Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 2
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................. 4
D. Manfaat ................................................................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................. 5
A. Rumah Sakit ......................................................................................................................... 5
B. Rekam Medis ....................................................................................................................... 5
C. Tenaga Kesehatan ................................................................................................................ 6
D. Beban Kerja ......................................................................................................................... 7
E. Perencanaan SDM dan Metode Workload Indicator Staffing Need (WISN) ...................... 9
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ...................................................................................... 11
A. Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................................................ 11
B. Penjelasan Kerangka Konseptual ....................................................................................... 11
BAB IV METODE PENELITIAN .............................................................................................. 13
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................................................... 13
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................................ 13
C. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................................................... 13
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................................................... 13
E. Instrumen Penelitian .......................................................................................................... 14
F. Metode Pengumpulan Data ................................................................................................ 14
G. Metode Penyajian dan Analisis Data ................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 16

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan bagian dari kehidupan perwujudan dari peningkatan


derajat kesehatan. Salah satu dari kegiatan yang diadakan dalam proses pelayanan
kesehatan sebagaimana yang dinyatakan dalam proses pelayanan kesehatan yang
dinyatakan dalam Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 1 ayat 1
mengatakan bahwa:“Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif”. Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai
upaya kesehatan dijalankan dengan pedoman kepada kebijaksanaan operasional yang
salahsatunya adalah pengembangan tenaga kesehatan. Pengembangan tenaga kesehatan
bertujuan meningkatkan penyediaan jumlah, mutu tenaga kesehatan yang mampu
mengemban tugas untuk mewujudkan perubahan, pertumbuhan dan pembaharuan dalam
rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dengan ditetapkannya Undang – Undang Kesehatan Nomor 36 dan Undang –
Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit maka rekam medis menjadi salah
satu kewajiban pencatatan sebagai Informasi pasien yang harus diselenggarakan oleh
rumah sakit dengan baik dan benar dan telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.Peran
tenaga profesi juga tidak kalah pentingnya bagi menggerakan kegiatan organisasi dalam
meningkatkan produktifitas dan menjamin mutu jasa sehingga dapat meningkatkan daya
saing, dan melindungi konsumen dan masyarakat baik keselamatannya maupun
kesehatannya.Pengadaan (producement) adalah fungsi operasional pertama MSDM
(Manajement Sumber Daya Manuasia). Pengadaan karyawan merupakan masalah
penting, sulit, dan kompleks karena untik mendapatkan dan menempatkan orang-orang
yang kompeten, serasi, serta efektif tidaklah semudah membeli dan menempatkan mesin.
Kualitas dan kuantitas karyawan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, supaya
efektif dan efisien dalam menunjang tercapainya tujuan.
Rumah Sakit Pena Husada adalah rumah sakit tipe C dengan kapasitas tempat tidur
87 buah. Sebagai rumah sakit umum atau rumah sakit wilayah, Rumah Sakit Pena

2
Husada menyelenggarakan sebuah Balkesmas yang mencangkup pelayanan usaha pokok
dan pembinaan wilayah, serta bertanggung jawab perbaikan tingkat kesehatan masyarakat
di kelurahan dan kecamatan, sehingga semakin bertambahnya jumlah pasien yang
berobat. Dengan situasi yang dinamik ini mengharuskan kepala Rekam Medis
merencanakaan penambahan tenaga kerja berdasarkan beban kerja.Fasilitas pelayanan
rawat jalan dan inap mulai dari pendaftaran, pendistribusian, pengolahan dan
penyimpanan serta pelayanan asuransi dilakukan oleh staff Rekam Medis. Jumlah
kunjungan rawat jalan umum rata-rata perhari 170 sampai dengan 200 orang.Keadaan
tenaga di bagian Rekam Medis saat ini sebanyak 10 orang, yang terdiri dari 1 orang
Kepala Bagian, 3 staff pengolahan dan pengkodean, 2 staff penyimpanan dan
peminjaman dan 2 staff administrasi UGD dan 2 staff administrasi instalasi rawat jalan.
Masalah yang terjadi di Rumah Sakit Pena Husada bahwa petugas merangkap
pekerjaan sehingga terkadang tugas utama menumpuk. Perkerjaan sering tertunda bila
ada petugas yang tidak masuk (izin, cuti, dll) dan ada beberapa pekerjaan yang dilakukan
oleh petugas lain (perawat). Hal ini menjadi hambatan dalam memberikan pelayanan
kepada pasien, ini menjadi perhatian bagi penulis untuk melakukan penelitian. Oleh
karena itu, kebutuhan jumlah petugas rekam medis adalah salah satu kunci utama agar
produktifitas dan kepuasan kerja tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut haruslah
memperhatikan pada aspek ergonomic khususnya beban kerja. Beban kerja dapat
diminimalkan dengan membagi porsi tugas atau dengan menambah jumlah tenaga kerja.
Adapun salah satu metode yang dapat digunakan dalam pennetuan kebuthuan tenaga
adalah dengan menggunakan Work Load Indicator Staff Need (WISN). WISN merupakan
indikator yang menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja,
sehingga alokasi tenaga lebih mudah dan rasional. Maka judul penelitian ini adalah
Tinjauan Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja Unit Rekam Medis Di Rumah
Sakit Pena Husada Surabaya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diteliti yaitu
bagaimana perhitungan kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja unit rekam medis di
Rumah Sakit Pena Husada Surabaya?

