Anda di halaman 1dari 9

Dicetak pada tanggal 2017-05-03

Id Doc: 589c896681944d321049402f
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Merokok adalah kegiatan yang masih banyak dilakukan oleh

banyak orang, walaupun sudah sering ditulis di bungkus rokok, majalah

dan media masa lain yang menyatakan bahaya merokok dapat

mengakibatkan penyakit jantung, kanker, hipertensi dan gangguan janin.

Bagi pecandunya, mereka dengan bangga menghisap rokok di tempat-

tempat umum, kantor, rumah, jalan-jalan, dan sebagainya. Di tempat-

tempat yang telah diberi tanda “dilarang merokok” sebagian orang ada

yang masih terus merokok. Anak-anak sekolah yang masih berpakaian

seragam sekolah juga banyak sekali yang melakukan kegiatan merokok.

Merokok merupakan salah satu masalah yang sangat sulit untuk

diatasi. Apalagi sudah menjadi masalah nasional bahkan internasional. Hal

ini menjadi sulit, karena berkaitan dengan banyak faktor yang saling

mempengaruhi, sehingga seolah-olah sudah menjadi lingkaran setan.

Ditinjau dari segi kesehatan, merokok harus dihentikan karena

menyebabkan kanker, paru-paru, gangguan kehamilan dan janin, menjadi

buruk pada gusi, gigi dan penyumbatan pembuluh darah yang

mengakibatkan kematian, oleh karena itu merokok harus dihentikan

sebagai usaha pencegahan sedini mungkin. Dari segi pemerintahan,


Dicetak pada tanggal 2017-05-03
Id Doc: 589c896681944d321049402f 2

pemerintah memperoleh pajak pemasukan rokok yang tidak sedikit

jumlahnya, dan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Jika pabrik rokok

ditutup harus mencarikan pemasukan dana dari sumber lain yang tidak

sedikit jumlahnya dan sangat sulit mencari jalan keluarnya. Pada pihak

perokok itu sendiri, mereka merasakan kenikmatan yang begitu nyata,

sampai dirasa memberikan kesegaran dan kepuasan tersendiri sehingga

setiap harinya harus menyisihkan uang untuk merokok. Kelompok

lain, khususnya remaja pria, mereka menganggap bahwa merokok

adalah merupakan ciri kejantanan yang membanggakan, sehingga

mereka yang tidak merokok malah justru diejek dan akhirnya mereka pun

ikut merokok.

Faktor dari dalam remaja dapat dilihat dari kajian perkembangan

remaja. Remaja mulai merokok berkaitan dengan adanya krisis psikososial

yang dialami dalam masa perkembangannya, yaitu masa ketika mereka

sedang mencari jati drinya. Dalam masa remaja ini, sering dilukiskan

sebagai masa badai dan masa topan karena tidak sesuai antara

perkembangan psikis dan sosial. Upaya-upaya untuk menentukan jati diri

tersebut, tidak semua dapat berjalan sesuai dengan harapan masyarakat.

Beberapa remaja melakukan perilaku merokok sebagai cara

kompensatoris. Perilaku merokok bagi remaja merupakan perilaku

simbolisasi. Simbol dari kematangan, kekuatan, kepemimpinan dan daya

tarik kepada lawan jenis.


Dicetak pada tanggal 2017-05-03
Id Doc: 589c896681944d321049402f 3

Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia WHO (world healt

organization), menyebutkan 1 dari 10 kematian pada orang dewasa

disebabkan karena kebiasaan merokok, dimana rokok ini membunuh

hampir lima juta orang setiap tahunnya. Jika hal ini berlanjut, maka bisa

dipastikan bahwa 10 juta orang akan meninggal karena rokok pertahunnya

pada tahun 2020, dengan 70% kasus terjadi di negara berkembang seperti

Indonesia. Pada tahun 2005 terdapat 5,4 juta kematian akibat merokok

atau rata-rata satu kematian setiap 6 detik. Bahkan pada tahun 2030

diperkirakan jumlah kematian mencapai angka 8 juta. Merokok juga

merupakan jalur yang sangat berbahaya menuju hilangnya produktivitas

dan hilangnya kesehatan. Menurut tobacco atlas yang diterbitkan oleh

WHO, merokok adalah penyebab bagi hampir 90% kanker paru, 75%

penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan juga menjadi 25% penyebab

dari serangan jantung (rasti, 2008).

Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan dari perilaku

merokok, seharusnya konsumsi rokok pada remaja semakin menurun,

tetapi tidak begitu pada kenyataannya. Dalam kondisi di lapangan peneliti

masih menjumpai banyak siswa SMP di Kabupaten Batanghari khususnya

di SMP Negeri 17 Batanghari yang merokok bahkan di lingkungan

sekolah dan pada jam sekolah.

Dari hasil wawancara dengan guru pembimbing dan beberapa guru

lainnya ditemukan siswa laki-laki yang merokok mencapai angka 75%


Dicetak pada tanggal 2017-05-03
Id Doc: 589c896681944d321049402f 4

dari keseluruhan jumlah siswa laki-laki yang ada di SMP Negeri 17

Batanghari. Hal ini juga terbukti ketika pihak sekolah sedang mengadakan

razia tertangkap rokok yang masih dalam kemasan di dalam tas siswa

tersebut.

Setelah di identifikasi oleh guru BK maka diketahuilah jumlah

persentase siswa yang merokok tertinggi di dominasi oleh siswa kelas IX,

namun bukan berarti siwa kelas VII dan kelas VIII tidak merokok, hanya

saja persentasenya lebih rendah. Berdasarkan hasil wawancara pada

beberapa siswa SMA yang letaknya juga tidak jauh dari SMP Negeri 17

Batanghari didapat hasil bahwa bnyak sekali siswa SMP yang merokok

baik itu di lingkungan sekolah maupaun di luar sekolah dan bahkan ada

yang mengatakan salah salah satu siswa SMP Negeri 17 Batanghari telah

mendapat izin dari orangtuanya.

