Anda di halaman 1dari 10

Penelusuran Hukum Penting Bagi Pengemban Profesi Hukum (Suatu Studi Tentang Profesi Advokat Sebagai

Pengemban Profesi Hukum)

PENELUSURAN HUKUM PENTING BAGI PENGEMBAN PROFESI


HUKUM (SUATU STUDI TENTANG PROFESI ADVOKAT SEBAGAI
PENGEMBAN PROFESI HUKUM)

Oleh:
SENTOSA SEMBIRING
FH – Unpar, Bandung
Jln. Ciumbuleuit No. 94, Bandung
sentosa@home.unpar.ac.id

ABSTRACT
Challenge that faced lawyer as profession caretaker law in decade latest this we can say is not
light. Therefore, so that can follow very latest development in the world of science law best step do
way of law. From way of law, matters about science development law, judge decision and very
latest law and regulation knowable by profession caretaker of law. Specialer again for lawyer
profession caretaker, various case that faced more complexer. In atmosphere likes this, possible
norms that regulate about case that being faced not yet being regulated peculiarly in law and
regulation aloof. At here feeled important to do way of law may be is not found exactly in some
case, but resemble with case there. For that can be made reference in finish also law opinion that
asked to lawyer as law profession caretaker.

Keywords: The Way of law, law profession caretaker; lawyer

Pendahuluan mempunyai argumentasi yang jelas dan logis. Se-


Tantangan yang dihadapi oleh pengemban perti diungkapkan oleh Philipus M. Hadjon dan
profesi hukum di era masa kini boleh dikatakan ti- Tatiek Sridjatmiati dengan mengutip pendapat
daklah ringan. Disebut demikian, karena perkem- E.T.Feteris, teori argumentasi mengkaji bagaima-
bangan masyarakat demikian cepat. Demikian juga na menganalisis, merumuskan suatu argumentasi se-
halnya perkembangan ilmu dan teknologi pun ber- cara cepat. Teori argumentasi mengembangkan kri-
kembang dengan pesat. Berkenaan dengan hal ini, teria yang dijadikan dasar untuk suatu argumentasi
menarik untuk menyimak apa yang dijelaskan da- yang jelas dan rasional. Isu utama adalah adalah
lam berbagai kepustakaan ilmu hukum, bahwa adakah kriteria universal dan kriteria yuridis spesifik
seorang praktisi hukum harus terampil dalam yang menjadikan dasar rasionalitas argumentasi hu-
mengekspresikan pemikirannya baik melalui tuli- kum? (Philipus M. Hardjon, Tatiek Sri Djamiati,
san (misalnya, membuat legal memorandum, legal 2005)
opinion, menyusun gugatan, somasi dan dalam ber- Oleh karena itu, salah satu langkah yang
bagai tugas profesional) maupun secara lisan (mi- dapat dilakukan dalam menyiapkan berbagai pen-
salnya, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dapat hukum, sebelumnya perlu melakukan pene-
klien, mengajukan pertanyaan di ruang sidang litian untuk mendapatkan berbagai dasar pemikiran
pengadilan, dan sebagainya) (Arief Sidharta, 1990, tentang berbagai hal yang terkait dengan kasus yang
1991). Semua pemikiran dan atau pendapat yang tengah dihadapi. Dalam rangka kebutuhan praktis
dikemukakan oleh pengemban profesi hukum, harus kegiatan penelitian semacam ini sering juga disebut
20 Lex Jurnalica Vol. 6 No.1, Desember 2008
Penelusuran Hukum Penting Bagi Pengemban Profesi Hukum (Suatu Studi Tentang Profesi Advokat Sebagai
Pengemban Profesi Hukum)

sebagai penelusuran hukum. Lewat penelusuran hu- buku hukum yang dimaksud di sini meliputi juga
kum ini, diharapkan diperoleh landasan hukum un- jurnal-jurnal, baik yang diterbitkan di dalam mau-
tuk beragumentasi terhadap kasus yang sedang di- pun di luar negeri yang dipublikasikan oleh berbagai
kerjakan oleh pengemban profesi hukum. lembaga baik dari kalangan dunia akademisi mau-
Sebagaimana dimaklumi, dalam menjalan- pun pengemban profesi hukum.
kan profesi sebagai pengemban profesi hukum ada-
kalanya menghadapi kasus yang cukup kompleks. Identifikasi Masalah

Jika hanya mengandalkan kepada pengetahuan yang 1. Sejak kapan seorang pengemban profesi hukum

diperoleh beberapa waktu yang silam, hampir dapat perlu melakukan penelurusan hukum?

