1. Sebagian besar ibu anak penderita gizi buruk menolak anaknya untuk di rujuk dengan alasan tidak adanya biaya untuk berobat 2. Petugas ragu untuk meyakinkan penderita tentang biaya pengobatan dan perawatan karena petugas juga tidak tahu tentang Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapatkan dana rujukan penderita gizi buruk 1 Penanganan Gizi Buruk Perawatan 3. Perawatan dan pelaporan balita gizi buruk yang dirujuk, yang menolak untuk dirujuk, yang sembuh atau yang meninggal tidak bersedia untuk dicatat. Hal ini mengakibatkan petugas tidak mengetahui jumlah balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan
1. Kurangnya kehadiran balita di Posyandu
2. Pelayanan di Posyandu tidak lengkap 3. Pengetahuan Kader masih rendah 4. Kemampuan petugas dalam pemantauan 2 Pemantauan Pertumbuhan Balita Cakupan Penimbangan D/S pertumbuhan dan konseling masih lemah 5. Masih kurangnya pemahaman keluarga dan masyarakat terhadap pemantauan pertumbuhan balita 3 Distribusi TTD Pada Ibu Hamil Cakupan Pendistribusian Tablet Tambah Darah 1. Ibu hamil tidak paham terhadap (TTD) pentingnya TTD pada saat kehamilan 2. Ibu hamil tidak mengetahui efek samping yang ditimbulkan jika tidak mengkonsumsi TTD 3. Kelalaian petugas tidak menjelaskan tentang kemungkinan terjadinya efek samping dan bagaimana cara mengatasi jika ibu hamil mengalami Anemia 4. Tidak adanya dorongan dari keluarga tentang pentingnya mengkonsumsi TTD saat hamil 1. Kurangnya pemahaman ibu tentang manfaat pentingnya pemberian ASI ekslusif bagi bayi 2. Banyaknya ibu yang bekerja di luar rumah 3. Lebih memilih susu formula dikarenakan 4 ASI Ekslusif Cakupan Pemberian ASI Ekslusif banyaknya promosi terhadap produk- produk susu formula dipasaran 4. Tidak adanya dukungan dari keluarga jika ibu mengalami kesulitan saat memberikan ASI 1. Tidak adanya pencatatan dan pelaporan balita yang kekurangan Vit. A Cakupan Pemberian Vitamin A Untuk Anak 2. Tidak adanya pengajuan permintaan 5 Distribusi Kapsul Vit. A Balita Umur 6-59 Bulan kapsul Vit.A 3. Tidak berkoordinasi dengan petugas kesehatan lainnya 1. Tidak adanya pencatatan dan pelaporan ibu 6 Distribusi Kapsul Vit. A Ibu Nifas Cakupan Pemberian Vitamin A Ibu Nifas nifas yang kekurangan Vit. A 2. Tidak adanya pengajuan permintaan kapsul Vit.A 3. Tidak berkoordinasi dengan petugas kesehatan lainnya 4. Petugas tidak memberikan penyuluhan terhadap bahaya kurangnya Vut. A terhadap ibu nifas 1. sebagian KMS juga di pegang oleh kader bukan dipegang orang tua balita, sehingga orang tua balita tidak dapat memantau pertumbuhan balitanya melalui KMS. Beberapa posyandu menyatakan alasan kalau KMS dipegang oleh ibu balita maka akan beresiko ; KMS akan hilang, KMS akan rusak, KMS lupa dibawa ketika akan menimbang balita di posyandu. Persentase Balita Di Bawah Garis Merah 7 Pemantauan Status Gizi Balita 2. Ibu jarang membawa anaknya ke posyandu (BGM) karena takutanak nya di bilang gizi buruk 3. Anak mengalami penyakit infeksi 4. Ibu tidak memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan 5. Adanya masalah sosial dan ekonomi 6. Tidak di berikannya makanan yang bergizi 7. Pola makan anak yang salah 8. Tidak adanya survey petugas ke lapangan untuk mencari balita gizi buruk 1. Ibu tidak memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan 2. Tidak diberikannya makanan tambahan 3. Faktor sosial dan ekonomi yang rendah 4. Ibu yang bekerja tidak mengetahui status gizi sang anak 5. sebagian KMS juga di pegang oleh kader Persentase Balita Yang Tidak Naik Berat 8 Pemantauan Status Gizi Balita bukan dipegang orang tua balita, sehingga Badan (T) orang tua balita tidak dapat memantau pertumbuhan balitanya melalui KMS. Beberapa posyandu menyatakan alasan kalau KMS dipegang oleh ibu balita maka akan beresiko ; KMS akan hilang, KMS akan rusak, KMS lupa dibawa ketika akan menimbang balita di posyandu. 1. Kader tidak melakukan penyuluhan/menyampaikan informasi tentang pola asuh balita 2. Tidak adanya motivasi orang tua yang mempunyai balita bermasalah agar mau merujuk anaknya sehingga mendapat pelayanan yang lebih baik Persentase Balita Yang Tidak Naik Berat 9 Pemantauan Status Gizi Balita 3. Faktor sosial ekonomi yang rendah Badan Dua Kali Berturut-turut (2T) sehingga orang tua anak tidak mau membawa anak untuk diberikan perawatan 4. sebagian KMS juga di pegang oleh kader bukan dipegang orang tua balita, sehingga orang tua balita tidak dapat memantau pertumbuhan balitanya melalui KMS. Beberapa posyandu menyatakan alasan kalau KMS dipegang oleh ibu balita maka akan beresiko ; KMS akan hilang, KMS akan rusak, KMS lupa dibawa ketika akan menimbang balita di posyandu. 1. Status gizi ibu saat hamil IMT <18.5 2. Usia ibu yang masih muda atau terlalu tua pada saat hamil Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir 10 Pemantauan Status Gizi Balita 3. Ibu mengalami anemia saat hamil Rendah (BB<2500gram) 4. Melahirkan bayi kembar 5. Keadaan sosial dan ekonomi 6. Bayi lahir prematur 1. Ibu hamil tidak paham terhadap bahaya dari anemia pada saat kehamilan 2. Ibu hamil tidak mengetahui efek samping yang ditimbulkan jika tidak mengkonsumsi TTD 3. Kelalaian petugas tidak menjelaskan 11 Pemantauan Anemia Ibu Hamil Persentase Anemia Ibu Hamil tentang kemungkinan terjadinya efek samping dan bagaimana cara mengatasi jika ibu hamil mengalami Anemia 4. Tidak adanya dorongan dari keluarga tentang pentingnya mengkonsumsi TTD saat hamil 1. Pemerintah tidak memberikan biaya pengadaan PMT di posyandu untuk ibu hamil KEK Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis 12 PMT Pada Ibu Hamil KEK 2. Tidak tersedianya PMT untuk setiap (KEK) Dapat Makanan Tambahan bulannya di posyandu 3. Faktor sosial ekonomi yang rendah 4. Kurangnya pemahaman ibu terhadap pentingnya makanan tambahan
1. Pemerintah tidak memberikan biaya
pengadaan PMT di posyandu untuk balita gizi buruk 2. Tidak adanya persediaan PMT untuk setiap Persentase Balita Kurus Mendapat Makanan 13 PMT Pada Balita Gizi Buruk bulannya di posyandu Tambahan 3. Faktor sosial ekonomi yang rendah 4. Kurangnya pemahaman ibu terhadap pentingnya pemberian makanan tambahan untuk balita gizi buruk 1. Kurangnya pemahaman ibu tentang manfaat pentingnya inisiasi menyusui dini 2. Banyaknya ibu yang bekerja di luar rumah 3. Lebih memilih susu formula dikarenakan Persentase Bayi Baru Lahir Mendapat Inisiasi banyaknya promosi terhadap produk- 14 Peningkatan ASI Ekslusif Melalui IMD Menyusui Dini (IMD) produk susu formula dipasaran 4. Tidak adanya dukungan dari keluarga jika ibu mengalami kesulitan saat memberikan ASI 5. Kurangnya volume ASI