BAB I
PERSYARATAN UMUM PELAKSANAAN
Pekerjaan meliputi pengadaan secara memadai untuk tenaga ahli, alat-alat bantu dan
bahan material sesuai jenis pekerjaan. Pekerjaan terdiri dari :
- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Struktur
- Pekerjaan Arsitektur
- Lain-Lain
1.7.1. Bila dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang disebutkan nama
dan pabrik pembuatan dari suatu material/bahan, maka dal ini dimaksudkan
bahwa spesifikasi teknis dari material tersebut yang digunakan dalam
perencanaan dan untuk menunjukan material/bahan yang digunakan dan
untuk mempermudah Kontraktor Pelaksana mencari material barang tersebut.
1.7.2. Setiap penggantian spesifikasi teknis dari material, nama dan pabrik
pembuat dari suatu bahan/barang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas
yang telah dikoordinasikan terlebiih dahulu dengan Konsultan Perencana dan
bila tidak ditentukan dalam RKS serta Gambar Kerja, maka bahan dan barang
tersebut diusahakan dan disediakan oleh kontraktor Pelaksana yang harus
mendapatkan persetujuan dahulu dari Konsultan Perencana melalui Konsultan
Pengawas/Direksi.
1.7.3. Contoh material yang akan digunakan dalam pekerjaan harus segera
disediakan atas biaya Kontraktor Pelaksana, setelah disetujui Konsultan
Pengawas/Direksi, harus dinilai bahwa material tersebut yang akan dipakai
dalam pelaksanaan pekerjaan nanti dan telah memenuhi syarat spesifikasi
teknis perencanaan.
1.7.4. Contoh material tersebut, disimpan oleh Konsultan Pengawas,
Pengelola Teknis Pekerjaan atau Pemberi Tugas untuk dijadikan dasar
penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai
kualitasnya, sifat maupun spesifikasi teknisnya.
1.7.5. Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor Pelaksana harus
sudah memasukan sejauh keperluan biaya untuk pengujian berbagai material.
Tanpa mengingat jumlah tersebut, Kontraktor Pelaksana tetap bertanggung
jawab pula atas biaya pengujian material yang tidak memenuhi syarat atas
Perintah Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
1.7.6. Bahan-bahan yang tidak sesuaitidak memenuhi syarat-syarat atau
kualitas jelek yang dinyatakan afkirditolak oleh Konsultan Pengawas, harus
GCS_RKS-Teknis/Pemb. Gd. Lab. Pusat Komputer/Perenc.2009 - 3
segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam tempo
2x24 jam dan tidak boleh dipergunakan.
1.10.1. Termasuk semua yang belum terdapat dalam gambar kerja baik
karena penyimpangan, perubahan atas perintah Pemberi Tugas atau
Konsultan, maka Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar-gambar yang
sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan, yang jelas memperlihatkan
perbedaan antara gambar kerja dan pekerjaan yang dilaksanakan.
1.10.2. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 5 (lima) berikut
kalkirnya (gambar asli) yang biaya pembuatannya ditanggung oleh Kontraktor
Pelaksana.
2.2. PENGUKURAN
2.5. IJIN-IJIN
2.6. DOKUMENTASI
3.1.1. Semen
Semen yang dipergunakan harus Portland Cement dari sumber yang disetujui
serta memenuhi dalam segala bidang dengan syarat-syarat minimum untuk S.
550 dari Peraturan semen Portland Indonesia 1972 - N.I. –8.
Selama pengangkutan, semen harus dilindungi terhadap hujan, penyerahan
harus didalam kantong-kantong aslinya yang disegel dari pabrik serta disimpan
didalam gudang berventilasi cukup serta tidak bocor diletakkan diatas lantai yang
ditinggikan minimum 30 cm dari tanah. Kantong-kantong semen tidak
dipersiapkan
3.1.2. Kerikil
3.1.2.2. Penyimpanan
Kerikil harus disimpan diatas permukaan bersih dan keras dihindarkan
terjadinya pengotoran serta tercampur adukan.
3.1.3. Air
Air untuk adukan pasangan dan beton serta membasahi beton harus bersih (air
PAM, bebas dari bahan-bahan atau kotoran yang dapat mempengaruhi ikatan
semen).
3.1.4. Pasir
3.1.4.1. Pasir dapat berupa pasir alam atau pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu.
3.1.4.2. Pasir harus terdiri dari batu-batu tajam dan keras. Butir-butir
harus bersifat kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.
3.1.5.2. Penyimpanan
Penulangan harus disimpan terlepas dari tanah serta tidak
diperbolehkan ditempat terbuka untuk jangka waktu panjang.
3.1.5.3. Pelaksanaan
Penulangan harus bebas dari lemak, kotoran, cat karat atau bahan-
bahan lain yang merugikan segera sebelum dilakukan pemasangan.
Semua penulangan harus ditempatkan secara kokoh untuk menghindari
pergeseran selama pengerjaan. Ketinggian dan jarak lapisan penutup
harus tepat. Untuk ini perlu digunakan klos-klos beton yang memenuhi
syarat.
3.1.6. Bekisting
3.1.6.1. Bahan
Bahan untuk bekisting harus dari papan kualitas baik (klas 2). Ketebalan
minimum papan 2,5 cm. Untuk beton Fair Faced harus dipakai bekisting
multiplex tsb tidak boleh dipakai berulang. Untuk bekisting kolom beton
bulat dianjurkan mengunakan bekisting plat baja.
3.1.6.2. Pelaksanaan
Konstruksi bekisting harus kuat dan kaku sehingga dapat menahan
getaran-getaran tekanan dan lendutan pada proses pengecoran,
pemadatan maupun pengerasan beton. Bekisting harus pula dibuat
sedemikian rupa sehingga pembongkarannya dapat dilaksanakan
dengan baik.
Keramik 20x25 (atau seperti ditunjukkan dalam gambar) dipasang pada dinding
didaerah daerah yang ditunjukkan dalam gambar.
4.2.2. BAHAN-BAHAN
4.2.2.1. Keramik
Keramik yang dipergunakan adalah keramik berukuran 20x25 cm
produksi dalam negeri setaraf produksi ROMAN. Warna ditentukan
kemudian.
4.2.2.2. Adukan
Adukan terdiri dari 1 pc : 3 pasir. Bahan perekat keramik yang akan
dipergunakan untuk pemasangan pada dinding adalah Portland
Cement biasa yang disetujui Ahli.
4.2.2.3. Air
Air harus bersih dan bebas dari asam, alkali dan organik lainnya.
4.2.2.4. Contoh-contoh
Sebelum diadakan pemasangan Pemborong diharuskan memberikan
contoh bahan-bahan yang akan dipakai untuk disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
4.2.3.1. Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada, keramik dapat
langsung diletakkan, dengan menggunakan perekat spesi 1 pc : 3
pasir, diaduk baik memakai larutan supercement, jumlah pemakaian
adalah 1 % dari berat semen yang dipakai dengan tebal adukan
tidak lebih 1,5 cm atau bahan perekat khusus, dengan memperhatikan
sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada
gambar.
4.2.3.2. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
warna, motif keramik harus sama tidak boleh retak, gompal atau cacat
lainnya.
4.2.3.8. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus
benar-benar lurus. Siar arah horizontal pada dinding yang berbeda
ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis lurus.
4.2.3.9. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar
4 - 5 mm setiap perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak
lurus.
Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehingga
membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam
persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.
4.4.2. Bahan-bahan
GCS_RKS-Teknis/Pemb. Gd. Lab. Pusat Komputer/Perenc.2009 - 17
4.4.2.1. Kalsiboard dan Gyptile
Kalsiboard yang digunakan merupakan kualitas terbaik tebal 6 mm
digunakan pada plafond kamar mandi untuk ruangan lain
menggunakan Gyptile dengan ukuran 60 x 120 cm tebal 9 mm.
4.4.2.2. Hollow
Untuk ukuran seperti yang dinyatakan dalam gambar dari jenis Hollow
dengan ukuran 40x4x0,4 mm dan 40x2x0,4 mm.
4.4.2.3. Fisher + Skrup
Untuk penggunaan skrup disesuaikan dengan penggunaan rangka
hollow yang akan ditanam dalam plat atau balok beton.
4.4.3. Pelaksanaan
Pemborong harus menyerahkan rencana langit-langit kepada Konsultan
Pengawas untuk persetujuannya.
Siapkan sambungan-sambungan lubang-lubang untuk pekerjaan lain (listrik,
mekanikal) pada pekerjaan langit-langit.
4.4.4. Pemasangan
Lembaran plat asbes semen yang cacat dan retak-retak tidak boleh digunakan,
dan harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.
4.4.5. Penyimpanan
Letakkan lembaran-lembaran Kalsiboard dan Gyptile yang akan dipakai di
daerah yang terlindung baik dari cuaca. Tumpukkan di atas tiga kayu penahan
(alas) pada setiap panjang lembaran ini.
Tinggi tumpukkan lembaran-lembaran plat asbes semen tidak boleh lebih dari 2
meter.
Tempat tumpukkan harus jauh dari lalu lintas kendaraan-kendaraan proyek
yang mungkin menggangu.
4.6.1. Umum
4.6.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan baku,
perlengkapan atap dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan hingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
4.6.1.2. Pemasangan atap meliputi seluruh pasangan pada rangka
atap yang ditentukan seperti yang ditunjukan/diisyaratkan dalam
gambar atau dalam table rincian jenis pekerjaan.
4.6.2. Persyaratan Bahan
4.6.2.1. Penutup atap yang digunakan adalah dari bahan genteng,
pemasangan dilakukan dengan kemiringan atap sesuai dengan
gambar. Kualitas bahan yang dipakai adalah ex KIA/Morando.
4.6.2.2. Bahan penutup atap ini tidak rusak permukaannya atau cacat lainnya.
4.6.2.3. Bahan penutup atap ditentukan warna standart. Termasuk dalam
pekerjaan ini adalah pelengkap seperti flashing (penutup atap dan
penutup samping) dengan bahan yang sama.
4.7.4. Pelaksanaan
Pelaksanaan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai
yang dijelaskan oleh pabrik pembuat cat.
Pemborong harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas aturan
pemakaian cat dari pabrik pembuat cat yang disetujui Konsultan Pengawas.
5.1.1. Sistim perpipaan air bersih dari pipa air di dekat bangunan ke fixture-fixture
dalam bangunan lengkap dengan sambungan-sambungan, belokan-belokan,
tikungan, fitting-fitting dan perlengkapan lain yang diperlukan.
5.1.2. Semua fixture yang direncanakan untuk dipasang termasuk kran-kran, lengkap
dengan sambungan-sambungan, belokan-belokan, tikungan, fitting-fitting dan
perlengkapan lain yang diperlukan.
5.1.3. Semua fixture yang direncanakan untuk dipasang termasuk kran-kran, lengkap
dengan sambungan-sambungan dan perlengkapan lain yang diperlukan dalam
persyaratan.
5.1.4. Sistem perpipaan pembuangan air kotor dan perpipaan vent dari fixture-fixture
dalam bangunan sampai ke bak-bak penampung, septic tank, atau saluran air
hujan lengkap dengan sambungan-sambungan, tikungan-tikungan dan
perlengkapan lain yang diperlukan.
Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus sesuai dengan Pedoman
Plumbing Indonesia.
5.3.1. Semua bahan pipa dan peralatan-peralatan yang diperlukan harus memenuhi
standar di bawah ini :
5.3.1.2. ISO dan SNI 0162-1987-A dan SNI 0178-1987-A untuk pipa
dan fitting PVC.
5.3.2. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, fixture-fixture dan peralatan yang
akan dipasang pada instalasi ini harus mempunyai tanda-tanda merk yang jelas
dari pabrik pembuatnya.
Fitting-fitting dan fixture-fixture yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut harus
diganti atas tanggung jawab Pemborong.
5.3.4. Pipa-pipa air bersih utama maupun pipa-pipa cabang untuk distribusi air sampai
ke bangunan, baik yang ditanam di dalam tanah maupun yang ditempatkan di
atas langit-langit dibuat dari Galvanized Iron Pipe.
GCS_RKS-Teknis/Pemb. Gd. Lab. Pusat Komputer/Perenc.2009 - 22
5.3.5. Pipa-pipa sanitair domestik dari fixture-fixture sampai ke pipa yang ada, dibuat
dari PVC tekanan kerja 5 kg/cm2 standar ISO (klas AW).
5.3.6. Semua pipa-pipa sanitair di luar bangunan dibuat dari PVC tekanan kerja 5
kg/cm2 standar ISO (klas AW).
5.3.7. Fitting-fitting untuk PVC harus cetakan pabrik dengan bahan penyambung
(perekat) seperti direkomendasikan oleh pabrik pembuat pipa.
5.3.8. Kran-kran air yang dipergunakan harus dari bahan kuningan dengan lapisan
chrome, merk SAN-EI atau merk lain yang setaraf dan disetujui.
5.3.9. Wastafel harus dari jenis terpasang pada dinding dari keramik berwarna
standard, seperti buatan TOTO LW-230J lengkap dengan kran, fitting - fitting,
cermin dan peralatan tambahan lainnya.
5.3.10. Urinal harus dari jenis terpasang pada dinding seperti merk TOTO type U-57,
warna standard, atau merk lainnya yang setaraf.
5.4. PERENCANAAN
5.4.1. Selama pemasangan berjalan, Pemborong harus menutup setiap ujung pipa
yang terbuka untuk mencegah masuknya tanah, debu, kotoran dan lain-lain.
Setiap jaringan pipa yang telah selesai dipasang harus ditiup dengan udara
kempa, agar kotoran-kotoran yang mungkin sudah masuk dapat terbuang sama
sekali.
5.4.2. Cabang-cabang pipa air bersih harus dilengkapi dengan katup yang
ditempatkan sedemikian rupa sehingga jaringan tersebut dapat berfungsi,
diganti dan dikontrol alirannya untuk masing-masing kelompok atau outlet atau
fixture.
5.4.3. Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan angker yang cukup
kokoh (rigid).
Pipa-pipa tersebut ditumpu untuk menjaga agar tidak berubah tempatnya, agar
inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran, dan harus sedemikian
sehingga masih memungkinkan konstruksi dan expansi pipa oleh perubahan
temperatur.
5.4.4. Pipa horisontal harus ditumpu dengan jarak antara tidak lebih dari 3 meter.
5.4.5. Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (clamp atau collar).
5.4.8. Semua sambungan harus dibuat kedap suara dan kedap air.
5.5.3. Pemborong bertanggung jawab atas penyediaan dan lokasi pemasangan yang
tepat.
5.6. PEMBERSIHAN
Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau finish arsitektural
atau timbulnya kerusakan lainnya, yang semuanya atas kelalaian Pemborong, karena
tidak membersihkan sistim perpipaan dengan baik, maka semua perbaikannya adalah
menjadi tanggung jawab Pemborong.
6.1.1.5. Adendum
Dalam pekerjaan ini termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain yang
berhubungan dengan Pekerjaan Listrik Arus Kuat yang belum
disebutkan secara terinci, tetapi dianggap perlu untuk kesempurnaan
fungsi dan operasi Listrik Arus Kuat.
6.1.4. Kawat atau kabel untuk setiap bangunan harus meliputi kabel
tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan dan barang-
barang lain yang perlu untuk melengkapi dan menyempurnakan pemasangan
serta operasi dari semua sistem dan peralatan.
6.1.9. Gambar-gambar
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik,
dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi lainnya.
Pemasangan peralatan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan. Gambar-
gambar arsitektur, struktur, Mekanikal/Elektrikal, harus menjadi referensi untuk
koordinasi pekerjaan secara keseluruhan. Kontraktor harus menyesuaikan
peralatan dengan perencanaan dan memeriksanya kembali. Setiap kekurangan
atau kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada Ahli, Direksi/
Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu.
6.3.1.2. Ukuran-ukuran
Semua konduit, kawat-kawat dan sambungan elektrikal harus diadakan
secara lengkap. Konduit dan kawat-kawat tersebut harus mempunyai
ukuran sesuai dengan yang ditunjuk atau dipersyaratkan untuk
memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku.
6.4.1.2. Splice/Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya splice ataupun sambungan-sambungan
baik dalam feeder maupun cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak
penghubung yang bisa dicapai. Sambungan pada kawat circuit cabang
harus di buat secara mekanis dan harus kuat secara elektris dengan
"solderless connector" jenis kabel tekan, jenis "compression atau
soldered". Dalam membuat "Splice", konektor harus dihubungkan pada
konduktor-konduktor dengan baik sehingga semua konduktor
tersambung, tidak ada kawat-kawat telanjang yang kelihatan dan tidak
bisa lepas oleh getaran.
6.4.6. Finishing
Semua bagian belakang dari panel, dan pintu-pintu untuk "panel board" harus
dibuat tahan karat dengan cara galvanisasi atau "Cadmium plating" atau
dengan "Zinc Chromate Primer". Selain yang disebutkan, harus dilapisi dengan
lapisan anti karat sebagai berikut :
Bagian dari dalam panel dan pintu semua instalasi yang terpendam
tanpa kecuali.
Bagian luar dari panel yang digalvanisasi atau diberi "cadmium
plating" tak perlu dicat kalau seluruh kotak terpendam. Kalau dipakai "Zinc
Chromate Primer", harus dicat.
6.4.12.Label
Semua panel, switch dan fuse unit, isolator switch group dan peralatan-
GCS_RKS-Teknis/Pemb. Gd. Lab. Pusat Komputer/Perenc.2009 - 33
peralatan lainnya harus diberi label sesuai dengan fungsinya. Label ini terbuat
dari bahan logam anti karat dengan huruf-huruf hitam.
6.4.16. Pipa yang dipasang pada permukaan dalam bangunan harus dicat
satu jalan sebelum dipasang, dan satu lagi sesudah dipasang. Dengan warna
yang ditentukan oleh ahli/arsitek. Untuk mempermudah pengenalan, maka
pada permukaan pipa harus dicat dengan warna sebagai berikut :
Pipa penerangan dan daya, orange.
Pipa Telephone, hijau.
Pipa Fire Alarm, merah.
Pipa Tata Suara, kuning.
6.4.17. Bila pipa masuk kedalam atau keluar dari daerah yang mengandung
bahaya kebakaran, maka pipa harus disambungkan pada kotak-kotak isolasi
yang tahan api.
6.4.18. Bila pipa melintas tembok, penyedot ruangan, lantai, langit-langit dan
lain-lain, maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga tidak mungkin dapat
dilalui oleh debu, lembab, api dan asap.
6.4.23. Sambungan
Dikemudian hari bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan, maka
ruangan-ruangan tersebut harus dilengkapi dengan terminal, klem-klem
pemasangan, pendukung dan sebagainya, untuk peralatan yang akan
dipasang di kemudian hari, termasuk terminal. Kemungkinan penyambungan
dikemudian hari dapat berupa equipment panel baru switch, circuit breaker,
magnetic kontaktor dan lain-lain.
6.5.1. Lingkup pengetesan ini terbagi dalam beberapa tahap antara lain :
6.6.5. Perijinan
Pengetesan harus disaksikan oleh pemilik, Pengelola Proyek lapangan dan perancang
masing-masing 1 (satu) orang. Segala biaya yang diperlukan (transport, akomodasi, exit
permit dll) menjadi tanggung jawab Kontraktor. Sistem pengujian dan schedulenya harus
disampaikan secara tertulis selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah menerima SPK.