Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PERAWAT

TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TBC


DIRUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUD
SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEURELAK
KABUPATEN ACEH TIMUR

Mahruri Saputra1
Marlinda2
1
Dosen Pengajar STIKes Getsempena Lhoksukon

ABSTRAK

Berdasarkan Data World Health Organization (WHO) sejak tahun lalu 2014
hingga tahun 2015 di Indonesia tercatat 430.000 penderita TBC dengan korban
meninggal 61.000. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah
gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan perawat tentang pencegahan penularan
penyakit TBC di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Sultan Abdul Aziz
Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur tahun 2017 penelitian ini bersifat
Deskriptif, penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD
Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur pada tanggal 3 s.d 13
Agustus 2017, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang
rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten
Aceh Timur sebanyak 37 perawat dengan tekhnik Total sampling. Dari Hasil
penelitian ini diperoleh bahwa mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 26
responden (70%), mayoritas responden yang bersikap positif sebanyak 33
responden (89%), mayoritas responden ada memiliki tindakan dalam pencegahan
penularan TBC sebanyak 33 responden (89%), diharapkan kepada responden Agar
lebih meningkatkan pencegahan penularan penyakit TBC untuk menghindari
tertularnya penyakit TBC dilingkungan rumah sakit.

Kata Kunci : Kepribadian, Lingkungan, Perilaku Merokok, Remaja


PENDAHULUAN petugas ke petugas, dari petugas ke pasien dan
antar petugas. Infeksi di rumah sakit lebih
Penyakit menular masih merupakan dikenal sebagai infeksi nosokomial
masalah kesehatan masyarakat. Salah satu (Adisaputra, 2009).
penyakit menular tersebut adalah Tuberculosis Keberhasilan pencegahan penularan
(TBC). Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit tuberculosis (TBC) tergantung pada
penyakit yang seharusnya tidak menjadi pengetahuan, sikap dan tindakan perawat.
masalah lagi di Indonesia karena penyakit ini Kepedulian perawat dalam mencegah
sudah diketahui penyebabnya (Mitayani, penularan TBC akan mempengaruhi
2011). penularannya sehingga akan mengurangi
Tuberculosis adalah penyakit infeksi ketertularan pasien lainnya terhadap penularan
yang disebabkan bakteri berbentuk batang TBC (Friedman, 2010).
(basil) yang dikenal dengan nama Perawat sebagai salah satu tenaga
Mycobacterium Tuberculosis. Penularan kesehatan yang bertanggung jawab dalam
melalui perantara ludah atau dahak penderita menyukseskan melaksanakan program
yang mengandung basil tuberculosis paru penanggulangan Tuberkulosis yang bertujuan
(Hiswani, 2011). untuk menurunkan angka kesakitan dan
Berdasarkan Data World Health kematian dengan cara memutuskan rantai
Organization (WHO) sejak tahun lalu 2014 penularan, dalam pelaksanaanya tidak terlepas
hingga tahun 2015 di Indonesia tercatat dari memberikan asuhan keperawatan dengan
430.000 penderita TBC dengan korban menggunakan proses keperawatan, pelaksanaan
meninggal 61.000. Jumlah ini lebih kecil lebih ditekankan pada upaya preventif dan
dibandingkan kejadian tahun 2013 yang promotif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
mencapai 528.063 penderita TBC dengan rehabilitative dan juga ditekankan pada
91.369 orang meninggal, tetapi ini sangat pengawasan bagi penderita yang menjalani
dikhawatirkan karena masih banyak ditemukan pengobatan, memberikan pendidikan kesehatan
penderita TBC dengan korban yang meninggal agar penderita dan orang-orang yang beresiko
(WHO Tuberculosis Profile, 2015). dapat melakukan tindakan preventif sehingga
Jumlah kasus baru tuberculosis di dapat mencegah dan memutuskan rantai
Indonesia diperkirakan mencapai 1 juta kasus penularan (Mustafa, 2014).
pertahun atau naik dua kali lipat dari estimasi Selain itu juga perlu perawat perlu
sebelumnya. Posisi Indonesiapun melonjak meningkatkan penularan Tuberkulosis paru.
kenegara dengan kasus tuberculosis terbanyak Upaya pemberantasan penyakit tuberkulosis
kedua setelah india (Mustafa, 2014). merupakan suatu usaha cukup berat, perawat
Jumlah penderita Tubrkulosis di sangat berperan penting terhadap melakukan
provinsi Aceh tercatat sebanyak 4.672 penderita upaya pencegahan penularan agar proses
terdiri dari 125 orang kasus lama dan 4.547 penularan pada orang lain tidak terjadi. Oleh
kasus baru dengan angka kematian yang karena sangat penting sedini mungkin penderita
diakibatkan oleh tuberculosis sebanyak 74 untuk diberi pengobatan sampai sembuh
orang dari 4.726.001 orang penduduk provinsi sehingga tidak lagi membahayakan
Aceh (Yazuardi, 2016). lingkungannya. (Mitayani, 2011).
Pasien yang dirawat di rumah sakit Berdasarkan hasil penelitian yang
sebagian besar mempunyai pertahanan tubuh dilakukan Syarifuddin (2010) yang
yang rendah dan memiliki peluang yang besar mengamati pengetahuan perawat dalam
terpapar dan mengalami infeksi. Infeksi penularan Tuberkulosis di RSUD Kumpulan
merupakan interaksi antara mikroorganisme Pane Tebing Tinggi hasilnya menunjukkan
dengan pejamu rentan yang terjadi melalui bahwa pengetahuan perawat sekitar 71%
kode transmisi kuman yang tertentu. Cara mengetahui pencegahan penularan
transmisi mikroorganisme dapat terjadi melalui Tuberkulosis.
darah, udara baik droplet maupun airbone, dan Berdasarkan hasil penelitian Fatmawati
