BIOLOGI
1
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
MANFAAT
SISTEM GERAK MANUSIA adalah pembahasan yang penting di mana memberi kita
wawasan tentang system gerak pada manusia . dan mengetahui apa saja system gerak pada
manusia .Sangat penting mengetahhui hal ini karna sistem gerak pada manusia ada pada diri
kita masing-masing yang setiap harinya kita gunakan untuk melakukan aktifitas berat mau
pun ringan. Setidaknya kita mengetahui sedikit tentang sistem gerak pada diri kita sendiri
dalam makalah ini.
BIOLOGI
2
SISTEM GERAK
Pengertian Gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak.
Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau
perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh
makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada
impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau
seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat
mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat
dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan
hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam
sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan
tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam
suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak
dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup.
Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi
alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau
rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan
tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan lebih
rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan datang.
Rangka/Skeleton
BIOLOGI
3
Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton.
Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :
Eksoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini
terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa,
Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda,
species Loligo sp/cumi-cumi.
Endoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini
terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan
Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat
juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda,
species Loligo sp/cumi-cumi.
Fungsi rangka :
Jenis Gerak
Gerak inverse
Gerak pronai dn G. supinasi
Gerak Elevasi dan G.depresi
Adduksi dan abduksi
BIOLOGI
4
trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian
tulang.
Susunan Cartilago
Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak
mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat
kapur/Carbonat. Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada
cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk
tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.
Pembentukan Cartilago
Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan
Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut
pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi
cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium
banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :
a. Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen,
transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat
dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama
dinding trachea yang berbentuk cincin.
b. Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago
Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang
tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
c. Cartilago Elastin/elastic
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang
bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila
manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius
(pada telinga bagian tengah) dan daun telinga.
BIOLOGI
5
Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh
osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-sel
tulang. Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum. Kandungan yang terdapat dalam
matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2.
Apabila tulang dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop akan tampak
gambaran suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem Havers/Haversii
yaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah
dan saraf yang membentuk suatu sistem.
Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang
merupakan kesatuanpembuluh darah dan sel saraf. Selain itu dalam lamella konsentris
terdapat rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah
mati hanya akan nampak rongga/lekukannya saja. Antar lakuna dihubungkan dengan saluran
kecil beruapa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan
kebutuhan nutrisi sel tulang dalam pertumbuhannya. Saluran ini tersusun dari pembuluh
darah dan sel saraf.
Pembagian tulang :
o Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi : (PIPIPEN)
Tulang pipa/panjang
Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua
bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan
dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang
berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah
antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat
ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada
orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang.
Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula,
ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.
Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah
lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang
tersebut terisi sumsum merah.
Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll.
Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga
tulang pendek berisi sumsum merah.
Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruas
Os. Carpal, dll.
BIOLOGI
6
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai
adanya celah tanpa matriks dalam rongga tulang ini.Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang
panjang.
Tulang spons/bunga karang
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat
dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.
Tulang Pendengaran :
1) Tulang martil = 2 buah
2) Tulang landasan = 2 buah
3) Tulang sanggurdi = 2 buah
Tulang badan :
1) Tulang leher = 7 ruas
2) Tulang punggung = 12 ruas
3) Tulang pinggang = 5 ruas
4) Tulang kelangkang = 5 buah
5) Tulang ekor = 4 ruas (menyatu)
Tulang dada :
1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah
BIOLOGI
7
2) Tulang dada bagian badan = 1 buah
3) Tulang dada bagian taju pedang = 1buah
Tulang rusuk :
1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang
2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang
3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang
Tulang Apendikuler/Extremitas
Tulang pergerakan atas :
1) Tulang lengan atas = 2 buah
2) Tulang pengumpil = 2 buah
3) Tulang hasta = 2 buah
4) Tulang pergelangan tangan = 2 x 8 buah
5) Tulang telapak tangan = 2 x 5 buah
6) Tulang ruas jari tangan = 2 x 14 ruas
Persendian/artikulasi
Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada
artikulasi yang dapat memungkinkanuntuk pergerakan disebut dengan sendi.
BIOLOGI
8
Artikulasi dapat dibedakkan menjadi :
SINARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi mati. Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat
digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan
jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut
sutura/suture.
AMFIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi kaku.Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat
digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago. Dijumpai pada
hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.
DIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi hidup.Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat
digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang
sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang
berfunggsi sebagai pelumas sendi.
BIOLOGI
9
Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan
gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang.
Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips.
Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
BIOLOGI
10
Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak
belakang/tidak searah.
Macamnya :
Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan).
Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
BIOLOGI
11
Macam kelainan pada sistem gerak
BIOLOGI
12
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh
bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau
rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan
manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat
mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun
dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata
karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat
disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan
alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang
mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
BIOLOGI
13
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 127,
204 – 205, 215, 217, 249, 251.
Amien, M. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka,
Jakarta. h. 69, 70, 74 – 75, 78, 81, 85 – 86.
Pratiwi, D.A. et al. 2000. Buku Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2. Penerbit Erlangga,
Jakarta. h. 74 – 78.
BIOLOGI
14
MAKALAH
KAJIAN BIOLOGI
“SISTEM GERAK”
BIOLOGI
15
Lembar Diskusi Mahasiswa
Bidang Studi : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : 1/D
Waktu : ....Menit
Kelompok :.....
Petunjuk :
a) b)
A.... A....
B...
C........... B....
C.... D.......
