BG Sloka
BG Sloka
Disusun dari
Bhagavad-gītā Menurut Aslinya
oleh
A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada
Copyright© Bhaktivedanta Book Trust Indonesia
Penerbit
Yayasan Harinam Sankirtan
Cetakan pertama
2015
#1
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
#2
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
#3
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
#4
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
#5
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
DAFTAR ISI
#6
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
oḿ ajñāna-timirāndhasya, jñānāñjana-śalākayā
cakṣur unmīlitaḿ yena, tasmai śrī-gurave namaḥ
śrī-caitanya-mano-‘bhīṣṭaḿ, sthāpitaḿ yena bhū-tale
svayaḿ rūpaḥ kadā mahyaḿ, dadāti sva-padāntikam
Hamba lahir di dalam kebodohan yang paling gelap, lalu guru
kerohanian hamba membuka mata hamba dengan pelita pengetahuan.
Hamba bersujud dengan hormat kepada beliau. Kapankah Srila Rupa
Gosvami Prabhupada, yang telah mendirikan misi untuk memuaskan
keinginan Sri Caitanya di dunia ini, memberikan perlindungan kepada
hamba di bawah kaki padma-Nya?
#7
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
O Sri Krishna yang hamba cintai, Andalah kawan bagi orang yang
berdukacita, Andalah sumber ciptaan. Andalah tuan bagi para gopi dan
Andalah yang mencintai Radharani. Hamba bersujud dengan hormat
kepada Anda.
#8
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Kata Pengantar
Bhagavad-gita
Bhagavad-gétä dikenal luas di seluruh dunia sebagai mutiara
pengetahuan rohani dan hakikat epos Mahäbhärata. Tujuh ratus sloka
Bhagavad-gétä, yang disabdakan oleh Çré Kåñëa, Kepribadian Tuhan
Yang Maha Esa kepada Arjuna, sahabat dan penyembah-Nya,
menyediakan tuntunan yang pasti untuk mengerti ilmu pengetahuan
keinsafan-rohani secara jelas. Tidak ada karya filsafat atau keagamaan
lain yang mengungkap sifat kesadaran, sang diri ( roh) , alam
semesta, dan Yang Mahakuasa, dengan cara yang gamblang dan
dalam seperti Bhagavad-gétä.
Bhagavad-gita diakui sebagai buku filsafat yang tiada bandingannya
di dunia ini dan dipelajari oleh tokoh-tokoh besar dunia seperti
Einstein, Thoreau, Kant, Gandhi, Bung Karno sampai mantan
personil The Beatles mendiang George Harisson.
Apa sebenarnya Bhagavad-gétä itu? Maksud Bhagavad-gétä ialah
untuk menyelamatkan manusia dari kebodohan kehidupan material.
Setiap orang mengalami kesulitan dalam banyak hal, seperti halnya
Arjuna berada dalam kesulitan karena harus bertempur dalam Perang
Kurukñetra. Arjuna berserah-diri kepada Çré Kåñëa; karena itulah
Bhagavad-gétä disabdakan. Bukan hanya Arjuna, tetapi kita semua
penuh kecemasan disebabkan oleh keberadaan material ini .
Keberadaan kita itu sendiri ada dalam suasana ketiadaan. Sebenarnya
tidak dimaksudkan bahwa kita diancam ketiadaan. Keberadaan kita
adalah kekal. Tetapi bagaimanapun juga, kita ditempatkan dalam
asat. Asat berarti sesuatu yang tidak ada.
Di antara begitu banyak manusia yang menderita, ada beberapa yang
sungguh-sungguh bertanya mengenai kedudukan mereka, siapa diri
mereka, mengapa mereka ditempatkan dalam kedudukan yang
menyulitkan ini, dan lain sebagainya. Jika seseorang belum
disadarkan hingga ia bertanya tentang penderitaan yang dialaminya
dan belum menginsafi bahwa yang diinginkannya bukan penderitaan
melainkan penyelesaian atas segala penderitaan itu, maka dia belum
dianggap manusia yang sempurna. Kehidupan manusia dimulai
apabila pertanyaan seperti itu timbul di dalam pikiran seseorang.
Dalam Brahmä-sütra pertanyaan seperti itu disebut Brahmä-jijïäsä.
Athäto brahmä-jijïäsä. Setiap kegiatan manusia dianggap gagal kalau
#9
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
dia tidak bertanya tentang sifat dari Yang Mutlak. Karena itu, orang
yang mulai bertanya mengapa mereka menderita atau dari mana
mereka berasal dan ke manakah tujuan mereka sesudah meninggal,
adalah murid-murid yang patut mengerti Bhagavad-gétä. Jadi,
Bhagavad-gétä adalah bacaan yang sangat penting bagi siswa
pengetahuan spiritual yang serius ingin mengerti tentang Tuhan
secara ilmiah, terlepas dari doktrin-doktrin keagamaan yang
terkadang tidak mampu memuaskan hasrat keingintahuan tentang
fenomena ciptaan. Bhagavad-gétä menj awab segala pertanyaan yang
mungkin muncul di benak kita sehubungan dengan identitas sejati
kita, fenomena alam semesta ini, dan yang terpenting, kedudukan
dan identitas sejati Tuhan Yang Maha Esa.
Mengenai keagungan Bhagavad-gétä, Çré Çrémad A. C. Bhaktivedanta
Swami Prabhupäda, seorang sarjana dan pengajar terkemuka di
bidang sastra Veda, dan wakil dari rangkaian tanpa terputus garis
perguruan guru-guru spiritual yang berawal dari Çré Kåñëa sendiri,
menulis dalam bagian akhir kata pendahuluan Bhagavad-gétä
Menurut Aslinya:
“Akhir kata, Bhagavad-gétä adalah kesusastraan rohani yang harus
dibaca dengan teliti sekali. Gétä-çästram idaà puëyaà yaù paöhet
prayataù pumän. Kalau seseorang mengikuti ajaran Bhagavad-gétä
sebagaimana mestinya, ia dapat dibebaskan dari segala kesengsaraan
dan kecemasan dalam kehidupan ini. Viñëoù padam aväpnoti
bhaya-çokädi-varjitaù. Ia akan dibebaskan dari segala rasa takut dalam
hidup ini dan penjelmaan yang akan datang akan bersifat rohani.
( Gétä-mähätmya 1) Ada juga keuntungan lain lagi:
gétädhyäyana-çélasya, präëäyama-parasya ca
naiva santi hi päpäni, pürva-janma-kåtäni ca
“Kalau seseorang membaca Bhagavad-gétä dengan tulus dan serius,
maka atas karunia Tuhan segala reaksi perbuatannya yang salah dari
dahulu tidak akan bereaksi lagi terhadap dirinya”
( Gétä-mähätmya 2) .Tuhan bertanggung j awab sepenuhnya terhadap
orang yang berserah-diri kepada-Nya, dan Tuhan meluputkan mereka
dari segala reaksi dosa.
mala-nirmocanaà puàsäà, jala-snänaà dine dine
sakåd gétämåta-snänaà, Saàsära-mala-näçanam
#10
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
#11
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Sloka 4-5
gitayah pustakam yatra yara pathah pravartate
tatra sarvani tirthani prayaga dini tatra vai
sarve devas ca rsayo yoginah pannagas ca ye
gopala gopika va pi Naradoddhavaparsadaih
#12
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Sloka 6
sahayo jayate sighram yatra gita pravartate
yatra gita vicaras ca pathanam pathanam srutam
tatraham niscitam prthvi nivasami sadaiva hi
Sloka 13
eka dhyayam tu yo nityam pathate bhakti samyutah
rudra lokam avapnoti gano bhutva vasec ciram
#13
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Dia yang membaca satu bab setiap hari dengan penuh rasa bhakti
akan mencapai Rudraloka dan hidup di sana selama masa yang sangat
panjang, menjadi rekan Dewa Siwa.
Sloka 14
adhyayam slokapadam va nityam yah pathate narah
sa yati naratam yavan manvantaram vasundhare
Wahai Ibu Pertiwi, siapa pun yang membaca seperempat bab ataupun
hanya seperempat sloka setiap hari, dipastikan akan lahir sebagai
manusia selama satu manvantara ( masa pemerintahan satu Manu) .
Sloka 15-16
gitayah sloka dasakam sapta panca catustayam
dvau trinekam tad ardham va slokanam yah pathen narah
candralokam avapnoti varsana mayutam dhruvam
gita patha sama yukto mrto manusatam vrajet
Orang yang mengucapkan sepuluh, tujuh, lima, empat, tiga, atau dua
sloka, atau bahkan setengah sloka Gita, pastilah akan mencapai
Candraloka selama sepuluh ribu tahun. Dia yang meninggalkan
badannya saat membaca Gita pasti akan mencapai kelahiran sebagai
manusia.
Sloka 17
gitabhyasam punah krtva labhate muktim uttamam
gitetyuccara samyukto mriyamano gatim labhet
Kemudian kembali ia melaksanakan Gita, dia akan mencapai
pembebasan. Orang yang menjelang ajal mengucapkan hanya kata
“Gita” saja akan mencapai pembebasan.
Sloka 18
gitartha sravana ‘ sakto mahapapayuto ‘piva
vaikuntham samavapnoti visnuna saha modate
Bahkan seseorang yang telah berbuat banyak dosa akan pergi ke
Vaikuntha dan hidup bersama Sri Vishnu, bila dia mengembangkan
minat untuk mendengar Gita.
Sloka 19
gitartham dhyayate nityam krtva karmani bhurisah
jivan muktah sa vijneyo dehante paramam padam
#14
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
#15
Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
#16
bab1 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Prathāmo’dhyāyah
Bab 1 Meninjau Tentara-tentara
di Medan Perang Kuruksetra
#18
bab1 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
1.6
yudhāmanyuś ca vikrānta, uttamaujāś ca vīryavān
saubhadro draupadeyāś ca, sarva eva mahā-rathāḥ
Ada Yudhāmanyu yang agung, Uttamauja yang perkasa sekali, putera
Subhadra dan Putera-putera Draupadi. Semua kesatria itu hebat sekali
bertempur dengan menggunakan kereta.
1.7
asmākaḿ tu viśiṣṭā ye, tān nibodha dvijottama
nāyakā mama sainyasya, saḿjñārthaḿ tān bravīmi te
Kekuatan kita tidak dapat diukur, dan kita dilindungi secara sempurna
oleh kakek Bhīṣma, sedangkan para Pandava, yang dilindungi dengan
teliti oleh Bhima, hanya mempunyai kekuatan yang terbatas.
#19
bab1 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
1.11
ayaneṣu ca sarveṣu, yathā-bhāgam avasthitāḥ
bhīṣmam evābhirakṣantu, bhavāntaḥ sarva eva hi
#20
bab1 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
1.16-18
anantavijayaḿ rājā, kuntī-putro yudhiṣṭhiraḥ
nakulaḥ sahadevaś ca, sughoṣa-maṇipuṣpakau
kāśyaś ca parameṣv-āsaḥ, śikhaṇḍī ca mahā-rathaḥ
dhṛṣṭadyumno virāṭaś ca, sātyakiś cāparājitaḥ
drupado draupadeyāś ca, sarvaśaḥ pṛthivī-pate
saubhadraś ca mahā-bāhuḥ, śańkhān dadhmuḥ pṛthak pṛthak
1.20
atha vyavasthitān dṛṣṭvā, , dhārtarāṣṭrān kapi-dhvajaḥ
pravṛtte śastra-sampāte, , dhanur udyamya pāṇḍavaḥ
hṛṣīkeśaḿ tadā vākyam,, idam āha mahī-pate
Pada waktu itu, Arjuna, putera Pandu, yang sedang duduk di atas kereta,
yang benderanya berlambang Hanuman, mengangkat busurnya dan
bersiap-siap untuk melepaskan anak panahnya. Wahai Paduka Raja,
sesudah memandang Putera-putera Dhṛtarāṣṭra, lalu Arjuna berkata
kepada Hrsikesa (Krishna) sebagai berikut.
#21
bab1 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
1.21-22
Arjuna uvāca
senayor ubhayor madhye, rathaḿ sthāpaya me 'cyuta
yāvad etān nirīkṣe ‘haḿ, yoddhu-kāmān avasthitān
kair mayā saha yoddhavyam, asmin raṇa-samudyame
1.23
yotsyamānān avekṣe ‘haḿ, ya ete 'tra samāgatāḥ
dhārtarāṣṭrasya durbuddher, yuddhe priya-cikīrṣavaḥ
1.25
bhīṣma-droṇa-pramukhataḥ, sarveṣāḿ ca mahī-kṣitām
uvāca pārtha paśyaitān, samavetān kurūn iti
#22
bab1 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
1.26
tatrāpaśyat sthitān pārthaḥ, pitṝn atha pitāmahān
ācāryān mātulān bhrātṝn, putrān pautrān sakhīḿs tathā
śvaśurān suhṛdaś caiva, senayor ubhayor api
Di sana di tengah-tengah tentara-tentara kedua belah pihak Arjuna
dapat melihat para ayah, kakek, guru, paman dari keluarga ibu, saudara,
putera, cucu, kawan, mertua dan orang-orang yang mengharapkan
kesejahteraannya semua hadir di sana.
1.27
tān samīkṣya sa kaunteyaḥ, sarvān bandhūn avasthitān
kṛpayā parayāviṣṭo, viṣīdann idam abravīt
Ketika Arjuna, putera Kuntī, melihat berbagai kawan dan sanak
keluarga ini, hatinya tergugah rasa kasih sayang dan dia berkata sebagai
berikut.
Arjuna uvāca 1.28
dṛṣṭvemaḿ sva-janaḿ kṛṣṇa, yuyutsuḿ samupasthitam sīdanti mama
gātrāṇi, mukhaḿ ca pariśuṣyati
Arjuna berkata: Krishna yang baik hati, setelah melihat kawan-kawan
dan sanak keluarga di hadapan saya dengan semangat untuk bertempur
seperti itu, saya merasa anggota badan-badan saya gemetar dan mulut
saya terasa kering.
1.29
vepathuś ca śarīre me, roma-harṣaś ca jāyate
gāṇḍīvaḿ sraḿsate hastāt, tvak caiva paridahyate
Seluruh badan saya gemetar, dan bulu roma berdiri. Busur Gandeva
terlepas dari tangan saya, dan kulit saya terasa terbakar.
1.30
na ca śaknomy avasthātuḿ, bhramatīva ca me manaḥ
nimittāni ca paśyāmi, viparītāni keśava
Saya tidak tahan lagi berdiri di sini. Saya lupa akan diri, dan pikiran
saya kacau. O Krishna, saya hanya dapat melihat sebab-sebab
malapetaka saja, wahai pembunuh raksasa bernama Kesi.
#23
bab1 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
1.31
na ca śreyo ‘nupaśyāmi, hatvā sva-janam āhave
na kāńkṣe vijayaḿ kṛṣṇa, na ca rājyaḿ sukhāni ca
Saya tidak dapat melihat bagaimana hal-hal yang baik dapat diperoleh
kalau saya membunuh sanak keluarga sendiri dalam perang ini. Krishna
yang baik hati, saya juga tidak dapat menginginkan kejayaan, kerajaan,
maupun kebahagiaan sebagai akibat perbuatan seperti itu.
1.32-35
kiḿ no rājyena govinda, kiḿ bhogair jīvitena vā
yeṣām arthe kāńkṣitaḿ no, rājyaḿ bhogāḥ sukhāni ca
#24
bab1 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
1.36
pāpam evāśrayed asmān, hatvā itān ātatāyinaḥ
tasmān nārhā vayaḿ hantuḿ, dhārtarāṣṭrān sa-bāndhavān
sva-janaḿ hi kathaḿ hatvā, sukhīnaḥ syāma mādhava
Kita akan dikuasai oleh dosa kalau kita membunuh penyerang seperti
itu. Karena itu, tidak pantas kalau kita membunuh para putera
Dhṛtarāṣṭra dan kawan-kawan kita. O Krishna, suami Dewi
Keberuntungan, apa untungnya bagi kita, dan bagaimana mungkin kita
berbahagia dengan membunuh sanak keluarga kita sendiri?
1.37-38
yady apy ete na paśyanti, lobhopahata-cetasāḥ
kula-kṣaya-kṛtaḿ doṣaḿ, mitra-drohe ca pātakam
kathaḿ na jñeyam asmābhiḥ, pāpād asmān nivartitum
kula-kṣaya-kṛtaḿ doṣaḿ, prapaśyadbhir janārdana
#25
bab1 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
1.41
sańkaro narakāyaiva, kula-ghnānāḿ kulasya ca
patanti pitaro hy eṣāḿ, lupta-piṇḍodaka-kriyāḥ
#26
bab1 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
1.45
yadi mām apratīkāram, aśastraḿ śastra-pāṇayaḥ
dhārtarāṣṭrā raṇe hanyus, tan me kṣemataraḿ bhavet
Lebih baik bagi saya kalau para putera Dhṛtarāṣṭra yang membawa
senjata di tangan membunuh saya yang tidak membawa senjata dan
tidak melawan di medan perang.
1.46
sañjaya uvāca
evam uktvārjunaḥ sańkhye, rathopastha upāviśat
visṛjya sa-śaraḿ cāpaḿ, śoka-saḿvigna-mānasaḥ
#27
bab 2 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Dvitīyo’dhyāyah
Bab 2 Ringkasan Isi Bhagavad-gita
#28
bab 2 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
2.1
sañjaya uvāca
taḿ tathā kṛpayāviṣṭam, aśru-pūrṇākulekṣaṇam
viṣīdantam idaḿ vākyam, uvāca madhusūdanaḥ
Sañjaya berkata: setelah melihat Arjuna tergugah rasa kasih sayang dan
murung, matanya penuh air mata, Madhusūdana, Krishna, bersabda
sebagai berikut.
2.2
śrī-bhagavān uvāca
kutas tvā kaśmalam idaḿ, viṣame samupasthitam
anārya-juṣṭam asvargyam, akīrti-karam Arjuna
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Arjuna yang baik hati,
bagaimana sampai hal-hal yang kotor ini menghinggapi dirimu? Hal-hal
ini sama sekali tidak pantas bagi orang yang mengetahui nilai hidup.
Hal-hal seperti itu tidak membawa seseorang ke planet-planet yang
lebih tinggi, melainkan menjerumuskan Diri-Nya ke dalam penghinaan.
2.3
klaibyaḿ mā sma gamaḥ pārtha, naitat tvayy upapadyate
kṣudraḿ hṛdaya-daurbalyaḿ, tyaktvottiṣṭha parantapa
Wahai putera Pṛthā, jangan menyerah kepada kelemahan yang hina ini.
Itu tidak pantas bagimu. Tinggalkanlah kelemahan hati yang remeh itu
dan bangunlah, wahai yang menghukum musuh.
2.4
Arjuna uvāca
kathaḿ bhīṣmam ahaḿ sańkhye, droṇaḿ ca madhusūdana
iṣubhiḥ pratiyotsyāmi, pūjārhāv ari-sūdana
#29
bab 2 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
2.5
gurūn ahatvā hi mahānubhāvān
śreyo bhoktuḿ bhaikṣyam apīha loke
hatvārtha-kāmāḿs tu gurūn ihaiva
bhuñjīya bhogān rudhira-pradigdhān
Lebih baik saya hidup di dunia ini dengan cara mengemis daripada
hidup sesudah mencabut nyawa roh-roh mulia seperti itu, yaitu guru-
guru saya. Kendatipun mereka menginginkan keuntungan duniawi,
mereka tetap atasan. Kalau mereka terbunuh, segala sesuatu yang kita
nikmati akan ternoda dengan darah.
2.6
na caitad vidmaḥ kataran no garīyo
yad vā jayema yadi vā no jayeyuḥ
yān eva hatvā na jijīviṣāmas
te 'vasthitāḥ pramukhe dhārtarāṣṭrāḥ
#30
bab 2 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
2.8
na hi prapaśyāmi mamāpanudyād
yac chokam ucchoṣaṇam indriyāṇām
avāpya bhūmāv asapatnam ṛddhaḿ
rājyaḿ surāṇām api cādhipatyam
2.12
na tv evāhaḿ jātu nāsaḿ, na tvaḿ neme janādhipāḥ
na caiva na bhaviṣyāmaḥ, sarve vayam ataḥ param
Pada masa lampau tidak pernah ada suatu saat pun Aku, engkau maupun
semua rājā ini tidak ada; dan pada masa yang akan datang tidak satupun
di antara kita semua akan lenyap.
2.13
dehino 'smin yathā dehe, kaumāraḿ yauvanaḿ jarā
tathā dehāntara-prāptir, dhīras tatra na muhyati
Wahai putera Kuntī, suka dan duka muncul untuk sementara dan hilang
sesudah beberapa waktu, bagaikan mulai dan berakhirnya musim dingin
dan musim panas. Hal-hal itu timbul dari penglihatan indera, dan
seseorang harus belajar cara mentolerir hal-hal itu tanpa goyah, wahai
putera keluarga Bhārata.
2.15
yaḿ hi na vyathayanty ete, puruṣaḿ puruṣarṣabha
sama-duḥkha-sukhaḿ dhīraḿ, so 'mṛtatvāya kalpate
Wahai manusia yang paling baik (Arjuna), orang yang tidak goyah
karena suka ataupun duka dan mantap dalam kedua keadaan itu pasti
memenuhi syarat untuk mencapai pembebasan.
#32
bab 2 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
2.16
nāsato vidyāte bhāvo, nābhāvo vidyāte sataḥ
ubhayor api dṛṣṭo ‘ntas, tv anayos tattva-darśibhiḥ
2.17
avināśi tu tad viddhi, yena sarvam idaḿ tatam
vināśam avyayāsyāsya, na kaścit kartum arhati
2.18
Makhluk hidup yang tidak dapat dimusnahkan atau diukur dan bersifat
kekal, memiliki badan jasmani yang pasti akan berakhir. Karena itu,
bertempurlah, wahai putera keluarga Bhārata.
2.19
#33
bab 2 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
2.20
na jāyate mriyate vā kadācin
nāyaḿ bhūtvā bhavitā vā na bhūyaḥ
ajo nityaḥ śāśvato 'yaḿ purāṇo
na hanyate hanyamāne śarīre
Tidak ada kelahiran maupun kematian bagi sang roh pada saat
manapun. Dia tidak diciptakan pada masa lampau, ia tidak diciptakan
pada masa sekarang, dan dia tidak akan diciptakan pada masa yang akan
datang. Dia tidak dilahirkan, berada untuk selamanya dan bersifat abadi.
Dia tidak terbunuh apabila badan dibunuh.
2.21
vedāvināśinaḿ nityaḿ, ya enam ajam avyayām
kathaḿ sa puruṣaḥ pārtha, kaḿ ghātayati hanti kam
#34
bab 2 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
2.24
acchedyo 'yam adāhyo ‘yam, akledyo 'śoṣya eva ca
nityaḥ sarva-gataḥ sthāṇur, acalo 'yaḿ sanātanaḥ
Roh yang individual ini tidak dapat dipatahkan dan tidak dapat
dilarutkan, dibakar ataupun dikeringkan. Ia hidup untuk selamanya,
berada di mana-mana, tidak dapat diubah, tidak dapat dipindahkan dan
tetap sama untuk selamanya.
2.25
avyakto 'yam acintyo ‘yam, avikāryo 'yam ucyate
tasmād evaḿ viditvāinaḿ, nānuśocitum arhasi
Dikatakan bahwa sang roh itu tidak dapat dilihat, tidak dapat dipahami
dan tidak dapat diubah. Mengingat kenyataan itu, hendaknya engkau
jangan menyesal karena badan.
2.26
atha cainaḿ nitya-jātaḿ, nityaḿ vā manyase mṛtam
tathāpi tvaḿ mahā-bāho, nainaḿ śocitum arhasi
Akan tetapi, kalau engkau berpikir bahwa sang roh [atau gejala gejala
hidup] senantiasa dilahirkan dan selalu mati, toh engkau masih tidak
mempunyai alasan untuk menyesal, wahai Arjuna yang berlengan
perkasa.
2.27
jātasya hi dhruvo mṛtyur, dhruvaḿ janma mṛtasya ca
tasmād aparihārye ‘rthe, na tvaḿ śocitum arhasi
Orang yang sudah dilahirkan pasti akan meninggal, dan sesudah
kematian, seseorang pasti akan dilahirkan lagi. Karena itu, dalam
melaksanakan tugas kewajibanmu yang tidak dapat dihindari,
hendaknya engkau jangan menyesal.
2.28
avyaktādīni bhūtāni, vyakta-madhyāni bhārata
avyakta-nidhanāny eva, tatra kā paridevanā
Semua makhluk yang diciptakan tidak terwujud pada awalnya, terwujud
pada pertengahan, dan sekali lagi tidak terwujud pada waktu dileburkan.
