Anda di halaman 1dari 1

Amandemen 2002 pasal 6A ayat (1).

Dengan demikian dalam sistem kekuasaan kelembagaan


Negara Presiden tidak lagi merupakan mandataris MPR bahkan sejajar dengan DPR dan MPR. Hanya
jikalau Presiden melanggar Undang-Undang maupun Undang-Undang Dasar, maka MPR dapat
melakukan impeachment.

Meskipun Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat, ia bukan
“Diktator”, artinya kekuasaan tidak tak-terbatas. Di atas telah ditegaskan bahwa ia bukan mandatari
Permusyawaratan rakyat, namun demikian ia tidak dapat membubarkan DPR atau MPR kecuali itu ia
harus memperhatikan sungguh-sungguh suara Dewan Perwakilan Rakyat.

6. Negara Indonesia adalah Negara Hukum

Menurut penjelasan UUD 1945, Negara Inndonesia adalah Negara Hukum, Negara Hukum yang
berdasarkan Pancasila dan bukan berdasarkan atas kekuasaan. Sifat Negara hukum hanya bias
ditunjukkan jikalau alat-alat pelengkapnya bertindak menurut dan terikat kepada aturan-aturan yang
ditentukan lenih dahulu oleh alat-alat perlengkapan yang dikuasai untuk mengadakan aturan-aturan itu.

Ciri-ciri suatu Negara Hukum adalah “

a. Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi yang mengandung persamaan dalam bidang
politik, hokum, social, ekonomi dan kebudayaan.
b. Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain dan tidak memihak.
c. Jaminan kepastian hukum, yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat dipahami dapat
dilaksanakan dan aman dalam melaksanakannya.

Pancasila sebagai dasar Negara yang mencerminkan jiwa bangsa Indonesia harus menjiwai semua
peraturan hukum dan pelaksaannya, ketentuan ini menunjukkan bahwa di Negara Indonesia
dijamin adanya perlindungan hak-hak asasi manusia berdasarkan ketentuan hukum, bukan
kemauan seseorang yang menjadi dasar kekuasaan. Menjadi suatu kewajiban bagi setiap
penyelenggara Negara untuk menegakkan keadilan dan kebenaran berdasarkan pancasila yag
selanjutnya melakukan pedoman peraturan-peraturan pelaksaan. Disamping itu sifat hukum yang
berdasarkan Pancasila, hukum mempunyai fungsi pengayoman agar cita-cita luhur bangsa
Indonesia tercapai dan terpelihara.

Namun demikian untuk menegakkan hukum demi keadilan dan kebenaran perlu adanya
Badan-basn kehakiman yang kokoh kuat yang tidak mudah dipengaruhi oleh Lembaga-lembaga
lainnya. Pemimpin Eksekutif (Presiden) wajib bekerja sama dengan badan-badan kehakiman
untuk menjamin penyelenggaran pemerintah yang bersih dan sehat.

Dalam era reformasi dewasa ini bangsa Indonesia benar-benar akan mengembalikan
peranan hukum, aparat penegak hukum yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 hasil
amandemen 2002 yang mengemban amanat demokrasi dan perlindungan hak-hak asasi manusia.

Adapun pembangunan hukum Indonesia sesuai dengan tujuan Negara Hukum, diarahkan
pada terwujudnya system hukum yang mengabdi pada kepentingan nasional terutama rakyat,
melalui penyusunan materi hukum yang bersumberkan pada Pancasila sebagai sumber filosofinya
dan UUD 1945 sebagai dasar konstitusionalnya, serta aspirasi rakyat sebagai sumber materialnya.

Anda mungkin juga menyukai