2. Isi gambar otot dan sebutkan nama otot tersebut beserta tempat melekatnya otot !
BIOLOGI
16
Lembar Diskusi Mahasiswa
GERAK REFLEKS
I. TUJUAN
Refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Ada dua jenis
refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks sadar, yaitu refleks built-in yang tidak perlu
dipelajari, misalnya mengedipkan mata jika ada benda asing yang masuk. kemudia refleks
didapat atau refleks terkondisi, yang terjadi ketika belajar dan berlatih, misalnya seorang
pianis yang menekan tuts tertentu sewaktu melihat suatu dikertas partitur. Jalur-jalur saraf
saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas refleks dikenal sebagai lengkung refleks.
Refleks sangat penting untuk pemeriksaan keadaan fisis secara umum, fungsi nervus
dan koordinasi tubuh. Dari refleks atau respon yang diberikan oleh anggota tubuh ketika
sesuatu mengenainya dapat diketahui normal tidaknya fungsi dalam tubuh. Oleh karena itu,
pelaksanaan praktikum ini sangat penting agar diketahui bagaimana cara memeriksa refleks
fisiologis yang ada pada manusia.
1. Alat
2. Bahan
a. Probandus
1. Mintalah salah satu seorang siswa duduk dimeja dengan rileks. Biarkan kedua kakinya
tergantung santai.
2. Rabalah terlebih dahulu bagian tendon atau urat yang berada dibawah tempurung lutut siswa
itu, agar kalian dapat memastikan letaknya.
3. Pukulkan penggaris kayu bagian yang tipis agar mengenai tendon bawah tempurung lutut
(jangan terlalu keras). Bagaimana gerakan kaki siswa yang terpukul itu? sengajakah dia
melakukannya?
BIOLOGI
17
4. Tutup matanya dan lakukan pemukulan sekali lagi. apakah gerakannya tetap sama?
V. HASIL PENGMATAN
VI. PEMBAHASAN
a. Kesimpulan
b. Saran
BIOLOGI
18
Jawaban LDM
1. a)Bagian Tubuh
a. Rangka kepala
b. Rangka Badan
. b)Bagian tangan
b. Tulang hasta
c. Tulang pengumpil
BIOLOGI
19
Jawaban Gerak Refleks
GERAK REFLEKS
I. TUJUAN
Refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Ada dua jenis
refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks sadar, yaitu refleks built-in yang tidak
perlu dipelajari, misalnya mengedipkan mata jika ada benda asing yang masuk.
kemudia refleks didapat atau refleks terkondisi, yang terjadi ketika belajar dan
berlatih, misalnya seorang pianis yang menekan tuts tertentu sewaktu melihat suatu
dikertas partitur. Jalur-jalur saraf saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas
refleks dikenal sebagai lengkung refleks.
refleks sangat penting untuk pemeriksaan keadaan fisis secara umum, fungsi nervus
dan koordinasi tubuh. Dari refleks atau respon yang diberikan oleh anggota tubuh
ketika sesuatu mengenainya dapat diketahui normal tidaknya fungsi dalam tubuh.
Oleh karena itu, pelaksanaan praktikum ini sangat penting agar diketahui bagaimana
cara memeriksa refleks fisiologis yang ada pada manusia.
1. Alat
2. Bahan
a. Probandus
1. Mintalah salah satu seorang siswa duduk dimeja dengan rileks. Biarkan kedua
kakinya tergantung santai.
2. Rabalah terlebih dahulu bagian tendon atau urat yang berada dibawah tempurung
lutut siswa itu, agar kalian dapat memastikan letaknya.
3. Pukulkan penggaris kayu bagian yang tipis agar mengenai tendon bawah
tempurung lutut (jangan terlalu keras). Bagaimana gerakan kaki siswa yang terpukul
itu? sengajakah dia melakukannya?
BIOLOGI
20
4. Tutup matanya dan lakukan pemukulan sekali lagi. apakah gerakannya tetap
sama?
V. HASIL PENGMATAN
1. Kaki dipukul dengan mata terbuka Gerak tanpa disengaja & gerakan lebih pelan
2. Kaki dipukul dengan mata tertutup Gerak tanpa disengaja & gerakan lebih keras
VI. PEMBAHASAN
Lutut dapat bergerak dengan sendirinya, karena ada gerak refleks. Efek yang terasa
hanya seperti setruman kecil. Gerak refleks merupakan respon otomatis dengan
sebagian tubuh terhadap suau stimulus. Refleks sentakan lutut merupakan refleks
rentangan. skema refleks = Stimulus saraf -> sensorik -> tali spinal ->interneuron ->
syaraf motorik ->aksi (gerakan reaksi).
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari
reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensorik kepusat saraf,
diterima oleh sel saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah didalam otak langsung
dikirim tanggapan kesaraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau
kelenjar. jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas
refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada didalam otak, misalnya gerak
mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang
belakang bila set saraf penghubung berada didalam sumsum tulang belakang
misalnya refleks pada lutut.
a. Kesimpulan
1. Gerak refleks adalah gerakan yang tidak disadari yang timbul karena adanya
rangsangan dan merupakan mekanisme pertahanan tubuh yang terjadi jauh lebih
cepat dari gerak biasa.
2. Ketika mata probandus ditutup maka gerakan lebih keras dibanding saat
probandus melihat.
BIOLOGI
21
b. Saran
Suatu penelitian harus dilaksanakan dengan teliti, cermat, dan berulang. agar
mendapatkan hasil pengamatan yang lebih akurat.
() http://bandoqueen-blogspot.com/2012/05/pengujian-sistem-saraf-gerak-refleks.html
() http://Blog.uad.ac.id/priatiningsih/category/lengkung-refleks/
BIOLOGI
22