Jadi apa yang perlu disesalkan?
#35
bab 2 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
2.29
āścarya-vat paśyati kaścid enam
āścarya-vad vadati tathāiva cānyaḥ
āścarya-vac cainam anyaḥ śṛṇoti
śrutvāpy enaḿ veda na caiva kaścit
O putera keluarga Bhārata, dia yang tinggal dalam badan tidak pernah
dapat dibunuh. Karena itu, engkau tidak perlu bersedih hati untuk
makhluk manapun.
2.31
sva-dharmam api cāvekṣya, na vikampitum arhasi
dharmyād dhi yuddhāc chreyo ‘nyat, kṣatriyasya na vidyāte
2.32
yadṛcchayā copapannaḿ, svarga-dvāram apāvṛtam
sukhīnaḥ kṣatriyāḥ pārtha, labhante yuddham īdṛśam
Orang akan selalu membicarakan engkau sebagai orang yang hina, dan
bagi orang yang terhormat, penghinaan lebih buruk daripada kematian.
2.35
bhayād raṇād uparataḿ, maḿsyante tvāḿ mahā-rathāḥ
yeṣāḿ ca tvaḿ bahu-mato, bhūtvā yāsyasi lāghavam
2.39
eṣā te 'bhihitā sāńkhye, buddhir yoge tv imāḿ śṛṇu
buddhyā yukto yayā pārtha, karma-bandhaḿ prahāsyasi
2.40
nehābhikrama-nāśo ‘sti, pratyavāyo na vidyāte
sv-alpam apy asya dharmasya, trāyate mahato bhayāt
2.41
vyavasāyātmikā buddhir, ekeha kuru-nandana
bahu-śākhā hy anantāś ca, buddhayo 'vyavasāyinām
Orang yang menempuh jalan ini bertabah hati dengan mantap, dan
tujuan mereka satu saja. Wahai putera kesayangan para Kuru,
kecerdasan orang yang tidak bertabah hati mempunyai banyak cabang.
#38
bab 2 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
2.42-43
yām imāḿ puṣpitāḿ vācaḿ, pravādān ty avipaścitaḥ
veda-vāda-ratāḥ pārtha, nānyad astīti vādinaḥ
kāmātmānaḥ svarga-parā, janma-karma-phala-pradām
kriyā-viśeṣa-bahulāḿ , bhogaiśvarya-gatiḿ prati
Ketabahan hati yang mantap untuk berbhakti kepada Tuhan Yang Maha
Esa tidak pernah timbul di dalam pikiran orang yang terlalu terikat pada
kenikmatan indera-indera dan kekayaan material.
2.45
trai-guṇya-viṣayā vedā, nistrai-guṇyo bhavārjuna
nirdvandvo nitya-sattva-stho, niryoga-kṣema ātmavān
Segala tujuan yang dipenuhi oleh sumur kecil dapat segera dipenuhi
oleh sumber air yang besar. Begitu pula, segala tujuan Veda dapat
segera dipenuhi bagi orang yang mengetahui maksud dasar Veda itu.
#39
bab 2 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
2.47
karmaṇy evādhikāras te, mā phaleṣu kadācana
mā karma-phala-hetur bhūr, mā te sańgo 'stv akarmaṇi
2.48
yoga-sthaḥ kuru karmaṇi, sańgaḿ tyaktvā dhanañjaya
siddhy-asiddhyoḥ samo bhūtvā, samatvaḿ yoga ucyate
2.49
dūreṇa hy avaraḿ karma, buddhi-yogād dhanañjaya
buddhau śaraṇam anviccha, kṛpaṇāḥ phala-hetavaḥ
#40
bab 2 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
2.51
karma-jaḿ buddhi-yuktā hi, phalaḿ tyaktvā manīṣiṇaḥ
janma-bandha-vinirmuktāḥ, padaḿ gacchanty anāmayām
Dengan menekuni bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa seperti itu, resi-
resi yang mulia dan penyembah-penyembah membebaskan diri dari
hasil pekerjaan di dunia material. Dengan cara demikian mereka
dibebaskan dari perputaran kelahiran dan kematian dan mencapai
keadaan di luar segala kesengsaraan [dengan kembali kepada Tuhan
Yang Maha Esa].
2.52
yadā te moha-kalilaḿ, buddhir vyatitariṣyati
tadā gantāsi nirvedaḿ, śrotavyasya śrutasya ca
Bila kecerdasanmu sudah keluar dari hutan khayalan yang lebat, engkau
akan acuh terhadap segala sesuatu yang sudah didengar dan segala
sesuatu yang akan didengar.
2.53
śruti-vipratipannā te, yadā sthāsyāti niścalā
samādhāv acalā buddhis, tadā yogam avāpsyasi
Bila pikiranmu tidak goyah lagi karena bahasa kiasan Veda, dan pikiran
mantap dalam semadi keinsafan diri, maka engkau sudah mencapai
kesadaran rohani.
2.54
Arjuna uvāca
sthita-prajñasya kā bhāṣā, samādhi-sthasya keśava
sthita-dhīḥ kiḿ prabhāṣeta, kim āsīta vrajeta kim
#41
bab 2 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
2.55
śrī-bhagavān uvāca
prajāḥāti yadā kāmān, sarvān pārtha mano-gatān
ātmany evātmanā tuṣṭaḥ, sthita-prajñas tadocyate
2.57
yaḥ sarvatrānabhisnehas, tat tat prāpya śubhāśubham
nābhinandati na dveṣṭi, tasya prajñā pratiṣṭhitā
Di dunia material, orang yang tidak dipengaruhi oleh hal yang baik dan
hal yang buruk yang diperolehnya, dan tidak memuji maupun
mengejeknya, sudah mantap dengan teguh dalam pengetahuan yang
sempurna.
2.58
yadā saḿharate cāyaḿ, kūrmo 'ńgānīva sarvaśaḥ
indriyāṇīndriyārthebhyas, tasya prajñā pratiṣṭhitā
Tetapi orang yang sudah bebas dari segala ikatan dan rasa tidak suka
serta sanggup mengendalikan indera-indera melalui prinsip-prinsip
kebebasan yang teratur dapat memperoleh karunia sepenuhnya dari
Tuhan.
prasāde sarva-duḥkhānāḿ, hānir asyopajāyate 2.65
prasanna-cetaso hy āśu, buddhiḥ paryāvat iṣṭhate
Tiga jenis kesengsaraan kehidupan material tidak ada lagi pada orang
yang puas seperti itu [dalam kesadaran Krishna]: dengan kesadaran
yang puas seperti itu, kecerdasan seseorang mantap dalam waktu
singkat.
nāsti buddhir ayuktasya, na cāyuktasya bhāvanā 2.66
na cābhāvayataḥ śāntir, aśāntasya kutaḥ sukham
Orang yang tidak mempunyai hubungan dengan Yang Maha Kuasa
dalam kesadaran Krishna] tidak mungkin memiliki kecerdasan rohani
maupun pikiran yang mantap. Tanpa kecerdasan rohani dan pikiran
yang mantap tidak mungkin ada kedamaian. Tanpa kedamaian,
bagaimana mungkin ada kebahagiaan?
indriyāṇāḿ hi caratāḿ, yan mano 'nuvidhīyate 2.67
tad asya harati prajñāḿ, vāyur nāvam ivāmbhasi
Seperti perahu yang berada pada permukaan air dibawa lari oleh angin
kencang, kecerdasan seseorang dapat dilarikan bahkan oleh satu saja di
antara indera-indera yang mengembara dan menjadi titik pusat untuk
pikiran.
tasmād yasya mahā-bāho, nigṛhītāni sarvaśaḥ 2.68
indriyāṇīndriyārthebhyas, tasya prajñā pratiṣṭhitā
Karena itu, orang yang indera-inderanya terkekang dari obyek-obyek
nya pasti mempunyai kecerdasan yang mantap, wahai yang berlengan
perkasa
#44
bab 2 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
2.69
yā niśā sarva-bhūtānāḿ, tasyāḿ jāgarti saḿyamī
yasyāḿ jāgrati bhūtāni, sā niśā paśyato muneḥ
Malam hari bagi semua makhluk adalah waktu sadar bagi orang yang
mengendalikan diri, dan waktu sadar bagi semua makhluk adalah
malam hari bagi resi yang mawas diri.
2.70
āpūryamāṇam acala-pratiṣṭhaḿ, samudram āpaḥ praviśanti yadvat
tadvat kāmā yaḿ praviśanti sarve, sa śāntim āpnoti na kāma-kāmī
Hanya orang yang tidak terganggu oleh arus keinginan yang mengalir
terus menerus yang masuk bagaikan sungai-sungai ke dalam lautan,
yang senantiasa diisi tetapi selalu tetap tenang, dapat mencapai
kedamaian. Bukan orang yang berusaha memuaskan keinginan itu yang
dapat mencapai kedamaian.
2.71
vihāya kāmān yaḥ sarvān, pumāḿś carati niḥspṛhaḥ
nirmamo nirahańkāraḥ, sa śāntim adhigacchati
Itulah cara hidup yang suci dan rohani. Sesudah mencapai kehidupan
seperti itu, seseorang tidak dibingungkan. Kalau seseorang mantap
seperti itu bahkan pada saat kematian sekalipun, ia dapat masuk ke
kerajaan Tuhan.
#45
Bab 3 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Tṛtīyo’dhyāyah
Bab 3 Karma-yoga
3.3
śrī-bhagavān uvāca
loke 'smin dvi-vidhā niṣṭhā, purā proktā mayānagha
jñāna-yogena sāńkhyānāḿ, karma-yogena yoginām
#47
Bab 3 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
3.5
na hi kaścit kṣaṇam api, jātu tiṣṭhaty akarma-kṛt
kāryate hy avaśaḥ karma, sarvaḥ prakṛti-jair guṇaiḥ
3.6
karmendriyāṇi saḿyamya, ya āste manasā smaran
indriyārthān vimūḍhātmā, mithyācāraḥ sa ucyate
3.7
yas tv indriyāṇi manasā, niyamyārabhate 'rjuna
karmendriyaiḥ karma-yogam, asaktaḥ sa viśiṣyate
3.8
niyataḿ kuru karma tvaḿ, karma jyāyo hy akarmaṇaḥ
śarīra-yātrāpi ca te, na prasiddhyed akarmaṇaḥ
#48
Bab 3 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
3.9
yajñārthāt karmaṇo ‘nyatra, loko 'yaḿ karma-bandhanaḥ
tad-arthaḿ karma kaunteya, mukta-sańgaḥ samācara
#52
Bab 3 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
3.27
prakṛteḥ kriyamāṇāni, guṇaiḥ karmaṇi sarvaśaḥ
ahańkāra-vimūḍhātmā, kartāham iti manyate
3.29
prakṛter guṇa-sammūḍhāḥ, sajjante guṇa-karmasu
tān akṛtsna-vido mandān, kṛtsna-vin na vicālayet
#53
Bab 3 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
3.31
ye me matam idaḿ nityam, anutiṣṭhanti mānavāḥ
śraddhāvanto ‘nasūyanto, mucyante te 'pi karmabhiḥ
3.32
ye tv etad abhyasūyanto, nānutiṣṭhanti me matam
sarva-jñāna-vimūḍhāḿs tān, viddhi naṣṭān acetasāḥ
Tetapi orang yang tidak mengikuti ajaran ini secara teratur karena rasa
iri dianggap kehilangan segala pengetahuan, dijadikan bodoh, dan
dihancurkan dalam usahanya untuk mencari kesempurnaan.
3.33
sadṛśaḿ ceṣṭate svasyāḥ, prakṛter jñānavān api
prakṛtiḿ yānti bhūtāni, nigrahaḥ kiḿ kariṣyati
3.34
ndriyasyendriyasyārthe, rāga-dveṣau vyavasthitau
tayor na vaśam āgacchet, tau hy asya paripanthinau
Seperti halnya api ditutupi oleh asap, cermin ditutupi oleh debu, atau
janin ditutupi oleh kandungan, begitu pula, makhluk hidup ditutupi oleh
berbagai tingkat hawa nafsu ini.
#55
Bab 3 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
3.39
āvṛtaḿ jñānam etena, jñānino nitya-vairiṇā
kāma-rūpeṇa kaunteya, duṣpūreṇānalena ca
Seperti itulah kesadaran murni makhluk hidup yang bijaksana ditutupi
oleh musuhnya yang kekal dalam bentuk nafsu, yang tidak pernah puas
dan membakar bagaikan api.
3.40
indriyāṇi mano buddhir, asyādhiṣṭhānam ucyate
etair vimohayaty eṣa, jñānam āvṛtya dehinam
Indera-indera, pikiran dan kecerdasan adalah tempat duduk hawa nafsu
tersebut. Melalui indera-indera, pikiran dan kecerdasan hawa nafsu
menutupi pengetahuan sejati makhluk hidup dan membingungkannya.
3.41
tasmāt tvām indriyāṇy ādau, niyamya Bhārata rṣabha
pāpmānaḿ prajāḥi hy enaḿ, jñāna-vijñāna-nāśanam
Wahai Arjuna, yang paling baik di antara para Bhārata, karena itu, pada
awal sekali batasilah lambang dosa yang besar ini [hawa nafsu] dengan
mengatur indera-indera, dan bunuhlah pembinasa pengetahuan dan
keinsafan diri ini.
indriyāṇi parāṇy āhur, indriyebhyaḥ paraḿ manaḥ 3.42
manasās tu parā buddhir, yo buddheḥ paratas tu saḥ
Indera-indera yang bekerja lebih halus daripada alam yang bersifat
mati; pikiran lebih halus daripada indera-indera; kecerdasan lebih halus
lagi daripada pikiran; dan dia [sang roh] lebih halus lagi daripada
kecerdasan.
evaḿ buddheḥ paraḿ buddhvā, saḿstabhyātmānam ātmanā 3.43
jahi śatruḿ mahā-bāho, kāma-rūpaḿ durāsadam
Dengan mengetahui Diri-Nya melampaui indera-indera meterial,
pikiran dan kecerdasan, hendaknya seseorang memantapkan pikiran
dengan kecerdasan rohani yang bertabah hati [kesadaran Krishna], dan
dengan demikian—melalui kekuatan rohani, mengalahkan hawa nafsu,
musuh yang tidak pernah puas, wahai Arjuna yang berlengan perkasa.
#56
Bab 4 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Caturtho’dhyāyah
Bab 4 Pengetahuan Rohani
#57
Bab 4 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
4.1
śrī-bhagavān uvāca
imaḿ vivasvatea yogaḿ, proktāvān aham avyayām
vivasvān manave prāha, manur ikṣvākave 'bravīt
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna, bersabda: Aku telah
mengajarkan ilmu pengetahuan yoga ini yang tidak dapat dimusnahkan
kepada dewa matahari, Vivasvan, kemudian Vivasvan mengajarkan
ilmu pengetahuan ini kepada Manu, ayah manusia, kemudian
Manumengajarkan ilmu pengetahuan itu kepada Ikṣvāku.
4.2
evaḿ paramparā-prāptam, imaḿ rājarṣayo viduḥ
sa kāleneha mahatā, yogo naṣṭaḥ parantapa
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Engkau dan Aku sudah
dilahirkan berulangkali. Aku dapat ingat segala kelahiran itu, tetapi
engkau tidak dapat ingat, wahai penakluk musuh!
4.6
ajo 'pi sann avyayātmā, bhūtānām īśvaro 'pi san
prakṛtiḿ svām adhiṣṭhāya, sambhavāmy ātma-māyayā
Kapan pun dan di mana pun pelaksanaan dharma merosot dan hal-hal
yang bertentangan dengan dharma merājā lela—pada waktu itulah Aku
Sendiri menjelma, wahai putera keluarga Bhārata.
4.8
paritrāṇāya sādhūnāḿ, vināśāya ca duṣkṛtām
dharma-saḿsthāpanārthāya, sambhavāmi yuge yuge
#59
Bab 4 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
4.10
vīta-rāga-bhaya-krodhā, man-mayā mām upāśritāḥ
bahavo jñāna-tapasā, pūtā mad-bhāvam āgatāḥ
4.11
ye yathā māḿ prapadyante, tāḿs tathāiva bhajāmy aham
mama vartmānuvartante, manuṣyāḥ pārtha sarvaśaḥ
4.12
kāńkṣantaḥ karmaṇāḿ siddhiḿ, yajanta iha devatāḥ
kṣipraḿ hi mānuṣe loke, siddhir bhavati karma-jā
4.13
cātur-varṇyaḿ mayā sṛṣṭaḿ, guṇa-karma-vibhāgaśaḥ
tasya kartāram api māḿ, viddhy akartāram avyayām
Menurut tiga sifat alam dan pekerjaan yang ada hubungannya dengan
sifat-sifat itu, empat bagian masyarakat manusia diciptakan oleh-Ku.
Walaupun Akulah yang menciptakan sistem ini, hendaknya engkau
mengetahui bahwa Aku tetap sebagai yang tidak berbuat, karena Aku
tidak dapat diubah.
#60
Bab 4 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
4.14
na māḿ karmaṇi limpanti, na me karma-phale spṛhā
iti māḿ yo ‘bhijānāti, karmabhir na sa badhyate
4.16
kiḿ karma kim akarmeti, kavayo 'py atra mohitāḥ
tat te karma pravakṣyāmi, yaj jñātvā mokṣyase 'śubhāt
Orang cerdaspun bingung dalam menentukan apa itu perbuatan dan apa
arti tidak melakukan perbuatan. Sekarang Aku akan menjelaskan
kepadamu apa arti perbuatan, dan setelah mengetahui tentang hal ini
engkau akan dibebaskan dari segala nasib yang malang.
4.17
karmaṇo hy api boddhavyaḿ, boddhavyaḿ ca vikarmaṇaḥ
akarmaṇaś ca boddhavyaḿ, gahanā karmaṇo gatiḥ
#61
Bab 4 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
4.18
karmaṇy akarma yaḥ paśyed, akarmaṇi ca karma yaḥ
sa buddhimān manuṣyeṣu, sa yuktaḥ kṛtsna-karma-kṛt
4.19
yasya sarve samārambhāḥ, kāma-sańkalpa-varjitāḥ
jñānāgni-dagdha-karmaṇaḿ, tam āhuḥ paṇḍitaḿ budhāḥ
#62
Bab 4 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
4.22
yadṛcchā-lābha-santuṣṭo, dvandvātīto vimatsaraḥ
samaḥ siddhāv asiddhau ca, kṛtvāpi na nibadhyate
Pekerjaan orang yang tidak terikat kepada sifat-sifat alam material dan
mantap sepenuhnya dalam pengetahuan rohani menunggal sepenuhnya
ke dalam kerohanian.
4.24
brahmārpaṇaḿ brahma havir, brahmāgnau brahmaṇā hutam
brahmaiva tena gantavyaḿ, brahma-karma-samādhinā
4.25
daivam evāpare yajñaḿ, yoginaḥ paryupāsate
brahmāgnāv apare yajñaḿ, yajñenaivopajuhvati
Ada orang lain yang tertarik pada proses menahan nafas agar tetap
dalam semadi. Mereka berlatih dengan mempersembahkan gerak nafas
ke luar ke dalam nafas yang masuk, dan nafas yang masuk ke dalam
nafas yang ke luar, dan dengan demikian akhirnya mereka mantap
dalam semadi, dengan menghentikan nafas sama sekali. Orang lain
membatasi proses makan, dan mempersembahkan nafas ke luar ke
dalam nafas yang ke luar sebagai korban suci.
#64
Bab 4 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
sarve 'py ete yajña-vido, yajña-kṣapita-kalmaṣāḥ 4.30
yajña-śiṣṭāmṛta-bhujo, yānti brahma sanātanam
Semua pelaksana kegiatan tersebut yang mengetahui arti korban suci
disucikan dari reaksi-reaksi dosa, dan sesudah merasakan rasa manis
yang kekal hasil korban-korban suci, mereka maju menuju alam kekal
yang paling utama.
nāyaḿ loko 'sty ayajñasya 4.31
kuto 'nyaḥ kuru-sattama
Wahai yang paling baik dari keluarga besar Kuru, tanpa korban suci
seseorang tidak pernah dapat hidup dengan bahagia baik di planet ini
maupun dalam hidup ini: Kalau demikian bagaimana tentang
penjelmaan yang akan datang?
evaḿ bahu-vidhā yajñā, vitatā brahmaṇo mukhe 4.32
karma-jān viddhi tān sarvān, evaḿ jñātvā vimokṣyase
Segala jenis korban suci tersebut dibenarkan dalam Veda, dan semuanya
dilahirkan dari berbagai jenis pekerjaan. Dengan mengetahui jenis-jenis
korban suci tersebut dengan cara seperti itu, engkau akan mencapai
pembebasan
śreyān dravya-mayād yajñāj, jñāna-yajñaḥ parantapa 4.33
sarvaḿ karmakhilaḿ pārtha, jñāne parisamāpyate
Wahai penakluk musuh, korban suci yang dilakukan dengan
pengetahuan lebih baik daripada hanya mengorbankan harta benda
material. Wahai putera Pṛthā, bagaimanapun, maka segala korban suci
yang terdiri dari pekerjaan memuncak dalam pengetahuan rohani.
4.34
tad viddhi praṇipātena, paripraśnena sevayā
upadekṣyanti te jñānaḿ, jñāninas tattva-darśinaḥ
Cobalah mempelajari kebenaran dengan cara mendekati seorang guru
kerohanian. Bertanya kepada beliau dengan tunduk hati dan
mengabdikan diri kepada beliau. Orang yang sudah insaf akan Diri-Nya
dapat memberikan pengetahuan kepadamu karena mereka sudah
melihat kebenaran itu.
#65
Bab 4 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
4.35
yaj jñātvā na punar moham, evaḿ yāsyasi pāṇḍava
yena bhūtāny aśeṣāṇi, drakṣyasy ātmany atho mayi
4.37
yathaidhāḿsi samiddho ‘gnir, bhasma-sāt kurute 'rjuna
jñānāgniḥ sarva-karmaṇi, bhasma-sāt kurute tathā
Seperti halnya api yang berkobar mengubah kayu bakar menjadi abu,
begitu pula api pengetahuan membakar segala reaksi dari kegiatan
material hingga menjadi abu, wahai Arjuna.
4.38
na hi jñānena sadṛśaḿ, pavitram iha vidyāte
tat svayaḿ yoga-saḿsiddhaḥ, kālenātmani vindati
#66
Bab 4 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
4.39
śraddhāvāl labhate jñānaḿ, tat-paraḥ saḿyatendriyaḥ
jñānaḿ labdhvā parāḿ śāntim, acireṇādhigacchati
Tetapi orang yang bodoh dan tidak percaya yang ragu-ragu tentang
Kitab-kitab Suci yang diwahyukan, tidak akan mencapai kesadaran
terhadap Tuhan Yang Maha Esa; melainkan mereka jatuh. Tidak ada
kebahagiaan bagi orang yang ragu-ragu, baik di dunia ini maupun
dalam penjelmaan yang akan datang.
4.41
yoga-sannyasta-karmaṇaḿ, jñāna-sañchinna-saḿśayam
ātmavantaḿ na karmaṇi, nibadhnanti dhanañjaya
#67
Bab 5 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Pañcamo’dhyāyah
Bab 5 Karma-yoga-Perbuatan
dalam Kesadaran Krishna
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Engkau dan Aku sudah berulang
kali datang ke dunia ini. Aku masih ingat semua itu, namun engkau tidak dapat
mengingatnya, wahai penakluk musuh. Aku, kendati tidak pernah dilahirkan
dan badan-Ku bersifat rohani dan tidak pernah merosot, dan Aku, walaupun
adalah Penguasa semua makhluk hidup, tetap berinkarnasi pada setiap jaman
dalam wujud rohani-Ku yang asli. (4.5-6)
#68
Bab 5 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
5.1
Arjuna uvāca
sannyāsaḿ karmaṇāḿ kṛṣṇa, punar yogaḿ ca śaḿsasi
yac chreya etayor ekaḿ, tan me brūhi su-niścitam
Arjuna berkata: O Krishna, pertama-tama Anda meminta supaya hamba
melepaskan ikatan terhadap pekerjaan, kemudian sekali lagi Anda
menganjurkan bekerja dengan bhakti. Sekarang mohon
memberitahukan kepada hamba secara pasti yang mana di antara
keduanya lebih bermanfaat?
