Anda di halaman 1dari 7

ANALISA SITUASI

DI SUSUN OLEH

JESIKA MAHARANI

2015 31 007

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURAHIM JAMBI

2017/2018
ANALISA SITUASI

No. JENIS PROGRAM INDIKATOR PENYEBAB


1. Sebagian besar ibu anak penderita gizi
buruk menolak anaknya untuk di rujuk
dengan alasan tidak adanya biaya untuk
berobat
2. Petugas ragu untuk meyakinkan penderita
tentang biaya pengobatan dan perawatan
karena petugas juga tidak tahu tentang
Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapatkan dana rujukan penderita gizi buruk
1 Penanganan Gizi Buruk
Perawatan 3. Perawatan dan pelaporan balita gizi buruk
yang dirujuk, yang menolak untuk dirujuk,
yang sembuh atau yang meninggal tidak
bersedia untuk dicatat. Hal ini
mengakibatkan petugas tidak mengetahui
jumlah balita gizi buruk yang mendapatkan
perawatan

1. Kurangnya kehadiran balita di Posyandu


2. Pelayanan di Posyandu tidak lengkap
3. Pengetahuan Kader masih rendah
4. Kemampuan petugas dalam pemantauan
2 Pemantauan Pertumbuhan Balita Cakupan Penimbangan D/S
pertumbuhan dan konseling masih lemah
5. Masih kurangnya pemahaman keluarga
dan masyarakat terhadap pemantauan
pertumbuhan balita
3 Distribusi TTD Pada Ibu Hamil Cakupan Pendistribusian Tablet Tambah Darah 1. Ibu hamil tidak paham terhadap
(TTD) pentingnya TTD pada saat kehamilan
2. Ibu hamil tidak mengetahui efek samping
yang ditimbulkan jika tidak mengkonsumsi
TTD
3. Kelalaian petugas tidak menjelaskan
tentang kemungkinan terjadinya efek
samping dan bagaimana cara mengatasi
jika ibu hamil mengalami Anemia
4. Tidak adanya dorongan dari keluarga
tentang pentingnya mengkonsumsi TTD
saat hamil
1. Kurangnya pemahaman ibu tentang
manfaat pentingnya pemberian ASI
ekslusif bagi bayi
2. Banyaknya ibu yang bekerja di luar rumah
3. Lebih memilih susu formula dikarenakan
4 ASI Ekslusif Cakupan Pemberian ASI Ekslusif
banyaknya promosi terhadap produk-
produk susu formula dipasaran
4. Tidak adanya dukungan dari keluarga jika
ibu mengalami kesulitan saat memberikan
ASI
1. Tidak adanya pencatatan dan pelaporan
balita yang kekurangan Vit. A
Cakupan Pemberian Vitamin A Untuk Anak 2. Tidak adanya pengajuan permintaan
5 Distribusi Kapsul Vit. A Balita
Umur 6-59 Bulan kapsul Vit.A
3. Tidak berkoordinasi dengan petugas
kesehatan lainnya
1. Tidak adanya pencatatan dan pelaporan ibu
6 Distribusi Kapsul Vit. A Ibu Nifas Cakupan Pemberian Vitamin A Ibu Nifas nifas yang kekurangan Vit. A
2. Tidak adanya pengajuan permintaan
kapsul Vit.A
3. Tidak berkoordinasi dengan petugas
kesehatan lainnya
4. Petugas tidak memberikan penyuluhan
terhadap bahaya kurangnya Vut. A
terhadap ibu nifas
1. sebagian KMS juga di pegang oleh kader
bukan dipegang orang tua balita, sehingga
orang tua balita tidak dapat memantau
pertumbuhan balitanya melalui KMS.
Beberapa posyandu menyatakan alasan
kalau KMS dipegang oleh ibu balita maka
akan beresiko ; KMS akan hilang, KMS
akan rusak, KMS lupa dibawa ketika akan
menimbang balita di posyandu.
Persentase Balita Di Bawah Garis Merah
7 Pemantauan Status Gizi Balita 2. Ibu jarang membawa anaknya ke posyandu
(BGM)
karena takutanak nya di bilang gizi buruk
3. Anak mengalami penyakit infeksi
4. Ibu tidak memberikan ASI ekslusif selama
6 bulan
5. Adanya masalah sosial dan ekonomi
6. Tidak di berikannya makanan yang bergizi
7. Pola makan anak yang salah
8. Tidak adanya survey petugas ke lapangan
