Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

PERAWATAN ALAT INDUSTRI KIMIA

NAMA : MUTIA SARI SHOLIKHA


NIM : 011500417
PROGRAM STUDI : D-IV TEKNOKIMIA NUKLIR
JURUSAN : TEKNOKIMIA NUKLIR
JUDUL PRAKTIKUM : PERAWATAN DAN PERBAIKAN STIRRER
HOT PLATE

TANGGAL PRAKTIKUM : 25 APRIL 2017


PEMBIMBING : SUYATNO, ST.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM

PERAWATAN ALAT INDUSTRI KIMIA HOT PLATE STIRRER

I. TUJUAN
1. Mengetahui stirrer hot plate, prinsip kerja, dan komponen-komponennya
2. Melakukan perawatan dan perbaikan stirrer hot plate

II. DASAR TEORI


Hot plate stirrer berfungsi untuk mengaduk, memanaskan, atau menghomogenkan
suatu larutan kimia, atau zat-zat cai lainnya secara mekanik dan magnetik. Alat ini
menggunakan elektrik motor sebagai pengaduk dan filamen pemanas (heater) sebagai
pemanas. Komponen dalam stirrer:
 Power supply
 Rangkaian sensor suhu
 Rangkaian motor
 Mikrokontroler
 Pemanas
Keterangan :
A : Switch
B : LED Heating
C : Display
D : Rotary knob motor
E : Rotary knob heater
F : Threaded support bore
G : Mains socket
H : Contact thermometer jack

Prinsip kerja:
Supply akan memberikan tegangan sebesar +12v dan +5v terhadap ground. Saat power
on ditekan maka display akan inisialisasi lalu mengatur suhu dan kecepatan yang
telah di setting serta mengatur waktu. Ketika tombol start ditekan maka pesawat ini
akan mulai bekerja. Motor dan pemanas akan bekerja sampai batas yang telah diatur
dan batas waktu yang ditentukan. Saat waktu habis buzzer akan berbunyi dan motor
akan berhenti menandakan proses pencampuran selesai.
Dalam memahami komponen-komponen dari hot plate stirrer diperlukan beberapa
pemahaman dasar yang perlu diketahui yang meliputi prinsip dasar heater, sensor
temperature (thermocouple), motor DC, fuse, dan
a. Thermocouple
Thermocouple adalah sensor suhu yang digunakan untuk mengubah perbedaan
panas pada benda yang diukur temperaturnya menjadi perubahan potensial atau
tegangan listrik. Thermocouple didasarkan pada efek seebeck. Suatu fenomena
dimana tegangan yang proporsional dengan suhu dapat dihasilkan dari rangkaian
yang terdiri dari dua kawat logam yang berbeda. Thermocouple paling cocok
digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang luas, hingga 1800 K.

Gb 1. Thermocouple
b. Heater (pemanas)
Heater adalah alat yang digunakan untuk memancarkan panas atau mencapai
temperature yang lebih tinggi. Di dalam istilah elektronika, heater adalah kumpulan
dari kawat serabut yang terdapatt dalam ruang hampa udara yang berfungsi untuk
memanaskan katode di dalam suatu emisi electron.
Heater dapat digunakan sebagai pemanas langsung yang dapat mengakibatkan
reaksi-reaksi tertentu. Misalnya, di bidang industry kimia atau untuk menghasilkan
panas dalam reaksi kimia untuk proses seperti memecah.
Gb 2. Tubular Heater

c. Motor DC
Motor DC merupakan perangkat elektromagnetis yang berfungsi mengubah energy
listrik menjadi energy mekanik. Motor DC memerlukan tegangan yang searah pada
kumparan medan untuk diubah menjadi energy mekanik. Kumparan medan pada
motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut
rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam
pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah
pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Prinsip
kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang
mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus
yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet.
Bentuk motor yang paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa
berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.
Catu tegangan dc dari baterai menuju lilitan melalui sikat yang menyentuh
komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujunng lilitan.
d. Fuse
Sekring atau fuse adalah alat yang dapat memutuskan arus listrik pada saat terjadi
hubung singkat atau arus berlebih pada rangkaian listrik atau beban lainnya, seperti
kendaraan, rangkaia elektronik, dll. Ada banyak jenis fuse namun yang sering
dipakai di kalangan masyarakat adalah jenis fuse yang terbuat dari kaca atau glass.
Di dalamnya terdapat selembar kawat khusus, besarnya penampang kawat
menentukan besarnya kapasitas fuse dalam mengalirkan arus listrik.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Hot plate stirrer
2. Tang
3. Kuas
4. Sikat kawat
5. Amplas
6. Contact cleaner
7. Obeng Min dan Plus

IV. LANGKAH KERJA


1. Hot plate stirrer disiapkan dan dilakukan pengecekan dengan menyalakan
pemanas dan stirrernya.
2. Kerusakan yang ada dicatat.
3. Dilakukan pembongkaran hot plate stirrer, setiap tahapannya difoto dan dicatat.
4. Bagian-bagian yang kotor dan berkarat dibersihkan, untuk bagian yang berkarat
disemprotkan contact cleaner kemudian diamplas serta dibilas dengan air.
5. Diamati bagian-bagian yang rusak, difoto, dan dicatat sebagai dokumentasi
6. Bagian-bagian yang rusak diganti atau diperbaiki.
7. Dilakukan pemasangan komponen-komponen hot plate stirrer sesuai dengan
kondisi awal.

