Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN

PUSKESMAS POASIA TAHUN 2017

Oleh :
KELOMPOK VI
K1A112087 Mirawati Aho K1A115071 Riskayani Mantu
K1A115003 Alifya Regina D.F K1A115072 Juantri Suciati K
K1A115008 Astrid Nabila K1A115075 Livia Kusnandir
K1A115009 Dwisti Marsyah K1A115088 Muh. Fauzan Iftihar
K1A115070 Risna Yuliani K1A115108 Rahmat Ramadan

Pembimbing:
Dr. dr. Asriati, M.Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018

i
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa :
Kelompok 6 telah menyelesaikan tugas laporan dengan Judul Laporan
Identifikasi Masalah Kesehatan Puskesmas Poasia Tahun 2017 dalam rangka
memenuhi tugas Blok Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas
Halu Oleo.

Kendari, 08 April 2018

Pembimbing

Dr. dr. Asriati, M.Kes

i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pertama-tama tentu puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kesempatan dan kesehatan
serta kekuatan sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan tugas laporan ini
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Kemudian, tidak lupa kami haturkan
shalawat serta salam kepada Baginda Rasulullah SAW yang telah membawa kita
dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang-benderang seperti yang masih sempat
kita rasakan saat ini. Alhamdulillah.
Selanjutnya terimakasih kami ucapkan kepada segala pihak yang telah
berperan serta secara langsung maupun tidak langsung dalam menyukseskan
penulisan karya ini, semoga bernilai Ibadah di sisi-Nya. Terkhusus kami ucapkan
kepada pembimbing kami Dr. dr. Asriati, M.Kes yang telah meluangkan
waktunya untuk senantiasa membimbing kami sejak awal perjumpaan hingga
tugas laporan ini selesai kami susun. Serta kepada rekan-rekan anggota kelompok
yang telah meluangkan dan menyempatkan waktunya berjuang bersama hingga
akhir. Semoga kita semua tetap berada dalam lindungan-Nya.
Demikian penyusunan tugas laporan ini kami buat, sesungguhnya tidak ada
manusia yang sempurna maka tidaklah benar jika laporan ini disusun dengan
sangat sempurna. Tentu dalam penulisan/penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan dan sangat jauh dari kata sempurna, maka kami dengan senang hati
menerima tiap kritikan dan saran yang bertujuan untuk meningkatkan lagi
pengetahuan dan wawasan kami. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Kendari, 08 April 2018

ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan .......................................................................................................... 4
D. Manfaat ........................................................................................................ 4
BAB II ANALISIS SITUASI PUSKESMAS ......................................................... 6
A. Visi, Misi Puskesmas Poasia........................................................................ 6
B. Motto ............................................................................................................ 6
C. Tugas Pokok, Tujuan dan Fungsi Puskesmas .............................................. 7
D. Lingkungan .................................................................................................. 7
BAB III IDENTIFIKASI MASALAH ................................................................. 20
A. Analisis Masalah ........................................................................................ 20
B. Prioritas Masalah ....................................................................................... 22
C. Analisis Penyebab Masalah ....................................................................... 38
D. Prioritas Penyebab Masalah ....................................................................... 40
E. Pengambilan Keputusan ............................................................................. 41
F. Alternatif Pemecahan Masalah .................................................................. 42
G. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan ............................................. 44
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 47
A. Kesimpulan ................................................................................................ 47
B. Saran .......................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 48
LAMPIRAN .......................................................................................................... 49

iii
DAFTAR TABEL

Nomor Nama Tabel Halaman


Tabel 1. Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas 9
Poasia Tahun 2017
Tabel 2. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk & Kepadatan 9
Penduduk Berdasarkan Kelurahan Tahun 2017
Tabel 3. Gambaran Sarana Prasarana Sosial 10
Kemasyarakatan di Wilayah Kecamatan
Poasia tahun 2017
Tabel 4. Jumlah dan Keadaan Ruangan Puskesmas 12
Tahun 2017
Tabel 5. Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Poasia 15
Tahun 2017
Tabel 6. Analisis masalah Kesehatan di Puskesmas 20
Poasia pada Bulan Januari- Desember tahun
2017
Tabel 7. Besar Masalah Terhadap Pencapaian Program 23
Tabel 8. Kegawatan Masalah 27
Tabel 9. Kemudahan Penanggulangan 30
Tabel 10. PEARL Factor 32
Tabel 11. Nilai Prioritas Masalah 35
Tabel 12. Prioritas Masalah Puskesmas Poasia 37
Tabel 13. Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah 39
Rumah Tangga yang Tidak Merokok di Dalam
Rumah
Tabel 14. Tabel Paired Comparison 41
Tabel 15. Tabel Kumulatif 41
Tabel 16. Kriteria Mutlak Dapat atau Tidaknya RUK 43
dilakukan
Tabel 17. Plan Of Action (POA) 44

iv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Nama Gambar Halaman


Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Tahun 8
2017
Gambar 2. Struktur Organisasi Puskesmas Poasia 14

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan merupakan
modal setiap warga negara dan setiap bangsa dalam mencapai tujuannya dan
mencapai kemakmuran. Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan
hidupnya jika dia berada dalam kondisi tidak sehat. Sehingga kesehatan
merupakan modal setiap individu untuk meneruskan kehidupannya secara layak
(Menkes, 2016).
Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga
negara memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhan. Sebagai suatu kebutuhan dasar, setiap individu bertanggung jawab
untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan orang-orang yang menjadi
tanggung jawabnya, sehingga pada dasarnya pemenuhan kebutuhan masyarakat
terhadap kesehatan adalah tanggung jawab setiap warganegara (Menkes, 2016).
Upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang berkualitas, di antaranya adalah dengan meningkatkan akses terhadap
pelayanan kesehatan dasar. Peran puskesmas dan jaringannya sebagai institusi
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan di jenjang pertama yang terlibat
langsung dengan masyarakat menjadi sangat penting. Puskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya (Budijanto, 2016).
Kondisi pembangunan kesehatan yang sudah semakin membaik dan
kemudahan akses masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan di puskesmas sebanyak 90,7% dan waktu yang dibutuhkan penduduk
Indonesia menjangkau ke fasilitas kesehatan ≤ 30 menit (Kemenkes RI, 2012).
Hal ini tentu berimplikasi logis pada perbaikan kesehatan masyarakat. Selain itu,
membaiknya kesehatan masyarakat tidak terlepas dari manifestasi program health
education dan kesehatan lingkungan yang dilakukan pemerintah melalui Dinas
kesehatan dan jajarannya yaitu puskesmas. Program kesehatan “Hidup Sehat”
ditekankan bukan sebagai sebuah slogan saja merupakan perubahan sikap

1
(Attitude) yang harus mampu menjadi komitmen budaya hidup sehat (health
cultur) yang sesungguhnya bagi seluruh masyarakat Indonesia, agar kesehatan
masyarakat Indonesia secara berkesinambungan terus meningkat (Kemenkes RI,
2012).
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan disuatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata
pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan kesehatan
perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods)
(Sanah, 2017).
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan
yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif
(pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan
kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak
membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak dari pembuahan dalam
kandungan sampai tutup usia (Effendy, 1995).
Ada 3 (tiga) fungsi puskesmas yaitu: Pertama sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan yang berarti puskesmas selalu berupaya
menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor
termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu puskesmas
aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program pembangunan diwilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan
kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit
dan pemulihan kesehatan (Trihono, 2005).
Kedua sebagai pusat pemberdayaan masyarakat berarti puskesmas selalu
berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam

2
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta
ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial
budaya masyarakat setempat (Trihono, 2005).
Ketiga sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama berarti puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(privat goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas
tertentu ditambah dengan rawat inap.
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat disebut antara lain adalah
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan
gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa
masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya (Trihono,
2005).
Dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat program-
program puskesmas yang dijalankan akan memperoleh capaian terhadap target
yang diinginkan. Sehingga, dapat dievalusi program-program yang tidak
terlaksana sesuai dengan target sebagai identifikasi masalah Upaya Pelayanan
Kesehatan. Oleh karena itu, perlu disusun kembali suatu perencanaan pemecahan
masalah dalam menanggulangi permasalahan program pelayanan kesehatan yang
tidak dapat tercapai sesuai target.

