Anda di halaman 1dari 8

Pyroelectric materials for solar energy harvesting: a comparative study

Manish Sharma, Aditya Chauhan, Rahul Vaish and Vishal Singh Chauhan
School of Engineering, Indian Institute of Technology Mandi, 175 001, India

Bahan piroelektrik untuk energi matahari panen: studi banding

Latar Belakang

Listrik merupakan kebutuhan pokok pada saat ini, kebutuhan akan listrik setiap tahun
meningkat sedangkan sumber energi konvensional serta bahan bakar fosil menipis denga
cepat. Oleh karena itu banayak peneliti mengembangkan sumber energi alternatif yaitu
terbarukan seperti matahari, angin dan pasang surut, itu diharapkan kedepannya mampu
memenuhi kebutuhan energi lisrik untuk masa depan. Di antara seumber energi tersebut
sumber energi mataharilah yang paling mudah dan murah untuk dikembangkan karena di
seluruh dataran bumi disinari oleh matahari. Ada beberapa metode yang digunakan untuk
memanen energi litrik pada matahari di antaranya pemanen energi thermoelectric
menggunakan efek Seebeck, sel surya fotovoltaik dan matahari pembangkit listrik termal,
tetapi baru - baru ini penghasil tenaga listrik menggunakan efek piroelektrik menerima
banyak perhatian dari para peneliti, karena memeiliki keuntungan utama adalah dia
bergantung pada waktu perubahan suhu. Disini peeliti membandingkan bahan dan model
untuk piroelektrik yang mana yang lebih efektif dan efisien.

Metode Penelitian
Metode penelitian disini dilakauakan pada dua cara yaitu pada metode pemanasan dan
pendinginan.

a. Metode pemanasan
Pada proses ini jumlah panas yang di simpan bahan piroelektrik adalah perbedaan
anatar panas yang diserap oleh matrial daru radiasi matahari dan panas yang hilang ke
lingkungan pendingin karena konveksi alami, suhu maksimum dan minimum
tergantung pada intensitas matahari, kecepatan angin, termal kapasitas dan
absorpativis matrial.
b. Metode pendiginan
metode pendinginan yang di guanakan adalah konveksi paksa dengan mengguanakan
udara

Pada gambar di atas dapat dilihat pada gamabar (b) terjadi konbveksi paksa bahan
piroelektrik pada saat yang sama radiasi diblokir sehingga membantu dalam proses
medinginkan matrial dan mendistribsikan panas ke sekitar, Itu terjadi karena
rangkaian resistor dihubungkan secara paralel dengan nilai hambatan beban.
Hasil penelitain

Dari hasil penelitain di dapatkan 4 grafik yakni sebagai berikut :

Gambar.(1) di atas ini menjelaskan variasi temperatur dalam material sebagai fungsi waktu.
Diamati sebagai nilai beban kapasitansi meningkat, tegangan menurun. Ini karena muatan
yang dihasilkan dari bahan piroelektrik tetap sama karena hanya bergantung pada perbedaan
suhu. Namun, pada penurunan beban kapasitansi, kapasitas penyimpanan energi dan output
daya akan berkurang untuk pertimbangan waktu yang lebih besar.
Gambar(2) memberikan data yang diperoleh untuk arus pyroelectric yang dihasilkan dari
material yang berbeda yang diteliti. Dapat diamati bahwa nilai puncak dari arus yang
dihasilkan adalah 1,52μA untuk SBN
Dari gambar (3) a – d menunju menunjukkan variasi potensial listrik dengan kapasitansi
beban yang berbeda dan tanpa hambatan beban sebagai fungsi waktu. Kapasitansi beban
bervariasi, Diamati bahwa ketika nilai beban kapasitansi meningkat, tegangan menurun. Itu
karena muatan yang dihasilkan dari bahan piroelektrik tetap sama karena hanya bergantung
pada perbedaan suhu.
Kesimpualan