V. DATA PENGAMATAN
Alat : Hot plate Stirrer
No Kondisi Awal Perawatan Kondisi Akhir
1 Pemanas baik - Pemanas rusak
2 Motor pengaduk rusak - Motor pengaduk
rusak
3 Kotor Disikat dengan sikat Bersih
kawat, dibilas dengan air
4 Berkarat Disemprot contact Tidak berkarat
cleaner, diamplas, dibilas

VI. PEMBAHASAN
Dalam perbaikan dan perawatan alat industry hot plate stirrer terlebih dulu
dilakukan pengecekan dengan menyalakn hot plate dan stirrer. Pada saat pengecekan
ini pemanas berfungsi dengan baik namun motor pengaduk tidak mau bekerja saat
dinyalakan. Oleh karena itu dilakukan pembongkaran pada hot plate stirrer ini untuk
memperbaiki stirrer yang rusak.
Pada saat pembongkaran setiap tahapannya didokumentasikan sehingga pada saat
pemasangan tidak ada komponen yang terlewat atau salah dalam meletakkan.
Pembongkaran yang dilakukan yang berkaitan dengan kelistrikan hanya dilakukan
pada beberapa bagian karena kebanyakan dari komponen ini sulit untuk dibongkar.
Termasuk bagian pada motor dan pemanas yang tidak berhasil dibongkar sehingga
motor pengaduk tidak bisa diperbaiki. Karena keterbatasan pada akhirnya hanya
dilakukan pembersihan pada bagian-bagian yang kotor dan berkarat dengan disikat,
disemprot contact cleaner, dan dibilas dengan air. Pembilasan dengan air hanya
dilakukan pada bagian-bagian logam yang tidak terdapat rangkaian listrik di atasnya.
Untuk logam dengan rangkaian listrik di atasnya hanya dilakukan pembersihan karat
dengan contact cleaner dan pengamplasan.
Pemasangan kembali dilakukan sesuai dengan kondisi awal hot plate stirrer
sebelum dilakukan pembongkaran dengan memperhatikan tahapan pembongkaran
yang sudah didokumentasikan. Namun setelah dilakukan pemasangan dan pengecekan
ulang pemanas juga mengalami kerusakan. Kerusakan yang terjadi pada pemanas ini
kemungkinan disebabkan karena kabel yang putus, thermocouple yang mengalami
short circuit sehingga perlu dilakukan penggantian. Sedangkan kerusakan pada motor
yang belum dapat diperbaiki kemungkinan disebabkan karena rotor terkunci, kerusakan
pada rangkaian, atau kerusakan pada sensor motor sehingga motor tidak bisa berputar.
Kerusakan ini dapat diperbaiki dengan cara memperbaiki rotor, mengganti sensor
motor atau mengganti motor.

VII. KESIMPULAN
1. Hot plate stirrer berfungsi untuk mengaduk, memanaskan, atau menghomogenkan
suatu larutan kimia, atau zat-zat cair lainnya secara mekanik dan magnetik. Alat ini
secara umum terdiri power supply, rangkaian sensor suhu, rangkaian motor,
mikrokontroler, pemanas
2. Prinsip dari hot plate stirrer yaitu supply akan memberikan tegangan. Saat power
on ditekan maka display akan inisialisasi lalu mengatur suhu dan kecepatan yang
telah di setting serta mengatur waktu.
3. Perawatan dan perbaikan yang bisa dilakukan berupa pembersihan dan perawatan
sedangkan untuk perbaikan komponen yang rusak belum dapat dilakukan.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Petunjuk Perawatan Stirring Hot Plate SP131329-33. Yogyakarta; Laboratorium
Fisika Material dan Instrumentasi Universitas Gadjah Mada.
Rahman, Muhamad Aulia. 2011.Rancang Bangun Hotplate Stirrer Magnetik
Terkendali Temperatur dan Kecepatan Pengaduk. Depok; Universitas Indonesia.
Sasha, Safrida. Fungsi Sekring atau Fuse
http://ilmuelektromedik.blogspot.co.id/2013/01/stirer-hot-plate.html

Yogyakarta, 1 Mei 2017


Pembimbing, Praktikan,

Suyatno, ST. Mutia Sari Sholikha


IX. LAMPIRAN

Proses pembersihan

Gambar sebelum dan setelah pengamplasan

Pembersihan dengan contact cleaner


Bagian dalam stirrer hot plate

Pembongkaran bagian dalam

Kondisi awal Pembongkaran


Proses pemasangan kembali

Anda mungkin juga menyukai