dipastikan kesulitan akan menghadang pengemban 2. Apa langkah-langkah yang harus dilakukan oleh

profesi hukum tersebut. Mengapa? Karena penge- pengemban profesi hukum dalam melakukan

tahuan yang diperoleh beberapa waktu yang lalu penelusuran hukum?

mungkin tidak cocok lagi untuk diaplikasikan untuk 3. Apa tindak lanjut yang harus dilakukan oleh

kondisi masa kini. Oleh karena itu, agar berbagai pengemban profesi hukum bila telah selesai

kasus yang dihadapi dapat secara tepat dan cepat melakukan penelusuran hukum?

dianalisis, maka tidak ada pilihan lain bagi pengem-


ban profesi hukum, agar secara terus menerus Metode Penelitian
membekali dirinya sesuai dengan perkembangan Sesuai dengan topik penelitian ini, yakni
ilmu pengetahuan (hukum) yang dari hari ke hari melakukan penelusuran hukum, maka yang kajian
terus mengalami perkembangan. Dalam kaitan itu penelitian ini pun dilakukan dengan melakukan stu-
patut disimak apa yang dikemukakan oleh D.H.M. di kepustakaan. Untuk itu, metode yang digunakan
Meuwissen, tidak ada advokat atau hakim yang da- adalah metode penelitian yuridis normatif. Ada pun
pat membolehkan dirinya yang membiarkan buku- alasan, mengapa metode ini yang digunakan, karena
buku pelajaran (buku teks) dan/atau majalah-maja- yang diteliti dalam hal ini asas-asas hukum dan atau
lah ilmiah (hukum) tidak dibaca. (Meuwissen, pun norma-norma yang terkait dengan langkah-
1994). langkah yang harus dilakukan dalam melakukan
Salah satu sarana yang dapat digunakan penelusuran hukum.
dalam membekali diri yakni lewat penelitian hukum Sebagaimana dijelaskan dalam literatur ten-
atau tepatnya melalui penelusuran hukum baik me- tang metode penelitian, antara lain dikemukakan
lalui buku–buku hukum (law books) maupun me- oleh Soerjono Soekanto, Sri Mamudji (1990) se-
lalui peraturan perundang-undangan baik yang baru bagai berikut: Penelitian hukum yang dilakukan de-
terbit ataupun sudah lama diterbitkan, akan tetapi ngan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder
agak jarang diterapkan dalam praktik karena kasus belaka dapat dinamakan penelitian hukum normatif
yang berkaitan dengan peraturan tersebut jarang atau penelitian kepustakaan. Pendapat senada
ada. Perlu juga kiranya dikemukakan, bahwa buku- dikemukakan oleh Soetandyo Wignjosoebroto
(2002), penelitian hukum yang dikatakan normative
Lex Jurnalica Vol. 6 No.1, Desember 2008 21
Penelusuran Hukum Penting Bagi Pengemban Profesi Hukum (Suatu Studi Tentang Profesi Advokat Sebagai
Pengemban Profesi Hukum)

