Anda di halaman 1dari 42

TUGAS TAMBAHAN PENGAYAAN

TEKNOLOGI BODY KENDARAAN

Disusun Oleh :

Jefri Tusetianto 1650913406

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2018
A. Pelepasan Fender
1. Lepas semua komponen kelistrikan yang ada misalnya lampu malam atau
lampu sein
2. Lepas front bumper, front grill dan lampu combinasi
3. Lepas skirt moulding
4. Lepas dam skirt
5. Lepas fender
6. Lepas mirror dari fender jika ada
B. Pelepasan pintu
1. Memisahkan hubungan pemeriksa pintu (door check)
2. Melepas baut-baut engsel pintu, kemudian pintu depan dilepaskan
3. Melepas setiap engsel pintu, dari dalam wheel house setelah fender liner
dilepaskan
4. Lepas dam shirt
5. Lepas fender
6. Lepas mirror dari fender jika ada
C. Melepas kaca pintu dan regulator
1. Melepas door trim dan kelengkapan missal arm rest
2. Putar regulator ke bawah dan lepas baut penguncinya
3. Peganglah kacanya, tarik regulator arm roller dari glass roller guide
4. Sesudah melepas melepas regulator sub rollerguide, kemudian melepas
regulator
D. Melepas door handle dan door lock
1. Membuka door lock
2. Melepas door inside lock rod
3. Melepas outer handl rod dan outer handle
4. Melepas silinder lock dari door lock
5. Lepaskan lock assy
E. Melepas pintu belakang
1. Melepas trim board pintu kelima
2. Menarik kabel – kabel keluar pintu, dan berilah tanda jalur kabel aslinya
3. Memisahkan hubungan washer nozzle dan slangnya.
4. Memisahkan hubungan penopang dan pintu ke 5
5. Melepas baut baut engsel pintu ke 5

F. Pelepasan fender depan


1. Hood sub assembly
2. Radiator upper center support sub assembly
3. Front cross member sub assembly
4. Front lock support sub assembly
5. Front fenfer sub assembly
6. Front balance panel
7. Front fender liner

G. Jenis-Jenis Bukaan Pintu

Pintu menjadi salah satu jalan akses keluar-masuk kabin mobil bagi
penumpang maupun pengemudi. Mekanisme bukaan pintu di desain agar
akses keluar-masuk lebih mudah tapi juga tidak menyulitkan untuk
dioperasikan dan tidak terlalu banyak makan space di sekitarnya ketika
terbuka lebar. Umumnya sering kita temukan berbagai tipe bukaan pintu yang
banyak digunakan pada berbagai tipe kendaraan seperti tipe pintu poros
depan dengan arah bukaan pintu horizontal kesamping.
Desain daun pintu yang memiliki poros engsel pada bagian depan menjadi
tipe yang paling banyak di temui karena desain yang sederhana dengan
konstruksi yang tidak terlalu rumit.
Mobil Sport, selain menonjolkan dominasi kekuatan mesin, segi
desainnya pun tak luput dari perhatian. Salah satu bagian mobil yang menjadi
pusat perhatian adalah pada bagian pintunya. Desain konstruksi dan
mekanisme bukaan pintu yang unik dan beda akan memberi kesan tersendiri
bagi siapa saja yang melihatnya. Berikut 6 tipe bukaan pintu pada :

1. Gull-wing Door

Mekanisme pintu yang membuka keatas membuat akses ke kabin sangat


lapang, tidak perlu khawatir kepala kejedot saat masuk keruang kabin.
Mekanisme Gull wing Door dilengkapi sistem hidrolis untuk memudahkan
proses buka tutup pintu yang saat terbuka akan tampak seperti sayap burung.
Tantangan terberat dari pintu mobil jenis ini adalah bagaimana membuat daun
pintu seringan mungkin namun tetap aman ketika terjadi tabrakan dari
samping.

2. Scisoor Door

Pintu mobil dengan mekanisme bukaan mirip gunting, biasa juga dikenal
dengan sebutan Vertical Door atau Lambo Door karena dulunya di populerkan
oleh Lamborghini, meskipun kehadirannya pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1968 di Mobil Alfa Romeo Carabo Concept. Kelebihan dari desain
pintu ini adalah bentangannya saat terbuka tidak terlalu lebar sehingga
memudahkan pengemudi atau penumpang saat keluar masuk khususnya pada
area sempit, seperti digarasi atau di tempat parkir.
3. Butterfly Door

Pintu kupu-kupu, jika tampak depan, kedua pintu yang terbuka akan terlihat
layaknya sayap kupu-kupu dengan posisi buka-tutup seperti gerakan sayap kupu-
kupu saat akan terbang. Pintu jenis ini cukup menambah kesan futuristk jika di
gunakan pada mobil sport dan dapat di temukan pada mobil La Ferrari dan
McLaren P1

4. Raptor Door

Memperkenalkan mekanisme Dihedral Synchro-helix membuat mobil buatan


Koenigsegg tampil beda dibanding mobil kelas Sport lainnya. Konstruksi pintu
mobil pada posisi vertikal saat terbuka penuh membuat akses ke kabin menjadi
terbuka lebar. Tapi perlu berhati-hati ketika ingin membuka pintu dan turun dari
mobil karena bagian pintu tersangkut trotoar jika terlalu dekat dengan sisi jalan.
5. Canopy Door

Desain unik, sedikit mengadaptasi desain kabin pesawat terbang. Dimana


bagian atap dan pintu menyatu dan akan terangkat kedepan ketika dibuka.

