Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086


Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

RONA AWAL LINGKUNGAN CALON TAPAK PLTN


STUDI KASUS MUNTOK, KAB. BANGKA BARAT

Lilin Indrayani
Direktorat Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir -BAPETEN

ABSTRAK
RONA AWAL LINGKUNGAN CALON TAPAK PLTN STUDI KASUS MUNTOK, KAB.
BANGKA BARAT. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2006 tentang Perizinan Reaktor
Nuklir menyatakan bahwa persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh pemegang izin baik pada tahap tapak,
konstruksi, komisioning, operasi sampai dekomisioning instalasi nuklir termasuk PLTN adalah hasil studi
tapak dan program pemantauan lingkungan pada setiap tahapan perizinan instalasi nuklir. Salah satu
komponen lingkungan yang digunakan sebagai dasar dalam program pemantauan lingkungan adalah data
rona awal lingkungan. Data rona awal lingkungan pada tahap tapak dapat dipergunakan sebagai dasar dalam
mengendalikan dan memverifikasi seluruh aktivitas yang kemungkinan berdampak terhadap lingkungan
akibat adanya kegiatan pada setiap tahapan pembangunan dan pengoperasian PLTN baik pada kondisi normal
maupun kondisi kecelakaan. Oleh karena itu BAPETEN sebagai Badan Pengawas yang memiliki tujuan
untuk menjamin keselamatan pekerja, masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup yang
memiliki beberapa perangkat pengawasan dalam rangka antisipasi pembangunan PLTN di Indonesia penting
untuk memperhatikan data rona awal lingkungan pada calon tapak PLTN. Dalam makalah ini dijelaskan
beberapa data rona awal lingkungan studi kasus Muntok, Kab. Bangka barat yang berguna untuk
menggambarkan status dan kondisi lingkungan pada calon tapak PLTN dimasa mendatang.

ABSTACT
THE ENVIROMENTAL BASELINE OF FUTURE NUCLEAR POWER PLAT SITING ON
CASE STUDIES OF MUNTOK, WEST BANGKA. Based on Government Regulation Number 43 Year 2006
on Nuclear Reactor Licensing stated that the technical requirements to be met by either licences at the stage
of siting, construction, commissioning, operation to decommissioning of nuclear installations including
Nuclear Power Plants (NPP) are the results of the site studies and environmental monitoring programs at
each stage of the installation nuclear permiting. One of the environmental components that are used as
environmental monitoring program is the environment baseline data. Environmental baseline data on the
siting stage can be used as a basis to control and verify all the activities that may impact on the environment
resulting from activities at each stage of development and operation of Nuclear Power Plants (NPP) either
under normal conditions and accident conditions. Therefore BAPETEN as Regulatory Body which has the
aim to guarantee the safety of workers, communities and the protection of the environment that has several
monitoring tools in order to anticipate the development of nuclear power plant (NPP) in Indonesia is
important to pay attention to the environment baseline data at potensially site of nuclear plants. In this paper
described some of environment baseline data study case on Muntok, Bangka west that is useful to describe
the environmental status and conditions on the prospective future nuclear power plant (NPP) siting.

LATAR BELAKANG pemantauan rona awal lingkungan pada


calon tapak PLTN.
Undang-undang nomor 30 tahun 2007
tentang energi memasukkan nuklir sebagai Berdasarkan Peraturan Pemerintah 43
sumber energi nasional dalam kelompok tahun 2006 tentang Perizinan Reaktor Nuklir
energi baru dan terbarukan. Undang- menyatakan bahwa persyaratan teknis yang
undang nomor 17 tahun 2007 tentang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin dari
Rencana Pembangunan Jangka Panjang BAPETEN adalah hasil studi tapak dan
Nasional (RPJPN) mengamanatkan bahwa program pemantauan lingkungan pada tapak
rencana pemanfaatan PLTN di Indonesia. dan pada instalasi PLTN baik pada tahap
Terkait dengan rencana tersebut di atas, tapak, konstruksi, komisioning, operasi dan
BAPETEN sebagai badan pengawas yang dekomisioning. Salah satu komponen
memiliki tujuan untuk menjamin lingkungan yang digunakan dasar dalam
keselamatan pekerja, masyarakat serta program pemantauan lingkungan adalah data
perlindungan terhadap lingkungan hidup rona awal lingkungan. Data rona awal
memiliki beberapa perangkat pengawasan lingkungan pada tahap tapak dapat
dalam rangka antisipasi pembangunan PLTN dipergunakan sebagai dasar dalam
di Indonesia salah satunya adalah mengendalikan dan memverifikasi seluruh