(khusus untuk meneliti hukum sebagai norma po- Maksud Dan Tujuan Penelusuran Hukum
sitif, as it is written in the books). Adapun maksud dan tujuan dilakukannya
Berangkat dari pemikiran yang dikemukakan oleh Penelusuran Hukum, hal ini tentu terkait dengan
pakar hukum di atas, kajian dalam penelitian ini tugas yang sedang diemban oleh pengemban profesi
difokuskan pada data sekunder berupa bahan hukum. Sebagai contoh dapat dikemukakan di sini,
pustaka. Dari hasil kajian dicoba dianalisis bebe- kasus-kasus hukum yang disampaikan oleh seorang
rapa asas yang terkadung di dalamnya, untuk kemu- klien kepada pengemban profesi advokat, pada
dian ditarik beberapa kesimpulan untuk menajawab umumnya klien selain menyampaikan secara lisan
identifikasi masalah. juga disampaikan sejumlah dokumen untuk dipe-
lajari. Tapi yang lebih umum lagi, sesuai dengan
Pengertian Penelusuran Hukum budaya lisan yang berkembang di masyarakat, klien
Sebelum membahas mengapa perlu dilaku- hanya memberi penjelasan secara lisan terhadap ka-
kan penelusuran hukum, ada baiknya dibahas lebih sus yang ia sedang hadapi tanpa disertai dokumen.
dahulu pengertian tentang Penelurusan Hukum. Klien tersebut beranggapan hak-haknya sudah di-
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) langgar oleh pihak lawan. Atau bisa juga terjadi ia
dijelaskan penelusuran bisa berarti penelaahan, merasa diperlakukan tidak sesuai dengan aturan
penjajakan. Jadi kata kunci dalam penelusuran ada- hukum yang berlaku oleh pihak yang mempunyai
lah seseorang ingin mengetahui lebih saksama, de- otoritas untuk itu.
tail terhadap suatu hal yang sedang menjadi perha- Agar apa yang disampaikan oleh klien men-
tiannya. Jika pendapat ini dikaitkan dengan hukum, jadi jelas kasus posisinya, maka perlu dilakukan
maka dapat dirumuskan Penelusuran hukum berarti pemetaan masalah berdasarkan informasi yang di-
melakukan penelitian, penelaahan atau penjajakan sampaikan oleh klien. Dalam hal inilah perlu dilaku-
terhadap hukum atau lebih tepatnya melakukan pen- kan pemilahan, antara fakta dan opini terhadap data
carian atau penelitian terhadap aturan hukum yang dan informasi yang disampaikan oleh klien kepada
akan diterapkan terhadap kasus hukum yang sedang pengemban profesi advokat. Bisa juga terjadi infor-
dihadapi. Dengan demikian obyek penelaahan ada- masi yang disampaikan mungkin tidak ada kaitan
lah bahan-bahan hukum, baik berupa buku-buku, sama sekali dengan kasus yang disampaikan. Dalam
jurnal, maupun peraturan perundang-undangan. De- suasanan seperti inilah seorang pengemban profesi
ngan kata lain, penelusuran hukum dilakukan oleh advokat harus cermat membaca kasus yang diha-
seorang pengemban profesi advokat dalam hal ia dapkan kepadanya. Terlebih lagi bila pengemban
sedang menangani kasus atau mau memberikan profesi advokat mulai masuk ke analisis kasus,
opini hukum kepada klien atau sesama rekan kaedah hukum apa yang akan diterapkan. Oleh
seprofesi atau bahkan sedang menyusun dokumen karena itu, bila ingin mengetahui kaedah hukum apa
hukum. yang akan diterapkan dalam kasus tersebut, pada
saat itulah seorang advokat sudah mulai masuk ke

22 Lex Jurnalica Vol. 6 No.1, Desember 2008


Penelusuran Hukum Penting Bagi Pengemban Profesi Hukum (Suatu Studi Tentang Profesi Advokat Sebagai
Pengemban Profesi Hukum)

wilayah penelusuran hukum atau lebih tepatnya menggunakan kamus atau pun ensiklopedi. Atau
mulai melakukan penelusuran peraturan perundang- bisa juga terjadi seorang klien datang ke pengemban
undangan dan literatur hukum. profesi advokat untuk minta nasehat dan atau minta
bantuan hukum untuk membuat kontrak bisnis yang
Manfaat Penelusuran Hukum sedang dia kerjakan. Hal ini semua memerlukan
Hasil dari kegiatan melakukan penelusuran kecermatan agar pendapat hukum yang diberikan
hukum bermanfaat bagi para praktisi hukum, antara kepada klien benar-benar dapat dipertanggung ja-
lain penelitian hukum dilakukan oleh pengemban wabkan. (Peter Mahmud Marzuki, 2005).
profesi advokat untuk kepentingan penyelesaian Demikikan juga halnya, ketentuan pera-
sengketa di pengadilan. Selain itu hasil penelitian turan perundang-undangan adakalanya kata yang
ini bisa juga digunakan untuk menyusun dokumen- digunakan dapat menimbulkan berbagai interpretasi.
dokumen hukum, seperti gugatan, pembelaan, kon- (Perhatikan misalnya kata ”orang” dalam produk
trak yang dibutuhkan oleh klien. (sunaryati Hartono, perundang-undangan era reformasi. Jika dicermati
1994). Namun perlu juga disadari, bahwa penelu- secara saksama kata orang yang dimaksud dalam
suran hukum yang akan atau yang sedang dilaku- produk perudang-undangan tersebut, bisa orang
kan tidaklah menyelesaiakan masalah yang sedang pribadi, natuurlijke persoon dan bisa juga orang
dihadapi, akan tetapi dari hasil penelusuran tersebut dalam arti badan hukum, rechts persoon). Untuk
diharapkan dapat menemukan berbagai cara pe- memahami apa yang dimaksud dengan terminologi
nyelesaian masalah yang sedang dihadapi. (Gregory tersebut, dalam literatur ilmu hukum dikenal apa
Churchill, 1988). Pentingnya seorang pengemban yang disebut dengan metode interpretasi atau penaf-
profesi advokat melakukan penelusuaran literatur siran. Metode interpretasi merupakan salah satu
hukum agar pendapat hukum yang disampaikan metode penemuan hukum yang memberi penjelasan
kepada klien dapat dipertanggungjawabkan baik yang gambang mengenai teks undang-undang agar
untuk kebutuhan praktis maupun dilihsat dari sudut ruang lingkup kaedah hukum dapat diterapkan sehu-
pandang teoritis. bungan dengan pristiwa tertentu. (Sudikno Merto-
Sebagaimana diketahui, sejumlah dokumen kusumo, 1988)
tertulis yang disampaikan oleh klien adakalanya Dalam kaitan ini patut juga disimak apa
menyangkut masalah penafsiran atau interpretasi yang dikemukakan oleh Paul Scholten, sebagai
terhadap ”kalimat atau isitilah” yang menjadi pokok berikut: Hukum itu bukan suatu keharusan yang
sengketa. Dalam suasana seperti ini, perlu ditelusuri diucapkan dalam kesabaran yang membiarkan pen-
apa makna yang terkandung dalam kata yang men- dengarnya untuk mematuhi atau tidak. Hukum itu
jadi pokok masalah yang sedang dihadapi. (Chris- dipaksakan, namun cara pelaksanaanya juga turut
topher G. Wren, Jill Robinson Wren, 1986). Pene- bergantung kepada hukum; pranata-pranata yang
lusuran dalam hal ini, dapat dilakukan dengan didengarnya hal itu adalah pranata-pranata hukum.
menggunakan berbagai referensi, antara lain dengan (Paul Scholten, 2003). Mengikuti pola pikir dari ah-