dengan kontak langsung. Infeksi dapat terjadi (2011), hasil analisis bivariat memperlihat tidak
antar pasien, dari pasien ke petugas, dari ada hubungan antara pengetahuan dengan
tindakan perawat dalam mencegah penularan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Tuberkulosis Paru. Dengan kategori Oleh karena itu, pengetahuan, sikap dan
pengetahuan baik yang menerapkan penularan tindakan penularan TBC menjadi sangat
Tuberkulosis paru baik sebanyak orang penting.
(87,5%). Dengan nilai P = 0,403 yang berarti Berdasarkan latar belakang ini penulis
bahwa tidak ada hubungan yang bermakna tertarik untuk mengambil judul “Gambaran
sikap responden dengan pengetahuan penularan pengetahuan, sikap dan tindakan perawat
TBC. Dengan pengertian bahwa sikap tentang pencegahan penularan penyakit TBC di
responden cenderung tidak mendukung Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD
terhadap pelaksanaan penularan TBC. Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten
Berdasarkan hasil penelitian Mahmudah Aceh Timur tahun 2017”.
(2013), berdasarkan hasil analisa hubungan
antara pengetahuan dan sikap perawat terhadap TUJUAN PENELITIAN
penulatan tuberculosis didapatkan hasil uji
statistic diperoleh nilai p (sig)=0,011 lebih kecil Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk
dari 0,05, maka hipotesa diterima (Ho ditolak mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan
dan Ha diterima) dapat disimpulkan bahwa ada tindakan perawat tentang pencegahan penularan
hubungan antara pengetahuan dan sikap penyakit TBC di Ruang Rawat Inap Penyakit
perawat terhadap penulatan penyakit Dalam RSUD Sultan Abdul Aziz Syah
tuberculosis. Peureulak Kabupaten Aceh Timur tahun 2017.
Berdasarkan data yang didapatkan dari
Dinas Kesehatan Aceh Timur tahun 2016
METODOLOGI PENELITIAN
didapatkan sebanyak 638 orang yang
mengalami Tuberkulosis Paru. Dan berdasarkan
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu
data yang didapatkan di RSUD Sultan Abdul
suatu metode penelitian yang dilakukan dengan
Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur
tujuan utama untuk membuat gambaran atau
pada bulan Januari s/d Desember tahun 2016
deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif
didapatkan sebanyak 250 pasien. Dan pada
(Notoadmodjo, 2010).
bulan Januari s/d April tahun 2017 didapatkan
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di
sebanyak 84 pasien yang dirawat dengan
Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD
diagnosa Tuberculosis Paru (TB Paru). Dan
Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten
berdasarkan data perawat di ruang rawat Inap
Aceh Timur dari tanggal 3 s/d 13 Agsutus 2017.
Penyakit Dalam RSUD Sultan Abdul Aziz Syah
Populasi adalah keseluruhan subyek
Peureulak Kabupaten Aceh Timur sebanyak 37
penelitian. Populasi yang diambil dalam
perawat dengan pendidikan terakhir perawat
penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang
yang Profesi keperawatan (Ners) sebanyak 11
rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Sultan
orang dan yang diploma III keperawatan
Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh
sebanyak 26 orang. Dan dari survey yang
Timur sebanyak 37 perawat.
peneliti lakukan pada 10 perawat yang bekerja
Dalam penelitian ini sampel yang
masih dijumpai sebanyak 6 perawat kurang
diambil menggunakan teknik total sampling,
mengetahui bagaimana cara pencegahan
dimana seluruh perawat di ruang rawat Inap
penularan TBC.
Penyakit Dalam RSUD Sultan Abdul Aziz Syah
Penanggulangan penularan TBC sangat
Peureulak Kabupaten Aceh Timur sebanyak 37
diperlukan sehingga diperlukan pengetahuan
perawat.
perawat dalam hal ini selain itu harus diikuti
Pengumpulan data dilaksanakan dengan
dengan sikap yang mendukung dalam
melakukan wawancara dan menggunakan
penularan TBC karena dengan pengetahuan
kuesioner. Kuesioner variabel pengetahuan
yang baik, sikap maupun tindakan yang
terdiri dari 10 pertanyaan, kuesioner variabel
mendukung maka dapat menurunkan angka
sikap terdiri dari 10 pernyataan dengan 5
kesakitan, kematian dan penularan penyakit
pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif, dan
TBC dapat memutuskan rantai penularan
, kuesioner variabel tindakan teridiri dari 10
sehingga penyakit TBC tidak lagi merupakan
pertanyaan.
Uji validitas instrumen dilakukan kepada minoritas yang bersikap negatif sebanyak 4
10 responden di RSUD dr. Zubir Mahmud responden (11%).
Kabupaten Aceh Timur dengan hasil uji
validitas adalah 0,717 maka dapat dinyatakan Tindakan
valid karena r hitung lebih besar dari r tabel.
Berdasarkan tabel validitas, dengan taraf Tabel 3
signifikansi 5 % dengan 10 responden angka Distribusi Frekuensi Tindakan Perawat
kritis adalah 0,632. Tentang Pencegahan Penularan Penyakit
TBC di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak
Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017
Pengetahuan
No Lingkungan F %
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Perawat 1. Ada 33 89
Tentang Pencegahan Penularan Penyakit 2. Tidak Ada 4 11
TBC di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Jumlah 37 100
RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak
Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017 Berdasarkan tabel 3, didapatkan bahwa
dari 37 responden mayoritas ada memiliki
No Pengetahuan F % tindakan dalam pencegahan penularan TBC
sebanyak 33 responden (89%) dan minoritas
1. Baik 26 70 tidak ada memiliki tindakan dalam pencegahan
2. Cukup 9 24 penularan TBC sebanyak 4 responden (11%).
3. Kurang 2 6
Jumlah 37 100 Pengetahuan

