MAKALAH TENTANG
Di Susun Oleh :
Kelompok 2
Bayu Rahadi Mukti (171011401932)
Catur Prabowo (171011401943)
Dede Handi (171011401951)
1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN 1
1. 4. Refrensi …………………………………………………………………….3
BAB II
PEMBAHASAN 2
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Penyebutan hukum islam sering dipakai sebagai terjemahan dari syari’at islam atau fiqh
islam.Apabila syari’at islam diterjemahkan sebagai hukum islam,maka berarti syari’at islam
yang dipahami dalam makna yang sempit.Pada dimensi lain penyebutan hukum islam selalu
dihubungkan dengan legalitas formal suatu Negara,baik yang sudah terdapat dalam kitab-kitab
fiqh maupun yang belum.Menurut T.M,Hasbi Ashshiddiqy mendefinisikan hukum islam adalah
koleksi daya upaya para ahli hukum untuk menerapkan syariat atas kebutuhan masyarakat.Dalam
khazanah ilmu hukum islam di Indonesia,istilah hukum islam dipahami sebagai penggabungan
dua kata,hukum dan islam.Hukum adalah seperangkat peraturan tentang tindak tanduk atau
tingkah laku yang diakui oleh suatu Negara atau masyarakat yang berlaku dan mengikat untuk
seluruh anggotanya.Kemudian kata hukum disandarkan kepada kata islam.Jadi,dapat dipahami
bahwa hukum islam adalah peraturan yang dirumuskan berdasarkan wahyu Allah dan sunnah
Rasul tentang tingkah laku mukallaf (orang yang sudah dapat dibebani kewajiban) yang diakui
dan diyakini berlaku mengikat bagi semua pemeluk agama islam.
1. 2. Rumusan Masalah
- Bagaimana pengertian tentang Sumber Hukum Islam?
1. 3. Tujuan Masalah
- Untuk mengetahui tentang pengertian Sumber Hukum Islam
1. 4. Refrensi
Refrensi yang kami dapat melalui situs yang ada di Internet.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber hukum Islam merupakan suatu rujukan atau dasar yang utama dalam
pengambilan hukum Islam. Sumber hukum Islam, artinya sesuatu yang menjadi pokok dari
ajaran islam. Sumber hukum Islam bersifat dinamis, benar, dan mutlak, serta tidak pernah
mengalami kemandegan, kefanaan, atau kehancuran.
Adapun yang menjadi hukum Islam, yaitu Al Quran, hadis, dan ijtihad.
Dalam hukum Islam, Al-Quran merupakan sumber hukum yang pertama dan
utama, tidak boleh ada satu aturan pun yang bertentangan dengan Al-Quran,
sebagaimana firman Allah dalam Surah An-Nisa [4] ayat 105 berikut.
4
Kedudukan Al-Quran
Al Quran merupakan sumber hukum yang pertama dalam Islam
sehingga semua penyelesaian persoalan harus merujuk dan berpedoman
kepadanya. Berbagai persoalan yang tumbuh dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat harus diselesaikan dengan berpedoman pada Al
Quran.
Kedudukan Hadist
Sebagai sumber hukum Islam, kedudukan hadis setingkat di bawah
Al Quran. Allah berfirman dalam Surah Al Hasyr [59] ayat 7 sebagai
berikut.
5
Selain itu, hadis yang diriwayatkan Imam Malik dan Hakim
menyebutkan bahwa Tasulullah meninggalkan dua hal yang jika
berpegang teguh kepada keduanya manusia tidaka akan tersesat. Dua hal
tersebut, yaitu Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW atau Hadis.
6
: “Berpuasalah karena melihat bulan dan berbukalah karena
melihat bulan”.
3. Menerapkan hukum atau aturan yang tidak disebutkan secara
zahir dalam Al Quran.
Macam Macam Hadist
Diriwayatkan dari segi banyak sedikitnya orang yang
meriwayatkan (perawi), hadis dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Hadis Mutawatir
Hadis Mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh banyak
sahabat. Kemudian, diteruskan oleh generasi berikutnya yang tidak
memungkinkan mereka sepakat untuk berdusta. Hal ini disebabkan
banyaknya orang yang meriwayatkannya.
2. Hadis Mayhur
Hadis Mayhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang
sahabat atau lebih yang tidak mencapai derajat mutawatir. Namun,
setelah itu tersebar dan diriwayatkan oleh sekian banyak tabi’in
yang mencapai derajat mutawatir sehingga tidak memungkinkan
jumlah tersebut akan sepakat berbohong.
3. Hadis Ahad
Hadis Ahad adalah hadis yang diriwayatkan oleh satu atau dua
orang
c. Pengertian Ijtihad
Kata ijtihad berasal dari kata ijtahada-yajtahidu-ijtihadan yang berarti
mengerahkan segala kemampuan untuk menanggung beban. Menurunkan bahasa,
ijtihadd aritinya bersunggu-sunggu dalam mencurahkan pikiran.
7
Secara terminologis, berijtihad berarti mencurahkan segenap kemampuan
untuk mencari syariat melalui metode tertentu.
Kedudukan Ijtihad
Ijtihan merupakan sumber hukum Islam ketiga setelah Al Quran
dan Hadis. Ijtihad dilakukan jika suatu permasalahan sudah dicari dalam
Al Quran maupun hadis, tetapi tidak ditemukan hukumnya.
Syariat Ijtihad
1. Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam;
2. Memiliki pemahamaan mendalam tentang bahasa Arab, ilmu
tafsir, usul fiqh, dan tarikh (sejarah)
3. Harus mengenal cara meng-istimbat-kan (perumusan) hukum dan
melakukan qiyas
4. Memiliki akhlaqul qarimah.