Lex Jurnalica Vol. 6 No.1, Desember 2008 23


Penelusuran Hukum Penting Bagi Pengemban Profesi Hukum (Suatu Studi Tentang Profesi Advokat Sebagai
Pengemban Profesi Hukum)

li hukum kenamaan ini, semakin tampak bahwa dalam bentuk buku kumpulan undang-undang mau-
hukum lebih konkretnya lagi undang-undang yang pun masih dalam bentuk Lembaran Negara Repu-
hendak diterapkan, banyak faktor yang harus diper- blik Indonesia (LNRI). Tahap selanjutnya adalah
hatikan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh berlangganan beberapa jurnal yang dapat mendu-
D.H.M.Meuwissen, keberlakuan hukum tidak dapat kung pekerjaan. Jika hal ini belum memungkin,
diamati secara indrawi. Hukum itu “ada” tidak maka sumber atau lebih tepatnya tempat untuk me-
seperti fakta-fakta empiris ”ada”. Memang ada ge- lakukan penelusuran hukum adalah perpustakaan
jala-gejala tertentu yang dapat diamati (seperti peri- yang dapat dikunjungi oleh masyarakat.
laku manusia, dokumen-dokumen, undang-undang, Hanya menjadi masalah di sini adalah per-
vonis) yang dalam suat kerangka-referensi spesifik pustakaan yang terbuka untuk umum relatif masih
dipahami dan diidentifikasi sebagai hukum. Tampak sangat sedikit. Pada umumnya perpustakaan yang
bahwa hukum adalah suatu ciptaan pikiran, ia dapat ada masih dikelola oleh lembaga-lembaga pendidi-
dipikirkan. (Meuwissen, 1994). kan. Oleh karena itu perpustakaan ini pun hanya
Merujuk ke pemikiran yang dilontarkan terbatas digunakan oleh peserta didik yang ada di
oleh oleh pemikir hukum yang mashur ini, tidaklah lembaga pendidikan tersebut. Memang ada beberapa
berkelebihan bila dikemukakan, bahwa bagi pe- perpustakaan yang dapat dikunjungi oleh siapa saja.
ngemban profesi hukum untuk terus mendalami apa Akan tetapi, dengan kemajuan teknologi, adanya
makna yang terkandung dalam suatu peraturan per- keterbatasan sarana penelusuran hukum ini dapat
undang-undangan yang ada. Untuk bisa sampai pa- dimanfaatkan lewat teknologi canggih yakni inter-
da tahap ini, langkah yang bisa dilakukan yakni net. Lewat media internet dapat dilakukan penelu-
lewat penelusuran hukum. suran hukum dalam berbagai subyek yang dikehen-
daki.
Pembahasan Perlu kiranya dikemukakan di sini media
Penelusuran Hukum Diperlukan Untuk Me- apa pun yang akan digunakan, maka sejak awal

metakan Kasus harus sudah dipahami jenis atau hukum yang akan

Secara ideal penelusuran hukum dapat dila- ditelusuri. Sebagaimana diketahui dalam penelu-

kukan dengan memanfaatkan perpustakaan pribadi. suran hukum yang menggunakan perpustakaan se-

