BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kompresor
Kompresor adalah satu diantara mesin-mesin fluida yang berfungsi untuk
merubah energi kinetik menjadi energi tekan dengan prinsip kerjanya memindahkan
fluida kompresibel dari tekanan rendah ke tekanan yang lebih tinggi. Kompresor
biasanya bekerja dengan menghisap udara atmosfir. Jika kompresor bekerja pada
tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir maka kompresor disebut sebagai
penguat (booster), dan jika kompresor bekerja dibawah tekanan atmosfir maka disebut
pompa vakum.
Gas mempunyai kemampuan besar untuk menyimpan energi persatuan volume
dengan menaikkan tekanannya, namun ada hal-hal yang harus diperhatikan yaitu :
kenaikan temperatur pada pemampatan, pendinginan pada pemuaian, dan kebocoran
yang mudah terjadi.
5
Gambar 2.3 Kompresor Vane
Kompresor vane memiliki dua jenis yaitu the roller or single-vane dan multiple-
vane. In the roller type the centerline of the shaft is the same as the centerline of the
cylinder. In the multiple-vane compressor the rotor revolves about its own centerline,
but the centerlines of the cylinder and the rotor do not coincide (Wilbert F.S & Jerold
W.J, 1983).
6
rotor pada kompresor. Pada saat putaran rendah maka gaya sentrifugal yang dihasilkan
juga kecil akibatnya pengembangan vane sedikit. Agar vane dapat mengembang
dengan penuh dan bersinggungan dengan rotor maka untuk megembangnya vane
dibantu oleh kerja dari katup triger. Pada putaran rendah maka tekanan pegas mampu
mengalahkan tekanan udara sehingga katup triger membuka. Selanjutnya tekanan
udara dari rear cover akan mengalir ke bagian bawah ujung dari pada vane sehingga
akan mendorong vane mengembang dan mampu memenuhi ruangan stator, sehingga
proses pengisapan dan penekanan berjalan optimal. Pada vane mengembang maka vane
akan mendorong udara menuju ke katup tekan selanjutnya dialirkan ke filter untuk
penyaringan.
Pada saat putaran tinggi maka gaya sentrifugal yang dihasilakn juga tinggi
sehingga mempu mengembang penuh tanpa bantuan dari katup triger. Aliran dari katup
triger juga terputus karena tekana pegas mampu dikalahkan tekanan udara sehinga
katup udara tertutup.
7
Gambar 2.5 Cara Kerja Kompresor Vane
8
beberapa desain tertentu atau difungsikan untuk dihubungkan dengan bagian lain,
misalnya selang perantara, discharge dapat didesain berupa lubang berulir dan
ditambahkan double naple berbahan logam kuningan di atasnya.
3. Rotor, bagian ini berfungsi untuk menciptakan dan meneruskan putaran dari mesin
secara eksentris terhadap stator, untuk mendapatkan gaya sentrifugal yang
dimanfaatkan untuk proses pengisapan dan penekanan udara.
4. Stator, komponen ini berfungsi sebagai tempat perputaran rotor yang didesain
untuk menciptakan perubahan volume pada celah antara rotor, stator, dan sliding
vane untuk proses isap dan tekan udara.
5. End Plate, selain berfungsi sebagai penutup stator, end plate juga didesain sebagai
bracket / dudukan komponen kompresor yang lain, seperti rotor shaft, vane glider,
vane axel, dan glider bearing.
6. Glider bearing, untuk mengurangi gesekan antara end plate dengan vane glider
maka ditambahkan mekanisme bearing di antara kedua komponen tersebut.
7. Rotor Shaft, bagian ini berperan sebagai poros utama yang bertugas meneruskan
putaran dari sumber gerakan ke rotor.
8. Vane Glider, komponen ini berfungsi sebagai pengatur panjang sliding vane yang
keluar dari rotor. Mekanismenya sederhana, Vane glider berputar pada glider
bearing pada titik senter yang sama dengan stator, sedangkan sliding vane
bergerak bersama rotor yang berputar eksentris terhadap stator, sehingga secara
otomatis panjang sliding vane yang keluar dari rotor akan sama dengan gap yang
terbentuk antara rotor dan stator yang selalu berubah.
9. Vane Axel, sumbu geser sliding vane yang terdapat pada rotor
10. Vane atau Sliding vane, sliding vane berperan sebagai penyekat ruang yang
terbentuk antara rotor dan stator sehingga fluida gas tidak keluar ataupun mengalir
kembali ke suction, selain itu juga berfungsi untuk membantu menciptakan
kevakuman pada saat proses hisap dan membantu penekanan saat proses
discharge.
9
11. Lubricant Sump, bak penampung pelumas ini berfungsi sebagai penampung
pelumas yang dengan mekanisme tertentu dialirkan untuk melumasi beberapa
bagian kompresor.
Jadi dari rumus di atas terlihat bahwa perubahan volume hanya akan
mengubah nilai tekanannya saja. Proses kompresi isotermal pada proses
sebenarnya sangat sulit diaplikasikan, walaupun silinder atau udara mampat
didinginkan tetap saja tidak mungkin menjaga temperatur yang konstan. Hal ini
disebabkan karena cepatnya proses kompresi yang terjadi di dalam silinder.
10
Gambar 2.7 Proses Kompresi Isotermal
11
3. Daya Kompresi Adiabatis
4. Efisiensi Kompresor
12
7. Perpindahan kecepatan D (for single-vane compressor)
𝜋
D = (A2-B2) L m3/s
4
13
G. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Kompresor Vane
1. Keuntungan dari penggunaan kompresor vane :
a. Mengkompensasi keausan melalui perpanjangan baling - baling.
b. Dapat berputar pada putaran tinggi, sehingga dimensinya relatife lebih kecil.
c. Getaran mekanisnya lebih kecil.
d. Perawatannya lebih sederhana karena jumlah bagiannya lebih sedikit, misal
tanpa katup dan mekanisme lain, sehingga biaya perawatannya lebih murah.
e. Dapat mengalirkan debit yang lebih kontinyu dibandingkan dengan
kompresor reciprocating.
f. Dapat beroperasi pada keadaan kering untuk sementara waktu.
g. Dapat didesain hanya dengan satu stufing box atau pengedap.
h. Memiliki kevakuman dan daya hisap yang tinggi.
i. Mudah untuk dipasang.
14