5.2
śrī-bhagavān uvāca
sannyāsaḥ karma-yogaś ca, niḥśreyasa-karāv ubhau
tayos tu karma-sannyāsāt, karma-yogo viśiṣyate
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa menjawab: Melepaskan ikatan
terhadap pekerjaan dan bekerja dalam bhakti maka kedua-duanya
bermanfaat untuk mencapai pembebasan. Tetapi di antara keduanya,
pekerjaan dalam bhakti lebih baik daripada melepaskan ikatan terhadap
pekerjaan 5.3
jñeyaḥ sa nitya-sannyāsī, yo na dveṣṭi na kāńkṣati
nirdvandvo hi mahā-bāho, sukhaḿ bandhāt pramucyate
Orang yang tidak membenci atau pun menginginkan hasil atau pahala
dari kegiatannya dikenal sebagai orang yang selalu melepaskan ikatan.
Orang seperti itu, yang bebas dari segala hal yang relatif, dengan mudah
mengatasi ikatan material dan mencapai pembebasan sepenuhnya,
wahai Arjuna yang berlengan perkasa.
5.4
sāńkhya-yogau pṛthag bālāḥ, pravādānti na paṇḍitāḥ
ekam apy āsthitaḥ samyag, ubhayor vindate phalam
Hanya orang yang bodoh membicarakan bhakti [karma-yoga] sebagai
hal yang berbeda dari mempelajari dunia material secara analisis
[sankhya ]. Orang yang benar-benar bijaksana mengatakan bahwa orang
yang menekuni salah satu di antara kedua jalan tersebut dengan baik
akan mencapai hasil dari kedua-duanya.
#69
Bab 5 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
5.5
yat sāńkhyaiḥ prāpyate sthānaḿ, tad yogair api gamyate
ekaḿ sāńkhyaḿ ca yogaḿ ca, yaḥ paśyati sa paśyati
Orang yang mengetahui bahwa kedudukan yang dicapai dengan cara
belajar secara analisis juga dapat dicapai dengan bhakti, dan karena itu
melihat bahwa pelajaran analisis dan bhakti sejajar, melihat hal-hal
dengan sebenarnya. 5.6
sannyāsas tu mahā-bāho, duḥkham āptum ayogātaḥ
yoga-yukto munir brahma, na cireṇādhigacchati
Kalau seseorang hanya melepaskan segala kegiatan namun tidak
menekuni bhakti kepada Tuhan, itu tidak dapat membahagiakan Diri-
Nya. Tetapi orang yang banyak berpikir yang menekuni bhakti dapat
mencapai kepada Yang Mahakuasa dengan segera, wahai yang
berlengan perkasa. 5.7
yoga-yukto viśuddhātmā, vijitātmā jitendriyaḥ
sarva-bhūtātma-bhūtātmā, kurvann api na lipyate
Orang yang bekerja dalam bhakti, yang menjadi roh yang murni, yang
mengendalikan pikiran dan indera-indera, dicintai oleh semua orang,
dan diapun mencintai semua orang. Walaupun dia selalu bekerja, dia
tidak pernah terikat. 5.8-9
naiva kiñcit karomīti, yukto manyeta tattva-vit
paśyañ śṛṇvan spṛśañ jighrann, aśnan gacchan svapan śvasan
pralapan visṛjan gṛhṇann, unmiṣan nimiṣann api
indriyāṇīndriyārtheṣu, vartanta iti dhārayan
Walaupun orang yang sadar secara rohani sibuk dapat melihat,
mendengar, meraba, mencium, makan, bergerak ke sana ke mari, tidur
dan tarik nafas, dia selalu menyadari di dalam hatinya bahwa
sesungguhnya dia sama sekali tidak berbuat apa-apa. Ia mengetahui
bahwa berbicara, membuang hajat, menerima sesuatu, membuka atau
memejamkan mata, ia selalu mengetahui bahwa hanyalah indera-indera
material yang sibuk dengan obyek-obyeknya dan bahwa Diri-Nya
menyisih dari indera-indera material tersebut.
#70
Bab 5 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
5.10
brahmaṇy ādhāya karmaṇi, sańgaḿ tyaktvā karoti yaḥ
lipyate na sa pāpena, padma-patram ivāmbhasā
5.11
kāyena manasā buddhyā, kevalair indriyair api
yoginaḥ karma kurvanti, sańgaḿ tyaktvātma-śuddhaye
5.12
yuktaḥ karma-phalaḿ tyaktvā, śāntim āpnoti naiṣṭhikīm
ayuktaḥ kāma-kāreṇa, phale sakto nibadhyate
#71
Bab 5 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
5.14
na kartṛtvaḿ na karmaṇi, lokasya sṛjati prabhuḥ
na karma-phala-saḿyogaḿ, svabhāvas tu prāvartate
Tuhan Yang Maha Esa tidak mengambil kegiatan yang berdosa atau
kegiatan saleh yang dilakukan oleh siapapun. Akan tetapi, makhluk
yang membadan dibingungkan karena kebodohan yang menutupi
pengetahuan mereka yang sejati.
5.16
jñānena tu tad ajñānaḿ, yeṣāḿ nāśitam ātmanaḥ
teṣām āditya-vaj jñānaḿ, prakāśayati tat param
#72
Bab 5 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
5.18
vidyā-vinaya-sampanne, brāhmaṇe gavi hastini
śuni caiva śva-pāke ca, paṇḍitāḥ sama-darśinaḥ
5.22
ye hi saḿsparśa-jā bhogā, duḥkha-yonaya eva te
ādy-anta-vantaḥ kaunteya, na teṣu ramate budhaḥ
Orang yang berbahagia di dalam Diri-Nya, giat dan riang di dalam Diri-
Nya, dan tujuannya di dalam Diri-Nya, sungguh-sungguh ahli kebatinan
yang sempurna. Dia mencapai pembebasan dalam Yang Mahakuasa,
dan akhirnya dia mencapai kepada Yang Mahakuasa.
5.25
labhante brahma-nirvāṇam, ṛṣayaḥ kṣīṇa-kalmaṣāḥ
chinna-dvaidhā yatātmānaḥ, sarva-bhūta-hite ratāḥ
Orang yang berada di luar hal-hal yang relatif yang berasal dari keragu-
raguan, dengan pikirannya tekun di dalam hati, selalu sibuk bekerja
demi kesejahteraan semua makhluk hidup, dan bebas dari segala dosa,
mencapai pembebasan dalam Yang Mahakuasa.
#74
Bab 5 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
5.26
kāma-krodha-vimuktānāḿ, yatīnāḿ yata-cetasām
abhito brahma-nirvāṇaḿ, vartate viditātmanām
Orang yang bebas dari amarah dan segala keinginan material, insaf akan
diri, berdisiplin diri dan senantiasa berusaha mencapai kesempurnaan,
pasti akan mencapai pembebasan dalam Yang Mahakuasa dalam waktu
yang dekat sekali.
5.27-28
sparśān kṛtvā bahir bāhyāḿś, cakṣuś caivāntare bhruvoḥ
prāṇāpānau samau kṛtvā, nāsābhyantara-cāriṇau
Dengan menutup indera terhadap segala obyek indera dari luar, menjaga
mata dan penglihatan dipusatkan antara kedua alis mata, menghentikan
nafas keluar dan masuk di dalam lobang hidung, dan dengan cara
demikian mengendalikan pikiran, indera-indera dan kecerdasan, seorang
rohaniwan yang bertujuan mencapai pembebasan menjadi bebas dari
keinginan, rasa takut dan amarah. Orang yang selalu berada dalam
keadaan demikian pasti mencapai pembebasan.
5.29
bhoktāraḿ yajña-tapasāḿ, sarva-loka-maheśvaram
suhṛdaḿ sarva-bhūtānāḿ, jñātvā māḿ śāntim ṛcchati
#75
Bab 6 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Saṣṭho’dhyāyah
Bab 6 Dhyana-yoga
Dikatakan bahwa pekerjaan adalah cara untuk orang yang baru mulai
belajar sistem yoga yang terdiri dari delapan tahap, sedangkan
menghentikan segala kegiatan material dikatakan sebagai cara untuk
orang yang sudah maju dalam yoga.
6.4
yadā hi nendriyārtheṣu, na karmasv anuṣajjate
sarva-sańkalpa-sannyāsī, yogārūḍhas tadocyate
Dikatakan bahwa seseorang sudah maju dalam yoga apabila dia tidak
bertindak untuk kepuasan indera-indera atau menjadi sibuk dalam
kegiatan untuk membuahkan hasil setelah meninggalkan segala
keinginan material.
#77
Bab 6 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
6.5
uddhared ātmanātmānaḿ, nātmānam avasādayet
ātmaiva hy ātmano bandhur, ātmaiva ripur ātmanaḥ
6.6
bandhur ātmātmanas tasya, yenātmaivātmanā jitaḥ
anātmanas tu śatrutve, vartetātmaiva śatru-vat
Pikiran adalah kawan yang paling baik bagi orang yang sudah
menaklukkan pikiran; tetapi bagi orang yang gagal mengendalikan
pikiran, maka pikirannya akan tetap sebagai musuh yang paling besar.
6.7
jitātmanaḥ praśāntasya, paramātmā samāhitaḥ
śītoṣṇa-sukha-duḥkheṣu, tathā mānāpamānayoḥ
6.8
jñāna-vijñāna-tṛptātmā, kūṭa-stho vijitendriyaḥ
yukta ity ucyate yogī, sama-loṣṭrāśma-kāñcanaḥ
Dikatakan bahwa seseorang sudah mantap dalam keinsafan diri dan dia
disebut seorang yogi (atau ahli kebatinan) apabila ia puas sepenuhnya
atas dasar pengetahuan yang telah diperoleh dan keinsafan. Orang
seperti itu mantap dalam kerohanian dan sudah mengendalikan diri. Dia
melihat segala sesuatu—baik batu kerikil, batu maupun emas—sebagai
hal yang sama.
#78
Bab 6 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
6.9
suhṛn-mitrāry-udāsīna-, madhya-stha-dveṣya-bandhuṣu
sādhuṣv api ca pāpeṣu, sama-buddhir viśiṣyate
Seseorang dianggap lebih maju lagi apabila dia memandang orang jujur
yang mengharapkan kesejahteraan, penolong yang penuh kasih sayang,
orang netral, perantara, orang iri, kawan dan musuh, orang saleh dan
orang yang berdosa dengan sikap pikiran yang sama.
6.10
yogī yuñjīta satatam, ātmānaḿ rahasi sthitaḥ
ekākī yata-cittātmā, nirāśīr aparigrahaḥ
6.11-12
śucau deśe pratiṣṭhāpya, sthirām āsanam ātmanaḥ
nāty-ucchritaḿ nāti-nīcaḿ, cailājina-kuśottaram
Seseorang harus menjaga badan, leher dan kepalanya tegak dalam garis
lurus dan memandang ujung hidung dengan mantap. Seperti itu, dengan
pikiran yang tidak goyah dan sudah ditaklukkan, bebas dari rasa takut,
bebas sepenuhnya dari hubungan suami-isteri, hendaknya ia bersemadi
kepada-Ku di dalam hati dan menjadikan Aku sebagai tujuan hidup
yang tertinggi.
6.15
yuñjann evaḿ sadātmānaḿ, yogī niyata-mānasaḥ
śāntiḿ nirvāṇa-paramāḿ, mat-saḿsthām adhigacchati
Wahai Arjuna, tidak mungkin seseorang menjadi yogi kalau dia makan
terlalu banyak, makan terlalu sedikit, tidur terlalu banyak atau tidak
tidur secukupnya.
6.17
yuktāhāra-vihārasya, yukta-ceṣṭasya karmasu
yukta-svapnāvabodhasya, yogo bhavati duḥkha-hā
6.25
śanaiḥ śanair uparamed, buddhyā dhṛti-gṛhītayā
ātma-saḿsthaḿ manaḥ kṛtvā, na kiñcid api cintayet
6.28
yuñjann evaḿ sadātmānaḿ, yogī vigata-kalmaṣaḥ
sukhena brahma-saḿsparśam, atyantaḿ sukham aśnute
6.30
yo māḿ paśyati sarvatra, sarvaḿ ca mayi paśyati
tasyāhaḿ na praṇaśyāmi, sa ca me na praṇaśyati
Aku tidak pernah hilang bagi orang yang melihat Aku di mana-mana
dan melihat segala sesuatu berada di dalam Diri-Ku, dan diapun tidak
pernah hilang bagi-Ku.
6.31
sarva-bhūta-sthitaḿ yo māḿ, bhajaty ekatvām āsthitaḥ
sarvathā vartamāno ‘pi, sa yogī mayi vartate
#83
Bab 6 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
6.32
ātmaupamyena sarvatra, samaḿ paśyati yo 'rjuna
sukhaḿ vā yadi vā duḥkhaḿ, sa yogī paramo mataḥ
Orang yang melihat persamaan sejati semua makhluk hidup, baik yang
dalam suka maupun dalam dukanya, menurut perbandingan dengan
Diri-Nya sendiri, adalah yogi yang sempurna, wahai Arjuna.
6.33
Arjuna uvāca
yo 'yaḿ yogas tvayā proktāḥ, sāmyena madhusūdana
etasyāhaḿ na paśyāmi, cañcalatvāt sthitiḿ sthirām
6.34
cañcalaḿ hi manaḥ kṛṣṇa, pramāthi balavad dṛḍham
tasyāhaḿ nigrahaḿ manye, vāyor iva su-duṣkaram
Sebab pikiran gelisah, bergelora, keras dan kuat sekali, o Krishna, dan
hamba pikir menaklukkan pikiran lebih sulit daripada mengendalikan
angin.
6.35
śrī-bhagavān uvāca
asaḿśayaḿ mahā-bāho, mano durnigrahaḿ calam
abhyāsena tu kaunteya, vairāgyeṇa ca gṛhyate
Sri Krishna bersabda: Wahai putera Kuntī yang berlengan perkasa, tentu
saja sulit mengendalikan pikiran yang gelisah, tetapi hal ini
dimungkinkan dengan latihan yang cocok dan ketidakterikatan.
#84
Bab 6 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
6.36
asaḿyatātmanā yogo, duṣprāpa iti me matiḥ
vaśyātmanā tu yatatā, śakyo 'vāptum upāyataḥ
Keinsafan diri adalah pekerjaan yang sulit bagi orang yang pikirannya
tidak terkendali. Tetapi orang yang pikirannya terkendali yang berusaha
dengan cara yang cocok terjamin akan mencapai sukses. Itulah
pendapat-Ku.
6.37
Arjuna uvāca
ayatiḥ śraddhayopeto, yogāc calita-mānasaḥ
aprāpya yoga-saḿsiddhiḿ, kāḿ gatiḿ kṛṣṇa gacchati
6.40
śrī-bhagavān uvāca
pārtha naiveha nāmutra, vināśas tasya vidyāte
na hi kalyāṇa-kṛt kaścid, durgatiḿ tāta gacchati
Atau [kalau dia belum mencapai sukses sesudah lama berlatih yoga] dia
dilahirkan dalam keluarga rohaniwan yang pasti memiliki kebijaksanaan
yang tinggi. Memang, jarang sekali seseorang dilahirkan dalam keadaan
seperti itu di dunia ini.
6.43
tatra taḿ buddhi-saḿyogaḿ, labhate paurva-dehikam
yatate ca tato bhūyaḥ, saḿsiddhau kuru-nandana
#86
Bab 6 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
6.44
pūrvābhyāsena tenaiva, hriyate hy avaśo 'pi saḥ
jijñāsur api yogasya, śabda-brahmātivartate
Apabila seorang yogi tekun dengan usaha yang tulus ikhlas untuk maju
lebih lanjut, dengan disucikan dari segala pencemaran, akhirnya ia
mencapai kesempurnaan sesudah melatihnya selama banyak
penjelmaan, dan ia mencapai tujuan tertinggi.
6.46
tapasvibhyo 'dhiko yogī, jñānibhyo 'pi mato 'dhikaḥ
karmibhyaś cādhiko yogī, tasmād yogī bhavārjuna
Seorang yogi lebih mulia daripada orang yang bertapa, lebih mulia
daripada orang yang mempelajari filsafat berdasarkan percobaan dan
lebih mulia daripada orang yang bekerja dengan maksud mendapatkan
hasil atau pahala. Karena itu, dalam segala keadaan, jadilah seorang
yogi, wahai Arjuna.
6.47
yoginām api sarveṣāḿ, mad-gatenāntar-ātmanā
śraddhāvān bhajate yo māḿ, sa me yuktatamo mataḥ
Di antara semua yogi, orang yang mempunyai keyakinan yang kuat dan
selalu tinggal di dalam Diri-Ku, berpikir tentang Aku di dalam Diri-
Nya, dan mengabdikan diri kepada-Ku dalam cinta bhakti rohani sudah
bersatu dengan-Ku dalam yoga dengan cara yang paling dekat, dan
dialah yang paling tinggi diantara semuanya. Itulah pendapat-Ku.
#87
Bab 7 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Saptamo’dhyāyah
Bab 7 Pengetahuan Tentang Yang Mutlak
Tanah, air, api, udara, angkasa, pikiran, kecerdasan dan keakuan palsu,
delapan tenaga ini semua tenaga-tenaga material yang terpisah dari
Diri-Ku. (7.4)
#88
Bab 7 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
7.1
śrī-bhagavān uvāca
mayy āsakta-manāḥ pārtha, yogaḿ yuñjan mad-āśrayaḥ
asaḿśayaḿ samagraḿ māḿ, yathā jñāsyasi tac chṛṇu
Tanah, air, api, udara, angkasa, pikiran, kecerdasan dan keakuan yang
palsu—secara keseluruhan delapan unsur ini merupakan tenaga-tenaga
material yang terpisah dari Diri-Ku.
#89
Bab 7 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
7.5
apareyam itas tv anyāḿ, prakṛtiḿ viddhi me parām
jīva-bhūtāḿ mahā-bāho, yayedaḿ dhāryate jagat
Wahai Arjuna yang berlengan perkasa, di samping tenaga-tenaga
tersebut, ada pula tenaga-Ku yang lain yang bersifat utama, terdiri dari
para makhluk hidup yang menggunakan sumber-sumber alam material
yang rendah tersebut.
7.6
etad-yonīni bhūtāni, sarvāṇīty upadhāraya
ahaḿ kṛtsnasya jagataḥ, prabhavaḥ pralayas tathā
Semua makhluk yang diciptakan bersumber dari kedua alam tersebut.
Ketahuilah dengan pasti bahwa Aku adalah sumber perwujudan dan
peleburan segala sesuatu di dunia ini, baik yang bersifat material
maupun yang bersifat rohani.
7.7
mattaḥ parataraḿ nānyat, kiñcid asti dhanañjaya
mayi sarvam idaḿ protaḿ, sūtre maṇi-gaṇā iva
Wahai perebut kekayaan, tidak ada kebenaran yang lebih tinggi dari
pada-Ku. Segala sesuatu bersandar kepada-Ku, bagaikan mutiara diikat
pada seutas tali.
7.8
raso 'ham apsu kaunteya, prabhāsmi śaśi-sūryayoḥ
praṇavaḥ sarva-vedeṣu, śabdaḥ khe pauruṣaḿ nṛṣu
Wahai putera Kuntī (Arjuna), Aku adalah rasa air, cahaya matahari dan
bulan, suku kata om dalam mantra-mantra Veda; Aku adalah suara di
angkasa dan kesanggupan dalam manusia.
7.9
puṇyo gandhaḥ pṛthivyāḿ ca, tejaś cāsmi vibhāvasau
jīvanaḿ sarva-bhūteṣu, tapaś cāsmi tapasviṣu
Aku adalah harum yang asli dari tanah, dan Aku adalah panas dalam
api. Aku adalah nyawa segala sesuatu yang hidup, dan Aku adalah
pertapaan semua orang yang bertapa.
#90
Bab 7 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
7.10
bījaḿ māḿ sarva-bhūtānāḿ, viddhi pārtha sanātanam
buddhir buddhimatām asmi, tejas tejasvinām aham
Wahai putera Pṛthā, ketahuilah bahwa Aku adalah benih asli segala
kehidupan, kecerdasan orang yang cerdas, dan kewibawaan orang yang
perkasa.
7.11
balaḿ bala-vatāḿ cāhaḿ, kāma-rāga-vivarjitam
dharmāviruddho bhūteṣu, kāmo 'smi Bhārata rṣabha
Aku adalah kekuatan orang yang kuat, bebas dari nafsu dan keinginan.
Aku adalah hubungan suami isteri yang tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip keagamaan, wahai prabhu dari keluarga Bhārata
[Arjuna].
7.12
ye caiva sāttvikā bhāvā, rājasās tāmasāś ca ye
matta eveti tān viddhi, na tv ahaḿ teṣu te mayi
Ketahuilah bahwa segala keadaan hidup; baik kebaikan, nafsu maupun
kebodohan—diwujudkan oleh tenaga-Ku. Menurut suatu pengertian,
Aku adalah segala sesuatu, tetapi Aku bebas. Aku tidak berada di bawah
pengaruh sifat-sifat alam material, sebaliknya sifat-sifat alam berada di
dalam Diri-Ku.
7.13
tribhir guṇa-mayā ir bhāvair, ebhiḥ sarvam idaḿ jagat
mohitaḿ nābhijānāti, mām ebhyaḥ param avyayām
Dikhayalkan oleh tiga sifat [kebaikan, nafsu dan kebodohan], seluruh
dunia tidak mengenal Diri-Ku, yang berada di atas sifat-sifat alam dan
tidak dapat dimusnahkan.
7.14
daivī hy eṣā guṇa-mayī, mama māyā duratyayā
mām eva ye prapadyante, māyām etāḿ taranti te
Tenaga rohani-Ku, terdiri dari tiga sifat alam material, sulit diatasi.
Tetapi orang yang sudah menyerahkan diri kepada-Ku dengan mudah
sekali dapat menyeberang melampaui tenaga itu.
#91
Bab 7 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
7.15
na māḿ duṣkṛtino mūḍhāḥ, prapadyante narādhamāḥ
māyayāpahṛta-jñānā, āsuraḿ bhāvam āśritāḥ
Orang jahat yang bodoh secara kasar, manusia yang paling rendah, yang
kehilangan pengetahuannya akibat khayalan, dan yang ikut dalam sifat
orang jahat yang tidak percaya kepada Tuhan tidak menyerahkan diri
kepada-Ku.
7.16
catur-vidhā bhajante māḿ, janāḥ sukṛtino 'rjuna
ārto jijñāsur arthārthī, jñānī ca Bhārata rṣabha
O yang paling baik di antara para Bhārata, empat jenis orang saleh
mulai berbhakti kepada-Ku—orang yang berdukacita, orang yang
menginginkan kekayaan, orang yang ingin tahu, dan orang yang
mencari pengetahuan tentang Yang Mutlak.
7.17
teṣāḿ jñānī nitya-yukta, eka-bhaktir viśiṣyate
priyo hi jñānino ‘tyartham, ahaḿ sa ca mama priyaḥ
7.18
udārāḥ sarva evaite, jñānī tv ātmaiva me matam
āsthitaḥ sa hi yuktātmā, mām evānuttamāḿ gatim
Semua penyembah tersebut tentu saja roh yang murah hati, tetapi orang
yang mantap dalam pengetahuan tentang-Ku Aku anggap seperti Diri-
Ku Sendiri. Oleh karena dia tekun dalam bhakti rohani kepada-Ku, dia
pasti mencapai kepada-Ku, tujuan tertinggi yang paling sempurna.
#92
Bab 7 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
7.19
bahūnāḿ janmanām ante, jñānavān māḿ prapadyate
vāsudevaḥ sarvam iti, sa mahātmā su-durlabhaḥ
7.20
kāmais tais tair hṛta-jñānāḥ, prapadyante 'nya-devatāḥ
taḿ taḿ niyamam āsthāya, prakṛtyā niyatāḥ svayā
7.21
yo yo yāḿ yāḿ tanuḿ bhaktaḥ, śraddhayārcitum icchati
tasya tasyācalāḿ śraddhāḿ, tām eva vidadhāmy aham
Aku bersemayam di dalam hati semua orang sebagai Roh Yang Utama.
Begitu seseorang menyembah dewa tertentu, Aku menjadikan
kepercayaannya mantap supaya ia dapat menyerahkan diri kepada dewa
itu.
7.22
sa tayā śraddhayā yuktas, tasyārādhanam īhate
labhate ca tataḥ kāmān, mayā iva vihitān hi tān
#93
Bab 7 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
7.23
antavat tu phalaḿ teṣāḿ, tad bhavaty alpa-medhasām
devān deva-yajo yānti, mad-bhaktā yānti mām api
Orang yang kurang cerdas menyembah para dewa, dan hasilnya terbatas
dan sementara. Orang yang menyembah para dewa pergi ke planet-
planet dewa, tetapi para penyembah-Ku akhirnya mencapai planet-Ku
yang paling tinggi.
7.24
avyaktaḿ vyaktim āpannaḿ, manyante mām abuddhayaḥ
paraḿ bhāvam ajānanto, mamāvyayām anuttamam
Orang yang kurang cerdas, tidak mengenal Diri-Ku secara sempurna,
menganggap bahwa dahulu Aku, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa,
Krishna, tidak bersifat pribadi dan sekarang Aku sudah berwujud dalam
kepribadian ini. Oleh karena pengetahuan mereka sangat kurang,
mereka tidak mengenal sifat-Ku yang lebih tinggi, yang tidak dapat
dimusnahkan dan bersifat Mahakuasa.
7.25
nāhaḿ prakāśaḥ sarvasya, yoga-māyā-samāvṛtaḥ
mūḍho 'yaḿ nābhijānāti, loko mām ajam avyayām
Aku tidak pernah terwujud kepada orang yang bodoh dan kurang
cerdas. Bagi mereka, aku ditutupi oleh kekuatan dalam dari Diri-Ku.
Karena itu, mereka tidak mengetahui bahwa Aku tidak dilahirkan dan
tidak pernah gagal.
7.26
vedāhaḿ samatītāni, vartamānāni cārjuna
bhaviṣyāṇi ca bhūtāni, māḿ tu veda na kaścana
Wahai Arjuna, sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Aku
mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada masa lampau, segala
sesuatu yang sedang terjadi sekarang, dan segala sesuatu yang akan
terjadi pada masa yang akan datang. Aku juga mengenal semua
makhluk hidup, namun tiada seorangpun yang mengenal Diri-Ku.
#94
Bab 7 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
7.27
icchā-dveṣa-samutthena, dvandva-mohena bhārata
sarva-bhūtāni sammohaḿ, sarge yānti parantapa
Orang yang sudah bertindak dengan cara yang saleh dalam penjelmaan-
penjelmaan yang lalu dan dalam hidup ini dan dosanya sudah
dihilangkan sepenuhnya, dibebaskan dari hal-hal relatif berupa
khayalan, dan mereka menekuni bhakti kepada-Ku dengan ketabahan
hati.
7.29
jarā-maraṇa-mokṣāya, mām āśritya yatanti ye
te brahma tad viduḥ kṛtsnam, adhyātmaḿ karma cākhilam
Orang cerdas yang sedang berusaha mencapai pembebasan dari usia tua
dan kematian berlindung kepada-Ku dalam bhakti. Mereka sungguh-
sungguh Brahman karena mereka mengetahui sepenuhnya segala
sesuatu tentang kegiatan rohani yang melampaui hal-hal duniawi.
7.30
sādhibhūtādhidaivaḿ māḿ, sādhiyajñaḿ ca ye viduḥ
prayāṇa-kāle 'pi ca māḿ, te vidur yukta-cetasāḥ
#95
Bab 8 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Aṣṭamo’dhyāyah
Bab 8 Cara Mencapai Kepada
Yang Mahakuasa
8.5
anta-kāle ca mām eva, smaran muktvā kalevaram
yaḥ prayāti sa mad-bhāvaḿ, yāti nāsty atra saḿśayaḥ
8.8
abhyāsa-yoga-yuktena, cetasā nānya-gāminā
paramaḿ puruṣaḿ divyaḿ, yāti pārthānucintayan
#98
Bab 8 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
8.9
kaviḿ purāṇam anuśāsitāram
aṇor aṇīyāḿsam anusmared yaḥ
sarvasya dhātāram acintya-rūpam
āditya-varṇaḿ tamasaḥ parastāt
Pada awal satu hari bagi Brahma, semua makhluk hidup diwujudkan
dari keadaan tidak terwujud. Sesudah itu, bila malam hari mulai, sekali
lagi mereka terlebur ke dalam keadaan tidak berwujud.
8.19
bhūta-grāmaḥ sa evāyaḿ, bhūtvā bhūtvā pralīyate
rātry-āgame 'vaśaḥ pārtha, prabhavaty ahar-āgame
Semua makhluk hidup terwujud berulangkali bila hari sudah siang bagi
Brahma, lalu dengan mulainya malam hari bagi Brahma, mereka dilebur
dalam keadaan tidak berdaya.
8.20
paras tasmāt tu bhāvo ‘nyo, 'vyakto 'vyaktāt sanātanaḥ
yaḥ sa sarveṣu bhūteṣu, naśyatsu na vinaśyati
Namun ada alam lain yang tidak terwujud, kekal, dan melampaui alam
ini yang terwujud dan tidak terwujud. Alam itu bersifat utama dan tidak
pernah dibinasakan. Bila seluruh dunia ini dilebur, bagian itu tetap
dalam kedudukannya.
8.21
avyakto 'kṣara ity uktas, tam āhuḥ paramāḿ gatim
yaḿ prāpya na nivartante, tad dhāma paramaḿ mama
Yang diuraikan sebagai yang tidak terwujud dan tidak pernah gagal oleh
para ahli Vedanta, yang dikenal sebagai tujuan tertinggi, dan sesudah
mencapai tempat itu, seseorang tidak kembali lagi—itulah tempat
tinggal-Ku yang paling tinggi.
#101
Bab 8 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
8.22
puruṣaḥ sa paraḥ pārtha, bhaktyā labhyas tv ananyayā
yasyāntaḥ-sthāni bhūtāni, yena sarvam idaḿ tatam
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, yang lebih agung daripada semua
kepribadian lainnya, dapat dicapai oleh bhakti yang murni. Walaupun
Beliau berada di tempat tinggal-Nya, Beliau berada di mana-mana, dan
segala sesuatu berada di dalam Diri-Nya.
8.23
yatra kāle tv anāvṛttim, āvṛttiḿ caiva yoginaḥ
prayātā yānti taḿ kālaḿ, vakṣyāmi Bhārata rṣabha
Wahai yang paling baik di antara para Bhārata, sekarang Aku akan
menjelaskan kepadamu tentang berbagai jenis waktu untuk meninggal
dunia. Kalau seorang yogi meninggal dunia pada saat-saat tertentu itu,
dia kembali atau tidak kembali ke dunia ini.
8.24
agnir jyotir ahaḥ śuklaḥ, ṣaṇ-māsā uttarāyaṇam
tatra prayātā gacchanti, brahma brahma-vido janāḥ
Seorang ahli kebatinan yang meninggal dunia selama masa asap, malam
hari, selama dua minggu menjelang bulan mati, atau selama enam bulan
pada waktu matahari berjalan menuju selatan akan mencapai planet
bulan, tetapi dia akan kembali lagi.
#102
Bab 8 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
8.26
śukla-kṛṣṇe gatī hy ete, jagataḥ śāśvate mate
ekayā yāty anāvṛttim, anyayāvartate punaḥ
Menurut pendapat Veda, ada dua cara untuk meninggalkan dunia ini—
yang satu dalam cahaya dan yang lain dalam kegelapan. Jika seseorang
meninggal dunia dalam cahaya, ia tidak akan kembali lagi; tetapi kalau
ia meninggal dalam kegelapan, ia akan kembali lagi.
8.27
naite sṛtī pārtha jānan, yogī muhyati kaścana
tasmāt sarveṣu kāleṣu, yoga-yukto bhavārjuna
Orang yang mulai mengikuti jalan bhakti tidak kekurangan hasil yang
diperoleh dari mempelajari Veda, melakukan korban suci dengan
kesederhanaan dan pertapaan, memberi sumbangan atau mengikuti
kegiatan di bidang filsafat atau kegiatan yang dimaksudkan untuk
membuahkan hasil atau pahala. Hanya dengan melakukan bhakti, ia
mencapai segala hasil tersebut, dan akhirnya ia mencapai tempat tinggal
kekal yang paling utama.
#103
Bab 9 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Navamo’dhyāyah
Bab 9 Pengetahuan Yang Paling Rahasia
#104
Bab 9 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
9.1
śrī-bhagavān uvāca
idaḿ tu te guhyatamaḿ, pravakṣyāmy anasūyave
jñānaḿ vijñāna-sahitaḿ, yaj jñātvā mokṣyase 'śubhāt
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Arjuna yang baik hati,
oleh karena engkau tidak pernah iri hati kepada-Ku, Aku akan
menyampaikan pengetahuan dan keinsafan yang paling rahasia ini
kepadamu. Dengan mengenal pengetahuan rahasia dan keinsafan ini,
engkau akan dibebaskan dari kesengsaraan kehidupan material.
9.2
rāja-vidyā rāja-guhyaḿ, pavitram idam uttamam
pratyakṣāvagamaḿ dharmyaḿ
su-sukhaḿ kartum avyayām
Orang yang tidak yakin dan tidak setia melaksanakan bhakti ini, tidak
dapat mencapai kepada-Ku wahai penakluk musuh. Karena itu, mereka
kembali ke jalan kelahiran dan kematian di dunia material.
9.4
mayā tatam idaḿ sarvaḿ, jagad avyakta-mūrtinā
mat-sthāni sarva-bhūtāni, na cāhaḿ teṣv avasthitaḥ
#105
Bab 9 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
9.5
na ca mat-sthāni bhūtāni, paśya me yogam aiśvaram
bhūta-bhṛn na ca bhūta-stho, mamātmā bhūta-bhāvanaḥ
Namun segala sesuatu yang diciptakan tidak bersandar di dalam Diri-
Ku. Lihatlah kehebatan batin-Ku! walaupun aku memelihara semua
makhluk hidup dan walaupun Aku berada di mana-mana, namun Aku
bukan bagian dari manifestasi alam semesta ini, sebab Diri-Ku adalah
asal mula ciptaan.
9.6
yathākāśa-sthito nityaḿ, vāyuḥ sarvatra-go mahān
tathā sarvāṇi bhūtāni, mat-sthānīty upadhāraya
Mengertilah bahwa semua makhluk hidup yang diciptakan bersandar
dalam Diri-Ku bagaikan angin besar yang bertiup di mana-mana selalu
berada di angkasa.
9.7
sarva-bhūtāni kaunteya, prakṛtiḿ yānti māmikām
kalpa-kṣaye punas tāni, kalpādau visṛjāmy aham
Wahai putera Kuntī, pada akhir jaman, semua manifestasi material
masuk ke dalam tenaga-Ku, dan pada awal jaman lain, Aku
menciptakannya sekali lagi dengan kekuatan-Ku.
9.8
prakṛtiḿ svām avaṣṭabhya, visṛjāmi punaḥ punaḥ
bhūta-grāmam imaḿ kṛtsnam, avaśaḿ prakṛter vaśāt
Seluruh susunan alam semesta di bawah-Ku. Atas kehendak-Ku alam
semesta dengan sendirinya diwujudkan berulang kali. Atas kehendak-
Ku akhirnya alam semesta dileburkan.
9.9
na ca māḿ tāni karmaṇi, nibadhnanti dhanañjaya
udāsīna-vad āsīnam, asaktaḿ teṣu karmasu
Wahai dhanañjaya, segala pekerjaan ini tidak dapat mengikat Diri-Ku.
Aku tetap tidak pernah terikat terhadap segala kegiatan material itu, dan
Aku tetap netral.
#106
Bab 9 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
9.10
mayādhyakṣeṇa prakṛtiḥ, sūyate sa-carācaram
hetunānena kaunteya, jagad viparivartate
Orang bodoh mengejek diri-Ku bila Aku turun dalam bentuk seperti
manusia. Mereka tidak mengenal sifat rohani-Ku sebagai Tuhan Yang
Maha Esa yang berkuasa atas segala sesuatu yang ada.
9.12
moghāśā mogha-karmaṇo, mogha-jñānā vicetasāḥ
rākṣasīm āsurīḿ caiva, prakṛtiḿ mohinīḿ śritāḥ
Orang yang dibingungkan seperti itu tertarik pada pandangan jahat dan
pandangan yang tidak percaya kepada Tuhan. Dalam khayalan seperti
itu, harapan mereka adalah untuk mencapai pembebasan, kegiatannya
yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil atau pahala, serta
pengembangan pengetahuannya semua dikalahkan.
9.13
mahātmānas tu māḿ pārtha, daivīḿ prakṛtim āśritāḥ
bhajanty ananya-manaso, jñātvā bhūtādim avyayām
Wahai putera Pṛthā, orang yang tidak dikhayalkan, roh-roh yang mulia,
di bawah di perlindungan alam rohani. Mereka tekun sepenuhnya dalam
bhakti karena mereka mengenal Diri-Ku sebagai Kepribadian Tuhan
Yang Maha Esa, asal mula yang tidak dapat dimusnahkan.
#107
Bab 9 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
9.14
satataḿ kīrtayanto māḿ, yatantaś ca dṛḍha-vratāḥ
namasyantaś ca māḿ bhaktyā, nitya-yuktā upāsate
Roh-roh yang mulia ini selalu memuji kebesaran-Ku, berusaha dengan
ketabahan hati yang mantap, bersujud di hadapan-Ku, dan senantiasa
sembahyang kepada-Ku dengan bhakti.
9.15
jñāna-yajñena cāpy anye, yajanto mām upāsate
ekatvena pṛthaktvena, bahudhā viśvato-mukham
Orang lain, yang menekuni korban suci dengan mengembangkan
pengetahuan, menyembah Tuhan Yang Maha Esa sebagai yang satu
yang tiada duanya, sebagai yang mempunyai aneka sifat dalam banyak
bentuk, dan dalam bentuk semesta.
9.16
ahaḿ kratur ahaḿ yajñaḥ, svadhāham aham auṣadham
mantro 'ham aham evājyam, aham agnir ahaḿ hutam
Tetapi Akulah ritual, Akulah korban suci, persembahan kepada leluhur,
ramuan yang menyembuhkan, dan mantera rohani. Aku adalah mentega,
api dan apa yang dipersembahkan.
9.17
pitāham asya jagato, mātā dhātā pitāmahaḥ
vedyaḿ pavitram oḿkāra, ṛk sāma yajur eva ca
Akulah ayah alam semesta ini, ibu, penyangga dan kakek. Akulah
obyek pengetahuan, yang menyucikan dan suku kata om. Aku juga rg,
Sama dan Yajur Veda.
9.18
gatir bhartā prabhuḥ sākṣī, nivāsaḥ śaraṇaḿ suhṛt
prabhavaḥ pralayaḥ sthānaḿ, nidhānaḿ bījam avyayām
Aku adalah tujuan, Pemelihara, Penguasa, saksi, tempat tinggal,
Pelindung dan kawan yang paling tercinta. Aku adalah ciptaan dan
peleburan, dasar segala sesuatu, sandaran dan benih yang kekal.
#108
Bab 9 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
9.19
tapāmy aham ahaḿ varṣaḿ, nigṛhṇāmy utsṛjāmi ca
amṛtaḿ caiva mṛtyuś ca, sad asac cāham Arjuna
Wahai Arjuna, Aku memberi panas dan Aku menahan dan mengirim
hujan. Aku adalah pembebasan dari kematian, dan Aku juga kepribadian
maut. Baik yang bersifat rohani maupun material berada di dalam Diri-
Ku.
9.20
trai-vidyā māḿ soma-pāḥ pūta-pāpā
yajñair iṣṭvā svar-gatiḿ prārthayante
te puṇyam āsādya surendra-lokam
aśnanti divyān divi deva-bhogān
Orang yang mempelajari Veda dan minum air soma dalam usaha
mencapai planet-planet surga, menyembah-Ku secara tidak langsung.
Setelah mereka disucikan dari reaksi-reaksi dosa, mereka dilahirkan
diplanet Indra yang saleh di surga. Di sana mereka menikmati
kesenangan para dewa.
9.21
te taḿ bhuktvā svarga-lokaḿ viśālaḿ
kṣīṇe puṇye martya-lokaḿ viśanti
evaḿ trayī-dharmam anuprapannā
gatāgataḿ kāma-kāmā labhante
Bila mereka sudah menikmati kesenangan indera-indera yang luas
disurga seperti itu dan hasil kegiatan salehnya sudah habis, mereka
kembali lagi ke planet ini, tempat kematian. Jadi, orang yang mencari
kenikmatan indera-indera dengan mengikuti prinsip-prinsip dari tiga
Veda hanya mencapai kelahiran dan kematian berulang kali.
9.22
ananyāś cintayanto māḿ, ye janāḥ paryupāsate
teṣāḿ nityābhiyuktānāḿ, yoga-kṣemaḿ vahāmy aham
Tetapi orang yang selalu menyembah-Ku dengan bhakti tanpa tujuan
yang lain dan bersemadi pada bentuk rohani-Ku—Aku bawakan apa
yang dibutuhkannya, dan Aku memelihara apa yang dimilikinya.
#109
Bab 9 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
9.23
ye 'py anya-devatā-bhaktā, yajante śraddhayānvitāḥ
te 'pi mām eva kaunteya, yajanty avidhi-pūrvakam
Orang yang menjadi penyembah dewa-dewa lain dan menyembah
dewa-dewa itu dengan kepercayaan sebenarnya hanya menyembah-Ku,
tetapi mereka berbuat demikian dengan cara yang keliru, wahai putera
Kuntī .
9.24
ahaḿ hi sarva-yajñānāḿ, bhoktā ca prabhur eva ca
na tu mām abhijānanti, tattvenātaś cyavanti te
Satu-satunya Aku yang menikmati dan menguasai semua korban suci.
Karena itu, orang yang tidak mengakui sifat rohani-Ku yang sejati jatuh.
9.25
yānti deva-vratā devān, pitṝn yānti pitṛ-vratāḥ
bhūtāni yānti bhūtejyā, yānti mad-yājino 'pi mām
Orang yang menyembah dewa-dewa akan dilahirkan di antara para
dewa, orang yang menyembah leluhur akan pergi ke leluhur, orang yang
menyembah hantu dan roh halus akan dilahirkan di tengah tengah
makhluk-makhluk seperti itu, dan orang yang menyembah-Ku akan
hidup bersama-Ku.
9.26
patraḿ puṣpaḿ phalaḿ toyaḿ, yo me bhaktyā prayacchati
tad ahaḿ bhakty-upahṛtam, aśnāmi prayatātmanaḥ
Kalau seseorang mempersembahkan daun, bunga, buah atau air dengan
cinta bhakti, Aku akan menerimanya.
9.27
yat karoṣi yad aśnāsi, yaj juhoṣi dadāsi yat
yat tapasyasi kaunteya, tat kuruṣva mad-arpaṇam
Apapun yang engkau lakukan, apapun yang engkau makan, apapun
yang engkau persembahkan atau berikan sebagai sumbangan serta
pertapaan dan apapun yang engkau lakukan-lakukanlah kegiatan itu
sebagai persembahan kepada-Ku, wahai putera Kuntī .
#110
Bab 9 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
9.28
śubhāśubha-phalair evaḿ, mokṣyase karma-bandhanaiḥ
sannyāsa-yoga-yuktātmā, vimukto mām upaiṣyasi
Dengan cara seperti ini engkau akan dibebaskan dari ikatan terhadap
pekerjaan serta hasil yang menguntungkan dan tidak menguntungkan
dari pekerjaan itu. Dengan pikiran dipusatkan kepada-Ku dalam prinsip
pelepasan ikatan ini, engkau akan mencapai pembebasan dan datang
kepada-Ku.
9.29
samo 'haḿ sarva-bhūteṣu, na me dveṣyo 'sti na priyaḥ
ye bhajanti tu māḿ bhaktyā, mayi te teṣu cāpy aham
Aku tidak iri kepada siapapun, dan Aku tidak berat sebelah kepada
siapapun. Aku bersikap yang sama terhadap semuanya. Tetapi siapapun
yang mengabdikan diri kepada-Ku dalam bhakti adalah kawan, dia
berada di dalam Diri-Ku, dan Aku pun kawan baginya.
9.30
api cet su-durācāro, bhajate mām ananya-bhāk
sādhur eva sa mantavyaḥ, samyag vyavasito hi saḥ
9.31
kṣipraḿ bhavati dharmātmā, śaśvac-chāntiḿ nigacchati
kaunteya pratijānīhi, na me bhaktaḥ praṇaśyati
#111
Bab 9 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
9.32
māḿ hi pārtha vyapāśritya, ye 'pi syuḥ pāpa-yonayaḥ
striyo vaiśyās tathā śūdrās, te 'pi yānti parāḿ gatim
Betapa lebih benar lagi kenyataan ini bagi para brahmaṇā yang saleh,
para penyembah dan raja-raja yang suci. Karena itu, sesudah datang ke
dunia fana yang sengsara ini, tekunilah cinta-bhakti kepada-Ku.
9.34
man-manā bhava mad-bhakto, mad-yājī māḿ namaskuru
mām evaiṣyasi yuktvāivam, ātmānaḿ mat-parāyaṇaḥ
#112
Bab 10 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Daśamo’dhyāyah
Bab 10 Kehebatan Tuhan Yang Mutlak
#113
Bab 10 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
10.1
śrī-bhagavān uvāca
bhūya eva mahā-bāho, śṛṇu me paramaḿ vacaḥ
yat te 'haḿ prīyamāṇāya, vakṣyāmi hita-kāmyayā
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Dengar sekali lagi, wahai
Arjuna yang berlengan perkasa. Oleh karena engkau kawan-Ku yang
tercinta, demi keuntunganmu Aku akan bersabda lebih lanjut kepadamu,
dan memberikan pengetahuan yang lebih bagus daripada apa yang
sudah –Ku jelaskan.
10.2
na me viduḥ sura-gaṇāḥ, prabhavaḿ na maharṣayaḥ
aham ādir hi devānāḿ, maharṣīṇāḿ ca sarvaśaḥ
Baik para dewa maupun resi-resi yang mulia tidak mengenal asal mula
maupun kehebatan-Ku, sebab, dalam segala hal, Aku adalah sumber
dewa-dewa dan resi-resi.
yo mām ajam anādiḿ ca, vetti loka-maheśvaram 10.3
asammūḍhaḥ sa martyeṣu, sarva-pāpaiḥ pramucyate
Orang yang mengenal Aku sebagai Yang tidak dilahirkan, sebagai Yang
tidak berawal, sebagai Tuhan Yang Maha Esa Yang berkuasa atas semua
dunia di kalangan manusia dia yang tidak berkhayal, dan hanya dialah
yang dibebaskan dari segala dosa.
10.4-5
buddhir jñānam asammohaḥ, kṣamā satyaḿ damaḥ śamaḥ
sukhaḿ duḥkhaḿ bhavo ‘bhāvo, bhayaḿ cābhayam eva ca
ahiḿsā samatā tuṣṭis, tapo dānaḿ yaśo 'yaśaḥ
bhavānti bhāvā bhūtānāḿ, matta eva pṛthag-vidhāḥ
Kecerdasan, pengetahuan, kebebasan dari keragu-raguan dan khayalan,
pengampunan, kejujuran, pengendalian indera-indera, pengendalian
pikiran, kebahagiaan dan dukacita, kelahiran, kematian, rasa takut,
kebebasan dari rasa takut, tidak melakukan kekerasan, keseimbangan
sikap, kepuasan, kesederhanaan, kedermawanan, kemasyhuran dan
penghinaan berbagai sifat tersebut yang dimiliki oleh para makhluk
hidup semua diciptakan oleh Aku sendiri.
#114
Bab 10 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
10.6
maharṣayaḥ sapta pūrve, catvāro manavas tathā
mad-bhāvā mānasā jātā, yeṣāḿ loka imāḥ prajāḥ
Tujuh resi yang mulia, dan sebelum mereka empat resi lainnya serta
para Manu [leluhur manusia], berasal dari-Ku. Mereka dilahirkan dari
pikiran-Ku, dan semua makhluk hidup yang menghuni berbagai planet
adalah keturunan dari mereka.
10.7
etāḿ vibhūtiḿ yogaḿ ca, mama yo vetti tattvataḥ
so 'vikalpena yogena, yujyate nātra saḿśayaḥ
Aku adalah sumber segala dunia rohani dan segala dunia material.
Segala sesuatu berasal dari-Ku. Orang bijaksana yang mengetahui
kenyataan ini secara sempurna menekuni bhakti kepada-Ku dan
menyembah-Ku dengan sepenuh hatinya.
10.9
mac-cittā mad-gata-prāṇā, bodhayantaḥ parasparam
kathayantaś ca māḿ nityaḿ, tuṣyanti ca ramanti ca
#115
Bab 10 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
10.10
teṣāḿ satata-yuktānāḿ, bhajatāḿ prīti-pūrvakam
dadāmi buddhi-yogaḿ taḿ, yena mām upayānti te
Kepada mereka yang senantiasa setia berbhakti kepada-Ku dengan cinta
kasih, Aku berikan pengertian yang memungkinkan mereka datang
kepada-Ku.
10.11
teṣām evānukampārtham, aham ajñāna-jaḿ tamaḥ
nāśayāmy ātma-bhāva-stho, jñāna-dīpena bhāsvatā
Untuk memperlihatkan karunia istimewa kepada mereka, Aku yang
bersemayam di dalam hatinya, membinasakan kegelapan yang
dilahirkan dari kebodohan dengan lampu pengetahuan yang cemerlang.