Namun harus juga disadari bahwa untuk mem- bagai sarana, maka data yang diperoleh atau yang

bangun perpustakaan pribadi, tentunya membu- diteliti adalah data sekunder. Data tersebut bisa

tuhkan biaya dan tenaga yang tidak sedikit. Namun dokumentasi peribadi atau bisa juga data bersifat

sebagai langkah awal sebenarnya dapat dilakukan publik artinya dipublikasikan oleh instansi resmi,

dengan menyediakan buku-buku standar atau buku- misalnya putusan pengadilan.

buku referensi dalam menjalankan profesi. Buku- Data sekunder di bidang hukum dipandang

buku standar yang dimaksud di sini termasuk di dari kekuatan mengikatnya dapat dibedakan men-

antaranya undang-undang baik yang sudah tersusun jadi:

24 Lex Jurnalica Vol. 6 No.1, Desember 2008


Penelusuran Hukum Penting Bagi Pengemban Profesi Hukum (Suatu Studi Tentang Profesi Advokat Sebagai
Pengemban Profesi Hukum)

a) bahan hukum primer, misalnya peraturan dalam melakukan penelusuran hukum. Dewasa ini
perundang-undangan; pasca diadakannya perubahan UUD 1945, selain
b) bahan-bahan hukum sekunder yaitu bahan- Mahkamah Agung (MA) sebagai puncak dari lem-
bahan hukum yang erat kaitannya dengan bahan baga peradilan (Pengadilan Negeri/Niaga/HAM,
hukum primer. Bahan hukum ini dapat mem- Pengadilan Agama, Pengadilan Tinggi, Mahkamah
bantu menganalisis dan memahami bahan-ba- Syariah) juga dikenal lembaga Mahkamah Kons-
han hukum primer. Sumbernya antara lain, titusi (MK). Untuk itu putusan MK sebagai salah
rancangan peraturan perundang-undangan, hasil satu referensi dalam melakukan penelusuran hukum
karya ilmiah para akhli hukum dan hasil pene- tidak dapat diabaikan begitu saja.
litian di bidang hukum; Lewat penelusuran hukum yang telah dila-
c) bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang kukan oleh pengemban profesi hukum tersebut, ta-
memberikan petunjuk maupun penjelasan ter- hap yang cukup penting untuk dilakukan adalah,
hadap bahan-bahan hukum primer dan sekun- bagaimana memposisikan kasus yang sedang diha-
der, misalnya kamus, ensiklopedi, indeks, abs- dapi dengan norma-norma hokum yang ada. Dengan
trak. (Ronny Hanitijo Soemitro, 1988) kata lain, apakah berbagai peraturan yang ada sudah
memadai dalam menyelesaiakan kasus yang ada.
Selain sumber-sumber hukum yang telah Sebab hal ini sangat terkait dengan dinamika masya-
disebutkan di atas, sumber hukum yang tidak kalah rakat berkembang dengan cepat. Pertanyaanya se-
pentingnya dalam menjalankan profesi sebagai karang adalah, apakah kasus hukum yang tengah
advokat adalah putusan hakim yang telah mem- terjadi telah ada dan ataupun apakah aturan yang
punyai kekuatan tetap, Hanya perlu kiranya dicatat ada masih memadai untuk itu? Dalam kaitan ini me-
di sini putusan hakim atau sering juga disebut narik untuk menyimak apa yang dikemukakan oleh
yurisprudensi menurut hemat penulis dalam konteks J.J.H.Bruggink, Hukum itu selalu dalam keadaan
Indonesia kurang tepat digunakan istilah yurispru- bergerak. Perubahan yang berlangsung terus
densi, sebab kedudukan hakim dalam sistem hukum menerus itu memunculkan pertanyaan, apakah tidak
yang berlaku di Indonesia mempunyai kemandirian. dapat ditentukan lebih jauh, pada kaidah mana harus
Dengan kata lain hakim mempunyai kebebasan berpegangan pada saat tertentu. Jawaban atas per-
dalam memutus perkara artinya bagi hakim tidak tanyaan ini terkait dengan keberlakukan hukum.
ada keharusan untuk mengikuti putusan hakim Keberlakuan hukum dapat dilihat dalam arti (1) Em-
sebelumnya. piris atau Faktual. Dalam konteks ini, hukum ber-
Di pihak lain bila dilihat secara teoritis laku jika para warga mematuhi kaedah secara fak-
yurisprudensi mempunyai makna putusan hakim tual. Hukum dalam hal ini berlaku efektif; (2) Nor-
yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap matif atau Formal. Dalam konteks ini hukum dilihat
diikuti oleh hakim lainnya dalam memutuskan per- sebagai bagian dari suatu sistem kaedah hukum ter-
kara yang sama dapat dijadikan salah satu referensi tentu yang di dalamnya kaidah-kaidah hukum itu

