Anda di halaman 1dari 30

KONSEP TERAPI HERBAL

Disusun Oleh:

Kelompok 9

Gita Lara Puspita (14.401.16.034)

Halimatus Sakdiyah (14.401.16.035)

Haqiqi Nur Firdausi (14.401.16.036)

Harun Al-Rasid (14.401.16.037)

Heri Dwi Saputro (14.401.16.038)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI

2017/2018

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Konsep Terapi Herbal”. Makalah ini kami
susun untuk memenuhi tugas mata ajar Keperawatan Komplementer dengan maksud
memberikan pengetahuan tentang Terapi Herbal. Dan tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada:

1. Ibu Anis Yuliastutik., S.Kp., M.Kes selaku direktur AKES RUSTIDA


2. Bapak Aripin , S.Kep.Ns, M.Kes selaku KA prodi AKES RUSTIDA
3. Bapak Aripin , S.Kep.Ns, M.Kes selaku PJMK Keperawatan Komplementer yang
telah berbagi ilmu dan pengalaman sehingga kami dapat belajar tentang terapi
herbal.
4. Kelompok 9 Yang telah membantu penyelesaian tugas makalah Terapi Herbal.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan pengaruh yang baik untuk
pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan.Seperti
pepatah yang mengatakan “Tak Ada Gading Yang Tak Retak” Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.

Krikilan, 17 September 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................1

1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................3

2.1 Definisi Terapi Herbal.................................................................................................3

2.2 Macam-macam Jenis Herbal ....................................................................................... 3

2.3 Konsep Pengobatan Terapi Obat Herbal ....................................................................9

2.4 Keuntungan Pengobatan Terapi Obat Herbal ............................................................. 10

2.5 Kerugian Pengobatan Terapi Obat Herbal ..................................................................10

BAB III PENUTUP .........................................................................................................12

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................12

3.2 Sara .............................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obat herbal di indonesia, badan pengawas obat dan makanan berdasarkan keputusan
kepala badan pengawas obat dan makanan republik indonesi nomor : HK.00.05.4.2411
tahun 2014 tentang ketentuan pokok pengelompokan obat bahan alam berdasarkan cara
pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat. Obat bahan
alam indonesia dikelompokkan menjadi: Jamu, Obat Herbal Terstandart dan Fitofarmaka.

Pengobatan dengan bahan alam yang ekonomis merupakan salah satu solusi yang
baik untuk menanggulangi masalah kesehatan. Kecenderungan penggunaan bahan obat
alam atu herbal di dunia semakin meningkat. Gerakan back to nature yang menunjukkan
minimnya efek negatif yang ditimbulkan dari penggunaan herbal dan juga ekonomis
menarik minat masyarakat untuk kembali menggunakan obat-obatan dari bahan alami.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu terapi obat herbal?


2. Apa saja macam-macam jenis herbal?
3. Bagaimana konsep pengobatan terapi herbal?
4. Apa saja keuntungan dari obat herbal?
5. Apa saja kerugian dari obat herbal?

1
1.3 Tujuan

Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan mahasisiwa mengetahui :

1. Terapi obat herbal


2. Macam-macam jenis herbal
3. Konsep pengobatan terapi herbal
4. keuntungan obat herbal
5. kerugian obat herbal

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Terapi Obat Herbal

Obat herbal didefinisikan sebagai obat-obat yang dibuat dari bahan alami seperti
tumbuhan yang sudah dibudidayakan, maupun tumbuhan liar. Selain itu, obat herbal juga
bisa terdiri dari obat yang berasal dari sumber hewani, mineral atau gabungan antar
ketiganya. Obat herbal diolah secara tradisional dan turun menurun, berdasarkan resep
nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik secara magic
maupun pengetahuan tradisional (Supriyatna, 2014).

Secara umum, pengertian obat herbal adalah obat yang berasal dari seluruh atau
sebagian dari tumbuh-tumbuhannya. Namun sebenarnya, istilah herbal ini memiliki arti
tumbuh-tumbuhan yang tidak berkayu atau tanaman yang bersifat perdu. Obat herbal juga
disebut sebagai phytomedicine atau obat botani. Penggunaan obat herbal telah dikenal
dan digunakan sejak jaman dahulu, karena memiliki khasiat manjur dan ampuh.