6. Sliding Door

Desain Slidding Door memang banyak di temukan pada mobil-mobil tipe


MPV untuk mengakses barisan ruang kedua pada mobil. Tapi jangan salah,
karena pintu tipe slidding door juga terdapat pada mobil tipe sport kelas
dunia, Rezvani Beast Alpha mengadopsi tipe ini untuk pintu mobilnya. Hanya saja
arah slidingnya berbeda dengan mobil MPV pada umumnya karena pada mobil
sport, arah buka-nya kedepan bukan kebelakang. Dengan bukaan seperti ini
membuat akses ke kabin lebih mudah dan lebar bukaan pintu tidak terlalu
“memakan” ruang.

H. Jenis-Jenis Open Roff

Pada setiap kendaraan yang dirancang, pastinya dapat dilengkapi dengan open
roof, agar matahari dan udara secara maksimal dapat masuk ke dalam kabin.Open
Roof ini ditawarkan dengan berbagai macam desain dan sisi fungsionalitasnya
yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan si pemakai kendaraan.
Seperti tersedia jenis sunroof in built, spoiler sunroof, pop up sunroof, topmount
folding sunroof, panoramic roof, targa roof, hardtop convertible dan softop
convertible. Hampir semua jenis open roof tersebut dapat digunakan pada setiap
kendaraan. Namun esensi dari penggunaan dari setiap open rooftersebut, MM
akan mengulas sebagai berikut.

1. Sunroof in Built

Jenis sunroof in built ini sudah terpasang dari awal mobil tersebut di rakit, dan
peletakkannya telah diukur secara presisi pada luas atap mobil yang
digunakan. Sunroof ini posisi gerakan membukanya masuk ke dalam atap
(diantara atap dan bahan pelapis plafon), dengan menggunakan mekanisme dalam
bentuk rangka dan rel yang berukuran dua kali lipat dari panel roof atau
kacanya. Sunroof in built ini dapat dioperasikan secara manual atau elektrik.
Kelebihan dari jenis sunroof tersebut dapat dibuka secara penuh, tetapi dapat
juga dinaikkan posisinya ke atas sedikit, jika Anda menginginkan hanya sedikit
angin saja masuk ke dalam kabin tanpa perlu ada sinar matahari yang masuk.
Untuk menghindari terjadinya masalah pada jenis sunroof in built, disarankan
secara rutin untuk melumasi bagian rel sunroof dengan gemuk yang tahan panas
dan tidak mudah encer.

2. Spoiler Sunroof

Cara kerja dari membuka dan menutup spoiler sunroof ini, dengan cara
diangkat dan digeser. Jenis sunroof ini dimensinya paling kecil dibandingkan
tipe sunroof yang lainnya, serta dilengkapi dengan panel penahan sinar matahari
untuk menghindari panas terik matahari yang berlebihan di kabin mobil. Spoiler
sunroof ini dapat digerakkan secara manual dan juga otomatis.
3. Pop up Sunroof

Popup sunroof adalah jenis sunroof yang paling sederhana. Cara membukanya
cukup dengan mengangkat panelnya,dan matahari pun dapat masuk kedalam
kabin meskipun tidak maksimal. Namun buka tutupnya harus dilakukan secara
manual. Pemasangan pada pop up sunroof ini dapat dilakukan di bengkel bengkel
modifikasi atau spesialis sunroof. Biaya pemasangannya berkisar hingga 15 juta
rupiah, tergantung jenis dan dimensi kendaraan yang digunakannya.

4. Targa Roof

Pada beberapa jenis kendaraan sport car, seperti Porsche Carrera atau Honda
NSX generasi pertama, ditawarkan jenis atap Targa. Desain atap Targa ini dapat
dibuka pasang secara manual. Saat atap targa ini tidak digunakan, Anda dapat
meyimpannya di ruang bagasi depan atau di jok belakang. Targa roof ini dapat
terbuat dari besi atau baja alumuium ringan, yang dimana saat digunakan tidak
mengurangi kekokohkan dari struktur bodi mobil. Serta saat terjadi kecelakaan
atau mobil tersebut terbalik, maka penumpang di dalamnya dapat tetap terhindar
dari benturan keras, karena targa roof terbuat dari material yang kuat.
5. Panoramic Roof

Panoramic roof adalah sistem sunroof yang menggunakan kaca atau panel
berukuran besar ataupun kaca ganda yang mampu dinikmati dari baris depan
hingga baris penumpang belakang. Meskipun pada beberapa jenis kaca panoramic
roof tersebut tidak dapat dibuka tutup seperti sunroof, tetapi telah dilengkapi
dengan tirai elektrik yang dapat membuka tutup kaca panoramic tersebut. Dengan
menggunakan jenis panoramic roof tersebut pada saat tirainya di buka maka
cahaya sinar matahari dapat tetap masuk kedalam kabin. Efek dari desain tersebut
telah menciptakan rasa lebih lapang atau airy saat duduk di dalamnya. Meskipun
tidak ada angin yang masuk kedalamnya.

6. Topmount Sliding Sunroof

Jenis sunroof ini menggunakan panel kaca besar ataupun kaca ganda yang
dapat membuka pada jalur khusus di atas atap. Topmount sliding sunroof ini
dapat digunakan pada ruang atap yang agak panjang, untuk meletakkan
rel sunroof pada bagian atap mobil. Pemasangantopmount sliding sunroof dapat
dilakukan di bengkel spesialis sunroof. Waktu untuk pemasangan topmount
sliding sunroof ini butuh waktu sekitar 1 bulan, karena sebagian atap mobil harus
dipotong untuk memasang sunroof ini.

7. Hartop Convertible

Hardtop convertible seluruh atapnya dapat dibuka tutup secara elektrik atau
manual. Atap tersebut terbuat dari body steel yang kuat dan ringan. Efek dari
penggunaan bahan tersebut dapat menekan suara yang masuk ke dalam kabin,
serta meningkatkan kekokohan pada seluruh bodi mobil dan mengurangi gejala
bodi flex yang umumnya timbul pada mobil convetible beratap kanvas. Hardtop
convertible juga lebih aman digunakan saat parkir di lokasi yang rawan pencuri,
karena tidak dapat dirusak atau dirobek oleh benda tajam seperti pada mobil yang
menggunakan softop convertible. Hanya saja atap besi ini dapat meningkatkan
bobot kendaraan hingga 100 kg dibandingkan softop convertible.
8. Softop Convertible

Penggunaan soft top convertible ini masih cukup digemari, karena terbuat dari
kanvas tebal, ringan dan tahan panas. Untuk buka tutup softtop convertible ini
dapat dilakukan secara manual atau otomatis. Namun sisi minus untuk
jenis softtop convertible yang masih menggunakan kaca plastik untuk bagian kaca
belakang saat dalam keadaan terpakai, cepat berembum pada waktu hujan, dalam
kondisi ac dimatikan.
I. Tipe-tipe perapat bodi kendaraan:

Berdasar pada bahannya, ada 2 tipe perapat bodi kendaraan, yaitu tipe
perapat struktural dan tipe perapat non struktural.

1) Tipe Perapat Struktural

a) Epoxy

Biasanya berbentuk cairan sirup dimana ketika dicampur dengan pengeras


(katalis) akan dengan cepat berubah menjadi benda padat yang keras dan tembus
pandang. Bahan ini mengikat tidak hanya bahan-bahan penyerap seperti kayu,
tetapi juga dapat digunakan untuk logam dan kaca. Digunakan pada banyak
bagian kendaraan bermotor yang mencakup penyambungan logam, keramik, kaca,
karet, plastik, kayu dan lain-lain. Juga digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
fiberglas.

b) Phenolic

Ketika dicampur dengan epoxy atau karet sintetis nitril, resin jenis hot-set
ini akan mempunyai kekuatan gunting yangsangat tinggi dan dapat menahan
panas sampai kira-kira 250 derajat Celsius. Digunakan untuk penggunaan beban
berat seperti pengikatan bahan-bahan yang bergesekan yang digunakan pada
sepatu rem atau kopling transmisi otomatis.

2) Tipe Perapat Non-Struktural

Bahan-bahan ini mencakup elastomeric (bahan dasarnya karet).

a) Karet alam untuk merekatkan karet dengan karet (misalnya perbaikan ban)
dan serat dan kulit.
b) Karet alam Latex untuk merekatkan serat, kulit, lakan, kertas dan lain-lain.

c) Karet sintetis untuk PVC, kayu dan kaca.

d) Karet dan resin untuk merekatkan karet, lakan, gabus, dan lain-lain dengan
kayu atau logam.

e) Karet sintetis dan resin untuk plastik laminasi, kayu lapis, hardwood
dengan logam atau kayu. Biasanya cocok untuk permukaan yang halus.

Shellac (Sirlak) adalah resin alam digunakan untuk merekatkan komponen


engine antara permukaan logam dengan logam atau gasket dengan bahan
berserabut dengan permukaan logam. Bahan ini tahan terhadap hidrokarbon pada
temperatur tinggi. Bahan perapat anaerob (tidak ada udara) mencakup asam
akrilik. Bahan ini berkerja saat bersinggungan dengan logam

jika tidak ada udara. Digunakan sebagai “lapisan pengunci cair” untuk
baut, bahan ini mampu menahan temperature sampai 200 derajat Celsius. Di atas
temperatur 250 derajat Celsius, bahan akan menjadi lunak sehingga berguna
untuk melepas sambungan.

1) Penyambungan pada panel-panel bodi kendaraan bermotor dapat menggunakan


las, keling, baut atau sealer (perapat).

2) Keunggulan sealer (perapat) adalah:

a) Penampilan (Sambungan hampir tidak terlihat)

b) Kuat (Pembagian kekuatan yang merata pada permukaan, jadi tidak hanya
pada tempat yang sempit seperti pada paku keling)

c) Mengurangi perubahan bentuk. (Pengelasan menimbulkan panas dan selalu


menghasilkan distorsi atau perubahan bentuk. Perapatan tiak menimbulkan
panas yang dapat menyebabkan distorsi pada pada logam. Karena tidak
diperlukan panas yang tinggi, dengan demikian dapat mencegah distorsi)

d) Mengurangi karat. (Perapat membentuk lapisan antara dua permukaan yang


akan disambung yang akan mengurangi peluang terjadinya aksi elektrolitik
antara dua bahan yang berbeda)

e) Pada hal tertentu memiliki kekuatan yang lebih baik dibanding sambungan
keling karena memiliki permukaan gesek yang luas, misal pada kanvas rem
atau lining.

3) Kelemahan sealer (perapat) adalah:

a) Gangguan kesehatan (Kebanyakan perapat menghasilkan uap yang


berbahaya, sehingga diperlukan ventilasi udara yang baik)

b) Resiko terbakar dan Meledak (Sebagian perapat menghasilkan uap yang


dapat terbakar yang dapat meledak pada ruang tertutup).

c) Keterbatasan pada temperatur. (Sambungan dapat lepas bila temperaturnya


melebihi ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik)

d) Kesulitan pemeriksaan (Sulit untuk menentukan kekuatan dan efektifitas


sambungan hanya dengan pemeriksaan secara visual/ penglihatan).

e) Biaya (Diperlukan peralatan yang mahal untuk dapat melakukan perekatan


pada pemakaian khusus, sehingga kadang-kadang caranya menjadi tidak
ekonomis/hemat).

4) Istilah yang berkaitan dengan perapat bodi kendaraan:

a) Thermoplastic (Dapat dilembekkan beberapa kali dengan cara pemanasan)


b) Thermosetting (Ditentukan dengan aksi panas atau katalis untuk mencapai
kekerasan tetap).

c) Jenis Impact (Perapat yang digunakan pada kedua permukaan dan dibiarkan
setengah kering. Persinggungan kedua permukaan akan menghasilkan
ikatan).

d) Cold set (Bahan perapat yang mengeras pada suhu kamar)

e) Hot set (Perapat yang memerlukan pemanasan sampai temperatur tertentu


untuk menghasilkan pengikatan)

f) Perapat Struktural (Sesuai untuk penggunaan dimana sambungan menahan


beban yang terus menerus, biasanya menggunakan bahan epoxy dengan
bahan dasar resin sintetis, yaitu jenis thermosetting)

5) Tipe-tipe perapat bodi kendaraan

a) Tipe Perapat Struktural terdiri dari bahan Epoxy dan Phenolic yang ketika
dicampur akan mempunyai kekuatan gunting yang sangat tinggi dan dapat
menahan panas sampai kira-kira 250 derajat Celsius. Digunakan untuk
penggunaan beban berat seperti pengikatan bahan-bahan yang bergesekan
yang digunakan pada sepatu rem atau kopling transmisi otomatis.

b) Tipe Perapat Non-Struktural yang terdiri dari bahan-bahan elastomeric


(bahan dasarnya karet) yaitu karet alam, karet alam latex, karet sistesis,
karet dan resin).
J. Tabel Coefisien of Drag (CD) secara umum untuk beberapa jenis mobil

No Jenis Mobil Koefisien Hambat (CD)


1 Mobil penumpang 0,3 - 0,6
2 Mobil convertible 0,4 - 0,65
3 Mobil balap 0,25 - 0,3
4 Bus 0,6 - 0,7
5 Truck 0,8 - 1,4
6 Tractor - Tailer 0,8 - 1.,3
7 Sepeda motor & pengendara 1,8

Coefficient of Drag, sangat berpengaruh terhadap kenyamanan


maupaun konsumsi bahan bakar. pembahasan tentang koeffisen drag ada di
posting lainya. Semakin kecil koeffisient drag dari mobil, maka mobil tersebut
akan semakin irit, semakin dapat melaju dengan kencang, karena
hambatannya sedikit, dan getaran akibat draf force semakin minimum,
sehingga orang yang berkendara pun semakin nyaman dan stabil.
contoh coeffisient drag pada mobil :
Mobil-mobil diatas adalah mobil lama, bagaimana dengan mobil baru?
yang jelas kedepannya coeffisient drag mobil-mobil akan semakin kecil,
kecuali truk dan bus. kenapa karena menurut gaya pengereman yang terjadi,
semakin kecil dan hasilnya maksimal, bayangkan bila bus dibuat streamline
dan melaju tinggi, pasti dibutuhkan gaya pengereman tinggi, karena
momentumnya yang besar. dan hal tersebut sangat tidak aman bila digunakan
dijalan raya, untuk kecepatan dan momentum tinggi pastinya dibutuhkan track
khusus untuk keamanan misalnya kereta cepat shinkansen. menurut beberapa
sumber nilai koeffisient drag untuk kereta bergantung dari bentuk depan dan
panjannya, nilai berkisar dari 0.2-0.5

K. Kaca Film

Penggunaan kaca film sebagai aksesori mobil seakan sudah menjadi


barang wajib yang harus ada sebagai pelengkap sebuah mobil. Tentu tidak
terbayang ketika sebuah mobil tak dipasang kaca film sama sekali, pasti akan
sangat panas. Memasang kaca film pada mobil memang sudah jadi kebutuhan
umum. Akan tetapi, ada banyak pilihan merek dan jenis kaca film di pasaran.
Tentu hal ini akan menyulitkan Anda ketika memilih kaca film yang tepat
untuk mobil. Berikut ini tips untuk mengatasi hal tersebut.
Tiga Fungsi Utama

Pemasangan kaca film sebenarnya memiliki tiga fungsi utama bagi para
penggunanya. Ada tiga aspek yang menjadi manfaat kaca film, antara lain
keamanan, fungsional, serta estetikanya seusai dengan kegunaan. Berikut ini
adalah beberapa jenis kaca film sesuai dengan kegunaan.

1. Kaca Film Pengaman (Safety/Security Film).


Umumnya digunakan sebagai pengaman yang menjamin privasi
sebuah mobil atau ruangan. Kaca film jenis ini memiliki tingkat kegelapan
hingga 90 persen. Orang dari luar ruangan akan sulit melihat ke dalam
sehingga tidak mengetahui apa yang ada di dalamnya. Kaca film untuk segi
keamanan pun akan membantu menahan pecahan kaca berhamburan ketika
terjadi benturan

2. Kaca Film Artistik (Decorative Film).


Kaca film ini berguna untuk mendekorasi kaca. Biasanya, kaca film
jenis ini memiliki motif sehingga mempercantik penampilan kaca mobil
maupun kaca ruangan. Fungsi dari segi estetika ini membuat mobil Anda
tampak modis dan trendi, apalagi jika sesuai dengan warna mobil.

3. Kaca Film Penolak Panas (Solar Control Film).


Kaca film yang satu inilah yang lebih sering digunakan pada mobil-
mobil pada umumnya. Teknologi yang digunakan dapat menyerap panas dan
memantulkan sinar ultraviolet sehingga suhu dalam ruangan atau kabin tetap
sejuk.

Tingkat/Intensitas Kegelapan (Darkness). Istilah ini digunakan untuk


mengukur kadar kegelapan kaca film. Biasanya, ukuran ini dituliskan dalam
bentuk persentase. Semakin tinggi persentase darkness kaca film, maka
semakin temaram cahaya yang masuk. Khusus untuk kaca depan, sebaiknya
pilih intensitas kegelapan yang tidak lebih dari 40%. Sebab, visibilitas atau
kemudahan Anda dalam melihat lingkungan sekitar akan menurun ketika
kondisi gelap atau malam hari.

1. Ultra Violet Rejected (UVR). Angka ini adalah jumlah persentase sinar
ultraviolet yang mampu ditolak oleh kaca film. Semakin tinggi angkanya,
kualitas kaca film semakin bagus.
2. Total Solar Energy Rejected (TSER). Jumlah persentase energi matahari yang
ditolak kaca film diukur dengan angka ini. Sama dengan UVR, semakin besar
semakin bagus.
3. Infra-Red Rejected (IRR). Sinar infra merah juga terdapat pada sinar matahari
yang terpancar. Besaran persentase sinar infra merah yang dapat ditolak oleh
kaca film ditunjukkan di sini.
4. Visible Light Transmittance (VLT). Jumlah persentase cahaya matahari yang
masuk dalam kabin mobil diukur dengan angka VLT. Semakin kecil nilainya,
maka semakin sedikit cahaya yang masuk.

L. Perbaikan Body Manual


Perbaikan bodi secara manual yang dimaksud ialah dengan
menggunakan sebuah hand-tools untuk memperbaiki kerusakan pada bodi
kendaraan. Artinya tenaga dari tubuh atau pengendalian langsung dari kita
dimanfaatkan untuk memperbaiki mobil secara langsung melalui tangan.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, perbaikan body secara manual
membutuhkan hand-tools atau alat yang memanfaat tenaga dari tangan kita.
Setiap hand-tools memiliki fungsinya sendiri-sendiri.

Alat-alat perbaikan body diantaranya ialah :

1. Palu
Palu ialah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan kepada benda.
Bentuknya dan strukturnya yang bervariatif dirancang untuk tujuan tertentu.
Bentuk umum palu terdiri dari gagang palu dan kepada palu, dengan sebagian
bersar berat berada pada kepalanya. Berikut adalah salah satu jenis palu yang
digunakan dalam perbaikan bodi.

a) Shrinkin Hammer
Palu yang digunakan khusus untuk memukul benda kerja yang
pengerjaannya menggunakan metode hot shrinking panel.

b) Pick Hammer
Palu yang digunakan untuk perbaikan bodi menggunakan dolly.

c) Standar bumping Hammer


Palu yang sering digunakan untum perbaikan bodi yang permukaannya
tidak rata.

2. Dolly
Dolly adalah pasangan dari palu sebagai alas/landasan saat memukul atau
membentuk benda kerja pada pekerjaan bodi. Dolly terbuat dari baja karbon
yang sangat keras. Bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan,
bentuk permukaan rata, menyiku, melengkung, bulat, kerucut, dan
sebagainya. Cara penggunannya yaitu dolly dipegang pada bagian
belakangnya sesuai dengan kenyamanan cengkraman.

3. Body Spoon

Body Spoon adalah alat perata bagian bodi kendaraan yang berlekuk atau
berbentuk tertentu yang tidak mungkin menggunakan dolly, yaitu dengan cara
dicungkil atau sebagai alas pukul pada bodi yang sempit. Bentuknya seperti
sendok terdiri dari batang sebagai pegangan atau pengungkit dan bagian
kepala sebagai permukaan untuk mencongkel atau alas. Cara penggunaanya
hampir sama dengan dolly tetapi dapat digunakan untuk area yang sempit.

4. Kikir

Kikir bodi digunakan untuk mengikir pada pekerjaan bodi misal mengikis
dempul dan sebagainya. Kikir bodi punya rangka yang dapat disetel
melengkung atau rata sesuai permukaan yang akan dikerjakan.
5. Batang Pengungkit (Pry Bar)

Kerusakan pada plat bodi kendaraan kadang terjadi pada tempat-tempat yang
sulit dijangkau. Misal pada bagian pintu kendaraan, tidak bisa diperbaiki
dengan beberapa teknik yang sudah dijelaskan diatas karena tempatnya yang
terlalu sempit. Oleh karena itu bisa menggunakan batang pengungkit.

Perbaikan bodi dengan menggunakan teknik ini dilakukan dengan cara


menyelipkan Pry bar melalui celah sempit yang ada pada bagian bawah dari
pintu, atau jika perlu bisa membuat lubang yang nantinya akan ditutup
menggunakan door trim.

6. Sikat logam.

Fungsinya membersih benda kerja dari karat atau setelah mengelas,


menyekrap, mengikir dan sebagainya. Sikat untuk kerja bangku ada beberapa
macam tergantung bahannya, sikat kawat baja, tembaga, kuningan dan
sebagainya. Ada juga sikat yang diputar menggunakan bor listrik untuk
membersihkan permukaan plat dari karat atau bekas cat dan dempul.
Pemasangannnya sama dengan memasang mata bor. Penggunannya dengan
menyikatkan permukaan benda kerja dengan bagia sikatnya.
7. Vaacum Cup.
Bila terjadi kerusakan pada bodi namun tidak melebihi batas elastisitas, dapat
diperbaiki dengan menggunakan vacuum cup. Namun apabila bodi mengalami
kerusakan melebihi batas elastisitasnya, kemungkinan perbaikan dengan
vacuum cup akan sulit untuk mencapai hasil maksimal.
Jika dengan vacuum cup permukaan bodi belum bisa dipulihkan dengan
sempurna, maka teknik perbaikan yang lain bisa digunakan. Agar lebih efektif
proses perbaikannya, bisa menggunakan beberapa alat bantu lain seperti body
spoon dan palu.

8. Kape Dempul.
Fungsinya untuk mengaduk dempul dengan hardener dan memoleskannya
pada permukaan yang akan diberi dempul. Pisau dempul harus selalu
dibersihkan setelah dipakai sebelum dempul mengering karena akan membuat
permukaan pisau tidak merata saat digunakan kembali.
9. Blok tangan

Hand Block ini gunanya sebagai tempat menempelnya amplas agar rata untuk
mengamplas biasanya untuk mengamplas dempul. Penggunaan block ini
dimaksudkan agar hasil pengamplasan rata pada setiap permukaan. Ada yang
berbentuk datar dan ada pula yang memiliki sudut tertentu.

10. Sliding hammer.

Apabila plat bodi penyok tak beraturan atau membentuk sudut tertentu, maka
metode vacuum cup jadi tidak cocok. Hal ini terjadi karena pada bagian bodi
yang membentuk sudut memiliki kekuatan yang lebih besar, dan perlu daya
yang besar pula untuk memulihkan bodinya. Perbaikan yang memungkinan
dipakai ialah memakai teknik penarikan menggunakan batang penarik atau
sliding hammer.
Agar Sliding Hammer bisa menarik plat, dibutuhkan dudukan atau tempat
untuk menarik pada plat. Dudukan ini bisa dibuat dengan melubangi plat yang
rusak tadi lalu ditarik dengan sliding hammmer lalu lubangnya ditutup lagi.
Bisa juga dengan memasang pengait dengan cara dilas dan menarik plat yang
rusak dengan tangan atau sliding hammer, setelah sudah ditarik pengaitnya
dilepas dan bagian bekas pengait diratakan lagi.
11. Sander

Sander adalah alat yang bekerja secara mekanis untuk mengamplas. Biasanya
untuk mengamplas lapisan cat, putty, surfacer. Menurut sumber tenaga yang
dipakai, sander ini ada dua jenis yaitu Sander elektris dan sander pneumatic.

Berdasarkan gerakan sander pad-nya, sander terbagi menjadi tiga, yaitu :


Sander gerak tunggal, Sander gerak orbital, dan Sander gerak ganda.

12. Pengaduk/ paddle

Pengaduk ini berguna untuk mencampur putty/surfacer supaya membentuk


kekentalan yang merata dan juga membantu mengeluarkan cat atau surfacer
dari kaleng ke wadah pencampur. Bahannya bisa dari kayu atau plastik.

13. Papan Pencampur

Papan pencampur atau mixing plate dipergunakan untuk mencampur dempul


atau surfacer dengan hardenernya supaya lebih mudah dan merata. Cara
penggunaannya dengan menaruh dempul diatas papan kemudian diaduk
sampai rata dengan kape.
14. Washer welder

Fungsinya untuk melekatkan ring kepermukaan panel sehingga dilakukan


penarikan dengan slidding hammer . Dengan alat ini, perbaikan dapat
dilakukan dengan cepat dan dapat memeperbaiki kerusakan pada bagi mobil
yang dapat dijangkau dari dalam.

Washer welder juga digunakan untuk perbaikan bodi dengan teknik hot
shrinking.

Cara penggunaannya :

a) Metode penarikan panel dapat menggunaakan nosel yang ada tempatnya,


ring kemudian ditembakkan ke panel. Lalu gunakan slidding hammer
untuk menarikannnya.
b) Untuk metode shrinking panel dapat menggunakan nozel shrinking yang
kemudian ditembakkan ke bagian yang rusak lalu didinginkan secara tiba-
tiba. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan palu dan dolly
shrinking.
15. Las Oxy-acetylene

Salah satu jenis las yang digunakan dalam teknik hot shrinking, yaitu
memanaskan plat dengan las pada api netral sampai menghasilkan warna
merah, kemudian didinginkan secara tiba-tiba.

Teknik Perbaikan Bodi Secara Manual

Teknik perbaikan bodi kendaraan tergantung dari :

 Kualitas pekerjaan yang diinginkan


 Peralatan yang dimiliki
 Jenis kerusakan yang terjadi
 Nilai/harga dari mobil diperbaiki

Berikut ialah beberapa teknik perbaikan secara manual :

1. Menarik dengan Vacuum Cup.


a. Jika kerusakan plat bodi terjadi kerusakan namun tidak melebihi batas
elastisitasnya.
b. Bila melebihi batas elastisitasnya (misal bengkok dan membentuk sudut-
sudut) kemungkinan akan sulit untuk diperbaiki secara maksimal.
2. Menarik dengan Sldiding Hammer
a. Plat yang rusak dilubangi kemudian ditarik, setelah itu lubang
ditutup kembali.
b. Memasang pengit pada panel yang rusak (seperti ring atau lipatan
kawat) dengan las, ditarik, lalu pengait tadi dilepas dan plat
dihaluskan kembali.

3. Dengan Batang Pengungkit (Pry Bar)

Perbaikan dengan menggunakan teknik ini dilakukan dengan


menyelipkan pry bar melaluia celah sempit yang ada pada bagian
bawah dari pintu, atau jika perlu membuat lubang pada pintu yang
nnanti akan ditutup lagi dengan door trim.

4. Teknik Palu-On Dolly


Teknik ini dilakukan denan cara memukulkan palu pada bagian
plat yang rusak, sedangkan pada bagian bawahnya dilandasi dengan
dolly. Untuk permukaan yang lebar, maka menggunakan dolly yang
hampir rata. Sedangkan untuk kerusakan pada lengkungan body yang
tajam, menggunakan dolly yang semakin cekung.
5. Teknik Palu Off-Dolly
Pada teknik off dolly bagian yang dipalu adalah bagian
diantara atau disekeliling dari dolly yang ditempatkan pada pusat plat
yang penyok.

6. Teknik Pengikiran.
Kikir digunakan untuk meratakan permukaan. Pada pekerjaan
plat bodi kendaraan, penggunaan kikir untuk meratakan permukaan
plat sering sekali digunakan. Sebagai contoh, plat yang mengalami
kerusakan akibat tabrakan kadang meninggalkan sudut yang perlu
diratakan dengan kikir. Demikian juga dengan bekas pengelasan
harus dibuat rata kembali. Penggunaan mesin gerinda kadang juga
bisa mempercepat menghilangkan cacat pada bodi. Namun agar
hasilnya baik, maka perbaikan akhir (finishing) lebih halus jika
menggunakan kikir.

7. Teknik Hot-Shrinking
Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan sifat dari logam
yang dipanaskan dan didinginkan. Logam yang dipanaskan akan
memuai, sedangkan bila didinginkan akan mengkerut. Plat bodi yang
melengkung/ penyok dipanaskan sampai warnanya memerah (hati-
hati: jangan sampai berlubang), kemudian didinginkan dengan air/
udara secara tiba-tiba.

8. Teknik Pendempulan.
Teknik ini merupakan cara yang ditempuh sebelum
melakukan pengecatan pada bodi kendaraan yang baru saja
diperbaiki. Dari beberapa teknik yang sudah disampaikan diatas,
kadang tidak bisa membuat permukaan plat bodi langsung terlihat
baik setelah perbaikan. Untuk menyempurnakan plat bodi agar sama
dengan aslinya, maka digunakan dempul.

9. Teknik Pemotongan dan Penggantian Bodi

Dalam menentukan keputusan akan menggunakan metode


mana, kita bisa mendasarkan pada:

 Membandingkan biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki


kerusakan atau mengganti panel secara keseluruhan.
 Kemauan konsumen, kondisi mobil dan nilainya.

10. Body Aligner


Body Aligner atau Frame Aligner ialah alat untuk. mengukur
dimensi kendaraan secara presisi. Body aligner ini dipakai saat
terjadi kerusakan berat hingga sampai kepada rangka kendaraan.
Oleh karenanya dibutuhkan pelurusan rangka. Dengan adanya body
aligner ini, pelurusan bisa lebih presisi menurut pengukuran body
aligner terhadap kendaraan dan diharapkan tidak terjadi perubahan
pada kestabilan pengendaraan dan mengurangi kenyamanan anda
dalam mengemudi, seperti kemudi narik, body miring, celah pintu
tidak rata, dll.

M. Perlengakapan-perlengkapan K3 Perbaikan Bodi

1. Sepatu Safety

Sepatu berfungsi untuk melindungi kita dari bahaya, umumnya agar


tidak terpeleset karena becek atau berlumpur, tidak bersentuhan langsung
dengan benda panas an cairan kimia, tidak terkena sengatan listrik, dan sepatu
ini kebanyakan dilapisi metal sehingga dapat melindungi kaki dari benda
tajam atau berat.

2. Sarung Tangan
Alat ini berfungsi sebagai pelindung tangan agar tidak terkena cidera,
bahan kimia yang berbahaya jika bersentuhan langsung dengan tubuh,
terhindar dari panas, dll. Tentu saja spesifikasi setiap sarung tangan dengan
setiap tempat atau pekerjaan berbeda – beda.

3. Masker

Kebanyakan orang akan memakai masker saat bepergian untuk


melindungi dari polusi atau ketika sedang sakit, namun bukan berarti saat
berada di dalam ruangan, Anda bisa melepas masker begitu saja. Memang
pada beberapa pekerjaan penggunaan masker tidak terlalu dibutuhkan, namun
untuk pekerjaan dimana kita harus terus berhadapan dengan debu atau bahan
beracun, penggunaan masker adalah suatu hal yang wajib. Masker dapat
membantu kita tetap bernafas dengan mendapatkan kualitas udara yang baik
karena masker sendiri fungsi utamanya adalah untuk menyaring udara kotor.

4. Penutup Telinga (Ear Plug/ Ear Muff)


Pada beberapa lingkungan kerja, kita akan membutuhkan ear plug ini
untuk melindungi telinga kita dari kebisingan atau suara yang memekakkan
telinga. Telinga kita tidak akan mampu menerima suara dengan intensitas
yang tinggi dengan frekuensi yang tidak sesuai untuk ukuran telinga manusia.
Misalnya saat kita bekerja di lapangan udara, maka kita tidak akan mampu
menahan suara bising yang berasal dari pesawat.

5. Kacamata pengaman (Safety Glasses)

Seperti halnya telinga yang tidak bisa menerima bising suara, mata
kita pun harus kita jaga dari risiko terkena benda tajam, bahan kimia, atau
percikan api. Setiap pekerjaan yang membutuhkan kacamata pasti mempunyai
spesifikasinya sendiri tergantung paad situasi dan tempat dari lingkungan
kerja. Tukang las misalnya membutuhkan kacamata yang membuatnya
terhindar dari percikan api atau besi yang sedang dilas.

6. Pelindung Wajah (Face Shield)


Pelindung wajah dapat melindungi bagian wajah dari terkena percikan
api, pecahan benda tajam, maupun benda asing lainnya. Misalnya digunakan
saat kita menggergaji atau menggerinda benda tertentu.

7. Helm Pelindung Kepala (Safety Helmet)

Kepala merupakan bagian tubuh yang paling diutamakan untuk


dilindungi karena dalam kerangka kepala terdapat otak yang mempunyai
fungsi vital dalam tubuh karena itu kita harus memberikan perlindungan
khusus dengan memakai helm yang berguna untuk melindungi kepala kita
dari risiko terkena benda yang membentur kepala baik secara langsung
maupun tidak langsung.

N. Jenis-jenis Bentuk Kendaraan

1. Convertible
Pada dasarnya, mobil yang atapnya bisa dilipat termasuk ke dalam
kategori mobil convertible. Dengan begitu, mobil ini bisa diubah pada bagian
atapnya, apakah mau menjadi mobil tertutup atau menjadi mobil dengan atap
terbuka. Model convertible juga dibagi menjadi 2 macam, soft-top dan hard-
convertible. Untuk soft-top sendiri atapnya terbuat dari bahan kanvas,
sedangkan hard-convertible atapnya tetap terbuat dari bahan plastik atau baja.

2. Coupe

Mobil coupe merupakan mobil dengan bentuk yang atapnya cenderung


menurun ke arah belakang. Jenis mobil coupe ini biasanya hanya mempunyai
2 kursi, namun nyatanya ada juga yang mempunyai 4 kursi.

3. Hatchback
Mobil yang masuk ke dalam kategori hatchback adalah mobil yang
menyatukan kabin penumpang dengan ruang bagasi. Biasanya
mobil hatchback hadir dengan jumlah 5 pintu, 4 pintu khusus untuk akses
keluar/masuk penumpang, dan 1 pintu khusus untuk memasukkan barang ke
dalam bagasi. Dimensi mobil hatchback termasuk kecil, sehingga kerap kali
mobil ini juga dijuluki sebagai city car.

4. Sedan

Sedan biasa juga disebut dengan mobil saloon. Mobil sedan pada dasarnya
mempunyai kapasitas 5 orang penumpang, 2 di bagian depan, dan 3 di bagian
belakang. Pintu yang ada di mobil ini berjumlah 5 pintu, 4 pintu khusus untuk
akes penumpang, dan 1 pintu khusus untuk memasukkan barang ke bagasi.
Ruang kabin penumpang dengan bagasi juga dipisah.

5. Sport Utility Vehicle (SUV)


Sport Utility Vehicle atau biasa disebut juga dengan SUV merupakan
mobil yang diciptakan untuk bisa melahap medan jalan raya maupun
medan off-road. Mobil ini bisa mengangkut penumpang sekaligus barang
bawaan yang jumlahnya cukup banyak, sehingga SUV biasanya mempunyai
bentuk bodi yang cukup lumayan besar. Sistem penggerak mobil SUV
biasanya menggunakan four wheel drive, walaupun juga masih ada beberapa
yang menggunakan penggerak 2 roda.

6. Multi Purpose Vehicle (MPV)

Mobil Multi Purpose Vehicle atau MPV mempunyai dimensi yang lebih
besar dari mobil sedan, namun tetap mempunyai kenyamanan layaknya mobil
sedan. Dengan dimensinya yang besar, mobil MPV sanggup menampung
penumpang hingga mencapai 7 orang.

7. Station Wagon
Station Wagon mempunyai basis yang mirip dengan sedan, namun
dimensinya lebih panjang lagi dari sedan. Hal itu lantaran bagian belakang
mobil ini dipanjangkan sehingga menyambung dengan bagasi. Dengan begitu
ruang kabin penumpang dan ruang bagasi juga menjadi satu.
Daftar Pustaka

Buntarto. Pengenalan Bodi Otomotif. Pustaka Baru, Yogyakarta : 2015.

https://www.otonao.com/2017/03/6-tipe-bukaan-pintu-mobil-sport-dunia.html

http://mobilmotor.co.id/2015/11/berbagai-macam-jenis-atap-terbuka/

https://www.nissan.co.id/artikel/artikel-otomotif/fungsi-dan-istilah-kaca-film-untuk-
mobil.html

http://bloghasnan.blogspot.com/2012/05/coeffisient-drag-pada-mobil-dan.html

http://nasmoco.co.id/body-repair-paint/

http://alatsafety.net/peralatan-keselamatan-kerja/

Anda mungkin juga menyukai