PENDAHULUAN
Pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Tabanan sebesar
tahun 2014 sebesar 41/100.000 kelahiran hidup. Data dari Dinas Kesehatan
Kematian ibu dan bayi dapat di cegah dengan beberapa strategi yaitu dengan
lain termasuk pemerintah daerah dan lembaga legislatif dan peningkatan cakupan
dan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) (Prasetiowati, 2012). Dari
strategi tersebut dapat diketahui secara jelas bahwa kematian ibu dan bayi tidak
hanya merupakan tugas dari para tenaga kesehatan namun juga tugas bagi seluruh
masyarakat. Salah satu cara untuk melaksanakan strategi tersebut adalah melalui
program ini kerjasama dan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat serta bidan
sebagai fasilitator sangat dibutuhkan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
dan juga mencegah agar tidak ada lagi kasus kematian ibu dan bayi (Depkes RI,
2009).
kematian ibu dengan cara memantau, mencatat serta menandai setiap ibu hamil.
2
Program ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan , kader dan tokoh masyarakat
dengan menempelkan stiker P4K dengan tujuan setiap ibu hamil dipantau oleh
masyarakat dan tenaga kesehatan untuk mendapat pelayanan yang sesuai standar,
sehingga proses persalinan sampai dengan nifas dapat berjalan dengan aman dan
selamat, tidak terjadi kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir (DepKes RI,
2009). Tujuan dari program P4K adalah meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif
keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan
menghadapi komplikasi dan tanda – tanda bahaya pada proses kehamilan, persalinan
dan masa nifas bagi ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat (DepKes RI, 2009).
Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan RI mencanangkan P4K dengan stiker yang
merupakan upaya terobosan dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan
bayi melalui kegiatan akses dan kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan
untuk persiapan dan tindakan dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir.
dukung oleh Surat Edaran Menteri Kesehatan No. 2008 tentang Percepatan
Pelaksanaan P4K dengan penempelan stiker (Depkes RI, 2010). Di Provinsi Bali
upaya yang telah dilakukan yaitu dengan mengadakan pelatihan P4K untuk petugas
dalam bentuk bimbingan teknis saat pelaksanaan monitoring dan evaluasi program
307 bidan, 136 diantaranya bidan desa. Cakupan K1 dan cakupan K4 erat kaitannya
P4K dilaksanakan pada saat ANC, dilihat dari cakupan ANC di Kabupaten tabanan
dengan target K4 adalah 98% terjadi penurunan capaian program KIA dibandingkan
tahun 2014, pencapaian di tahun 2014 didapatkan cakupan K1 Ibu hamil 99,8% dan
cakupan K4 mencapai 97,9%. Pencapaian program P4K tahun 2015 mencapai 63%
dengan target cakupan P4K adalah 100%. (Laporan Tahunan Kab. Tabanan, 2015).
belum sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Depkes. Hakikatnya ibu hamil
yang melakukan ANC akan di KIE tentang program P4K yang mencakup golongan
kehamilan, ibu yang sudah paham dan sepakat melalui pengisian blangko setelah itu
barulah ibu hamil dirumahnya ditempein stiker. Pada pelaksanannya dilapangan dan
dilihat dari hasil observasi banyak ditemukan bahwa ibu hamil sudah diberikan
stiker saat memeriksakan kehamilannya yang pertama kali, ini akan berdampak pada
pengetahuan ibu hamil karena pada saat kunjungan K1 tidak memungkinkan untuk
menyampaikan semua informasi tentang P4K dalam sekali pertemuan atau sekali
kontak dengan ibu hamil. Prosedur yang benar dalam pelaksanaan P4K adalah
sebelu stiker ditempelkan dirumah ibu hamil harus ada beberapak kali kontak dengan
ibu hamil oleh bidan pemegang wilayah setempat baik itu melalui ANC maupun
pelayanan P4K ada beberapa kesepatan yang harus disepakati oleh petugas dengan
4
ibu hamil dan keluarga yang tertulis dalam form P4K yang berisikan: ibu harus tahu
golongan darah, siapa yang akan menjadi pendonor, kendaraan siapa yang akan
menjadi ambulan desa, dimana ibu akan melahirkan, siap yang menolong persalinan,
siapa yang akan menjadi pendamping saat melahirkan, darimana jaminan biaya
pencegahan komplikasi yang baik akan memilih tenaga kesehatan sebagai penolong
persalinannya.
Capaian program P4K masih dibawah target yaitu 63% serta di Kabupaten
Tabanan pelaksanaan P4K belum sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh
Depkes. Pelaksanaan P4K yang tidak sesuai prosedur akan berdampak pada
pengetahuan ibu hamil yang tertempel stiker P4K. Berdasarkan masalah tersebut
maka penulis ingin melakukan penelitian gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
tahun 2016.
tahun 2016
2016
2016
2016
2016
mampu berperan aktif dalam merencanakan persalinan yang aman dan selamat
Bagi peneliti yang tertarik meneliti masalah ini, hasil penelitian dapat