311
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

aktivitas yang kemungkinan berdampak instalasi nuklir di kemudian hari. Salah


terhadap lingkungan akibat adanya kegiatan satu alat bukti indikasi kontaminasi
pada tahapan pembangunan, pengoperasian lingkungan adalah perlu dilakukan
sampai dekomisioning instalasi PLTN baik pengambilan sampel lingkungan yang
pada kondisi normal maupun kondisi akan dibandingkan dengan data rona
kecelakaan. awal lingkungan.
Rona awal lingkungan adalah data yang
dikumpulkan yang merupakan komponen
II. RONA AWAL LINGKUNGAN KAB.
lingkungan yang menggambarkan kondisi
BANGKA BARAT
dan kualitas lingkungan pada calon tapak.
Kegiatan pengumpulan data rona awal Perhatian masyarakat nuklir baik
lingkungan bertujuan untuk: pihak pemerintah, LSM maupun masyarakat
umum pemerhati nuklir akhir-akhir ini
a. Menentukan Status Kualitas
perhatiannya tertuju pada Kabupaten Bangka
Lingkungan.
barat yang selalu disebut-sebut sebagai calon
• Merupakan tugas dan tanggung tapak PLTN. Kabupaten Bangka barat secara
jawab Badan Pengawas untuk geografis terletak diantara 105°.00’-
menentukan status kualitas 106°.00’BT dan 01°.00’- 02°.10’ LS.
lingkungan pada daerah tertentu dan Adapun secara administrasi mempunyai
waktu tertentu khususnya pada batas-batas wilayah sebagai berikut :
calon tapak PLTN.
• Sebelah Utara : Laut Natuna
• Memberi informasi kepada pihak
• Sebelah Timur : Kabupaten Bangka
yang berkepentingan misalnya
publik tentang kualitas lingkungan • Sebelah Selatan : Selat Bangka dan
pada daerah dan waktu tertentu. kabupaten Bangka
• Mengevaluasi kecenderungan • Sebelah Barat : Selat Bangka
kualitas atau perubahan lingkungan Menurut data BPS Kab. Bangka
pada tahapan kegiatan Barat terakhir (November 2008), luas
pembangunan dan pengoperasian wilayah total Kab. Bangka Barat adalah.
pada calon tapak PLTN. yang 2.820,61 km2 terdiri dari 5 (lima)
• Sebagai panduan atau acuan dalam kecamatan yaitu Muntok, Simpang Teritip,
pemulihan kondisi lingkungan pada Kelapa, Jebus dan Tempilang. Luas daratan
tahap dekomisioning. kurang lebih 2.820,61 km2. Sedangkan untuk
• Sebagai panduan atau acuan dalam luas wilayah laut kewenangan yaitu selebar
pemulihan lingkungan akibat 4 (empat) mil laut ditarik dari garis pantai/
terjadinya kecelakaan yang batas terluar pantai sekitar 202.758 Ha.
berpotensi mengakibatkan
TOPOGRAFI DAN MORFOLOGI
kontaminasi lingkungan.
WILAYAH
b. Menentukan kebijakan pengelolaan
Ketinggian daerah yang paling
lingkungan
dominan di kabupaten bangka barat 0 – 25
Data yang diperoleh dapat meter dpl (diatas permukaan laut) sehingga
digunakan dasar pertimbangan, menunjukkan seolah ada lahan rendah yang
penyusunan dan evaluasi kebijakan memisahkan antara wilayah Kecamatan
terhadap kegiatan pengelolaan Jebus dengan wilayah lainnya di Bangka
lingkungan yang akan dilakukan, Barat. Bagian lahan rendah tersebut adalah
misalnya penetapan tingkat radiasi, persambungan antara komplek sungai
pengendalian teknologi yang akan Kampak dan Komplek sungai Antam.
dipakai, pengendalian limbah Puncak tertinggi di bangka barat adalah
radioaktif,dll. Gunung Menumbing dikecamatan Muntok
dengan ketinggian sekitar 445 meter diatas
c. Menegakkan Hukum Lingkungan
permukaan laut. Adapun bukit yang
Dalam mengawasi penerapan termasuk dataran rendah tersebut adalah
peraturan perundang-undangan atau bukit Kelumpang, Bukit Kukus, Bukit
untuk membuktikan indikasi terjadinya Mayang, Bukit Penyambung, Bukit Kebon
dampak lingkungan akibat Kapit, Bukit Pasukan, Bukit Penyambung,
pembangunan dan pengoperasian