10.12-13
Arjuna uvāca
paraḿ brahma paraḿ dhāma, pavitraḿ paramaḿ bhavān
puruṣaḿ śāśvataḿ divyam, ādi-devam ajaḿ vibhum
āhus tvām ṛṣayaḥ sarve, devarṣir nāradas tathā
asito devalo vyāsaḥ, svayaḿ caiva bravīṣi me
#116
Bab 10 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
10.15
svayam evātmanātmānaḿ, vettha tvaḿ puruṣottama
bhūta-bhāvana bhūteśa, deva-deva jagat-pate
Memang, hanya Anda Sendiri yang mengenal Diri Anda atas tenaga
dalam milik Anda, o Kepribadian Yang Paling Utama, Asal Mula segala
sesuatu, Penguasa semua makhluk hidup, Tuhan yang disembah oleh
para dewa, Penguasa jagat!
10.16
vaktum arhasy aśeṣeṇa, divyā hy ātma-vibhūtayaḥ
yābhir vibhūtibhir lokān, imāḿs tvaḿ vyāpya tiṣṭhasi
10.17
kathaḿ vidyām ahaḿ yogiḿs, tvāḿ sadā paricintayan
keṣu keṣu ca bhāveṣu, cintyo 'si bhagavan mayā
10.18
vistareṇātmano yogaḿ, vibhūtiḿ ca janārdana
bhūyaḥ kathaya tṛptir hi, śṛṇvato nāsti me 'mṛtam
#117
Bab 10 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
10.19
śrī-bhagavān uvāca
hanta te kathayiṣyāmi, divyā hy ātma-vibhūtayaḥ
prādhānyataḥ kuru-śreṣṭha, nāsty anto vistarasya me
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Ya, Aku akan
memberitahukan kepadamu tentang perwujudan-perwujudan-Ku yang
mulia, tetapi hanya yang paling terkemuka, sebab kehebatan-Ku tidak
terhingga, wahai Arjuna.
10.20
aham ātmā guḍākeśa, sarva-bhūtāśaya-sthitaḥ
aham ādiś ca madhyaḿ ca, bhūtānām anta eva ca
O Arjuna, Aku adalah Roh Yang Utama yang bersemayam di dalam hati
semua makhluk hidup. Aku adalah awal, pertengahan dan akhir semua
makhluk.
10.21
ādityānām ahaḿ viṣṇur, jyotiṣāḿ ravir aḿśumān
marīcir marutām asmi, nakṣatrāṇām ahaḿ śaśī
Di antara para Āditya Aku adalah Visnu, di antara sumber-sumber
cahaya Aku adalah matahari yang cerah, di antara para Marut Aku
adalah Marici, dan di antara bintangbintang Aku adalah bulan.
10.22
vedānāḿ sāma-vedo ‘smi, devānām asmi vāsavaḥ
indriyāṇāḿ manaś cāsmi, bhūtānām asmi cetanā
Di antara Veda-veda Aku adalah Sama Veda; di antara para dewa Aku
adalah Indra, rājā surga; di antara indera-indera Aku adalah pikiran;
dan Aku adalah hidup [kesadaran] para makhluk hidup.
10.23
rudrāṇāḿ śańkaraś cāsmi, vitteśo yakṣa-rakṣasām
vasūnāḿ pāvakaś cāsmi, meruḥ śikhariṇām aham
Di antara semua Rudra Aku adalah Dewa siva, di antara para Yaksa dan
Raksasa Aku adalah dewa kekayaan (-Kuvera), di antara para Vasu aku
adalah api (Agni), dan di antara gununggunung Aku adalah Meru.
#118
Bab 10 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
10.24
purodhasāḿ ca mukhyaḿ māḿ, viddhi pārtha bṛhaspatim
senānīnām ahaḿ skandaḥ, sarasām asmi sāgaraḥ
Wahai Arjuna, di antara semua pendeta, ketahuilah bahwa Aku adalah
Brhaspati, pemimpinnya. Di antara para panglima Aku adalah
Kartikeya, dan di antara sumber-sumber air Aku adalah lautan.
10.25
maharṣīṇāḿ bhṛgur ahaḿ, girām asmy ekam akṣaram
yajñānāḿ japa-yajño ‘smi, sthāvarāṇāḿ himālayaḥ
Di antara resi-resi yang mulia, Aku adalah Bhṛgu; di antara getaran-
getaran suara Aku adalah oḿ yang bersifat rohani. Di antara korban-
korban suci Aku adalah ucapanucapan nama-nama suci Tuhan [japa],
dan di antara benda-benda yang tidak bergerak Aku adalah pegunungan
Himalaya.
aśvatthaḥ sarva-vṛkṣāṇāḿ, devarṣīṇāḿ ca nāradaḥ 10.26
gandharvāṇāḿ citrarathaḥ, siddhānāḿ kapilo muniḥ
Di antara semua pohon, Aku adalah pohon beringin. Di antara resi-resi
di kalangan para dewa Aku adalah Nārada. Di antara para Gandharva
Aku adalah Citraratha, dan di antara makhluk-makhluk yang sempurna
Aku adalah resi Kapila.
10.27
uccaiḥśravaśam aśvānāḿ, viddhi mām amṛtodbhavam
airāvataḿ gajendrāṇāḿ, narāṇāḿ ca narādhipam
Ketahuilah bahwa di antara kuda-kuda Aku adalah Uccaihsrava, yang
diciptakan pada waktu lautan dikocok untuk menghasilkan minuman
kekekalan. Di antara gajah-gajah yang agung Aku adalah Airavata, dan
di antara manusia aku adalah raja.
10.28
āyudhānām ahaḿ vajraḿ, dhenūnām asmi kāmadhuk
prājanaś cāsmi kandarpaḥ, sarpāṇām asmi vāsukiḥ
Di antara senjata-senjata, Aku adalah petir; di antara sapi-sapi Aku
adalah surabhi. Di antara sebab-sebab orang berketurunan, aku adalah
Kandarpa, dewa asmara, dan di antara ular-ular Aku adalah Vāsuki.
#119
Bab 10 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
10.29
anantaś cāsmi nāgānāḿ, varuṇo yādasām aham
pitṝṇām aryamā cāsmi, yamaḥ saḿyamatām aham
10.30
prahlādaś cāsmi daityānāḿ, kālaḥ kalayatām aham
mṛgāṇāḿ ca mṛgendro ‘haḿ, vainateyaś ca pakṣiṇām
10.32
sargāṇām ādir antaś ca, madhyaḿ caivāham Arjuna
adhyātma-vidyā vidyānāḿ, vādaḥ pravadatām aham
#122
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Ekādaśo’dhyāyah
Bab 11 Bentuk Semesta
Dalam bentuk semesta itu, Arjuna melihat mulut-mulut yang tidak terhingga,
mata yang tidak terhingga, dan wahyu-wahyu ajaib yang tidak terhingga.
Bentuk tersebut dihiasi dengan banyak perhiasan rohani dan membawa banyak
senjata rohani yang diangkat. Beliau memakai kalung rangkaian bunga dan
perhiasan rohani, dan banyak jenis minyak wangi rohani dioleskan pada
seluruh badan-Nya. Semuanya ajaib, bercahaya, tidak terbatas dan tersebar ke
mana-mana.(11.10-11)
#123
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
11.1
Arjuna uvāca
mad-anugrahāya paramaḿ, guhyam adhyātma-saḿjñitam
yat tvayoktaḿ vacas tena, moho 'yaḿ vigato mama
#124
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
11.5
śrī-bhagavān uvāca
paśya me pārtha rūpāṇi, śataśo 'tha sahasraśaḥ
nānā-vidhāni divyāni, nānā-varṇākṛtīni ca
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Wahai Arjuna yang baik
hati, wahai putera Pṛthā, sekarang lihatlah kehebatan-Ku, beratus-ratus
ribu jenis bentuk rohani yang berwarna-warni.
11.6
paśyādityān vasūn rudrān, aśvinau marutas tathā
bahūny adṛṣṭa-pūrvāṇi, paśyāścaryāṇi bhārata
Wahai yang paling baik di antara para Bhārata, lihatlah di sini berbagai
perwujudan para Āditya, Vasu, Rudra, Asvini-kumara dan semua dewa
lainnya. Lihatlah banyak keajaiban yang belum pernah dilihat atau
didengar oleh siapapun sebelumnya.
11.7
ihaika-sthaḿ jagat kṛtsnaḿ, paśyādya sa-carācaram
mama dehe guḍākeśa, yac cānyad draṣṭum icchasi
Wahai Arjuna apapun yang ingin engkau lihat, lihatlah dengan segera
dalam badan-Ku ini! Bentuk semesta ini dapat memperlihatkan
kepadamu apapun yang engkau ingin lihat sekarang dan apapun yang
engkau ingin lihat pada masa yang akan datang. Segala sesuatu baik
yang bergerak maupun yang tidak bergerak—berada di sini secara
lengkap, di satu tempat.
11.8
na tu māḿ śakyase draṣṭum, anenaiva sva-cakṣuṣā
divyaḿ dadāmi te cakṣuḥ, paśya me yogam aiśvaram
Tetapi engkau tidak dapat melihat-Ku dengan mata yang engkau miliki
sekarang. Karena itu, Aku memberikan mata rohani kepadamu. Lihatlah
kehebatan batin-Ku!
#125
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
11.9
sañjaya uvāca
evam uktvā tato rājan, mahā-yogeśvaro hariḥ
darśayām āsa pārthāya, paramaḿ rūpam aiśvaram
Sañjaya berkata: Wahai Paduka Raja, sesudah bersabda demikian,
Tuhan Yang Mahakuasa, Penguasa segala kekuatan batin, Kepribadian
Tuhan Yang Maha Esa, memperlihatkan bentuk semesta-Nya kepada
Arjuna.
11.10-11
aneka-vaktra-nayanam, anekādbhuta-darśanam
aneka-divyābharaṇaḿ, divyānekodyatāyudham
divya-mālyāmbara-dharaḿ, divya-gandhānulepanam
sarvāścarya-mayā ḿ devam, anantaḿ viśvato-mukham
Dalam bentuk semesta itu, Arjuna melihat mulut-mulut yang tidak
terhingga, mata yang tidak terhingga, dan wahyu-wahyu ajaib yang
tidak terhingga. Bentuk tersebut dihiasi dengan banyak perhiasan rohani
dan membawa banyak senjata rohani yang diangkat. Beliau memakai
kalung rangkaian bunga dan perhiasan rohani, dan banyak jenis minyak
wangi rohani dioleskan pada seluruh badan-Nya. Semuanya ajaib,
bercahaya, tidak terbatas dan tersebar ke mana-mana.
11.12
divi sūrya-sahasrasya, bhaved yugapad utthitā
yadi bhāḥ sadṛśī sā syād, bhāsas tasya mahātmanaḥ
Kalau beratus-ratus ribu matahari terbit di langit pada waktu yang sama,
mungkin cahayanya menyerupai cahaya dari Kepribadian Yang Paling
Utama dalam bentuk semesta itu.
11.13
tatraika-sthaḿ jagat kṛtsnaḿ, pravibhaktam anekadhā
apaśyad deva-devasya, śarīre pāṇḍavas tadā
Pada waktu itu, dalam bentuk semesta Tuhan, Arjuna dapat melihat
perwujudan-perwujudan alam semesta yang tidak terhingga terletak di
satu tempat walaupun dibagi menjadi beribu-ribu.
#126
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
11.14
tataḥ sa vismayāviṣṭo, hṛṣṭa-romā dhanañjayaḥ
praṇamya śirasā devaḿ, kṛtāñjalir abhāṣata
11.15
Arjuna uvāca
paśyāmi devāḿs tava deva dehe
sarvāḿs tathā bhūta-viśeṣa-sańghān
brahmāṇam īśaḿ kamalāsana-stham
ṛṣīḿś ca sarvān uragāḿś ca divyān
11.16
aneka-bāhūdara-vaktra-netraḿ
paśyāmi tvāḿ sarvato 'nanta-rūpam
nāntaḿ na madhyaḿ na punas tavādiḿ
paśyāmi viśveśvara viśva-rūpa
#127
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
11.17
kirīṭinaḿ gadinaḿ cakriṇaḿ ca
tejo-rāśiḿ sarvato dīptimantam
paśyāmi tvāḿ durnirīkṣyaḿ samantād
dīptānalārka-dyutim aprameyam
11.18
tvām akṣaraḿ paramaḿ veditavyaḿ
tvām asya viśvasya paraḿ nidhānam
tvām avyayāḥ śāśvata-dharma-goptā
sanātanas tvaḿ puruṣo mato me
11.19
anādi-madhyāntam ananta-vīryam
ananta-bāhuḿ śaśi-sūrya-netram
paśyāmi tvāḿ dīpta-hutāśa-vaktraḿ
sva-tejasā viśvam idaḿ tapantam
Anda tidak berawal, tidak ada masa pertengahan bagi Anda dan Anda
tidak berakhir. Kebesaran Anda tidak terhingga. Jumlah lengan Anda
tidak terbilang. Matahari dan bulan adalah mata Anda. Hamba melihat
Anda dengan api yang bernyala keluar dari mulut Anda, Anda sedang
membakar seluruh jagat ini dengan cahaya pribadi Anda.
#128
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
11.20
dyāv ā-pṛthivyor idam antaraḿ hi
vyāptaḿ tvayaikena diśaś ca sarvāḥ
dṛṣṭvādbhutaḿ rūpam ugraḿ tavedaḿ
loka-trayaḿ pravyathitaḿ mahātman
11.22
rudrādityā vasavo ye ca sādhyā
viśve 'śvinau marutaś coṣmapāś ca
gandharva-yakṣāsura-siddha-sańghā
vīkṣante tvāḿ vismitāś caiva sarve
Segala manifestasi dari Dewa siva, para Āditya, para Vasu, para Sadhya,
para Visvedeva, dua Asvi, para Marut, para leluhur, para Gandharva,
para Yaksa, para Asura dan dewa-dewa yang sempurna memandang
Anda dengan rasa kagum.
#129
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
11.23
rūpaḿ mahat te bahu-vaktra-netraḿ
mahā-bāho bahu-bāhūru-pādam
bahūdaraḿ bahu-daḿṣṭrā-karālaḿ
dṛṣṭvā lokāḥ pravyathitās tathāham
11.25
daḿṣṭrā-karālāni ca te mukhāni
dṛṣṭvaiva kālānala-sannibhāni
diśo na jāne na labhe ca śarma
prasīda deveśa jagan-nivāsa
11.26-27
amī ca tvāḿ Dhṛtarāṣṭrasya putrāḥ
sarve sahaivāvani-pāla-sańghaiḥ
bhīṣmo droṇaḥ sūta-putras tathāsau
sahāsmadīyair api yodha-mukhyaiḥ
O Visnu, hamba melihat Anda menelan semua orang dari segala sisi
dengan mulut-mulut Anda yang mengeluarkan banyak api. Anda
menutupi seluruh alam semesta dengan cahaya Anda, Anda terwujud
dengan sinar-sinar yang mengerikan dan menganguskan.
11.31
ākhyāhi me ko bhavān ugra-rūpo
namo 'stu te deva-vara prasīda
vijñātum icchāmi bhavāntam ādyaḿ
na hi prajānāmi tava pravṛttim
11.32
śrī-bhagavān uvāca
kālo 'smi loka-kṣaya-kṛt pravṛddho
lokān samāhartum iha pravṛttaḥ
ṛte 'pi tvāḿ na bhaviṣyanti sarve
ye 'vasthitāḥ pratyanīkeṣu yodhāḥ
Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Aku adalah waktu, Penghancur besar
dunia-dunia, dan Aku datang ke sini untuk menghancurkan semua
orang. Kecuali kalian [para Pandava], semua kesatria di sini dari kedua
belah pihak akan terbunuh.
#132
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
11.33
tasmāt tvām uttiṣṭha yaśo labhasva
jitvā śatrūn bhuńkṣva rājyaḿ samṛddham
mayā ivaite nihatāḥ pūrvam eva
nimitta-mātraḿ bhava savya-sācin
11.34
droṇaḿ ca bhīṣmaḿ ca jayadrathaḿ ca
karṇaḿ tathānyān api yodha-vīrān
mayā hatāḿs tvaḿ jahi mā vyathiṣṭhā
yudhyasva jetāsi raṇe sapatnān
11.35
sañjaya uvāca
etac chrutvā vacanaḿ keśavasya, kṛtāñjalir vepamānaḥ kirītī
namaskṛtvā bhūya evāha kṛṣṇaḿ
sa-gadgadaḿ bhīta-bhītaḥ praṇamya
#133
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
11.36
Arjuna uvāca
sthāne hṛṣīkeśa tava prakīrtyā, jagat prahṛṣyaty anurajyate ca
rakṣāḿsi bhītāni diśo dravantisarve namasyanti ca siddha-sańghāḥ
Anda adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Yang paling tua,
Pelindung utama alam semesta yang terwujud. Andalah Yang Mahatahu,
dan Andalah segala sesuatu yang dapat diketahui. Andalah Pelindung
Tertinggi, Anda berada di atas sifat-sifat material. O bentuk yang tidak
terhingga! Anda berada di mana-mana di seluruh manifestasi alam
semesta ini!
#134
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
11.39
vāyur yamo 'gnir varuṇaḥ śaśāńkaḥ
prajāpatis tvaḿ prapitāmahaś ca
namo namas te 'stu sahasra-kṛtvaḥ
punaś ca bhūyo 'pi namo namas te
Andalah udara, dan Andalah Yang Mahakuasa! Anda adalah api, Anda
adalah air, dan Anda adalah bulan! Anda adalah Brahma, makhluk
hidup yang pertama, Anda adalah kakek moyang semua makhluk.
Karena itu hamba bersujud dengan hormat kepada Anda seribu kali,
kemudian berulang kali lagi.
11.40
namaḥ purastād atha pṛṣṭhatas te, namo 'stu te sarvata eva sarva
ananta-vīryāmita-vikramas tvaḿ, sarvaḿ samāpnoṣi tato 'si sarvaḥ
Hamba bersujud kepada Anda dari depan, dari belakang dan dari segala
sisi! O kekuatan yang tidak terbatas, Anda Penguasa kewibawaan yang
tidak terhingga! Anda berada di mana-mana, karena itu Andalah segala
sesuatu!
11.41-42
sakheti matvā prasabhaḿ yad uktaḿ, he kṛṣṇa he yādava he sakheti
ajānatā mahīmānaḿ tavedaḿ, mayā pramādāt praṇayena vāpi
yac cāvahāsārtham asat-kṛto‘si, vihāra-śayyāsana-bhojaneṣu
eko 'tha vāpy acyuta tat-samakṣaḿ, tat kṣāmaye tvām aham
aprameyam
#135
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
11.43
pitāsi lokasya carācarasya
tvām asya pūjyaś ca gurur garīyān
na tvat-samo 'sty abhyadhikaḥ kuto’nyo,
loka-traye'py apratima-prabhāva
Anda adalah ayah seluruh manifestasi alam semesta ini, baik yang
bergerak maupun yang tidak bergerak. Anda adalah Pemimpin jagat
yang patut disembah, guru kerohanian yang paling utama. Tiada
seorangpun yang sejajar dengan Anda, dan tidak mungkin seseorang
bersatu dengan Anda. Karena itu, bagaimana mungkin ada seseorang
yang lebih agung daripada Anda di dalam seluruh tiga dunia ini, o
Penguasa yang memiliki kekuatan yang tidak terhingga.
11.44
tasmāt praṇamya praṇidhāya kāyaḿ
prasādaye tvām aham īśam īḍyam
piteva putrasya sakheva sakhyuḥ
priyaḥ priyāyārhasi deva soḍhum
Anda adalah Tuhan Yang Maha Esa yang patut disembah oleh setiap
makhluk hidup. Karena itu, hamba bersujud dengan hormat kepada
Anda dan mohon karunia Anda. Seperti halnya seorang ayah
membiarkan keberanian puteranya, seorang kawan membiarkan sikap
kurang sopan dari kawannya, atau seorang isteri membiarkan sikap
akrab suaminya, mohon memaafkan kesalahan yang mungkin hamba
lakukan terhadap Anda.
11.45
adṛṣṭa-pūrvaḿ hṛṣito 'smi dṛṣṭvā, bhayena ca pravyathitaḿ mano me
tad eva me darśaya deva rūpaḿ, prasīda deveśa jagan-nivāsa
Sesudah melihat bentuk semesta ini yang belum pernah hamba lihat
sebelumnya, hamba berbahagia, tetapi pada waktu yang sama pikiran
hamba goyah karena ketakutan. Karena itu, mohon memberi karunia
Anda kepada hamba dan sekali lagi memperlihatkan bentuk Anda
sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, o Tuhan yang disembah
oleh semua dewa, Pelindung alam semesta.
#136
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
11.46
kirīṭinaḿ gadinaḿ cakra-hastam
icchāmi tvāḿ draṣṭum ahaḿ tathāiva
tenaiva rūpeṇa catur-bhujena
sahasra-bāho bhava viśva-mūrte
O bentuk semesta, Tuhan Yang Maha Esa yang berlengan seribu, hamba
ingin melihat Anda dalam bentuk Anda yang berlengan empat, dengan
mahkota pada kepala Anda dan gada, cakra, kerang dan bunga padma
pada tangantangan Anda. Hamba ingin melihat Anda dalam bentuk itu.
11.47
śrī-bhagavān uvāca
mayā prasannena tavārjunedaḿ
rūpaḿ paraḿ darśitam ātma-yogāt
tejo-mayā ḿ viśvam anantam ādyaḿ
yan me tvad anyena na dṛṣṭa-pūrvam
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Arjuna yang baik hati,
atas kekuatan dalam dari Diri-Ku, dengan senang hati bentuk semesta
yang paling utama di dunia material sudah Kuperlihatkan kepadamu.
Sebelum engkau, belum pernah ada orang yang melihat bentuk yang
abadi ini, yang tidak terhingga dan penuh cahaya yang menyilaukan.
11.48
na veda-yajñādhyayānair na dānair
na ca kriyābhir na tapobhir ugraiḥ
evaḿ-rūpaḥ śakya ahaḿ nṛ-loke
draṣṭuḿ tvad anyena kuru-pravīra
Wahai kesatria Kuru yang paling baik, sebelum engkau, belum pernah
ada orang yang melihat bentuk semesta-Ku ini, sebab Aku tidak dapat
dilihat dalam bentuk ini di dunia material. Baik melalui cara
mempelajari Veda, melakukan korban suci, kedermawanan, kegiatan
saleh, maupun pertapaan yang keras.
#137
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
11.49
mā te vyathā mā ca vimūḍha-bhāvo
dṛṣṭvā rūpaḿ ghoram īdṛń mamedam
vyapeta-bhīḥ prīta-manāḥ punas tvaḿ
tad eva me rūpam idaḿ prapaśya
Engkau sudah menjadi goyah dan bingung dengan melihat ciri-Ku yang
mengerikan ini. Sekarang itu semua akan berakhir. Penyembah-Ku,
sekarang engkau bebas lagi dari segala gangguan. Dengan pikiran yang
tenang, sekarang engkau dapat melihat bentuk yang engkau inginkan.
11.50
mā te vyathā mā ca vimūḍha-bhāvo
dṛṣṭvā rūpaḿ ghoram īdṛń mamedam
vyapeta-bhīḥ prīta-manāḥ punas tvaḿ
tad eva me rūpam idaḿ prapaśya
Engkau sudah menjadi goyah dan bingung dengan melihat ciri-Ku yang
mengerikan ini. Sekarang itu semua akan berakhir. Penyembah-Ku,
sekarang engkau bebas lagi dari segala gangguan. Dengan pikiran yang
tenang, sekarang engkau dapat melihat bentuk yang engkau inginkan.
11.51
Arjuna uvāca
dṛṣṭvedaḿ mānuṣaḿ rūpaḿ
tava saumyaḿ janārdana
idānīm asmi saḿvṛttaḥ
sa-cetāḥ prakṛtiḿ gataḥ
Ketika Arjuna melihat Krishna seperti itu dalam bentuk-Nya yang asli,
dia berkata: O Janārdana, dengan melihat bentuk ini yang seperti
manusia dan sangat tampan, pikiran hamba sudah tenang, dan hamba
kembali pada sifat hamba yang asli.
#138
Bab 11 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
11.52
śrī-bhagavān uvāca
su-durdarśam idaḿ rūpaḿ, dṛṣṭavān asi yan mama
devā apy asya rūpasya, nityaḿ darśana-kāńkṣiṇaḥ
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Arjuna yang baik hati,
bentuk-Ku yang sedang engkau lihat sulit sekali dipandang. Para dewa
pun senantiasa mencari kesempatan untuk melihat bentuk ini yang
sangat tercinta.
