Anda di halaman 1dari 7

EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No.

1 Januari 2014; 29 - 34

ANALISIS KINERJA KONDENSOR


TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN VAKUM
DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON

Maulana Fatkhurrahman
Bono, Wiwik Purwati Widyaningsih
Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Semarang, 50275, PO BOX 6199 / SMS
Telp. (024) 7473417, 7499585, Faks. (024) 7472396
http://www.polines.ac.id, e-mail : secretariat@polines.ac.id

Abstrak
Tujuan analisis kinerja kondensor di PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan PLTGU Cilegon terhadap
pengaruh perubahan tekanan vakum adalah untuk mengetahui seberapa besar nilai tekanan vakum di
dalam kondensor yang perlu dijaga kevakumannya sehingga didapatkan efisiensi kinerja kondensor yang
baik dan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan tekanan vakum di dalam kondensor.
Metode yang digunakan untuk mencari nilai efisiensi kinerja kondensor terhadap perubahan tekanan
vakum adalah dengan metode perhitungan perpindahan panas NTU-effectiveness, sehingga didapatkan
nilai effectiveness sebagai nilai efisiensi kinerja kondensor. Dari hasil analisa perhitungan didapatkan
nilai efisiensi tertinggi pada tekanan vakum -711,74 mmHg yaitu 93.14 %. Sedangkan efisiensi terkecil di
dapatkan pada tekanan vakum -610,50 mmHg yaitu 75,42 %. Sehingga dapat diketahui bahwa semakin
kecil tekanan atau semakin besarnya vakum di dalam kondensor, semakin besar nilai efektivitas
kondensor.

Kata Kunci : efektivitas, tekanan vakum kondensor.

1. Pendahuluan kinerja turbin uap tersebut. Meskipun


Kondensor pada sistem turbin uap di terdapat sensor berupa diafragma pada LP
PLTGU Cilegon merupakan salah satu alat turbin apabila terjadi tekanan balik, namun
penting untuk mencapai efisiensi sistem yang dengan memperbaiki tekanan vakum itu
tinggi. Dimana kinerja kondensor sendiri sendiri lebih efisien dan mengurangi rugi-
dipengaruhi oleh perpindahan panas yang rugi. Beberapa hal yang dapat menyebabkan
baik, maka dari itu perlu dilakukan turunnya vakum pada kondensor sendiri
perhitungan kinerja kondensor sehingga adalah tube kondensor yang kotor, tekanan
didapatkan nilai efisiensi kondensor yang gland seal terlalu rendah, vacuum break
baik dengan variasi perubahan tekanan valve tidak menutup rapat, membrane turbin
vakum pada kondensor. Kondensor adalah mengalami keretakan, valve drain over flow
peralatan yang berfungsi untuk mengubah deaerator terbuka, steam trap condensasi ke
uap menjadi air. kondenser banyak yang rusak ,dan
Tekanan vakum kondensor sendiri kemampuan vacuum pump turun.
merupakan suatu parameter penting yang
menunjukan baik tidaknya efisiensi turbin 1.1. Kondensor
uap khususnya pada Low Pressure (LP) Kondensor merupakan alat penukar
turbin. Dimana semakin kecil vakum kalor (Heat Exchanger) yang berfungsi
kondensor mengakibatkan tekanan balik ke mengkondensasikan uap bekas dari turbin
LP turbin yang menyebabkan rusaknya sudu- tekanan rendah (Low Pressure Turbine)
sudu akhir LP turbin sehingga menurunkan menjadi titik-titik air (air kondensat) dan air
efisiensi turbin uap dan semakin baik vakum yang terkondensasi menjadi air ditampung
pada kondensor dapat meningkatkan efisiensi pada Hotwell. Selanjutnya air tersebut
LP turbin uap itu sendiri. Tetapi di dalam disirkulasikan kembali ke boiler untuk
kondensor itu sendiri tekanannya tidak boleh diproses kembali menjadi uap. Di dalam
terlalu vakum, karena dapat mempengaruhi kondensor terdapat siklus yang saling
29
Analisis Kinerja Kondensor Terhadap Perubahan Tekanan Vakum (Maulana F, Bono, Wiwik Purwati W)

