Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2018
A. Pelepasan Fender
1. Lepas semua komponen kelistrikan yang ada misalnya lampu malam atau
lampu sein
2. Lepas front bumper, front grill dan lampu combinasi
3. Lepas skirt moulding
4. Lepas dam skirt
5. Lepas fender
6. Lepas mirror dari fender jika ada
B. Pelepasan pintu
1. Memisahkan hubungan pemeriksa pintu (door check)
2. Melepas baut-baut engsel pintu, kemudian pintu depan dilepaskan
3. Melepas setiap engsel pintu, dari dalam wheel house setelah fender liner
dilepaskan
4. Lepas dam shirt
5. Lepas fender
6. Lepas mirror dari fender jika ada
C. Melepas kaca pintu dan regulator
1. Melepas door trim dan kelengkapan missal arm rest
2. Putar regulator ke bawah dan lepas baut penguncinya
3. Peganglah kacanya, tarik regulator arm roller dari glass roller guide
4. Sesudah melepas melepas regulator sub rollerguide, kemudian melepas
regulator
D. Melepas door handle dan door lock
1. Membuka door lock
2. Melepas door inside lock rod
3. Melepas outer handl rod dan outer handle
4. Melepas silinder lock dari door lock
5. Lepaskan lock assy
E. Melepas pintu belakang
1. Melepas trim board pintu kelima
2. Menarik kabel – kabel keluar pintu, dan berilah tanda jalur kabel aslinya
3. Memisahkan hubungan washer nozzle dan slangnya.
4. Memisahkan hubungan penopang dan pintu ke 5
5. Melepas baut baut engsel pintu ke 5
Pintu menjadi salah satu jalan akses keluar-masuk kabin mobil bagi
penumpang maupun pengemudi. Mekanisme bukaan pintu di desain agar
akses keluar-masuk lebih mudah tapi juga tidak menyulitkan untuk
dioperasikan dan tidak terlalu banyak makan space di sekitarnya ketika
terbuka lebar. Umumnya sering kita temukan berbagai tipe bukaan pintu yang
banyak digunakan pada berbagai tipe kendaraan seperti tipe pintu poros
depan dengan arah bukaan pintu horizontal kesamping.
Desain daun pintu yang memiliki poros engsel pada bagian depan menjadi
tipe yang paling banyak di temui karena desain yang sederhana dengan
konstruksi yang tidak terlalu rumit.
Mobil Sport, selain menonjolkan dominasi kekuatan mesin, segi
desainnya pun tak luput dari perhatian. Salah satu bagian mobil yang menjadi
pusat perhatian adalah pada bagian pintunya. Desain konstruksi dan
mekanisme bukaan pintu yang unik dan beda akan memberi kesan tersendiri
bagi siapa saja yang melihatnya. Berikut 6 tipe bukaan pintu pada :
1. Gull-wing Door
2. Scisoor Door
Pintu mobil dengan mekanisme bukaan mirip gunting, biasa juga dikenal
dengan sebutan Vertical Door atau Lambo Door karena dulunya di populerkan
oleh Lamborghini, meskipun kehadirannya pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1968 di Mobil Alfa Romeo Carabo Concept. Kelebihan dari desain
pintu ini adalah bentangannya saat terbuka tidak terlalu lebar sehingga
memudahkan pengemudi atau penumpang saat keluar masuk khususnya pada
area sempit, seperti digarasi atau di tempat parkir.
3. Butterfly Door
Pintu kupu-kupu, jika tampak depan, kedua pintu yang terbuka akan terlihat
layaknya sayap kupu-kupu dengan posisi buka-tutup seperti gerakan sayap kupu-
kupu saat akan terbang. Pintu jenis ini cukup menambah kesan futuristk jika di
gunakan pada mobil sport dan dapat di temukan pada mobil La Ferrari dan
McLaren P1
4. Raptor Door
6. Sliding Door
Pada setiap kendaraan yang dirancang, pastinya dapat dilengkapi dengan open
roof, agar matahari dan udara secara maksimal dapat masuk ke dalam kabin.Open
Roof ini ditawarkan dengan berbagai macam desain dan sisi fungsionalitasnya
yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan si pemakai kendaraan.
