Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. URAIAN TEKNIS.....................................................................................................3
1.1 Pengertian...........................................................................................................3
1.2 Fitur dari Traffic Routing :.................................................................................3
1.3 Number of Circuit in tandem ( Jumlah Sirkuit di tandem)..................................4
1.3.1 International Circuits ( Sirkuit Internasional).............................................4
1.3.2 National Circuits ( Sirkuit Nasional ).........................................................4
1.3.3 Multiple ISCs in a Country (Beberapa ISC di Negara)...............................4
1.4 Aturan Dasar Routing.........................................................................................5
1.3.1 Orignating Traffic (Lalu Lintas Asli)..........................................................5
1.3.2 Transit Traffic.............................................................................................5
2. APLIKASI.................................................................................................................8
3. MANFAAT...............................................................................................................11
4. KESIMPULAN........................................................................................................12
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Rec. E.171 Traffic Routing.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Rec. E.171
Traffic Routing ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
2
1. URAIAN TEKNIS
1.1 Pengertian
Routing adalah proses memilih jalan untuk lalu lintas dalam
jaringan, atau antara atau di beberapa jaringan. Routing dilakukan untuk
berbagai jenis jaringan, termasuk jaringan circuit-switched. Dalam
jaringan switching, routing adalah pengambilan keputusan tingkat tinggi
yang mengarahkan paket jaringan dari sumber mereka terhadap tujuan
mereka melalui perantara tertentu (bisa antar negara melalui kabel secara
langsung maupun melalui satelit). Sedangkan Traffic Routing adalah lalu
lintas atau jalur yang dilewati untuk menyampaikan informasi, baik antar
daerah maupun antar negara dengan menggunakan kode nomer tertentu
pada nomer telepon yang dituju, seperti contohnya kode daerah malang
0341, kediri 0354 dan sebagainya.
3
1.3 Number of Circuit in tandem ( Jumlah Sirkuit di tandem)
1.3.1 International Circuits ( Sirkuit Internasional)
Untuk alasan pada kualitas transmisi serta meminimalisir
pada post-dialing dan jawaban dari sinyal yang tertunda dan
menghindari time-out sinyal, hal ini di inginkan untuk membatasi
jumlah sirkuit di tandem pada keseluruhan koneksi. Pada rencana
ini, jumlah sirkuit internasional yang dikoneksikan terbatas untuk
maksimum 4.
4
Internasional di tandem dapat ditingkatkan dari 4 menjadi
5.
5
Four international circuits in tandem
Jika sebuah administrasi memberikan senuah routing untuk
originating traffic yang melibatkan sebuah maksimal dari tiga sirkuit
internasional di tandem ke sebuah tujuan, hal ini bisa memberikan
kemampuan ke administrasi lain untuk transit traffic. Dalam hal ini,
administrasi yang lain seharusnya mereka tidak menawarkan kemampuan
transit ke tujuan yang sama hal ini akan melebihi empat sirkuit
internasional di tandem.
6
traffic secara langsung, tetapi tidak kerute yang overflow melalui alternatif
ISC. disisi lain originating traffic menawarkan kerute tujuan langsung
yang sama dan di berikan akses ke rute yang overflow.
Pengaturan ini bisa digunakan untuk :
a. Membatasi nomer international circuit in tandem untuk transit calls,
namun memungkinkan panggilan asli ke nilai maksimum dari Four
international circuits in tandem.
b. Mencegah transit traffic agar tidak overflow dari rute secara langsung,
untuk meminimalisir
7
2. APLIKASI
8
Gambar diatas merupakan contoh dari koneksi secara tidak
langsung, gambar diatas menunjukan bahwa jika pengirim akan
mengirimkan sebuah paket ketempat yang diinginkan maka harus
melewati titik hubung (transit) terlebih dahulu yang telah ditentukan oleh
ISC (International Switching Centres) . dapat dilihat pada gambar
mempunyai jalur yang berbeda kenapa? Karena pada garis putus-putus
menunjukan jalur yang sangat padat (banyak yang menggunakan ) maka
dari itu ISC (International Switching Centres) mencari jalur yang
sekiranya tidak padat yaitu harus melalui titik hubung (Transit).
9
Gambar yang diatas menggunakan prinsip yang sama dengan
gambar yang sebelumnya, misalnya seseorang yang berada Negara A akan
menelepon seseorang yang berada di Negara B, maka dari itu harus
melewati Negara C dan Negara D terlebih dahulu, setelah itu kita lihat
pada gambar seharusnya pada saat di Negara D dilangsungkan ke Negara
E namun pada Negara E traffic yang terlihat cukup padat. Oleh karena itu
akan dipindah traffic ke Negara F dulu baru ke E dan ketujuan yaitu
Negara B .
10
3. MANFAAT
11
4. KESIMPULAN
Traffic Routing adalah lalu lintas atau jalur yang harus dilewati
oleh packet (informasi yang akan disampaikan ke lawan bicara) pada
telepon untuk hubungan antar daerah maupun antar negara. Bisa secara
langsung dengan menggunakan kabel maupun melalui satelit. Selain itu,
switching yang dilewatkan bisa langsung ke tempat tujuan atau melewati
beberapa transit untuk mencapai tujuan. Rec. E.171 adalah salah satu
metode routing yang memiliki jenis seperti Two and three international
circuits in tandem, Four international circuits in tandem dan Special
arrangements (Pengaturan Khusus) yang memiliki berbeda aturan.
12