312
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Bukit Telimpung yang ketinngiannya dengan Glei humus serta Regosol


bervariasi antara 150 m sampai 200 m. kelabu muda berasal dari endapan pasir
dan tanah liat.
SIFAT TANAH
A. Jenis tanah B. Tekstur Tanah
Jenis tanah kabupaten bangka barat Tektur tanah merupakan alat ukur
yang terletak di ujung barat pulau Bangka yang dapat menunjukkan perbandingan
didominasi oleh jenis tanah asosiasi podsolik relatif antara partikel-partikel tanah pasir,
coklat ke kuning-kuningan dengan bentuk tanah liat dan debu. Tingkat kehalusan
wilayah berombak dan bergelombang. partikel tanah adalah tekstur halus, sedang
Kondisi tanah di Kab. Bangka Barat dan kasar. Berdasarkan klasifikasi tersebut,
mempunyai PH rata-rata dibawah 5, yang Tekstur tanah di Kab. Bangka Barat
didalamnya mengandung mineral biji timah didominasi tekstur sedang.
dan bahan galian lainnya seperti pasir
kwarsa, kaolin, batu gunung dan lain-lain.
Bentuk dan Keadaan tanah di Kab. Bangka IKLIM
Barat adalah sebagai berikut (Sumber BPS
Kabupaten Bangka Barat memiliki
Kab. Bangka barat Tahun 2007) :
iklim tropis type A. Berdasarkan data dari
• 4 % berbukit seperti bukit Menumbing, stasiun Meteorologi Pangkal Pinang Tahun
dengan jenis tanahnya adalah kompleks 2007, suhu udara maksimal Kab. Bangka
podsolik coklat kekuning-kuningan dan Barat adalah 28,3 Celsius dan minimal 26,2
litosol dari batu plutonik masam. derajat Celcius. Sedangkan kelembaban
• 51% berombak dan bergelombang udara bervariasi antara 71- 88%.
dengan jenis tanah asosiasi podsolik Berdasarkan catatan tahun 2007 curah hujan
coklat kekuning-kuningan dengan total 1,760,64 mm,atau rara-rata sebesar
bahan induk komplek batu pasir kwarsit 146,72 mm/bulan dan banyaknya hari hujan
dan batuan plutonik masam rata-rata sebesar 9,75 hari. Musim
• 20% lembah/ datar dengan jenis tanah penghujan rata-rata terjadi pada bulan
asosiasi podsolik , berasal dari komplek Oktober sampai Mei. Intensitas penyinaran
batu pasir dan kwarsit. matahari rata-rata bervariasi antara 30,0-
• 25 % rawa dan bencah datar engan jenis 70,41 % dan tekanan udara antara 1.008,1
tanah asosiasi alluvial hidromotif MB – 1.010,8 MB.