3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil identifikasi masalah mengenai Upaya Pelayanan Kesehatan
(UPK) yang ada di Puskesmas Poasia ?
2. Bagaimana analisis masalah mengenai Upaya Pelayanan Kesehatan (UPK)
Puskesmas Poasia ?
3. Apa yang menjadi prioritas penyebab masalah berdasarkan hasil analisis
masalah mengenai Upaya Pelayanan Kesehatan (UPK) Puskesmas Poasia ?
4. Bagaimana perencanaan pemecahan masalah untuk meningkatkan kembali
Upaya Pelayanan Kesehatan (UPK) Puskesmas Poasia ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyusun perencanaan program kesehatan di puskesmas secara
sistematik berdasarkan permasalahan yang ada di puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya analisis masalah, prioritas penyebab, dan alternatif
pemecahan masalah yang ada.
b. Tersusunnya Plan of Action (POA) Puskesmas dalam upaya
mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat yang
ada.
D. Manfaat
1. Penulis/Penyusun
a. Melakukan identifikasi masalah yang terjadi di puskesmas mengenai
program pelayanan kesehatan
b. Melakukan penilaian besar masalah terhadap masing-masing indikator
untuk menentukan prioritas masalah
c. Menganalisis dan menentukan prioritas penyebab masalah
d. Menyusun perencanaan program kesehatan sebagai alternatif
pemecahan masalah yang ada
2. Puskesmas
a. Memperoleh hasil penyusunan perencanaan program kesehatan
sebagai alternatif pemecahan masalah yang ada di puskesmas

4
b. Sebagai saran untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat di puskesmas
3. Institusi
a. Sebagai sarana pembelajaran untuk mahasiswa
b. Sebagai tambahan sumber bacaan dan referensi
4. Masyarakat
a. Memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih mudah diterima oleh
masyarakat secara menyeluruh
b. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dari hasil perencanaan baru
terhadap masalah program kesehatan yang ada sebelumnya

5
BAB II
ANALISIS SITUASI PUSKESMAS
A. Visi, Misi Puskesmas Poasia
Puskesmas Poasia mempunyai rencana strategis, untuk pengembangan
kedepan hal tersebut Puskesmas Poasia mempunyai Visi dan Misi yaitu:
1. Visi
Menjadikan Puskesmas Poasia sebagai puskesmas “IDAMAN” bagi
masyarakat Kecamatan Poasia pada khususnya dan masyarakat Kota
Kendari pada umumnya menuju “Kota Kendari Sehat Tahun 2020”.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu, manusiawi,
serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
b. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
c. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan sehingga masyarakat bisa mandiri.
d. Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait dalam pelayanan
kesehatan masyarakat.
B. Motto
Puskesmas Poasia mempunyai motto dan janji serta etika Pegawai
Puskesmas poasia yaitu :
SENYUM : Kepada setiap pengguna jasa pelayanan kesehatan di
puskesmas poasia.
SALAM : Kepada setiap pasien yang berkunjung ke puskesmas.
SAPA : Kepada setiap pengunjung yang membutuhkan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Poasia.
SANTUN : Kepada setiap orang yang berkunjung di Puskesmas.
SABAR : Melayani setiap pasien dalam keadaan apapun.

6
C. Tugas Pokok, Tujuan dan Fungsi Puskesmas
1. Tugas Pokok
Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
pelayanan, pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
2. Tujuan
Puskesmas kecamatan poasia bertujuan yakni tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agardapat
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah
satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
3. Fungsi
a. Sebagai Pusat Pengembangan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya
b. Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Poasia
D. Lingkungan
1. Keadaan dan kondisi geografis
Puskesmas Poasia terletak di Kecamatan Poasia Kota kendari, sekitar
9 KM dari Ibukota Propinsi.Sebagian besar wilayah kerja merupakan
dataran rendah dan sebagian merupakan perbukitan sehingga sangat ideal
untuk pemukiman.Di bagian utara berbatasan dengan Teluk Kendari yang
sebagian besar berupa hamparan empang. Pada bagian barat yang mencakup
2 kelurahan (Kelurahan Anduonohu dan Kelurahan Rahandouna)
merupakan daerah dataran yang ideal untuk pemukinan sehingga sebagian
besar penduduk bermukin di kedua kelurahan tersebut. Pada bagian timur
merupakan daerah perbukitan, yang semua daerah tersebut dapat dilihat
pada penjelasan dibawah ini:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Abeli
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu.

7
e. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu.
Luas wilayah kerja Puskesmas Poasia sekitar 4.175 Ha atau 44.75
KM 2 atau 15,12 % dari luas daratan Kota Kendari terdiri dari 4 Kelurahan
definitif, Yaitu Anduonohu luas 1.200 Ha, Rahandouna luas 1.275 Ha,
Anggoeya luas 1.400 Ha dan Matabubu luas 300 Ha. dengan 82 RW/RK
dengan jumlah penduduk 25.474 jiwa serta tingkat kepadatan penduduk 49
orang/m 2 atau 490 orang/KM 2 , dengan tingkat kepadatan hunian rumah
rata-rata 5 orang/rumah.

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Tahun 2017


2. Kondisi Demografis
Penduduk adalah orang atau sejumlah orang yang menempati suatu
wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Data tentang kependudukan
sangat penting artinya di dalam menghitung sebaran jumlah penduduk, usia
penduduk, pekerjaan, pendapatan dan pendidikan. Data ini bisa diperoleh
dari laporan penduduk, sensus penduduk dan survei penduduk. Jumlah

8
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Poasia pada tahun 2017sebanyak
32.528 jiwa yang tersebar di 4 wilayah kelurahan.
Tabel 1. Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Tahun 2017
No Kelurahan Pria Wanita Total
1 Anduonohu 7123 5825 12948
2 Rahandouna 5904 6608 12512
3 Anggoeya 2886 2705 5591
4 Mata bubu 746 731 1477
TOTAL 16.659 15.869 32.528
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017
Tabel diatas menujukkan bahwa jumlah pria terbanyak terdapat di
Kelurahan Anduonohu sebanyak 7.123 orang (42,8%) dan yang terkecil
terdapat di Kelurahan Matabubu sebanyak 746 orang (4,48%). Adapun
jumlah wanita terbanyak terdapat di Kelurahan Rahandouna sebanyak 6.608
orang (36,7%) dan yang terkecil terdapat di Kelurahan Matabubu sebanyak
731 orang (4,61%).
Tabel 2. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk & Kepadatan Penduduk
Berdasarkan Kelurahan Tahun 2017
Luas Jumlah
Jumlah
No Kelurahan Wilayah Rumah
Penduduk
(Ha) Tangga
1 Anduonohu 1.200 12.948 2.356
2 Rahandouna 1.275 12.512 2.335
3 Anggoeya 1.400 5.591 1.320
4 Matabubu 300 1.261 372
JUMLAH 4.175 32.312 6.383
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa penduduk yang
terbanyak terdapat pada Kelurahan Anduonohu sebanyak 12.948 jiwa
dengan luas wilayah 1.200 Ha dan jumlah rumah tangga sebanyak 2.356
kepala keluarga, dan penduduk yang terkecil terdapat pada Kelurahan
Matabubu sebanyak 1261jiwa dengan kepadatan penduduk 300 Ha.

9
3. Sarana Sosial
Sebagian besar penduduk wilayah Kecamatan Poasia adalah suku
Muna, dengan penganut agama Islam sebesar 59,7%, agama Kristen
protestan 24%, Kristen katolik 5% dan agama Hindu 1%. Sarana ibadah
berupa Mesjid 19 unit, dan gereja 2 unit. Bahasa pengantar sehari-hari yang
dipergunakan masyarakat Kecamatan Poasia adalah Bahasa Indonesia.
Seluruh kelurahan dalam wilayah kerja Puskesmas Poasia dapat
dijangkau dengan kendaraan roda empat, kecuali pada beberapa dusun yang
agak terpencil yang hanya bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua.
Wilayah Kerja Puskesmas Poasia merupakan daerah pengembangan yang
ditandai dengan pesatnya pertambahan pemukiman ataupun perumahan.
Perkembangan ini diikuti dengan pertambahan sarana prasarana sosial
kemasyarakatan.
Tabel 3. Gambaran Sarana Prasarana Sosial Kemasyarakatan di
Wilayah Kecamatan Poasia tahun 2017
Sarana/ Andonuhu Rahandouna Anggoeya Matabubu Total
Prasarana
Rumah Sakit 0 1 0 0 1
Puskesmas 0 1 0 0 1
Pustu 0 1 1 0 2
Polindes 1 0 0 1 2
Klinik/R.
1 0 0 0 0
Bersalin
Praktek Dokter 3 1 0 0 4
Praktek Bidan 2 1 0 0 3
Apotek 6 3 0 0 9
Toko Obat 3 0 0 0 3
PAUD/ Play
2 2 0 0 4
Group
TK 4 3 2 0 9
SD 3 3 4 1 11
SLTP 1 0 0 0 1
SLTA 0 1 0 0 1
Sekolah
0 1 0 0 1
Kejuruan