2.2 Macam-macam Jenis Herbal

1. Buah Pala

3
Kandungan biji pala diantaranya adalah

1. Kandungan Energi Buah Pala = 42 kkal


2. Kandungan Protein Buah Pala = 0,3 gr
3. Kandungan Lemak Buah Pala = 0,2 gr
4. Kandungan Karbohidrat Buah Pala = 10,9 gr
5. Kandungan Kalsium Buah Pala = 32 mg
6. Kandungan Zat Besi Buah Pala = 2 mg
7. Kandungan Vitamin A Buah Pala = 29 IU
8. Kandungan Vitamin B1 Buah Pala = 0 mg
9. Kandungan Vitamin C Buah Pala = 22 mg

Manfaat Biji Pala


1) Mengurangi Rasa Sakit : Salah satu komponen pala adalah senyawa mirip dengan mentol,
yang memiliki karakteristik penghilang rasa sakit alami. Oleh karena itu, dengan
menambahkan pala sebagai bumbu masakan dapat mengurangi rasa sakit yang terkait
dari luka, cedera, strain, dan peradangan kronis dari kondisi seperti arthritis.

2) Kesehatan Pencernaan : Ketika menggiling biji pala menjadi bubuk akan


mempertahankan kandungan serat yang dapat menstimulasi proses pencernaan dengan
meningkatkan gerakan peristaltik pada otot polos usus. Selain itu juga menginduksi
sekresi lambung dan usus yang mempermudah proses pencernaan.

3) Kesehatan Otak: Pala mengandung miristisin dan macelignan yang telah terbukti dapat
mengurangi degradasi jalur saraf dan fungsi kognitif yang umumnya menimpa orang
dengan demensia atau penyakit Alzheimer. Penelitian telah menunjukkan miristisin dan
macelignan dapat menjaga fungsi otak Anda (M.A Subandi, 2002)

2. Daun Sirih

4
Kandungan Daun Sirih

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol),


seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya
mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur.

Manfaat Daun Sirih

1. Mengatasi keputihan: Daun sirih digunakan untuk mengatasi keputihan memang


masuk akal. Karena zat yang terkandung pada daun sirih diketahui para ahli masa
kini mengandung Minyak atsiri, minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati,
diatase dan gula. Zat yang bernama samak dan kavikol pada daun sirih inilah yang
memiliki daya mematikan kuman atau antiseptik dan juga anti jamur.
2. Menghilangkan bau tak sedap : Kandungan antioksidan betiephenol,
eugenol, serta chavicol yang ada dalam minyak atsiri daun sirih berguna untuk
membunuh kuman serta mencegah radang. Oleh sebab itu, daun sirih sangat
berjasa untuk melenyapkan aroma tak sedap, baik itu pada mulut, badan, hingga
organ keintiman.
3. Antioksidan: Daun sirih juga mengandung zat antioksidan, yang dapat
menghilangkan efek radikal bebas berbahaya dari tubuh (M.A Subandi, 2002)

3. Brotowali

5
Kandungan Brotowali

Kandungan kimia brotowali adalah alkaloid, damar lunak, pati, glikosida pikroretosid,
zat pahit pikroretin, harsa, berberin dan palmatin. Akar brotowali mengandung alkaloid dan
kolumbin. Rasa brotowali ini sangat pahit

Manfaat Brotowali

1) Membantu penyembuhan luka: Brotowali mengandung alkaloid barberin dan


columbina yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri pada luka.
Penggunaan brotowali dalam hal penyembuhan luka adalah dengan menumbuk
beberapa lembar daun brotowali lalu ditempelkan pada luka. Selain itu, mencuci
luka dengan rebusan batang brotowali juga dapat menyembuhkan luka.
2) Mengobati Diabetes : Tanaman brotowali memiliki sifat antidiabetik, yaitu dapat
membantu mengontrol gula darah. Cara pengobatannya adalah dengan rutin
mengkonsumsi ramuan rebusan batang brotowali, daun sambiloto, serta daun kumis
kucing sebanyak 2 kali dalam sehari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
3) Menurunkan demam: Kandungan antipiretik dan analgesik yang terdapat dalam
manfaat brotowali, mampu membantu untuk menurunkan demam. Caranya adalah
dengan mengkonsumsi hasil rebusan batang brotowali yang telah dicampur dengan
madu. Madu berfungsi untuk mengurangi rasa pahit dari air rebusan tersebut. (M.A
Subandi, 2002)

