Anda di halaman 1dari 11

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA

EXCAVATOR
TIPE KOMATSU PC 200-8
DI PT. UNITED TRACTORS TBK.

Nama : Ricko Pramudya


NPM : 26411117
Jurusan : Teknik Mesin
Pembimbing : Iwan Setyawan, ST. MT
Latar Belakang
Penggunan Sistem Hidrolik telah mengalami perkembangan yang sangat
maju, sehingga sistem hidrolik dimanfaatkan dalam semua cabang industri.
Pada umumnya sistem hidrolik digunakan di industri-industri permesinan.
Dalam dunia industri, banyak peralatan industri yang bekerja secara
otomatis sering berkembang kemajuan teknologi, baik itu menggunakan
mekanis, elektronik, hidrolik, pneumatik, dan sistem yang lainnya.
Excavator adalah salah satu mesin yang memanfaatkan sistem hidrolik dan
merupakan alat yang paling banyak digunakan didunia industri
pertambangan, memanfaatkan fluida sebagi penggerak

Tujuan
Dapat memahami Sistem Hidrolik pada Excavator tipe PC 200-8 di
PT. UNITED TRACTORS Tbk.
Pengenalan Excavator
Excavator adalah salah satu mesin alat
berat yang dapat bergerak memiliki tempat
duduk yang terpasang pada poros diatas
undercarriage (roda penggerak yang dari
terbuat baja) dengan track atau roda dan
lengan (arm) ,boom dan lengan (arm)
tersambung dengan bucket dalam berbagai bentuk. Yang seluruhnya
menggunakan prinsip sistem hidrolik dan memiliki banyak kegunaan,
diantaranya menggali lubang,memecah batu,membuat kemiringan tanah,
memindahkan barang dan lain lain. Dengan tujuan umtuk mempermudah
suatu pekerjaan yang sulit dan berat agar menjadi lebih ringan dan untuk
mempercepat waktu pekerjaan.
Flowchart Sistem Kerja Hidrolik Pada Excavator
Tipe Komatsu PC 200-8
Penjelasan Flowchart
1. Tangki Hidrolik (hydraulic tank)

Yaitu berfungsi sebagai tempat penampungan oli dari sistem. Selain itu juga berfungsi
sebagai pendingin oli yang kembali. Adapun dalam sistemnya, hydraulic tank yang
digunakan pada unit Excavator tipe Komatsu PC 200-8 tidak berhubungan dengan udara luar
( pressurized ) dan tidak dibatasi (limited). Berikut ini merupakan komponen - komponen
yang ada pada tangki hidrolik. Prinsip kerjanya : yaitu oli yang berada dalam tank akan
tersedot oleh pompa melalui filter atau saringan. Oli yang bertekanan tersebut akan
dikeluarkan atau dialirkan pada sisi yang lain yaitu katup. Kemudian oli yang berada di
dalam actuator akan kembali ke tangki melalui proses cooling atau pendinginan. Dan
kegiatan ini akan berjalan secara terus menerus selama sistem dijalankan.
2. Pompa Hidrolik (pompa torak axial)
Pompa torak axial adalah dimana energi mekanik dari penggerak pompa
diubah menjadi energi mekanis aliran dari cairan yang dipompa dengan
menggunakan elemen yang bergerak bolak-balik didalam silinder. Elemen yang
bergerak bolak-balik itu dapat berupa piston. Ketika volume silinder membesar
akibat gerakan piston maka tekanan dalam silinder akan turun dan relative lebih
kecil dari pada tekanan pada sisi isap, sehingga fluida pada sisi isap akan masuk ke
pompa. Sebaliknya ketika volume silinder mengecil akibat gerakan piston maka
tekanan dalam silinder akan naik sehingga fluida akan tertekan keluar.
3. Hydraulic Control Valve

Hidrolik pump menghisap oli dari hidrolik tank kemudian mensupply


sistem. Aliran yang dihasilkan hydraulic pump tersebut dinaikkan
tekanannya, diatur jumlah alirannya dan diatur arah alirannya untuk
mengoperasikan perlengkapan kerja unit. Pengaturan ini
dilaksanakan oleh hydraulic control valve ( katup pengontrol
hidrolik ). Berdasarkan fungsinya hydraulic control valve
diklasifikasikan, menjadi tiga kelompok:
1. Pressure control valve ( Katup Pengontrol Tekanan ).
Pressure control valve adalah katup yang mengatur tekanan dalam
hydraulic circuit dengan mengembalikan semua atau sebagian oli
ke tangki apabila tekanan pada sirkuit mencapai setting
pressurenya. Konstruksi pressure control valve terbagi menjadi 3
tipe, yaitu : Tipe Poppet, Tipe Piston, Tipe Pilot .
2. Flow Control Valve

Flow control valve adalah katup yang berfungsi mengatur jumlah aliran oli yang
akan masuk ke acuator. Katup - katup yang termasuk ke dalam katup pengontrol
jumlah aliran antara lain : Throttle valve, Suction Valve, Flow Reducing Valve,
Flow Divider Valve, Demand valve, dan Quick Drop Valve.

3. Direction Control Valve

Directional control valve berfungsi untuk mengontrol arah aliran oli ke actuator
untuk merubah arah gerakan actuator. Contoh konstruksi dari katup pengontrol
arah aliran ( Directional Control Valve )
4. Actuator
actuator berfungsi untuk menggerakan perlengkapan kerja (attachment). Prinsip
kerjanya adalah merubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanik.

5. Oil Cooler
Oil cooler (pendingin) berfungsi untuk membuang atau mengurangi panas dari oli
pelumas sehingga sifat – sifat dan konsentrasi oli dapat terjaga. Suhu mesin yang
stabil membuat kinerja mesin optimal dan hemat bahan bakar. Berikut adalah
gambarnya :
6. Filter
Fungsi filter adalah menyaring kotoran yang terkandung dalam oli, agar tidak ikut
bersikulasi ke dalam sistem. Pada filter ass’y dilengkapi dengan by pass valve
yang berguna untuk memberikan jalan lain ( safety ) bila filter buntu/kotor. Selain
itu pada unit-unit tertentu, ada juga yang dilengkapi dengan indicator filter. Bila
by pass valve bekerja karena filter buntu/kotor, indikator akan memberikan tanda
agar filter segera dibersihkan atau diganti dengan yang baru. Berikut merupakan
filter yang digunakan pada bulldozer.
Kesimpulan
Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya
dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh
daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana fluida
penghantar ini dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang
kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pompa hidrolik, katup hidrolik
dan pipa-pipa atau selang-selang.
Dalam sistem kerja hidrolik pada Excavator tipe Komatsu PC 200-8
secara garis besar ada beberapa komponen-komponen yang sangat diperlukan
dalam rangkaian tilt cylinder untuk blade, seperti :
1. Tangki hidrolik (hydraulic tank)
2. Pompa hidrolik (hydraulic pump)
3. Hydraulic control valve
4. Actuator
5. Oil cooler
6. Filter

Anda mungkin juga menyukai