11.53
nāhaḿ vedair na tapasā, na dānena na cejyayā
śakya evaḿ-vidho draṣṭuḿ, dṛṣṭavān asi māḿ yathā
Bentuk yang sedang engkau lihat dengan mata rohanimu tidak dapat
dimengerti hanya dengan mempelajari Veda, melakukan pertapaan yang
serius, melalui kedermawanan maupun sembahyang. Bukan dengan
cara-cara ini seseorang dapat melihat Aku dalam bentuk-Ku yang
sebenarnya.
11.54
bhaktyā tv ananyayā śakya, aham evaḿ-vidho 'rjuna
jñātuḿ draṣṭuḿ ca tattvena, praveṣṭuḿ ca parantapa
Arjuna yang baik hati, hanya melalui bhakti yang murni dan tidak
dicampur dengan kegiatan yang lain Aku dapat dimengerti menurut
kedudukan-Ku yang sebenarnya, yang sedang berdiri di hadapanmu,
dan dengan demikian Aku dapat dilihat secara langsung. Hanya dengan
cara inilah engkau dapat masuk ke dalam rahasia pengertian-Ku
11.55
mat-karma-kṛn mat-paramo, mad-bhaktaḥ sańga-varjitaḥ
nirvairaḥ sarva-bhūteṣu, yaḥ sa mām eti pāṇḍava
Arjuna yang baik hati, orang yang menekuni bhakti yang murni kepada-
Ku, bebas dari pengaruh kegiatan yang dimaksudkan untuk
membuahkan hasil atau pahala dan pengaruh angan-angan, yang bekerja
demi-Ku, menjadikan Aku sebagai tujuan utama dalam hidupnya, dan
ramah terhadap semua makhluk hidup—dia pasti datang kepada-Ku.
#139
Bab 12 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Dvādaśo’dhyāyah
Bab 12 Pengabdian Suci Bhakti
#140
Bab 12 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Arjuna uvāca 12.1
evaḿ satata-yuktā ye, bhaktās tvāḿ paryupāsate
ye cāpy akṣaram avyaktaḿ, teṣāḿ ke yoga-vittamāḥ
Arjuna bertanya: Yang mana dianggap lebih sempurna: orang yang
selalu tekun dalam bhakti kepada Anda dengan cara yang benar ataukah
orang yang menyembah Brahman, yang tidak bersifat pribadi dan tidak
terwujud?
12.2
śrī-bhagavān uvāca
mayy āveśya mano ye māḿ, nitya-yuktā upāsate
śraddhayā parayopetās, te me yuktatamā matāḥ
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Orang yang memusatkan
pikirannya pada bentuk pribadi-Ku dan selalu tekun menyembah-Ku
dengan keyakinan besar yang rohani dan melampaui hal-hal duniawi
Aku anggap paling sempurna.
12.3-4
ye tv akṣaram anirdeśyam, avyaktaḿ paryupāsate
sarvatra-gam acintyaḿ ca, kūṭa-stham acalaḿ dhruvam
sanniyamyendriya-grāmaḿ, sarvatra sama-buddhayaḥ
te prāpnuvanti mām eva, sarva-bhūta-hite ratāḥ
Tetapi orang yang sepenuhnya menyembah yang tidak terwujud, di luar
jangkauan indera-indera, yang berada di mana-mana, tidak dapat
dipahami, tidak pernah berubah, mantap dan tidak dapat dipindahkan—
paham tentang Kebenaran Mutlak yang tidak mengakui bentuk pribadi
Tuhan—dengan mengendalikan indera-indera, bersikap yang sama
terhadap semua orang, dan sibuk demi kesejahteraan semua orang,
akhirnya mencapai kepada-Ku.
12.5
kleśo 'dhikataras teṣām, avyaktāsakta-cetasām
avyaktā hi gatir duḥkhaḿ, dehavadbhir avāpyate
Orang yang pikirannya terikat pada aspek Yang Mahakuasa yang tidak
berwujud dan tidak bersifat pribadi sulit sekali maju. Kemajuan dalam
disiplin itu selalu sulit sekali bagi orang yang mempunyai badan.
#141
Bab 12 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
12.6-7
ye tu sarvāṇi karmaṇi, mayi sannyasya mat-parāḥ
ananyenaiva yogena, māḿ dhyāyanta upāsate
teṣām ahaḿ samuddhartā, mṛtyu-saḿsāra-sāgarāt
bhavāmi na cirāt pārtha, mayy āveśita-cetasām
Arjuna yang baik hati, perebut kekayaan, kalau engkau tidak dapat
memusatkan pikiranmu kepada-Ku tanpa menyimpang, ikutilah prinsip-
prinsip yang mengatur bhakti-yoga. Dengan cara demikian,
kembangkanlah keinginan untuk mencapai kepada-Ku.
12.10
abhyāse 'py asamartho ‘si, mat-karma-paramo bhava
mad-artham api karmaṇi, kurvan siddhim avāpsyasi
#142
Bab 12 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
12.11
athaitad apy aśakto ‘si, kartuḿ mad-yogam āśritaḥ
sarva-karma-phala-tyāgaḿ, tataḥ kuru yatātmavān
Akan tetapi, kalau engkau tidak sanggup bekerja sambil sadar kepada-
Ku seperti ini, cobalah bertindak dengan melepaskan segala hasil dari
pekerjaanmu dan berusaha menjadi mantap dalam diri sendiri.
12.12
śreyo hi jñānam abhyāsāj, jñānād dhyānaḿ viśiṣyate
dhyānāt karma-phala-tyāgas, tyāgāc chāntir anantaram
#143
Bab 12 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
12.16
anapekṣaḥ śucir dakṣa, udāsīno gata-vyathaḥ
sarvārambha-parityāgī, yo mad-bhaktaḥ sa me priyaḥ
Orang yang tidak bersenang hati atau bersedih hati, tidak menyesalkan
atau menginginkan, dan melepaskan ikatan terhadap hal-hal yang
menguntungkan dan tidak menguntungkan—seorang penyembah seperti
itu sangat Kucintai.
12.18-19
samaḥ śatrau ca mitre ca, tathā mānāpamānayoḥ
śītoṣṇa-sukha-duḥkheṣu, samaḥ sańga-vivarjitaḥ
tulya-nindā-stutir maunī, santuṣṭo yena kenacit
aniketaḥ sthira-matir, bhakti-mān me priyo naraḥ
Orang yang bersikap sama terhadap kawan dan musuh, seimbang dalam
penghormatan dan penghinaan, panas dan dingin, suka dan duka,
kemashyuran dan fitnah, selalu bebas dari pergaulan yang
mencemarkan, selalu diam dan puas dengan segala sesuatu, yang tidak
mempedulikan tempat tinggal apapun, mantap dalam pengetahuan dan
tekun dalam bhakti—orang seperti itu sangat -Kucintai.
12.20
ye tu dharmāmṛtam idaḿ, yathoktaḿ paryupāsate
śraddadhānā mat-paramā, bhaktās te 'tīva me priyāḥ
Aku sangat mencintai orang yang mengikuti jalan bhakti yang kekal ini,
tekun sepenuhnya dengan keyakinan, dan menjadikan Aku sebagai
tujuan tertinggi.
#144
Bab 13 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Trayodaśo’dhyāyah
Bab 13 Alam, Kepribadian Yang
Menikmati dan Kesadaran
Orang yang melihat Roh Yang Utama mendampingi roh individual di dalam
semua badan, dan mengerti bahwa sang roh dan Roh Yang Utama tidak pernah
dimusnahkan di dalam badan yang dapat dimusnahkan, melihat dengan
sebenarnya.(13.28)
#145
Bab 13 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
13.1-2
Arjuna uvāca
prakṛtiḿ puruṣaḿ caiva, kṣetraḿ kṣetra-jñam eva ca
etad veditum icchāmi, jñānaḿ jñeyaḿ ca keśava
śrī-bhagavān uvāca
idaḿ śarīraḿ kaunteya, kṣetram ity abhidhīyate
etad yo vetti taḿ prāhuḥ, kṣetra-jña iti tad-vidaḥ
Arjuna berkata: O Krishna yang hamba cintai, hamba ingin mengetahui
tentang prakṛti [alam] purusa [yang menikmati], lapangan dan yang
mengenal lapangan, pengetahuan dan obyek pengetahuan. Kepribadian
Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Wahai putera Kuntī, badan ini disebut
lapangan, dan yang mengetahui tentang badan ini disebut yang
mengetahui lapangan.
13.3
kṣetra-jñaḿ cāpi māḿ viddhi, sarva-kṣetreṣu bhārata
kṣetra-kṣetrajñayor jñānaḿ, yat taj jñānaḿ mataḿ mama
Wahai putera keluarga Bhārata, engkau harus mengerti bahwa Aku juga
yang mengetahui di dalam semua badan. Pengetahuan berarti mengerti
badan ini dan dia yang mengetahui badan ini. Itulah pendapat-Ku
13.4
tat kṣetraḿ yac ca yādṛk ca, yad-vikāri yataś ca yat
sa ca yo yat-prabhāvaś ca, tat samāsena me śṛṇu
Sekarang dengarlah uraian singkat dari-Ku tentang lapangan kegiatan
ini serta bagaimana kedudukan dasar lapangan kegiatan, bagaimana
perubahannya, darimana sumbernya, siapa yang mengetahui lapangan
kegiatan, dan bagaimana pengaruh-pengaruhnya.
13.5
ṛṣibhir bahudhā gītaḿ, chandobhir vividhaiḥ pṛthak
brahma-sūtra-padaiś caiva, hetumadbhir viniścitaiḥ
Pengetahuan itu tentang lapangan kegiatan dan dia yang mengetahui
kegiatan diuraikan oleh berbagai sastera Veda. Pengetahuan itu
khususnya disampaikan dalam Vedanta-sutra dengan segala logika
mengenai sebab dan akibat.
#146
Bab 13 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
13.6-7
mahā-bhūtāny ahańkāro, buddhir avyaktam eva ca
indriyāṇi daśaikaḿ ca, pañca cendriya-gocarāḥ
icchā dveṣaḥ sukhaḿ duḥkhaḿ, sańghātaś cetanā dhṛtiḥ
etat kṣetraḿ samāsena, sa-vikāram udāhṛtam
Lima unsur besar, keakuan palsu, kecerdasan, yang tidak terwujud,
sepuluh indera dan pikiran, lima obyek indera, keinginan, rasa benci,
kebahagiaan, dukacita, jumlah gabungan, gejala-gejala hidup, dan
keyakinan-keyakinan—sebagai ringkasan, semua unsur tersebut
merupakan lapangan kegiatan dan hal-hal yang saling mempengaruhi
dari lapangan kegiatan.
13.8-12
adhyātma-jñāna-nityatvaḿ, tattva-jñānārtha-darśanam
etaj jñānam iti proktām, ajñānaḿ yad ato 'nyathā
.
.
.
.
.
#147
Bab 13 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
……… 13.8-12
Sifat rendah hati; kebebasan dari rasa bangga; tidak melakukan
kekerasan; toleransi; kesederhanaan; mendekati seorang guru
kerohanian yang dapat dipercaya; kebersihan; sifat mantap;
pengendalian diri; melepaskan ikatan terhadap obyek-obyek kepuasan
indera-indera; kebebasan dari keakuan yang palsu; mengerti buruknya
kelahiran; kematian; usia tua dan penyakit; ketidakterikatan; kebebasan
dari ikatan terhadap anak-anak; isteri; rumah dan sebagainya;
keseimbangan pikiran di tengah-tengah kejadian yang menyenangkan
dan yang tidak menyenangkan; bhakti kepada-Ku yang murni dan tidak
pernah menyimpang; bercita-cita tinggal di tempat yang sunyi;
ketidakterikatan terhadap khalayak ramai; mengakui bahwa keinsafan
diri adalah hal yang penting; dan usaha mencari Kebenaran Mutlak
dalam filsafat—Aku menyatakan bahwa segala sifat tersebut adalah
pengetahuan, dan apa pun yang ada di luar sifat-sifat itu adalah
kebodohan.
13.13
jñeyaḿ yat tat pravakṣyāmi, yaj jñātvāmṛtam aśnute
anādi mat-paraḿ brahma, na sat tan nāsad ucyate
#148
Bab 13 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
13.15
sarvendriya-guṇābhāsaḿ, sarvendriya-vivarjitam
asaktaḿ sarva-bhṛc caiva, nirguṇaḿ guṇa-bhoktṛ ca
Roh Yang Utama adalah sumber asli semua indera, namun Beliau tidak
mempunyai indera material. Beliau tidak terikat, walaupun Beliau
memelihara semua makhluk hidup. Beliau melampaui sifat-sifat alam,
dan pada waktu yang sama Beliau adalah Penguasa semua sifat alam
material.
13.16
bahir antaś ca bhūtānām, acaraḿ caram eva ca
sūkṣmatvāt tad avijñeyaḿ, dūra-sthaḿ cāntike ca tat
Harus dimengerti bahwa alam material dan para makhluk hidup tidak
berawal. Perubahan-perubahan alam material, para makhluk hidup dan
sifat-sifat alam dihasilkan dari alam material.
13.21
kārya-kāraṇa-kartṛtve, hetuḥ prakṛtir ucyate
puruṣaḥ sukha-duḥkhānāḿ, bhoktṛtve hetur ucyate
13.22
puruṣaḥ prakṛti-stho hi, bhuńkte prakṛti-jān guṇān
kāraṇaḿ guṇa-sańgo ‘sya, sad-asad-yoni-janmasu
#150
Bab 13 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
13.23
upadraṣṭānumantā ca, bhartā bhoktā maheśvaraḥ
paramātmeti cāpy ukto, dehe 'smin puruṣaḥ paraḥ
Ada pula orang yang mulai menyembah Kepribadian Tuhan Yang Maha
Esa setelah mendengar tentang Beliau dari orang lain, walaupun mereka
sendiri belum menguasai pengetahuan rohani. Oleh karena mereka
cenderung mendengar dari penguasa-penguasa, mereka pun melampaui
jalan kelahiran dan kematian
#151
Bab 13 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
13.27
yāvat sañjāyate kiñcit, sattvaḿ sthāvara-jańgamam
kṣetra-kṣetrajña-saḿyogāt, tad viddhi Bhārata rṣabha
Wahai yang paling utama di antara para Bhārata, ketahuilah bahwa apa
pun yang engkau lihat yang sudah diwujudkan, baik yang bergerak
maupun yang tidak bergerak, hanyalah gabungan antara lapangan
kegiatan dan yang mengetahui lapangan.
samaḿ sarveṣu bhūteṣu, tiṣṭhantaḿ parameśvaram 13.28
vinaśyatsv avinaśyantaḿ, yaḥ paśyati sa paśyati
Orang yang melihat Roh Yang Utama mendampingi roh individual di
dalam semua badan, dan mengerti bahwa sang roh dan Roh Yang Utama
tidak pernah dimusnahkan di dalam badan yang dapat dimusnahkan,
melihat dengan sebenarnya.
13.29
samaḿ paśyan hi sarvatra, samavasthitam īśvaram
na hinasty ātmanātmānaḿ, tato yāti parāḿ gatim
Orang yang melihat Roh Yang Utama berada di mana-mana dengan cara
yang sama di dalam setiap makhluk hidup tidak menyebabkan Diri-Nya
merosot karena pikirannya. Dengan cara demikian ia mendekati tujuan
rohani.
prakṛtyaiva ca karmaṇi, kriyamāṇāni sarvaśaḥ 13.30
yaḥ paśyati tathātmānam, akartāraḿ sa paśyati
Orang yang dapat melihat bahwa segala kegiatan dilaksanakan oleh
badan, yang diciptakan oleh alam material, dan melihat bahwa sang diri
tidak melakukan apa pun, melihat dengan sebenarnya.
13.31
yadā bhūta-pṛthag-bhāvam, eka-stham anupaśyati
tata eva ca vistāraḿ, brahma sampadyate tadā
Bilamana orang yang mempunyai akal tidak melihat lagi berbagai
identitas yang disebabkan oleh berbagai badan jasmani dan ia melihat
bagaimana para makhluk hidup dijelmakan di mana-mana, ia mencapai
paham Brahman.
#152
Bab 13 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
13.32
anāditvān nirguṇatvāt, paramātmāyam avyayāḥ
śarīra-stho 'pi kaunteya, na karoti na lipyate
Orang yang mempunyai penglihatan kekekalan dapat melihat bahwa
sang roh yang tidak dapat dimusnahkan bersifat rohani, kekal, dan di
luar sifat-sifat alam. Wahai Arjuna, walaupun sang roh berhubungan
dengan badan material, sang roh tidak berbuat apa-apa dan juga tidak
diikat.
13.33
yathā sarva-gataḿ saukṣmyād, ākāśaḿ nopalipyate
sarvatrāvasthito dehe, tathātmā nopalipyate
Oleh karena angkasa bersifat halus, angkasa tidak tercampur dengan apa
pun, kendatipun angkasa berada di mana-mana. Begitu pula sang roh
yang mantap dalam penglihatan Brahman tidak tercampur dengan
badan, walaupun sang roh itu berada di dalam badan.
13.34
yathā prakāśayaty ekaḥ, kṛtsnaḿ lokam imaḿ raviḥ
kṣetraḿ kṣetrī tathā kṛtsnaḿ, prakāśayati bhārata
#153
Bab 14 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Caturdaśo’dhyāyah
Bab 14 Tiga Sifat Alam Material
Alam material terdiri dari tiga sifat—kebaikan, nafsu dan kebodohan. Bila
makhluk hidup yang kekal berhubungan dengan alam, ia diikat oleh sifat-sifat
tersebut, wahai Arjuna yang berlengan perkasa.(14.5)
#154
Bab 14 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
14.1
śrī-bhagavān uvāca
paraḿ bhūyaḥ pravakṣyāmi, jñānānāḿ jñānam uttamam
yaj jñātvā munayaḥ sarve, parāḿ siddhim ito gatāḥ
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Sekali lagi Aku akan
bersabda kepadamu tentang kebijaksanaan yang paling utama ini, yang
paling baik di antara segala pengetahuan. Setelah menguasai
pengetahuan ini, semua resi sudah mencapai kesempurnaan yang paling
tinggi.
14.2
idaḿ jñānam upāśritya, mama sādharmyam āgatāḥ
sarge 'pi nopajāyante, pralaye na vyathanti ca
14.4
sarva-yoniṣu kaunteya, mūrtayaḥ sambhavānti yāḥ
tāsāḿ brahma mahad yonir, ahaḿ bīja-pradaḥ pitā
#155
Bab 14 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
14.5
sattvaḿ rājā s tama iti, guṇāḥ prakṛti-sambhavāḥ
nibadhnanti mahā-bāho, dehe dehinam avyayām
14.6
tatra sattvaḿ nirmalatvāt, prakāśakam anāmayam
sukha-sańgena badhnāti, jñāna-sańgena cānagha
Wahai yang tidak berdosa, sifat kebaikan lebih murni daripada sifat-
sifat yang lain. Karena itu, sifat kebaikan memberi penerangan dan
membebaskan seseorang dari segala reaksi dosa. Orang yang mantap
dalam sifat itu diikat oleh rasa kebahagiaan dan pengetahuan.
14.7
rajo rāgātmakaḿ viddhi, tṛṣṇā-sańga-samudbhavam
tan nibadhnāti kaunteya, karma-sańgena dehinam
Sifat nafsu dilahirkan dari keinginan dan hasrat yang tidak terhingga,
wahai putera Kuntī . Karena itu, makhluk hidup di dalam badan terikat
terhadap perbuatan material yang dimaksudkan untuk membuahkan
hasil atau pahala.
14.8
tamas tv ajñāna-jaḿ viddhi, mohanaḿ sarva-dehinām
pramādālasya-nidrābhis, tan nibadhnāti bhārata
#156
Bab 14 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
14.9
sattvaḿ sukhe sañjayati, rājāḥ karmaṇi bhārata
jñānam āvṛtya tu tamaḥ, pramāde sañjayaty uta
Wahai putera Bhārata, sifat kebaikan mengikat seseorang pada
kebahagiaan; nafsu mengikat Diri-Nya pada kegiatan yang
dimaksudkan untuk membuahkan hasil atau pahala; dan kebodohan,
yang menutupi pengetahuannya mengikat Diri-Nya pada kegilaan.
14.10
rājā s tamaś cābhibhūya, sattvaḿ bhavati bhārata
rājā ḥ sattvaḿ tamaś caiva, tamaḥ sattvaḿ rājā s tathā
Kadang-kadang sifat kebaikan menonjol, dan mengalahkan sifat nafsu
dan kebodohan, wahai putera Bhārata. Kadang-kadang sifat nafsu
mengalahkan sifat kebaikan dan kebodohan, dan pada waktu yang lain
kebodohan mengalahkan kebaikan dan nafsu. Dengan cara demikian
selalu ada persaingan untuk berkuasa.
14.11
sarva-dvāreṣu dehe ‘smin, prakāśa upajāyate
jñānaḿ yadā tadā vidyād, vivṛddhaḿ sattvām ity uta
Perwujudan-perwujudan sifat kebaikan dapat dialami bila semua pintu
gerbang badan diterangi oleh pengetahuan.
14.12
lobhaḥ pravṛttir ārambhaḥ, karmaṇām aśamaḥ spṛhā
rājā sy etāni jāyante, vivṛddhe Bhārata rṣabha
Wahai yang paling utama di antara para putera keturunan Bhārata, bila
sifat nafsu meningkat, berkembanglah tanda-tanda ikatan yang besar,
kegiatan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil atau pahala,
usaha yang keras sekali, keinginan dan hasrat yang tidak dapat
dikendalikan.
14.13
aprakāśo 'pravṛttiś ca, pramādo moha eva ca
tamasy etāni jāyante, vivṛddhe kuru-nandana
Bila sifat kebodohan meningkat, terwujudlah kegelapan, malas-
malasan, keadaan gila dan khayalan, wahai putera Kuru.
#157
Bab 14 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
14.14
yadā sattve pravṛddhe tu, pralayaḿ yāti deha-bhṛt
tadottama-vidāḿ lokān, amalān pratipadyate
Bila seseorang meninggal dalam sifat kebaikan, ia mencapai planet-
planet murni yang lebih tinggi, tempat tinggal para resi yang mulia.
14.15
rājāsi pralayaḿ gatvā, karma-sańgiṣu jāyate
tathā pralīnas tamasi, mūḍha-yoniṣu jāyate
Bila seseorang meninggal dalam sifat nafsu, ia dilahirkan di tengah-
tengah mereka yang sibuk dalam kegiatan yang dimaksud untuk
membuahkan hasil. Bila seseorang meninggal dalam sifat kebodohan, ia
dilahirkan di kerajaan binatang.
14.16
karmaṇaḥ sukṛtasyāhuḥ, sāttvikaḿ nirmalaḿ phalam
rājā sas tu phalaḿ duḥkham, ajñānaḿ tamasaḥ phalam
Hasil perbuatan saleh bersifat murni dan dikatakan bersifat kebaikan.
Tetapi perbuatan yang dilakukan dalam sifat nafsu mengakibatkan
kesengsaraan, dan perbuatan yang dilakukan dalam sifat kebodohan
mengakibatkan hal-hal yang bukan-bukan.
14.17
sattvāt sañjāyate jñānaḿ, rājā so lobha eva ca
pramāda-mohau tamaso, bhavato 'jñānam eva ca
Pengetahuan yang sejati berkembang dari sifat kebaikan; loba
berkembang dari sifat nafsu; dan kegiatan yang bukan-bukan, sifat gila
dan khayalan berkembang dari sifat kebodohan.
14.18
ūrdhvaḿ gacchanti sattva-sthā, madhye tiṣṭhanti rājasāḥ
jaghanya-guṇa-vṛtti-sthā, adho gacchanti tāmasāḥ
Orang yang berada dalam sifat kebaikan berangsur-angsur naik sampai
planet-planet yang lebih tinggi; orang yang berada dalam sifat nafsu
hidup di planet-planet seperti bumi; orang yang berada dalam sifat
kebodohan yang menjijikkan turun memasuki dunia-dunia neraka.
#158
Bab 14 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
14.19
nānyaḿ guṇebhyaḥ kartāraḿ, yadā draṣṭānupaśyati
guṇebhyaś ca paraḿ vetti, mad-bhāvaḿ so 'dhigacchati
Bila seseorang melihat dengan sebenarnya bahwa dalam segala kegiatan
tiada pelaku lain yang bekerja selain sifat-sifat alam tersebut dan ia
mengenal Tuhan Yang Maha Esa, yang melampaui segala sifat tersebut,
maka ia mencapai alam rohani-Ku.