Dari hasil analisa komparatif bahan piroelektrik utama untuk aplikasi pemanen energi
matahari. Tujuh bahan piroelektrik yang berbeda dipelajari untuk konversi energi panas
matahari menggunakan pemodelan finite element. Radiasi matahari diasumsikan sebagai
sumber panas, sementara berbagai tingkat aliran udara digunakan untuk mencapai siklus
pemanasan dan pendinginan yang diperlukan. Bahan awalnya dianalisis menggunakan nilai
standar beban kapasitansi dan ketahanan untuk waktu siklus split 70 dan 30s untuk
pemanasan dan pendinginan, masing-masing. SBN (bahan yang paling menjanjikan untuk
aplikasi pemanen energi matahari) ditemukan menjadi bahan piroelektrik terbaik (di antara
material yang dipertimbangkan) dengan tegangan penyimpanan maksimum.
Daftar Pustaka

[1] Grätzel M 2005 Solar energy conversion by dye-sensitized photovoltaic cells Inorg.
Chem. 44 6841–51.

[2] Bach U et al 1998 Solid-state dye-sensitized mesoporous TiO2 solar cells with high
photon-to-electron conversion efficiencies Nature 395 583–5.

[3] Vullers R, van Schaijk R, Doms I, Van Hoof C and Mertens R 2009 Micropower energy
harvesting Solid-State Electron. 53 684–93.

[4] Zhang Q, Agbossou A, Feng Z and Cosnier M 2011 Solar micro-energy harvesting with
pyroelectric effect and wind flow Sensors Actuators A 168 335–42 .

[5] Krishnan S H, Ezhilarasi D, Uma G and Umapathy M 2014 Pyroelectric-based solar and
wind energy harvesting system IEEE Trans. Sust. Energy 5 73–81.

[6] Sebald G, Lefeuvre E and Guyomar D 2008 Pyroelectric energy conversion: optimization
principles IEEE Trans. Ultrason., Ferroelect., Freq. Control 55 538–51.

[7] Leng Q et al 2014 Harvesting heat energy from hot/cold water with a pyroelectric
generator J. Mater. Chem. A 2 11940–7 .

[8] Charlot B, Coudouel D, Very F, Combette P and Giani A 2015 Droplet generation for
thermal transient stimulation of pyroelectric PZT element Sensors Actuators A 225 103–10.

[9] Bowen C, Taylor J, LeBoulbar E, Zabek D, Chauhan A and Vaish R 2014 Pyroelectric
materials and devices for energy harvesting applications Energy Environ. Sci. 7 3836–56.

[10] Hunter S R, Lavrik N V, Mostafa S, Rajic S and Datskos P G 2012 Review of


pyroelectric thermal energy harvesting and new MEMs-based resonant energy conversion
techniques SPIE Defense, Security, and Sensing: International Society for Optics and
Photonics vol 8337 p 83770D.

[11] Kim M-S, Jo S-E, Ahn H-R and Kim Y-J 2015 Modeling of a honeycomb-shaped
pyroelectric energy harvester for human body heat harvesting Smart Mater. Struct. 24
065032.

[12] Yang Y, Zhou Y, Wu J M and Wang Z L 2012 Single micro/ nanowire pyroelectric
nanogenerators as self-powered temperature sensors ACS nano 6 8456–61 [13] Yang Y et al
2012 Pyroelectric nanogenerators for harvesting thermoelectric energy Nano Lett. 12 2833–8.
[14] Lingam D, Parikh A R, Huang J, Jain A and Minary-Jolandan M 2013 Nano/microscale
pyroelectric energy harvesting: challenges and opportunities Int. J. Smart Nano Mater. 4 229–
45.

[15] Sharma M, Chauhan A, Vaish R and Chauhan V S 2015 Finite element analysis on solar
energy harvesting using ferroelectric polymer Sol. Energy 115 722–32.

https://www.slideshare.net/111903102021/aplikasi-sensor-pyroelectric

http://sainsdanteknologiku.blogspot.com/2011/07/sensor-pir-passive-infra-red.html

http://onephysics.blogspot.com/2011/01/sumber-energi-listrik-dengan-pizzo.html

http://khoirummuslihah.blogspot.com/2015/06/pengertian-dan-cara-kerja-sensor-pir.html

http://e-belajarelektronika.com/sensor-panas-pyroelectric-detektor-eltec-e442-3/

Anda mungkin juga menyukai