BAB 1
PENDAHULUAN
lumpuh sesaat atau gejala berat sampai kehilangan kesadaran dan kematian,
bukan hanya menyerang usia lanjut tetapi juga dialami oleh mereka yang
hemoragik) ataupun sumbatan (stroke iskemik) dengan gejala dan tanda sesuai
bagian otak yang terkena, yang dapat sembuh sempurna, sembuh dengan
cacat, atau kematian. Stroke iskemik merupakan suatu penyakit yang diwali
fungsional otak akut fokal maupun global akibat terhambatnya aliran darah ke
otak yang disebabkan oleh perdarahan suatu arteri serebralis. Darah yang
keluar dari pembuluh darah dapat masuk ke dalam jarigan otak sehingga
adalah gaya hidup yang kurang sehat seperti : merokok, minum alkohol
1
2
yang mengandung kafein secara berlebihan, pola makan yang tidak teratur,
dls (Junaidi, 2012). Selain faktor di atas ada beberapa faktor yang tidak dapat
di ubah seperti : keturunan, umur, ras dan jenis kelamin (NIC-NOC, 2015).
Akibat awal atau hal yang sering menjadi tanda awal dari stroke adalah
oleh Tenaga Kesehatan juga meningkat dari 8,3 per 1000 pada tahun 2007
menjadi 12,1 per 1000 di tahun 2013. Pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta
diperkirakan terjadi sekitar 800 -1.000 kasus stroke setiap tahunnya (Junaidi,
2012). Stroke yang paling sering terjadi adalah stroke iskemik atau yang
3
sering disebut dengan stroke non perdarahan, dari 100 % kasus sekitar 80-85
Bagi pasien stroke kemungkinan ada satu atau beberapa kebutuhan dasar
kebutuhan fisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih
efektif, dilakukan fisioterapi dada dan tindakan suction bagi pasien yang tidak
tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada klien yang mengalami
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Klien
1.5 Manfaat
a) Bagi Peneliti
Nafas.
keperawatan.
c) Rumah sakit
Nafas.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2. Konsep Stroke
2.1.1 Definisi
Stroke adalah cedera vascular akut pada otak yang disebabkan oleh
Jadi stroke adalah gangguan fungsi saraf yang terjadi karena gangguan
aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak dengan gejala
Otak adalah suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat
computer dari semua alat tubuh. Jaringan otak dibungkus oleh selaput otak
7
8
dan tulang tengkorak yang kuat dan terletak dalam kavum kranii. Berat otak
orang dewasa kira-kira 1400 gram, setengah padat dan berwarna kelabu
kemerahan. Otak dibungkus oleh tiga selaput otak (meningen) dan dilindungi
oleh tulang tengkorak. Otak mengapung dalam satu cairan untuk menunjang
otak yang lembek dan halus. Cairan ini bekerja sebagai penyerap goncangan
benturan atau getaran pada otak dan sumsum tulang belakang. Selaput otak
Secara garis besar, system saraf pusat dibagi menjadi 2, yaitu system saraf
pusat dan system sarat tepi. System saraf pusat (SSP) terbentuk oleh otak dan
medulla spinalis. System saraf luar SSP disebut system saraf tepi (SST).
9
Fungsi dari SST adalah menghantarkan informasi bolak balik anatra SSP
bagiannya adalah:
1) Cerebrum
hemisfer kanan dan kiri tersusun dari korteks. Korteks ditandai dengan
a) Lobus fontalis
b) Lobus parietalis
parasentralis (Syaifuddin,2014).
c) Lobus oksipitalis
(Syaifuddin,2014).
d) Lobus temporalis
e) Lobus limbic
2) Cerebellum
tubuh yang sama. Berat serebellum lebih kurang 150 gram (8-9%) dari
3) Brainstem
2.1.3 Etiologi
1. Thrombosis serebral
biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun
setelah thrombosis.
otak:
14
a. Aterosklerosis
thrombosis.
(embolus).
serebral.
2. Emboli
Desease (RHD).
b. Miokard infard
3. Haemorhagi
herniasi otak.
4. Hipoksia umum
adalah:
5. Hipoksia setempat
setempatadalah:
subarachnoid.
2.1.4 Patofisiologi
area yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat. Suplai darah
ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan local (
dan edema dan kongesti di sekitar area. Area edema ini menyebabkan
disfungsi yang lebih besar daripada area infark itu sendiri. Edema dapat
pebaikan. Oleh karena trombosit biasanya tidak fatal, jika terjadi septic
infeksi akan meluas pada dinding pembuluh darah maka akan terjadi
abses atau ensafisitas, atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah
ruftur.
massa otak, peningkatan tekanan intracranial dan yang lebih berat dapat
magnum.
lebih dari 10 menit. Anoksia serebral dapat terjadi yang bervariasi salah
2.1.5 Klasifikasi
1. Stroke Hemoragik
atau saat aktif, namun bisa juga terjadi waktu saat istirahat.
19
(Tarwoto,2013).
21
2.1.6 pathway
22
Menurut Smeltzer & bare (2010) tanda dan gejala strok adalah sebagai
berikut
8. Kesadaran menurun
2.1.8Komplikasi
1. Hipoksia srebral
3. Embolisme serebral
23
4. Pneumonia serebral
5. ISK, Inkontnensia
6. Kontraktur
7. Tromboplebitis
8. Abrasi kornea
9. Dekubitus
10. Encephalitis
2.1.9 Penatalaksaan
memakai kateter
1. Pengobatan konservatif
dibuktikan.
2. Pengobatan pembedahan
aneurisma.
3. Pencegahan Stroke
(cegah kegemukan).
25
sayuran).
1. CT Scan
permukaan otak.
2. MRI
3. Angiografi Serebri
4. USG Doppler
system karotis)
5. EEG
6. Sinar X tengkorak
7. Pungsi Lumbal
2.2.1 Definisi
2. Dispnea
3. Gelisah
4. Kesulitan verbalisasi
6. Ortopnea
10. Sianosis
1. Lingkungan
a. Perokok
28
b. Perokok pasif
c. Terpajan asap
e. Mucus berlebihan
3. Fisiologis
a. Asma
b. Disfungsi neuromuscular
c. Infeksi
2.3.1 Pengkajian
keperawatan.
29
1) Identitas Klien
2) Keluhan Utama
6) Riwayat Psikososial
hari.
7) Pola nutrisi
a) Makan
b) Minum
8) Pola Eliminasi
a) BAK
b) BAB
9) Aktivitas/ istirahat
a) Keadaan Umum
bervariasi.
b) Pemeriksaan Integumen
c) Kepala
riwayat operasi.
32
d) Mata
VI)
e) Hidung
f) Mulut
g) Dada
h) Abdomen
i) Eksremitas
Muttaqin,2009).
(2) Nilai 1 : bila terlihat kontraksi dan tetapi tidak ada gerakan
pada sendi
(3) Nilai 2 : bila ada gerakan pada sendi tetapi tidak bisa
melawan grafitasi
kekuatannya berkurang
kekuatan penuh
h) Pemeriksaan neurologi
Intervensi Rasional
1. Berikan penjelasan kepada keluarga 1. Keluarga lebih berpastisipasi
klien tentang sebab peningkatan TAK dalam proses penyembuhan
dan akibatnya
2. Mengetahui tanda-tanda
2. Baringkan klien (bedrest) total dengan
neurologis dengan GCS atau
posisi tidur terlentang
mencegah perdarahan ulang
6. Menurunkan permeabilitas
6. Kolaborasi pemberian terapi sesuai kapiler, menurunkan eema
instruksi dokter, seperti : steroid, serebri, menurunkan metabolic
aminofel, antibiotika sel dan kejang
Intervensi Rasional
1. Libatkan keluarga untuk 1. Agar perawat paham informasi
memahami / memahamkan dari klien
informasi dari klien
4. Memberikan cairan/makanan
4. Berikan cairan melalui
pengganti jika pasien tidak
intravena/makanan melalui
mampu untuk melan segala
selang
sesuatu melalui mulut
45
2.3.4 Implementasi
2.3.5 Evaluasi