14.20
guṇān etān atītya trīn, dehī deha-samudbhavān
janma-mṛtyu-jarā-duḥkhair, vimukto 'mṛtam aśnute
Bila makhluk hidup di dalam badan dapat melampaui ke tiga sifat alam
yang berhubungan dengan badan jasmani, ia dapat dibebaskan dari
kelahiran, kematian, usia tua dan dukacitanya hingga ia dapat
menikmati minuman kekekalan bahkan dalam kehidupan ini pun.
14.21
Arjuna uvāca
kair lińgais trīn guṇān etān, atīto bhavati prabho
kim ācāraḥ kathaḿ caitāḿs, trīn guṇān ativartate
Arjuna berkata: O Tuhan yang hamba cintai, melalui tanda-tanda
manakah kita dapat mengetahui orang yang melampaui tiga sifat alam
tersebut? Bagaimana tingkah lakunya? Bagaimana cara melampaui
sifat-sifat alam?
14.22-25
śrī-bhagavān uvāca
prakāśaḿ ca pravṛttiḿ ca, moham eva ca pāṇḍava
na dveṣṭi sampravṛttāni, na nivṛttāni kāńkṣati
udāsīna-vad āsīno, guṇair yo na vicālyate
guṇā vartanta ity evaḿ, yo 'vatiṣṭhati neńgate
sama-duḥkha-sukhaḥ sva-sthaḥ, sama-loṣṭāśma-kāñcanaḥ
tulya-priyāpriyo dhīras, tulya-nindātma-saḿstutiḥ
mānāpamānayos tulyas, tulyo mitrāri-pakṣayoḥ
sarvārambha-parityāgī, guṇātītaḥ sa ucyate
#159
Bab 14 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
……… 14.22-25
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Wahai putera Pāṇḍu,
orang yang tidak membenci penerangan, ikatan dan khayalan bila hal-
hal itu ada ataupun merindukannya bila hal-hal itu lenyap; yang tidak
pernah gelisah atau goyah selama ia mengalami segala reaksi sifat-sifat
alam material, tetap netral dan rohani, dengan mengetahui bahwa hanya
sifat-sifat itulah yang bergerak; mantap dalam sang diri dan memandang
suka dan duka dengan sikap yang sama; memandang segumpal tanah,
sebuah batu dan sebatang emas dengan pandangan yang sama; bersikap
yang sama terhadap yang diinginkan dan yang tidak diinginkan;
mantap, bersikap yang sama baik terhadap pujian maupun tuduhan,
penghormatan maupun penghinaan; yang memperlakukan kawan dan
musuh dengan cara yang sama; dan sudah melepaskan ikatan terhadap
segala kegiatan material—orang seperti itulah dikatakan sudah
melampaui sifat-sifat alam.
14.26
māḿ ca yo ‘vyabhicāreṇa, bhakti-yogena sevate
sa guṇān samatītyaitān, brahma-bhūyāya kalpate
Orang yang menekuni bhakti sepenuhnya, dan tidak gagal dalam segala
keadaan, segera melampaui sifat-sifat alam material, dan dengan
demikian mencapai tingkat Brahman.
14.27
brahmaṇo hi pratiṣṭhāham, amṛtasyāvyayāsya ca
śāśvatasya ca dharmasya, sukhasyaikāntikasya ca
Aku adalah sandaran Brahman yang tidak bersifat pribadi, yang bersifat
kekal, tidak pernah mati, tidak dapat dimusnahkan dan bersifat kekal,
kedudukan dasar kebahagiaan yang paling tinggi.
#160
Bab 15 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Pañcadaśo’dhyāyah
Bab 15 Yoga Berhubungan dengan
#161
Bab 15 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
15.1
śrī-bhagavān uvāca
ūrdhva-mūlam adhaḥ-śākham, aśvatthaḿ prāhur avyayām
chandāḿsi yasya parṇāni, yas taḿ veda sa veda-vit
Bentuk sejati pohon tersebut tidak dapat dipahami di dunia ini. Tidak
ada orang yang dapat mengerti di mana pohon itu berakhir, di mana
pohon itu mulai, atau di mana dasar pohon itu. Tetapi dengan ketabahan
hati orang harus menebang pohon itu yang mempunyai akar yang kuat
dengan memakai senjata ketidakterikatan. Kemudian, ia harus mencari
suatu tempat sehingga setelah mencapai tempat itu,ia tidak akan pernah
kembali lagi. Di tempat itu, ia harus menyerahkan diri kepada
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, asal mula segala sesuatu dan
sumber perwujudan segala sesuatu sejak sebelum awal sejarah.
#162
Bab 15 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
15.5
nirmāna-mohā jita-sańga-doṣā
adhyātma-nityā vinivṛtta-kāmāḥ
dvandvair vimuktāḥ sukha-duḥkha-saḿjñair
gacchanty amūḍhāḥ padam avyayāḿ tat
Tempat tinggal-Ku yang paling utama itu tidak diterangi oleh matahari,
bulan, api maupun listrik. Orang yang mencapai tempat tinggal itu tidak
pernah kembali lagi ke dunia material ini.
15.7
mamaivāḿśo jīva-loke, jīva-bhūtaḥ sanātanaḥ
manaḥ-ṣaṣṭhānīndriyāṇi, prakṛti-sthāni karṣati
Makhluk hidup, yang menerima badan kasar lain lagi dengan cara
seperti itu, memperoleh jenis telinga, mata, lidah, hidung dan peraba
tertentu tersusun di sekitar pikiran. Dengan demikian, ia menikmati
pasangan obyek-obyek indera tertentu.
15.10
utkrāmantaḿ sthitaḿ vāpi, bhuñjānaḿ vā guṇānvitam
vimūḍhā nānupaśyanti, paśyanti jñāna-cakṣuṣaḥ
#164
Bab 15 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
15.13
gām āviśya ca bhūtāni, dhārayāmy aham ojasā
puṣṇāmi cauṣadhīḥ sarvāḥ, somo bhūtvā rasātmakaḥ
Aku masuk ke dalam setiap planet, dan planet-planet itu tetap melintasi
garis edarnya atas tenaga-Ku. Aku menjadi bulan dan dengan demikian
menyediakan sari hidup kepada semua sayur.
15.14
ahaḿ vaiśvānaro bhūtvā, prāṇināḿ deham āśritaḥ
prāṇāpāna-samāyuktaḥ, pacāmy annaḿ catur-vidham
Aku adalah api pencerna di dalam badan-badan semua makhluk hidup,
dan Aku bergabung dengan udara kehidupan, yang keluar dan masuk,
untuk mencernakan empat jenis makanan.
15.15
sarvasya cāhaḿ hṛdi sanniviṣṭo, mattaḥ smṛtir jñānam apohanaḿ ca
vedaiś ca sarvair aham eva vedyo, vedānta-kṛd veda-vid eva cāham
Aku bersemayam di dalam hati setiap makhluk. Ingatan, pengetahuan
dan pelupaan berasal dari-Ku. Akulah yang harus diketahui dari segala
Veda; memang Akulah yang menyusun Vedanta, dan Akulah yang
mengetahui Veda.
15.16
dvāv imau puruṣau loke, kṣaraś cākṣara eva ca
kṣaraḥ sarvāṇi bhūtāni, kūṭa-stho 'kṣara ucyate
Ada dua golongan makhluk hidup, yaitu yang dapat gagal dan yang
tidak. Di dunia material semua makhluk hidup dapat gagal, dan di dunia
rohani setiap makhluk hidup tidak pernah gagal.
15.17
uttamaḥ puruṣas tv anyaḥ, paramātmety udāhṛtaḥ
yo loka-trayam āviśya, bibharty avyayā īśvaraḥ
Di samping dua golongan tersebut, ada Kepribadian Yang Paling Utama
yang hidup, yaitu Roh Yang Paling Utama, Tuhan Yang Maha Esa
Sendiri yang tidak dapat dimusnahkan, yang sudah memasuki tiga dunia
dan sedang memeliharanya.
#165
Bab 15 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
15.18
yasmāt kṣaram atīto ‘ham, akṣarād api cottamaḥ
ato 'smi loke vede ca, prathitaḥ puruṣottamaḥ
Oleh karena Aku bersifat rohani, di luar yang dapat gagal dan yang
tidak pernah gagal, dan oleh karena Aku adalah Yang Mahabesar, Aku
dimuliakan, baik di dunia maupun dalam Veda, sebagai Kepribadian
Yang Paling Utama itu.
15.19
yo mām evam asammūḍho, jānāti puruṣottamam
sa sarva-vid bhajati māḿ, sarva-bhāvena bhārata
Siapa pun yang mengenal Aku sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha
Esa tanpa ragu-ragu, mengetahui segala sesuatu. Karena itu, ia
sepenuhnya menekuni pengabdian suci bhakti kepada-Ku, wahai putera
Bhārata.
15.20
iti guhyatamaḿ śāstram, idam uktaḿ mayānagha
etad buddhvā buddhimān syāt, kṛta-kṛtyaś ca bhārata
Inilah bagian yang paling rahasia dari Kitab-kitab Veda, wahai yang
tidak berdosa, dan sekarang bagian itu -Kuungkapkan. Siapapun yang
mengerti ini akan menjadi bijaksana, dan usaha-usahanya akan
mencapai kesempurnaan.
#166
Bab 16 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Ṣodaśo’dhyāyah
Bab 16 Sifat Rohani dan Sifat Jahat
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Kebebasan dari rasa takut;
penyucian kehidupan; pengembangan pengetahuan rohani; kedermawanan;
mengendalikan diri; pelaksanaan korban suci; mempelajari Veda; pertapaan;
kesederhanaan; tidak melakukan kekerasan; kejujuran; kebebasan dari amarah;
pelepasan ikatan; ketenangan; tidak mencaricari kesalahan; kasih sayang
terhadap semua makhluk hidup; pembebasan dari loba; sifat lembut; sifat
malu; ketabahan hati yang mantap; kekuatan; mudah mengampuni; sifat ulet;
kebersihan; kebebasan dari rasa iri dan gila hormat—sifat-sifat rohani tersebut
dimiliki oleh orang suci yang diberkati dengan sifat rohani,wahai putera
Bhārata (16.1-3)
#167
Bab 16 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
16.1-3
śrī-bhagavān uvāca
abhayaḿ sattva-saḿśuddhir, jñāna-yoga-vyavasthitiḥ
dānaḿ damaś ca yajñaś ca, svādhyāyas tapa ārjavam
ahiḿsā satyam akrodhas, tyāgaḥ śāntir apaiśunam
dayā bhūteṣv aloluptvaḿ, mārdavaḿ hrīr acāpalam
tejaḥ kṣamā dhṛtiḥ śaucam, adroho nāti-mānitā
bhavānti sampadaḿ daivīm, abhijātasya bhārata
Sikap bangga, sikap sombong, sikap tak peduli, amarah, sikap kasar,
dan kebodohan—sifat-sifat ini dimiliki oleh orang yang bersifat jahat,
wahai putera Pṛthā.
16.5
daivī sampad vimokṣāya, nibandhāyāsurī matā
mā śucaḥ sampadaḿ daivīm, abhijāto 'si pāṇḍava
16.11-12
cintām aparimeyāḿ ca, pralayāntām upāśritāḥ
kāmopabhoga-paramā, etāvad iti niścitāḥ
āśā-pāśa-śatair baddhāḥ, kāma-krodha-parāyaṇāḥ
īhante kāma-bhogārtham, anyāyenārtha-sañcayān
16.13-15
idam adya mayā labdham, imaḿ prāpsye manoratham
idam astīdam api me, bhaviṣyati punar dhanam
asau mayā hataḥ śatrur, haniṣye cāparān api
īśvaro 'ham ahaḿ bhogī, siddho 'haḿ balavān sukhī
āḍhyo 'bhijanavān asmi, ko 'nyo 'sti sadṛśo mayā
yakṣye dāsyāmi modiṣya, ity ajñāna-vimohitāḥ
Orang jahat berpikir: Sekian banyak kekayaan kumiliki hari ini, dan aku
akan memperoleh kekayaan lebih banyak lagi menurut rencanaku.
Sekian banyak kumiliki sekarang, dan jumlah itu bertambah semakin
banyak pada masa yang akan datang. Dia musuhku, dan dia sudah
kubunuh, dan musuh-musuhku yang lain juga akan terbunuh. Akulah
penguasa segala sesuatu. Akulah yang menikmati. Aku sempurna,
perkasa dan bahagia. Aku manusia yang paling kaya, diiringi oleh
keluarga yang bersifat bangsawan. Tiada seorang pun yang seperkasa
dan sebahagia diriku. Aku akan melakukan korban suci, dan memberi
sumbangan, dan dengan demikian aku akan menikmati." Dengan cara
seperti inilah, mereka dikhayalkan oleh kebodohan.
#170
Bab 16 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
16.16
aneka-citta-vibhrāntā, moha-jāla-samāvṛtāḥ
prasaktāḥ kāma-bhogeṣu, patanti narake 'śucau
Dibingungkan oleh berbagai kecemasan seperti itu dan diikat oleh jala
khayalan, ikatan mereka terhadap kenikmatan indera-indera menjadi
terlalu keras dan mereka jatuh ke dalam neraka.
16.17
ātma-sambhāvitāḥ stabdhā, dhana-māna-madānvitāḥ
yajante nāma-yajñais te, dambhenāvidhi-pūrvakam
Malas dalam diri sendiri dan selalu kurang sopan, berkhayal karena
kekayaan dan penghormatan palsu, kadang-kadang mereka melakukan
korban suci secara bangga hanya dalam nama saja, tanpa mengikuti
aturan dan peraturan sama sekali.
16.18
ahańkāraḿ balaḿ darpaḿ, kāmaḿ krodhaḿ ca saḿśritāḥ
mām ātma-para-deheṣu, pradviṣanto 'bhyasūyakāḥ
16.19
tān ahaḿ dviṣataḥ krūrān, saḿsāreṣu narādhamān
kṣipāmy ajasram aśubhān, āsurīṣv eva yoniṣu
Orang yang iri dan nakal, manusia yang paling rendah, untuk selamanya
Kubuang ke dalam lautan kehidupan material, di dalam berbagai jenis
kehidupan yang jahat.
#171
Bab 16 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
16.20
āsurīḿ yonim āpannā, mūḍhā janmāni janmāni
mām aprāpyaiva kaunteya, tato yānty adhamāḿ gatim
Setelah dilahirkan berulang kali di tengah-tengah jenis-jenis kehidupan
yang jahat, orang seperti itu tidak pernah dapat mendekati-Ku, wahai
putera Kuntī . Berangsur-angsur mereka merosot hingga mencapai jenis
kehidupan yang paling menjijikkan.
16.21
tri-vidhaḿ narakasyedaḿ, dvāraḿ nāśanam ātmanaḥ
kāmaḥ krodhas tathā lobhas, tasmād etat trayaḿ tyajet
Ada tiga pintu gerbang menuju neraka tersebut—hawa nafsu, amarah
dan loba. Setiap orang waras harus meninggalkan tiga sifat ini, sebab
tiga sifat ini menyebabkan sang roh merosot.
etair vimuktaḥ kaunteya, tamo-dvārais tribhir naraḥ 16.22
ācaraty ātmanaḥ śreyas, tato yāti parāḿ gatim
Orang yang sudah bebas dari tiga gerbang neraka tersebut melakukan
perbuatan yang menguntungkan untuk keinsafan diri dan dengan
demikian berangsur-angsur ia mencapai tujuan yang paling utama,
wahai putera Kuntī.
yaḥ śāstra-vidhim utsṛjya, vartate kāma-kārataḥ 16.23
na sa siddhim avāpnoti, na sukhaḿ na parāḿ gatim
Orang yang meninggalkan aturan Kitab Suci dan bertindak menurut
kehendak sendiri tidak mencapai kesempurnaan, kebahagiaan maupun
tujuan tertinggi.
16.24
tasmāc chāstraḿ pramāṇaḿ te, kāryākārya-vyavasthitau
jñātvā śāstra-vidhānoktaḿ, karma kartum ihārhasi
Karena itu, seharusnya seseorang mengerti apa itu kewajiban dan apa
yang bukan kewajiban menurut peraturan Kitab Suci. Dengan
mengetahui aturan dan peraturan tersebut, hendaknya ia bertindak
dengan cara supaya berangsur-angsur Diri-Nya maju ke tingkat yang
lebih tinggi.
#172
Bab 17 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Saptadaśo’dhyāyah
Bab 17 Golongan-golongan Keyakinan
Makanan yang disukai oleh orang dalam sifat kebaikan memperpanjang usia
hidup, menyucikan kehidupan dan memberi kekuatan, kesehatan, kebahagiaan dan
kepuasan. Makanan tersebut penuh sari, berlemak, bergizi dan menyenangkan hati.
Makanan yang terlalu pahit, terlalu asam, terlalu asin, panas sekali atau
menyebabkan badan menjadi panas sekali, terlalu pedas, terlalu kering dan berisi
terlalu banyak bumbu yang keras sekali disukai oleh orang dalam sifat nafsu. Makanan
seperti itu menyebabkan dukacita, kesengsaraan dan penyakit.
Makanan yang dimasak lebih dari tiga jam sebelum dimakan, makanan yang
hambar, basi dan busuk, dan makanan terdiri dari sisa makanan orang lain dan bahan-
bahan haram disukai oleh orang dalam sifat kegelapan.(17.8-10)
#173
Bab 17 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
17.1
Arjuna uvāca
ye śāstra-vidhim utsṛjya, yajante śraddhayānvitāḥ
teṣāḿ niṣṭhā tu kā kṛṣṇa, sattvām āho rājā s tamaḥ
17.3
sattvānurūpā sarvasya, śraddhā bhavati bhārata
śraddhā-mayo 'yaḿ puruṣo, yo yac-chraddhaḥ sa eva saḥ
Orang dalam sifat kebaikan menyembah para dewa; orang dalam sifat
nafsu menyembah para raksasa atau orang jahat; dan orang yang berada
dalam sifat kebodohan menyembah hantu-hantu dan roh-roh halus.
#174
Bab 17 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
17.5-6
aśāstra-vihitaḿ ghoraḿ, tapyante ye tapo janāḥ
dambhāhańkāra-saḿyuktāḥ, kāma-rāga-balānvitāḥ
karṣayantaḥ śarīra-sthaḿ, bhūta-grāmam acetasāḥ
māḿ caivāntaḥ śarīra-sthaḿ, tān viddhy āsura-niścayān
Orang yang menjalani pertapaan dan kesederhanaan yang keras yang
tidak dianjurkan dalam Kitab Suci, dan melakukan kegiatan itu karena
rasa bangga dan keakuan palsu didorong oleh nafsu dan ikatan, yang
bersifat bodoh dan menyiksa unsur-unsur material di dalam badan dan
Roh Yang Utama yang bersemayam di dalam badan, dikenal sebagai
orang jahat.
17.7
āhāras tv api sarvasya, tri-vidho bhavati priyaḥ
yajñas tapas tathā dānaḿ, teṣāḿ bhedam imaḿ śṛṇu
Makanan yang paling disukai setiap orang juga terdiri dari tiga jenis,
menurut tiga sifat alam material. Demikian pula korban suci, pertapaan
dan kedermawanan. Sekarang dengarlah perbedaan antara hal-hal itu.
17.8
āyuḥ-sattva-balārogya-, sukha-prīti-vivardhanāḥ
rasyāḥ snigdhāḥ sthirā hṛdyā, āhārāḥ sāttvika-priyāḥ
Makanan yang disukai oleh orang dalam sifat kebaikan memperpanjang
usia hidup, menyucikan kehidupan dan memberi kekuatan, kesehatan,
kebahagiaan dan kepuasan. Makanan tersebut penuh sari, berlemak,
bergizi dan menyenangkan hati.
17.9
kaṭv-amla-lavaṇāty-uṣṇa-, tīkṣṇa-rūkṣa-vidāhinaḥ
āhārā rājasasyeṣṭā, duḥkha-śokāmayā -pradāḥ
Makanan yang terlalu pahit, terlalu asam, terlalu asin, panas sekali atau
menyebabkan badan menjadi panas sekali, terlalu pedas, terlalu kering
dan berisi terlalu banyak bumbu yang keras sekali disukai oleh orang
dalam sifat nafsu. Makanan seperti itu menyebabkan dukacita,
kesengsaraan dan penyakit.
#175
Bab 17 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
17.10
yāta-yāmaḿ gata-rasaḿ, pūti paryuṣitaḿ ca yat
ucchiṣṭam api cāmedhyaḿ, bhojanaḿ tāmasa-priyam
Makanan yang dimasak lebih dari tiga jam sebelum dimakan, makanan
yang hambar, basi dan busuk, dan makanan terdiri dari sisa makanan
orang lain dan bahan-bahan haram disukai oleh orang dalam sifat
kegelapan.
17.11
aphalākāńkṣibhir yajño, vidhi-diṣṭo ya ijyate
yaṣṭavyam eveti manaḥ, samādhāya sa sāttvikaḥ
17.12
abhisandhāya tu phalaḿ, dambhārtham api caiva yat
ijyate Bhārata -śreṣṭha, taḿ yajñaḿ viddhi rājasam
#176
Bab 17 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
17.14
deva-dvija-guru-prājña-, pūjanaḿ śaucam ārjavam
brahmācāryam ahiḿsā ca, śārīraḿ tapa ucyate
#179
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
Atha Aṣṭadaśo’dhyāyah
Bab 18 Kesimpulan-
Kesempurnaan Pelepasan Ikatan
Oleh karena engkau kawan-Ku yang sangat -Kucintai, Aku akan menyabdakan
perintah-Ku yang paling utama kepadamu, yaitu pengetahuan yang paling
rahasia dari segalanya. Dengarlah pelajaran ini dari-Ku, sebab pelajaran itu
demi kesejahteraanmu.(18.64)
#180
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
18.1
Arjuna uvāca
sannyāsasya mahā-bāho, tattvām icchāmi veditum
tyāgasya ca hṛṣīkeśa, pṛthak keśī-niṣūdana
#181
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
18.5
yajña-dāna-tapaḥ-karma, na tyājyaḿ kāryam eva tat
yajño dānaḿ tapaś caiva, pāvanāni manīṣiṇām
Perbuatan korban suci, kedermawanan dan pertapaan tidak boleh
ditinggalkan; kegiatan itu harus dilakukan. Roh-roh yang mulia sekali
pun disucikan oleh korban suci, kedermawanan dan pertapaan.
18.6
etāny api tu karmaṇi, sańgaḿ tyaktvā phalāni ca
kartavyānīti me pārtha, niścitaḿ matam uttamam
Segala kegiatan tersebut harus dilakukan tanpa ikatan maupun harapan
untuk mendapat hasil. Kegiatan tersebut harus dilakukan sebagai
kewajiban, wahai putera Pṛthā. Itulah pendapat-Ku yang terakhir.
18.7
niyatasya tu sannyāsaḥ, karmaṇo nopapadyate
mohāt tasya parityāgas, tāmasaḥ parikīrtitaḥ
Tugas kewajiban hendaknya tidak pernah ditinggalkan. Kalau seseorang
meninggalkan tugas kewajiban yang telah ditetapkan karena khayalan,
dikatakan bahwa pelepasan ikatan seperti itu bersifat kebodohan.
18.8
duḥkham ity eva yat karma, kāya-kleśa-bhayāt tyajet
sa kṛtvā rājasaḿ tyāgaḿ, naiva tyāga-phalaḿ labhet
Siapapun yang meninggalkan tugas kewajiban yang sudah ditetapkan
karena terasa sulit atau karena takut pada hal-hal yang tidak
menyenangkan badan dikatakan telah melepaskan ikatan dalam sifat
nafsu. Perbuatan seperti itu tidak membawa seseorang sampai kemajuan
pelepasan ikatan.
18.9
kāryam ity eva yat karma, niyataḿ kriyate 'rjuna
sańgaḿ tyaktvā phalaḿ caiva, sa tyāgaḥ sāttviko mataḥ
Wahai Arjuna, bila seseorang melakukan tugas kewajibannya yang telah
ditetapkan hanya karena kewajiban itu patut dilakukan, dan melepaskan
ikatan terhadap segala pergaulan duniawi dan segala ikatan terhadap
hasil, maka pelepasan ikatannya bersifat kebaikan.
#182
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
18.10
na dveṣṭy akuśalaḿ karma, kuśale nānuṣajjate
tyāgī sattva-samāviṣṭo, medhāvī chinna-saḿśayaḥ
Orang cerdas yang melepaskan ikatan dan mantap dalam sifat kebaikan,
yang tidak membenci pekerjaan yang tidak menguntungkan maupun
terikat pada pekerjaan yang menguntungkan, tidak ragu-ragu sama
sekali tentang pekerjaan.
