Anda di halaman 1dari 5

1. Carilah sebuah artikel mengenai peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi di RS!

2. Buatlah ringkasan dari artikel tersebut!

3. Apa peran pemerintah dalam artikel tersebut?

4. Menurut anda, apa yang harus dilakukan oleh pemerintah agar kegiatan ekonomi di RS bisa
berjalan dengan lancar?

Jawaban :

1. JKN-KIS Terus Berkontribusi Untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Dengan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu


Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang berdampak terhadap pelayanan kesehatan masyarakat tentu
suatu wujud nyata bahwa kontribusi JKN-KIS memang ditujukan bagi pertumbuhan ekonomi
Indonesia.

Kontribusi JKN-KIS

Kontribusi JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2016 sebesar 152,2 triliun dan di
tahun 2021 bisa mencapai Rp 289 triliun. Program JKN-KIS akan meningkatkan angka harapan
hidup masyarakat Indonesia sampai 2,9 tahun. Program JKN-KIS berkontribusi 0,84% dari total
PDB Indonesia, Peningkatan 1 persen kepesertaan JKN-KIS setara dengan peningkatan
pendapatan masyarakat sebesar Rp 1 juta/tahun/kapita.

Secara bertahap, Program JKN-KIS pun terus berkembang pesat hingga kini dan bergerak
menuju cakupan semesta. Sampai dengan saat ini, jumlah masyarakat yang telah mengikuti
Program JKN-KIS mencapai 180 juta jiwa atau lebih dari 70% dari jumlah proyeksi penduduk
Indonesia di tahun 2017.

Berdsarkan dari laporan audited akhir tahun 2016 dapat memberikan gambaran bahwa program
JKN-KIS sangat dirasakan oleh masyarakat. Ini terlihat dari pemanfaatan kartu JKN-KIS di 2016
sebanyak 177,8 juta untuk kunjungan ke fasilitas kesehatan. Angka kunjungan tersebut terus
meningkat dari tahun 2014 dari sebanyak 92,3 juta hingga pada tahun 2015 menjadi sebanyak
146,7 juta.

Total pemanfaatan di 2016 ini terdiri dari kunjungan ke fasilitas kesehatan tingkat pertama,
seperti puskesmas, klinik pratama, dan dokter praktek perorangan mencapai sekitar 120,9 juta
kunjungan, untuk rawat jalan di poliklinik dan rumah sakit sebanyak 49,3 juta, dan rawat inap
7,6 juta. Bila ditambah angka rujukan sebesar 15,1 juta, maka total pemanfaatan JKN-KIS adalah
192,9 juta.

Komitmen pemerintah dalam keberlangsungan Program JKN KIS terwujud penyediaan APBN
dalam bentuk iuran bagi 92.4 juta jiwa peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan pemenuhan
ketersediaan fasilitas kesehatan. Darimana sumber APBN tersebut, tentu salah satunya dari
pajak.

Program JKN-KIS ini tentu saja membuka akses yang lebih besar kepada masyarakat untuk
mendapat jaminan pelayanan kesehatan, bukan hanya itu saja namun ada juga dampak ekonomi
yang dirasakan setelah berjalan 3,5 tahun.

Dampak Ekonomi Program JKN-KIS

Program JKN-KIS tidak hanya berdampak terhadap pelayanan kesehatan tapi juga
perekonomian. Hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menunjukan kontribusi total JKN-
KIS terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2016 mencapai 152,2 triliun. Pada tahun 2021
kontribusinya diperkirakan meningkat sampai Rp 289 triliun.

Dengan bertambahnya peserta JKN-KIS tentu saja akan meningkatkan investasi di sektor
kesehatan seperti pembangunan fasilitas kesehatan, produksi obat dan alat kesehatan. Hal itu
mendorong peningkatan jumlah lapangan pekerjaan bagi tenaga kesehatan dan dapat memacu
perekonomian Indonesia menjadi semakin berkembang dan maju pesat.
Di bidang ketenagakerjaan, program JKN-KIS berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja
sebesar 1,45 juta orang pada tahun 2016 dan akan meningkat jadi 2,56 juta orang tahun 2021.
Penciptaan lapangan kerja itu ada dibeberapa sektor seperti jasa kesehatan pemerintah (rumah
sakit dan puskesmas) sebesar 864 ribu orang (2016) akan meningkat menjadi 1,348 juta orang
(2021).

Untuk sektor industri farmasi, penciptaan lapangan kerja sebesar 27,2 ribu orang (2016) dan
berpotensi meningkat menjadi 42,5 ribu orang (2021). Industri makanan dan minuman sekitar
34,1 ribu orang (2016) dan 53,3 ribu orang (2021).