Lex Jurnalica Vol. 6 No.1, Desember 2008 25


Penelusuran Hukum Penting Bagi Pengemban Profesi Hukum (Suatu Studi Tentang Profesi Advokat Sebagai
Pengemban Profesi Hukum)

saling menunjuk yang satu terhadap yang lain; (3) (1). Dokumen bisa berarti surat yang tertulis atau
dan Evaluatif. Dalam konteks ini keberlakuan hu- tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti ke-
kum dilihat dari isinya dipandang bernilai. (J.J.H. terangan; rekaman suara, gambar di film, dan
Bruggink, 1999). Mengacu kepada pemikiran yang sebagainya yang dapat dijadikan bukti ketera-
dikemukakan oleh pemilkir hukum kenamaan ini, ngan.
dapat dipahami bahwa dalam memosisikan kasus (2). Dokumentasi bisa berarti pengumpulan,
yang sedang dihadapi dapat dilihat dalam berbagai pengolahan, penyimpanan informasi, pengum-
sudut pandang. Terkait dengan kasus yang harus pulan bukti-bukti dan keterangan.
diselesaikan lewat lembaga peradilan, maka sudut Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa
pandang yang harus diperhatikan adalah keber- makna yang terkadung dalam pengertian
lakukan hukum secara normatif. Sedangkan terkait dokumentasi pada dasarnya adalah mengum-
dengan suatu pendapat hukum yang harus disam- pulkan berbagai data dan informasi. Data yang
paikan, ketiga sudut pandang tersebut tampaknya dikumpulkan ada kemungkinan masih data
dapat digunakan. mentah lalu data tersebut disimpan. Bisa juga
terjadi data yang dikumpulkan sudah diolah
Pengertian Dokumentasi Hukum lalu data tersebut disimpan oleh pengumpul
Seperti telah diuraikan dalam bagian lain informasi. Apa pun bentuknya alangkah baik-
dalam tulisan ini, seorang pengemban profesi hu- nya jika data yang dikumpulkan tersebut di-
kum perlu terus-menerus melakukan pelusuran buat klasifikasinya lalu disimpan dalam file,
hukum. Hal ini dimasudkan agar pemahaman pe- baik dalam bentuk elektronik atau dalam ben-
ngemban profesi hukum dapat terus dimutakhirkan. tuk arsip biasa. Data yang dikumpulkan terse-
Seperti diketahui, dalam kebutuhan praktis pe- but, lalu diklasifikasikan sehingga bisa dija-
ngemban profesi hukum merasa perlu untuk mela- dikan sebagai dukumen yang dapat digunakan
kukan penelusuran hukum untuk menyelesaian ka- dalam berbagai keperluan, misalnya sebagai
sus hukum yang sedang dihadapi. Akan tetapi, da- alat bukti di pengadilan.
lam melakukan tugas penelusuran hukum tersebut b. Dokumentasi hukum berarti pengumpulan, pe-
acapkali ditemukan hal-hal baru. Bagi penelusur ngolahan berbagai macam data yang dapat dija-
(peneliti) profesional tentu tidak akan dibiarkan be- dikan sebagai alat bukti dalam proses hukum
gitu saja, akan tetapi didokumentasikan khusus berkaitan dengan peristiwa hukum. Jadi pene-
untuk itu. Untuk memahami apa yang dimaksud de- kanannya di sini adalah pengumpulan, pengo-
ngan dokumentasi, berikut dikutip beberapa penger- lahan dan pencatatan bebagai macam alat bukti,
tian dokumentasi sebagai berikut; baik tertulis maupun tidak tertulis. (Perhatikan
a. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) misalnya beberapa peraturan perundang-unda-
dijelaskan pengertian: ngan yang mengatur tentang alat-alat bukti, an-
tara lain: Dalam Pasal 164 HIR/ 284 RBG dise-

26 Lex Jurnalica Vol. 6 No.1, Desember 2008


Penelusuran Hukum Penting Bagi Pengemban Profesi Hukum (Suatu Studi Tentang Profesi Advokat Sebagai
Pengemban Profesi Hukum)

butkan jenis alat bukti antara lain: surat, kete- butkan, sumber hukum antara lain: Undang-
rangan saksi, persangkaan, pengakuan dan sum- Undang, Traktat/Perjanjian, Doktrin (pendapat
pah; Dalam Pasal 184 ayat (1) Undang-Undang para ahli hukum), putusan hakim. Selain dalam
Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara literatur ilmu hukum juga disebutkan, dilihat
Pidana disebutkan, alat bukti yang sah ialah: a. dari bentuknya hukum bisa tertulis dan tidak ter-
Keterangan saksi; b. keterangan ahli; c. Surat; d. tulis (hukum adat atau kebiasan yang hidup
Petunjuk; e. Keterangan terdakwa. Dalam Un- dalam masyarakat).
dang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Maksud Dan Tujuan Pendokumentasian Ba-
Usaha Tidak Sehat, disebutkan alat bukti, antara han-Bahan Hukum
lain: keterangan saksi, keterangan ahli, surat Di atas telah dikemukakan, bahwa secara
atau dokumen, petunjuk dan keterangan pelaku etimologis dokumentasi berarti pengumpulan atau
usaha; Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun mencatat sejumlah alat bukti. Tentunya alat bukti
1987 Tentang Dokumen Perusahaan disebut- yang dikumpulkan tersebut mempunyai maksud
kan, dokumen perusahaan terdiri dari dokumen dan tujuan. Bila hal ini dikaitkan dengan tugas seo-
keuangan dan dokumen lainnya. Dokumen rang pengemban profesi hukum dalam hal ini ad-
keuangan terdiri dari catatan, bukti pembukuan, vokat maka pengumpulan alat bukti yang dimaksud
data pendukung administrasi keuangan, yang sangat signifikan dalam menjalankan profesinya se-
merupakan bukti adanya hak dan kewajiban bagai advokat Dengan kata lain adanya sejumlah
serta kegiatan usaha suatu perusahaan. Doku- „alat bukti‟ yang diakui oleh undang-undang meru-
men lainnya terdiri dari data atau setiap tulisan pakan langkah awal untuk membuka kasus apa yang
yang berisi keterangan yang mempunyai nilai sesungguhnya terjadi dibalik fakta, keterangan atau
guna bagi perusahaan meskipun tidak terkait dokumen yang ada berkaitan dengan peristiwa hu-
langsung dengan dokumen keuangan) kum yang sedang dihadapi oleh seorang advokat.
c. Hukum dalam arti sempit yakni peraturan per- Dilihat dari sudut pandang ini, maka mak-
undang-undangan yang diterbitkan oleh lem- sud dan tujuan dilakukannya pendokumentasian
baga atau badan yang mempunyai otoritas untuk bahan hukum paling tidak dapat dilihat dari dua su-
itu. (Perhatikan Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang dut pandang yakni:
Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan a. Secara Internal. Dokumentasi hukum penting
Peraturan Perundang-undangan. Dalam undang- bagi seorang pengemban profesi advokat untuk
undang ini disebutkan, jenis dan peraturan per- memudahkan pekerjaan profesionalnya. Sing-
undang-undangan sebagai berikut: 1). UUD katnya, bila sejak awal seluruh dokumen yang
1945; 2). UU/Perpu; 3) Peraturan Pemerintah; berkaitan dengan pekerjaan profesi advokat di-
4). Peraturan Presiden; 5) Peraturan Daerah). tata dengan baik, maka bila ada permasalahan
Sementara itu dalam literatur ilmu hukum dise- dengan pekerjaan dapat segera diketahui sampai

Lex Jurnalica Vol. 6 No.1, Desember 2008 27


Penelusuran Hukum Penting Bagi Pengemban Profesi Hukum (Suatu Studi Tentang Profesi Advokat Sebagai
Pengemban Profesi Hukum)

