Anda di halaman 1dari 4

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya pada pembahasan dapat kami simpulkan

sebagai berikut :

1. Sekolah Dasar Negeri No. 34 Pontianak Kota terletak di jalan Profesor Muhammad
Yamin ,Kecamatan Pontianak Kota,Kelurahan Sungai Bangkong
2. Pekerjaan pendahuluan
Pekerjaan pendahuluan yang dilaksanakan dilapangan meliputi pekerjaan pengukuran
dan pematokan, papan nama proyek, alat pelindung diri RK3K, fasilitas sarana
kesehatan K3 dan direksi keet pada pelaksanaan dilapangan pekerjaan papan nama
proyek penulis membahas bahwa papan nama proyek harus dipasang pada area yang
dapat dilihat banyak orang namun pada pelaksanaan dilapangan papan nama proyek
dipasang pada area yang hanya pekerja dan orang yang mempunyai kepentingan di
dalam proyek saja yang dapat melihat.
3. Pekerjaan pemancangan
Pada pelaksaan pekerjaan pemancangan dilapangan spesifikasi alat pancang yang
digunakan adalah dengan menggunakan jenis alat alat pancang drop hammer dengan
ketinggian maximum 9 m dan hammer yang digunakan dengan berat 1,5 ton. Untuk
tiang pancang yang digunakan berukuran 20 x 20 cm dengan panjang 600 cm, dengan
bentuk persegi pada bab pembahasan kami membahas tiang pancang yang digunakan
pada pemancangan pertama pada setiap titik menggunakan tiang pancang dengan
bentuk ujung runcing sedangkan yang digunakan dilapangan adalah menggunakan
tiang pancang dengan ujung persegi hal ini dapat mengakibatkan antara lain
kerusakan pada struktur tanah, kurangnya daya lekat tanah terhadap tiang pancang
diakibatkan rusaknya struktur tanah. Pada rencana anggaran biaya pekerjaan
pemancangan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan harga satuan bahan yang
digunakan pelaksana pada harga tiang pancang dalam hal ini penulis menggunakan
acuan harga dasar bahkan yang ditentukan oleh dinas pekerjaan umum dan perumahan
rakyat pada tahun 2017.
4. Pekerjaan pondasi
Pada pelaksanaan pekerjaan pondasi pilecap dilapangan dengan jenis pile cap P1, P1a,
P2, P2a, dan P3 meliputi pekerjaan persiapan, galian tanah, pasir urug, lantai kerja,
bekesting pile cap, pembuatan tulangan, pemasangan bekesting, pemeriksaan
bekesting, pemasangan tulangan, pemeriksaan tulangan, persiapan pengecoran,
pemeriksaan mutu beton, pengecoran, pemeriksaan hasil dan perawatan beton. Pada
bab pembahasan kami membahas mulai dari bahan yang digunakan hingga perawatan
yang dilakukan, pelaksanaan pekerjaan pondasi dilapangan menggunakan bahan
untuk bekesting adalah papan klas III dan menggunakan cerucuk sebagai skor
bekesting, untuk tulangan yang digunakan menggunakan tulangan D13. Metode
pelaksanaan dilapangan telah sesuai dengan bab pembahasan penulis, untuk
pelaksanaan pekerjaan pembuatan tulangan dan pemasangan tidak terdapat perbedaan
antara pelaksanaan dan pembahasan penulis, pelaksanaan pengecoran pondasi
dilakukan dengan menggunakan beton ready mix K-300 dan metode yang digunakan
dilapangan telah sesuai dengan pembahasan yang penulis tulis. Namun terdapat
perbedaan pada pekerjaan lantai kerja. Pada pembahasan, penulis membahas untuk
semua pondasi harus diberi lantai kerja pada pelaksanaan dilapangan terdapat pondasi
yang tidak diberi lantai kerja. Pada rencana anggaran biaya pekerjaan pondasi terdapat
perbedaan antara perhitungan volume penulis dan volume pekerjaan yang terdapat di
rencana anggaran biaya hal ini disebabkan karena perbedaan metode perhitungan
yang digunakan serta adanya perbedaan analisa satuan harga pekerjaan yang
digunakan penulis dan analisa harga satuan pekerjaan yang digunakan di dalam
rencana anggaran biaya.
5. Pekerjaan balok
Pelaksanaan pekerjaan balok sloof, balok lantai 2 dan ring balok terdiri dari beberapa
ukuran yaitu, untuk balok sloof dengan ukuran 20/40 cm dan 20/60 cm , untuk balok
lantai 2 dengan ukuran 20/40 cm dan 20/60 cm, untuk ring balok dengan ukuran
15/30 cm dengan level ketinggian + 7,20 ; + 8,00 ; + 9,75 m. Bahan yang digunakan
untuk balok sloof adalah papan kayu klas III, tulangan D13 dan pengecoran
menggunakan beton ready mix, untuk balok lantai 2 bahan yang digunakan adalah
multiplek sebagai bekesting, tulangan D13 dan D16, pengecoran digunakan beton
ready mix sedangkan untuk ring balokk bahan yang digunakan adalah papan kayu
klas III untuk bekesting, tulangan D13 dan pengecoran menggunakan beton ready mix
Pada pelaksanaan pekerjaan balok sloof, balok lantai 2 dan ring balok metode
pelaksanaan yang dilaksanakan dilapangan sama dengan metode pelaksanaan yang
penulis tulis namun ada beberapa hal yang berbeda yaitu pekerjaan pengecoran.
Pekerjaan pengecoran dilapangan balok sloof dikerjakan bersamaan dengan
pengecoran pelat lantai dan untuk balok lantai 2 dikerjakan bersamaan dengan
pekerjaan pelat lantai 2 dan kolom lantai 1 hal tersbut mengakibatkan besarnya resiko
beton tidak merata pada seluruh celah bekesting sehingga dikhawatirkan terjadi
keropos untuk itu penulis membuat metode pelaksanaan pengecoran dengan memisah
pekerjaan pengecoran item lain. Pada rencana anggaran biaya terdapat perbedaan
volume pekerjaan di bab pembahasan dengan volume pekerjaan yang tercantum di
rencana anggaran biaya yang di sebabkan perbedaan metode perhitungan volume
yang digunakan, selain itu terdapat perbedaan analisa harga satuan pekerjaan yang
digunakan.
6. Pekerjaan pelat lantai
Pelaksanaan pekerjaan lantai 1 dan lantai 2 dilaksanakan dengan metode pengecoran
secara langsung dan menyeluruh menggunakan beton ready mix K-225 dan
menggunakan besi wiremesh M5 yang dipasang 2 lapis sebagai tulangan dengan
ketebalan lantai 10 cm, bahan yang digunakan untuk pembuatan bekesting untuk
lantai 1 adalah papan kayu klas III dan untuk lantai 2 menggunakan multiplek.
Metode pelaksanaan pekerjaan pelat lantai yang dimulai dari pekerjaan persiapan
hingga pekerjaan perawatan pada bab pembahasan dan pelaksanaan tidak terdapat
perbedaan metode pelaksaan. Pada rencana anggaran biaya terdapat perbedaan
volume pekerjaan yang penulis bahas dan volume pekerjaan pada rencana anggaran
biaya pelaksanaan yang disebabkan perbedaan metode perhitungan volume yang
digunakan.
7. Pekerjaan kolom
Pekerjaan kolom terbagi menjadi beberapa jenis kolo yaitu K1, K2, K3, K4 dan untuk
bahan yang digunakan bekesting yang digunakan adalah multipek, untuk tulangan
yang digunakan kolom K1 dan K2 menggunakan tulangan D16 sedangkan kolok K3
dan K4 menggunakan tulangan D13, dan pengecoran dilakukan dengan beton ready
