“GOUT ARTHRITIS”
(ASAM URAT)
DISUSUN OLEH:
I4051171052
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
LAPORAN PENDAHULUAN
GOUT ARTRITIS
A. Definisi
Nyeri Asam urat disebabkan adanya penumpukan asam urat yang mengkristal
pada daerah persendian. Kadar asam urat dapat meningkat bila seseorang terlalu
daging, kerang dan jeroan seperti hati ginjal, limpa, paru, otak) (Misnadiarly,2007).
hiperurisemia. Gout yaitu terjadinya peningkatan kadar asam urat darah di atas normal
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari
manusia dan hewan, tetapi jika dalam jumlah berlebihan dalam darah akan mengalami
pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Penyakit ini terutama ditemukan pada
kaki khususnya ibu jari kaki, pergelangan kaki dan kaki bagian tengah tetapi dapat
B. Etiologi
menjadi berlebihan
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
a. Gout primer renal terjadi karena gangguan ekskresi asam urat ditubuli distal
ekstrak daging, kerang dan jeroan seperti hati ginjal, limpa, paru, otak
(Misnadiarly,2007)
C. Manifestasi Klinis
b) Keluhan Utama: nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik
d) Penurunan asam urat secara mendadak dengan allopurinol atau obat urikosurik
2. Stadium Interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan dari stadium akut dimana terjadi periode
interkritikal asimptomatik.
Pada stadium ini akan terjadi benjolan-benjolan disekitar sendi yang sering
meradang.
(Helmi, 2012).
D. Patofisiologi
serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien juga
menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut biasanya
didahului oleh tindakan pembedahan, obat, alkohol dan stress emosional. Meskipun
yang paling sering terserang pertama adalah ibu jari kaki (sendi metatarsofa longeal)
tetapi sendi lainnya dapat juga terserang, semakin lama penyakit makin ke sendi jari,
lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Produk
buangan termasuk asam urat dan garam-garam anorganik dibuang melalui saluran
ginjal, kandung kemih dan dan saluran kemih dalam bentuk urin. Kegagalan ginjal
dalam proses pembuangan asam urat dalam jumlah yang cukup banyak dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Hal tersebut juga dapat menimbulkan
E. Komplikasi
Menurut Kowalak (2012), komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh gout yaitu :
karena inflamasi kronis dan pembentukan tofus pada penderita gout artritis.
ekskresi asam urat yang semakin buruk dan disfungsi renal yang kronik.
F. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
a. Pengobatan fase akut, obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri dan
2. Non Farmakologi
f. Tinggi cairan. Usahakan dapat menghabiskan minuman sebanyak 2,5 liter atau
sekitar 10 gelas sehari dapat berupa air putih masak, teh, sirop atau kopi.
urat.
(Smeltzer, 2013)
G. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut pada keluarga khususnya pada anggota keluarga yang sakit
yang ada
2. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri akut pada keluarga khususnya pada anggota keluarga yang sakit
yang ada
diharapkan pasien dan keluarga mampu memahami tentang penyakit asam urat
dan penanganannya
Kriteria Evaluasi :
Intervensi :
- Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian dan kadar normal asam urat
dalam tubuh
- Jelaskan pada keluarga bahwa tanda dan gejala jika seseorang mengalami
asam urat
- Jelaskan pada keluarga tentang pencegahan asam urat agar kadar kadar
- Jelaskan pada keluarga diet yang baik pada keluarga yang mengalami asam
urat
Tujuan :
Setelah dilakukan kunjungan 2-3 hari selama 30 menit, tidak timbul resiko
Kriteria Hasil :
Intervensi :
tubuh
Helmi Zairin N. 2012. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika.
Kowalak, Jennifer P.,William Welsh & Brenna Mayer. 2012. Buku Ajar Patofisiologi.
Jakarta: EGC.
Misnadiarly.2007. Rematik: Asam urat-Hiperurisemia, Arthritis Gout. Jakarta: Pustaka Obor
Populer.
Ngestiningsih, Dwi. Hadi, Suyanto. 2011. Ekstrak Herbal (Daun Salam, Jintan Hitam, Daun
Seledri) dan Kadar IL-6 Plasma Penderita Hiperurisemia. Volume 45, nomor 2.
Media Medika Indosiana.
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G Bare. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddart. Jakarta: EGC.