Gambar 1. sifat tanah coklat kekuning-kuningan terdiri dari pasir, kerikil dan bebatuan
dengan kontur yang bergelombang

313
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

HIDROLOGI pasang. Banjir periodik tersebut terjadi


sebagai limpasan/luasan air sungai, terutama
Pola Hidrologi diidentifikasi
yang perbedaan tinggi dengan muara
menurut daerah aliran Sungai (DAS) di
(permukaan laut) tidak terlalu besar, seperti
wilayah Kab, Bangka barat yang mempunyai
pada sungai Muntok asin
arah aliran masing-masing ke laut Natuna,
Selat Bangka dan Teluk Kelabat.
GEOLOGI
Keberadaan sungai di kab. Bangka Barat
sering berubah-ubah seriring banyaknya Sebaran karakter geologi di
penambangan liar disekitar DAS. Beberapa Kabupaten Bangka Barat didasarkan pada
sungai yang relatif besar jika dibandingkan batuan penyusunnya. Jenis batuan terdiri
sungai lainnya yaitu : dari batuan Aluvial, batuan Bintan, batuan
Filit, Formasi Bintan, dan Granit.
• Sungai kampak yang mengalir ke arah
barat yaitu ke Teluk Kampak (Laut 1. Batuan Granit merupakan batuan beku
Natuna) yang terletak di kecamatan atau malihan (igneous atau
Jebus. metamorphic rocks) batuan ini
• Sungai Mancong/Sungai Jering yang mempunyai potensi dan prospek ait
mengalir kearah selatan yaitu ke selat tanah sangat rendah.
Bangka yang terletak di Kecamatan
2. Batuan aluvial terdapat sebagian besar
Kelapa
disebelah selatan kecamatan Muntok,
• Sungai Antan yang mengalir kearah bagian selatan kecamatan dan bagian
timur yaitu keteluk Kelabat yang timur kecamatan Jebus. Batuan aluvial
terletak di Kecamatan Jebus. ini merupakan sedimen lepas atau
Selain Sungai, badan air yang setengah padu seperti kerikil, pasir,
merupakan air pemukaan yang banyak lanau, lempung. Sebaran jenis batuan
terdapat di kabupaten Bangka barat adalah aluvial ini terdapat pada catchment area
Kolong yaitu air yang tertampung dalam Sungai Kampak, Sungai Jering/
lubang bekas galian tambang timah. Mancung, Sungai Menduyung, dan
Sejumlah kolong yang terdapat kab. Bangka Sungai Sukai. Batuan ini mempunyai
barat yaitu Kolong Terabek , Kolong potensi dan prospek air tanah sedang.
Berang, Kolong sekar Biru, Kolong Ketap, 3. Batuan Bintan, tersebar dibagian timur
Kolong Hijau dan Kolong Panca. Selain itu Kab. Bangka barat yaitu bagian timur
terdapat juga rawa-rawa yang merupakan kecamatan Jebus, Bagian Timur
tampungan air permukaan. kecamatan Kelapa, dan Bagian Timur
Sistem penyediaan air minum kecamatan tempilang.
PDAM kecamatan Muntok ( Sumber : 4. Batuan Filit, terdapat di bagian selatan
Kajian Potensi Air untuk kabupaten Bangka kecamatan Jebus, bagian timur
Barat, Bappeda Kabupaten Bagka Barat kecamatan Kelapa.
Tahun 2007) berasal dari sumber air bersih
perpipaan yang dikelola oleh PDAM
STATUS DAN FUNGSI HUTAN.
Muntok diambil dari tiga buah sumber air
yaitu Kolong Menjelang, Sungai Daeng Dominan Wilayah Kab. Bangka
(sungai Babi) dan Mata air Gunung Barat adalah hutan. Kajian penetapan pola
Menumbing. Saat ini PDAM kecamatan ruang yang terkait dengan fungsi hutan
Muntok hanya mengandalkan sumber air yang ada terutama ditetapkan untuk kawasan
dari Kolong Menjelang yang mempuyai luas lindung yang berupa hutan maupun
3 ha dengan debit 15 l/dt, mengingat debit budidaya yang berupa hutan, maka terlebih
air yang dihasilkan mata air Gunung perlu dilakukan kajian terhadap penetapan
Menumbing relatif kecil sekitar 5 l/dt. fungsi hutan yang ada di kabupaten bangka
barat. Dari data Dinas Pertanian dan
DRAINASE Kehutanan Kabupaten Bangka barat
diperoleh data kawasan hutan di Kab.
Dengan karakter topografi wilayah Bangka Barat yang terdiri dari Hutan
dengan pola aliran sungai, ada permasalahan Konservasi (HK), Hutan Lindung/ Hutan
dalam drainase wilayah ini terutama kota Lindung Pantai, dan Hutan Produksi yang
Muntok, berupa adanya banjir periodik pada
musim penghujan dan pada saat air laut

314
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

2.8 PENGGUNAAN LAHAN Jalan Kabupaten sepanjang 421, 42 km.


Jalan Negara merupakan jaringan jalan yang
Status Penggunaan Lahan di
membentuk sumbu utama di wilayah
kawasan kab. Bangka barat Tahun 2007
Kabupaten bangka barat yang
(data Badan Perencanaan Daerah Kab.
menghubungkan tanjung kalian –Muntok-
Bangka Barat) adalah sebagai berikut:
Simpang Teritip –Kelapa- batas Kabupaten
Ke Pangkal Pinang. Jalan Kabupaten dan
Jalan Propinsi serta jalan lokal dominan
Tabel 1. Tata guna Lahan Kab. Bangka merupakan cabang dari jalan negara. Oleh
Barat karena itu pola jaringan jalan yang ada pada
JENIS dasarnya merupakan pola “tulang ikan” .
No LUAS (ha) Beberapa titik pertemuan atau persimpangan
PENGGUNAAN
1 Hutan 17.351,65 antara jalan negara dengan jalan-jalan
2 Hutan Rawa 26.859,26 lainnya muntok, air limau, mayang,
3 Rawa 10.255,76 pelangas, simpang teritip, ibul, kacung,
4 Semak Belukar 59.669,33 dendang, simpang bulin, kelapa, dan
5 Bekas Galian 878,49 simpang tempilang. Sebagai kelengkapan
Tambang dari pergerakan transportasi jalan raya,
6 Tambang 11.070,07 dewasa ini ada 3 terminal dikab. Bangka
barat, yaitu:
7 Tegalan-Ladang 93.747,40
8 Perkebunan 61.355,50 • Terminal Muntok yang merupakan
9 Sawah 134,73 terminal utama di kab.bangka barat
10 Pemukiman 3.185,71 yang melayani trayek antar propinsi ke
11 Pasir Darat 247,56 palempang antar kabupaten di pulau
12 Tanah Kosong 640,63 bangka antar kecamatan di bangka barat
13 Sungai 1.909,55 dan lokal sekitar kota dan kecamatan
muntok.
• Terminal Parit Tiga Jebus yang lebih
JUMLAH DAN DISTRIBUSI merupakan sub-terminal yang melayani
PENDUDUK trayek antar kabupaten (ke sungailiat)
Jumlah Penduduk Kabupaten antar kecamatan (ke muntok,
Bangka Barat Tahun 2007 adalah sebesar tempilang)dan lokal di kecamatan jebus
142.574 jiwa (Sumber Dinas Kependudukan • Terminal Kelapa yang lebih merupakan
dan Catatan Sipil Kab. Bangka Barat Tahun terminal perlintasan ataupun sub
2008) yang terdiri dari jumlah penduduk terminal yaitu melayani perlintasan
laki-laki 73.292 jiwa dan jumlah penduduk Muntok- Kelapa- Pangkal pinang.
perempuan 69.282 jiwa . Kalau dilihat dari
b. Prasarana Pelabuhan Laut dan
tabel diatas Untuk selang waktu tahun 2001
Penyebrangan
– 2007 Kabupaten Bangka Barat
Mempunyai angka laju pertumbuhan Pada saat ini Kab. Bangka Barat memiliki 5
penduduk (LPP) sebesar 2,38 %. Sementara pelabuhan penyebrangan yaitu:
bila dilihat dinamikanya pertumbuhan
• Pelabuhan Muntok yang terletak di
penduduk tiap tahun pada selang waktu
Simpul perkotaan Muntok (Kel.
antara 2001 sampai 2007 ada beberapa
Tanjung Kec.Muntok) yang melayani
kecamatan yang mengalami pertumbuhan
pergerakan barang dan penumpang
sangat tinggi dan ada juga yang malahan
negatif pertumbuhannya atau berkurang • Pelabuhan Tanjung Kelian diujung
jumlah penduduknya barat Pulau Bangka yang terletak di
desa Air Putih Kecamatan Muntok,
yang melayani angkutan penyeberangan
PRASARANA TRANSPORTASI
Muntok- Palembang.
a. Prasarana Transportasi Darat • Pelabuhan Tanjung Ru, di Desa Bukit
Jaringan jalan yang ada di kab. Kecamatan Jebus yang melayani
Bangka barat terdiri dari Jalan Negara, Jalan penyebrangan ke Belinyu dengan
Provinsi dan jalan Kabupaten. Berdasarkan menggunakan perahu rakyat dan
Tahun 2007 Jalan Negara sepanjang 81,00 bahkan perahu nelayan, untuk
km, Jalan Propinsi sepanjang 46, 80 km dan menyebrangkan orang dan barang.

315
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

• Pelabuhan Kayu arang terletak di desa pariwisata yang terkenal dengan pantainya
kayu arang Kecamatan Kelapa yang yang indah.
dahulu merupakan pelabuhan
KESIMPULAN
penyebrangan Palembang-Katu arang
yang dewasa ini tidak dimanfaatkan BAPETEN sebagai badan pengawas
lagi untuk itu, sehingga pada lokasi yang memiliki tujuan untuk menjamin
pelabuhan ini lebih banyak dipakai keselamatan pekerja, masyarakat serta
sebagai tambatan perahu nelayan. perlindungan terhadap lingkungan hidup
memiliki beberapa perangkat pengawasan
SEKTOR EKONOMI dalam rangka antisipasi pembangunan PLTN
di Indonesia salah satunya adalah
Masyarakat Muntok dari zaman pemantauan rona awal lingkungan pada
belanda hingga kini terkenal dengan timah calon tapak PLTN. Rona awal merupakan
dan perkebunan lada. Timah Muntok pedoman/acuan untuk menentukan kualitas
merupakan sumber tambang timah terbesar lingkungan calon tapak PLTN khususnya
di Indonesia. Penambangan timah oleh kapal tapak Muntok, Kab. Bangka Barat pada
hisap diperairan laut merupakan bentuk tahap pembangunan dan pengoperasian
ekspansi pertambangan timah yang sampai dekomisioning PLTN dimasa
dilakukan di darat, akhir-akhir ini disoroti mendatang.
sebagai bentuk kegiatan perusakan
lingkungan. Usaha industri yang banyak di
kab.bangka barat adalah industri yang DAFTAR PUSTAKA
mendukung pertambangan timah misalnya 1 Data Kependudukan, Dinas
industri pengolahan biji timah (smelter). Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.
Sesuai dengan kondisi geografisnya yang Bangka Barat, Tahun 2008 .
terletak diperairan dekat laut yang kaya akan 2 Data Dinas Pertanian dan Kehutanan
keanekaragaman hayati laut, penduduk Kabupaten Bangka barat tentang
sekitar pesisir pada umumnya memiliki mata penggunaan lahan Kab. Bangka Barat.
pencaharian sebagai nelayan. Daerah 3 Data Meteorologi dari stasiun
Teresterial yang didominasi dengan hutan Meteorologi Pangkal Pinang Tahun
sekarang ini banyak berubah menjadi lahan 2007
tanaman hutan industri seperti karet, kelapa 4 Data dari BPS Kab. Bangka barat
sawit, dan lahan hutan yang diubah menjadi Tahun 2007.
perkebunan antara lain perkebunan lada. 5 Kajian Potensi Air untuk kabupaten
Selain bekerja pada pemerintahan, hanya Bangka Barat, Bappeda Kabupaten
sebagian kecil masyarakat bergerak dibidang Bagka Barat Tahun 2007.
jasa misalnya jasa untuk mendukung

316

Anda mungkin juga menyukai