berkaitan, yaitu siklus fluida panas dari uap laut. Posisi kondensor umumnya terletak
keluaran turbin tekanan rendah dan siklus air dibawah turbin sehingga memudahkan
pendingin yang diperoleh dari air laut, yang aliran uap keluar turbin untuk masuk
mana keduanya saling bersilangan arah kondensor karena gravitasi.
(croos flow). Uap bekas turbin tekanan
rendah sebagai fluida panas dalam bentuk
yang berada di luar pipa kondensor akan
melepaskan kalor ke air pendingin yang
melewati pipa (tube) di dalam kondensor Uap
sebagai fluida dingin.
Kondensor dengan menurunkan Air
Pendingin
tekanan hilir atau menurunkan tekanan
absolut di dalamnya, efisiensi instalasi
meningkat dan aliran uap pun berkurang
untuk suatu keluaran instalasi yang tetap.
Makin rendah tekanan, makin besar efek ini.
Jadi, dari segi termodinamika, penting sekali
menggunakan suhu air pendingin yang
serendah mungkin.

Gambar 2 Aliran uap pada kondensor


Sumber : (Mitsubishi Heavy Industries,
2004)

1.3. Tekanan Vakum Kondensor

Kondensor ini parameter kerjanya


dipantau berdasarkan memiliki nilai vakum
atau pressure yang dihasilkan. Nilai vakum
kondensor ini akan mempengaruhi
bagaimana kinerja steam turbine bekerja.
Gambar 1 Kondensor PLTGU Cilegon Pengaruh vakum kondensor pada sistem
Sumber : (Mitsubishi Heavy Industries, PLTU ada paling tidak ada dua hal. Pertama
2004) meningkatkan beban turbin uap. Vakum
kondensor akan mempengaruhi tinggi rendah
1.2. Prinsip Kerja Kondensor beban yang dihasilkan oleh turbin uap.
Prinsip kerja kondensor proses Apabila vakum tinggi dengan jumlah energi
perubahannya dilakukan dengan cara masuk turbin yang sama akan di dapat beban
mengalirkan uap ke dalam suatu ruangan yang lebih tinggi. Kedua, meningkatkan
yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir effisiensi pembangkitan. Efisiensi yang
di luar pipa-pipa (shell side) sedangkan air dihasilkan akan berhubungan dengan energi
sebagai pendingin mengalir di dalam pipa- yang dibangkitkan. Semakin tinggi energi
pipa (tube side). Kondensor seperti ini yang dibangkitkan efisiensi juga akan naik.
disebut kondensor tipe surface (permukaan). Untuk nilai tekanan vakum kondensor sendiri
Kebutuhan air untuk pendingin di kondensor berasal dari konstruksi kondensor itu sendiri.
sangat besar sehingga dalam perencanaan Dari konstruksi awal kondensor itu dirancang
biasanya sudah diperhitungkan. Air sedemikan reupa untuk menghasilkan
pendingin diambil dari sumber yang cukup tekanan vakum di dalam kondensor ±-700
persediannya, yaitu dari danau, sungai atau mmHg.