Berdasarkan tabel diatas, dapat Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan


disimpulkan bahwa dari 37 responden bahwa mayoritas berpengetahuan kurang
mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 26 sebanyak mayoritas berpengetahuan baik
responden (70%) dan minoritas yang memiliki sebanyak 26 responden (70%) dan minoritas
pengetahuan kurang sebanyak 2 responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 2
(6%). responden (6%).
Menurut Notoadmodjo (2009),
Sikap Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan
ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
Tabel 2 terhadap suatu objek. Pengindraan terjadi
Distribusi Frekuensi Sikap Perawat Tentang melalui panca indra manusia. Sebagian besar
Pencegahan Penularan Penyakit TBC di pengetahuan manusia dipoeroleh melalui mata
Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD dan telinga.
Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak Pengetahuan merupakan hasil dari
Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017 “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek. Pengindraan
No Lingkungan F % terjadi melalui panca indra manusia. Sebagian
besar pengetahuan manusia dipoeroleh melalui
1. Positif 33 89 mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif
2. Negatif 4 11 merupakan domain yang sangat penting untuk
Jumlah 37 100 terbentuknya tindakan sseorang (overt
behavior) karena itu dari pengalaman dan
Berdasarkan tabel 2, didapatkan bahwa penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh
dari 37 responden mayoritas yang bersikap pengetahuan akan lebih langgeng daripada
positif sebanyak 33 responden (89%) dan
perilaku yang tidak didasari pengetahuan responden (89%) dan minoritas yang bersikap
(Notoadmodjo, 2010). negatif sebanyak 4 responden (11%).
Pengetahuan perawat merupakan hasil Mengupayakan terselenggaranya
tahu yang dimiliki perawat terhadap sesuatu pelayanan yang aman dan nyaman adalah salah
sesuai dengan praktek keperawatan atau segala satu kewajiban etik. Untuk dapat
sesuatu memahami Teori dan keterampilan terselenggaranya pelayanan yang bermutu,
yang dimiliki saat dipendidikan keperawatan suasana pelayanan yang aman tersebut harus
(Friedman, 2010). dapat dipertahankan. Kenyamanan yang
Salah satu tugas penting perawat adalah dimaksud disini tidak hanya menyangkut
memberikan pelayanan yang aman dan nyaman fasilitas yang disediakan tetapi yang terpenting
bagi klien. Salah satunya yaitu dengan lagi yang menyangkut sikap serta tindakan para
memberikan pencegahan penularan TB paru. pelaksana ketika penyelenggaraan pelayanan
Seorang perawat memiliki tanggung jawab kesehatan (Aris, 2010).
penuh dalam memperhatikan status kesehatan Sikap merupakan kemampuan Perawat
dengan memberikan asuhan dasar keperawatan dalam melayani pasien dan keluarga pasien
khususnya pencegahan penularan TB paru secara tepat dan cepat terhadap pelayanan
kepada klien (Depkes, 2010). dengan memenuhi prosedur. Perawat sebagai
Hal ini sesuai dengan penelitian Yunira kunci penting dalam pelayanan kesehatan di
(2012) Mengingatkan bahwa mayoritas perawat rumah sakit mempunyai peran srategis dan
berpengetahuan baik sebesar 75,6% dalam sekaligus unik, apalagi bila mengingat peran
pencegahan penularan penyakit TBC, dan fungsinya (Mustafa, 2014).
pengetahuan perawat memegang peranan Hal ini sesuai dengan penelitian Fitriani
penting terhadap terjadinya tertuarnya penyakit (2013) sebesar 76,4% perawat memiliki sikap
