Anda di halaman 1dari 7

KONSEP SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

 Konfigurasi Sistem Pendukung Keputusan

Digunakan untuk proses kerja pribadi maupun kelompok Sistem Penunjang Keputusan.
Proses konfigurasinya SPK akan melakukan suatu perulangan yang bersifat konstan sampai
dengan adanya hasil keputusan yang diperoleh.

Terdapat tiga komponen utama dalam konfigurasi SPK:

1. Data Management
Melakukan pengambilan data yang diperlukan baik dari database yang berisi data internal
maupun database yang berisi data eksternal.
2. Model Management
Melakukan interaksi baik dengan user interface untuk mendapatkan perintah maupun data
management untuk mendapatkan data yang akan diolah
3. User Interface
Berinteraksi antara user dengan SPK, baik untuk memasukkan informasi ke system
maupun menampilkan informasi ke user.

 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem informasi spesifik yang ditujukan
untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang
bersifat semi terstruktur dan tidak terstruktur. Sistem ini memiliki fasilitas untuk menghasilkan
berbagai alternative yang secara interaktif dapat digunakan oleh pemakai. Sistem ini berbasis
komputer yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dalam
memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur dan tidak terstruktur. Kata berbasis
komputer merupakan kata kunci , karena hampir tidak mungkin membangun SPK tanpa
memanfaatkan komputer sebagai alat bantu, terutama untuk menyimpan data serta mengelola
model.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat digambarkan sebagai sistem yang


berkemampuan mendukung analisis adhoc data, pemodelan keputusan, berorientasi keputusan,
orientasi perencanaan masa depan yang digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) juga merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan
individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan dan menjadi
sistem informasi berbasis komputer manajemen pengambilan keputusan yang menangani
masalah-masalah semi struktur.

Dengan pengertian diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem
yang membantu mengambil keputusan untuk melengkapi informasi dari data yang telah diolah
secara relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih
cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan
keputusan dalam proses pembuatan keputusan.

 Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan


1. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan dirancang secara khusus untuk mendukung seseorang yang harus
mengambil keputusan-keputusan tertentu. Berikut ini beberapa karakteristik sistem pendukung
keputusan (Oetomo, 2002):

 Interaktif, SPK memiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai dapat
melakukan akses secara cepat ke data dan memperoleh informasi yang dibutuhkan.

 Fleksibel, SPK memiliki sebanyak mungkin variabel masukkan, kemampuan untuk


mengolah dan memberikan keluaran yang menyajikan alternatif-alternatif keputusan
kepada pemakai.

 Data kualitas, SPK memiliki kemampuan menerima data kualitas yang dikuantitaskan
yang sifatnya subyektif dari pemakainya, sebagai data masukkan untuk pengolahan data.
Misalnya: penilaian terhadap kecantikan yang bersifat kualitas, dapat dikuantitaskan
dengan pemberian bobot nilai seperti 75 atau 90.

 Prosedur Pakar, SPK mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan rumusan
formal atau juga beberapa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok dalam
menyelesaikan suatu bidang masalah dengan fenomena tertentu.
2. Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan
SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil
dari SPK adalah :
 SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi
bagi pemakainya.
 SPK membantu pengambil keputusan dalam hal penghematan waktu yang dibutuhkan
untuk memecahkan masalah, terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan
tidak terstruktur.
 SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
 Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang
dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulant bagi
pengambil keputuasan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan
berbagai alternative pemecahan.

Disamping berbagai keuntungan dan manfaat seperti dikemukakan diatas, SPK juga
memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya :

 Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat
dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan
persoalan sebenarnya.
 Kemampuan suatu sistem pendukung keputusan terbatas pada perbendaharaan
pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
 Proses-proses yang dapat dilakukan sistem pendukung keputusan biasanya juga
tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
 Sistem pendukung keputusan tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki
manusia, sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam
melaksanakan tugasnya.
 Komponen Sistem Penunjang Keputusan

Secara garis besar Decision Support System (DSS) atau Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar:

komponen SPK

 Database

 Model Base

 Software System

Sistem database

Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan atau lembaga,
baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file). Untuk keperluan
DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui
simulasi.