4. Jambu Biji

6
Kandungan Jambu Biji
Jambu biji merupakan sumber vitamin C yang sangat baik, dengan jumlahnya
mencapai 228 mg per 100 g atau tiga kali lebih banyak dari kebutuhan harian.. Jambu
biji juga kaya akan serat pangan dan vitamin B kompleks asam folat, asam pantotenik,
piridoksin, dan niacin. Ada juga riboflavin, tiamin, vitamin A, E, dan K meski
jumlahnya tidak sebanyak vitamin C Tak hanya itu, jambu biji dilengkapi dengan
berbagai elektrolit dan mineral. Yang cukup menonjol adalah potasium, disusul
dengan mangan, magnesium, zat besi, tembaga, kalsium, seng, fosfor, dan selenium.

Manfaat Jambu Biji

1) Meningkatkan sistem imun: Jambu biji mengandung vitamin C yang jauh lebih
besar dibandingkan jeruk, hampir 4 kali lipatnya. Penelitian menunjukkan bahwa
konsumsi buah-buahan kaya vitamin C dapat membantu tubuh mengembangkan
daya tahan untuk melawan kuman penyebab penyakit.

2) Menurunkan resiko kanker: Jambu biji sering dijadikan bahan penelitian untuk
melihat pengaruhnya terhadap perkembangan kanker prostat, payudara, dan oral.
Hasilnya, minyak daun jambu biji dianggap dapat mencegah proliferasi sel-sel
kanker dengan sangat baik. Buahnya juga diduga dapat menurunkan risiko kanker
prostat dan mencegah perkembangan sel kanker payuradara karena kandungan
likopennya yang melimpah. Ditambah lagi, vitamin C pada jambu biji berfungsi
sebagai antioksidan yang menghambat proliferasi radikal bebas.

3) Mengobati diare, disentri, dan gastroenteritis: Jambu biji banyak mengandung


astringent, senyawa yang dapat meredakan gejala diare, disentri, dan
gastroenteritis (radang lambung dan usus). Sifat astringent yang basa serta
memiliki manfaat disinfektan dan anti bakteri mampu menghambat perkembangan
mikroba dan menghilangkan kelebihan lendir dari usus. Nutrisi lain dalam jambu
biji seperti karotenoid, vitamin C, dan potasium berfungsi membantu memperkuat

7
sistem pencernaan. Sementara seratnya dapat melindungi usus besar dari paparan
racun berbahaya (M.A Subandi, 2002)

5. Bunga Rosella

Kandungan Bunga Rosella

Kelopak bunga Rosella diketahui memiliki kandungan vitamin C yang sangat


tinggi yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai
macam penyakit. Selain itu bunga rosella juga mengandung:

1) Kalori 49 kal
2) H2O 84,5 %
3) Protein 1,9 gr
4) Lemak 0,1 gr
5) Karbohidrat12,3 gr
6) Fiber 1,2 gr
7) Kalsium 0,0172 gr
8) Phospor 0,57 gr
9) Besi 0,029 gr
10) B-karotene 3 gr
11) Asam askorbat 0,14 gr

Manfaat Bunga Rosella

1) Mencegah Sembelit: Bunga rosella mengandung serat cukup tinggi sehingga


berguna untuk melancarkan pencernaan dan menghindarkan Anda dari sembelit.

