Anda di halaman 1dari 2

Ciguatera

Ciguatera merupakan kondisi keracunan pada manusia yang diakibatkan oleh konsumsi
hewan laut (ikan). Ciguatera telah sering terjadi di kawasan tropis dan sub-tropis Samudra Pasifik
dan Samudra Hindia. Indonesia yang terletak di antara kedua samudra tersebut merupakan salah
satu kawasan yang banyak terjadi ciguatera. Penyebab utama ciguatera adalah makanan laut dari
ikan bersirip (finfish).

Ikan penyebab ciguatera

Ciguatera sebagian besar diakibatkan oleh senyawa ciguatoxin yang terdapat pada daging
ikan. Ciguatoxin P-CTX-1 merupakan racun yang mematikan. Diperkirakan 90% kematian dari
ciguatera disebabkan racun yang diisolasi dari belut laut (moray eel). Ikan mendapatkan racun
ciguatoxin tersebut dari mikroalga beracun yang dimakan oleh ikan herbivora (pemakan
tumbuhan). Jika ikan herbivora yang tampak sehat ini dimakan oleh ikan karnivora, maka racun
ciguatoxin tersebut terkumpul pada ikan karnivora.
Ikan-ikan yang beracun umumnya merupakan ikan-ikan karang yang hidup di dasar,
walaupun ada juga ikan-ikan yang pelagis. Jenis ikan karang yang biasanya tidak beracun, bisa
menjadi beracun setelah terjadinya peledakan populasi alga dinoflagelata.
Jenis ikan yang umumnya terkait dengan ciguatera (ciguatoxic) yaitu, belut laut (moray
eel), barakuda (Sphyraena jello), kerapu (grouper), kakap (snapper), ikan nila (parrotfish),
Amberjacks.

Tanda dan gejala ciguatera

Sindrom klinis ciguatera bermacam-macam, tergantung jenis dan jumlah toxin yang
terkonsumsi dan kerentanan individu penderita. Waktu terjadinya sakit juga sangat bervariasi
tergantung pada dosis. Walaupun demikian, biasanya keluhan ciguatera terjadi 2-6 jam setelah
masuknya makanan beracun tersebut.
Pada umumnya, penderita ciguatera ditandai dengan muntah yang parah, diare dan sakit
perut, dalam beberapa jam setelah makan ikan beracun. Jika gejala sakit perut (gastrointestinal) ini
tidak terjadi, biasanya gejala yang muncul adalah rasa gatal, gerak yang lamban atau rasa terbakar
di kulit. Gejala neuorologisnya berupa mati rasa, ataxia, dan vertigo. Gejala yang lebih khusus dari
ciguatera adalah rasa gatal yang sakit dan parah, rasa panas atau terbakar, dan rasa seperti terkena
strum listrik. Kadangkala gejala ini disertai dengan rasa sakit di sendi, tangan dan kaki, serta kram
otot dan kelemahan otot. Sejumlah penderita menunjukkan pengindraan suhu yang terbalik, benda
panas terasa dingin sedangkan benda dingin terasa panas.

Tatalaksana Awal
- pengobatan ditujukan untuk mengontol gejala
- memperbaiki kemungkinan dehidrasi
- jika curiga ciguetera, dilakukan evaluasi medis. Tidak ada pengobatan yang efektif atau
spesifik untuk keracunan ciguetera. tindakan terbaik adalah pencegahan melalui edukasi
dan menghindari makanan laut di daerah endemik.

Anda mungkin juga menyukai