3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mendapatkan jumlah tenaga berdasarkan beban kerja di unit rekam medis.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi jumlah tenaga rekam medis dan informasi kesehatan yang tersedia.
b.Mengidentifikasi jenis-jenis beban kerja yang dilakukan.
c.Menghitung standar waktu kegiatan di unit rekam medis dan informasi kesehatan.
d. Menghitung kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja.

D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori yang penulis dapat dengan permasalahan yang penulis
temukan sehingga dapat menambah wancana dan wawasan berfikir dalam
melaksanakan tugas Rekam Medis yang Profesional.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Penulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan refrensi untuk penelitian dan
bahan pertimbangan bagi mahasiswa D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
atau bagi pihak lainnya.
3. Bagi Rumah Sakit
Memberikan masukan upaya penambahan jumlah tenaga kerja di unit rekam medis
berdasarkan dengan beban kerja yang ada.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
Berdasarkan UU RI No. 44 Tahun 2009 dinyatakan bahwa Rumah Sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang
diperngaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan
kehidupan social ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan
yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative.

B. Rekam Medis
1. Pengertian Rekam Medis
Berdasarkan Per.Menkes.Nomor 269/Menkes/per/III/2008 tentang Rekam Medis
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Unit kerja merupakan satuan (regu) kerja. Unit kerja rekam medis merupakan
suatu tim/kelompok orang/petugas yang berkerja bersama dalam suatu sistem
informasi kesehatan rekam medis. Adapun sistem rekam medis adalah sebagai
berikut:
1) Penamaan
2) Penomoran
3) Registrasi
4) Distribusi
5) Penataan (Assembling)
6) Klarifikasi (Koding)
7) Indeks
8) Pelaporan
9) Penyimpanan

5
10) Penjajaran
11) Peminjaman
12) Pengambilan kembali
13) Penyusutan dan pemusnahan
Sistem rekam medis adalah serangkaian dari kegiatan yang ada di unit rekam medis,
dimulai dari pasien datang di tempat pendaftaran dan berakhir sesudah pasien pulang.

2. Tujuan Rekam Medis


Tujuan dari rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam
rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu
system pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, tidak akan tercipta tertib
administrasi rumah sakit sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib
administrasi merupakan salah satu factor yang menentukan didalam upaya pelayanan
kesehatan di rumah sakit (Depkes RI, 2006:13)

3. Manfaat Rekam Medis


Berdasarkan PERMENKES RI No. 269/MENKES/PER/III/2008 pemanfaatan
rekam medis dapat digunakan sebagai:
1. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien
2. Alat bukti dalam proses penegakan hokum, disiplin koedokteran dan kedokteran
gigi dan penegakkan etika kedokteran dan kedokteran gigi
3. Kepentingan penelitian, pendidikan dan audit medis, dengan tidak menyebutkan
identitas pasien
4. Dasar pembiayaan pelayanan kesehatan
5. Data statistik kesehatan

C. Tenaga Kesehatan
1. Pengertian Tenaga Kesehatan
Berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2014 yang dimaksud Tenaga Kesehatan adalah
setiap orang yang mengabadikan diri dalam bidang kesehatan serta 1memiliki

6
pengetahuan dan/ atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

2. Pengelompokan Tenaga Kesehatan


Berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2014, tenaga kerja kesehatan dikelompokkan
dalam:
1) Tenaga Medis (dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis)
2) Tenaga psikologi klinis
3) Tenaga Keperawatan
4) Tenaga Kebidanan
5) Tenaga Kefarmasian
6) Tenaga Kesehatan Masyarakat
7) Tenaga Kesehatan Lingkungan
8) Tenaga Gizi
9) Tenaga Keterapian Fisik
10) Tenaga Keteknisian medis
11) Tenaga Teknik Biomedika
12) Tenaga Kesehatan Tradisional
13) Tenaga Kesehatan lain

D. Beban Kerja

1. Pengertian Beban Kerja


Berdasarkan KEMENKES RI No. 81/MENKES/SK/I/2004, beban kerja adalah
banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh petugas kesehatan
professional dalam 1 tahun di satu sarana pelayanan kesehatan.

Standar beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh
seorang tenaga kesehatan professional dalam satu tahun kerja sesuai dengan standart
professional dan telah memperhitungkan waktu libur, sakit, dll.

7
Analisis beban kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan
cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja
perorangan persatuan waktu.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja


Terdapat 4 faktor utama yang mempengaruhi beban kerja setiap tenaga kesehatan
yaitu:
1) Tugas Pokok Tenaga Kesehatan
Tugas Pokok adalah tugas yang harus dikerjakan oleh seorang tenaga kesehatan
berdasarkan prosedur tetap yang ada pada pusat pelayanan kesehatan.
2) Tugas Tambahan
Tugas tambahan merupakan bagian dari pekerjaan dan dikerjakan seperti halnya
tugas utama. Namun akan menjadikan beban kerja meningkat jika tugas tambahan
lebih banyak sehingga menjadikan tanggungan pekerjaan yang harus dikerjakan
menjadi lebih besar. Dapat juga terjadi sebaliknya yakni dengan tugas tambahan
beban kerja meningkat tetapi tetap sesuai dengan standar karena tingkat
produktivitas menjadi lebih optimal.
3) Waktu Kerja
Waktu kerja adalah lamanya seseorang bekerja dalam seharinya. Setiap tenaga
kesehatan mempunyai waktu kerja normal tiap minggunya 37,5 - 40 jam,
sehingga jumlah jam kerja rata-ratanya dalam satu hari adalah 6,25 – 6,67. Jadi
dalam satu bulan jumlah jam kerja adalah 150 –160 jam (24 hari kerja). Dimana
waktu kerja efektif adalah waktu yang sungguh-sungguh digunakan untuk bekerja
secara efektif oleh tenaga kesehatan yaitu 80% dari waktu kerja sebulan (150 jam)
atau sama dengan 0,8 x 150 jam =120 jam perbulan. ( Depkes RI, 1999). Jumlah
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan adalah sama dengan
jumlah keempat waktu berikut :
a) Waktu yang sungguh-sungguh dipergunakan untuk bekerja, yakni waktu yang
di pergunakan dalam kegiatan-kegiatan yang langsung berhubungan dengan
produksi yang disebut waktu lingkaran (cycle time atau cyclical time) atau waktu
baku /dasar.

8
b) Waktu yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang tidak langsung
berhubungan dengan produksi yang disebut waktu bukan lingkaran (Non Cyclical
Time).
c) Waktu untuk menghilangkan kelelahan (Fatique Time).
d) Waktu untuk keperluan pribadi (Personal Time).
4) Jumlah Kunjungan Pasien
Jumlah kunjungan adalah banyaknya kunjungan pasien yang menggunakan jasa
pelayanan kesehatan. Kunjungan pasien setiap harinya di waktu kerja akan
mempengaruhi beban kerja dari tenaga kesehatan. Sebaiknya terdapat kesesuaian
antara jumlah tenaga kesehatan dan pasien atau klien yang dilayani di unit
pelayanan kesehatan.