18.11
na hi deha-bhṛtā śakyaḿ, tyaktuḿ karmaṇy aśeṣataḥ
yas tu karma-phala-tyāgī, sa tyāgīty abhidhīyate
Memang tidak mungkin makhluk di dalam badan meninggalkan segala
kegiatan. Tetapi orang yang melepaskan ikatan terhadap hasil perbuatan
disebut orang yang serius melepaskan ikatan.
18.12
aniṣṭam iṣṭaḿ miśraḿ ca, tri-vidhaḿ karmaṇaḥ phalam
bhavaty atyāgināḿ pretya, na tu sannyāsināḿ kvacit
Tiga hasil perbuatan—yang diinginkan, yang tidak diinginkan dan
campuran—diberikan kepada orang yang belum melepaskan ikatan
sesudah ia meninggal. Tetapi tidak ada hasil seperti itu yang harus
diderita atau dinikmati oleh orang yang berada pada tingkatan hidup
untuk melepaskan ikatan.
18.13
pañcaitāni mahā-bāho, kāraṇāni nibodha me
sāńkhye kṛtānte proktāni, siddhaye sarva-karmaṇām
Wahai Arjuna yang berlengan perkasa, menurut Vedanta, ada lima sebab
untuk tercapainya segala perbuatan. Sekarang pelajarilah hal-hal ini
dari-Ku.
18.14
adhiṣṭhānaḿ tathā kartā, karaṇaḿ ca pṛthag-vidham
vividhāś ca pṛthak ceṣṭā, daivaḿ caivātra pañcamam
#183
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
18.15
śarīra-vāń-manobhir yat, karma manobhiḥ naraḥ
nyāyyaḿ vā viparītaḿ vā, pañcaite tasya hetavaḥ
Menurut tiga sifat alam material yang berbeda, ada tiga jenis
pengetahuan, perbuatan dan pelaku perbuatan. Sekarang dengarlah dari-
Ku tentang hal-hal itu.
#184
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
18.20
sarva-bhūteṣu yenaikaḿ, bhāvam avyayām īkṣate
avibhaktaḿ vibhakteṣu, taj jñānaḿ viddhi sāttvikam
Pengetahuan yang memungkinkan alam rohani yang satu dan tidak
dipisahkan dilihat di dalam semua makhluk hidup, meskipun mereka
dipisahkan menjadi bentuk-bentuk yang jumlahnya tidak dapat di
hitung, hendaknya engkau pahami sebagai pengetahuan dalam sifat
kebaikan.
18.21
pṛthaktvena tu yaj jñānaḿ, nānā-bhāvān pṛthag-vidhān
vetti sarveṣu bhūteṣu, taj jñānaḿ viddhi rājasam
Pengetahuan yang menyebabkan seseorang melihat jenis makhluk hidup
yang lain di dalam setiap badan hendaknya engkau pahami sebagai
pengetahuan dalam sifat nafsu.
18.22
yat tu kṛtsna-vad ekasmin, kārye saktam ahaitukam
atattvārtha-vad alpaḿ ca, tat tāmasam udāhṛtam
Pengetahuan yang menyebabkan seseorang terikat pada satu jenis
pekerjaan sebagai segala-galanya, tanpa pengetahuan tentang
kebenaran, dan jumlahnya sedikit sekali, dikatakan sebagai pengetahuan
dalam sifat kegelapan.
18.23
niyataḿ sańga-rahitam, arāga-dveṣataḥ kṛtam
aphala-prepsunā karma, yat tat sāttvikam ucyate
Perbuatan yang teratur dan dilakukan tanpa ikatan, tanpa cinta kasih
maupun rasa benci dan tanpa keinginan untuk memperoleh hasil atau
pahala dikatakan perbuatan dalam sifat kebaikan.
18.24
yat tu kāmepsunā karma, sāhańkāreṇa vā punaḥ
kriyate bahulāyāsaḿ, tad rājasam udāhṛtam
Tetapi perbuatan yang dilakukan dengan usaha yang keras oleh orang
yang mencari kepuasan keinginannya, dan dilakukan berdasarkan rasa
keakuan palsu, disebut perbuatan dalam sifat nafsu.
#185
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
18.25
anubandhaḿ kṣayaḿ hiḿsām, anapekṣya ca pauruṣam
mohād ārabhyate karma, yat tat tāmasam ucyate
Perbuatan yang dilakukan dalam khayalan, tanpa mempedulikan aturan
Kitab Suci, dan tanpa mempedulikan ikatan pada masa yang akan
datang, kekerasan maupun dukacita yang diakibatkan terhadap orang
lain disebut perbuatan dalam sifat kebodohan.
mukta-sańgo ‘nahaḿ-vādī, dhṛty-utsāha-samanvitaḥ 18.26
siddhy-asiddhyor nirvikāraḥ, kartā sāttvika ucyate
Orang yang melakukan tugas kewajiban tanpa pergaulan dengan sifat-
sifat alam material, tanpa keakuan palsu, dengan ketabahan hati dan
semangat yang besar, tanpa goyah baik dalam sukses maupun dalam
kegagalan dikatakan sebagai orang yang bekerja dalam sifat kebaikan.
18.27
rāgī karma-phala-prepsur, lubdho hiḿsātmako 'śuciḥ
harṣa-śokānvitaḥ kartā, rājasaḥ parikīrtitaḥ
Pekerja yang terikat pada pekerjaan dan hasil atau pahala dari
pekerjaan, yang ingin menikmati hasil-hasil itu, yang bersifat kelobaan,
selalu iri, tidak suci dan digerakkan oleh rasa riang dan rasa sedih,
dikatakan sebagai pekerja dalam sifat nafsu.
ayuktaḥ prākṛtaḥ stabdhaḥ, śaṭho naiṣkṛtiko 'lasaḥ 18.28
viṣādī dīrgha-sūtrī ca, kartā tāmasa ucyate
Pekerja yang selalu sibuk dalam pekerjaan yang bertentangan dengan
aturan Kitab Suci, yang duniawi, keras kepala, menipu dan ahli
menghina orang lain, malas, selalu murung dan menunda-nunda
dikatakan sebagai pekerja dalam sifat kebodohan.
18.29
buddher bhedaḿ dhṛteś caiva, guṇatas tri-vidhaḿ śṛṇu
procyamānam aśeṣeṇa, pṛthaktvena dhanañjaya
Wahai perebut kekayaan; sekarang dengarlah uraian terperinci yang
akan Kusampaikan kepadamu tentang berbagai jenis pengertian dan
ketabahan hati, menurut tiga sifat alam material.
#186
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
18.30
pravṛttiḿ ca nivṛttiḿ ca, kāryākārye bhayābhaye
bandhaḿ mokṣaḿ ca yā vetti, buddhiḥ sā pārtha sāttvikī
18.33
dhṛtyā yayā dhārayate, manaḥ-prāṇendriya-kriyāḥ
yogenāvyabhicāriṇyā, dhṛtiḥ sā pārtha sāttvikī
#187
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
18.34
yayā tu dharma-kāmārthān, dhṛtyā dhārayate 'rjuna
prasańgena phalākāńkṣī, dhṛtiḥ sā pārtha rājasī
Tetapi hati yang tabah membuat seseorang berpegang teguh pada hasil
atau pahala di bidang keagamaan, pengembangan ekonomi dan
kepuasan indera-indera bersifat nafsu, wahai Arjuna.
18.35
yayā svapnaḿ bhayaḿ śokaḿ, viṣādaḿ madam eva ca
na vimuñcati durmedhā, dhṛtiḥ sā pārtha tāmasī
Ketabahan hati yang tidak dapat melampaui impian, rasa takut,
penyesalan, sifat murung dan khayalan—ketabahan hati yang kurang
cerdas seperti itu bersifat kegelapan, wahai putera Pṛthā.
18.36
sukhaḿ tv idānīḿ tri-vidhaḿ, śṛṇu me Bhārata rṣabha
abhyāsād ramate yatra, duḥkhāntaḿ ca nigacchati
Wahai yang paling baik di antara para Bhārata, sekarang harap dengar
dari-Ku tentang tiga jenis kebahagiaan yang dinikmati oleh roh yang
terikat, yang kadang-kadang memungkinkan segala dukacita berakhir
baginya.
18.37
yat tad agre viṣam iva, pariṇāme 'mṛtopamam
tat sukhaḿ sāttvikaḿ proktām, ātma-buddhi-prasāda-jam
#188
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
18.39
yad agre cānubandhe ca, sukhaḿ mohanam ātmanaḥ
nidrālasya-pramādotthaḿ, tat tāmasam udāhṛtam
Tiada makhluk yang hidup, baik di sini maupun di kalangan para dewa
di susunan planet yang lebih tinggi, yang bebas dari tiga sifat tersebut
yang dilahirkan dari alam material.
18.41
brāhmaṇa-kṣatriya-viśāḿ, śūdrāṇāḿ ca parantapa
karmaṇi pravibhaktāni, svabhāva-prabhavair guṇaiḥ
Para brahmaṇā, para kṣatriya, para vaisya, dan para sudra dibedakan
oleh ciri-ciri yang dilahirkan dari watak-watak mereka sendiri menurut
sifat-sifat material, wahai penakluk musuh.
18.42
śamo damas tapaḥ śaucaḿ, kṣāntir ārjavam eva ca
jñānaḿ vijñānam āstikyaḿ, brahma-karma svabhāva-jam
#191
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
18.54
brahma-bhūtaḥ prasannātmā, na śocati na kāńkṣati
samaḥ sarveṣu bhūteṣu, mad-bhaktiḿ labhate parām
Orang yang mantap secara rohani seperti itu segera menginsafi
Brahman Yang Paling Utama dan menjadi riang sepenuhnya. Ia tidak
pernah menyesal atau ingin mendapatkan sesuatu. Ia bersikap yang
sama terhadap setiap makhluk hidup. Dalam keadaan itulah ia mencapai
bhakti yang murni kepada-Ku.
18.55
bhaktyā mām abhijānāti, yāvān yaś cāsmi tattvataḥ
tato māḿ tattvato jñātvā, viśate tad-anantaram
Seseorang dapat mengerti tentang-Ku menurut kedudukan-Ku yang
sebenarnya, sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, hanya dengan
cara bhakti. Apabila ia sudah sadar akan Diri-Ku sepenuhnya melalui
bhakti seperti itu, ia dapat masuk kerajaan Tuhan Yang Maha Esa.
sarva-karmaṇy api sadā, kurvāṇo mad-vyapāśrayaḥ 18.56
mat-prasādād avāpnoti, śāśvataḿ padam avyayām
Meskipun penyembah-Ku yang murni yang selalu di bawah
perlindungan-Ku sibuk dalam segala jenis kegiatan, ia mencapai tempat
tinggal yang kekal dan tidak dapat dimusnahkan atas karunia-Ku.
cetasā sarva-karmaṇi, mayi sannyasya mat-paraḥ 18.57
buddhi-yogam upāśritya, mac-cittaḥ satataḿ bhava
Dalam segala kegiatan, hanya bergantung kepada-Ku dan selalu bekerja
di bawah perlindungan-Ku. Dalam bhakti seperti itu, sadarilah Aku
sepenuhnya.
18.58
mac-cittaḥ sarva-durgāṇi, mat-prasādāt tariṣyasi
atha cet tvām ahańkārān, na śroṣyasi vinańkṣyasi
Kalau engkau sadar akan-Ku, engkau akan melewati segala rintangan
kehidupan yang terikat atas karunia-Ku. Akan tetapi, kalau engkau tidak
bekerja dengan kesadaran seperti itu melainkan bertindak karena
keakuan palsu, dan tidak mendengar-Ku, engkau akan hilang.
#192
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
18.59
yad ahańkāram āśritya, na yotsya iti manyase
mithyaiṣa vyavasāyas te, prakṛtis tvāḿ niyokṣyati
Kalau engkau tidak bertindak menurut perintah-Ku dan tidak bertempur,
maka engkau akan salah jalan. Menurut sifatmu, engkau akan
diharuskan ikut berperang.
18.60
svabhāva-jena kaunteya, nibaddhaḥ svena karmaṇā
kartuḿ necchasi yan mohāt, kariṣyasy avaśo 'pi tat
Akibat khayalan, engkau sekarang menolak bertindak menurut perintah-
Ku. Tetapi didorong oleh pekerjaan yang dilahirkan dari sifatmu sendiri,
engkau akan bertindak juga, wahai putera Kuntī.
18.61
īśvaraḥ sarva-bhūtānāḿ, hṛd-deśe 'rjuna tiṣṭhati
bhrāmayā n sarva-bhūtāni, yantrārūḍhāni māyayā
Tuhan Yang Maha Esa bersemayam di dalam hati semua orang, wahai
Arjuna, dan Beliau mengarahkan pengembaraan semua makhluk hidup,
yang duduk seolah-olah pada sebuah mesin terbuat dari tenaga material.
18.62
tam eva śaraṇaḿ gaccha, sarva-bhāvena bhārata
tat-prasādāt parāḿ śāntiḿ, sthānaḿ prāpsyasi śāśvatam
18.63
iti te jñānam ākhyātaḿ, guhyād guhyataraḿ mayā
vimṛśyaitad aśeṣeṇa, yathecchasi tathā kuru
Demikianlah Aku sudah menjelaskan pengetahuan yang lebih rahasia
lagi kepadamu. Pertimbangkanlah hal-hal ini sepenuhnya, kemudian
lakukanlah apa yang ingin kau lakukan.
#193
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
18.64
sarva-guhyatamaḿ bhūyaḥ, śṛṇu me paramaḿ vacaḥ
iṣṭo 'si me dṛḍham iti, tato vakṣyāmi te hitam
Oleh karena engkau kawan-Ku yang sangat -Kucintai, Aku akan
menyabdakan perintah-Ku yang paling utama kepadamu, yaitu
pengetahuan yang paling rahasia dari segalanya. Dengarlah pelajaran ini
dari-Ku, sebab pelajaran itu demi kesejahteraanmu.
18.65
man-manā bhava mad-bhakto, mad-yājī māḿ namaskuru
mām evaiṣyasi satyaḿ te, pratijāne priyo 'si me
Berpikirlah tentang-Ku senantiasa, menjadi penyembah-Ku,
bersembahyang kepada-Ku dan bersujud kepada-Ku. Dengan demikian,
pasti engkau akan datang kepada-Ku. Aku berjanji demikian kepadamu
karena engkau kawan-Ku yang sangat Kucintai.
18.66
sarva-dharmān parityajya, mām ekaḿ śaraṇaḿ vrājā
ahaḿ tvāḿ sarva-pāpebhyo, mokṣayiṣyāmi mā śucaḥ
Tinggalkanlah segala jenis dharma dan hanya menyerahkan diri kepada-
Ku. Aku akan menyelamatkan engkau dari segala reaksi dosa. Jangan
takut.
18.67
idaḿ te nātapaskāya, nābhaktāya kadācana
na cāśuśrūṣave vācyaḿ, na ca māḿ yo 'bhyasūyati
Pengetahuan yang rahasia ini tidak pernah boleh dijelaskan kepada
orang yang tidak bertapa, tidak setia, dan tidak menekuni bhakti—
ataupun kepada orang yang iri kepada-Ku.
18.68
ya idaḿ paramaḿ guhyaḿ, mad-bhakteṣv abhidhāsyāti
bhaktiḿ mayi parāḿ kṛtvā, mām evaiṣyaty asaḿśayaḥ
Terjamin bahwa orang yang menjelaskan rahasia yang paling utama ini
kepada para penyembah akan mencapai bhakti yang murni, dan
akhirnya dia akan kembali kepada-Ku.
#194
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
18.69
na ca tasmān manuṣyeṣu, kaścin me priya-kṛttamaḥ
bhavitā na ca me tasmād, anyaḥ priyataro bhuvi
Tidak ada hamba di dunia ini yang lebih Kucintai daripada dia, dan
tidak akan pernah ada orang yang lebih Kucintai.
18.70
adhyeṣyate ca ya imaḿ, dharmyaḿ saḿvādam āvayoḥ
jñāna-yajñena tenāham, iṣṭaḥ syām iti me matiḥ
Orang yang mendengar dengan keyakinan tanpa rasa iri dibebaskan dari
reaksi-reaksi dosa dan mencapai planet-planet yang menguntungkan,
tempat tinggal orang saleh.
18.72
kaccid etac chrutaḿ pārtha, tvayaikāgreṇa cetasā
kaccid ajñāna-sammohaḥ, praṇaṣṭas te dhanañjaya
Arjuna berkata: Krishna yang hamba cintai, o Yang tidak pernah gagal,
khayalan hamba sekarang sudah hilang. Hamba sudah memperoleh
kembali ingatan hamba atas karuniaMu. Hamba sekarang teguh, bebas
dari keragu-raguan dan bersedia bertindak menurut perintah Anda.
#195
Bab 18 Bhagavad-gītā SLOKA Menurut Aslinya
18.74
sañjaya uvāca
ity ahaḿ vāsudevasya, pārthasya ca mahātmanaḥ
saḿvādam imam aśrauṣam, adbhutaḿ roma-harṣaṇam
Sañjaya berkata; Demikianlah saya sudah mendengar percakapan
antara dua roh yang mulia, Krishna dan Arjuna. Betapa ajaibnya amanat
itu sehingga bulu romaku tegak berdiri.
18.75
vyāsa-prasādāc chrutavān, etad guhyam ahaḿ param
yogaḿ yogeśvarāt kṛṣṇāt, sākṣāt kathayataḥ svayam
Atas karunia Vyasa, saya sudah mendengar pembicaraan yang paling
rahasia ini langsung dari Penguasa segala kebatinan, Krishna, yang
sedang bersabda secara pribadi kepada Arjuna.
18.76
rājan saḿsmṛtya saḿsmṛtya, saḿvādam imam adbhutam
keśavarjunayoḥ puṇyaḿ, hṛṣyāmi ca muhur muhuḥ
O Raja, begitu aku berulang kali mengenang percakapan yang ajaib dan
suci ini antara Krishna dan Arjuna, aku senang, karena terharu pada
setiap saat.
18.77
tac ca saḿsmṛtya saḿsmṛtya, rūpam aty-adbhutaḿ hareḥ
vismayo me mahān rājan, hṛṣyāmi ca punaḥ punaḥ
O Baginda Raja, begitu saya ingat bentuk Sri Krishna yang ajaib, saya
semakin terharu, dan saya berbahagia berulang kali.
18.78
yatra yogeśvaraḥ kṛṣṇo, yatra pārtho dhanur-dharaḥ
tatra śrīr vijayo bhūtir, dhruvā nītir matir mama
Di manapun ada Krishna, penguasa semua ahli kebatinan, dan di
manapun ada Arjuna, pemanah yang paling utama, di sana pasti ada
kekayaan, kejayaan, kekuatan luar biasa dan moralitas. itulah pendapat
saya.
#196
UNTUK DAPAT MEMAHAMI SECARA LEBIH SEMPURNA DARI
SETIAP SLOKA MOHON DILIHAT PENJELASAN LEBIH
LENGKAP DI SETIAP SLOKA DI BUKU BHAGAVAD- GITÄ
MENURUT ASLINYA, EDISI BHAGAVAD- GITÄ YANG PALING
LARIS DI SELURUH DUNIA, DENGAN 59 BAHASA
Çré Çrémad A. C.
Bhaktivedanta Swami
Prabhupäda memiliki
kualifikasi istimewa untuk
menyusun terjemahan dan
penjelasan Bhagavad gétä.
Beliau seorang sarjana dan
pengajar terkemuka di bidang sastra Veda, dan beliau juga wakil dari
rangkaian tanpa terputus garis perguruan guru-guru spiritual yang
berawal dari Çré Kåñëa sendiri. Dengan demikian, tidak seperti edisi-
edisi Bhagavad-gétä lain, edisi ini disajikan menurut aslinya, tanpa
dicemari kepentingan lain sedikit pun. Bhagavad-gétä Menurut
Aslinya pasti menyemangatkan pembaca dengan amanat rohaninya
yang tak pernah lekang oleh waktu.
#197
Śrīmad Bhāgavatam
#198
Denpasar: Sri-Sri Jagannath-Gaurangga Ashram, Jln. Tukad Balian,
No. 108x, Sidakarya-Denpasar. (1 Km sebelah selatan STIKES Bali )
✆ (0361)7424193, Padmalocana 08123881076.
Email: agasta59@hotmail.com, anantavijaya@yahoo. com
BadungSri-Sri Radha-Rasesvara Ashram, Jln. Tanah Putih, Gg. Tanah
Ayu, Blumbungan, Sibang Gede, Abiansemal, Badung.
✆ (0361)9100081, 08970120003, 081236788708.
Mengwi: Sri-Sri Nitai-Gaurangga Ashram, Banjar Sayan, Baleran,
Desa Werdi Buana, Mengwi.
✆ Dritatma 085738466175, Sarvadarsi 085237419282
Gianyar: Sri-Sri Radha-Madhava Ashram, Jl. Raya Siangan, Desa
Siangan, Gianyar ✆ Mahesvasa 081353087223
Kisora 085238444436 Yasomati 085337019090.
Klungkung: Sri-Sri Radha-Kunjavihari Ashram, Br. Celuk, Desa
Paksebali, Depan Lapangan Tembak, Klungkung.
✆Adi purusa 08123953107. Email : sakkhi @yahoo. com
Tabanan: Kiskenda Krishnaloka Ashram, Lingkungan Br. Wani, Desa
Gadungan, Selemadeg Timur, Tabanan 08124602212, 0361771562,
081934332384, 081805372465
Singaraja: Sri-Sri Radha Gopisvara Madhava Ashram Jln. Gempol,
Banyuning Singaraja ✆ (0361)22750, 085738447644
Email: erlan_cahaya@rocketmail.com
Jembrana: Nagar Sankirtan Mandir, Jl. Pudak, Br. Tembles, Desa
Penyaringan, Jembrana.West Bali ✆ Mahesa Pandit 081339670422
Email: mahesapandita@yahoo. com
Karangasem: Pasraman Gorangga Bali Isvara
✆ Dvijotama 08123622787,Braja Bihari 085237814625
Medan:Sri Sri Radha Krishna asram. Perumahan tomang mas, jl
kapten muslim, gang jawa, Medan. ✆ Maniwelen 085261680200
Lampung: Sri Sri Radha Madana Gopala asram. Dusun Gita Nagari
Baru, Kampung Kahuripan Dalem, Kec Menggala Timur, Tulang
Bawang, Lampung. ✆ Sadbhuja 085269846769
#199
Bogor: Sri Radha Govinda mandir.Jln haji suparman no 54, desa
citeko, cisarua,Bogor jawa barat. ✆ Narotam das 0813-1771-1308
Jakarta: Sri Sri Nilacala Ksetra. Jln pasar baru selatan no 7F Jakarta.
Tapana Mishra 08118205155
Yogyakarta: Narayana Smerti Asram
Jl. Sudarsana Cakra no 3, Depok Maguwo Harjo, Sleman, Yogyakarta.
Gede Suwardana 081328689229
Jember: Krishna Balarama Asram, jln Soekarno - Hatta, Dusun Ampel
Dento, Desa Bagorejo, Kec. Gumukmas, Jember Jawa Timur.
✆ Advaita 081336175855
Banyuwangi: Sri Sri Radha Damodara. Jl. Prabu Loro No. 525 A
Kel. Baku ngan, Kec. Glagah Kab. Banyuwangi. Jawa Timur.
✆ Visnu das 081558234635Sri
Lombok barat Gaura Chandra Ashram , dusun gumese utara , desa
giri tembesi Gerung Lombok barat.
✆Ayodia 087865479713, Sabari Mala 087860108734
Surabaya. Sri Sri Radha Gopinath Centre. Perumahan Tropodo Indah
blok N no 21 Surabaya.
✆ Maharathi 082237088860, Govardhan 0896-7707-7494
Kalimantan: Lalita Pura Seva Kunja. jln Kinibalu komplek pura no 17
Palangka Raya.
✆ Arjuna das 0852 4927 8740
Sulawesi Tenggara. New Govardhan Temple. Desa Putemata-blok F.
Kec. Ladongi. Kab. Kolaka Timur. Sulteng.
✆Govardhan das 085285591150
Informasi Internasional:
www. iskcon.or.id www. stephen-knapp.com
www. krishna.com anantavijaya@yahoo.com
www.vedabaseindonesia.net/Bg braja_biharidasa@yahoo.com
Informasi Pembahasan Bhagavad-gita:
Mahesa Pandita 081339670422 Parvati 085792170154
Astamurti 081338311940 Sarvadarsi 085237419282
Dritatma 085738466175 Adi Purusa 08123953107
Dina 08164723224 Kishora 085238444436
#200