Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN ANAK DENGAN AUTISME

Disusun Oleh:

Dewi Maslahatul Hamidah


Choirul Anwari
Fifit Lailiyah
Aris Setiawan
Badrud Tamam

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GRESIK
2017
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif, atau kualitatif pada
komunikasi verbal dan non verbal, aktivitas imajinatif dan interaksi sosial timbal
balik berupa kegagalan mengembangkan hubungan antar pribadi (umur 30
bulan),hambatan dalam pembicaraan, perkembangan bahasa, fenomena ritualistik dan
konvulsif serta penarikan diri dan kehilangan kontak dengan realitas.
Masalah perilaku yang biasa seperti bising, gelisah atau melukai diri sendiri
dapat diatasi dengan obat klorpromasin atau tioridasin. Keadaan tidak dapat tidur
dapat memberikan responsedatif seperti kloralhidrat, konvulsi dikendalikan dengan
obat anti konvulsan. Hiperkinesis yang jika menetap dan berat dapat ditanggulangi
dengan diit bebas aditif atau pengawet. Dapat disimpulkan bahwa terapi pada autisme
dengan mendeteksi dini dan tepat waktu serta program terapi yang menyeluruh dan
terpadu.

1.2 Tujuan
Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan keluarga tentang perawatan anak
autisme.

1.3 Sasaran Promosi


Keluarga pada poli tumbuh kembang anak

1.4 Isi Materi


2. Menjelaskan Pengertian autisme
3. Menyebutkan Jenis autisme
4. Menjelaskan Penyebab autisme
5. Menjelaskan Karakteristik autisme
6. Menjelaskan Deteksi dini autisme
7. Menjelaskan Terapi anak autis di rumah

7.1 Metode
Penyuluhan langsung (ceramah dan tanya jawab).

7.2 Media

 Lembar balik

7.3 Rencana Evaluasi


Evaluasi formatif dalam bentuk lisan kepada sasaran, setelah melakukan
penyuluhan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
PERAWATAN ANAK DENGAN AUTISME

Topik : Perawatan Anak Autis


Sasaran : Keluarga pada Poli Tumbuh Kembang Anak
Hari/Tanggal :
Waktu : 30 menit
Tempat : Aula Poli Tumbuh Kembang Anak

1. TAHAP PENGEMBANGAN
A. Tujuan instruksional umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit diharapkan orang


tua dapat memahami tentang perawatan anak autismee.

B. Tujuan instruksional khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit para orang tua
diharapkan mampu :
1. Menyebutkan kembali pengertian autisme
2. Menyebutkan kembali 2 jenis autisme
3. Menyebutkan kembali penyebab autisme
4. Menyebutkan kembali 6 dari 13 karakteristik autisme
5. Menyebutkan kembali 4 dari 6 deteksi dini autisme
6. Menyebutkan kembali 2 dari 4 terapi anak autis di rumah
C. Materi penyuluhan

1. Pengertian autisme
2. Jenis autisme
3. Penyebab autisme
4. Karakteristik autisme
5. Deteksi dini autisme
6. Terapi anak autis di rumah

Kegiatan Penyuluhan
Jam / Tahap Respon
Waktu
5 menit Orientasi :

a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam


b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Mengingatkan kontrak c. Audiens ingat
d. Menjelaskan maksud dan dengan kontrak
tujuan d. Audiens mengerti
e. Menanyakan kesediaaan maksud dan tujuan
f. Apersepsi (menanyakan e. Audiens siap /
apa yang sudah dan belum bersedia
diketahui audiens)

15 menit Kerja :

a. Memulai penkes dengan a. Menyimak


membaca basmalah b. Mengajukan
b. Menjelaskan tentang pertanyaan
pengertian autisme c. Mendengarkan
c. Menjelaskan jenis autisme
d. Menjelaskan tentang
penyebab autisme
e. Menjelaskan karakteristik
autisme
f. Menjelaskan deteksi dini
autisme
g. Menjelaskan terapi anak
autisme di rumah
h. Memberikan kesempatan
bertanya
i. Menjawab pertanyaan

10 menit Terminasi :

a. Melakukan evaluasi a. Mendengarkan


b. Memberikan kesimpulan b. Mendengarkan
c. Membuat rencana tindak c. Menjawab salam
lanjut
d. Menutup penkes dengan
membaca hamdalah
e. Memberikan salam
penutup
Metode Evaluasi
. Evaluasi hasil
1) Menyebutkan kembali pengertian autisme
2) Menyebutkan kembali 2 jenis autisme
3) Menyebutkan kembali penyebab autisme
4) Menyebutkan kembali 6 dari 13 karakteristik autisme
5) Menyebutkan kembali 4 dari 6 deteksi dini autisme
6) Menyebutkan kembali 2 dari 4 terapi anak autis di rumah
Daftar Pustaka

http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/01/19/merawat-anak-autis/selasa, 12 Juni
2012 jam 19.19
http:// id.wikipedia.org/wiki/Autisme. Selasa 12 Juni 2012 jam 19.22
www.autis.info/index.php/tentang-autisme/apa-itu-autisme
MATERI

A. PENGERTIAN

Autismea berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Penyandang autismea
seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Autismee adalah gangguan perkembangan
pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam
bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. Autismee adalah
gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anak-anak, yang membuat
seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam
dunianya sendiri. Pada anak-anak biasa disebut dengan Autismee Infantil.

B. JENIS AUTISME

a. Autisme Klasik
Adanya kerusakan saraf sejak lahir, karena sewaktu mengandung, ibu
terinfeksi virus, seperti rubella, atau terpapar logam berat berbahaya seperti merkuri
dan timbal yang berdampak menagacaukan proses pembentukan sel-sel saraf di otak
janin.

b. Autisme Regresif

Autisme regresif muncul saat anak berusia antara 12 sampai 24 bulan.


Sebelumnya perkembangan anak relatif normal, namun tiba-tiba saat usia anak
meninjak 2 tahun kemampuan anak merosot. Yang tadinya sudah bisa membuat
kalimat 2 sampai 3 kata berubah diam dan tidak lagi berbicara. Kesimpulan yang
beredar di klangan ahli menyebutkan autismee regresif muncul karena anak
terkontaminasi langsung oleh faktor pemicu. Yang paling disorot adalah paparan
logam berat terutama merkuri dan timbal dari lingkungan.
C. PENYEBAB

1) Gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa


sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar
secara efektif.
2) Faktor genetik
3) Gangguan kekebalan

D. KARAKTERISTIK AUTISME

1) Berkeinginan dan senang melakukan kegiatan yang mengulang-mengulang


2) Sangat sedikit sekali berbicara sebagai media komunikasi

3) Selalu melakukan keasyikan melalui benda-benda tertentu yang menunjukkan


bahwa seolah-olah hanya itu kegiatan yang ia lakukan

4) Senang tidur bermalas-malasan atau duduk menyendiri dengan tampah acuh,


muka pucat, dan mata sayu dan selalu memandang ke bawah.

5) Selalu diam sepanjang waktu

6) Jika ada pertanyaan terhadapnya, jawabannya sangat pelan dengan nada


monoton, kemudian dengan suara yang aneh ia akan mengucapkan atau
menceritakan dirinya dengan beberapa kata, kemudian diam menyendiri lagi

7) Tidak pernah bertanya, tidak menunjukkan rasa takut, tidak punya keinginan
yang bemacam-macam serta tidak menyenangi sekalilingnya

8) Tidak tampak cerita

9) Tidak peduli terhadap lingkungannya kecuali pada benda yang disukainya


misalnya boneka.

10) Tidak mau dipeluk


11) hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal

12) Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif

13) Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan bahasa


dengan cara yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara sama
sekali.

E. DETEKSI DINI AUTISME

Untuk dapat mengetahui gejala autismee sejak dini, telah dikembangkan suatu
checklist yang dinamakan M-CHAT (Modified Checklist for Autisme in Toddlers).
Berikut adalah pertanyaan penting bagi orangtua:
1. Apakah anak anda tertarik pada anak-anak lain?
2. Apakah anak anda dapat menunjuk untuk memberitahu ketertarikannya pada
sesuatu?
3. Apakah anak anda pernah membawa suatu benda untuk diperlihatkan pada
orangtua?
4. Apakah anak anda dapat meniru tingkah laku anda?
5. Apakah anak anda berespon bila dipanggil namanya?
6. Bila anda menunjuk mainan dari jarak jauh, apakah anak anda akan melihat ke
arah mainan tersebut?
Bila jawaban anda TIDAK pada 2 pertanyaan atau lebih, maka anda sebaiknya
berkonsultasi dengan profesional yang ahli dalam perkembangan anak dan
mendalami bidang autismee.
F. TERAPI ANAK AUTISME DI RUMAH

1) Dimulai dari sering mengajak anak berbicara, membantu memfokuskan


pembicaraan, sampai meminta mengarahkan wajah saat kita atau anak tengah
berbicara. Bangun pula suasana menyenangkan dalam berkomunikasi, seperti dengan
menghadirkan aneka permainan berwarna-warni, buku cerita bergambar, atau
permainan-permainan yang disukainya.
2) Setiap anak mengharapkan pujian, dan pada anak autis pujian dapat berguna
sebagai petunjuk 'jalan yang benar'. Berikan pujian lewat perkataan atau tunjukkan
kasih sayang Anda jika anak dapat menjawab dengan baik.
3) Melakukan senam atau gerakan-gerakan sederhana seperti permainan
menggerakkan anggota tubuh. Memiringkan kepala beberapa kali, memutar badan ke
kanan dan kiri, mengangkat tangan tinggi-tinggi, dll. Seluruh gerakan ini akan
mendukung terciptanya latihan motorik pada otak anak, sehingga terapi akan lebih
mudah dijalankan.
4) Senantiasa menyiapkan diri tetap sabar berkomunikasi dengan anak. Tentu
bukan hal mudah dibanding memberikan kasih sayang pada anak normal, tetapi
sebagai titipan Tuhan dan buah cinta kita, sudah semestinya mereka tetap mendapat
belaian kasih sayang sesuai kebutuhannya.

Anda mungkin juga menyukai