Seperti tersedia jenis sunroof in built, spoiler sunroof, pop up sunroof, topmount
folding sunroof, panoramic roof, targa roof, hardtop convertible dan softop
convertible. Hampir semua jenis open roof tersebut dapat digunakan pada setiap
kendaraan. Namun esensi dari penggunaan dari setiap open rooftersebut, MM
akan mengulas sebagai berikut.
1. Sunroof in Built
Jenis sunroof in built ini sudah terpasang dari awal mobil tersebut di rakit, dan
peletakkannya telah diukur secara presisi pada luas atap mobil yang
digunakan. Sunroof ini posisi gerakan membukanya masuk ke dalam atap
(diantara atap dan bahan pelapis plafon), dengan menggunakan mekanisme dalam
bentuk rangka dan rel yang berukuran dua kali lipat dari panel roof atau
kacanya. Sunroof in built ini dapat dioperasikan secara manual atau elektrik.
Kelebihan dari jenis sunroof tersebut dapat dibuka secara penuh, tetapi dapat
juga dinaikkan posisinya ke atas sedikit, jika Anda menginginkan hanya sedikit
angin saja masuk ke dalam kabin tanpa perlu ada sinar matahari yang masuk.
Untuk menghindari terjadinya masalah pada jenis sunroof in built, disarankan
secara rutin untuk melumasi bagian rel sunroof dengan gemuk yang tahan panas
dan tidak mudah encer.
2. Spoiler Sunroof
Cara kerja dari membuka dan menutup spoiler sunroof ini, dengan cara
diangkat dan digeser. Jenis sunroof ini dimensinya paling kecil dibandingkan
tipe sunroof yang lainnya, serta dilengkapi dengan panel penahan sinar matahari
untuk menghindari panas terik matahari yang berlebihan di kabin mobil. Spoiler
sunroof ini dapat digerakkan secara manual dan juga otomatis.
3. Pop up Sunroof
Popup sunroof adalah jenis sunroof yang paling sederhana. Cara membukanya
cukup dengan mengangkat panelnya,dan matahari pun dapat masuk kedalam
kabin meskipun tidak maksimal. Namun buka tutupnya harus dilakukan secara
manual. Pemasangan pada pop up sunroof ini dapat dilakukan di bengkel bengkel
modifikasi atau spesialis sunroof. Biaya pemasangannya berkisar hingga 15 juta
rupiah, tergantung jenis dan dimensi kendaraan yang digunakannya.
4. Targa Roof
Pada beberapa jenis kendaraan sport car, seperti Porsche Carrera atau Honda
NSX generasi pertama, ditawarkan jenis atap Targa. Desain atap Targa ini dapat
dibuka pasang secara manual. Saat atap targa ini tidak digunakan, Anda dapat
meyimpannya di ruang bagasi depan atau di jok belakang. Targa roof ini dapat
terbuat dari besi atau baja alumuium ringan, yang dimana saat digunakan tidak
mengurangi kekokohkan dari struktur bodi mobil. Serta saat terjadi kecelakaan
atau mobil tersebut terbalik, maka penumpang di dalamnya dapat tetap terhindar
dari benturan keras, karena targa roof terbuat dari material yang kuat.
5. Panoramic Roof
Panoramic roof adalah sistem sunroof yang menggunakan kaca atau panel
berukuran besar ataupun kaca ganda yang mampu dinikmati dari baris depan
hingga baris penumpang belakang. Meskipun pada beberapa jenis kaca panoramic
roof tersebut tidak dapat dibuka tutup seperti sunroof, tetapi telah dilengkapi
dengan tirai elektrik yang dapat membuka tutup kaca panoramic tersebut. Dengan
menggunakan jenis panoramic roof tersebut pada saat tirainya di buka maka
cahaya sinar matahari dapat tetap masuk kedalam kabin. Efek dari desain tersebut
telah menciptakan rasa lebih lapang atau airy saat duduk di dalamnya. Meskipun
tidak ada angin yang masuk kedalamnya.
