Anda di halaman 1dari 10

Tugas Seni Budaya

Nama: M Farhan Arandhi


Kelas : XI MIA 3

Naskah ini terinspirasi dari:

http://www.contohnaskahdrama.com/2013/11/contoh-naskah-drama-s
ekolah.html
Kutu Buku Tidak Selalu Buruk

Disebuah sekolah terdapat sekumpulan geng, sekolah ini terletak di


daerah yang tidak jauh dari pedesaaan.Mereka selalu mementingkan
gaya dari pada pelajaran.Ketika sudah menjadi anggota geng ini,
peraturannya tidak boleh berteman dengan yang bukan anggota geng
tersebut.Pada waktu dipagi hari, Ujah anggota dari geng mereka datang
dengan memasang mimik muka yang mencerminkan bahwa dia sedang
kesal.

Dialog Drama
Ujah: “Haduh, kok tugas banyak banget sih! mana susah lagi! Eh Rizka, lu
udah gak ngerjakan tugas bahasa?”(sambil menjatuhkan tas yang
dibawanya)

Rizka: “Hah, emang ada tugas apa jah?”(Binggung)

Ujah: “Masa lo gatau? Itutuh yang tugas bahasa kemaren, lo gaingat ya


Riz?”

Lalu Dhimas dan Raysha menghampiri Ujah yang sedang


membentak-bentak Rizka

Dhimas: “Hey ada apa sih ribut ribut baru juga pagi, santai aja dong”

Raysha: “Iya baru pagi udah marah marah, Jangan bikin ribut napa?”

Ujah: “ Ini ada tugas bahasa, masalahnya gue gapaham sama sekali,
Apalagi harus dikumpul hari ini juga.”

Raysha: “ Udah santai aja, masa tugas kaya gini aja lu gabisa nyelesain
sendiri?.”

Dhimas: “Ih pagi pagi udah mikirin tugas, mending kita kekantin aja yuk
makan.”
Saat menuju ke kantin Ujah,Dhimas,Raysha bertemu dengan Nurul
yang baru datang kesekolah.Nurul adalah anak yang selalu diejek karena
Nurul anak yang payah dan tidak bergaya, padahal Nurul lebih
mementingkan pelajaran dari pada gaya atau fashion.

Ujah: “Waduh, liat tuh siapa yang datang nih? Hehehehe”

Dimas dan Raysha: “Hahahaha” (mereka juga ikut mentertawakan Nurul)

Raysha: “Yaudah kita lanjut aja yuk ke kantin!”

Sementara Rizka sedang kesusahan saat mengerjakan tugas bahasa


tersebut, Rizka menyempatkan bertanya kepada Nurul.

Rizka: “ Pagi Nurul, kamu sudah belum mengerjakan tugas bahasa yang
kemaren?”(tanya Rizka)

Nurul: “Sudah kok, Rizka”

Rizka: “Boleh nanya gak Nurul?”

Nurul: “Boleh kok, nanya apa?”

Belum sempat bertanya, Ujah,Dhimas,Raysha datang.Mereka tidak


suka Rizka berteman dengan Nurul yang tidak mempunyai gaya.

Dhimas: “Oh,Rizka!”
Raysha: “Kamu berani ya berteman sama Nurul!”

Ujah: “ Ingat dia anak cupu loh, Rizka!”

Rizka: “Aku cuman mau bertanya tugas ke Nurul, kok kalian marah sih?”

Raysha: “Tugas yang mana? Yang ini yah?”

Rizka: “Emang kamu bisa Ray?”

Raysha: “Kalo tugas kaya gini ah kecil, aku juga bisa kok.”

Rizka: “Kamu bisa Ray?, coba dong kerjakan halaman 5 ini.”

Raysha: “ Uh gitu ya, Ehm gimana ya? Gimana sih Riz hehehe.”

Ujah: “ Yah gue kira lu bisa beneran Ray.”

Dhimas: “ Bodo amat lah!”

Lalu Dhimas pindah duduk kebelakang, karena Dhimas tidak mau


duduk sama penghianat.(Menyindir Rizka)

Waktupun berlalu, istirahat pun tiba.


Dhimas: “Ray,engga ada salahnya juga ya kita berteman sama
Nurul,biarpun engga keren tapi dia itu pintar.”

Raysha: “ Engga mau, males aku berteman sama anak yang cupu.Pintar
mana dia atau gue?”