TBC dilingkungan rumah sakit dari faktor yang positif dalam pencegahan penuaran TBC.
pengetahuan ini dapat diketahui sejauh mana Dengan demikian pasien dan setiap orang yang
pemahaman perawat dalam hal ini, apabila berada disekitar rumah sakit akan terhindar dari
penularan penyakit TBC dibiarkan akan dapat penyakit TBC sedangkan bila perawat memiliki
membahayakan bagi pasien maupun setiap sikap negatif maka pasien yang lain, keluarga
orang yang berada dirumah sakit kemungkinan pasien bahkan tenaga kesehatan yang lain akan
dapat tertular dari penyakit TBC. tertular penyakit TBC yang akan
Tetapi hasil penelitian ini berbeda membahayakan nyawanya.
dengan hasil yang sesuai dengan penelitian Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
didapatkan pada penelitian yang dilakukan penelitian yang dilakukan oleh Maya (2015)
Mastura (2012) di RSUD Horas Insani yang melakukan penelitian tentang sikap
Pematang Siantar. Pada penelitian tersebut perawat tentang pencegahan penularan penyakit
bahwa didapatkan bahwa tidak ada hubungan TBC. Pada penelitian tersebut didapatkan
pengetahuan perawat dengan kejadian bahwa 59% perawat memiliki sikap negatif
penularan TBC dengan P.Value 0,631>0,05. tentang pencegahan penularan penyakit TBC.
Berdasarkan asumsi peneliti dapat Berdasarkan hasil yang didapat, penulis
menyimpulkan bahwa mayoritas reponden dapat menyimpulkan bahwa sikap positif
mempunyai pengetahuan yang baik dalam perawat yang ditunjukan dengan kemampuan
pencegahan penularan penyakit TBC. perawat dalam pencegahan penularan TBC.
Pengetahuan perawat yang baik dalam Perawat harus tanggap dan mampu menilai
pencegahan penularan penyakit TBC terhadap cara penularan penyakit TBC, Sikap
diharapkan dapat membantu menurunkan yang positif lebih sesuai dalam mengambil dan
kejadiaan tertularnya penyakit TBC. memberi tindakan yang lebih komitmen dan
menunjukkan rasa perhatian bagi pasien
Sikap terutama pencegahan penularan TBC untuk
terhindar dari penyakit TBC.
Berdasarkan tabel 2, mayoritas
responden yang bersikap positif sebanyak 33
Tindakan pencegahan penularan TBC, hal ini mayoritas
perawat memiliki pengetahuan yang baik serta
Berdasarkan tabel 3, dapat disimpulkan sikap yang positif sehingga memiliki tindakan
bahwa mayoritas ada memiliki tindakan dalam dalam pencegahan penularan TBC, karena
pencegahan penularan TBC sebanyak 33 pengetahuan, sikap dan tindakan saling
responden (89%) dan minoritas tidak ada berhubungan terhadap pencegahan penularan
memiliki tindakan dalam pencegahan penularan TBC.
TBC sebanyak 4 responden (11%).
Menurut Notoatmodjo (2010) Setelah KESIMPULAN
seseorang mengetahui stimulus atau objek
kesehatan, kemudian mengadakan penilaian Penelitian ini telah dilakukan mulai
atau pendapat terhadap apa yang tanggal 3-13 Agustus 2017 di Ruang Rawat
diketahui, proses selanjutnya diharapkan akan Inap Penyakit Dalam RSUD Sultan Abdul Aziz
dilaksanakan atau dipraktekkan apa yang Syah Peureulak Kabupaten Aceh Timur, dengan
diketahui atau disikapinya atau dinilai baik. jumlah responden yang berpartisipasi dalam
Inilah yang disebut praktek (practice) penelitian sebanyak 37 orang, dapat diuraikan
kesehatan, atau dapat juga dikatakan perilaku sebagai berikut :
kesehatan (overt behavior). a. Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan
Keperawatan sebagai salah satu profesi bahwa mayoritas berpengetahuan kurang
di rumah sakit yang cukup potensial dalam sebanyak mayoritas berpengetahuan baik
penyelenggaraan upaya kesehatan, karena sebanyak 26 responden (70%) dan
selain jumlahnya yang dominan, juga minoritas yang memiliki pengetahuan
pelayanannya menggunakan metoda kurang sebanyak 2 responden (6%).
pemecahan masalah secara ilmiah melalui b. Berdasarkan tabel 2, didapatkan bahwa
proses keperawatan yang menjadi prinsip dasar mayoritas yang bersikap positif sebanyak
dalam program quality assurance. Peran 33 responden (89%) dan minoritas yang
perawat dalam mensukseskan program dan bersikap negatif sebanyak 4 responden
menjaga mutu secara menyeluruh menjadi (11%).
sangat penting, karena perawat adalah kunci c. Berdasarkan tabel 3, didapatkan bahwa
dalam mengindentifikasi dan memecahkan mayoritas ada memiliki tindakan dalam
masalah pelayanan dan asuhan pasien dalam pencegahan penularan TBC sebanyak 33
sistem pelayanan di rumah sakit (Adisaputra, responden (89%) dan minoritas tidak ada
2009). memiliki tindakan dalam pencegahan
Hal ini sesuai dengan penelitian Andri penularan TBC sebanyak 4 responden
(2010) responden yang ada memiliki tindakan (11%).
dalam pencegahan penularan TBC sebanyak
79% perawat bertindak dalam pencegahan SARAN
penularan penyakit TBC, hal ini menunjukkan
bahwa tindakan perawat terhadap pencegahan a. Bagi Peneliti
penularan penyakit TBC mempunyai pengaruh Agar dapat meningkatkan pengetahuan
yang bermakna. yang telah diperoleh selama mengikuti
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian pendidikan di STIKes Bina Nusantara dalam
Nurcahya (2012) mayoritas responden ilmu keperawatan khususnya tentang
memiliki tindakan negatif pencegahan pencegahan penularan penyakit TBC.
penularan penyakit TBC. Dalam hal ini b. Bagi Institusi pendidikan
menunjukkan bahwa tindakan perawat terhadap Agar dapat dijadikan sebagai bahan
pencegahan penularan penyakit TBC masih masukan atau informasi dan referensi
kurang karena mayoritas responden memiliki kepustakaan institusi pendidikan di STIKes
tindakan negatif pencegahan penularan Bina Nusantara dalam ilmu keperawatan .
penyakit TBC sebesar 67,1%
c. Bagi Tempat Penelitian
Menurut Asumsi penulis menyatakan
bahwa perawat ada memiliki tindakan dalam Kepada seluruh perawat di Ruang
Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Sultan
Abdul Aziz Syah Peureulak Kabupaten Aceh Tuberkulosis. Jakarta : Gerdunas
Timur untuk lebih meningkatkan pencegahan
penularan penyakit TBC Mitayani, 2011. Tuberkulosis Paru. Buku
d. Responden Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Editor
Agar lebih meningkatkan pencegahan Soeparman. jilid II. Jakarta: Balai
penularan penyakit TBC untuk menghindari Penerbit FKUI
tertularnya penyakit TBC dilingkungan rumah
sakit. Mustafa., 2014. TBC Masalah Kesehatan
Dunia. Jakarta: BPPSDMK
DAFTAR PUSTAKA
Mahmudah. 2013. Hubungan pengetahuan
dan sikap perawat terhadap penularan
Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Tuberkulosis di RSUD Pirngadi
Suatu Pendekatan Proses. Rineka Medan.
Cipta: Jakarta.
Notoadmojo, S. (2010). Pendidikan dan
Aris, M., 2010. Faktor-Faktor Yang Perilaku Kesehatan, Edisi I, Rineka
Mempengaruhi Penularan Cipta : Jakarta.
Tuberkulosis Paru di Kabupaten
Tabalong Propinsi Kalimantan 2012. Promosi Kesehatan, Teori dan
Selatan. Tesis. Yogyakarta: Aplikasi: Rineka Jakarta: Rineka Cipta
Universitas Gajah Mada.
2014. Pendekatan praktis
Adisaputra., 2009. Pedoman Nasional untuk meningkatkan perilaku dan
Penanggulangan Tuberkulosis. kepatuhan: Rineka Cipta Edisi II.
Jakarta : Gerdunas TB. Jakarta

Depkes RI., 2010. Pedoman Nasional Nursalam, (2009). Konsep dan Penerapan
Penanggulangan Tuberkulosis. Ilmu Keperawatan, Salemba Medika :
Jakarta : Depkes RI Jakarta.

Depkes RI., 2014. Pedoman Nasional Nursalam, (2008). Konsep


Penanggulangan Tuberkulosis. Penerapan Metode dan Penelitian
Jakarta : Depkes RI Ilmu Keperawatan. Jakarta : Sagung
Seto
Fatmawati. 2011. Hubungan pengetahuan
dengan tindakan perawat dalam UU Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
mencegah penularan Tuberkulosis di Keperawatan
RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi.
https://www.kemenkopmk.go.id/conten
Friedman, 2010. Pedoman Nasional t/uu-nomor-38-tahun-2014(diakses
Penanggulangan Tuberkulosis. pada tanggal 3 Juli 2017).
Jakarta : Gerdunas TB Hiswani, 2011.
Kematian. Jakarta : Portal Depkes RI WHO, (2014). Penderita TBC diseluruh
www.depkes.go.id Dunia. http://the2w.blogspot.com
(diakses pada tanggal 20 Mei 2017).
Hiswani, (2011). Pencegahan penularan TBC
sangat penting dilakukan. Yazuardi, (2016). Penderita TBC diProvinsi
http;//isjd.pdii.lipi.go.id/admin/ Aceh.
(diakses pada tanggal 17 Mei 2017). ttp://whqlibdoc.who.int/publications/20
10/9789241599139_ (diakses pada
Mariana, 2014. Penemuan dan Diagnosa
tanggal 20 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai