Oleh
Joko Waluyo
NIM : 33013008
(Program Studi Doktor Teknik Kimia)
Tar merupakan masalah yang menjadi salah satu perhatian utama pada proses
gasifikasi biomassa karena tar dapat mengakibatkan penyumbatan aliran dingin
serta meracuni katalis jika syngas digunakan sebagai sintesis senyawa kimia.
Penyisihan tar dengan menggunakan katalis dapat mengurangi limbah tar dan dapat
meningkatkan nilai kalor dari syngas/gas produser. Pada studi ini, zeolit alam
termodifikasi digunakan sebagai katalis perengkah tar, dimana tar dihasilkan dari
proses pirolisis dan gasifikasi biomassa. Batas pemanfaatan syngas untuk sintesis
senyawa kimia adalah tar yang terkandung kurang dari 0,1 g/Nm3.
Modifikasi zeolit alam dilakukan dengan cara pertukaran ion dengan NH4NO3 dan
pencucian asam dengan menggunakan variasi konsentrasi larutan HNO3 1 M, 3 M,
dan 6 M pada temperatur 90oC dan waktu pencucian asam 6 jam. Zeolit hasil
modifikasi dikarakterisasi morfologi kristalinitas dan visual menggunakan XRD
dan SEM, komponen elemental dan rasio Si/Al menggunakan XRF dan EDX, serta
luas permukaan, volume pori dan ukuran pori menggunakan physisorbtion nitrogen.
Zeolit alam Wonosari didominasi oleh kristal fasa mordenit dan klinoptilolit.
Pertukaran ion dan pencucian asam pada zeolit alam dapat menghilangkan pengotor
Na dan K, masing-masing sebesar 69% dan 100%.
Pengujian aktivitas katalis zeolit dilakukan melalui proses steam reforming dengan
toluen sebagai model tar pada temperatur 750oC, tekanan 1 bar, rasio steam/toluen
10, serta GHSV 5040/jam. Proses pencucian asam menggunakan asam HNO3
berpengaruh terhadap aktivitas katalis. Konsentrasi asam yang semakin besar
menyebabkan berkurangnya pengotor yang berdampak pada semakin
meningkatnya luas permukaan dan volume pori sehingga konversi perengkahan tar
akan mengalami peningkatan.
Pengujian katalis juga dilakukan secara in situ pada proses pirolisis dan gasifikasi.
Gasifikasi cangkang sawit menggunakan steam sebagai agen gasifikasi. Tujuan
studi ini adalah untuk mengetahui distribusi produk pirolisdan gasifikasi cangkang
sawit, serta aktivitas zeolit alam termodifikasi pada degradasi tar. Pirolisis
dilakukan pada reaktor unggun tetap dengan diameter 1,5 cm, laju alir N2 200
mL/menit dengan heating rate 75°C/menit hingga suhu pirolisis yang diinginkan.
Variasi temperatur pirolisis yang digunakan adalah 400, 500, 600 dan 750°C.
Variasi gasifikasi yang digunakan adalah rasio steam/biomassa 0; 0,75; 1,5 dan 2,25
serta temperatur 750, 800, 850°C. Pada pirolisis cangkang sawit dengan rentang
temperatur 400-750°C diperoleh rata-rata tar sebesar 36 kg/kg biomassa.
Penggunaan katalis zeolit alam (ZA66) pada pirolisis dapat merengkahkan tar
hingga 27%. Sedangkan pada gasifikasi biomassa, penggunaan katalis dapat
menurunkan kandungan tar dari 4,6 g/Nm3 (tanpa katalis) menjadi 1,9 g/Nm3
(dengan katalis ZA66, S/B=1,5 dan 750°C), atau terengkah sebesar 57%.
By
Joko Waluyo
NIM: 33013008
(Doctoral Program in Chemical Engineering)
Tar content in gas produced from biomass gasification has been long identified to
cause substantial problems in the implementation of the gasification. Tar may cause
blockage and corrosion in equipment and also catalyst deactivation. Tar removal
by a catalyst can reduce waste and increase the calorific value of syngas. In the
present study, modified natural zeolite were used as tar cracking catalyst, in which
tar was produced from pyrolysis and biomass gasification processes. The tar limits
allowed for the synthesis of chemical compounds is less than 1 g/Nm3.
The modification of the natural zeolite was carried out by ion exchange with
NH4NO3 and acid leaching by varying the concentrations of 1 M, 3 M, and 6 M
HNO3 solutions at 90°C and 6 hours of acid leaching time. The modified zeolite is
characterized by crystallinity and tektural morphology using XRD and SEM,
elemental components and Si/Al ratio using XRF and EDX, and surface area, pore
volume and pore size using nitrogen physisorbtion using BET method. The natural
zeolite of Wonosari is dominated by mordenite and clinptilolite phase crystals. Ion
exchange and acid leaching in natural zeolites can remove impurities by 69% and
100% for Na and K respectively.
The zeolite catalyst activity test was carried out through steam reforming process
with toluene as tar model at temperature 750°C, 1 bar, steam/toluene ratio 10 and
GHSV 5040/h. The process of acid leaching using HNO3 acid has an effect on
catalyst activity. The greater the acid concentration, it will lead to reduced
impurities and reduced aluminum which also affects the increasing surface area
and pore volume so that the conversion of tar cracking can be increased.
The catalyst test was also conducted insitu for pyrolysis and gasification of palm
kernel shells. Gasification was operated using steam as a gasifying agent. The
purpose of this study was to investigate the distribution of pyrolysis and gasification
products, as well as modified zeolite activity in tar degradation. The pyrolysis is
carried out at a fixed bed reactor with a diameter of 1.5 cm, a flow rate of N2 200
mL/min, a heating rate of 75°C/min to desired pyrolysis temperature. Variations of
pyrolysis temperature used are 400, 500, 600 and 750°C. The gasification
variations used are the ratio of steam / biomass 0; 0.75; 1.5 and 2.25 and
temperature 750, 800, 850°C. Use of the modified zeolite catalyst (ZA66) on
pyrolysis tar cracking could result in conversions up to 27%. Whereas in biomass
gasification, the use of ZA66 catalyst can reduce the tar content from 4.6 g/Nm3 to
1.9 g/Nm3 at S/B = 1,5 and 750°C.