E. Perencanaan SDM dan Metode Workload Indicator Staffing Need (WISN)

1. Perencanaan SDM
Perencanaan SDM adalah serangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
secara sistematis dan strategis yang berkaitan dengan peramalan kebutuhan tenaga
kerja/pegawai dimasa yang akan datang dalam suatu organisasi (publik,bisnis) dengan
menggunakan sumber informasi yang tepat guna penyediaan tenaga kerja dalam
jumlah dan kualitas sesuai yang dibutuhkan. Perencanaan sumber daya manusia di
bidang kesehatan diatur dalam Kepmenkes nomor 81 tahun 2004 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit. Salah satu metode yang sering digunakan untuk
menghitung kebutuhan pekerja dalam perencanaan SDM adalah
analisismenggunakan WISN. Selain metode WISN ada metode lain yang khusus
untuk menghitung jumlah kebutuhan tenaga perawat yaitu metode douglas.

9
2. Metode Workload Indicator Staffing Need (WISN)
Metode perhitungan kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja ini merupakan
suatu metode perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan beban kerja nyata
yang dilaksanakan oleh setiap kategori sumber daya manusia kesehatan pada tiap unit
kerja di fasilitas pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit.
Metode perhitungan tersebut pada saat ini telah diadaptasi dan digunakan oleh
Departemen Kesehatan RI dalam menghitung jumlah kebutuhan masing- masing
kategori tenaga kesehatan yang dibutuhkan di Kantor Dinas Kesehatan dan Rumah
Sakit Propinsi, Kabupaten/Kota, serta disahkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan
RI no.81/Menkes/SK/2004.
Adapun langkah perhitungan kebutuhan tenaga berdasarkan WISN ini meliputi 5
langkah, yaitu :
1. Menetapkan waktu kerja tersedia
2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM yang dihitung
3. Menyusun standar beban kerja
4. Menyusun standar kelonggaran
5. Menghitung kebutuhan tenaga per unit kerja

10
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kerangka Konseptual Penelitian

INPUT PROSES OUTPUT

1. Jumlah pasien 1. Menghitung Menghasilkan jumlah


kebutuhan tenaga kebutuhan tenaga kerja
masuk dan pulang
berdasarkan beban sesuai dengan beban
per hari kerja kerja
2. Jenis-jenis kegiatan 2. Menetapkan
kebutuhan petugas
3. Ketersediaan SDM
rekam medis
4. Ketersediaan waktu berdasarkan
kerja, hari kerja, hari perhitungan indicator
beban kerja
libur, cuti tahunan,
pelatihan
5. Standar kelonggaran
6. Sarana dan prasarana
7. SPO

Diteliti

Tidak Diteliti

B. Penjelasan Kerangka Konseptual

Berdasarkan gambar kerangka berpikir tersebut menjelaskan bahwa beban kerja


petugas rekam medis disebabkan banyaknya kegiatan kerja yaitu tugas pokok dan
tambahan menyebabkan petugas lembur dan mengakibatkan produktivitas kerja yang
rendah dan mempengaruhi kinerja petugas tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya
identifikasi masalah beban kerja tersebut dengan perhitungan kebutuhan SDM di unit
11
rekam medis berdasarkan metode WISN. Dengan cara menghitung waktu kerja tersedia,
menetapkan unit kerja dan kategori SDM yang dihitung, menyusun standar beban kerja,
menyusun standar kelonggaran, menghitung kebutuhan tenaga. Dari hasil perhitungan
maka akan didapatkan jumlah tenaga yang dibutuhkan sesuai dengan pekerjaan yang ada.

12
BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, maksudnya yaitu


mendeskripsikan kegiatan dan mengumpulkan data-data untuk menganalisis kebutuhan
tenaga petugas di Seksi Rekam Medik Rumah Sakit Pena Husada Surabaya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Seksi Rekam Medis Rumah Sakit Pena Husada
Surabaya.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama 3 minggu saat hari kerja pada bulan April 2018.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Sampel adalah total populasi 10 petugas di Seksi Rekam Medik Rumah Sakit Pena
Husada Surabaya.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian
Yang akan menjadi variable dalam penelitian ini adalah :
a) Ketersediaan waktu kerja, yang meliputi hari kerja, cuti tahunan, pendidikan dan
pelatihan, hari libur nasional, ketidakhadiran kerja, dan waktu kerja
b) Standar beban kerja, yang meliputi kegiatan pokok dan waktu rata-rata
penyelesaian
c) Standar Kelonggaran
d) Kebutuhan SDM

