Anda di halaman 1dari 11

4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kompresor
Kompresor adalah satu diantara mesin-mesin fluida yang berfungsi untuk
merubah energi kinetik menjadi energi tekan dengan prinsip kerjanya memindahkan
fluida kompresibel dari tekanan rendah ke tekanan yang lebih tinggi. Kompresor
biasanya bekerja dengan menghisap udara atmosfir. Jika kompresor bekerja pada
tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir maka kompresor disebut sebagai
penguat (booster), dan jika kompresor bekerja dibawah tekanan atmosfir maka disebut
pompa vakum.
Gas mempunyai kemampuan besar untuk menyimpan energi persatuan volume
dengan menaikkan tekanannya, namun ada hal-hal yang harus diperhatikan yaitu :
kenaikan temperatur pada pemampatan, pendinginan pada pemuaian, dan kebocoran
yang mudah terjadi.

Gambar 2.1 Kompresor


Kompresor dibagi atas 2 tipe dasar yaitu kompresor perpindahan positif
(positive displacement) dan dinamik. Kompresor perpindahan positif dibagi atas
kompresor torak dan kompresor rotari. Kompresor dinamik juga dibagi atas kompresor
sentrifugal dan axial.
Gambar 2.2 Pembagian Jenis Kompresor

B. Definisi Kompresor Vane


Kompresor vane disebut juga rotary vane compressor atau kompresor sudu
luncur. Terdiri atas sebuah rotor yang dipasang secara eksentris pada silinder yang
sedikit lebih besar dari pada rotor. Baling-baling bergerak maju mundur secara radial
dalam slot rotor mengikuti kontur dinding silinder saat rotor berputar. Sudu didorong
oleh gaya sentrifugal yang timbul saat rotor berputar sehingga selalu rapat dengan
dinding silinder. Untuk menjamin kerapatan antara sudu dengan dinding silinder
dipasang pegas pada slot rotor. Untuk menjaga agar sudu tidak cepat aus, maka
biasanya diujung sudu yang bersinggungan dengan casing digunakan logam lain.
Kapasitas kompresor untuk ukuran rotor dan casing yang sama adalah fungsi jumlah
sudu. Semakin banyak sudunya, makin besar kapasitasnya, tetapi perbandingan
kompresinya lebih rendah dan volume vane lebih besar. Randemen volumetrisnya
berkisar antara 0,6 sd 0,9.

5
Gambar 2.3 Kompresor Vane
Kompresor vane memiliki dua jenis yaitu the roller or single-vane dan multiple-
vane. In the roller type the centerline of the shaft is the same as the centerline of the
cylinder. In the multiple-vane compressor the rotor revolves about its own centerline,
but the centerlines of the cylinder and the rotor do not coincide (Wilbert F.S & Jerold
W.J, 1983).

(a) Single-Vane (b) Multiple-Vane


Gambar 2.4 Jenis Kompresor Vane

C. Prinsip Kerja Kompresor Vane


Pada dasarnya baik single vane maupun multiple vane memiliki prinsip kerja
yang sama. Pada saat putaran mesin hidup dan kopling magnet bekerja maka pressure
plate akan tertarik oleh kekuatan magnet, sehingga putaran mesin berhubungan dengan

6
rotor pada kompresor. Pada saat putaran rendah maka gaya sentrifugal yang dihasilkan
juga kecil akibatnya pengembangan vane sedikit. Agar vane dapat mengembang
dengan penuh dan bersinggungan dengan rotor maka untuk megembangnya vane
dibantu oleh kerja dari katup triger. Pada putaran rendah maka tekanan pegas mampu
mengalahkan tekanan udara sehingga katup triger membuka. Selanjutnya tekanan
udara dari rear cover akan mengalir ke bagian bawah ujung dari pada vane sehingga
akan mendorong vane mengembang dan mampu memenuhi ruangan stator, sehingga
proses pengisapan dan penekanan berjalan optimal. Pada vane mengembang maka vane
akan mendorong udara menuju ke katup tekan selanjutnya dialirkan ke filter untuk
penyaringan.
Pada saat putaran tinggi maka gaya sentrifugal yang dihasilakn juga tinggi
sehingga mempu mengembang penuh tanpa bantuan dari katup triger. Aliran dari katup
triger juga terputus karena tekana pegas mampu dikalahkan tekanan udara sehinga
katup udara tertutup.

7
Gambar 2.5 Cara Kerja Kompresor Vane

D. Bagian-Bagian Kompresor Vane


Kompresor tipe vane memiliki beberapa bagian seperti yang ditunjukkan oleh
gambar berikut ini.

Gambar 2.6 Bagian-Bagian Kompresor Vane


1. Inlet, sesuai namanya, bagian ini adalah saluran masuk / hisap udara luar ke dalam
kompresor akibat adanya kevakuman yang terjadi akibat mekanisme kerja antara
rotor, stator, dan sliding vane. Desain inlet sangat sederhana yakni hanya sebuah
lubang, tetapi biasanya inlet dihubungkan dengan komponen lain seperti dryer
ataupun filter maka desain inlet port harus memiliki ulir dalam, sehingga dapat
dipasangkan double naple sebagai perantara ke komponen kompresor yang lain.
2. Discharge, bagian ini berfungsi sebagai outlet port yaitu saluran keluar fluida gas
bertekanan dari dalam kompresor. Bentuknya hanya lubang biasa, namun untuk

8
beberapa desain tertentu atau difungsikan untuk dihubungkan dengan bagian lain,
misalnya selang perantara, discharge dapat didesain berupa lubang berulir dan
ditambahkan double naple berbahan logam kuningan di atasnya.
3. Rotor, bagian ini berfungsi untuk menciptakan dan meneruskan putaran dari mesin
secara eksentris terhadap stator, untuk mendapatkan gaya sentrifugal yang
dimanfaatkan untuk proses pengisapan dan penekanan udara.
4. Stator, komponen ini berfungsi sebagai tempat perputaran rotor yang didesain
untuk menciptakan perubahan volume pada celah antara rotor, stator, dan sliding
vane untuk proses isap dan tekan udara.
5. End Plate, selain berfungsi sebagai penutup stator, end plate juga didesain sebagai
bracket / dudukan komponen kompresor yang lain, seperti rotor shaft, vane glider,
vane axel, dan glider bearing.
6. Glider bearing, untuk mengurangi gesekan antara end plate dengan vane glider
maka ditambahkan mekanisme bearing di antara kedua komponen tersebut.
7. Rotor Shaft, bagian ini berperan sebagai poros utama yang bertugas meneruskan
putaran dari sumber gerakan ke rotor.
8. Vane Glider, komponen ini berfungsi sebagai pengatur panjang sliding vane yang
keluar dari rotor. Mekanismenya sederhana, Vane glider berputar pada glider
bearing pada titik senter yang sama dengan stator, sedangkan sliding vane
bergerak bersama rotor yang berputar eksentris terhadap stator, sehingga secara
otomatis panjang sliding vane yang keluar dari rotor akan sama dengan gap yang
terbentuk antara rotor dan stator yang selalu berubah.
9. Vane Axel, sumbu geser sliding vane yang terdapat pada rotor
10. Vane atau Sliding vane, sliding vane berperan sebagai penyekat ruang yang
terbentuk antara rotor dan stator sehingga fluida gas tidak keluar ataupun mengalir
kembali ke suction, selain itu juga berfungsi untuk membantu menciptakan
kevakuman pada saat proses hisap dan membantu penekanan saat proses
discharge.

9
11. Lubricant Sump, bak penampung pelumas ini berfungsi sebagai penampung
pelumas yang dengan mekanisme tertentu dialirkan untuk melumasi beberapa
bagian kompresor.

E. Parameter Perhitungan Kompresor Vane


Pada kompresor vane terdapat beberapa perhitungan yang perlu diperhatikan,
antara lain:
1. Proses Kompresi Isotermal
Setiap gas yang mengalami proses kompresi temperaturnya naik. Hal ini
disebabkan karena adanya sebagian energi mekanik torak atau sudu yang
dikenakan pada gas diubah menjadi energi panas. Temperatur gas akan naik
sebanding dengan kenaikan tekanan. Pada proses kompresi isotermal, gas
mampat dengan temperatur tinggi didinginkan sehingga tidak ada kenaikan
tempertur atau temperatur pada proses ini dipertahankan konstan. Apabila udara
dianggap gas ideal, hubungan antara p dan v dirumuskan sebagai berikut:

Jadi dari rumus di atas terlihat bahwa perubahan volume hanya akan
mengubah nilai tekanannya saja. Proses kompresi isotermal pada proses
sebenarnya sangat sulit diaplikasikan, walaupun silinder atau udara mampat
didinginkan tetap saja tidak mungkin menjaga temperatur yang konstan. Hal ini
disebabkan karena cepatnya proses kompresi yang terjadi di dalam silinder.

10
Gambar 2.7 Proses Kompresi Isotermal

2. Temperatur Kompresi, Perbandingan Tekanan dan Kerja


Temperatur gas akan naik setelah kompresi, baik secara adiabatis
atau politropis, karena panas disolasi, sehingga semua panas diubah menjadi
temperatur. Kecuali pada kompresi isotermal tidak ada perubahan temperatur,
karena temperatur dipertahankan normal.. Hubungan antara tekanan dan temperatur
dapat dirumuskan dengan persamaan:

Adapun besarnya kerja yang dibutuhkan untuk proses kompresi adalah


sebagai berikut:

11
3. Daya Kompresi Adiabatis

Dimana Pad = daya untuk kompresi adiabatis (kW)

4. Efisiensi Kompresor

5. Tinggi Efisiensi yang Dihasilkan Kompresor

6. Daya yang Dibutuhkan Kompresor untuk Menghasilkan Udara Mampat dengan


Tinggi Tekan Sebesar H

12
7. Perpindahan kecepatan D (for single-vane compressor)
𝜋
D = (A2-B2) L m3/s
4

Dimana A = diameter silinder, m


B = diameter roller, m
L = panjang silinder

F. Pemanfaatan Kompresor Vane


Kompresor vane banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya
dibeberapa aplikasi berikut ini:
1. Flare & vent gas
2. Collection and transport of biogas on landfills
3. Mixing of Anaerobic Digestors on AD facilities
4. Mixing of Sludge Digestors from Waste Water Treatment Plants
5. Cogeneration / Boiler feed
6. Process compressor (chemical, food, pharmaceutical,…)
7. Mine gas compressor
8. Steam compressor
9. Petrol gas booster/surpressor
10. Sliding Vane Rotary Compressor for an Aircraft POD Cooling System

13
G. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Kompresor Vane
1. Keuntungan dari penggunaan kompresor vane :
a. Mengkompensasi keausan melalui perpanjangan baling - baling.
b. Dapat berputar pada putaran tinggi, sehingga dimensinya relatife lebih kecil.
c. Getaran mekanisnya lebih kecil.
d. Perawatannya lebih sederhana karena jumlah bagiannya lebih sedikit, misal
tanpa katup dan mekanisme lain, sehingga biaya perawatannya lebih murah.
e. Dapat mengalirkan debit yang lebih kontinyu dibandingkan dengan
kompresor reciprocating.
f. Dapat beroperasi pada keadaan kering untuk sementara waktu.
g. Dapat didesain hanya dengan satu stufing box atau pengedap.
h. Memiliki kevakuman dan daya hisap yang tinggi.
i. Mudah untuk dipasang.

2. Kerugian dari penggunaan kompresor vane:


a. Tidak cocok untuk tekanan tinggi.
b. Tidak dapat memberikan tekanan akhir yang tinggi.
c. Efisiensi volumetrisnya rendah bila bagian-bagiannya kurang presisi.
d. Tidak cocok untuk bahan fluida gas yang bersifat koloid terutama
mengandung zat abrasif.

14

Anda mungkin juga menyukai