MAKALAH
DIBUAT SEBAGAI SALAH SATU SYARAT TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN IPS
SD
Disusun oleh :
1. Anis Magfiroh (1401417059)
2. Anita Khoirun Nisa (14014170
3. Yunita Puspita Dewi (1401417098)
4. Sara Grace Aritonang (1401417406)
1. Pembuka
1.1. Latar Belakang
Ruang lingkup esensi materi dari mata pelajaran IPS meliputi aspek-
aspek sebagai berikut. Geografi meliputi manusia, tempat dan lingkungan.
Sejarah meliputi waktu, keberanjuran dan perubahan. Sosiologi meliputi
sistem sosial dan budaya. Ekonomi meliputi perilaku ekonomi dan
kesejahteraan.
Secara lebih umum dapat kita katakan bahwa pengajaran IPS itu
berkenaan dengan pengenalan dan pemahaman anak terhadap berbagai
peristiwa yang terjadi pada masa kini, yaitu yang lebih dikenal dengan Isu
Sosial.
1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui pengertian peristiwa, fakta, konsep, generalisasi dalam
ilmu sosial
1.3.2. Memahami peristiwa, fakta, konsep, generalisasi ilmu-ilmu sosial
dalam kurikulum SD 2006 Kelas 4, 5, dan 6.
1.3.3. Mengetahui nilai dan sikap serta keterampilan intelektual/kemampuan
analisis, personal daan sosial dalam kurikulum IPS SD 2006 Kelas 4, 5,
dan 6
1.3.4. Mampu memberikan contoh keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep,
generalisasi, nilai sikap dan keterampilan intelektual.
2. Pembahasan
2.1 Pengertian
Peristiwa
Peristiwa atau kejadian adalah hal-hal yang pernah terjadi, peristiwa
merupakan suatu kejadian yang benar-benar dan pernah terjadi, tetapi masih perlu
dibuktikan kebenarannya, peristiwa ada yang bersifat alamiah dan insaniah;
peristiwa yang bersifat alamiah, seperti banjir, tsunami, gempa bumi dan
sebagainya. Peristiwa yang bersifat insaniah, seperti pemilu, pembangunan
jembatan, krisis moneter.
Fakta
Peristiwa atau kejadian yan telah diuji dan diketahui kebenarannya
disebut fakta, fakta merupakan hasil dari observasi yang bisa dibuktikan secara
empiris dan real. Menurut Banks (1985:85) fakta merupakan pernyataan positif
dan rumusan sederhana. Pengetahuan yang hanya bertumpu kepada fakta akan
sangat terbatas sebab :
1. Kemampuan kita mengingat sangat terbatas
2. Fakta bisa berubah setiap waktu
3. Fakta hanya berkenaan dengan situas khusus
Konsep
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan
untuk tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu
(benda), gagasan atau peristiwa. Konsep dapat dipelajari dengna efektif jika
disertai dengan mengemukakan sejumlah contoh yang positif.
Generalisasi
Menurut Schuneke (1988:16) generelisasi merupakan absraksi dan
sangat terikat konsep. Untuk memahami generalisasi diperlukan paling sedikit 2
konsep; bisa dari satu disiplin ilmu sosial atau dari disiplin ilmu sosial yang
berbeda.
Pengajaran ilmu pengetahuan sosial pada SD kelas IV antara lain dengan ;
1. Membaca peta lingkungan
2. Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam
3. Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya
Aspek-aspek IPS dan konsep dasarnya
1. Sosiologi
Sosiologi memiliki konsep-konsep dasar antara lain ; sosialisasi, peranan norma
dan sanksi, nilai (values), gerakan sosial, masyarakat
2. Ekonomi
Konsep – konsep dasar ekonomi antara lain; kelangkaan, produksi, saling
ketergantungan, pembagian kerja
3. Geografi
Konsep-konsep dasarnya antara lain; lokasi, interaksi spasial, pola spasial kota,
difusi kebudayaan.
4. Sejarah
Konsep-konsep dasarnya antara lain; kontinuitas dan perubahan, waktu lampau,
kerjasama konflik, nasionalisme.
Dalam memilih konsep taba (dalam Banks 1985:43) menyebutkan kriteria berikut:
1. Validity : konsep yang tepat
2. Significance : bermakna
3. Appropriatences : kelayakan atau pantas
4. Durability : tahan lama
5. Balance : seimbang
b. Kelas 4 Semester II
1) Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya
alam dan potensi lain di daerahnya.
2) Mengenal pentingnya kooperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
3) Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman mengguankannya.
c. Kelas 5 Semester 1
1) Peninggalan sejarah dari masa Hindhu-Budha dan Islam di Indonesia
2) Tokoh sejarah pada masa Hindhu-Budha dan Islam di Indonesia
3) Kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di
Indonesia
4) Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
5) Jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia
d. Kelas 5 Semester II
1) Perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Jepang
2) Persiapan kemerdekaan Indonesia
3) Proklamasi kemerdekaan
4) Mempertahankan Indonesia
e. Kelas 6 Semester I
1) perkembangan administrasi wilayah Indonesia
2) kenampakan alam dan keadaan sosial di Indonesia negara-negara
tetangga
3) kenampakan alam dan keadaan sosial benua-benua di dunia
1.3. Nilai dan sikap serta keterampilan intelektual / kemampuan analisis, personal dan
sosial dalam kurikulum IPS SD 2006 4, 5, dan 6
Nilai itu bersifat umum dan mempengaruhi perilaku seseorang terhadap
objek dan orang lain, sedangkan sikap berkenaan dengan hak-hak yang khusus.
Suatu nilai merupakan ukuran untuk menentukan apakah itu baik/buruk nilai
bersifat utuh dan abstrak.
Pengajaran nilai memerlukan skill dengan memperhatikan kesesuaian
bahan pengajaran dengan kehidupan sehari-hari. Bahan acuan bukan hanya
kepada kurikulum yang tertera dalam rancangan formal tetapi juga kepada
“Hidden Curriculum” dengan mempertimbangkan pula potensi dan kemampuan
anak.
1. Arti Sikap
Terdapat berbagai rumusan tentang sikap yang dikemukakan para ahli,
disebabkan adanya latara belakang pemikiran dan konsep yang berbeda
Thursone dan Rochman Nalawidjaya juga memiliki opini tentang arti sikap.
2. Kaitan nilai dengan sikap
Nilai juga dirumuskan secara beragam, dengan landasan berbeda-beda serta
tujuan dan disiplin yang berbeda pula. Nilai merupakan konsep dalam
ekonomi, filosifi, pendidikan dan bimbingan juga di dalam sosiologi dan
geografi serta sejarah. Yang sering terjadi ialah satu sikap disebabakan oleh
banyak nilai (values)
Contoh bukti nilai dan sikap yang dapat dikembangkan dari materi IPS di kelas
IV :
Topik dan subtopik yang diambil sebagai contoh :
1. Pengetahuan membaca peta lingkungan setempat
Subtopik : Kabupaten / kota setempat
2. Sejarah Lokal
Subtopik : Peninggalan sejarah di lingkungan setempat
Berkenaan dengan nilai dikemukakan tentang tahap-tahap
perkembangan nilai dari Kohlberg serta cara-cara mengungkapkan pemilihan
nilai oleh siswa melalui perisai kepribadian dan pertanyaan tentang nilai.
Berkenaan dengan sikap antara lain dikemukakan tentang teori-teori
pembentukan sikap serta cara mengukur sikap dengan menggunakan Skala Sikap
(Likert).
Di samping itu, penjelasan tentang keterampilan ditunjukkan bahwa
keterampilan hanya dapat diraih melalui pengalaman belajar. Oleh karena itu,
guru harus merencanakan kegiatan belajar mengajar ini dengan memperhatikan
pengalaman belajar yang mengacu juga kepada pencapaian keterampilan (baik
intelektual, personal maupun sosial). Sebagai bahan feedback bagi guru dibuatkan
tabel keterampilan intelektual, personal dan sosial yang dapat dilakukan melalui
observasi.
Keterampilan intelektual / kemampuan analisis, personal dan sosial dalam
kurikulum IPS SD tahun 2006 kelas 4, 5, dan 6
1. Keterampilan intelektual / kemampuan analisis
Keterampilan intelektual dan kemampuan analisis adalah 2 hal yang
tidak dapat dipisahkan. Kemampuan analisis adalah merupakan bagian dari
keterampilan intelektual, keterampilan dan kemampuan ini antara lain meliputi
hal-hal berikut ini yaitu keterampilan :
a. Untuk memperoleh pengetahuan dan informasi
b. Berfikir
c. Mengkritik informasi dan membedakan fakta /opini
d. Membuat dan mengambil keputusan dengan profesional
e. Memecahkan masalah
f. Menggunakan media
2. Keterampilan Personal
a. Keterampilan psikomotor (praktis)
b. Keterampilan studi dan kebiasaan kerja
c. Keterampilan bekerja dalam kelompok
d. Keterampilan akademik
e. Keterampilan lainya seperti : keterampilan fisik, politik dan emosional
3. Keterampilan sosial
Meliputi kehidupan dan kerjasama belajar memberi dan menerima tanggung
jawab, menghormati hak-hak orang lain membina kesadaran sosial.
Latihan dan pembinaan pada proses belajar mengajar antara lain :
a. Berdiskusi dengan teman
b. Bertanya kepada siapapun
c. Menjawab pertanyaan orang lain
d. Menjelaskan kepada orang lain
e. Membuat laporan
f. Memerankan sesuatu
1.4. Contoh keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan
keterampilan intelektual, personal sosial dalam konteks pendidikan IPS SD kelas
4, 5, dan 6.
Dalam pengajaran IPS kita harus mengembangkan dan membangkitkan
minat dan sikap positif serta aktivitas siswa. Dalam artian di dalam penyajiannya
seorang pendidik harus mengetahui kemampuan anak didik dan kemampuan
berfikirnya.
Dalam penyajiannya seorang guru mempersiapkan isi materi secara
terperinci disertai contoh-contoh dan gambaran-gambaran yang berkaitan dengan
peristiwa, fakta konsep dan generalisasi.
Anda telah mengikuti secara singkat contoh keterkaitan antara fakta, konsep,
generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan (intelektual, personal dan sosial) dalam
konteks Kurikulum IPS SD 1994 untuk Kelas 4, 5 dan 6.
Pada awal pembicaraan kita dalam kegiatan belajar ini telah
dikemukakan bahwa sesungguhnya antara fakta, konsep, generalisasi, serta nilai,
sikap dan keterampilan itu tidak dapat dipisahkan karena memang semua aspek
tersebut terikat dalam struktur pendidikan IPS. Dalam pengembangan kurikulum
di kelas, guru harus memperhatikan hal ini jika perlu kaitan tersebut dalam
kegiatan belajar mengajar maka proses belajar mengajar yang kita kelola akan
menjadi verbalistik, sasaran tujuan pencapaian hasil belajar akan terhenti pada
aspek pengetahuan saja. Dan hal itu bukan tujuan Pendidikan IPS.
Pengembangan kurikulum yang melaksanakan prinsip tersebut di atas selanjutnya
akan terlihat dari kegiatan belajar mengajar di kelas. Di dalam praktek KBM-lah
sesungguhnya kenyataan adanya keterkaitan antara fakta, konsep, generalisasi,
nilai, sikap dan keterampilan itu akan tampak.
Perlu diperhatikan juga bahwa kurikulum IPS SD tahun 1994 itu
menuntut guru agar mampu melaksanakan pengajaran konsep, mengembangkan
generalisasi, mengintegrasikan pendidikan nilai dan keterampilan di dalam
program pengajaran yang disampaikan kepada siswa. Tugas itu bukan pekerjaan
mudah, namun juga bukan sesuatu hal yang tidak dapat dikerjakan. Oleh sebab itu
guru perlu terus-menerus mengembangkan bahan pengajaran yang dikelolanya
agar senantiasa sesuai dengan situasinya. Jangan menggunakan program yang
telah digunakan bertahun-tahun sehingga tidak aktual lagi, dan kurang bermakna
bagi siswa.
Pada bagian-bagian akhir dikemukakan satu contoh pengembangan
materi yang menunjukkan adanya keterkaitan antara fakta, konsep, generalisasi,
nilai, sikap dan keterampilan. Tentu Anda boleh saja mempunyai kreativitas
sendiri dalam mengembangkan materi ini, untuk disesuaikan dengan kondisi
setempat agar pendidikan IPS yang Anda kelola mengacu kepada kurikulum yang
berlaku dan sesuai dengan kondisi lingkungan siswa di mana proses belajar
mengajar ini dilakukan.
2. Penutup
3.1. Simpulan
Peristiwa atau kejadian adalah hal-hal yang pernah terjadi, peristiwa
merupakan suatu kejadian yang benar-benar dan pernah terjadi, tetapi masih perlu
dibuktikan kebenarannya. Peristiwa atau kejadian yang telah diuji dan diketahui
kebenarannya disebut fakta. Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak
yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu
kelompok dari suatu (benda), gagasan atau peristiwa. Menurut Schuneke
(1988:16) generalisasi merupakan absraksi dan sangat terikat konsep. Untuk
memahami generalisasi diperlukan paling sedikit 2 konsep; bisa dari satu disiplin
ilmu sosial atau dari disiplin ilmu sosial yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Sardjiyo, dkk. (2008). Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
https://habibdewasa.wordpress.com/ips/