Jenis sunroof ini menggunakan panel kaca besar ataupun kaca ganda yang
dapat membuka pada jalur khusus di atas atap. Topmount sliding sunroof ini
dapat digunakan pada ruang atap yang agak panjang, untuk meletakkan
rel sunroof pada bagian atap mobil. Pemasangantopmount sliding sunroof dapat
dilakukan di bengkel spesialis sunroof. Waktu untuk pemasangan topmount
sliding sunroof ini butuh waktu sekitar 1 bulan, karena sebagian atap mobil harus
dipotong untuk memasang sunroof ini.
7. Hartop Convertible
Hardtop convertible seluruh atapnya dapat dibuka tutup secara elektrik atau
manual. Atap tersebut terbuat dari body steel yang kuat dan ringan. Efek dari
penggunaan bahan tersebut dapat menekan suara yang masuk ke dalam kabin,
serta meningkatkan kekokohan pada seluruh bodi mobil dan mengurangi gejala
bodi flex yang umumnya timbul pada mobil convetible beratap kanvas. Hardtop
convertible juga lebih aman digunakan saat parkir di lokasi yang rawan pencuri,
karena tidak dapat dirusak atau dirobek oleh benda tajam seperti pada mobil yang
menggunakan softop convertible. Hanya saja atap besi ini dapat meningkatkan
bobot kendaraan hingga 100 kg dibandingkan softop convertible.
8. Softop Convertible
Penggunaan soft top convertible ini masih cukup digemari, karena terbuat dari
kanvas tebal, ringan dan tahan panas. Untuk buka tutup softtop convertible ini
dapat dilakukan secara manual atau otomatis. Namun sisi minus untuk
jenis softtop convertible yang masih menggunakan kaca plastik untuk bagian kaca
belakang saat dalam keadaan terpakai, cepat berembum pada waktu hujan, dalam
kondisi ac dimatikan.
I. Tipe-tipe perapat bodi kendaraan:
Berdasar pada bahannya, ada 2 tipe perapat bodi kendaraan, yaitu tipe
perapat struktural dan tipe perapat non struktural.
a) Epoxy
b) Phenolic
Ketika dicampur dengan epoxy atau karet sintetis nitril, resin jenis hot-set
ini akan mempunyai kekuatan gunting yangsangat tinggi dan dapat menahan
panas sampai kira-kira 250 derajat Celsius. Digunakan untuk penggunaan beban
berat seperti pengikatan bahan-bahan yang bergesekan yang digunakan pada
sepatu rem atau kopling transmisi otomatis.
a) Karet alam untuk merekatkan karet dengan karet (misalnya perbaikan ban)
dan serat dan kulit.
b) Karet alam Latex untuk merekatkan serat, kulit, lakan, kertas dan lain-lain.
d) Karet dan resin untuk merekatkan karet, lakan, gabus, dan lain-lain dengan
kayu atau logam.
e) Karet sintetis dan resin untuk plastik laminasi, kayu lapis, hardwood
dengan logam atau kayu. Biasanya cocok untuk permukaan yang halus.
jika tidak ada udara. Digunakan sebagai “lapisan pengunci cair” untuk
baut, bahan ini mampu menahan temperature sampai 200 derajat Celsius. Di atas
temperatur 250 derajat Celsius, bahan akan menjadi lunak sehingga berguna
untuk melepas sambungan.
b) Kuat (Pembagian kekuatan yang merata pada permukaan, jadi tidak hanya
pada tempat yang sempit seperti pada paku keling)
e) Pada hal tertentu memiliki kekuatan yang lebih baik dibanding sambungan
keling karena memiliki permukaan gesek yang luas, misal pada kanvas rem
atau lining.
c) Jenis Impact (Perapat yang digunakan pada kedua permukaan dan dibiarkan
setengah kering. Persinggungan kedua permukaan akan menghasilkan
ikatan).
a) Tipe Perapat Struktural terdiri dari bahan Epoxy dan Phenolic yang ketika
dicampur akan mempunyai kekuatan gunting yang sangat tinggi dan dapat
menahan panas sampai kira-kira 250 derajat Celsius. Digunakan untuk
penggunaan beban berat seperti pengikatan bahan-bahan yang bergesekan
yang digunakan pada sepatu rem atau kopling transmisi otomatis.
K. Kaca Film
Pemasangan kaca film sebenarnya memiliki tiga fungsi utama bagi para
penggunanya. Ada tiga aspek yang menjadi manfaat kaca film, antara lain
keamanan, fungsional, serta estetikanya seusai dengan kegunaan. Berikut ini
adalah beberapa jenis kaca film sesuai dengan kegunaan.
1. Ultra Violet Rejected (UVR). Angka ini adalah jumlah persentase sinar
ultraviolet yang mampu ditolak oleh kaca film. Semakin tinggi angkanya,
kualitas kaca film semakin bagus.
2. Total Solar Energy Rejected (TSER). Jumlah persentase energi matahari yang
ditolak kaca film diukur dengan angka ini. Sama dengan UVR, semakin besar
semakin bagus.
3. Infra-Red Rejected (IRR). Sinar infra merah juga terdapat pada sinar matahari
yang terpancar. Besaran persentase sinar infra merah yang dapat ditolak oleh
kaca film ditunjukkan di sini.
4. Visible Light Transmittance (VLT). Jumlah persentase cahaya matahari yang
masuk dalam kabin mobil diukur dengan angka VLT. Semakin kecil nilainya,
maka semakin sedikit cahaya yang masuk.
1. Palu
Palu ialah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan kepada benda.
Bentuknya dan strukturnya yang bervariatif dirancang untuk tujuan tertentu.
Bentuk umum palu terdiri dari gagang palu dan kepada palu, dengan sebagian
bersar berat berada pada kepalanya. Berikut adalah salah satu jenis palu yang
digunakan dalam perbaikan bodi.
a) Shrinkin Hammer
Palu yang digunakan khusus untuk memukul benda kerja yang
pengerjaannya menggunakan metode hot shrinking panel.
b) Pick Hammer
Palu yang digunakan untuk perbaikan bodi menggunakan dolly.
2. Dolly
Dolly adalah pasangan dari palu sebagai alas/landasan saat memukul atau
membentuk benda kerja pada pekerjaan bodi. Dolly terbuat dari baja karbon
yang sangat keras. Bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan,
bentuk permukaan rata, menyiku, melengkung, bulat, kerucut, dan
sebagainya. Cara penggunannya yaitu dolly dipegang pada bagian
belakangnya sesuai dengan kenyamanan cengkraman.
3. Body Spoon
Body Spoon adalah alat perata bagian bodi kendaraan yang berlekuk atau
berbentuk tertentu yang tidak mungkin menggunakan dolly, yaitu dengan cara
dicungkil atau sebagai alas pukul pada bodi yang sempit. Bentuknya seperti
sendok terdiri dari batang sebagai pegangan atau pengungkit dan bagian
kepala sebagai permukaan untuk mencongkel atau alas. Cara penggunaanya
hampir sama dengan dolly tetapi dapat digunakan untuk area yang sempit.
4. Kikir
Kikir bodi digunakan untuk mengikir pada pekerjaan bodi misal mengikis
dempul dan sebagainya. Kikir bodi punya rangka yang dapat disetel
melengkung atau rata sesuai permukaan yang akan dikerjakan.
5. Batang Pengungkit (Pry Bar)
Kerusakan pada plat bodi kendaraan kadang terjadi pada tempat-tempat yang
sulit dijangkau. Misal pada bagian pintu kendaraan, tidak bisa diperbaiki
dengan beberapa teknik yang sudah dijelaskan diatas karena tempatnya yang
terlalu sempit. Oleh karena itu bisa menggunakan batang pengungkit.
6. Sikat logam.
8. Kape Dempul.
Fungsinya untuk mengaduk dempul dengan hardener dan memoleskannya
pada permukaan yang akan diberi dempul. Pisau dempul harus selalu
dibersihkan setelah dipakai sebelum dempul mengering karena akan membuat
permukaan pisau tidak merata saat digunakan kembali.
9. Blok tangan
Hand Block ini gunanya sebagai tempat menempelnya amplas agar rata untuk
mengamplas biasanya untuk mengamplas dempul. Penggunaan block ini
dimaksudkan agar hasil pengamplasan rata pada setiap permukaan. Ada yang
berbentuk datar dan ada pula yang memiliki sudut tertentu.
Apabila plat bodi penyok tak beraturan atau membentuk sudut tertentu, maka
metode vacuum cup jadi tidak cocok. Hal ini terjadi karena pada bagian bodi
yang membentuk sudut memiliki kekuatan yang lebih besar, dan perlu daya
yang besar pula untuk memulihkan bodinya. Perbaikan yang memungkinan
dipakai ialah memakai teknik penarikan menggunakan batang penarik atau
sliding hammer.
Agar Sliding Hammer bisa menarik plat, dibutuhkan dudukan atau tempat
untuk menarik pada plat. Dudukan ini bisa dibuat dengan melubangi plat yang
rusak tadi lalu ditarik dengan sliding hammmer lalu lubangnya ditutup lagi.
Bisa juga dengan memasang pengait dengan cara dilas dan menarik plat yang
rusak dengan tangan atau sliding hammer, setelah sudah ditarik pengaitnya
dilepas dan bagian bekas pengait diratakan lagi.
11. Sander
Sander adalah alat yang bekerja secara mekanis untuk mengamplas. Biasanya
untuk mengamplas lapisan cat, putty, surfacer. Menurut sumber tenaga yang
dipakai, sander ini ada dua jenis yaitu Sander elektris dan sander pneumatic.
Washer welder juga digunakan untuk perbaikan bodi dengan teknik hot
shrinking.
Cara penggunaannya :
Salah satu jenis las yang digunakan dalam teknik hot shrinking, yaitu
memanaskan plat dengan las pada api netral sampai menghasilkan warna
merah, kemudian didinginkan secara tiba-tiba.
6. Teknik Pengikiran.
Kikir digunakan untuk meratakan permukaan. Pada pekerjaan
plat bodi kendaraan, penggunaan kikir untuk meratakan permukaan
plat sering sekali digunakan. Sebagai contoh, plat yang mengalami
kerusakan akibat tabrakan kadang meninggalkan sudut yang perlu
diratakan dengan kikir. Demikian juga dengan bekas pengelasan
harus dibuat rata kembali. Penggunaan mesin gerinda kadang juga
bisa mempercepat menghilangkan cacat pada bodi. Namun agar
hasilnya baik, maka perbaikan akhir (finishing) lebih halus jika
menggunakan kikir.
7. Teknik Hot-Shrinking
Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan sifat dari logam
yang dipanaskan dan didinginkan. Logam yang dipanaskan akan
memuai, sedangkan bila didinginkan akan mengkerut. Plat bodi yang
melengkung/ penyok dipanaskan sampai warnanya memerah (hati-
hati: jangan sampai berlubang), kemudian didinginkan dengan air/
udara secara tiba-tiba.
8. Teknik Pendempulan.
Teknik ini merupakan cara yang ditempuh sebelum
melakukan pengecatan pada bodi kendaraan yang baru saja
diperbaiki. Dari beberapa teknik yang sudah disampaikan diatas,
kadang tidak bisa membuat permukaan plat bodi langsung terlihat
baik setelah perbaikan. Untuk menyempurnakan plat bodi agar sama
dengan aslinya, maka digunakan dempul.
1. Sepatu Safety
2. Sarung Tangan
Alat ini berfungsi sebagai pelindung tangan agar tidak terkena cidera,
bahan kimia yang berbahaya jika bersentuhan langsung dengan tubuh,
terhindar dari panas, dll. Tentu saja spesifikasi setiap sarung tangan dengan
setiap tempat atau pekerjaan berbeda – beda.
3. Masker
Seperti halnya telinga yang tidak bisa menerima bising suara, mata
kita pun harus kita jaga dari risiko terkena benda tajam, bahan kimia, atau
percikan api. Setiap pekerjaan yang membutuhkan kacamata pasti mempunyai
spesifikasinya sendiri tergantung paad situasi dan tempat dari lingkungan
kerja. Tukang las misalnya membutuhkan kacamata yang membuatnya
terhindar dari percikan api atau besi yang sedang dilas.
1. Convertible
Pada dasarnya, mobil yang atapnya bisa dilipat termasuk ke dalam
kategori mobil convertible. Dengan begitu, mobil ini bisa diubah pada bagian
atapnya, apakah mau menjadi mobil tertutup atau menjadi mobil dengan atap
terbuka. Model convertible juga dibagi menjadi 2 macam, soft-top dan hard-
convertible. Untuk soft-top sendiri atapnya terbuat dari bahan kanvas,
sedangkan hard-convertible atapnya tetap terbuat dari bahan plastik atau baja.
2. Coupe
3. Hatchback
Mobil yang masuk ke dalam kategori hatchback adalah mobil yang
menyatukan kabin penumpang dengan ruang bagasi. Biasanya
mobil hatchback hadir dengan jumlah 5 pintu, 4 pintu khusus untuk akses
keluar/masuk penumpang, dan 1 pintu khusus untuk memasukkan barang ke
dalam bagasi. Dimensi mobil hatchback termasuk kecil, sehingga kerap kali
mobil ini juga dijuluki sebagai city car.
4. Sedan
Sedan biasa juga disebut dengan mobil saloon. Mobil sedan pada dasarnya
mempunyai kapasitas 5 orang penumpang, 2 di bagian depan, dan 3 di bagian
belakang. Pintu yang ada di mobil ini berjumlah 5 pintu, 4 pintu khusus untuk
akes penumpang, dan 1 pintu khusus untuk memasukkan barang ke bagasi.
Ruang kabin penumpang dengan bagasi juga dipisah.
Mobil Multi Purpose Vehicle atau MPV mempunyai dimensi yang lebih
besar dari mobil sedan, namun tetap mempunyai kenyamanan layaknya mobil
sedan. Dengan dimensinya yang besar, mobil MPV sanggup menampung
penumpang hingga mencapai 7 orang.
7. Station Wagon
Station Wagon mempunyai basis yang mirip dengan sedan, namun
dimensinya lebih panjang lagi dari sedan. Hal itu lantaran bagian belakang
mobil ini dipanjangkan sehingga menyambung dengan bagasi. Dengan begitu
ruang kabin penumpang dan ruang bagasi juga menjadi satu.
Daftar Pustaka
https://www.otonao.com/2017/03/6-tipe-bukaan-pintu-mobil-sport-dunia.html
http://mobilmotor.co.id/2015/11/berbagai-macam-jenis-atap-terbuka/
https://www.nissan.co.id/artikel/artikel-otomotif/fungsi-dan-istilah-kaca-film-untuk-
mobil.html
http://bloghasnan.blogspot.com/2012/05/coeffisient-drag-pada-mobil-dan.html
http://nasmoco.co.id/body-repair-paint/
http://alatsafety.net/peralatan-keselamatan-kerja/