mix K-225. Pelaksanaan pekerjaan kolom lantai 1 dan kolom lantai 2 dengan metode
pelaksanaan pekerjaan yang dimulai dari pekerjaan persiapan hingga pekerjaan
perawatan dilaksanakan dengan metode yang sama seperti pada bab pembahasan
penulis namun terdapat sedikit perbedaan pada pekerjaan pengecoran yaitu metode
pelaksanaan pengecoran dalam pembahasan dilakukan untuk item pekerjaan kolom
saja, pada pelaksanaan dilapangan proses pelaksanaan dilakukan bersamaan dengan
pengecoran balok dan plat lantai hal ini apabila tidak dikerjakan dengan hati-hati dan
teliti dapat menyebabkan kerusakan pada pengecoran yaitu pengeroposan akibat tidak
padatnya cor yang dikerjakan. Pada rencana anggaran biaya pekerjaan kolom, terdapat
perbedaan volume pekerjaan yang penulis bahas dan volume pekerjaan pada rencana
anggaran biaya pelaksanaan yang disebabkan perbedaan metode perhitungan volume
yang digunakan serta terdapat perbedaan analisa harga satuan pekerjaan yang
digunakan.
8. Berdasarkan perhitungan RAB maka total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan
gedung 2 lantai sekolah dasar negeri no. 34 kecamatan pontianak kota Jl. Prof. M.
Yamin. Dari pekerjaan persiapan hingga pekerjaan struktur lantai 2 adalah sebesar Rp
3.018.945.518 (Tiga Milyar Delapan Belas Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Lima
Ribu Lima Ratus Delapan Belas Rupiah). Sedangkan rencana anggaran biaya
pelaksanaan yang digunakan adalah sebesar Rp 2.781.352.690 (Dua Milyar Tujuh
Ratus Delapan Puluh Satu Juta Tiga Ratus Lima Puluh Dua Ribu Enam Ratus
Sembilan Puluh Rupiah). Dari kedua rencana anggaran biaya tersebut didapat selisih
nominal yaitu sebesar Rp 237.592.827 (Dua Ratus Tisa Puluh Tujuh Juta Lima Ratus
Sembilan Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Dua Puluh Tujuh Rupiah) dari selisih
tersebut didapatkan karena adanya perbedaan perhitungan volume pekerjaan dimana
rata-rata perhitungan kami lebih besar dari Rencana Anggaran Biaya Proyek, analisa
harga satuan pekerjaan dan harga bahan yang digunakan oleh pihak pelaksana
pembangunan.
9. Pada item pekerjaan rencana anggaran biaya pelaksanaan yang dikerjakan oleh pihak
pelaksana tidak terdapat item pekerjaan pembersihan lokasi dan pemasangan
bouwplank sehingga terjadi selisih harga yang besar pada pada pekerjaan
pendahuluan.
10. Waktu yang diperlukan untuk membangun struktur gedung 2 lantai sekolah dasar
negeri no. 34 kecamatan pontianak kota Jl. Prof. M. Yamin adalah selama 8 minggu /
51 hari kalender.

SARAN

Berdasarkan pembahasan yang penulis tulis dikarenakan keterbatasan waktu sehingga


pembahasan dilakukan pada pekerjaan struktur saja maka dari itu penulis tidak dapat
membahas secara tuntas secara keseluruhan,dan terdapat beberapa data yang tidak dapat
dikumpulkan oleh penulis yaitu salah satunya time schedule dari pelaksana,sehingga penulis
tidak dapat membandingkan waktu yang penulis buat dengan waktu pada pelaksanaan
dilapangan, saran yang disampaikan untuk pembaca Tugas Akhir ini adalah agar bisa
membahas pekerjaan yang belum dibahas oleh penulis dikarenakan keterbatasan waktu
pengerjaan Tugas Akhir ini.

Anda mungkin juga menyukai