatan yang akan menjadi tantangan untuk pasien itu sendiri.9

Perawatan pada gigi tiruan lengkap immediate cukup kompleks, karena

membutuhkan perawatan bedah dan implant, penting untuk menilai kondisi umum

dan usia. Selanjutnya, harus ada indikasi spesifik untuk menghilangkan gigi yang

tersisa akibat dari penyakit periodontal yang berlanjut. Oleh karena itu,

kontraindikasi untuk prosedur gigi tiruan lengkap immediate mencakup pasien

dengan usia lanjut, kesehatan umum yang buruk, perubahan area basal, kurang

terkendali, dan pasien yang menjalani radioterapi tidak koperatif dan dengan

kondisi mental yang terganggu dapat mendukung prosedur bedah sebelumnya.2

23
Meskipun terdapat beberapa alternative pengobatan untuk pasien tidak

bergigi. Gigi tiruan lengkap immediate memiliki keuntungan psikologis karena

mencegah edentulisme, mengoptimalkan proses penyenmbuhan, mencegah otot

yang melemah, memudahkan penguyahan, membantu mengendalikan pendarahan,

dan memungkinkan penerapan obat topical di area yang dioperasikan. Karena

kontak lansung antara gigi tiruan lengkap immediate dan jaringan gingiva.

Namun, kebutuhan untuk penyesuaian lebih lanjut, kurangnya tes estetik dan

fonetik yang tepat dan kebutuhan mengganti protesa dalam beberapa bulan

disebut - sebut sebagai kerugian dari jenis penggobatan ini.2

Seiring dengan pertimbangan tersebut, penting untuk diingat bahwa

sebelum pemasangan protesa, akan ada prosedur pembedahan. Semua operasi pra

– operasi (gambaran bentuk yang sesuai, tes laboratorium dan evaluasi klinis yang

memadai), aspek trasnoperatory (asepsis area bedah, instrument yang sesuai, dan

teknik anatesi), dan perawatan pasca operasi (resep obat yang memadai)

dipertimbangkan untuk mencegah infeksi bakteri. Pembuatan panduan bedah

sangat penting untuk memastikan penempatan gigi tiruan lengkap immediate yang

sesuai, selain semua perawatan diatas. Panduan bedah harus transparan untuk

memungkingkan penyesuaian visualisasi daeah iskemik mukosa alveolar buruk.

Setelah mengeluarkan daerah iskemik protesa gigi dapat dipasang.2

Meskipun terdapat keterbatasan pada gigi tiruan immediate, hasil akhir

biasanya positif. Salah satu keuntungannya ialah estetik, yang paling penting dari

gigi tiruan immediate adalah pasien terhindar dari ketidaknyamanan dan

kesusahan yang terlihat oleh publik tanpa gigi.1

24
Salah satu kelemahan gigi tiruan immediate adalah ketidakmampuan untuk

meninjau susunan gigi dan estetik sebelum proses dan memasukkan gigi tiruan.

Pada kebanyakan situasi, gigi anterior terlebih dahulu diatur untuk meduplikat

susunan gigi alami pasien. Posisi gigi anterior alami tidak sesuai dengan estetik,

dan mungkin tidak diinginkan untuk menduplikat posisi ini untuk setiap pasien.

Setiap evaluasi diperhatikan dengan baik–baik terhadap dimensi vertikal oklusi,

hubungan sentris dan penempatan gigi merupakan faktor penting bagi

keberhasilan perawatan.1

Keterbatasan lain dari gigitan immediate adalah teknisi laboratorium

mungkin tidak memiliki ruang yang cukup untuk menempatkan gigi dengan benar

dan secara estetik. Jaringan lunak dan seluruh overall ridge dilakukan ekstraksi,

tapi setelah beberapa minggu setelah resorbsi terdapat tonjolan.1

Gigi tiruan immediate membutuhkan lebih banyak kunjungan untuk

penyesuaian. Jenis tipe ini dapat berkepanjangan dan menegangkan bagi setiap

dokter gigi dan pasien, oleh karena itu sangat penting untuk menjelaskan hal ini

pada tahap awal pengobatan dan memilih kasus yang tepat dari sudut psikologis.1

Visco–Gel sebagai pengaman jaringan dari gigi tiruan lengkap immediate

setelah ekstraksi akan memungkinkan hasil penyembuhan yang lebih baik. Setelah

satu minggu diwajibkan untuk reline gigi tiruan immediate ke tahap permanen

resilient lining (Mollosil–Detax). Dalam hal ini akan memperbaiki fit dan

kenyamanan gigi tiruan immediate.8

Oleh karena itu, sangat penting dalam teknik ini untuk terus

dikembangkan untuk mengoptimalkan keakuratan gigi tiruan immediate dalam

upaya untuk memfasilitasi masa transisi yang sulit pasca-ekstraksi.9

25
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Gigi tiruan immediate adalah prosedur rehabilitasi yang diajukan sesegera

mungkin kepada pasien yang edentulous, untuk memberikan perbaikan aspek

fungsional dan estetik yang signifikan, serta berkontribusi terhadap peningkatan

kesehatan psikologis dan social pasien. Perbaikan kesehatan semacam itu

meningkatkan kepercayaan diri dan kualitas hidup.


Dalam kasus ini banyaknya tuntutan dan tantangan, karena susunan gigi

tiruan tidak dapat diamati dengan sekali kunjungan. Sehingga penting bagi pasien

dan dokter gigi untuk memahami keterbatasan prosedur.


Relining gigi tiruan immediate dengan bahan silicon yang lembut, serta

elastis dapat menyesuaikan dan mengurangi masa adaptasi dengan gigi tiruan

baru.

5.2 Saran

Teknik ini sangat penting untuk terus dikembangkan untuk mengoptimalkan

keakuratan gigi tiruan immediate dalam upaya memfasilitasi transisi yang sangat

sulit ke edentulous.

26
DAFTAR PUSTAKA

1. Rawat M, Chadda AS, Bisht S. Immediate complete denture:a case report.

Journal of dental herald (januari 2017) issue:1, vol.:4).

2. Gavazzoni A, Rosso JF, Pereira JR, Immediate complete denture:a

contemporary view. Journal of research in dentistry, tubarao, v.3, n.2,

mar/apr.2015.

3. Tewari S, Sanyal P, Pawashe K, Ingale S. Planning aesthetics in immediate

denture-fact or fiction. IJOCR oct-dec 2014; volume 2 issue 6

4. Nadgere JB, Masram SK, Ram SM, Shah NP. Rehabilitation of a patient with

immediate complete denture. Journal of contemporary dentistry, januari-april

2016.

5. Basker RM ,Davenport JC, Thomson JM. Prosthetic Treatment Of The

Edentulous Patient 4’th ed. 2002; Willey-blackwell: UK. p. 44-7

6. Prakash V, Ruchi G. Concise Prosthodontics 2’th ed. 2012; Elsevier: India. p.

196-201.

7. Shailesh J, Rishabh K. Immediate complete denture with campagna

impression technique. Annals of dental research vol 2 2013.

27
8. Jivanescu A, Marcauteanu C, Bratu D. immediate complete denture : a case

report. Journal victor babes university of medicine and pharmacy Timisoara

2015.

9. Massad JJ, Cagna DR and DDS, DMD, MS. Immediate complete denture

impression : case report and modern clinical technique. Dentistry today 2009.

28

Anda mungkin juga menyukai