8
JIka dikonsumsi secara teratur maka sangat berguna untuk kesehatan tubuh dalam
jangka panjang. Konsumsi rosella yaitu dengan cara diolah menjadi teh.
2) Menurunkan Tekanan Darah Tinggi: Bungan rosella memiliki sifat antihipertensi
dan hipotensi. Meminum teh rosella secara rutin akan membantu penderita darah
tinggi mengalami penurunan tekanan darah secara signifikan.
3) Mencegah Osteoporosis: Kalsium dan vitamin D tidak hanya bisa diperoleh dari
susu saja, melainkan bisa Anda temukan pada tanaman rosella. Bunga yang satu
ini kaya akan kandungan zat besi, vitamin D dan juga kalsium yang berguna
dalam mencegah terjadinya pengeroposan tulang atau osteoporosis. (M.A
Subandi, 2002)

2.3 Konsep Pengobatan Herbal

Konsep pengobatan herbal sangat berbeda dengan konsep pengobatan modern (yang
biasanya menggunakan kimia, sintetis sebagai obat). Misalnya dalam pengobatan kimia
sintetis penyebab penyakit adalah virus, bakteri,dan patogen (mikroorganisme pembawa
penyakit); sedangkan dalam pengobatan herbal penyebab penyakit adalah lemahnya
sistem imun. Tujuan utama obat herbal yaitu pengobatan dilakukan lebih kepada
penyembuhan dengan menyeimbangkan kondisi organ-organ ini dan bukan hanya untuk
menghilangkan gejala saja. Berikut konsep pengobatan herbal:

1. Pendekatan yang dipakai bersifat holistic. Tubuh manusia dipandang memiliki


suatu sistem hormoni yang selalu seimbang. Tidak berfungsinya satu bagian tubuh yang
lain. Jika tubuh tidak mampu menyeimbangkan keadaan kembali seperti keadaan semula,
maka akan timbul suatu penyakit. Salah satu tujuan dari pengobatan herbal adalah
membantu tubuh mengembalikan keharmonisan atau keseimbangan tubuh.

2. Selain dari faktor ekstenal, pengobatan herbal memahami bahwa dari manusia
terdapat kekuatan penyembuhan yang datang dari faktor spiritual, emosional, mental, dan
fisikal. Kekuatan penyembuh dalam dunia medis modern dikenal dengan sistem imun.

3. Menggunakan semurni murninya bahan dari herbal sebagai obat, tanpa tambahan
zat kimia sintetis (Sunanto, 2009)

9
2.4 Keuntungan Pengobatan Herbal

Keuntungan utama dalam menggunakan obat herbal ini adalah biayanya yang murah
ini karena mudahnya dapat bahan baku ini termasuklah bisa ditanam sendiri dihalaman
rumah sebagai bekalan. Kebanyakan tumbuhan ini mudah membesar dan tidak
memerlukan penjagaan yang tinggi ditanam sendiri. Selain itu, efek samping yang
ditimbulkannya relatif kecil sehingga lebih aman digunakan daripada obat-obatan modern
yang banyak efek sampingnya. Di kalangan masyarakat obat herbal ini dianggap tidak
memiliki efek samping walau sebenarnya dalam setiap tumbuhan ini mempunyai bahan
kimia walau dalam dosis yang relatif kecil sehingga tidak memberikan efek yang besar
pada penggunaanya. Berikut kelebihan dari obat herbal, antara lain:

1. Menggunakan bahan alamiah atau organic

2. Kandungannya lebih banyak diserap tubuh daripada sintetis

3. Meningkatkan sistem imun

4. Holistic atau mengobati sumber penyakit

5. Halal karena murni dari tumbuhan (Almatsier, 2001)

2.5 Kekurangan Pengobatan Herbal

Kekurangan dalam penggunaan obat herbal diantaranya sebagai berikut:

1. Membutuhkan waktu, tidak seperti obat kimia yang langsung bisa memberikan
efek nyata untuk penyembuhan penyakit, obat herbal membutuhkan waktu dan
keberlanjutan dalam proses penyembuhannya, sehingga hal ini akan membuat
penderita penyakit harus lebih bersabar.

2. Kurang terpercaya, kekurangan nyata dari obat herbal disebabkan penggunaanya


tidak dipantau oleh dokter atau tenaga medis profesional. Sehingga obat-obatan
herbal sering diambil tanpa resep yang benar. Meski efek samping obat herbal lebih
sedikit, tetapi tidak menutup kemungkinan jika penggunaan obat herbal yang tidak
sesuai bisa menyebabkan komplikasi penyakit lain.

10
3. Interaksi obat, meskipun obat herbal terbuat dari bahan alami, tetap saja
pengobatan herbal dapat bereaksi dengan obat tertentu sehingga harus mendapatkan
pengawasan dari dokter. Untuk itu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter atau
tenaga medis profesional saat mengambil obat herbal (Almatsier, 2001).

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengobatan herbal adalah pengobatan
tradisional atau pengobatan rakyat memraktekan yang didasarkan pada pemakaian
tumbuhan-tumbuhan dan ekstrak tumbuhan. Bahan herbal adalah tanaman atau bagian dari
tanaman yang digunakan sebagai pemberi aroma, perasa atau untuk pengobatan. Obat herbal
sendiri merupakan produk yang berasal dari tanaman dan digunakan untuk meningkatkan
kesehatan. Banyak obat herbal yang telah digunakan secara empiris (turun temurun) sebagai
obat dalam pengobatan tradisional.

Pengobatan herbal telah banyak digunakan masyarakat maupun medis sebagai terapi
pengobatan dalam kesehatan/keperawatan guna untuk mendapatkan hasil yang optimal.

3.2 Saran

Dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui dan
memahami tentang pengobatan herbal. Dimana kita yang berada dalam bidang kesehatan
harus mengetahui pengobatan lain selain pengobatan medis yang diberikan salah satunya
yaitu pengobatan herbal yang menggunakan bahan-bahan alami yang dapat menunjang
dalam pengobatan pasien itu sendiri.

12
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier. (2001). Pemanfaatan Obat Tradisional Pada Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Dexa
Media.

M.A Subandi. (2002). Psikoterapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sunanto, H. (2009). Obat Tradisional . Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Supriyatna. (2014). Prinsip Obat Herbal. Yogyakarta: Deepublish.

13
MAKALAH TERAPI HERBAL

Disusun Oleh Kelompok 10:

1. Holil (14.401.16.039)

2. Iin Latifatul Mina (14.401.16.040)

3. Indah Dwi Erika Wati (14.401.16.041)

4. Indah Lestari (14.401.16.042)

5. Indra Anggara (14.401.16.043)

PROGAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

2017

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Terapi Herbal”. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata ajar
Keperawatan Komplementer.

Kami menyadari bahwa didalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Maka dari itu kritik dan saran sangat
kami butuhkan untuk penulisan makalah selanjutnya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembaca.

Krikilan, 17 Oktober 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2

2.1 Pengertian Obat Herbal .............................................................................................. 2

2.2 Cara Kerja Obat Herbal .............................................................................................. 2

2.3 Keuntungan Obat Herbal ............................................................................................ 3

2.4 Kerugian Obat Herbal ................................................................................................. 3

2.5 Macam-macam Obat Herbal ....................................................................................... 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 10

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 10

3.2 Saran ........................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir-akhir ini pengobatan alternatif atau ramuan tradisional mulai naik daun.
Dimana-mana mulai banyak bermunculan klinik-klinik pengobtan tradisional yang
sangat diminati oleh masyarakat luas. Bahkan juga msyarakat sering mengupayakan
terapi kesembuhan dengan cara yang terkadang tidak masuk akal. Jika selama ini untuk
kesembuhan suatu penyakit hanya bergantung pada dokter dan kata-kata dokter seperti
sebuah “aturan yang tak terbantahkan dan mutlak yang harus dituruti”. Namun kini lain
ceritanya masyarakat mulai menyadari ternyata obat herbal tidak kalah hebat dengan
obat modern. Adapula sebagian golongan masyarakat yang bersifat lebih bijak dan
realistis, yaitu dengan tetap melakukan diagnosa medis dan ingin tahu proses
pengembangan penyakit tetap menggunakan jasa dokter, namun proses pengobatannya
menggunakan tradisional atau herbal.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari obat herbal?


2. Bagaimana cara kerja dari obat herbal?
3. Apa saja keuntungan dari obat herbal?
4. Apa saja kerugian obat herbal?
5. Apa saja macam-macam dari obat herbal?

1.3 Tujuan

1. Agar mahasiswa dapat memahami pengertian dari obat herbal


2. Agar mahasiswa dapat memahami cara kerja obat herbal
3. Agar mahasiswa dapat memahami keuntungan dari obat herbal
4. Agar mahasiswa dapat memahami kerugian dari obat herbal
5. Agar mahasiswa dapat memahami macam-macam obat herbal

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Obat Herbal

Obat Herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses atau di ekstrak
sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam prosesnya tidak
menggunakan zat kimia. (Andareto, 2015)

Seperti dalam pengertian obat herbal dapat diketahui bersama bahwa obat herbal
dapat menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang minim karena dibuat dari
bahan-bahan yang alami, tidak seperti obat-obatan sintesis yang dapat memberikan efek
samping baik secara langsung maupun setelah waktu yang lama. Pengertian obat herbal
yang mencakup efek samping inilah yang sangat menarik minat masyarakat baru-baru
ini (Andareto, 2015)

Secara umum, pengertian dari obat herbal adalah obat yang berasal dari seluruh atau
sebagian dari tumbuh-tumbuhannya. Namun sebenarnya, istilah herbal ini memiliki arti
tumbuh-tumbuhan yang tidak berkayu atau tanaman yang bersifat perdu. Obat herbal
juga disebut sebagai phytomedicine atau obat botani. Pengguanaan obat herbal telah
dikenal dan banyak digunakan sejak zaman dahulu, karena memiliki khasiat yang
manjur dan ampuh (Harmanto & Subroto, 2007)

2.2 Cara Kerja Obat

Menurut dr.Henry Naland Sp.B(K) Onk, ahli bedah kanker dari rumah sakit Omni
Medical Center (OMC), jakarta dalam seminar tentang “ mengatasi kanker dengan solusi
mahkota dewa”, 26 Mei 2005, menjelaskan bahwa mekanisme kerja obat herbal masih
memerlukan penelitian lebih lanjut, tetapi pada umumnya cara kerja obat sebagai berikut:

1. Mempunyai efek toksis lansung terhadap sel kanker


2. Salah satu senyawaan tanaman obat atau herbal itu berperan pada fase tertentu
dalam siklus mitosis sel
3. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan meningkatkan dan mengaktifkan natural
killer sel ( pembunuh sel kanker alami)
4. Merupakan sumber ion / unsur kalium (K) yang melimpah
5. Merupakan sumber antioksidan untuk menanggulangi radikal bebas

2
6. Sumber asam laktat
7. Memperbaiki dan memperkuat lingkungan jaringan tubuh dimana kanker berada
(Harmanto & Subroto, 2007)

2.3 Keuntungan Obat Herbal

Keuntungan utama dalam menggunakan obatan herbal ini adalah biayanya yang
murah (Moh, 1998). Ini karena mudahnya dapat bahan baku ini termasuklah bisa
ditanam sendiri di halaman rumah sebagai bekalan. Kebanyakan tumbuhan ini mudah
membesar dan tidak memerlukan kos penjagaan yang tinggi jika ditanam sendiri.
Selain itu, efek samping yang ditimbulkannya relatif kecil sehingga lebih aman
digunakan daripada obat-obatan modern yang banyak efek sampingnya. Malah di
kalangan masyarakat, obat herbal ini dianggap tidak memiliki efek samping walaupun
sebenarnya dalam setiap tumbuhan ini memiliki bahan kimia cuma dalam dosis yang
relatif kecil sehingga tidak memberikan efek yang besar pada penggunanya (Mangan.,
2003)

2.4 Kekurangan Obat Herbal

1. Membutuhkan waktu.
Tidak seperti obat kimia yang langsung bisa memberikan efek nyata untuk penyembuhan
penyakit, obat herbal membutuhkan waktu dan keberlanjutan dalam proses
penyembuhannya, sehingga hal ini akan membuat penderita penyakit harus lebih
sabar
2. Kurang terpercaya.
Kekurangan nyata dari obat herbal disebabakan penggunaannya tidak dipantau oleh
dokter atau tenaga medis profesional. Sehingga obat-obatan herbal sering diambil
tanpa resep yang benar. Meskipun efek samping obat herbal lebih sedikit, tetapi
tidak menutup kemungkinan jika penggunaan obat herbal yang tidak sesuai bisa
menyebabkan komplikasi penyakit lain

3. Interaksi obat.
Meskipun obat herbal terbuat dari bahan alami, tetap saja pengobatan herbal dapat
berinteraksi dengan obat tertentu sehingga harus mendapatkan pengawasan dari
dokter. Untuk itu sebaiknya anda harus berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis
profesional saat mengambil obat herbal (Mangan., 2003)

3
2.5 Macam-macam Obat Herbal

1. Bawang Putih

Bawang putih mengandung minyak atsiri, yang bersifat antibakteri dan antiseptik.
Kandungan alicin dan alin berkaitan dengan daya antikolesterol. Daya ini mencegah
penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi dan lainnya. Umbi batang bawang
putih mengandung zat-zat diantaranya:
a) Kalsium : Bersifat menenangkan sehingga cocok sebagai pencegah hipertensi
b) Saltivin : Bisa mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan serta merangsang
susunan sel saraf.
c) Diallysulvide, alilpropil-disulvida: Anti Cacing
d) Belerang
e) Protein
f) Lemak
g) Fosfor
h) Besi
i) Vitamin A,B1,dan C

Kegunaan bawang putih untuk beberapa penyakit diantaranya:

1) Mengontrol Gejala Diabetes


Sebagai obat diabetes, bawang putih bisa dikonsumsi setiap hari sesudah makan.
Pagi, siang dan malam hari masing-masing 2 atau 3 siung sekali makan.
2) Flu dan Batuk
Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih membuatnya memiliki
bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan
membran mukosa di saluran pernapasan, yang membantu melegakan
pemampatan dan mengeluakan lendir.

4
3) Kolesterol
Bawang putih merupakan agen untuk mengurangi lemak, bawang putih
merupakan bagian terpenting dalam menyembuhkan kolesterol tinggi, secara
keseluruhan penurunan terjadi sebesar 12%dari total kolesterol. Penurunan ini
terjadi setelah 4 minggu perawatan
2. Jahe Merah

Jahe merah mempunyai nama latin Zingiber officinale merupakan salah satu jenis
tanaman rimpang yang sudah terkenal untuk digunakan sebagai bahan obat serta
tanaman rempah. Tumbuhan jahe merah mempunyai kandungan minyak asiri serta
mempunyai rasa yang pedas karena adanya senyawa keton yang diberi nama singeron

Beberapa khasiat jahe merah

1) Menjaga saluran pencernaan dan antimual.

Umbi jahe merah terbukti bermanfaat sebagai karminativum yang dapat


mendorong keluar gas dari perut supaya tidak masuk angin. Efek jahe merah
sebagai penghangat tubuh juga diyakini mampu menghilangkan mual, batuk,
maupun gejala flu ringan. Kandungan enzim lipase dan protease dalam jahe
juga berperan memecahkan protein maupun lemak. Kedua enzim inilah yang
membantu pencernaan dan penyerapan makanan.

2) Mengatasi ejakulasi dini.

Rutin mengonsumsi jahe merah dapat mendorong pelepasan hormon


adrenalin sehingga melebarkan pembuluh darah. Dengan demikian, darah
bisa mengalir lebih lancar dan menstabilkan tekanan darah. Senyawa arginine
dan cineole dalam rimpang jahe merah dapat membantu mengatasi gangguan
ejakulasi dini.

5
3) Membantu mengobati rematik.

Manfaat jahe merah selanjutnya yaitu mengurangi nyeri akibat rematik


dengan cara memperlambat pembentukan sikloksigenase serta lipooksigenasi.

4) Sebagai anti-radang.

Hasil percobaan in vitro membuktikan bahwa jahe merah merupakan agen


anti-radang. Kemampuannya tersebut berkat adanya senyawa 8-shogaol dan
8-paradol. Ini adalah kedua senyawa yang berfungsi mencegah peradangan
dengan menghambat aktivitas enzim dalam siklus sikloksigenasi 2.

5) Mencegah kanker maupun tumor.

Dari pengujian laboratorium didapatkan bahwa senyawa 6-gingerol bisa


menghambat sintesis DNA dan menekan perkembangan sel kanker leukimia.