untuk mencari balita gizi buruk
1. Ibu tidak memberikan ASI ekslusif selama
6 bulan
2. Tidak diberikannya makanan tambahan
3. Faktor sosial dan ekonomi yang rendah
4. Ibu yang bekerja tidak mengetahui status
gizi sang anak
5. sebagian KMS juga di pegang oleh kader
Persentase Balita Yang Tidak Naik Berat
8 Pemantauan Status Gizi Balita bukan dipegang orang tua balita, sehingga
Badan (T)
orang tua balita tidak dapat memantau
pertumbuhan balitanya melalui KMS.
Beberapa posyandu menyatakan alasan
kalau KMS dipegang oleh ibu balita maka
akan beresiko ; KMS akan hilang, KMS
akan rusak, KMS lupa dibawa ketika akan
menimbang balita di posyandu.
1. Kader tidak melakukan
penyuluhan/menyampaikan informasi
tentang pola asuh balita
2. Tidak adanya motivasi orang tua yang
mempunyai balita bermasalah agar mau
merujuk anaknya sehingga mendapat
pelayanan yang lebih baik
Persentase Balita Yang Tidak Naik Berat
9 Pemantauan Status Gizi Balita 3. Faktor sosial ekonomi yang rendah
Badan Dua Kali Berturut-turut (2T)
sehingga orang tua anak tidak mau
membawa anak untuk diberikan perawatan
4. sebagian KMS juga di pegang oleh kader
bukan dipegang orang tua balita, sehingga
orang tua balita tidak dapat memantau
pertumbuhan balitanya melalui KMS.
Beberapa posyandu menyatakan alasan
kalau KMS dipegang oleh ibu balita maka
akan beresiko ; KMS akan hilang, KMS
akan rusak, KMS lupa dibawa ketika akan
menimbang balita di posyandu.
1. Status gizi ibu saat hamil IMT <18.5
2. Usia ibu yang masih muda atau terlalu tua
pada saat hamil
Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir
10 Pemantauan Status Gizi Balita 3. Ibu mengalami anemia saat hamil
Rendah (BB<2500gram)
4. Melahirkan bayi kembar
5. Keadaan sosial dan ekonomi
6. Bayi lahir prematur
1. Ibu hamil tidak paham terhadap bahaya
dari anemia pada saat kehamilan
2. Ibu hamil tidak mengetahui efek samping
yang ditimbulkan jika tidak mengkonsumsi
TTD
3. Kelalaian petugas tidak menjelaskan
11 Pemantauan Anemia Ibu Hamil Persentase Anemia Ibu Hamil
tentang kemungkinan terjadinya efek
samping dan bagaimana cara mengatasi
jika ibu hamil mengalami Anemia
4. Tidak adanya dorongan dari keluarga
tentang pentingnya mengkonsumsi TTD
saat hamil
1. Pemerintah tidak memberikan biaya
pengadaan PMT di posyandu untuk ibu
hamil KEK
Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronis
12 PMT Pada Ibu Hamil KEK 2. Tidak tersedianya PMT untuk setiap
(KEK) Dapat Makanan Tambahan
bulannya di posyandu
3. Faktor sosial ekonomi yang rendah
4. Kurangnya pemahaman ibu terhadap
pentingnya makanan tambahan

1. Pemerintah tidak memberikan biaya


pengadaan PMT di posyandu untuk balita
gizi buruk
2. Tidak adanya persediaan PMT untuk setiap
Persentase Balita Kurus Mendapat Makanan
13 PMT Pada Balita Gizi Buruk bulannya di posyandu
Tambahan
3. Faktor sosial ekonomi yang rendah
4. Kurangnya pemahaman ibu terhadap
pentingnya pemberian makanan tambahan
untuk balita gizi buruk
1. Kurangnya pemahaman ibu tentang
manfaat pentingnya inisiasi menyusui dini
2. Banyaknya ibu yang bekerja di luar rumah
3. Lebih memilih susu formula dikarenakan
Persentase Bayi Baru Lahir Mendapat Inisiasi banyaknya promosi terhadap produk-
14 Peningkatan ASI Ekslusif Melalui IMD
Menyusui Dini (IMD) produk susu formula dipasaran
4. Tidak adanya dukungan dari keluarga jika
ibu mengalami kesulitan saat memberikan
ASI
5. Kurangnya volume ASI

Anda mungkin juga menyukai