Dari hasil penelitian yang telah di lakukan oleh mahasiswa

Bimbingan Konseling yang berjudul pemahaman siswa tentang bahaya

merokok terlihat pada tingkatan ”Baik” artinya pada umumnya siswa

sudah banyak yang paham tentang bahaya merokok, namun kenyataan

yang muncul dilapangan justru malah banyak siswa yang merokok bahkan

ada yang dari usia SD sudah mulai merokok dan sepertinya mereka tidak

takut dengan bahaya merokok yang bakal mereka alami nanti.

Dari fenomena di atas, maka peneliti bermaksud untuk

mengadakan penelitian dilapangan dengan judul “Identifikasi faktor-


Dicetak pada tanggal 2017-05-03
Id Doc: 589c896681944d321049402f 5

faktor Penyebab perilaku merokok pada siswa SMP Negeri 17

Batanghari.

B. Batasan Masalah

Agar penelitian ini mengarah pada sasaran yang diinginkan maka

diperlukan pembatasan masalah, dimana peneliti hanya melakukan

penelitian terhadap siswa laki-laki kelas VII sampai kelas IX yang mana

siswa laki-laki ini pada umumnya sudah mengenal rokok. Berdasarkan

latar belakang di atas maka penelitian ini dibatasi pada:

1. Identifikasi faktor penyebab prilaku merokok pada siswa SMP Negeri

17 Batangahari yang terdiri dari:

a. Faktor sosial yakni faktor lingkungsn sekitar, teman sebaya, dan

keluarga.

b. Faktor Psikologis yakni ketagihan, kebutuhan mental, dan

kebiasaan.

2. Siswa yang diteliti adalah siswa di SMP Negeri 17 Batanghari

kecamatan pemayung Kelurahan Jembatan Mas

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian batasan masalah yang telah dikemukakan di

atas, maka rumusan masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah

Pada faktor mana yang menjadi penyebab utama siswa merokok ?, apakah

pada faktor soial yang terdiri dari lingkungan sekitar, teman sebaya, dan
Dicetak pada tanggal 2017-05-03
Id Doc: 589c896681944d321049402f 6

keluarga atau pada faktor psikologis yang terdiri dari ketagihan, kebutuhan

mental dan kebiasaan.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan permasalahan, yang telah diuraikan

tersebut, maka penelitian ini dikemukakan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengungkap seberapa besar faktor sosial yang dapat

mempengaruhi siswa berprilaku merokok di SMP Negeri 17

Batanghari

2. Untuk mengungkap seberapa besar faktor psikologis yang dapat

mempengaruhi siswa berprilaku merokok SMP Negeri 17

Batanghari.

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian dan hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi semua kalangan, dan secara khusus akan

bermanfaat bagi:

1. Bagi konselor atau Guru Pembinbing, sebagai Informasi untuk

membina para siswa di sekolah terutama dalam hal prilaku merokok,

dan dapat dijadikan suatu acuan untuk guru pembimbing disekolah

dalam memberikan layanan informasi.


Dicetak pada tanggal 2017-05-03
Id Doc: 589c896681944d321049402f 7

2. Bagi guru kelas, untuk bahan acuan dalam mendampingi peserta

didiknya selama berada dalam lingkungan sekolah dan bahkan luar

sekolah.

3. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan kajian untuk membuat kebijakan

selama peserta didik dalam lingkungan sekolah.

4. Bagi siswa dapat memahami tentang perkembangan dirinya dan hal-

hal lain tentang prilaku merokok serta bahaya rokok.

5. Bagi orang tua, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai informasi

perkembangan anak-anaknya semasa di Sekolah dan luar sekolah,

terutama tentang prilaku merokok.

F. Anggapan Dasar

Penelitian ini dilakukan dengan adanya anggapan dasar bahwa:

1. Merokok merupakan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat umum,

termasuk juga anak-anak sekolah yang masih memakai seragam

sekolah.

2. Rokok dapat diperoleh dengan mudah dimana saja dan kapan saja bisa

merokok.

3. Siswa belum mengetahui bahaya dan resiko dari prilaku merokok.

G. Pertanyaan Penelitian

1. Pada tingkat mana faktor sosial terbesar yang menjadi penyebab utama

siswa merokok.

2. Pada faktor psikologis yang mana penyebab terbesar siswa merokok.


Dicetak pada tanggal 2017-05-03
Id Doc: 589c896681944d321049402f 8

3. Pada tingkat mana faktor utama yang menjadi penyebab siswa

merokok.

H. Definisi Operasional

Supaya tidak terjadi perbedaan pengertian dan kesalah pahaman

mengenai judul dari penelitian ini, batasan, penjelasan dan istilah yang

digunakan adalah:

Faktor penyebab prilaku merokok yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi terjadinya prilaku

merokok, baik itu dari segi faktor social dan faktor psikologis, yang

tentunya bisa menjadi faktor utama penyebab prilaku merokok pada siswa

SMP Negeri 17 Batanghari.

I. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Identifikasi faktor-faktor
penyebab prilaku merokok

1. Faktor sosial 2. faktor psikologis


- Lingkungan
- ketagihan
sekitar
- Teman - kebutuhan mental
sebaya
- kebiasaan
- keluarga
Dicetak pada tanggal 2017-05-03
Id Doc: 589c896681944d321049402f 9

Anda mungkin juga menyukai