3. Daun Sirsak

Di dalam daun sirsak terdapat kandungan antioksidan yang memiliki zat pembunuh
bakteri kanker dan tidak tanggung-tanggung khasiatnya adalah 10.000 kali lebih baik
dari pada chemoterapy.

6
Khasiat Daun Sirsak

1) Menyembuhkan Segala Kanker


Banyak penelitian mengatakan dan mendapat pengakuan dari ahli medis bahwa
daun sirsak atau air rebusannya dipercaya sebagai obat herbal anti kanker dan
terbukti dapat memberantasberbagai penyakit. Di dalam daun sirsak
terkandung senyawa kimia yang dapat menyembuhkan penyakit seperti
seperti senyawa annocatacin, acetogennis, asam lenoleat, calclourin, dan
asam gentisit.
2) Obat Penyakit Ginjal
Di dalam daun sirsak dan buahnya terkandung antioksidan yang dapat mengobati
penyakit ginjal seperti radang ginjal, selain itu antioksidan yang terkandung
di dalamnya juga dapat merawat organ-organ ginjal untuk mencegah
datangnya penyakit ginjal.
3) Menyembuhkan Asam Urat
Kandungan yang terkandung di dalam daun sirsak juga bisa menyembuhkan sam
urat yang tinggi dangan cara merebus daub sirsak dengan air mendidih dan di
minum 2 kali sehari secara rutin.

4. Mahkota Dewa

Didalam buah mahkota dewa terdapat berbagai macam kandungan yang sangat
berhasiat untuk mengobati berbagai jenis penyakit diantaranya adalah:

7
1) Alkaloid : mengandung zat yang bersifat detoksifikasi yang dapat
menetralisisr racun dalam tubuh
2) Saponin : bersifat antibakteri dan antivirus yang bermanfaat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula
dalam darah.
3) Flavonoid: bermanfaat melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan
mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi
kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding
pembuluh darah

Khasiat buah mahkota dewa antara lain:

1) Menghambat pertumbuhan sel-sel tumor dan kanker


2) Mengobati rematik dan asam urat
3) Mahkota dewa memiliki kandungan saponin yang bermanfaat obat
diabetes melitus
4) Mengandung antioksidan potensial yang bermanfaat meningkatkan
sistem daya tahan tubuh
5) Menurunkan kadar kolesterol tubuh

5. Kencur

Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang
dimanfaatkan sebagai stimulan. Kandungan zat didalam kencur diantaranya yaitu:

1) Pati

8
2) Mineral
3) Minyak-minyak atsiri berupa
Sineol
Asam metil kanil dan penta dekaan
Asam sinamat
Etil ester
Borneol
Kamphene
Paraeumarin
Asam anisat
Alkaloid

Khasiat kencur diantaranya yaitu:

1) Membantu Menghilangkan Lelah


2) Mengobati Kencing Batu
3) Mengatasi Mata Pegal
4) Mengatasi Penyakit Diare
5) Mengatasi Masuk Angin

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Peninggalan nenek moyang perlu di lestarikan karna memiliki ke gunaan yang luar
biasa. Obat tradisional memiliki banyak macam dan kandungan yang dapat di
manfaatkan oleh manusia untuk kesehatan . memiliki manfaat yang ampuh
menyembuhkan penyakit, selain harganya relatif murah obat tradisional bisa di dapat di
mana saja, cara pengolahanya tidak susah,dan tidak memiliki efek samping .

3.2 Saran

Kembangkan pengetahuan masyarakat mengenai Hasiat Obat Tradisional yang dapat


di manfaat kan karena masyarakat Indonesia masih banyak yang kurangnya mengetahui
kegunaan obat tradisional. Adakan penyuluhan tentang Obat tradisional karena obat
tradisional sangat penting untuk penyembuhan berbagai penyakit dari pada obat bahan
kimia yang biasa si berikan kepada pasien di rumah sakit

10
DAFTAR PUSTAKA

Andareto, O. (2015). Apotik Herbal di Sekitar Anda. Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta.

Harmanto, N., & Subroto, M. A. (2007). Pilih Jamu dan Herbal Tanpa Efek Samping. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.

Mangan. (2003). Cara Bijak Menaklukan Kanker. Jakarta: Agromedia Pustaka.

11

Anda mungkin juga menyukai