Teguh juga menambahkan bahwa dampak program, JKN-KIS akan semakin besar seiring
banyaknya RS swasta yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Bila sebelum program JKN-
KIS pilihan pasien terhadap jasa layanan kesehatan terbatas pada puskesmas dan klinik-klinik
kecil, sekarang akses mudah ke RS besar. Dengan sistem yang sudah mulai terbangun dengan
baik di tahun ke-4 pelaksanaan JKN-KIS ini menimbulkan kompetisi antar sesama pemberi
layanan. Kompetisi ini akan menghasilkan perbaikan layanan yang semakin baik.

Dampak JKN-KIS terbesar yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia karena
menjadi lebih sehat dan berumur lebih panjang. Kondisi itu mendorong peningkatan
produktifitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka panjang.

Jadi, program JKN-KIS bukan hanya pengeluaran (cost) saja melainkan sebuah investasi. Dalam
jangan pendek, program JKN-KIS dapat meningkatkan output dan tenaga kerja sektor lainnya,
sedangkan dalam jangka panjang program JKN-KIS dapat meningkatkan modal manusia melalui
peningkatan harapan hidup. Hingga pada akhirnya program JKN-KIS akan terus membantu juga
dalam hal meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

2. ringkasan

Berdasarkan dari laporan audited akhir tahun 2016 dapat memberikan gambaran bahwa program
JKN-KIS sangat dirasakan oleh masyarakat. Ini terlihat dari pemanfaatan kartu JKN-KIS di 2016
sebanyak 177,8 juta untuk kunjungan ke fasilitas kesehatan. Angka kunjungan tersebut terus
meningkat dari tahun 2014 dari sebanyak 92,3 juta hingga pada tahun 2015 menjadi sebanyak
146,7 juta.

Total pemanfaatan di 2016 ini terdiri dari kunjungan ke fasilitas kesehatan tingkat pertama,
seperti puskesmas, klinik pratama, dan dokter praktek perorangan mencapai sekitar 120,9 juta
kunjungan, untuk rawat jalan di poliklinik dan rumah sakit sebanyak 49,3 juta, dan rawat inap
7,6 juta. Bila ditambah angka rujukan sebesar 15,1 juta, maka total pemanfaatan JKN-KIS adalah
192,9 juta.

Komitmen pemerintah dalam keberlangsungan Program JKN KIS terwujud penyediaan APBN
dalam bentuk iuran bagi 92.4 juta jiwa peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan pemenuhan
ketersediaan fasilitas kesehatan. Darimana sumber APBN tersebut, tentu salah satunya dari
pajak.

Dampak JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia sifatnya positif dan berkelanjutan. Dalam
jangka pendek, program JKN-KIS akan mendorong aktifitas ekonomi untuk sektor yang
bersinggungan dengan program JKN-KIS seperti jasa kesehatan pemerintah (rumah sakit dan
puskesmas), industri farmasi, alat kesehatan dan non kesehatan (industri makanan dan
minuman). Untuk jangka panjang, program JKN-KIS mendorong peningkatan mutu modal
manusia. Mutu modal manusia merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan. Tahun 2016, dampak JKN-KIS terhadap antara lain: jasa kesehatan yang
diselenggarakan pemerintah mencapai Rp57,9 triliun, industri farmasi dan alat kesehatan Rp10,3
triliun, jasa kesehatan dan kegiatan sosial swasta Rp14,6triliun. Industri makanan dan minuman
terdampak Rp17,2 triliun, perdagangan selain mobil dan sepeda motor Rp7,5 triliun, jasa
angkutan, pos dan kurir Rp3,5 triliun, jasa keuangan dan persewaan Rp2,4 trilun dan sektor lain
Rp38,6 triliun," tutur Teguh Dartanto selaku Kepala Kajian Grup Kemiskinan dan
Perlindungan Sosial LPEM FEB UI, yang juga hadir

Dampak JKN-KIS terbesar yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia karena
menjadi lebih sehat dan berumur lebih panjang. Kondisi itu mendorong peningkatan
produktifitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka panjang.
Jadi, program JKN-KIS bukan hanya pengeluaran (cost) saja melainkan sebuah investasi. Dalam
jangan pendek, program JKN-KIS dapat meningkatkan output dan tenaga kerja sektor lainnya,
sedangkan dalam jangka panjang program JKN-KIS dapat meningkatkan modal manusia melalui
peningkatan harapan hidup. Hingga pada akhirnya program JKN-KIS akan terus membantu juga
dalam hal meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesi

.3.peran pemerintah dalam artikel tersebut adalah memfasilitasi kegiatan yang dilakukan di
dalam rumah sakit dengan memakai JKN.Dan pemerintah memfasilitasi masyarakat miskin agar
terhindar dari penyakit kronis.dan mempunyai cadangan pembiayaan bagi dana kesehatan.

4.menurut saya agar rs berjalan dengan lancar system manajemennnya yang baik,dan melakukan
evaluasi dengan setiap program kesehatan yang akan dilakukan.mempunyai dana cadangan
kesehatan,adanya koordinasi

Anda mungkin juga menyukai