Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah: L Perwira No G Asrama Kodim Belakang Adang
Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah: L Perwira No G Asrama Kodim Belakang Adang
1. PENGKAJIAN
I. 1. Data Umum
Pekerjaan KK : TNI
Pendidikan KK : SMA
Alamat :JL. PERWIRA NO. G4 ASRAMA KODIM BELAKANG PADANG
b. Komposisi klg
Jenis Hubdg
No Nama Umr Pddkn ket
Kelamin KK
Ket
Klien.
d. Tipe Keluarga
Tipe Keluarga Bpk. H adalah keluarga dengan Nuclear Family, dimana dalam
keluarga hanya ada ayah, ibu dan anak.
e. Suku Bangsa
Keluarga Bpk. H adalah suku melayu. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang
sakit berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat ke apotik
f. Agama
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota,salah satu
disebabkan karma aktifitas suami ibu H yang sibuk sebagai komandan di tempat
kerja. Untuk berkunjung ke keluarga ibu H atau Bpk H jarang di lakukan kecuali
ada acara – acara penting.
Ibu H mengatakan bahwa dulu ibu H dengan Bpk H adalah pilihan sendiri dan
disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah
Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin
cerai, pemabuk ataupun berjudi
III. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bpk. H adalah rumah dinas TNI dengan luas 15 x
10 m2. rumah terdiri atas 1 lantai dengan tipe permanent, lantai semen di lapisi
karpet, keadaan bersih.
Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar mandi dan
jamban sendiri, keadaan bersih sumber air dari PDAM air tidak berasa, berbau dan
dalam keadaan bersih.
b. Karakteristik Tetangga
Karna tinggal di perumahan dinas TNI tetangga ibu H merupakan anggota TNI
dan Pegawai negri di lingkungan TNI. Kehidupan antar tetangga dan warga
sekitar terjalin baik dan saling mengunjungi
Bpk H tidak aktif dalam kegiatan warga di wilayahnya karna sibuk bekerja. Ibu H
mengatakan mengikuti kegiatan seperti arisan dan olahraga Volly di lingkungan
tempat tinggal.
Keluarga Bpk H tinggal secara mandiri tanpa orang tua, dan menyewakan kamar
untuk kosan. Menurut ibu H bayaran uang kos menambah penghasiulan
keluarganya.
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan yang dihadapi
baik itu masalah keluarga maupun kantor, biasanya Bpk H selalu membicarakan
dengan ibu H.
b. Struktur Kekuatan keluarga
Keluarga Bpk H saling menghargai satu sama lain. Saling membantu, serta saling
mendukung.
Bpk H dan Ibu H, mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan
sehari – hari. Untuk An. R dan An. P masih balita sehingga untuk pemenuhan
kebutuhan sehari – hari ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh ibu H dan
dibantu oleh Bpk H. Apabila ada masalah ibu H diskusi dengan suami dan
meminta nasehat kepadanya.
c. Struktur Peran
- Ibu H adalah seorang ibu RT dan merawat kedua anaknya yang masih
balita.
Keluarga Bpk H menerapkan aturan – aturan sesuai dengan ajaran agama Islam
dan mengharapkan ke tiga anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam
menjalankan agama. Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci
tangan sebelum makan.
V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Semua Anggota keluarga Bpk H saling menyayangi satu sama lain. Dan apabila
ada yang sakit mereka saling membantu
b. Fungsi Sosialisasi
Ibu. H mengatakan An, R sering demam dan batuk. Apabila demam biasanya
dikompres dan bila kondisi panas tidak turun maka Ibu H menebus obat penurun
panas yang diresepkan dokter.
Ibu H mengatakan bahwa Bpk H pernah mengalami kecelakaan dan tangan Bpk H
patah. Ibu mengatakan bapak berobat ke tukang urut karena Bpk H takut dengan
tindakan medis seperti injeksi, tetapi Bpk H mau minum obat.
d. Fungsi reproduksi
Keluarga sudah memiliki 2 orang anak. Anak pertama perempuan berusia 5 tahun,
sedangkan anak kedua laki-laki berusia 3 bulan. Ny.H mengatakan menggunakan
KB,yang awalnya menggunakan KB jenis pil namun karena tidak cocok diganti
dengan KB jenis implant sampai saat ini.
e. Fungsi ekonomi
Ibu H mengatakan ingin sekali sering berkumpul dengan keluarga di pulau Jawa,
hal itu di rasa agak sulit di wujudkan karena kondisi pekerjaan / dinas bpk H yang
tidak memungkinkan sering cuti lama.
b. Kemampuan keluarga
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama suami. Keluarga
bisanya mencoba mandiri dan menyelesaikan masalah tanpa melibatkan keluarga
di kampung halaman karna ibu H dan Bpk H tidak mau membuat resah keluarga
dengan keadaan mereka di rantau.
c. Strategi Koping
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga mengatasi
masalah secara mal adaptif
Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap
sangat membantu keluarga mencegah penyakit keluarga.
1. Identitas anak
Nama : An. R
Trimester I & II : ibu mengalami mual dan muntah, dari wawancara ibu mengatakan
selama kehamilan ibu jarang memakan nasi, kalaupun ada dalam porsi sedikit itupun
terkadang disertai mual dan muntah.
Bayi R lahir dengan berat 3,8 Kg dan panjang 49 cm di rumah dibantu dengan bidan.
An. R mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi.
4. Kebiasaan Saat ini
An. R bangun jam 7 pagi, biasanya bermain bersama teman di rumah atau asrama
tempat Ayahnya bekerja, An. R mempunyai kebiasaan susah untuk di suruh tidur
siang,
Keluarga tidak memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana stimulasi untuk
An. R, keluarga mengatakan pada saat sekolah nanti anak akan mendapatkan
stimulasi dan prasarana di sekolahnya nanti.
Ibu H mengatakan An. R tidak diikutkan kegiatan playgroup, karena ibu H yang
hanya ibu RT jadi ibu H merasa An. R cukup di rumah saja
c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak setiap hari
Karena ibu H yang hanya ibu RT jadi waktu ibu H ada 24 jam, kecuali apabila ibu
sedang mengikuti kegiatan di kantor suami, itupun hanya 2 – 3 dalam 1 bln. Untuk
Bpk H biasanya hanya memliki waktu pada malam hari sepulang kerja dan pada hari
libur
Orang yang terdekat dengan anak – anak adalah ibu H yang seharian berada di rumah,
karena sekarang memiliki kosan, anak – anak kos juga menjadi orang – orang yang
dekat dengan An. R selain orang tua
e. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
Ibu H mengatakan ingin melihat anaknya berhasil, dan disaat mulai sekolah nanti, ibu
H hanya ingin anaknya menjadi anak yang selalu patuh dan rajin belajar.
Ibu H mengatakan tugas dan fungsi keluarga sudah sesuai dengan peranannya masing
- masing
S = 36,50C S = 360C
Mata mata tidak mata tidak mata tidak mata tidak anemis
anemis, secret anemis, secret anemis
tidak ada tidak ada
Keluhan Rewel
umum
Analisa Data
Data objektif
- N : 100 x/ mnt
- R : 30x/ mnt
2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3 bln )
dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada An.
P ( 3 bln ).
C.INTERVENSI
Diagnosa TUJUAN
sedang sakit
khususnya An R Dengan cara :
Dengan cara :
2.1 Menyebutkan
akibat lanjut
tidak
diobatinya
ISPA
3.1 Menyebutkan
cara perawatan
ISPA di rumah
Keluarga
3.3.4 Pastikan keluarga akan
melakukan tindakan yang
diajarkan jika diperlukan
mencegah
ISPA
4.1 Menyebutkan
cara – cara
memodifikasi
lingkungan
5.3
memanfaatkan
fasilitas
pelayanan
kesehatan
D.IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
pemeriksaan O:
Keluarga
mendemonstrasi
kan cara
membersihkan
hidung
tersumbat
A:
Keluarga
mampu
menyebutkan
cara perawatan
ISPA,
mendemonstrasi
kan cara
membersihkan
hidung
tersumbat
P:
Intervensi
dilanjutkan ke tupen
1 yaitu mengenal
masalah
S:
- Ibu menyebutkan
pengertian ISPA
adalah infeksi
saluran
pernafasan akut
yang ditandai
dengan batuk
pilek
- Ibu mengatakan
penyebab ISPA
adalah tertular
penderita batuk,
imunisasi tidak
lengkap, kurang
gizi, lingkungan
tempat tinggal
yang tidak sehat
- Ibu mengatakan
penyebab ISPA
pada anaknya
adalah tertular
penderita batuk
- Ibu mengatakan
bahwa tanda –
tanda ISPA
adalah batuk,
pilek, demam,
nafas cepat dan
sesak
- Ibu mengatakan
bahwa tanda –
tanda ISPA yang
1. Memndiskusikan bersama sering terjadi pd
keluarga tentang pengertian anaknya adalah
ISPA. Infeksi saluran pilek dan apabila
pernafasan akut yang demam akan
ditandai dengan pilek diberikan obat
penurun panas
2. Menanyakan kembali pada
keluarga tentang pengertian - Ibu mengatakan
ISPA pada anaknya
A:
- keluarga dapat
mengenal
masalah ISPA
P:
- Lanjutkan ke TUK
berikutnya yaitu
memutuskan
tindakan yang tepat
A:
Keluarga dapat
memutuskan
tindakan unutk
melakukan
perawatan ISPA
P : intervensi
dilanjutkan yaitu
kunjungan tidak
direncanakan
terhadap tindakan
keluarga dalam
perawatan
rematik
S:
1. Mengkaji kemampuan Keluarga
keluarga tentang mengatakan
lingkungan yang sesuai lingkunagn yang
dengan masalah ISPA “ sesuai dengan
Ny H mengatakan belum penderita ISPA
dapat untuk adalah:
memodifikasi lingkungan
- Memberikan
yang sesuai dengan
lingkungan yang
masalah ISPA
bersih
2. Menjelaskan tentang
- Jendela dan pintu
lingkungan yang sesuai
dibuka
dengan maslah ISPA :
- Ruangan tidak
- memberikan lingkungan yang
berbau (
bersih
asap )
- jendela dan pintu dibuka
Keluarga
- ruangan tidak berbau ( asap ) mengatakan
bahwa fasilitas
3. meminta keluarga untuk
kesehatan yang
mengulang lingkungan
Keluarga dapat akan dikunjungi
yang sesuai dengan
memodifikasi adalah
ISPA
lingkungan yang
poliklinik
sesuai dengan 4. mendiskusikan dengan
masalah ISPA dan keluarga tentang O :
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
Keluarga
fasilitas kesehatan tersedia untuk
menyebutkan
yang ada penderita ISPA
lingkungan yang
a. Puskesmas ( setiap hari sesuai dengan
senin s/d sabtu pukul 08.00 ISPA sesuai
s/d 112.00 ) dengan standar
- ibu mengatakan
karena ada panas
sehingga An. R
dibawa berobat.
A : masalah teratasi.
P : ingatkan kembali
ibu untuk membawa
An. P ke yankes bila
tidak dapat
ditangani dirumah