Model Base

Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif
(model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan,
termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,
batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
Software system

Kedua komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan dalam komponen ketiga yaitu software
system, setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer.
Contohnya adalah penggunaan teknik RDBMS (Relational Database Management System),
OODBMS (Object Oriented Database Management System) untuk memodelkan struktur data.
Sedangkan MBMS (Model Base Management System) dipergunakan untuk mere-presentasikan
masalah yang ingin dicari pemecahannya. Entiti lain yang terdapat pada produk DSS baru adalah
DGMS (Dialog Generation and Management System), yang merupakan suatu sistem untuk
memungkinkan terjadinya “dialog” interaktif antara komputer dan manusia sebagai pengambil
keputusan.

 Klasifikasi Sistem Pendukung Keputusan

Hoi Apple dan Whinstone mengklasifikasikan Sistem Pendukung Keputusan sebagai berikut:

 DSS Berorientasi Text : adalah DSS berbasis teks. DSS ini memungkinkan dokumen
untuk dibuat secara elektronik, direvisi dan dilihat ketika diperlukan.

 DSS Berorientasi Database : Database memainkan peran utama di sini; itu berisi data
terorganisir dan sangat terstruktur.

 DSS Berorientasi Spreadsheet : Ini berisi informasi dalam spread sheet yang
memungkinkan untuk membuat, melihat, serta memodifikasi pengetahuan prosedural dan
juga menginstruksikan sistem untuk menjalankan instruksi mandiri. tools DSS
berorientasi Spreadsheet yang paling populer adalah Excel dan Lotus 123.

 DSS Berorientasi Solver: Hal ini didasarkan pada solver atau penyelesaian masalah ,
yang merupakan algoritma atau prosedur tertulis untuk melakukan perhitungan tertentu
dan jenis program tertentu.

 DSS Beorientasi Aturan : DSS Ini mengikuti prosedur tertentu yang diadopsi sebagai
aturan.

 DSS gabungan : adalah sistem pendukung keputusan yang dibangun dengan


menggunakan dua atau lebih dari lima struktur yang ada di atas.
Klasifikasi Sistem Pendukung Keputusan

1. Berdasarkan orientasi aksi yang digunakan untuk menghasilkan system output, yaitu:
 Data-oriented: membentuk analisis data dan/ atau pengambilan data
 Model-oriented: menyediakan kemampuan simulasi, optimasi dan perhitungan yang
menyarankan jawaban
2. Berdasarkan sifat dari situasi pengambilan keputusan yang dapat didukung oleh SPK, yaitu:
 Institusional: SPK yang berkaitan dengan keputusan yang sifatnya berulang
 Ad Hoc (Khusus): SPK yang berkaitan dengan permasalahan spesifik yang umumnya
tidak berulanng dan tidak dapat diantisipasi
3. Berdasarkan derajat proseduralitas proses pengambilan data dan bahasa pemodelan yang
disediakan oleh SPK
 Prosedural
 Non Prosedural
4. Berdasarkan dukungan/ support yang diberikan oleh SPK
 Personal support: berfokus pada pemakai individual yang membentuk aktifitas tersendiri
 Team support: berfokus pada sekelompok orang yang bekerja dalam tugas yang berbeda
tapi masih dalam satu berkaitan
 Organizetional support: berfokus pada tugas organisasi atau aktifitas yang melibatkan
sederetan (sekuens) operasi, pada area fungsional yang berbeda, pada lokasi yang
berbeda dan pada sumber daya masing-masing
5. Berdasarkan cara pengambilan keputusan dalam organisasi Pengambilan keputusan
 Individual
 Pengambilan keputusan kelompok
6. Berdasarkan teknik pembangunan SPK
 Custom-made: yaitu SPK yang dibuat berdasarkan permintaan organisasi maupun
individual. Umumnya persoalan yang akan dipecahkan merupakan persoalan yang tidak
rutin dan tidak terstruktur
 Ready-made: SPK yang dibangun tanpa adanya permintaan khusus, dan sudah tersedia
dipasaran. SPK jenis ini bisa langsung digunakan atau hanya membutuhkan sedikit
modifikasi, karena persoalan yang dipecahkan bersifat umum untuk beberapa perusahaan.
Referensi

https://www.scribd.com/document/345846144/Tugas-SPK-Kelompok

https://wahyudisetiawan.wordpress.com/2009/08/03/data-tidak-terstruktur-semiterstruktur-dan-
terstruktur/

https://kanixon.wordpress.com/2016/08/02/klasifikasi-sistem-pendukung-keputusan/

Anda mungkin juga menyukai