Anda di halaman 1dari 6

I.

PREMATUR

1.1 Pengertian

Prematur adalah suatu keadaan yang belum matang, yang ditemukan pada bayi yang
lahir pada saat usia kehamilan belum mencapai 37 minggu.

(Manuaba, 2010)

1.2 Penyulit Bayi Prematur

a. Perkembangan alat vital belum sempurna sehingga mudah terjadi gangguan. Hati
mudah terjadi ikterus dan gangguan fungsi lainnya. Pernapasan mudah terjadi
sindrom pernapasan di antaranya penyakit membran hialin.
b. Mudah terjadi infeksi karena daya tahan tubuh rendah.
c. Perkembangan mental dan intelektual berjalan lambat sehingga sulit dapat
mengikuti ilmu pengetahuan dan teknologi, dan dapat menjadi beban keluarga dan
masyarakat.

(Manuaba, 2010)

1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Prematur

a. Umur ibu, suku bangsa, sosial ekonomi


b. Bakteria (infeksi saluran kencing)
c. Berat badan ibu sebelum hamil, dan sewaktu hamil
d. Antenatal care
e. Jarak antara persalinan yang terlalu rapat
f. Pekerjaan yang terlalu berat sewaktu hamil
g. Keadaan dimana bayi terpaksa dilahirkan prematur, misalnya pada plasenta previa,
solusio plasenta atau kehamilan ganda

1.4 Faktor Resiko

 Kehamilan multipel
 Hidramnion
 Serviks terbuka labih dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu
 Serviks mendatar/memendek kurang dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu
 Riwayat abortus pada trimester II lebih dari 1 kali
 Riwayat persalinan preterm sebelumnya
 Operasi abdominal pada kehamilan preter
 Penyakit yang disertai demam
 Perdarahan pervaginam setelah kehamilan 12 minggu
 Merokok lebih dari 10 batang perhari
 Riwayat abortus pada trimester I lebih dari 2 kali

1.5 Gambaran fisik bayi prematur :

 Ukurannya kecil
 Berat badan lahir rendah (kurang dari 2,5 kg)
 Kulitnya tipis, terang dan berwarna pink(tembus cahaya)
 Vena dibawah kulit terlihat (kulitnya transparan)
 Lemak bawah kulitnya sedikit sehingga kulitnya tampak keriput
 Rambut yang jarang
 Telinga tipis dan lembek
 Tangisanya lemah
 Kepala relatif besar
 Otot lemah dan aktifitas fisiknya sedikit
 Refleks menghisap dan reflek menelan yang buruk
 Kantung zakar kecil dan lipatannya sedikit(anak laki-laki)
 Labia mayora belum menutupi labia minora(pada anak perempuan)

1.6 Penanganan Persalinan Prematur

a. Penanganan umum
 Lakukan evaluasi cepat keadaan ibu
 Upayakan melakukan konfirmasi umur kehamilan bayi
b. Prinsip penanganan
 Coba hentikan kontraksi uterus atau penundaan kehamilan
 Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan selanjutnya

(dr.Taufan nugroho, 2010)


II. POSTMATUR

2.1 Pengertian

Postmatur adalah kehamilan yang melebihi waktu 42 minggu belum terjadi


persalinan.

2.2 Masalah ibu


 Serviks yang belum matang (7 %)
 Kecemasan ibu
 Persalinan traumatis akibat janin besar (20%)
 Angka kejadian resiko seksio sesarea meningkat karena gawat janin, distosia,
dan disproporsi sefalopelvik
 Meningkatnya perdarahan pascapersalinan, karena penggunaan oksitosis untuk
akselerasi atau induksi

2.3 Masalah janin


 Kelainan pertumbuhan janin
 Janin besar dapat menyebabkan distosia bahu
 Pertumbuhan janin terhambat
 Oligihidramnion
 Gawat janin
 Keluarnya mekoneum
 Tali pusat tertekan sehingga menyebabkan kematian janin mendadak
(Manuaba, 2010)
2.4 Manifestasi klinis
 Keadaan klinis yang dapat ditemukan ialah gerakan janin yang jarang, yaitu
secara subyektif kurang dari 7 kali/20 menit atau secara obyektif dengan
kardiotokografi kurang dari 10 kali/20 kali.
 Pada bayi akan ditemukan tanda-tanda lewat waktu yang terbagi menjadi :
 Stadium I : kulit kehilangan verniks kaseosa dan terjadi maserasi
sehingga kulit kering, rapuh, dan mudah mengelupas.
 Stadium II : seperti stadium satu disertai pewarnaan mekonium
(kehijauan) dikulit.
 Stadium III : seperti stadium I disertai pewarnaan kekuningan pada
kuku, kulit dan tali pusat.
2.5 Diagnosis
 Berat badan ibu turun dan lingkaran perut mengecil dan air ketuban berkurang
 Pemeriksaan rontgenologik
 Pemeriksaan dengan USG
 Pemeriksaan sitologi liquor amnion
 Pemeriksaan sitologi vagina untuk menentukan infusiesi plasenta dinilai
berbeda-beda
2.6 Pemeriksaan Penunjang
 USG : menilai jumlah dan kekeruhan air ketuban, derajat maturitas plasenta,
besarnya janin, keadaan janin
 Kardiotokografi : menilai kesejahteraan janin, dengan NST
 Amnioskopi : warna air ketuban
2.7 Penatalaksanaan
 Setelah usia kehamilan > 40 minggu yang penting adalah monitoring janin
sebaik-baiknya
 Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta, persalinan spontan dapat
ditunggu dengan pengawasan ketat
 Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan serviks, kalau sudah
matang boleh dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa amniotomi
 Bila riwayat kehamilan yang lalu ada kehamilan janin dalam rahim, terdapat
hipertensi, pre eklamsi dan kehamilan ini adalah anak pertama karena
infertilitas, atau pada kehamilan lebih dari 40-42 minggu, maka ibu dirawat di
Rumah sakit
 Tindakan operasi Sectio Cesarea dapat dipertimbangan
 Insufisiensi plasenta dengan keadaan serviks belum matang
 Pembukaan yang belum lengkap
 Persalinan lama
 Terjadi tanda gawat janin
 Primigravida tua
 Kematian janin dalam kandungan
 Pre eklamsia
 Hepertensi menahun
 Infertilitas
 Kesalahan letak janin
.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba.2010.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB Untuk Pendidikan


Bidan.Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono.2007.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal.Jakarta:YBP-SP
Nugroho, Taufan.Buku Ajar Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan.Yogyakarta:Nuha
Medika

Anda mungkin juga menyukai