Anda di halaman 1dari 11

2.

Analisis Unit Layanan Keperawatan


a. Ketenagaan (Man – M1)
Kuantitas Ketenagaan
1) Kajian Teori
Perawat adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomi yang didefinisikan
sebagai fungsi profesional keperawatan. Fungsi profesional yaitu membantu
mengenali dan menemukan kebutuhan pasien yang bersifat segera. Itu merupakan
tanggung jawab perawat untuk mengetahui kebutuhan pasien dan membantu
memenuhinya. Dalam teorinya tentang disiplin proses keperawatan mengandung
elemen dasar, yaitu perilaku pasien, reaksi perawat dan tindakan perawatan yang
dirancang untuk kebaikan pasien.
2) Kuantitas Ketenagaan

a) Menurut Gillies

1. Menentukan terlebih dahulu jam keperawatan yang dibutuhkan pasien

perhari yaitu :

a. Keperawatan langsung

Keperawatan mandiri 15 orang pasien15 x 2 = 30 jam

Keperawatan sebagian 3 orang pasien 3 x 3 = 9 jam

Keperawatan total 1 orang pasien 1 x 6 jam = 6 jam

Jumlah 45 jam

b. Keperawatan tidak langsung 19 orang x 1 jam = 19 jam

c. Penyuluhan kesehatan = 19 orang pasien x 0,25 jam = 4, 75 jam

Total jam 45 + 19 + 4, 75 = 68, 75 jam

2. Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan per pasien

per hari adalah 68, 75 : 19 pasien = 3,61 jam

3. Menentukan jumlah kebutuhan tenanga keperawatan pada ruangan anna

dengan rumus gillies.

3,61 jam/pasien/hari x 19 pasien/harix 265


(365 hari-76) x 7
18.176,35 18.176,35
=
289 x 7 2.023
= 8,98
= 9 orang

20 % x 9 = 1,8 = 2 orang

Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 9 + 2 = 11

orang/hari

4. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan per

hari

19 orang x 3,61 jam 68.59


=
7 jam 7

= 9,79

= 10

5. Menentukan jumlah tenaga per shift menurut gillies

Pagi 47 % x 10 = 4,7 = 5

Sore 36 % x 10 = 3,6 = 3

Malam 17 % x 10 = 1,7 = 2

b) Menurut douglas
Kualifikasi Klien Jumlah Kebutuhan Tenaga

Tingkat Jumlah
Pagi Sore Malam
Ketergantungan Pasien
15 x 0,14
15x 0,17 =
Minimal care 15 =2,1 15 x 0,07 = 1,05
2,55

Parsial care 3 3 x0,27 = 0,81 3x0,15= 0,45 3 x 0,10 = 0,3


1 x 0,36 = 1 x 0,36 =
Total care 1 1 x 0,2 = 0,2
0,36 0,3
Jumlah 19 3,72 2, 85 1, 55
4 3 2

Total tenanga perawat

Pagi : 4 orang

Sore : 3 orang

Malam : 2 orang

Total 9 orang

Jumlah tenaga dinas lepas per hari

86 x 9 774
=
279 279

= 2, 77

= 3 orang (lepas dinas)


Jadi jumlah perawat yang di butuhkan untuk bertugas perhari diruang anna

adalah 9+3 + 1 (karu) = 13 orang

c) Menurut Lokakarya PPNI

kebutuhan tenaga kerja ( Berdasarkan Lokakarya PPNI dan Dep Kes RI 2005)

Dari hasil data yang didapatkan

jumlah hari keperawatan


BOR = x 100
TTx 91

369
BOR= x 100
27 x 91

BOR= 15,01%

Keteragan :

jam
Pasien gawat Keterangan :
A : jumlah jam perawatan
TT : tempat tidur
BOR : bad occupancy
Rawat inap
Pasien penyakit dalam 3,5 jam
Pasien Bedah 4 10 jam
Pasien anak 4,5 jam
Pasien kebidanan 2,5 jam
Untuk dibangsal anna jumlah efektif 4 jam
Jumlah tenaga perawat

Penentuan standar kebutuhan tenaga kerja menurut lokakarya PPNI

Ax 52 x 7 ( TTxBOR )
Jumlah tenaga perawat = +25
41 minggux 40 jam

19 x 52 x 7 ( 27 x 15,01 )
= + 25
41 minggux 40 jam
6916 x 405,27
= +25
1640

28,02
= +25
1640

= 21,35

= 21 org

Berdasarkan perhitungan standar kebutuhan perawat menurut lokakarya

PPNI jumlah tenaga perawat dibangsal Anna seharusnya adalah 21 orang,

sedangkan jumlah perawat di bangsal Anna adalah 19 orang yang artinya belum

memenuhi standar kebutuhan jumlah perawat yang ada dibangsal Anna.