Ujah: “ Eh lu ngeremehin banget,lama lama lu nyebelin ya. Mending gue


temenan sama Nurul aja, ketimbang sama elo.”

Raysha: “Yaudah pergi aja, gue ga butuh teman kaya elo, gak penting!”

Dhimas: “Ray, ada benarnya juga apa kata Ujah, kalo lu masih aja kaya
gini.Terpaksa gue juga ngikut mereka Ray.”

Raysha: “Oke, menjauh lo semua.Gue ga butuh kalian semua.”

Saat hasil UAS mereka keluar.Teman teman Raysha tampak senang


dan bahagia, karena nilai UAS mereka memuaskan dan bagus.Tetapi
Raysha, mukanya terlihat murung dan tampak sedih.Karena nilanya
pas-pas an.

Ujah: “ Yes nilai gue 9 nih”

Dhimas: “Iya nih gue juga hahaha.Makasih Nurul, berkat kamu nilai gua
bagus”

Rizka: “Wah,iya Nurul hebat.Nilai kamu paling tinggi dikelas.”


Nurul: “Aku juga ikut senang, karena nilai kalian juga bagus-bagus
semua.Oh iya, nilai Raysha berapa yah kira-kira.

Rizka: “ Iya yah, kita samperin yuk.

Ujah dan Dhimas: “ Iya ayo”

Akhirnya mereka menghampiri Raysha yang sedang murung


sendirian dijung kelas.

Rizka: “Eh Raysha, berapa nilai elo.Pasti bagus kan?”

Raysha: “Apa? Ngapain kalian semua kesini. Penting gak sih nanya
masalah itu.”

Nurul: “Kan kami cuman mau tau nilai kamu berapa.”

Dhimas: “ Iya niat kami disini baik Ray.Kok kamu ngomongnya gitu sih?”

Ujah: “Sudahlah, percuma kita kesini. Raysha sudah gak butuh kita
lagi.Yaudah kita kekantin aja yuk?”(kecewa)

Dhimas:” Ayo, aku sudah lapar nih.”


Lalu mereka semuanya kekantin meninggalkan Raysha, karena
meresa kecewa atas perkataan Raysha tadi.Tapi baru mau keluar kelas
Raysha berteriak memanggil mereka.

Raysha: “Tunggu!”

Nurul,Dhimas,Ujah,Rizka: “Kenapa Ray?”

Raysha: “Ehm, maaf ya?”

Rizka: “Maaf kenapa Ray?”(binggung)

Raysha: “Pokoknya aku minta maaf.”(menyesal)

Dhimas: “Iya Ray.Kita maafin kok kalo kamu sudah minta maaf.”

Ujah: “Gapapa kali Ray.Tapi asal kamu tau, seburuk-buruknya Nurul yang
kukira.Buktinya dia mau membantu kami belajar.”

Raysha: “Iya aku tau.Mungkin aku sirik aja sama Nurul. Yah, aku sadar
deh.Tanpa kalian, aku bukan apa-apa.Aku minta maaf yah
teman-teman.Kita masih berteman kan?. Nurul, aku minta maaf yah.”

Nurul: “Gapapa Ray,lagi pula aku engga mau kok musuhan sama kamu.”

Raysha: “Wah kalian masih mau berteman denganku? Padahal aku


sudah membuat kalian marah dan kecewa atas sikapku yang egois.”
Ujah,Rizka: “Iya Raysha,kita juga minta maaf yah.Karena aku sudah
diamin kamu,Ray.”

Raysha: “Makasih semuanya, kalian semua adalah teman paling baik


yang aku kenal.”

Nurul:”Yaaaa,sekarang kita jadi temanan deh,hehehe.”

Ujah: “Sudah-sudah, jadi gak kita kekantin nih?”Lapar tau,hehehe”

Dhimas,Rizka,Nurul,Raysha: “Hehehehe.......”

Akhirnya mereka tidak lagi memusuhi Nurul.Mereka semua sadar,


pelajaran lebih penting dari gaya-gaya an.Dan yang lebih penting,
manusia tidak dapat hidup sendirian.Karena manusia makhluk sosial,
sama sama saling membantu antar manusia.Sekarang mereka menjadi
teman dan melupakan masalah yang dulu telah terjadi.

Anda mungkin juga menyukai