Anda di halaman 1dari 5

3.

Manajemen kebidanan kala III


a. Pengkajin
Pengkajian pada kala III ini merupakan hasil dari evaluasi pada kala

II.
1) Data subyek
a) Pasien mengatakan bahwa bayinya telah lahir melalui vagina
b) Pasien mengatakan bahwa ari-ari belum lahir.
c) Pasien mengatakan bahwa perut bagian bawahnya terasa

mulas.
2) Data Objektif
a) Bayi lahir secara spontan pervaginam pada tanggal… jam…

jenis kelamin laki-laki/perempuan, normal/ada kelainan,

menangis spontan kuat, kulit warna kemerahan.


b) Plasenta belum lahir
c) Tidak teraba janin kedua
d) Teraba kontraksi uterus.
b. Interprestasi data dasar
Berdasarkan data dasar yang diperoleh melalui pengkajian diatas,

bidan menginterprestasikan bahwa pasien sekarang benar-benar

sudah dalam persalinan kala III.


Diagnosa: Ny… umur… tahun P..A..Ah.. inpartu kala III
c. Menentukan diagnose potensial
Bidan tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan buruk pada kala

III, meskipun kasus yang ia tangani adalah persalinan normal.

Persalinan merupakan proses yang fisiologis namun dapat berubah

menjadi patologis sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi sebelumnya.


Diagnose potensial tang muncul pada kala III:
1) Gangguan kontraksi pada kala III
2) Retensio sisa plasenta
d. Menentukan tindakan antisipasi/segera
Bersadarkan diagnose potensial yng dirumuskan, secepatnya

melakukan tindakan antisipasi agar diagnose potensial tidak benar-

benar terjadi.
Langkah antisipasi yang dapat dilakukan pada kala III:
1) Stimulasi putting susu
2) Mengeluarkan plasenta secara lengkap
e. Perencanaan
Pada kala III bidan merencanakan tindakan sesuai dengan tahapan

persalinan normal.
1) Lakukan palpasi janin tunggal
2) Beri suntikan oksitosin dosis 0,5 cc secara IM
3) Libatkan keluarga dalam pemberian minum
4) Lakukan pemotongan tali pusat
5) Lakukan PTT
6) Lahirkan plasenta
f. Pelaksanakan
Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, berikut adalah realisasi

asuhan yang akan dilaksanakan terhadap pasien.


1) Melakukan palpasi uterus untuk memastikan ada tidaknya janin

kedua
2) Memberikan suntikan oksitosin 0,5cc secara IM di otot sepertiga

luar paha dalam waktu kurang dari satu menit setelah bayi lahir.
3) Melibatkan keluarga untuk pemberian minum kepada pasien
4) Melakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat
5) Melalukam PTT (Penegangan tali pusat terkendali)
6) Melahirkan plasenta
g. Evaluasi
Evaluasi dari manajemen kala III
1) Plasenta lahir spontan lengkap (tanggal dan jam)
2) Kontraksi : baik/tidak
3) TFU berapa jari di bawah perut
4) Perdarahan : sedikit/banyak
5) Laserasi jalan lahir: ada/tidak
6) Kondisi umum pasien
7) TTV
4. Manajemen kebidanan kala IV
a. Pengkajian
Pada kala IV bidan melakukan pengkajian yang lengkap dan jeli,

terutama mengenai data yang berhubungan dengan kemungkinan

penyebab perdarahan, karena pada kala IV inilah kematian pasien

paling banyak terjadi. Penyebab kematian pasien pasca melahirkan

terbanyak adalah perdarahan dan ini terjadi pada kala IV.


1) Data subyektif
a) Pasien mengatakan bahwa ari-ari telah lahir
b) Pasien mengatakan perutnya mulas
c) Psien mengatakan merasa lelah tapi bahagia
2) Data obyektif
a) Plasenta lahir spontan
b) TFU berapa jari diatas pusat
c) Kontraksi uterus baik/tidak
b. Interprestasi data dasar
Diagnose: Ny… umur… tahun P..A..Ah.. inpartu kala IV
Masalah yang dapat muncul pada kala IV:
1) Pasien kecewa karena jenis kelamin bayi tidak sesuai dengan

keinginan
2) Pasien tidak kooperatif dengan proses IMD
3) Pasien cemas dengan keadaannnya
c. Menentukan diagnose potensial
Bidan menentukan diagnose potensial berdasarkan data yang

diperoleh melalui pengkajian pada kala III serta perjalan persalinan

pasien dari awal. Ada beberapa riwayat data fisik pasien yang

mendukung untuk penegakan diagnose potensial.


Diagnose potensial yang mungkin muncul pada kala IV:
1) Hipotoni sampai dengan atonia
2) Perdarahan karena robekan serviks
3) Syok hipovolemik
d. Menentukan tindakan antisipasi/segera
Berdasarkan diagnose potensial yang ditegakan, bidan melakukan

tindakan antisipasi untuk menyelamatkan jiwa pasien. Tapi ingat

tindakan antisipasi harus selalu menyesuaikan batas kewenangan

bidan dan standar pelayanan kebidanan.


Langkah antisipasi yang dapat dilakukan bidan:
1) Eksplosari sisa plasenta
2) Kompresi bimanual interna atau eksterna
3) Pemberian infuse dan uterotonika
e. Perencanaan
Pada kala IV bidan merencanakan tindakan sesuai dengan tahap

persalinan normal.
1) Lakukan pemantauan intersif pada pasien
2) Lakukan penjahitan luka perineum
3) Pantau jumlah perdarahan
4) Pemenuhi kebutuhan pasien pada kala IV
f. Pelaksanaan
Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, berikut adalah realisasi

asuhan yang akan dilaksanakan terhadap pasien.


1) Melakukan pemantauan pada kala IV
a) Luka/robekan pada jalan lahir : serviks, vagina dan vulva

kemudian dilanjutkan dengan penjahitan luka perineum.


b) Tanda vital (dilakukan setiap 15 menit sekali pada jam

pertama dan 30 menit sekali pada jam kedua)


(1)Tekanan darah dan nadi
(2)Respirasi
c) Kontraksi uterus
d) Lochea
e) Kandung kemih
2) Melakukan penjahitan luka perineum
3) Memantau jumlah perdarahan
Jumlah darah secara pasti tidak akan teratur, maka bidan

melakukan perkiraan darah yang keluar. Setelah melihat kondisi

umum dan tanda vital sebagai indikator terjadinya syok akibat

perdarahan.
4) Memenuhi kebutuhan pada kala IV
a) Hidrasi dan nutrisi
b) Hygiene dan kenyamanan pasien
c) Bimbingan dan dukungan untuk berkemih
d) Kehadiran bidan sebagai pendamping
e) Dukungan dalam pemberian ASI dini
f) Posisi tubuh yang nyaman
g) Tempat dan alas tidur yang kering dan bersih agar tidak

terjadi infeksi.
g. Evaluasi
Hasil akhir dari asuhan persalinan kala IV normal adalah pasien dan

bayi dalam keadaan baik, yang ditunjukan dengan stabilitas fisik dan

psikologis pasien, kriteria dari keberhasilan ini adalah sebagai

berikut:
1) Tanda vital pasien normal
2) Perkiraan jumlah perdarahan total selama persalinan tidak lebih

dari 500cc
3) Kontraksi uterus baik
4) IMD berhasil
5) Pasien dapat beradaptasi dengan peran barunya.

Anda mungkin juga menyukai