Pada suatu pelayanan profesional jumlah tenaga yang diperlukan tergantung

pada jumlah tempat tidur dan derajat ketergantungan pasien. Dalam suatu

penelitian Douglas (1975) tentang jumlah tenaga perawat di rumah sakit

didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi, sore dan malam

tergantung pada tingkat ketergantungan pasien.

Ruang Anna Rumah Sakit Suaka Insan dipimpin oleh head nurse dan dibantu

oleh perawat I, perawat II, dan perawat III dengan tugas PJ shif, obat oral, obat

injeksi, pengganti, pengganti dinas, dan inventaris pakaian dengan total perawat

diruangan Anna 19 orang perawat, 3 orang pekarya.

Adapun pembagian kerja secara normatif pada setiap shift kerja yaitu , pagi,

siang, malam. Dengan pembagian jam kerja secara normatif pada setiap shift,

sebagai berikut:

a) Shift pagi dimulai pukul 07.00 – 14.00 (7 jam)

b) Shift sore dimulai pukul 14.00 – 21.00 (7 jam)

c) Shift malam dimulai pukul 21.00 – 07.30 (10 jam)

Jumlah tenaga perawat dibangsal Anna:


Dasar perhitungan adalah:

1) Jumlah tempat tidur : 30 bed

2) BOR dalam 3 bulan : 13,51%

3) Rata-rata klien/hari : 19 orang

4) Jam keperawatan yang diperlukan klien :

Kualifikasi Klien Jumlah Kebutuhan Tenaga


Tingkat Jumlah
Pagi Sore Malam
Ketergantungan Pasien
15 x 0,14 =
15 x 0,17 = 15 x 0,07 =
Minimal care 15 2,1
2,55 1,05
3 x 0,27 =
Parsial care 3 3x 0,15= 0,45 3 x 0,10 = 0,3
0,81
1 x 0,36 = 1 x 0,36 =
Total care 1 1 x 0,2 = 0,2
0,36 0,36
Jumlah 19 3,72 2, 91 2, 76
4 3 3

2) Tingkat ketergantungan pasien menurut Ratna sitorus (2015)

2.4 Tabel Jumlah kebutuhan tenaga kerja Jumlah Tenaga Keperawatan Berdasarkan

Kategori Pasien Menurut Douglas, Lovevidge, Da Cunnings (1996 ).

Kebutuhan tenaga perawat tiap shif berdasarkan tingkat ketergantungan

pasien di Ruang Bangsan Anna RS Suaka Insan Banjarmasin.


Total Tenaga Perawat :
Pagi = 4 orang perawat
Sore = 3 orang perawat
Malam = 3 orang perawat
Total = 10 orang perawat
Jumlah tenaga lepas dinas per hari :
86 x 19= 1634 = 5,50 = 6
297 297

Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan : 10 orang perawat + 2 orang structural

(kepala ruangan, supervisor) + 2 orang lepas dinas = 14 orang ( berdasarkan

tingkat ketergantungan).

Keterangan : Angka 86 merupakan jumlah hari libur atau lepas dinas dalam 1

tahun, sedangkan 297 adalah jumlah hari kerja efektfi dalam 1 tahun.

Bila berdasarkan jumlah BOR maka jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah

21 orang perawat,berarti di bangsal Anna kelebihan tenaga perawat 5 orang

(diluar dari kepala ruangan) ini disebabkan karena BOR bangsal Anna berada

dibawah standar (BOR menurut DepKes, 2005).

(3) Menurut Permenkes N 340 tahun 2010

Rumah sakit umum tipe paripurna harus memiliki tenaga keperawatan

dengan berpedoman pada perbandingan tenaga keperawwatan dan tempat tidur

adalah 1:2. Dengan kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan pelayanan di

rumah sakit.Berdasarkan pedoman dan jumlah BOR tersebut, maka jumlah tenaga
perawat yang diperlukan dibangsal Anna adalah 19x53%=10,07%= 10 orang

(perawat).

Pembagian kerja secara normalife pada shift kerja yaitu shift pagi,siang dan

malam pada bangsal Anna sebagai berikut :

a. shift pagi dimulai pukul 07.00-14.00 wita (7 jam)

b. shift siang dimulai pukul 14.00-21.00 wita (7 jam)

c. shift malam dimulai pukul 21.00-07.00 wita (7 jam)

Kualitas Ketenagaan

1) Kajian teori

2) Kualitas ketenagaan
Tabel 5.6
Tenaga keperawatan di Ruang Anna RS Suaka Insan Banjarmasin

Kualifikasi Jumlah Persentase

a. Sarjana Keperawatan Ners 3 26.31 %


b. Sarjana keperawatan 1 10.52 %
c. D3 keperawatan 9 63,15%
Jenis Karyawan
a. Tetap 8 89, 47 %
b. Kontrak 1 10, 52 %
Lama Kerja

a. < 5 Tahun 4 47.36 %

b. > 5 tahun 5 52. 63%

Total karyawan di bangsal Anna : 28 orang

Tenaga keperawatan di bangsal Anna : 19 orang

Tenaga Non Keperawatan di bangsal Anna : 9 orang


Dari hasil data diatas didapatkan tenaga keperawatan yang lulusan S1

Keperawatan Ners masih sedikit dibandingkan dengan mereka yang lulusan D3

keperawatan yaitu 63,15%. Untuk itu tenaga profesional dibangsal Anna belum

mencukupi, sehingga untuk melakukan asuhan keperawatan belum maksimal. Rumah

Sakit mengeluarkan kebijakan untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi terhadap

karyawan yaitu misalnya dengan memberikan beasiswa. Hal ini juga sesuai dengan

kebijakan pemerintah tentang profesionalisme perawat mengingat tuntutan

masyarakat akan kesehatan semakin meningkat, masyarakat juga membutuhkan

pelayanan yang baik (Nursalam 2011). Kualiatas pelayanan keperawatan yang paling

dominan di pengaruhi oleh dasar pendidikan dan pengetahuan karema saat ini para

lulusan keperawatan ini dituntut untuk menguasai kompetensi profesional.

Lama kerja dibangsal untuk < 5 tahun 47,36 % dan 52,63 % yang berkerja > 5

tahun juga menjadi tempat pendidikan bagi mahasiswa STIKES Suaka Insan. Pegawai

bangsal ANNA untuk pegawai tetap sebanyak 89,47 % dan untuk pegawai kontrak

sebanyak 10,52 %.

Untuk menjadi perawat profesional, lulusan SLTA harus menempuh pendidikan

akademik S1 Keperawatan dan Profesi Ners. Tetapi bila ingin menjadi perawat

vokasional, (primary nurse) dapat mengambil D3 Keperawatan/Akademi

Keperawatan. Lulusan SPK yang masih ingin menjadi perawat harus segera ke D3

Keperawatan atau langsung ke S1 Keperawatan. Selanjutnya, lulusan D3

Keperawatan dapat melanjutkan ke S1 Keperawatan dan Ners. Dari pendidikan S1

dan Ners, baru ke Magister Keperawatan/spesialis dan Doktor/Konsultan (Gartinah et.

al., 2013).
Tabel 5.7
Distribusi Perawat Berdasarkan Jabatan, Pendidikan, Jenis Pelatihan, dan Lama Kerja

No Nama Perawat Jabatan Pendidika Jenis


n Terakhir Pelatihan/Semina
r yang diikuti
(Tahun)
1 HN.Lisna Imelda,PKIII Headnurse S1 Ners -
2 SV.Rusmiany N,PKIII supervisor DIII -
3 Artikasari,PKII Perawat DIII -
pelaksana
4 Sherly Lande Mulang,PKI Perawat DIII -
pelaksana
5 Ronald Basten,PKI Perawat S1 Ners BTCLS
pelaksana
6 Indra Gunawan,PKI Perawat DIII BTCLS
pelaksana
7 Herry Rachman,PKI Perawat DIII BTCLS
pelaksana
8 Dwi Tiana Aprilisa,PKII Perawat DIII -
pelaksana
9 Nirwan,PKI Perawat DIII -
pelaksana
10 Flodaria Elisabet,PKI Perawat S1 Ners -
pelaksana
11 Ratna Sugiarti,PKI Perawat S1 -
pelaksana
12 Nor Mei Sari,PKII Perawat DIII -
pelaksana
13 Asriani Pur,PKI Perawat DIII -
pelaksana

Dari data yang di atas didapatkan hasil xx pernah mengikuti pelatihan BTCLS

sehingga tidak menambah keterampilan lain hal ini di disebabkan sumber dana untuk

mengikuti pelatihan yang disiapkan Rumah Sakit belum memadai dan kadang-kadang

orang yang dikirim untuk pelatihan orang-orang itu saja, dan xx tidak pernah

mengikuti pelatihan karna motivasi yang kurang oleh karna disebabkan tidak adanya

dana pribadi untuk mengikuti seminar dan karna urusan keluarga.

Tabel 5.8.1
Hasil Angket Kepuasaan Perawat Rumah Sakit Swasta
Status kepegawaian Tingkat kepuasan jumlah %
Pegawai Tidak Tetap Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
Pegawai Tetap Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
Sumber Data:

Tabel 5.9
Self Evaluation Kinerja Ruang
No Jabatan Nilai Keterangan
Lulus / Tidak Lulus
Lulus / Tidak Lulus
Lulus / Tidak Lulus
Sumber Data:

3) Analisa Data

Anda mungkin juga menyukai