Anda di halaman 1dari 7

 Pendahuluan

LTSP (http://www.ltsp.org/) adalah suatu project yang mengeksplorasi


kemampuan Linux untuk aplikasi diskless XTerminal.
XTerminal merupakan salah satu model thin client yang dapat dibangun dengan
platform Linux. Teknologi yang mirip sistem mainframe ini semakin populer karena
dapat menghemat sumber daya hardware tanpa perlu mengurangi performance.
Platform Linux yang kian berkembang dan memasyarakat telah terbukti
memberikan banyak solusi alternative yang mendorong efisiensi, penghematan
biaya dan kemudahan kerja. Sifatnya yang open telah melahirkan berbagai
kombinasi baru dibidang teknologi informasi dan dapat dimanfaatkan oleh siapa saja
yang mau memanfaatkannya. Jadi anda dapat bayangkan dengan banyak terminal
komputer kita cukup menyediakan satu harddisk.Dengan demikian teknologi Thin
Client, kita dapat mengoptimalkan komputer yang lama tidak kita pakai untuk dapat
digunakan kembali dengan mode GUI.

Ini adalah mekanisme client-server. Client di-boot menggunakan disket /


bootrom yang sudah terpasang kernel Linux. Setelah kernel di-load dalam memory,
ia mulai bekerja untuk mencari server yang memiliki DHCP atau Boot Protocol
(BOOTP). Server yang menangkap permintaan client memeriksa terlebih dahulu
apakah client tersebut sudah terdaftar sebagai komputer yang boleh masuk. Kalau
ya, server me mberikan IP Address kepada client, dan selanjutnya menjalankan
XWindow dimana prosesnya terjadi di server namun hasilnya tampak di client.Dilihat
dari cara ker janya, sistem ini sangat cocok untuk mereka yang memiliki dua
komputer atau lebih. Dengan kata lain sangat banyak institusi yang bisa
memanfaatkan telnologi XTerminal seperti WarNet, perkantoran, penyewaan
komputer, atau bagi mereka yang hanya sekedar mencoba untuk menggunakan
Linux sebagai sistem operasi sehari-hari.

Seperti kita ketahui dalam suatu jaringan jumlah server lebih sedikit
ketimbang client. Sistem XTerminal sendiri bisa dipasang dengan satu server dan
beberapa client, sehingga penggunaannya memberikan berbagai keuntungan
seperti:
- Spesifikasi komputer untuk client sangat minimal.
- Upgrading hardware dan program menjadi lebih mudah karena hanya
terjadi di sebuah komputer server.
Akhirnya dari keseluruhan point diatas diperoleh penghematan biaya serta
waktu yang digunakan untuk instalasi dan perawatan sistem.

Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1


Instalasi

Setting Komputer Server

Sebelum memulai mensetting komputer server, terlebih dahulu persiapkan file


RPMS dari ltsp yang dibutuhkan untuk setup pada Linux SuSE 9.1 system server.
File ltsp terdiri dari 3 bagian, yaitu :

 Lts_core-1.03-1.i386.rpm
Paket core dari lts, termasuk file sistem root, didalamnya terdapat konfigurasi utility
dan dokumentasi untuk komoputer terminal. Dokumentasi akan terinstall dalam di-
rektori /usr/doc/lts-1.03. Versi dari dokumentasi ini berupa file html, sgml, postscri
ript dan text.
 Linux kernels
Pre-compiled kernel untuk booting tanpa harddisk/diskless dengan melalui lan card
di dalamnya.
 X servers
File yang akan dibutuhkan untuk mengkonfigurasi X server video card yang sesuai
dengan komputer yang dipakai.

File DHCP
DHCP atau dynamic host configuration program adalah program yang
mendistribusikan alamat ip pada setiap mesin yang terhubung ke dalam jaringan.
Pemberian alamat ip secara dinamis ini memudahkan jaringan dengan user yang
banyak.

Perencanaan Untuk Alamat IP


Beberapa komputer dalam jaringan anda membutuhkan alamat ip yang ber beda
antara komputer satu dengan lainnya. Kami memberikan salah satu alternatif untuk
alamat ip dalam jaringan dimana alamat tersebut adalah bebas digunakan yai tu
192.168.0.0 (Class-C networks). Tentu saja anda bebas untuk memilih alamat ip
yang di inginkan. Untuk komputer server, kami memberikan pilihan alamat ip
192.168.0.254, dan unutk komputer terminal dimulai dengan alamat ip 192.168.0.1
dan seterusnya keatas, ini dengan asumsi komputer terminal yang ter- hubung

Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1


adalah 253 dengan satu server. Jika anda membutuhkan komputer terminal lebih
dari tersebut diatas, anda dapat mensetup classs-c networks yang lain dalam
server. Misalnya 192.168.1.254 untuk server dan untuk komputer terminal mengg-
unakan alamat ip antara 192.168.1.1 dan 192.168.1.253. atau, anda dapat meng-
gunakan alamat dari class-b networks, dan dapat digunakan untuk 65533 kompu-
ter terminal yang semuanya berjalan dalam satu komputer server.
Kami memberikan nama dari komputer terminal yang sangat sederhana,
dimulai de ngan ‘ws001’ dan seterusnya.
 Upgrade xfs packet
Jika anda tidak menggunakan xfs, maka anda dapat mengabaikan dalam bagian ini.
Pada lts versi 1.01,default mode yang dijalankan tidak berjalan pada xfs. Instruksi
yang harus di ikuti hanyalah permintaan jika anda memilih mensetting konfigurasi
parameter dari ‘use_xfs’ dengan pilihan ‘Y’ dalam file /tftpboot/lts/ltsroot/ etc/lts.conf
Pada bagian xfs dengan suse linux versi 9.1 telah dapat menangani remote
workstation. Linux suse 9.1 tidak harus mengupdate xfs dalam menjalankan remote
system. Anda akan membutuhkan Xfree86-xfs-3.3.3.1-52.i386.rpm atau versi
diatasnya. Jika berjalan pada 8.0 keatas, anda tidak perlu kuatir tentang packet xfs,
ini akan ditangani oleh remote workstation, yang dibutuhkan atau perlu dirubah
hanyalah pada startup script dan pada XF86Config file dalam server.

Dalam file /etc/rc.d/init.d/xfs ada dua baris yang perlu di edit yaitu dalam direktori
/etc/rc.d/init.d/xfs pada baris 53 dan baris 73 Baris yang harus diubah pada bagian :
daemon xfs -droppriv -daemon -port -1
Menjadi
demon xfs -droppriv -daemon -port 7100
jadi hanya merubah ‘-1’ ke ‘7100’ (hilangkan juga tanda ‘-‘).
Direktori /etc/X11/XF86Config dalam baris 25, Baris yang perlu diubah : FontPath
“unix/:-1”
Menjadi
FontPath “tcp/localhost :7100”
Hanya merubah ‘unix’ ke ‘tcp’ dan ‘:-1’ ke ‘localhost:7100’.
 Edit Beberapa File Konfigurasi

Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1


Pada waktu menginstall file lts_core akan menghasilkan beberapa file konfigurasi,
tetapi file konfigurasi ini harus dimodifikasi untuk kebutuhan yang lebih spesifik.

/etc/inetd.conf
Default pada baris dalam inetd.conf untuk bootp dan tftp server adalah tidak aktif
(commented out). Hilangkan tanda ‘#’ pada baris ke 52 dan baris 63 pada inetd.conf.
# tftpdgram udp wait root /usr/sbin/tcpd in.tftpd
# bootps dgram wait root /usr/sbin/tcpd bootpd

/etc/X11/xdm/Xservers
Harus dipastikan Jika anda menginginkan X berjalan secara otomatis pada server.
Jika anda menginginkan pada saat sistem berjalan akan muncul mode grafik saat
login pada terminal, anda tidak perlu kuatir tentang modifikasi file Xservers. Jika
tidak menginginkan X berjalan secara otomatis saat booting pada terminal, ma ka
anda perlu memberikan tanda ‘#’ pada awal baris 40 dalam Xservers.
: 0 local /usr/X11R6/bin/X

/etc/X11/xdm/Xaccess
File kontrol ini digunakan remote terminal agar dapat berkomunikasi dengan
program xdm pada server. Untuk mengaktifkan remote access, edit file dan lihat
pada baris 40 maka akan dijumpai script seperti berikut :
#* #any host can get a login window

untuk mengaktifkannya hapus tanda ‘#’pada awal baris dan pastikan tanda asterik *
berada pada awal baris. Anda harus menghapus tanda # dan spasi.

/etc/X11/xdm/xdm-config
File kontrol ini diaktifkan agar remote terminal dapat mengakses xdm daemon pada
server. Pada baris 24 anda harus memberikan tanda # (comment out) untuk
mengaktifkannya.
DisplayManager.requestPort: 0
Menjadi

Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1


# DisplayManager.requestPort: 0

/etc/inittab
Server membutuhkan xdm yang harus bisa dijalankan. Hal ini dapat dijalankan dari
file /etc/inittab. Ada 3 jenis xdm yang terdapat dalam SuSE Linux sistem yaitu : gdm,
kdm dan xdm.
Untuk mengaktifkan xdm server perlu mengedit pada baris 18 dan baris 57 pada
/etc/inittab file.
X:5:respawn: /etc/X11/prefdm -nodaemon
Menjadi
X:5:respawn: /usr/bin/X11/xdm -nodaemon
Pada kondisi normal, xdm akan berjalan jika sistem berjalan pada level 5. Sistem
anda sekarang mungkin berjalan pada level 3. Untuk merubahnya pada baris 18.
Id:3:initdefault:
Menjadi
Id:5:initdefault:

/tftpboot/lts/ltsroot/etc/inittab
File konfigurasi ini digunakan untuk mengaktifkan shell pada komputer terminal ctrl-
alt-F1 dan ctrl-alt-F2.
Anda perlu menambahkan script :
1:35:respawn:/bin/sh

/tftpboot/lts/ltsroot/etc/lts.conf
Model dari hardware seperti mouse mungkin berbeda dengan type daripada server
dan lainnya. Untuk mematikan fungsi tersebut berikan tanda # pada awal baris.
Sebagai contoh :
[Default]
XSERVER = XF86_SVGA
SERVER = 192.168.0.254
X_MOUSE_PROTOCOL = “PS/2”
X_MOUSE_DEVICE = “/dev/psaux”

Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1


X_MOUSE_RESOLUTION = 400
X_MOUSE_BUTTONS =3
USE_XFS =Y
UI_MODE = GUI
[ws001]
XSERVER = XF86_SVGA
X_MOUSE_PROTOCOL = “Microsoft”
X_MOUSE_DEVICE = “/dev/ttyS1”
X_MOUSE_RESOLUTION = 50
X_MOUSE_BUTTONS =3
X_MOUSE_BAUD = 1200
[ws002]
XSERVER = XF86_Mach64
[ws003]
XSERVER = XF86_SVGA
X_COLOR_DEPTH = 24
USE_XFS =N
[ws004]
UI_MODE = CHAR
/etc/dhcpd.conf
Sebelum mengaktifkan dhcpd server anda perlu membuat file dhcpd.conf pada
direktori /etc dengan perintah mcedit /etc/dhcpd.conf, setelah membuat file tersebut
masukkan beberapa script kedalamnya dan sesuaikan antara alamat ip dengan
alamat dari masing-masing lan card komputer terminal.

Default-lease-time 21600;
Max-lease-time 21600;
Option subnet-mask 255.255.255.0;
Option broadcast-address 192.168.0.255;
Option routers 192.168.0.254;
Option domain-name-servers 192.168.0.254;
Option domain-name “localhost”;

Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1


Option netbios-name-servers 192.168.0.254;
Shared-network workstation {
Subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {
}
}
group {
use-host-decl-names on;
option log-servers 192.168.0.254;

host ws001 {
hardware ethernet 00:00:2D:C7:B6:D6;
fixed-address 192.168.0.1;
filename “/tftpboot/lts/vmlinuz.all”;
}

host ws002 {
hardware ethernet 00:2D:21:F4:B6:D6;
fixed-address 192.168.0.2;
filename “/tftpboot/lts/vmlinuz.all”;
}
}

kemudian jalankan dhcp, maka anda akan menemui perintah untuk membuat
file pada direktori /var/state/dhcp/dhcpd.leases dan create file tsb serta isikan tulisan
sembarang, karena direktori ini merupakan file temporary untuk dhcpd dan aktif kan
service dhcpd untuk mengaktifkan dhcpd secara otomatis saat boot. Sebelum anda
mencoba mereboot komputer terminal, anda harus memasukkan juga nama
komputer terminal, nama server dan juga alamat ip dari masing-masing komputer
terminal dan server dalam file direktori /etc/hosts.

Panduan Lengkap Membangun Server Menggunakan Linux SuSE 9.1

Anda mungkin juga menyukai