30
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 1 Januari 2014; 29 - 34

1.4. Pengoperasian Pompa Vakum kondensor dapat dengan mudah diukur


Pompa vakum pada kondensor sendiri selama holding operation. Dalam
merupakan alat bantu pada kondensor. pengukuran ini dilakukan siklus tertutup,
Dimana pompa vakum ini berfungsi untuk yaitu udara dari dalam kondensor yang
menjaga nilai kevakuman di dalam ditarik secara terus menerus mengalir di
kondensor. Pompa vakum beroperasi saat dalam pompa vakum dan di separator tank,
sistem turbin uap dalam posisi start up, dimana untuk ejector by-pass valve, ejector
sehingga nilai kevakuman kondensor perlu motive air change-over valve, dan gas outlet
dijaga. Pengoperasian pompa vakum dibagi valve dalam posisi tertutup sehingga tidak
menjadi tiga tahapan, yaitu hogging ada udara yang keluar. Sehingga apabila
operation, holding operation, dan proses terdapat kebocora udara di dalam kondensor
pengukuran kebocoran kondensor. dapat langsung dibaca pada leak air flow
meter dengan satuan kg/h.
 Hogging Operation
Yaitu dimana saat pertama kali pompa 2. Metode Penelitian
vakum beroperasi untuk menarik tekanan Data penelitian didapat dari sektor
yang berada di dalam kondensor sehingga pembangkitan PT PLN (Persero) PLTGU
kondensor dalam keadaan vakum. Sehingga Cilegon, Data yang diperoleh antara lain
tekanan di dalam kondensor dapat dijaga berupa beban aktual, vakum kondensor,
nilainya kevakumannya. Untuk proses temperatur inlet dan outlet air laut,
hogging atau penarikan tekanan ini, kapasitas temperatur uap keluaran turbin uap tekanan
tekanan pada 339 mbar abs. dari gambar di rendah, dan temperatur air hotwell.
bawah dapat dilihat, udara atau gas dari Pengolahan data menggunakan metode
kondensor masuk melalui gas inlet valve perpindahan panas LMTD (Log Mean
ditarik oleh pompa vakum melewati Temperature Differensial) dan NTU-
separator tank yang akan memisahkan gas, Effectiveness.
kemudian udara keluar melalui gas outlet Data yang telah diolah, selanjutnya
valve. dipresentasikan dalam bentuk grafik yang
 Holding Operation nantinya akan dianalisis sesuai dengan
bentuk grafik yang terjadi. Dimana analisa
Yaitu operasi pompa vakum untuk
data dilakukan dengan bentuk grafik
mempertahankan tekanan vakum di dalam
hubungan efisiensi kinerja kondensor
kondensor. Tekanan vakum perlu dijaga
terhadap perubahan tekanan vakum, grafik
untuk menghasilkan efisiensi kinerja
hubungan laju perpindahan panas terhadap
kondensor yang baik. Proses holding berbeda
perubahan tekanan vakum, dan grafik
dengan proses hogging, dimana dapat dilihat
hubungan laju aliran uap terhadap perubahan
pada gambar, udara ditarik dari kondensor
tekanan vakum kondensor. Dari analisa
tanpa melewati ejector by-pass valve, namun
tersebut maka dapat diketahui pengaruh apa
melewati nosel menuju pompa vakum yang
saja yang menyebabkan perubahan tekanan
selanjutnya udara melewati separator tank
vakum pada kondensor.
untuk memisahkan udara dengan air. Udara
dari luar ditarik melalui ejector motive air
3. Hasil dan Pembahasan
change-over valve kemudian di campurkan
Hasil perhitungan yang telah
bersama udara yang ditarik dari kondensor
dilakukan, didapatkan data-data yang dapat
melalui pompa vakum kemudian masuk ke
digunakan sebagai pembanding antara data
dalam separator tank.
satu dengan data lainnya, sehingga dapat
dianalisis pengaruh perubahan tekanan
 Cara Menukur Kebocoran Kondensor
vakum terhadap perpindahan panas dan
Dengan menggunakan flow meter effectiveness dari kondensor yang
kebocoran udara (leak air flow meter) dekat mewujudkan kinerja kondensor tersebut.
separator, jumlah kebocoran dalam
31
Analisis Kinerja Kondensor Terhadap Perubahan Tekanan Vakum (Maulana F, Bono, Wiwik Purwati W)

Dimana untuk data hasil perhitungan telah serendah mungkin, hal ini yang akan
diurutkan berdasarkan nilai tekanan vakum mempengaruhi tekanan vakum di dalam
tinggi ke tekanan vakum terendah sebagai kondensor yang akan jenuh apabila
variabel analisis. temperatur air pendingin rendah. Namun
temperatur air pendingin yang di peroleh dari
3.1. Analisis Hubungan Tekanan Vakum air laut sendiri tidak bisa dipertahankan nilai
Kondensor Terhadap Temperatur Air temperatur yang rendah, sehingga keadaan
Pendingin ini tergantung musim lingkungan yang
terjadi pada waktu itu.
Grafik di bawah ini menyatakan
hubungan tekanan vakum kondensor
3.2. Analisis Hubungan Tekanan Vakum
terhadap temperatur air pendingin, untuk
Kondensor Terhadap Efektivitas
menganalisis bagaimana hubungan tekanan
Kondensor
vakum kondensor terhadap efisiensi kinerja
kondensor. Gambar grafik di bawah ini menyatakan
grafik hubungan tekanan vakum kondensor
50
terhadap efektivitas kondensor, untuk
48 menganalisis bagaimana hubungan tekanan
vakum kondensor terhadap kinerja
Temperatur Air Pendingin ( C)

46
kondensor.
44
94

92
42

90
40
88

38 86
Efisiensi (%)

84
36

82
34
-720 -700 -680 -660 -640 -620 -600 80
Tekanan Vakum Kondensor(mmHg)
78
Gambar 3 Grafik Hubungan Tekanan Vakum 76
Kondensor Terhadap Temperatur Air
74
Pendingin -720 -700 -680 -660 -640 -620 -600

Tekanan Vakum Kondensor (mmHg)

Grafik di atas menyatakan hubungan Gambar 4 Grafik Hubungan Tekanan


tekanan vakum terhadap temperatur air Kondensor Tehadap Efektivitas Kondensor
pendingin, dimana nilai temperatur air
pendingin yang semakin tinggi Grafik di atas menyatakan hubungan
mengakibatkan nilai tekanan vakum di dalam tekanan vakum kondensor tehadap efektivitas
kondensor semakin rendah yang dapat pada kondensor, dimana semakin besar
menurunkan efisiensi kinerja kondensor itu tekanan di dalam kondensor atau semakin
sendiri. Tekanan vakum tertinggi dihasilkan kecil vakum pada kondensor, maka semakin
pada temperatur air pendingin 35,03 ⁰C yaitu kecil pula efektivitas kondensor yang
-711,74 mmHg, tekanan vakum terendah dihasilkan. Efektivitas kondensor terbesar
dihasilkan pada temperatur air pendingin dihasilkan pada tekanan vakum kondensor -
49,02 ⁰C yaitu -605,75 mmHg. 711,74 mmHg yaitu 93,14 %. Sedangkan
Nilai tekanan vakum sendiri sangat efektivitas kondensor terkecil dihasilkan
dipengaruhi oleh temperatur air pendingin pada tekanan vakum kondensor -610,50
yang masuk ke dalam kondensor. Temperatur mmHg yaitu 75,42 %.
air pendingin yang diharapkan sendiri harus Efektivitas kondensor sendiri
dinyatakan dalam perhitungan perpindahan
32
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 1 Januari 2014; 29 - 34

panas NTU-effectiveness. Dalam analisis semakin besar nilai laju perpindahan panas
perhitungan ini, tekanan vakum kondensor yang terjadi pada kondensor.
mempengaruhi besarnya nilai effectiveness
1300
perpindahan panas di dalam kondensor.
Semakin vakum tekanan di dalam kondensor, 1200

sangat membantu meningkatkan kinerja 1100

kondensor dalam proses mengkondensasikan

Laju Perpindahan Panas (MW)


1000
uap hasil pembuangan ekstrasi turbin
900
menjadi air. Besar kecilnya nilai tekanan
800
vakum kondensor sendiri dipengaruhi
beberapa hal seperti temperatur air pendingin 700

yang rendah sangat membantu, karena 600


semakin rendah temperatur air pendingin, 500
maka semakin cepat uap hasil pembuangan
400
ekstrasi turbin terkondensasi, sehingga
tekanan di dalam kondensor akan menurun 300
-720 -700 -680 -660 -640 -620 -600
atau vakum. Adanya gas-gas yang tidak Tekanan Vakum Kondensor(mmHg)

dapat terkondensasi dapat menyebabkan


penurunan tingkat kevakuman. Gas-gas yang Gambar 5 Grafik Hubungan Tekanan Vakum
tidak terkondensasi ini bisa merupakan gas Kondensor Terhadap Laju Perpindahan
dari luar yang masuk ke kondensor, hal ini Panas
karena kondesor di desain memiliki tekanan
di bawah atmosfer maka akan mungkin ada Hal ini berbanding terbalik terhadap
udara dari luar yang masuk ke kondensor. nilai efektivitas kondensor yang dihasilkan,
Selain itu penyebab dari gas-gas yang tidak dimana vakum kecil mengakibatkan efisiensi
terkondensasi ini juga berasal penguraian air kondensor yang dihasilkan akan menurun.
menjadi gas oksigen dan gas hidrogen. Untuk nilai laju perpindahan panas terbesar
Sehingga gas-gas yang tidak dapat dihasilkan pada tekanan vakum kondensor -
terkondensasi tersebut harus dikeluarkan 606,46 mmHg yaitu sebesar 1266,02 MW.
menggunakan bantuan pompa vakum dari Dan laju perpindahan panas terkecil terjadi
kondensor untuk menjaga kevakuman pada tekanan vakum -711,74 mmHg yaitu
kondensor dan memperluas area perpindahan sebesar 384,35 MW.
panas uap dengan air pendingin. Laju perpindahan panas yang besar
menunjukan bahwa semakin besarnya kalor
3.3. Analisis Hubungan Tekanan Vakum yang dibutuhkan untuk mengkondensasikan
Kondensor Terhadap Laju Perpindahan uap hasil pembuangan ekstrasi turbin
Panas menjadi air. Padahal untuk sistem di dalam
Grafik di bawah ini menyatakan kondensor dibutuhkan penghematan kalor
hubungan tekanan vakum kondensor sekecil mungkin agar uap dapat
terhadap laju perpindahan panas, untuk terkondensasi menjadi air semaksimal
menganalisis bagaimana hubungan tekanan mungkin. Untuk nilai vakum -711,74 mmHg
vakum kondensor terhadap efisiensi kinerja sendiri mampu menghasilkan laju
kondensor. perpindahan panas yang lebih kecil yaitu
Gambar grafik di atas menyatakan grafik 384,35 MW, sehingga mampu menghemat
hubungan antara tekanan vakum kondensor kalor yang lebih besar 881,67 MW apabila
terhadap laju perpindahan panas yang terjadi dibanding dengan kondisi tekanan di dalam
pada kondensor, dimana semakin besar vakum mencapai -606,46 mmHg. Hal ini
tekanan di dalam kondensor atau semakin menunjukan bahwa kondisi tekanan di dalam
kecil tekanan vakum kondensor, maka kondensor harus dijaga kevakumannya untuk

33
Analisis Kinerja Kondensor Terhadap Perubahan Tekanan Vakum (Maulana F, Bono, Wiwik Purwati W)

menghemat kalor dan meningkatkan efisiensi 4.2. Saran


kinerja kondensor. Saran yang perlu disampaikan adalah
Laju perpindahan panas tergantung sebagai berikut :
pada aliran air pendingin, kebersihan pipa- 1. Kestabilan tekanan vakum di dalam
pipa dan perbedaan temperatur antara uap kondensor PLTGU Cilegon sebaiknya
dan air pendingin. Proses perubahan uap perlu dijaga yaitu berkisar pada tekanan -
menjadi air terjadi pada tekanan dan 711.74 mmHg, untuk menghasilkan air
temperatur jenuh, dalam hal ini kondensor kondensat yang maksimal dan menjaga
berada pada kondisi vakum. Karena efisiensi kinerja kondensor yang
temperatur air pendingin sama dengan maksimal.
temperatur udara luar, maka temperatur air 2. Pemeliharaan pencegahan (Preventive
kondensatnya maksimum mendekati Maintanance) perlu dilakukan terhadap
temperatur udara luar. komponen-komponen kondensor seperti
pipa-pipa air pendingin dan kebersihan
4. Penutup bak penampung air kondensat, untuk
4.1. Kesimpulan mengetahui kerusakan yang terjadi
Dari penelitian ini dapat disimpulkan sehingga dapat dikendalikan dan menjaga
sebagai berikut : kontuinitas efisiensi kinerja kondensor
1. Semakin besar tekanan vakum atau yang baik.
kecilnya tekanan di dalam kondensor
menyebabkan semakin besarnya nilai DAFTAR PUSTAKA
efektivitas kondensor tersebut. Namun
berbanding terbalik terhadap nilai laju ______, 2004. PT. PLN (Persero) Cilegon
perpindahan panas yang semakin kecil Combined Cycle Power Plant (740
nilainya apabila tekanan vakum kondensor MW) Design Manual. Mitsubishi
semakin besar. Heavy Industries, Ltd.
2. Efektivitas kondensor terbesar dihasilkan Bono. 2011. Modul Perpindahan Panas II.
pada beban 210,65 MW dengan tekanan Semarang : Politeknik Negeri
vakum Semarang.
-711,74 mmHg yaitu 93,14 %. Sedangkan Cengel, Yunus A. 2006. Heat and Mass
untuk efektivitas terendah dihasilkan pada Transfer. A Practical Approach, 2nd,
beban 85,69 MW dengan tekanan vakum New York : Mc.Graw-Hill
-610,50 mmHg yaitu 75,42 %.
3. Penyebab turunnya tekanan vakum di Daryanto.1987.Teknik Pesawat
dalam kondensor yang mengakibatkan Tenaga.Jakarta: Bina Aksara
turunnya nilai effectiveness atau efisiensi El-Wakil, 1992. Instalasi Pembangkit Daya.
kinerja kondensor sendiri dipengaruhi Jakarta: Erlangga.
oleh kebersihan pipa air pendingin, laju
aliran uap, temperatur air pendingin, Holman, J.P. 1994. Perpindahan Kalor. E.
adanya gag-gas yang tidak terkondensasi Jasjfi. Jakarta: Erlangga.
maupun kebersihan dan kebocoran pada Kreith, Frank. 1991. Prinsip-prinsip
pipa-pipa air pendingin. Perpindahan Panas. Arko Prijono.
4. Besarnya tekanan vakum pada kondensor Jakarta: Erlangga.
sangat mempengaruhi laju perpindahan
Sugiono, Bambang AP. 1995. Dasar-dasar
panas yang diperlukan untuk
Termodinamika Teknik dan
mengkondensasikan uap menjadi air.
Perpindahan Panas. Bandung: Pusat
Semakin kecil laju perpindahan panas,
Pengembangan Pendidikan
maka semakin hemat kalor yang
Politeknik.
diperlukan untuk mengkondensasikan uap
menjadi air.
34
PETUNJUK PENULISAN EKSERGI JURNAL TEKNIK ENERGI
JUDUL SINGKAT, BERSIFAT INFORMATIF (TNR BOLD 14)