di mana kemajuan pekerjaan yang sudah, se- suatu kasus perlu terlebih dahulu melakukan
dang dan akan dilaksanakan. Oleh karena itu, penelusuran hukum sebelum memberikan pen-
langkah-langkah awal yang harus segera dila- dapat hukum. Dengan cara seperti ini, dapat se-
kukan adalah membuat klasifikasi/sistem pen- gera dicari solusi apa yang terbaik terhadap
dokumentasian. Bila pendokumentasian tersebut kasus sedang dihadapi.
telah tertata dengan baik, tentunya akan mem- 2. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
permudah dan bisa menghemat waktu jika ada melakukan penelusuran hukum yakni mengkla-
masalah hukum yang harus segera diselesaikan. sifikasikan kasus dan atau perihal pendapat hu-
b. Secara eksternal. Mempunyai makna bagi seo- kum yang segera dibuat oleh pengemban profesi
rang pengembang profesi advokat dalam men- hukum yang dimaksud. Setelah mengklasi-
jalankan profesinya harus mencari berbagai alat fikasikan, tahapan selanjutnya adalah mencari
bukti berkaitan dengan kasus yang sedang di- data yang dibutuhkan. Dalam mencari data da-
kerjakan. Untuk itu perlu dilakukan pencarian pat dilakukan secara manual maupun menggu-
alat bukti dari berbagai pihak yang terkait. Dari nakan teknologi baik di perpustakaan pribadi
data yang telah dikumpulkan perlu disaring maupun di perpustakaan umum. Dapat juga
kembali. Artinya perlu dipilah-pilah antara buk- dilakukan dengan menggunakan jasa profesional
ti yang ada relevansinya dengan kasus yang dalam bidangnya.
sedang dihadapi dengan bukti-bukti yang sifat- 3. Tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh pengem-
nya hanya sebagai pendukung atau bahkan ban profesi hukum setelah melakukan penelu-
mungkin tidak ada kaitan sama sekali dengan suran hukum yakni menstimasisasikan hasil pe-
kasus yang sedang ditangani oleh seorang ad- nelusuran, sehingga di kemudian hari dapat le-
vokat. bih memudahkan bagi pengemban profesi hu-
kum bila dibutuhkan data. Setelah itu, untuk
Kesimpulan kebutuhan praktis, pengeban profesi hukum
1. Bagi pengemban profesi hukum khususnya advo- mencoba menggaitkan dengan tugas profesional
kat, perlu secara terus menerus melakukan pe- yang tengah dijalankan.
nelusuran hukum. Hal ini penting untuk me-
ningkatkan pemahaman mutakhir dalam per- Daftar Pustaka
kembangan ilmu hukum. Demikian juga per- Ellyana Tansah, L.J. Fernandus, ”Cara Penyelesaian
kembangan peraturan perundang-undangan sa- Perkara Perdata Dengan Sistem Putusan
ngat cepat. Lewat penelusuran hukum dapat Sela. Proyek Pembinaan Teknis Yustisial
dipahami apa latar belakang terbitnya suatu Mahkamah Agung RI”, Jakarta, 1997.
peraturan perudang-undangan. Pengemban pro- D.H.M.Meuwissen, ”Teori Hukum”, Diterjemahkan
fesi hukum advokat ketika sedang menghadapi oleh. B.Arief Sidharta, Dalam Jurnal
kasus dan atau diminta pendapatnya tentang

28 Lex Jurnalica Vol. 6 No.1, Desember 2008


Penelusuran Hukum Penting Bagi Pengemban Profesi Hukum (Suatu Studi Tentang Profesi Advokat Sebagai
Pengemban Profesi Hukum)

Hukum Pro Justitia Tahun XII Nomor 2 Rony Hanitijo Soemitro, ”Metodologi Penelitian
April 1994. Hukum Dan Jurimetri”, Ghalia Indonesia,
CFG Sunaryati Hartono, ”Penelitian Hukum Di Jakarta, 1990.
Indonesia Pada Akhir Abad ke 20”,. Sudikno Mertokusumo, ”Mengenal Hukum (suatu
Alumni, Bandung, 1994. Pengantar)”, Liberty, Yogyakarta, 1988.
Churchill, Gregory, “Petunjuk Penelusuran Literatur Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, ”Penelitian
Hukum Indonesia”, Jakarta, 1988. Hukum Normatif Sutau Tinjauan Singkat ”,
Cooper, Frank.E, “The Lawyer And Administrative Rajawali, Jakarta, 1990.
Agencies”, Printice Hall, Inc, New Jersey, Surrency, Erwin.C, “A Guide to Legal Research”,
1957. Oceana Publications Inc, New York, 1966.
Christopher G. Wren, Jill Robinson Wren, “The Yudha Bhakti Ardhiwisastra, ”Penanfsiran Dan
Legal Research Manual. A Game Plan for Konstruksi Hukum”, Alumni, Bandung,
Legal Research and Analysis”, Adams & 2000.
Ambrose Publishing, Madison, Wisconsin,
1986.
Ifdhal Kasim, “70 Tahun Prof Soetandyo
Wignjosoebroto Hukum Paradigma, Meto-
de dan Dinamika Masalahnya”, Elsam-
Huma, Jakarta, 2002.
I.P.M.Ranuhandoko, “Terminologi Hukum Inggris-
Indonesia”, Sinar Grafika, Jakarta, 1996.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Depdik-
nas-Balai Pustaka, Jakarta, 1995.
M.Yahya Harahap, ”Hukum Acara Perdata Tentang
Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuk-
tian, dan Putusan Pengadilan”, Sinar Gra-
fika, Jakarta, 2005.
Paul Scholten, ”De Structuur Der Rechtswe-
tenschap”, Alih bahasa: B.Arief Sidharta,
”Struktur Ilmu Hukum”, Bandung, 2003.
Peter Mahmud Marzuki, ”Penelitian Hukum”,
Kencana, Jakarta, 2005.
Philipus M. Hadjon, Tatiek Sri Djamiati.
”Argumentasi Hukum”, UGM Press,
Yogyakarta, 2005.

Lex Jurnalica Vol. 6 No.1, Desember 2008 29

Anda mungkin juga menyukai