10
Perguruan
0 0 0 0 0
Tinggi
Panti 1 1 0 0 2
Pasar 1 0 0 0 1
Hotel 2 3 0 0 5
Panginapan 1 1 0 0 2
Discotik/Cafe 1 1 0 0 2
Lokalisasi
0 0 0 0 0
Prostitusi
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sarana kesehatan yang
terbanyak terdapat pada saranan kesehatan apotek sebanyak 9 apotek yaitu 6
apotek berada di Kelurahan Anduonohu dan 3 apotek berada di Kelurahan
Rahandouna.
4. Sumber Daya Kesehatan
a. Sarana Puskesmas Poasia
Puskesmas Poasia dalam melaksanakan kegiatannya baik promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif ditunjang oleh :
1) Puskesmas Pembantu sebanyak 2 unit tediri dari:
a) Pustu Anggoeya
b) Pustu Batumarupa
2) Pondok bidan Kelurahan sebanyak 4 buah, terdapat di Kelurahan:
a) Kelurahan Anduonohu
b) Kelurahan Matabubu
3) Kendaraan roda 5 sebanyak 2 unit
4) Kendaraan roda dua sebanyak 14 unit
5) Posyandu aktif sebanyak 16 unit
6) Posyandu usia lanjut sebanyak 4 unit
7) Dukun terlatih sebanyak 4 orang
8) Kader posyandu sebanyak 75 orang
9) Toko obat berizin sebanyak 4 buah
10) Apotek sebanyak 1 apotek
Puskesmas Poasia merupakan Puskesmas Perawatan dengan
kapasitas tempat tidur 17 buah, yang terdiri dari perawatan persalinan

11
dengan kapasitas tempar tidur 2 buah dan perawatan umum dengan
kapasitas tempat tidur 15 buah.
Jumlah seluruh ruangan Puskesmas sebanyak 34 ruangan dengan
luas sangat bervariasi, dari seluruh ruangan tersebut difungsikan sebagai
Ruang Kartu, Ruang Kepala Puskesmas, Ruang Tata Usaha, Poliklinik
KIA dan KB, Ruang Apotik, Ruang Anak (Poli MTBS), Poliklinik Gigi
dan Mulut, Poliklinik Umum, Ruang Imunisasi/P2M/PKM, Gudang Obat
dan 1 Kamar Mandi/WC. Fungsi, ukuran dan keadaan ruangan
Puskesmas yaitu :
Tabel 4. Jumlah dan Keadaan Ruangan Puskesmas Tahun 2017
Ukuran
No Ruangan yang Ada Kondisi Kelengkapan
(M2)
1 Kamar kartu 6 m2 Baik Lengkap
2 Ruang Resepsionis
3 Ruangan Ka. Puskesmas 5 m2 Baik Lengkap
4 Ruangan Tata Usaha 5 m2 Baik Lengkap
5 Ruangan KIA/KB 5 m2 Baik Lengkap
Ruangan Poli Gigi dan
6 9 m2 Baik Lengkap
Mulut
7 Ruangan Poli Umum 5 m2 Baik Lengkap
8 Klinik MTBS
Ruangan imunisasi/
9 9 m2 Baik Lengkap
TB/Kusta/Laboratorium
10 Gudang Obat 7 m2 Baik Lengkap
11 Ruang apotik 7 m2 Baik Lengkap
Ruang Program / Klinik
12 7 m2 Baik Lengkap
Gizi
Ruang Program Kesling /
13 5 m2 Baik Lengkap
Klinik Sanitasi
14 Ruang Registrasi 7 m2 Baik Lengkap
15 Ruang Immunisasi 9 m2 Baik Lengkap
16 Klinik KTPA 9 m2 Baik Tidak Lengkap
17 Pojok ASI 6 m2 Baik Tidak Lengkap
18 Klinik IMS / Ruang IVA 7 m2 Baik Lengkap
Ruang Bermain dan
19 9 m2 Baik Tidak Lengkap
Belajar

12
20 Laboratorium 15 m2 Baik Tidak Lengkap
2
21 Gudang Obat 9m Baik Tidak Lengkap
Ruang Perawatan (Bangsal
22 15 m2 Baik Tidak Lengkap
dan Kelas)
23 Musholla 7 m2 Baik Tidak Lengkap
2
24 Ruang Gudang 7m Baik Tidak Lengkap
2
25 Ruang Kapus 9m Baik Lengkap
Ruang KTU /
26 9 m2 Baik Lengkap
Kepegawaian
Ruang Bendahara BOK
27 9 m2 Baik Tidak Lengkap
dan BPJS
28 Ruang Bendahara Barang 9 m2 Baik Lengkap
Ruang Program Promkes
29 9 m2 Baik Lengkap
dan Survailans
30 Ruang Ruang Data 9 m2 Baik Tidak Lengkap
2
31 Ruang pantry 7m Baik Lengkap
2
32 Ruang Instalasi Gizi 9m Baik Lengkap
2
33 Ruang PONED 15 m Baik Tidak Lengkap
2
34 Ruang Pasca Persalinan 15 m Baik Tidak Lengkap
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017

13
b. Struktur Organisasi Puskesmas Poasia

Gambar 2. Struktur Organisasi Puskesmas Poasia

14
c. Ketenagaan Puskesmas Poasia
Tabel 5. Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Poasia Tahun 2017
Tenaga Jumlah Presentase (%) Rasio Penduduk
Dokter Umum 5 0,02 1: 3,887
Dokter gigi 3 0,01 1: 1,943
S1 Keperawatan 4 0,04 1: 2.326
Kesehatan 13 0,01 1: 1,943
masyarakat
Perawat 43 0,04 1: 7,773
Perawat Gigi 1 0,02 1: 3,887
Bidan 20 0,10 1: 19,433
Tenaga Gizi 7 0,04 1: 7,773
Sanitarian 5 0,03 1: 5,830
SMA 2 0,01 1: 1,943
SPPM 1 0,01 1: 1,943
Apoteker 4 0,02 1: 3,887
Laboran 2 0,05 1: 9,717
Asisten Apoteker 3 0,01 1: 1,943
Gizi 6 0,02 1 : 3,887
Sumber: Data Sekunder Puskesmas Poasia Tahun 2017
Dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan
juga ditunjang oleh adanya tenaga sukarela/honor, terdiri dari tenaga
perawat, bidan dan petugas cleaning cervices.
d. Program Pembangunan Kesehatan Puskesmas Tahun 2017
1) Program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta KB
a) Kegiatan Program KIA dan KB
b) Pelayanan ANC, PNC dan Penjaringan Bumil Resti
c) Pelayanan ANC dan Penjaringan Bumil Resti di Posyandu, Pustu,
Polindes, dan Puskesmas
d) Sweeping Bumil
e) Pelayanan PNC dan Penjaringan Bufas Resti
2) Upaya Pelayanan Kesehatan Bayi, Balita, APRAS Dan Anak
Sekolah
a) Kunjungan Neonatal

15
b) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Bayi, Balita, dan Apras
c) Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah
d) Sweeping/kunjungan rumah Bayi dan Balita Resti untuk tindak
lanjut
3) Upaya Pendampingan Bumil
a) Kelas Ibu Hamil
b) Kunjungan Rumah untuk pendampingan
c) Peningkatan Kinerja Tenaga Penolong Persalinan
d) Audit Maternal Perinatal
e) Supervisi dan pembinaan bidan desa oleh Bikor
4) Keluarga Berencana
a) Penyuluhan KB untuk pembinaan Akseptor Lama dan Penjaringan
Akseptor Baru
b) Kunjungan rumah untuk PUS yang tidak berKB atau drop out
c) Program KIA dapat dinilai dengan menggunakan beberapa
parameter/indikator, yaitu: K1, K4, Persalinan oleh Nakes dan KN
(output), kemudian ditambah dengan anemia gizi dan BBLR serta
AKI dan AKB.
5) Perbaikan Gizi Masyarakat
Program Perbaikan Gzi Masyarakat di puskesmas Poasia
dilaksanakan oleh tim puskesmas yang terdiri dari Koordinator dan
petugas penanggungjawab kelurahan. Tiap kelurahan dipegang oleh
satu orang petugas gizi kompeten dibidangnya.
Visi dari program perbaikan gizi di puskesmas Poasia adalah “
KECAMATAN POASIA BEBAS DARI GIZI BURUK DAN GIZI
KURANG PADA TAHUN 2017”. Adapun misinya yaitu melakukan
berbagai upaya perbaikan gizi masyarakat khususnya untuk Bayi dan
Balita serta Ibu hamil dan menyusui. Adapun kegiatan kegiatan yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a) Penjaringan kasus gizi kurang dan gizi buruk

16
(1) Penimbangan dan Pemantauan Pertumbuhan Balita di
Posyandu
(2) Kunjungan rumah untuk sweeping balita
b) Pemberian Makanan Tambahan
(1) PMT lokal dan PMT Pemulihan
(2) Penanggulangan KEP, anemia gizi Fe, dan GAKY
(3) Pemberian vitamin A
(4) Sweeping vitmin A
(5) Sweeping tablet Fe Bumil
(6) Pemantauan penggunaan garam beryodium rumah tangga
(7) Pendampingan kasus gizi kurang dan gizi buruk
(8) Pendampingan bumil KEK
c) Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
(1) Penyuluhan tentang gizi seimbang
(2) Penyuluhan ASI eksklusif
(3) Lomba balita sehat
(4) Pembinaan taman gizi masyarakat
Dari berbagai proses kegiatan yang dilakukan dihasilkan
sejumlah out put yang merupakan indikator-indikator dalam upaya
perbaikan gizi masyarakat.
6) Program Pengendalian Penyakit Menular
Kegiatan:
a) Penemuan kasus baru TB BTA +,seluruh kasus TB, kasus pada TB
anak
b) Penemuan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)
7) Upaya Promosi Kesehatan
Kegiatan :
a) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
(1) Pembuatan spanduk DBD dan spanduk immunisasi
(2) Pembuatan leaflet (Bahan KIE)
(3) Penyebaran leaflet ke masyarakat

17
b) Penyuluhan masyarakat tentang pola hidup sehat
(1) Survei, pemetaan, dan pembinaan PHBS Rumah Tangga
(2) Survei, pemetaan, dan pembinaan PHBS Institusi Pemerintah
(3) Penyuluhan kelompok didalam dan diluar gedung
(4) Penyuluhan keliling
(5) PROLANIS
c) Upaya peningkatan pola hidup sehat di institusi pendidikan
(1) Pembinaan UKS / UKGS
(2) Penyuluhan NAPZA, HIV, dan IMS
(3) Pelatihan dokter kecil
(4) Lomba sekolah sehat (NR)
(5) Lomba cerdas cermat kesehatan antar sekolah
(6) Kontes senyum indah gigi sehat
(7) Lomba penyuluhan kesehatan berbasis religi
(8) Pesantren kilat ramadhan sehat
d) Upaya peningkatan kapasitas UKBM
(1) Pembinaan Posyandu
(2) Refreshing kader pesyandu
(3) Pembinaan POSKESTREN
(4) Pembinaan desa siaga
(5) Pembinaan Poskesdes
e) Peningkatan desa siaga
(1) Peningkatan Desa Siaga
(2) Pembinaan Forum Masyarakat Desa
(3) Penyuluhan Kesehatan masyarakat (PKM)
f) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Indikator PHBS
(1) Pertolongan persalinan oleh Nakes
(2) Berikan hanya Asi saja pada bayi sampai usia 6 bulan.
(3) Periksakan kesehatan balita ke Posyandu setiap 6 bulan.
(4) Tidak merokok

18
(5) Lakukan asktifitas fisik secara teraur
(6) Makanlah makanan dengan gizi seimbang
(7) Gunakan garam beriodium
(8) Tersedia air bersih
(9) Tersedia jamban keluarga
8) Upaya Penyehatanlingkungan
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan
a) Pengawasan lingkungan perumahan
b) Pengawasan Sarana Jamban Keluarga (JAGA)
c) Pengawasan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
d) Pengawasan Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
e) Peningkatan kualitas air
f) Klinik Sanitasi
g) Pengendalian vektor
h) Kegiatan upaya kesehatan lingkungan (UKL)
i) Pengawasan TTU dan TPM
j) Pembinaan Institusi

19
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
A. Analisis Masalah
Analisis masalah upaya kesehatan wajib di Puskesmas Poasia pada bulan
Januari–Desember tahun 2017.
Tabel 6. Analisis masalah Kesehatan di Puskesmas Poasia pada Bulan Januari-
Desember tahun 2017
Penca
Target
-
Upaya No. Indikator Pertahu Selisih
paian
n (%)
(%)
Berdasarkan salinan
1 100 100 0
ditolong Nakes
Bayi 0-6 bulan
2 100 57 43
mendapat ASI Ekslusif
Rumah tangga yang
3 menimbang balitanya 100 73,75 26,25
setiap bulan
Rumah Tangga yang
4 menggunakan Air 100 53,77 46,23
Bersih
Rumah Tangga Yang
Mencuci Tangan
5 100 73,62 26,38
PROMOSI Dengan Air Bersih dan
KESEHAT Sabun
AN Rumah Tangga Yang
6 Menggunakan JAGA 100 60,37 39,63
sehat
Rumah Tangga Yang
7 Memberantas Jentik 100 71,11 28,89
Dirumah 1x seminggu
Rumah Tangga yang
8 makan sayur dan buah 100 52,3 47,7
setiap hari
Rumah tangga yang
melakukan aktifitas
9 100 70,66 29,34
fisik dan Olahraga
setiap hari

20
Rumah tangga yang
tidak merokok dalam
10 100 52,37 47,63
rumah

11 HB 0 95 103,1 0
12 BCG 95 102,1 0
13 DPT HB I 95 100,9 0
14 DPT HB II 95 103,3 0
15 DPT HB III 93 100 0
PENGEND
16 POLIO I 95 102,1 0
ALIAN &
17 POLIO II 95 100,9 0
PEMBERA
18 POLIO III 95 103,3 0
NTASAN
19 POLIO IV 93 100 0
PENYAKI
20 CAMPAK 93 100 0
T
MENULA Indikator Tb Paru
R
21 Suspek TB 100 98,7 1,3
22 Kasus Baru TB BTA+ 100 90,4 9,6
23 Kesembuhan TB 100 100 0
Pemeriksaan Kontak
24 100 85,5 14,5
TB
25 KB Aktif 100 91,86 8,14
Kunjungan neonatus
26 100 94,7 5,3
(KN1)
Kunjungan neonatus
27 100 94,7 5,3
KIA (KN4)
Pelayanan kesehatan
28 100 91,91 8,09
pada bayi
Pelayanan kesehatan
29 100 91,84 8,16
pada balita
Persentase balita yang
30 ditimbang berat 85 92,1 0
badannya
Persentase bayi usia
GIZI kurang dari 6 bulan
31 44 61,8 0
mendapat ASI
Eksklusif
Persentase balita 6-59
32 85 94,9 0
bulan mendapat vit. A

21
Persentase ibu hamil
yang mendapat tablet
33 95 98,5 0
tambah darah (TTD)
minimal 90 tablet
Persentase ibu hamil
34 KEK yang mendapat 65 72,7 0
makanan tambahan
Persentase balita kurus
35 mendapatkan makanan 80 73 7
tambahan
Persentase remaja putri
36 20 98,1 0
mendapat TTD
Persentase bayi lahir
37 44 99,7 0
mendapat IMD
Pengawasan
38 80 89,5 0
Lingkungan Perumahan
Pengawasan Sarana
39 Jamban Keluarga 72 83 0
(JAGA)
Pengawasan Saluran
40 Pembuangan Air 80 89,5 0
KESEHAT Limbah (SPAL)
AN Pengawasan Tempat
LINGKUN 41 Pembuangan Sampah 80 89,5 0
GAN (TPS)
Pengawasan Sarana Air
42 64 94,5 0
Bersih (SAB)
43 Pengendalian Vektor 95 92,5 2,5
Pengawasan Tempat-
44 80 84,7 0
Tempat Umum
Pengawasan Tempat
45 80 80 0
Pengelolaan Makanan
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017
B. Prioritas Masalah
Dalam penentuan prioritas masalah harus melalui beberapa tahap yaitu
menilai besar masalah, kegawatan masalah, kemudahan penanggulangan dan
PEARL faktor. Dalam Analisa Penyebab Masalah dilakukan diskusi kelompok
beranggotakan 10 orang.

22
1. Besar Masalah (Kriteria A)
Penilaian besar masalah dengan menggunakan interval menggunakan
rumus sebagai berikut:
a. Kelas N = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 45
= 1 + 3,3 (1,6)
= 1 + 5,28
= 6,28
=7
b. Interval = ( nilai tertinggi – nilai terendah )
Jumlah kelas
= (47,7–0) / 7
= 47,7 / 7
= 6,8
Tabel 7. Besar Masalah Terhadap Pencapaian Program

INTERVAL
0- 6,9- 13,7- 20,5- 27,3- 34,1- 40,9-
No. Indikator 6,8 13,6 20,4 27,2 34,0 40,8 47,7 NILAI
NILAI
1,4 2,8 4,2 5,6 7 8,4 10
Berdasarkan
salinan
1 X 1,4
ditolong
Nakes
Bayi 0-6
bulan
2 X 10
mendapat ASI
Ekslusif
Rumah tangga
yang
3 menimbang X 5,6
balitanya
setiap bulan

23
Rumah
Tangga yang
4 X 8,4
menggunakan
Air Bersih
Rumah
Tangga Yang
Mencuci
5 Tangan X 5,6
Dengan Air
Bersih dan
Sabun
Rumah
Tangga Yang
6 X 8,4
Menggunakan
JAGA sehat
Rumah
Tangga Yang
Memberantas
7 X 7
Jentik
Dirumah 1x
seminggu
Rumah
Tangga yang
8 makan sayur X 10
dan buah
setiap hari
Rumah tangga
yang
melakukan
9 X 7
aktifitas fisik
dan Olahraga
setiap hari
Rumah tangga
yang tidak
10 X 10
merokok
dalam rumah
11 HB 0 X 1,4
12 BCG X 1,4
13 DPT HB I X 1,4
14 DPT HB II X 1,4

24
15 DPT HB III X 1,4
16 POLIO I X 1,4
17 POLIO II X 1,4
18 POLIO III X 1,4
19 POLIO IV X 1,4
20 CAMPAK X 1,4
21 Suspek TB X 1,4
Kasus Baru
22 X 2,8
TB BTA+
Kesembuhan
23 X 1,4
TB
Pemeriksaan
24 X 4,2
Kontak TB
KB Aktif
25 X 2,8

Kunjungan
26 neonatus X 1,4
(KN1)
Kunjungan
27 neonatus X 1,4
(KN4)
Pelayanan
28 kesehatan X 2,8
pada bayi
Pelayanan
29 kesehatan X 2,8
pada balita
Persentase
balita yang
30 ditimbang X 1,4
berat
badannya
Persentase
bayi usia
kurang dari 6
31 X 1,4
bulan
mendapat ASI
Eksklusif

25
Persentase
balita 6-59
32 bulan X 1,4
mendapat
vitamin A
Persentase ibu
hamil yang
mendapat
33 tablet tambah X 1,4
darah (TTD)
minimal 90
tablet
Persentase ibu
hamil KEK
yang
34 X 1,4
mendapat
makanan
tambahan
Persentase
balita kurus
35 mendapatkan X 2,8
makanan
tambahan
Persentase
remaja putri
36 X 1,4
mendapat
TTD
Persentase
bayi lahir
37 X 1,4
mendapat
IMD
Pengawasan
38 Lingkungan X 1,4
Perumahan
Pengawasan
Sarana
39 Jamban X 1,4
Keluarga
(JAGA)

26
Pengawasan
Saluran
40 Pembuangan X 1,4
Air Limbah
(SPAL)
Pengawasan
Tempat
41 X 1,4
Pembuangan
Sampah (TPS)
Pengawasan
42 Sarana Air X 1,4
Bersih (SAB)
Pengendalian
43 X 1,4
Vektor
Pengawasan
Tempat-
44 X 1,4
Tempat
Umum
Pengawasan
Tempat
45 X 1,4
Pengelolaan
Makanan
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017
2. Kegawatan Masalah (Kriteria B)
Merupakan hasil rata-rata pengambilan suara dari 10 anggota kelompok
mengenai 3 faktor tingkat kegawatan dengan bobot nilai:
Keganasan Biaya Urgensi
Sangat ganas : 5 Sangat murah : 5 Sangat Mendesak :5
Ganas : 4 Murah : 4 Mendesak :4
Cukup berpengaruh : 3 Cukup murah : 3 Cukup mendesak :3
Kurang ganas : 2 Mahal : 2 Kurang mendesak :2
Tidak ganas : 1 Sangat mahal : 1 Tidak mendesak :1
Tabel 8. Kegawatan Masalah

No. Indikator Keganasan Urgensi Biaya Nilai

Berdasarkan salinan
1 4,5 4,5 4 13
ditolong Nakes

27
Bayi 0-6 bulan mendapat
2 5 5 5 15
ASI Ekslusif
Rumah tangga yang
3 menimbang balitanya setiap 4,5 4,5 5 14
bulan
Rumah Tangga yang
4 5 5 4 14
menggunakan Air Bersih
Rumah Tangga Yang
5 Mencuci Tangan Dengan 5 5 4 14
Air Bersih dan Sabun
Rumah Tangga Yang
6 5 5 4 14
Menggunakan JAGA sehat
Rumah Tangga Yang
7 Memberantas Jentik 4,5 4,5 4 14
Dirumah 1x seminggu
Rumah Tangga yang makan
8 3,5 3,5 3 10
sayur dan buah setiap hari
Rumah tangga yang
9 melakukan aktifitas fisik 3,5 3,5 5 12
dan Olahraga setiap hari
Rumah tangga yang tidak
10 5 5 5 15
merokok dalam rumah
11 HB 0 4 3,6 4 11,6
12 BCG 3,5 3,5 4 11
13 DPT HB I 3,5 3,5 4 11
14 DPT HB II 3,5 3,5 4 11
15 DPT HB III 3,5 3,5 4 11
16 POLIO I 3,5 3,5 4 11
17 POLIO II 3,5 3,5 4 11
18 POLIO III 3,5 3,5 4 11
19 POLIO IV 2,7 2,7 2 7,4
20 CAMPAK 3,5 3,5 4 11
21 Suspek TB 3,5 3,5 2,5 9,5
22 Kasus Baru TB BTA+ 5 5 2,5 12,5
23 Kesembuhan TB 1,5 1,5 2,5 5,5
24 Pemeriksaan Kontak TB 3,5 3,5 2,5 9,5
25 KB Aktif 4,5 4,5 4 13
26 Kunjungan neonatus (KN1) 5 5 5 15
27 Kunjungan neonatus (KN4) 5 5 5 15

28
Pelayanan kesehatan pada
28 3,5 4,5 5 13
bayi
Pelayanan kesehatan pada
29 3,5 4,5 5 13
balita
Persentase balita yang
30 3,5 5 5 13,5
ditimbang berat badannya
Persentase bayi usia kurang
31 dari 6 bulan mendapat ASI 5 5 5 15
Eksklusif
Persentase balita 6-59 bulan
32 3,5 3,5 5 12
mendapat vitamin A
Persentase ibu hamil yang
mendapat tablet tambah
33 5 5 5 15
darah (TTD) minimal 90
tablet
Persentase ibu hamil KEK
34 yang mendapat makanan 4,5 4,5 5 13
tambahan
Persentase balita kurus
35 mendapatkan makanan 5 5 5 15
tambahan
Persentase remaja putri
36 2,5 2,5 5 10
mendapat TTD
Persentase bayi lahir
37 3,5 3,5 5 12
mendapat IMD
Pengawasan Lingkungan
38 4,5 4,5 5 5
Perumahan
Pengawasan Sarana Jamban
39 4,5 4,5 5 5
Keluarga (JAGA)
Pengawasan Saluran
40 Pembuangan Air Limbah 5 5 5 5
(SPAL)
Pengawasan Tempat
41 5 5 5 5
Pembuangan Sampah (TPS)
Pengawasan Sarana Air
42 5 5 5 5
Bersih (SAB)
43 Pengendalian Vektor 5 5 5 5
Pengawasan Tempat-
44 3,5 3,5 4 4
Tempat Umum

29
Pengawasan Tempat
45 4,5 4,5 5 5
Pengelolaan Makanan
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017
3. Kemudahan Penanggulangan (Kriteria C)
Merupakan hasil rata-rata pengambilan suara dari 10 anggota kelompok
mengenai tingkat kemudahan penanggulangan dengan bobot nilai:
Sangat mudah : 1
Mudah :2
Cukup mudah : 3
Agak mudah : 4
Tidak mudah : 5
Tabel 9. Kemudahan Penanggulangan
No. Indikator Kemudahan Nilai
1 Berdasarkan salinan ditolong Nakes 2 2
Bayi 0-6 bulan mendapat ASI
2 1 1
Ekslusif
Rumah tangga yang menimbang
3 1 1
balitanya setiap bulan
Rumah Tangga yang menggunakan
4 2 2
Air Bersih
Rumah Tangga Yang Mencuci
5 Tangan Dengan Air Bersih dan 1 1
Sabun
Rumah Tangga Yang Menggunakan
6 1 1
JAGA sehat
Rumah Tangga Yang Memberantas
7 2 2
Jentik Dirumah 1x seminggu
Rumah Tangga yang makan sayur
8 2 2
dan buah setiap hari
Rumah tangga yang melakukan
9 aktifitas fisik dan Olahraga setiap 3 3
hari
Rumah tangga yang tidak merokok
10 4 4
dalam rumah
11 HB 0 2 2
12 BCG 2 2

30
13 DPT HB I 2 2
14 DPT HB II 2 2
15 DPT HB III 2 2
16 POLIO I 2 2
17 POLIO II 2 2
18 POLIO III 2 2
19 POLIO IV 4 4
20 CAMPAK 4 4
21 Suspek TB 3,5 3,5
22 Kasus Baru TB BTA+ 4,5 4,5
23 Kesembuhan TB 3 3
24 Pemeriksaan Kontak TB 5 5
25 KB Aktif 2 2
26 Kunjungan neonatus (KN1) 3 3
27 Kunjungan neonatus (KN4) 3 3
28 Pelayanan kesehatan pada bayi 2 2
29 Pelayanan kesehatan pada balita 2 2
Persentase balita yang ditimbang
30 1 1
berat badannya
Persentase bayi usia kurang dari 6
31 1 1
bulan mendapat ASI Eksklusif
Persentase balita 6-59 bulan
32 2 2
mendapat vitamin A
Persentase ibu hamil yang mendapat
33 tablet tambah darah (TTD) minimal 1 1
90 tablet
Persentase ibu hamil KEK yang
34 3 3
mendapat makanan tambahan
Persentase balita kurus mendapatkan
35 3 3
makanan tambahan
Persentase remaja putri mendapat
36 3 3
TTD
37 Persentase bayi lahir mendapat IMD 2 2
38 Pengawasan Lingkungan Perumahan 2,5 2,5
Pengawasan Sarana Jamban
39 2,5 2,5
Keluarga (JAGA)
Pengawasan Saluran Pembuangan
40 3,5 3,5
Air Limbah (SPAL)

31
Pengawasan Tempat Pembuangan
41 1,5 1,5
Sampah (TPS)
Pengawasan Sarana Air Bersih
42 3,5 3,5
(SAB)
43 Pengendalian Vektor 4,5 4,5
44 Pengawasan Tempat-Tempat Umum 3 3
Pengawasan Tempat Pengelolaan
45 3,5 3,5
Makanan
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017
4. PEARL Faktor (Kriteria D)
Terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan yaitu :
a. Propriety : Kesesuaian dengan program daerah/nasional/ dunia
b. Economy : Memenuhi syarat ekonomi untuk melaksanakannya
c. Acceptability : Dapat diterima oleh petugas, masyarakat, dan
lembaga terkait
d. Resources : Tersedianya sumber daya
e. Legality : Tidak melanggar hukum dan etika
Skor yang digunakan diambil melalui voting 10 anggota kelompok :
1 : Setuju
0 : Tidak setuju
Tabel 10. PEARL Factor
Hasil
No. Indikator P E A R L
Kali
Berdasarkan salinan
1 1 1 1 1 1 1
ditolong Nakes
Bayi 0-6 bulan mendapat
2 1 1 1 1 1 1
ASI Ekslusif
Rumah tangga yang
3 menimbang balitanya 1 1 1 1 1 1
setiap bulan
Rumah Tangga yang
4 1 1 1 1 1 1
menggunakan Air Bersih
Rumah Tangga Yang
5 Mencuci Tangan Dengan 1 1 1 1 1 1
Air Bersih dan Sabun

32
Rumah Tangga Yang
6 Menggunakan JAGA 1 1 1 1 1 1
sehat
Rumah Tangga Yang
7 Memberantas Jentik 1 1 1 1 1 1
Dirumah 1x seminggu
Rumah Tangga yang
8 makan sayur dan buah 1 1 1 1 1 1
setiap hari
Rumah tangga yang
9 melakukan aktifitas fisik 1 1 1 1 1 1
dan Olahraga setiap hari
Rumah tangga yang tidak
10 1 1 1 1 1 1
merokok dalam rumah
11 HB 0 1 1 1 1 1 1
12 BCG 1 1 1 1 1 1
13 DPT HB I 1 1 1 1 1 1
14 DPT HB II 1 1 1 1 1 1
15 DPT HB III 1 1 1 1 1 1
16 POLIO I 1 1 1 1 1 1
17 POLIO II 1 1 1 1 1 1
18 POLIO III 1 1 1 1 1 1
19 POLIO IV 1 1 1 1 1 1
20 CAMPAK 1 1 1 1 1 1
21 Suspek TB 1 1 1 1 1 1
22 Kasus Baru TB BTA+ 1 1 1 1 1 1
23 Kesembuhan TB 1 1 1 1 1 1
24 Pemeriksaan Kontak TB 1 1 1 1 1 1
25 KB Aktif 1 1 1 1 1 1
Kunjungan neonatus
26 1 1 1 1 1 1
(KN1)
Kunjungan neonatus
27 1 1 1 1 1 1
(KN4)
Pelayanan kesehatan
28 1 1 1 1 1 1
pada bayi
Pelayanan kesehatan
29 1 1 1 1 1 1
pada balita
Persentase balita yang
30 1 1 1 1 1 1
ditimbang berat

33
badannya

Persentase bayi usia


31 kurang dari 6 bulan 1 1 1 1 1 1
mendapat ASI Eksklusif
Persentase balita 6-59
32 1 1 1 1 1 1
bulan mendapat vit. A
Persentase ibu hamil
yang mendapat tablet
33 1 1 1 1 1 1
tambah darah (TTD)
minimal 90 tablet
Persentase ibu hamil
34 KEK yang mendapat 1 1 1 1 1 1
makanan tambahan
Persentase balita kurus
35 mendapatkan makanan 1 1 1 1 1 1
tambahan
Persentase remaja putri
36 1 1 1 1 1 1
mendapat TTD
Persentase bayi lahir
37 1 1 1 1 1 1
mendapat IMD
Pengawasan Lingkungan
38 1 1 1 1 1 1
Perumahan
Pengawasan Sarana
39 Jamban Keluarga 1 1 1 1 1 1
(JAGA)
Pengawasan Saluran
40 Pembuangan Air Limbah 1 1 1 1 1 1
(SPAL)
Pengawasan Tempat
41 Pembuangan Sampah 1 1 1 1 1 1
(TPS)
Pengawasan Sarana Air
42 1 1 1 1 1 1
Bersih (SAB)
43 Pengendalian Vektor 1 1 1 1 1 1
Pengawasan Tempat-
44 1 1 1 1 1 1
Tempat Umum
Pengawasan Tempat
45 1 1 1 1 1 1
Pengelolaan Makanan
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017

34
5. Nilai Prioritas Masalah
Setelah Kriteria A, B, C, dan D ditetapkan, nilai tersebut dimasukan ke
dalam rumus :
Nilai Prioritas Dasar (NPD) = ( A+B ) x C
Nilai Prioritas Total ( NPT) = ( A+B ) x C x D
Tabel 11. Nilai Prioritas Masalah

No. Indikator A B C D NPD NPT

Berdasarkan salinan
1 1,4 13 2 1 28,8 28,8
ditolong Nakes
Bayi 0-6 bulan mendapat
2 10 15 1 1 25 25
ASI Ekslusif
Rumah tangga yang
3 menimbang balitanya setiap 5,6 14 1 1 19,6 19,6
bulan
Rumah Tangga yang
4 8,4 14 2 1 44,8 44,8
menggunakan Air Bersih
Rumah Tangga Yang
5 Mencuci Tangan Dengan 5,6 14 1 1 19,6 19,6
Air Bersih dan Sabun
Rumah Tangga Yang
6 8,4 14 1 1 22,4 22,4
Menggunakan JAGA sehat
Rumah Tangga Yang
7 Memberantas Jentik 7 14 2 1 42 42
Dirumah 1x seminggu
Rumah Tangga yang
8 makan sayur dan buah 10 10 2 1 40 40
setiap hari
Rumah tangga yang
9 melakukan aktifitas fisik 7 12 3 1 57 57
dan Olahraga setiap hari
Rumah tangga yang tidak
10 10 15 4 1 100 100
merokok dalam rumah
11 HB 0 1,4 11,6 2 1 26 26
12 BCG 1,4 11 2 1 24,8 24,8
13 DPT HB I 1,4 11 2 1 24,8 24,8
14 DPT HB II 1,4 11 2 1 24,8 24,8
15 DPT HB III 1,4 11 2 1 24,8 24,8

35
16 POLIO I 1,4 11 2 1 24,8 24,8
17 POLIO II 1,4 11 2 1 24,8 24,8
18 POLIO III 1,4 11 2 1 24,8 24,8
19 POLIO IV 1,4 7,4 4 1 35,2 35,2
20 CAMPAK 1,4 11 4 1 49,6 49,6
21 Suspek TB 1,4 9,5 3,5 1 38,15 38,15
22 Kasus Baru TB BTA+ 2,8 12,5 4,5 1 68,85 68,85
23 Kesembuhan TB 1,4 5,5 3 1 20,7 20,7
24 Pemeriksaan Kontak TB 4,2 9,5 5 1 68,5 68,5
25 KB Aktif 2,8 13 2 1 31,6 31,6
26 Kunjungan neonatus (KN1) 1,4 15 3 1 49,2 49,2
27 Kunjungan neonatus (KN4) 1,4 15 3 1 49,2 49,2
Pelayanan kesehatan pada
28 2,8 13 2 1 31,6 31,6
bayi
Pelayanan kesehatan pada
29 2,8 13 2 1 31,6 31,6
balita
Persentase balita yang
30 1,4 13,5 1 1 14,9 14,9
ditimbang berat badannya
Persentase bayi usia kurang
31 dari 6 bulan mendapat ASI 1,4 15 1 1 16,4 16,4
Eksklusif
Persentase balita 6-59
32 1,4 12 2 1 26,8 26,8
bulan mendapat vitamin A
Persentase ibu hamil yang
mendapat tablet tambah
33 1,4 15 1 1 16,4 16,4
darah (TTD) minimal 90
tablet
Persentase ibu hamil KEK
34 yang mendapat makanan 1,4 13 3 1 43,2 43,2
tambahan
Persentase balita kurus
35 mendapatkan makanan 2,8 15 3 1 53,4 53,4
tambahan
Persentase remaja putri
36 1,4 10 3 1 34,2 34,2
mendapat TTD
Persentase bayi lahir
37 1,4 12 2 1 26,8 26,8
mendapat IMD
Pengawasan Lingkungan
38 1,4 5 2,5 1 16 16
Perumahan

36
Pengawasan Sarana Jamban
39 1,4 5 2,5 1 16 16
Keluarga (JAGA)
Pengawasan Saluran
40 Pembuangan Air Limbah 1,4 5 3,5 1 22,4 22,4
(SPAL)
Pengawasan Tempat
41 Pembuangan Sampah 1,4 5 1,5 1 9,6 9,6
(TPS)
Pengawasan Sarana Air
42 1,4 5 3,5 1 22,4 22,4
Bersih (SAB)
43 Pengendalian Vektor 1,4 5 4,5 1 28,8 28,8
Pengawasan Tempat-
44 1,4 4 3 1 16,2 16,2
Tempat Umum
Pengawasan Tempat
45 1,4 5 3,5 1 22,4 22,4
Pengelolaan Makanan
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017
Adapun yang menjadi prioritas masalah pada Puskesmas Poasia Tahun
2017 yaitu:
Tabel 12. Prioritas Masalah Puskesmas Poasia
1 Rumah tangga yang tidak 24 Bayi 0-6 bulan mendapat ASI
merokok dalam rumah Ekslusif
2 Kasus Baru TB BTA+ 25 BCG
3 Pemeriksaan Kontak TB 26 DPT HB I
4 Rumah tangga yang melakukan 27 DPT HB II
aktifitas fisik dan Olahraga
setiap hari
5 Persentase balita kurus 28 DPT HB III
mendapatkan makanan
tambahan
6 CAMPAK 29 POLIO I
7 Kunjungan neonatus (KN1) 30 POLIO II
8 Kunjungan neonatus (KN4) 31 POLIO III
9 Rumah Tangga yang 32 Rumah Tangga Yang
menggunakan Air Bersih Menggunakan JAGA sehat
10 Persentase ibu hamil KEK yang 33 Pengawasan Saluran
mendapat makanan tambahan Pembuangan Air Limbah
(SPAL)
11 Rumah Tangga Yang 34 Pengawasan Sarana Air Bersih

37
Memberantas Jentik Dirumah (SAB)
1x seminggu
12 Rumah Tangga yang makan 35 Pengawasan Tempat
sayur dan buah setiap hari Pengelolaan Makanan

13 Suspek TB 36 Kesembuhan TB

14 POLIO IV 37 Rumah tangga yang menimbang


balitanya setiap bulan
15 Persentase remaja putri 38 Rumah Tangga Yang Mencuci
mendapat TTD Tangan Dengan Air Bersih dan
Sabun
16 KB Aktif 39 Persentase bayi usia kurang dari
6 bulan mendapat ASI Eksklusif
17 Pelayanan kesehatan pada bayi 40 Persentase ibu hamil yang
mendapat tablet tambah darah
(TTD) minimal 90 tablet
18 Pelayanan kesehatan pada balita 41 Pengawasan Tempat-Tempat
Umum
19 Berdasarkan salinan ditolong 42 Pengawasan Lingkungan
Nakes Perumahan
20 Pengendalian Vektor 43 Pengawasan Sarana Jamban
Keluarga (JAGA)
21 Persentase balita 6-59 bulan 44 Persentase balita yang
mendapat vitamin A ditimbang berat badannya
22 Persentase bayi lahir mendapat 45 Pengawasan Tempat
IMD Pembuangan Sampah (TPS)
23 HB 0
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017
C. Analisis Penyebab Masalah
Analisis masalah dilakukan untuk menentukan kemungkinan penyebab
masalah dengan metode pendekatan sistem (input, proses, lingkungan, dan
output). Pendekatan input meliputi 5M (Man, Money, Methode, Material,
Machine).

38
Tabel 13. Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Rumah Tangga yang Tidak
Merokok di Dalam Rumah
Komponen Kemungkinan Penyebab
Input MAN  Kurangnya tenaga kesehatan / petugas
yang melakukan Promosi Kesehatan
tentang Tidak Merokok di Dalam Rumah
 Kurangnya peran pemerintah dalam
menegaskan bahaya merokok
MONEY  Dana kegiatan Promosi Kesehatan kadang
tidak mencukupi
MATERIAL  Kurangnya pemanfaatan media informasi
dalam melakukan Promosi Kesehatan
tentang Tidak Merokok di Dalam Rumah
METHODE  Belum optimalnya penyuluhan PHBS
terutama penyuluhan tidak merokok dan
bahaya merokok
 Promosi Kesehatan yang dilakukan kurang
bisa dimengerti masyarakat
MARKETING  Masih rendahnya pengetahuan masyarakat
tentang bahaya merokok bagi diri sendiri
dan orang lain
 Masyarakat tidak mengikuti program yang
telah disosialisasikan
 Kurangnya kesadaran masyarakat untuk
berhenti merokok
Lingkungan  Kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang PHBS terutama tidak merokok
dalam rumah
 Adanya pola pikir masyarakat yang
menjadikan merokok sebagai gaya hidup
modern
 Tingginya populasi masyarakat di wilayah
kasus
Proses P1  Pencatatan pengguna rokok masih kurang
(Perencanaan) diperhatikan
 Kurangnya kerjasama antar sektor untuk
menanggulangi permasalahan penggunaan
rokok di masyarakat

39
P2  Kurangnya sosialisasi yang lebih interaktif
(Pelaksanaan) tentang bahaya merokok kepada
masyarakat
 Kurangnya peran serta sektor yang
berhubungan dengan Promosi Kesehatan
mengenai bahaya merokok
P3  Tidak adanya tindak lanjut terhadap
(Pengawasan) Promosi Kesehatan yang telah dilakukan
terutama tentang penggunaan rokok
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017
D. Prioritas Penyebab Masalah
Adapun prioritas penyebab masalah yaitu :
A. Kurangnya tenaga kesehatan / petugas yang melakukan Promosi
Kesehatan tentang Tidak Merokok di Dalam Rumah
B. Dana kegiatan Promosi Kesehatan kadang tidak mencukupi
C. Belum optimalnya penyuluhan PHBS karena metode yang digunakan
kurang efektif dan interaktif
D. Promosi Kesehatan yang dilakukan kurang bisa dimengerti masyarakat
E. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang PHBS terutama
kesadaran bahaya merokok bagi diri sendiri dan orang lain
F. Masyarakat tidak mengikuti program yang telah disosialisasikan
G. Adanya pola pikir masyarakat yang menjadikan merokok sebagai gaya
hidup modern
H. Tingginya populasi masyarakat di wilayah kasus
I. Pencatatan pengguna rokok masih kurang diperhatikan
J. Kurangnya kerjasama antar sektor untuk menanggulangi permasalahan
penggunaan rokok di masyarakat
K. Tidak adanya tindak lanjut terhadap Promosi Kesehatan yang telah
dilakukan terutama tentang penggunaan rokok

40
E. Pengambilan Keputusan
Dari analisis priotitas penyebab masalah maka dibawah ini ditampilkan
tabel paired comparison dan tabel kumulatif untuk menyelesaikan suatu masalah
yang berupa masyarakat beresiko tinggi.
Tabel 14. Tabel Paired Comparison
A B C D E F G H I J K Total
A A C D E F G A A J K 3
B C D E F G H B J K 1
C D C F G C C J K 3
D D F G D D J K 3
E F G E E J K 2
F G F F F K 3
G G G F K 2
H H J K 1
I J K 0
J J 1
K 0
Total
0 0 2 3 2 5 6 1 0 7 9
vertical
Total
3 1 3 3 2 3 2 1 0 1 0
horizontal
Total 3 1 5 6 4 8 8 2 0 8 9 54
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017
Tabel 15. Tabel Kumulatif
K 9 9/54X100% 16,67% 16,67%
F 8 8/54X100% 14,81% 31,48%
G 8 8/54X100% 14,81% 46,29%
J 8 8/54X100% 14,81% 61,10%
D 6 6/54X100% 11,11% 72,21%
C 5 5/54X100% 9,26% 81,47%
E 4 4/54X100% 7,4% 88,87%
A 3 3/54X100% 5,56% 94, 43%
H 2 2/54X100% 3,70% 98,13%
B 1 1/54X100% 1,87% 100%
I 0 0/54X100% 0% 100%
Jumlah 54 100%
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017

41
Berdasarkan nilai kumulatif untuk menyelesaikan suatu masalah berupa
Promosi Kesehatan Tidak Merokok di Dalam Rumah, cukup menyelesaikan 5
penyebab karena penyebab tersebut belum mencapai 80%, diantaranya adalah :
1. K = Tidak adanya tindak lanjut terhadap Promosi Kesehatan yang telah
dilakukan terutama tentang penggunaan rokok
2. F = Masyarakat tidak mengikuti program yang telah disosialisasikan
3. G = Adanya pola pikir masyarakat yang menjadikan merokok sebagai
gaya hidup modern
4. J = Kurangnya kerja sama antar sektor untuk menanggulangi
permasalahan penggunaan rokok di masyarakat
5. D = Promosi kesehatan yang dilakukan kurang bisa dimengerti
masyarakat
F. Alternatif Pemecahan Masalah
Adapun alternatif pemecahan masalah yaitu :
1. Melakukan tindak lanjut setelah melakukan Promosi Kesehatan tentang
penggunaan rokok
2. Mengadakan penukaran rokok yang dimiliki dengan 9 bahan pokok
disesuaikan dengan harga rokok
3. Menghadirkan orang-orang yang sebelumnya pernah merokok dan
merasakan dampak negatif dari merokok untuk memberikan motivasi
kepada masyarakat
4. Mengadakan kerja sama antar sektor untuk menanggulangi permasalahan
penggunaan rokok di masyarakat secara komprehensif
5. Melakukan sosialisasi dengan metode yang lebih interaktif, misalnya
mengadakan konseling secara berkelompok, memperlihatkan video-video
bahaya merokok
Dari alternatif pemecahan masalah di atas, maka di buat kriteria mutlak.

42
Tabel 16. Kriteria Mutlak Dapat atau Tidaknya RUK dilakukan
Input
Kegiatan Output Ket
Man Money Material Meth Mark
Dapat
1. 1 1 1 1 1 1
dilakukan
Dapat
2. 1 1 1 1 1 1
dilakukan
Dapat
3. 1 1 1 1 1 1
dilakukan
Dapat
4. 1 1 1 1 1 1
dilakukan
Dapat
5. 1 1 1 1 1 1
dilakukan
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017
Berdasarkan kriteria mutlak dan kriteria keinginan, maka kelima rencana
kegiatan di atas dapat dijadikan rencana kegiatan/Plan Of Action (POA).

43
G. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 17. Plan Of Action (POA)
No. Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Personil Biaya Ket
1 Mengetahui Melakukan tindak Masyarakat Setiap Bulan Balai Kepala 2 orang X 4
keberhasilan lanjut setelah umum Kelurahan Puskesmas Kelurahan X 12
program melakukan dan Tim Bulan X
Promosi Promosi Promosi Rp.100.000 =
Kesehatan Kesehatan tentang Kesehatan (2 Rp.9.600.000
tentang penggunaan rokok orang tiap
penggunaan Kelurahan)
rokok yang
telah dilakukan
2 Meningkatkan Mengadakan Masyarakat Tiap dua Balai Kepala 50 orang X 4
daya tarik penukaran rokok umum bulan Kelurahan Puskesmas Kelurahan X
masyarakat yang dimiliki terkhusus dan Tim Rp.20.000 X 6
untuk mengikuti dengan 9 bahan pengguna Promosi Bulan =
kegiatan pokok disesuaikan rokok Kesehatan (2 Rp.24.000.000
Promosi dengan harga orang tiap
Kesehatan dan rokok Kelurahan)

44
kesadaran
bahwa biaya
rokok bisa
untuk membeli
barang yang
lebih berharga
3 Memperlihatkan Menghadirkan Masyarakat Tiap dua Balai Kepala 1 orang X 4
secara langsung orang-orang yang Umum bulan Kelurahan Puskesmas Kelurahan X 6
dampak negatif sebelumnya terkhusus dan Tim Bulan X
dari merokok pernah merokok pengguna Promosi Rp.200.000 =
dan merasakan rokok Kesehatan (2 Rp.4.800.000
dampak negatif orang tiap
dari merokok Kelurahan)
untuk memberikan
motivasi kepada
masyarakat
4 Memudahkan Mengadakan kerja Dinas Setiap Puskesmas Anggota Tidak ada
dalam sama antar sektor Kesehatan, kegiatan terkait
menanggulangi untuk Lembaga Promosi

45
permasalahan menanggulangi Swadaya Kesehatan
penggunaan permasalahan Masyarakat
rokok di penggunaan rokok
masyarakat di masyarakat
secara secara
komprehensif komprehensif
5 Memudahkan Melakukan Masyarakat Setiap Balai Kepala Tidak ada
masyarakat sosialisasi dengan Umum kegiatan Kelurahan, Puskesmas
untuk metode yang lebih Promosi Puskesmas dan Tim
memahami apa interaktif, Kesehatan Promosi
yang misalnya Kesehatan (2
disampaikan mengadakan orang tiap
dalam Promosi konseling secara Kelurahan)
Kesehatan berkelompok,
khususnya memperlihatkan
bahaya video-video
merokok bahaya merokok
Sumber data : Data primer puskesmas Poasia Tahun 2017

46
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara dan pengolahan data primer di Puskesmas
Poasia dari bulan Januari-Desember Tahun 2017, dapat disimpulkan bahwa
prioritas masalah kesehatan di Puskesmas Poasia yaitu Upaya Promosi Kesehatan
mengenai Tidak Merokok Dalam Rumah dengan kemungkinan penyebab masalah
yaitu tidak adanya tindak lanjut terhadap Promosi Kesehatan yang telah dilakukan
terutama tentang penggunaan rokok, masyarakat tidak mengikuti program yang
telah disosialisasikan, adanya pola pikir masyarakat yang menjadikan merokok
sebagai gaya hidup modern, kurangnya kerja sama antar sektor untuk
menanggulangi permasalahan penggunaan rokok di masyarakat dan promosi
kesehatan yang dilakukan kurang bisa dimengerti masyarakat.
B. Saran
1. Melakukan tindak lanjut setelah melakukan Promosi Kesehatan tentang
penggunaan rokok
2. Mengadakan penukaran rokok yang dimiliki dengan 9 bahan pokok
disesuaikan dengan harga rokok
3. Menghadirkan orang-orang yang sebelumnya pernah merokok dan
merasakan dampak negatif dari merokok untuk memberikan motivasi
kepada masyarakat
4. Mengadakan kerja sama antar sektor untuk menanggulangi permasalahan
penggunaan rokok di masyarakat secara komprehensif
5. Melakukan sosialisasi dengan metode yang lebih interaktif, misalnya
mengadakan konseling secara berkelompok, memperlihatkan video-video
bahaya merokok.

47
DAFTAR PUSTAKA

Budijanto, D. (2016). Data Dasar Puskesmas Kondisi Desember 2015. Jakarta:


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Effendy, N. (1995). Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Menkes. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Jakarta:
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Sanah, N. (2017). Pelaksanaan Fungsi Puskesmas Dalam Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Kesehatan Di Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser. eJournal
Ilmu Pemerintahan, 305-314.
Trihono. (2005). Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat. Jakarta:
Sagung Seto.

48
LAMPIRAN

49

Anda mungkin juga menyukai