Nama Penulis(1), Tanpa Gelar(1), Penulis Lain Beda Alamat(2)(TNR 10 BOLD)


(1)
Alamat Lembaga Penulis, termasuk E-mail, sesuai angka superscript
(2)
Semua penulis dengan alamat yang sama, tanpa superscript (TNR 10)

Abstrak (TNR 10 Bold)


Abstrak terdiri dari satu alinea dan maksimal 150 kata; secara ringkas menguraikan, tujuan, metode,
dan hasil/kesimpulan utama. Margin kiri dan kanan 30 mm. Format petunjuk penulisan ini ditulis sesuai
dengan format baku Jurmal Eksergi. (TNR 10 Italic)
Kata kunci : maksimal 5 kata, tiap kata dipisahkan tanda “,” (TNR 10 Italic)

1. Panduan Umum (TNR 12 Bold)  Kingsbury, A., 1950, Development of the


Jurnal EKSERGI menerima karya keilmuan dalam Kingsbury Bearning, Mech Eng. Vol. 72, pp 957
bentuk artikel baik dari kalangan akademi, praktisi, –962. (Jurnal)
maupun profesi dengan pokok bahasan lingkup Teknik Raimondi, A.A., J. Body, & H.N. Kaufman,
Mesin seperti diuraikan dalam visi dan missi. Karya 1968, Analysis and Design of Sliding Bearning,
ilmiah dapat berupa karangan asli hasil penelitian atau Chapter 5, Standard Handbook of Lubrication
berupa telaah ilmiah (bukan hasil penelitian). Bahasa Engineering. (Handbook)
yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia baku Rippel, H.C., & D.D. Fuler, 1968, Advantages
untuk wacana keilmuan atau bahasa Inggris. (TNR 12) Offered by Hydrostatic Bearning in Mschine Tool
Application, In ASME 1968 Design Engineering
2. Naskah Conference, Chicago, II, April 22-25.
Naskah ditulis menggunakan MS Word dengan huruf (Makalah/Paper)
Times New Roman (TNR) pada kertas ukuran A4 Lutoni,T.L, 2004, Ekstraksi Minyak CNSL dari
(hard copy 2 eks dan disket), 1 spasi, margin semua Kulit Biji Mete, CTID Press Release,
sisi 25 mm; 2 kolom dengan jarak antara 0,5cm; serta http://www.CTID.Org/minyak.htm.
mengacu format pada petunjuk penulisan ini. (Situs Internet)
Pengiriman naskah dalam sampul tertutup ke Redaksi
Jurnal EKSERGI . 2.2. Kutipan, Tabel, dan Gambar
Bagian naskah yang merupakan kutipan dari penulis
2.1. Isi Naskah tertentu, harus dibubuhi tahun publikasi.
Naskah karya hasil penelitian meliputi : Pendahuluan, Tabel/grafik/gambar/foto tercetak (tidak boleh
berisi latar belakang masalah, maksud dan tujuan, tempelan), diberi nomor menurut urutan dalam
tinjauan pustaka, serta manfaat penelitian; Metode naskah; keterangan harus jelas dan ditempatkan di
Penelitian; Hasil dan Pembahasan, berisi hasil bawah grafik/gambar/foto, sedangkan untuk tabel
penelitian dan pembahasan yang menunjukkan sikap ditempatkan di atasnya,
penulis, dan komparasi dengan hasil penelitian sejenis
lainnya; Kesimpulan, berisi hasil penelitian dengan 3. Penutup
pernyataan jelas dan terukur; Pernyataan Terima Naskah yang diterima redaksi diseleksi dalam 2 tahap,
Kasih ditujukan kepada pemberi dana penelitian administratif dan substansi; dengan hasil berupa :
(kalau ada); dan Daftar Pustaka. Untuk naskah bukan ditolak, diterima dengan perubahan, diterima
hasil penelitian, tanpa memakai metoda penelitian. tanpa perubahan. Naskah yang telah dimuat di
Jurnal EKSERGI tidak diperkenankan diterbitkan
2.1.1. Penulisan Daftar Pustaka dalam jurnal/majalah lain.
Terdiri dari Nama dan huruf pertama nama keluarga Redaksi tidak bertanggung jawab bila terjadi
penulis, tahun, judul tulisan; kemudian untuk Jurnal pelanggaran hak cipta atas naskah yang
diikuti dengan nama jurnal (dengan singkatan yang diterbitkan.
umum dipakai), tahun, volume dan halaman;
sedangkan untuk Buku, diikuti nama penerbit dan
nama kota. Contoh penulisan sebagai berikut :
 Shingley, JE., & C. R. Mischke, 1989,
Mechanical Engineering, 5” Edition, McGraw
Hill Book Company, New York. (Buku)

Anda mungkin juga menyukai

  • 1205 1769 1 SM
    1205 1769 1 SM
    Dokumen11 halaman
    1205 1769 1 SM
    AgoEzz EmoTion
    Belum ada peringkat
  • JHFKJSDHC
    JHFKJSDHC
    Dokumen2 halaman
    JHFKJSDHC
    Sudianto Mangarimpun
    Belum ada peringkat
  • GDGDGDG
    GDGDGDG
    Dokumen19 halaman
    GDGDGDG
    Sudianto Mangarimpun
    Belum ada peringkat
  • Thtrhteh
    Thtrhteh
    Dokumen1 halaman
    Thtrhteh
    Sudianto Mangarimpun
    Belum ada peringkat
  • Bila Semua Permissive
    Bila Semua Permissive
    Dokumen1 halaman
    Bila Semua Permissive
    Sudianto Mangarimpun
    Belum ada peringkat
  • Permissive
    Permissive
    Dokumen1 halaman
    Permissive
    Sudianto Mangarimpun
    Belum ada peringkat
  • Tugas IDO
    Tugas IDO
    Dokumen1 halaman
    Tugas IDO
    sudi
    Belum ada peringkat
  • CSVSVSVSV
    CSVSVSVSV
    Dokumen1 halaman
    CSVSVSVSV
    Sudianto Mangarimpun
    Belum ada peringkat
  • Jawaban Quizwefwfw
    Jawaban Quizwefwfw
    Dokumen2 halaman
    Jawaban Quizwefwfw
    Sudianto Mangarimpun
    Belum ada peringkat
  • Tugas IDO
    Tugas IDO
    Dokumen1 halaman
    Tugas IDO
    sudi
    Belum ada peringkat
  • Tugas IDO
    Tugas IDO
    Dokumen1 halaman
    Tugas IDO
    sudi
    Belum ada peringkat