13
2. Definisi Operasional
a) Hari Kerja adalah jumlah hari kerja petugas dalam satu tahun
b) Cuti Tahunan adalah jumlah cuti yang dimiliki oleh masing-masing petugas
dalam satu tahun
c) Pendidikan dan Pelatihan adalah jumlah hari yang dibutuhkan oleh masing-
masing petugas untuk pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dalam satu tahun
d) Hari Libur Nasional adalah jumlah total hari libur nasional dalam satu tahun
e) Ketidakhadiran Kerja adalah jumlah ketidakhadiran kerja masing-masing petugas
(karena alas an sakit/ijin) dalam satu tahun

E. Instrumen Penelitian

Tenaga pengamat dalam penelitian ini berjumlah satu orang, yaitu peneliti yang juga
bertindak sebagai pengamat. Instrumen yang digunakan diantaranya adalah:
1. Pedoman Observasi
2. Pedoman Wawancara
3. Jam Digital / Stopwatch
4. Kalkulator

F. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi / pengamatan
Mengadakan pengamatan pada beban kerja per kegiatan di unit rekam medis untuk
memperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui kegiatan Rekam Medis di Rumah Sakit Pena
Husada
3. Jam Digital / Stopwatch
Jam Digital / Stopwatch digunakan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan petugas
rekam medis dalam menyelesaikan pekerjaannya
4. Kalkulator
Kalkulator digunakan untuk menghitung keseluruhan data yang diperoleh

14
5. Populasi dan sample
Populasi dari penelitian ini adalah beban kerja yang ada di unit rekam medis, karena
masalah waktu maka penulis hanya mengambil sampel 10% rekam medis dari jumlah
populasi.

G. Metode Penyajian dan Analisis Data

Dalam penyajian dan analisis data peneliti melakukan perhitungan dalam menggunakan
metode WISN :
1) Menetapkan waktu kerja tersedia :
Waktu kerja tersedia = {A – (B + C + D + E)} × F

Keterangan:
A = Hari kerja
B = Cuti tahunan
C = Pendidikan dan pelatihan
D = Hari libur nasional
E = Ketidakhadiran kerja
F = Waktu kerja
2) Menetapkan unit kerja dan kategori SDM
3) Menyusun standart beban kerja
𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖 𝑲𝒆𝒓𝒋𝒂 𝑻𝒆𝒓𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂 (𝒎𝒆𝒏𝒊𝒕)
Standart Beban Kerja = 𝑹𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖 𝑲𝒆𝒈𝒊𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑷𝒐𝒌𝒐𝒌

4) Menyusun standart kelonggaran


𝑹𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒑𝒆𝒓 𝒇𝒂𝒌𝒕𝒐𝒓 𝒌𝒆𝒍𝒐𝒏𝒈𝒈𝒂𝒓𝒂𝒏
Standart Kelonggaran = 𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖 𝑲𝒆𝒓𝒋𝒂 𝑻𝒆𝒓𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂

5) Perencanaan kebutuhan menggunakan SDM


𝑲𝒖𝒂𝒏𝒕𝒊𝒕𝒂𝒔 𝑲𝒆𝒈𝒊𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑷𝒐𝒌𝒐𝒌
Kebutuhan SDM = + Standart Kelonggaran
𝑺𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓𝒕 𝑩𝒆𝒃𝒂𝒏 𝑲𝒆𝒓𝒋𝒂

15
DAFTAR PUSTAKA

Dr., Dra., Hatta,Gemala R. MRA., M.Kes,Pedoman Managemen Informasi Kesehatan di Sarana


Pelayanan Kesehatan Edisi Revisi (Jakarta:Universitas Indonesia,2010), hal65

Dep.Kes RI, PERMENKES No.269/MENKES/PER/III/2008, Loc,Cit

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33010/1/Seno%20Bayu%20RW%20-
%20FKIK.pdf

http://endangtularsih.blogspot.co.id/2013/02/proposal-kti-tinjauan-kebutuhan-tenaga.html

http://www.depkes.go.id/resources/download/peraturan/UU%20No.%2044%20Th%202009%20t
tg%20Rumah%20Sakit.PDF

http://idadandita.blogspot.co.id/2014/06/

http://dinkes.inhukab.go.id/wp-content/uploads/2015/04/Kepmenkes-No-81-Th-2004-ttg-
pedoman-penyusunan-perencanaan-SDM-Kesehatan.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai