Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

Rumusan Masalah .................................................................................................... 3


Tujuan ...................................................................................................................... 3
Manfaat .................................................................................................................... 3
SISTEM GERAK..................................................................................................... 4
1. Pengertian Gerak .......................................................................................... 4
2. Alat Gerak .................................................................................................... 4
3. Rangka Manusia........................................................................................... 5
4. Fungsi Rangka ............................................................................................. 5
5. Alat Gerak Pasif ........................................................................................... 5
6. Persendiaan .............................................................................................. ....9
7. Alat Gerak Aktif Otot ................................................................................ 11
8. Macam Kelainan Pada Sistem Gerak ......................................................... 13
Kesimpulan ............................................................................................................ 14
Daftar Pustakaan .................................................................................................... 15

BIOLOGI
1
RUMUSAN MASALAH

 Apa pengertian gerak ?


 Apa macam-macam alat gerak ?
 Apa itu rangka dan fungsinya ?
 Apa alat gerak aktif dan pasif ?
 Apa macam-macam kelainan pada sistem gerak ?

TUJUAN

 Mengetahui pengertian gerak


 Mengetahui macam-macam alat gerak
 Mengetahui rangka dan fungsinya
 Mengetahui alat gerak aktif dan pasif
 Mengetahui macam-macam kelainan pada sistem gerak

MANFAAT

SISTEM GERAK MANUSIA adalah pembahasan yang penting di mana memberi kita
wawasan tentang system gerak pada manusia . dan mengetahui apa saja system gerak pada
manusia .Sangat penting mengetahhui hal ini karna sistem gerak pada manusia ada pada diri
kita masing-masing yang setiap harinya kita gunakan untuk melakukan aktifitas berat mau
pun ringan. Setidaknya kita mengetahui sedikit tentang sistem gerak pada diri kita sendiri
dalam makalah ini.

BIOLOGI
2
SISTEM GERAK

Pengertian Gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak.
Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau
perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh
makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada
impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau
seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat
mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat
dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan
hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam
sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan
tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam
suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak
dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup.
Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi
alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau
rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan
tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan lebih
rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan datang.

sumber : kamus visual


Alat gerak
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat
gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja
sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem
gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya
sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada
manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang
sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang
besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin
dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah
otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan
otomatis tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan
mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan
memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula).

Rangka/Skeleton

BIOLOGI
3
Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton.
Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :
 Eksoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini
terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa,
Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda,
species Loligo sp/cumi-cumi.
 Endoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini
terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan
Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat
juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda,
species Loligo sp/cumi-cumi.

Fungsi rangka :

1. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.


2. Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
3. Menahan dan menegakkan tubuh.
4. Tempat pembentukan sel darah.
5. Tempat perlekatan otot.
6. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
7. Sebagai alat gerak pasif.

Jenis Gerak
 Gerak inverse
 Gerak pronai dn G. supinasi
 Gerak Elevasi dan G.depresi
 Adduksi dan abduksi

Alat gerak pasif/tulang


Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu :
 Tulang rawan/tulang muda/cartilago
 Cartilago berdasarkan funginya
Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama
dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa
bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan
rangka fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus
menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini
akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh,
masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada

BIOLOGI
4
trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian
tulang.
 Susunan Cartilago
Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak
mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat
kapur/Carbonat. Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada
cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk
tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.
 Pembentukan Cartilago
Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan
Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut
pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi
cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium
banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
 Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :

a. Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen,
transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat
dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama
dinding trachea yang berbentuk cincin.
b. Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago
Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang
tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
c. Cartilago Elastin/elastic
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang
bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila
manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius
(pada telinga bagian tengah) dan daun telinga.

 Tulang keras/tulang sejati/osteon


 Osteon berfungsi :
Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
 Terbentuk melalui proses :
Osifikasi
Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras.
Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat
perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat
tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium
dan fosfor (phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi keras.
Kalsifikasi
Proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi.

BIOLOGI
5
Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh
osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-sel
tulang. Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum. Kandungan yang terdapat dalam
matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2.
Apabila tulang dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop akan tampak
gambaran suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem Havers/Haversii
yaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah
dan saraf yang membentuk suatu sistem.
Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang
merupakan kesatuanpembuluh darah dan sel saraf. Selain itu dalam lamella konsentris
terdapat rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah
mati hanya akan nampak rongga/lekukannya saja. Antar lakuna dihubungkan dengan saluran
kecil beruapa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan
kebutuhan nutrisi sel tulang dalam pertumbuhannya. Saluran ini tersusun dari pembuluh
darah dan sel saraf.
Pembagian tulang :
o Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi : (PIPIPEN)

Tulang pipa/panjang
Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua
bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan
dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang
berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah
antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat
ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada
orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang.
Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula,
ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.
Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah
lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang
tersebut terisi sumsum merah.
Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll.
Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga
tulang pendek berisi sumsum merah.
Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruas
Os. Carpal, dll.

o Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :


Tulang kompak/padat

BIOLOGI
6
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai
adanya celah tanpa matriks dalam rongga tulang ini.Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang
panjang.
Tulang spons/bunga karang
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat
dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.

o Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi :


Tulang Axial terdiri dari :
Tulang Tengkorak :
1) Tulang dahi = 1 buah
2) Tulang ubun-ubun = 2 buah
3) Tulang kepala bagianbelakang = 1 buah
4) Tulang pelipis = 2 buah
5) Tulang baji = 2 buah
6) Tulang tapis = 2 buah
7) Tulang mata = 2 buah
8) Tulang air mata = 2 buah
9) Tulang rongga mata = 2 buah
10) Tulang pipi = 2 buah sumber : kamus visual 2004
11) Tulang hidung = 2 buah
12) Tulang rahang atas = 2 buah
13) Tulang rahang bawah = 2 buah
14) Tulang langit-langit = 2 buah
15) Tulang pangkal lidah = 1 buah

Tulang Pendengaran :
1) Tulang martil = 2 buah
2) Tulang landasan = 2 buah
3) Tulang sanggurdi = 2 buah

Tulang badan :
1) Tulang leher = 7 ruas
2) Tulang punggung = 12 ruas
3) Tulang pinggang = 5 ruas
4) Tulang kelangkang = 5 buah
5) Tulang ekor = 4 ruas (menyatu)

Tulang dada :
1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah
BIOLOGI
7
2) Tulang dada bagian badan = 1 buah
3) Tulang dada bagian taju pedang = 1buah

Tulang rusuk :
1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang
2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang
3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang

Tulang gelang bahu :


1) Tulang selangka = 2 buah
2) Tulang belikat = 2 buah

Tulang gelang panggul :


1) Tulang usus = 2 buah
2) Tulang duduk = 2 buah
3) Tulang kemaluan = 2 buah

Tulang Apendikuler/Extremitas
Tulang pergerakan atas :
1) Tulang lengan atas = 2 buah
2) Tulang pengumpil = 2 buah
3) Tulang hasta = 2 buah
4) Tulang pergelangan tangan = 2 x 8 buah
5) Tulang telapak tangan = 2 x 5 buah
6) Tulang ruas jari tangan = 2 x 14 ruas

Tulang pergerakan bawah :


1) Tulang paha = 2 buah
2) Tulang tempurung lutut = 2 buah
3) Tulang betis = 2 buah
4) Tulang kering = 2 buah
5) Tulang pergelangan kaki = 2 x 7 ruas
6) Tulang telapak kaki = 2 x 5 buah
7) Tulang ruas jari kaki = 2 x 14 ruas

Persendian/artikulasi
Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada
artikulasi yang dapat memungkinkanuntuk pergerakan disebut dengan sendi.

BIOLOGI
8
Artikulasi dapat dibedakkan menjadi :
SINARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi mati. Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat
digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan
jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut
sutura/suture.
AMFIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi kaku.Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat
digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago. Dijumpai pada
hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.
DIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi hidup.Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat
digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang
sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang
berfunggsi sebagai pelumas sendi.

Dapat dibedakan menjadi :


Sendi engsel
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja.
Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada
siku, hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
Sendi pelana/sendi sellaris
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai
pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.
Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap
tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os.
Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan
bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os.
Femur dengan Os. Pelvis virilis.
Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau
gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-
ruas Os. Metacarpal.
Sendi luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke
depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
Sendi gulung
Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang
yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.

BIOLOGI
9
Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan
gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang.
Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips.
Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.

Alat Gerak Aktif/Otot

Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi :


Otot Polos/Licin
 Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
 Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
 Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
 Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat
dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
 Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.
Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka
o Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
o Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
o Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang
pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak
sama tebalnya pad permukaan sel otot.
o Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat
pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.
o Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
Otot Jantung/myocardium
 Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang.
Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.
 Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
 Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya
adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
 Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.

Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi :


Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja
sama/menimbulkan gerakan yang searah.
Contohnya:
o Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungkup.
o Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah.
2) Otot antagonis

BIOLOGI
10
Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak
belakang/tidak searah.
Macamnya :
 Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
 Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan).
 Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
 Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).

Berdasarkan perlekatannya dibedakan menjadi :


Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang
tetap/stabil pada saat kontraksi.
Insersio
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah
posisi pada saat kontraksi.

Bagan/skema mekanisme cara kerja otot.


Kontraksi
Impuls → sel otot → ujung saraf → asetilkolin → sel otot → membebaskan ion Ca
2+ protein aktin + myosin → aktomiosin → serabut otot memendek → kontraksi.
Relaksasi
Impuls → plasma sel otot → menyerap Ca 2+ aktomiosin → aktin + myosin →
serabut otot memanjang → relaksasi.

Kelainan pada tulang dan otot


Penyebab kelaian oleh :
 Genetis
 Kuman penyakit.
 Kelainan susunan tulang dan sendi.
 Kebiasaan sikap duduk yang salah.
 Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan.
 Kurang gizi.
 Kecelakaan.

BIOLOGI
11
Macam kelainan pada sistem gerak

 Fraktura /patah tulang


Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh.
Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek
kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot).
 Osteoporosis
Yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal
ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium secara
normal.
 Fisura/retak tulang
Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan.
 Lordosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung pada
daerah lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.
 Skolisosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah
lateral. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.
 Kifosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu
membengkok ke belakang.
 Hipertrofi
Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan
kegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan.
 Atrofi
Yaitu kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang menurun. Hal ini disebabkan
adanya penyakit polimielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot.
 Stiff/kaku leher
Yaitu kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan yang
menghentak secara tiba-tiba/salah gerak.
 Tetanus
Yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Sehingga
menyebabkan otot menjadi kejang-kejang.

BIOLOGI
12
BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh
bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau
rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan
manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat
mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun
dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata
karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat
disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan
alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang
mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.

BIOLOGI
13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 127,
204 – 205, 215, 217, 249, 251.

Amien, M. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka,
Jakarta. h. 69, 70, 74 – 75, 78, 81, 85 – 86.

Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.


Furqonita,D. 2007. Seri IPA-BIOLOGI 3 SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yuhistira, Jakarta.
h. 47 – 48, 51, 61.

Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 53, 56.

Karmana, O. Dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Berdasarkan Kurikulum


1984 Disesuaikan dengan GBPP 1987. Untuk SMA kelas IIA2 Semester 3 dan 4. Penerbit
Ganeca Exact, Bandung. h. 232, 234, 236 – 237.

Lawrence, E. 1991. Hendersdon’s Dictionary of Biological Terms Tenth Edition. Longman


Scientific & Technical. Longman Group (FE) Ltd. England. h. 161, 176, 503, 530.

Microsoft Encarta Reference Library 2009.

Pratiwi, D.A. et al. 2000. Buku Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2. Penerbit Erlangga,
Jakarta. h. 74 – 78.

Prawirohartono,S. dan Hadisumarto, S. 1999. Sains Biologi-2b,Untuk SMU Kelas 2 Tengah


Tahun Kedua Sesuai Kurikulum 1994. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. h. 82, 84, 89, 87.
Prawirohartono, S. dan Kuncorowati. 2003. Biologi 2 Untuk Kelas 2 SLTPKurikulum 1994
Semester 1 dan Semester 2. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. h. 94, 96, 100, 102, 105, 109.
Saktiyono. 2004. Sains : Biologi SMP 2 Untuk Kelas VIII. Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta. h.
63, 74, 78,80.
2004. Sains : IPA Biologi 2 Untuk SLTP Kelas 2. Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta. h. 32 – 33,
45.

BIOLOGI
14
MAKALAH
KAJIAN BIOLOGI
“SISTEM GERAK”

Dosen : Suci Siti Lathifah,M.Pd


Disusun Oleh :

 Maulidya Nur Hikmah (037116107)


 Mesta Delima (037116109)
 Tia Utari (037116099)
 Tresna Kamilah (037116104)
 Tria Alzena ( 037116101 )
 Zulfahnur Attabari (037116124 )

PROGRAM STUDI PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2016

BIOLOGI
15
Lembar Diskusi Mahasiswa
Bidang Studi : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : 1/D
Waktu : ....Menit
Kelompok :.....

Petunjuk :

Diskusikanlah dengan anggota kelompok untuk mengisi LK ini !


1.Sebutkan nama bagian tubuh pada gambar yang telah diberikan abjad !

a) b)

A.... A....

B...

C........... B....

C.... D.......

2. Isi gambar otot dan sebutkan nama otot tersebut beserta tempat melekatnya otot !

a.Otot............... b.Otot............... c.Otot...............

BIOLOGI
16
Lembar Diskusi Mahasiswa

GERAK REFLEKS

I. TUJUAN

1. Untuk Mengetahui, Memahami, dan membuktikan proses terjadinya gerak refleks.

II. LANDASAN TEORI

Refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Ada dua jenis
refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks sadar, yaitu refleks built-in yang tidak perlu
dipelajari, misalnya mengedipkan mata jika ada benda asing yang masuk. kemudia refleks
didapat atau refleks terkondisi, yang terjadi ketika belajar dan berlatih, misalnya seorang
pianis yang menekan tuts tertentu sewaktu melihat suatu dikertas partitur. Jalur-jalur saraf
saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas refleks dikenal sebagai lengkung refleks.

Refleks sangat penting untuk pemeriksaan keadaan fisis secara umum, fungsi nervus
dan koordinasi tubuh. Dari refleks atau respon yang diberikan oleh anggota tubuh ketika
sesuatu mengenainya dapat diketahui normal tidaknya fungsi dalam tubuh. Oleh karena itu,
pelaksanaan praktikum ini sangat penting agar diketahui bagaimana cara memeriksa refleks
fisiologis yang ada pada manusia.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

a. penggaris kayu (atau batang kayu)

2. Bahan

a. Probandus

IV. CARA KERJA

1. Mintalah salah satu seorang siswa duduk dimeja dengan rileks. Biarkan kedua kakinya
tergantung santai.

2. Rabalah terlebih dahulu bagian tendon atau urat yang berada dibawah tempurung lutut siswa
itu, agar kalian dapat memastikan letaknya.

3. Pukulkan penggaris kayu bagian yang tipis agar mengenai tendon bawah tempurung lutut
(jangan terlalu keras). Bagaimana gerakan kaki siswa yang terpukul itu? sengajakah dia
melakukannya?

BIOLOGI
17
4. Tutup matanya dan lakukan pemukulan sekali lagi. apakah gerakannya tetap sama?

5. Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini.

V. HASIL PENGMATAN

No Perlakuan Gerakan Kaki

1. Kaki dipukul dengan mata terbuka

2. Kaki dipukul dengan mata tertutup

VI. PEMBAHASAN

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

b. Saran

BIOLOGI
18
Jawaban LDM

1. a)Bagian Tubuh

a. Rangka kepala

b. Rangka Badan

c. Rangka anggota gerak

. b)Bagian tangan

a. Tulang Lengan Atas

b. Tulang hasta

c. Tulang pengumpil

d. Ruas-ruas jari tangan

2. a. otot jantung : dijantung

b. Otot lurik : di rangka hampir diseluruh tubuh

c. Otot polos : di dinding organ dalam(sistem pencernaan)

BIOLOGI
19
Jawaban Gerak Refleks

GERAK REFLEKS

I. TUJUAN

1. Untuk Mengetahui, Memahami, dan membuktikan proses terjadinya gerak refleks.

II. LANDASAN TEORI

Refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Ada dua jenis
refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks sadar, yaitu refleks built-in yang tidak
perlu dipelajari, misalnya mengedipkan mata jika ada benda asing yang masuk.
kemudia refleks didapat atau refleks terkondisi, yang terjadi ketika belajar dan
berlatih, misalnya seorang pianis yang menekan tuts tertentu sewaktu melihat suatu
dikertas partitur. Jalur-jalur saraf saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas
refleks dikenal sebagai lengkung refleks.

refleks sangat penting untuk pemeriksaan keadaan fisis secara umum, fungsi nervus
dan koordinasi tubuh. Dari refleks atau respon yang diberikan oleh anggota tubuh
ketika sesuatu mengenainya dapat diketahui normal tidaknya fungsi dalam tubuh.
Oleh karena itu, pelaksanaan praktikum ini sangat penting agar diketahui bagaimana
cara memeriksa refleks fisiologis yang ada pada manusia.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

a. penggaris kayu (atau batang kayu)

2. Bahan

a. Probandus

IV. CARA KERJA

1. Mintalah salah satu seorang siswa duduk dimeja dengan rileks. Biarkan kedua
kakinya tergantung santai.

2. Rabalah terlebih dahulu bagian tendon atau urat yang berada dibawah tempurung
lutut siswa itu, agar kalian dapat memastikan letaknya.

3. Pukulkan penggaris kayu bagian yang tipis agar mengenai tendon bawah
tempurung lutut (jangan terlalu keras). Bagaimana gerakan kaki siswa yang terpukul
itu? sengajakah dia melakukannya?

BIOLOGI
20
4. Tutup matanya dan lakukan pemukulan sekali lagi. apakah gerakannya tetap
sama?

5. Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini.

V. HASIL PENGMATAN

No Perlakuan Gerakan Kaki

1. Kaki dipukul dengan mata terbuka Gerak tanpa disengaja & gerakan lebih pelan

2. Kaki dipukul dengan mata tertutup Gerak tanpa disengaja & gerakan lebih keras

VI. PEMBAHASAN

Lutut dapat bergerak dengan sendirinya, karena ada gerak refleks. Efek yang terasa
hanya seperti setruman kecil. Gerak refleks merupakan respon otomatis dengan
sebagian tubuh terhadap suau stimulus. Refleks sentakan lutut merupakan refleks
rentangan. skema refleks = Stimulus saraf -> sensorik -> tali spinal ->interneuron ->
syaraf motorik ->aksi (gerakan reaksi).

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari
reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensorik kepusat saraf,
diterima oleh sel saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah didalam otak langsung
dikirim tanggapan kesaraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau
kelenjar. jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas
refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada didalam otak, misalnya gerak
mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang
belakang bila set saraf penghubung berada didalam sumsum tulang belakang
misalnya refleks pada lutut.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulka bahwa :

1. Gerak refleks adalah gerakan yang tidak disadari yang timbul karena adanya
rangsangan dan merupakan mekanisme pertahanan tubuh yang terjadi jauh lebih
cepat dari gerak biasa.

2. Ketika mata probandus ditutup maka gerakan lebih keras dibanding saat
probandus melihat.

BIOLOGI
21
b. Saran

Suatu penelitian harus dilaksanakan dengan teliti, cermat, dan berulang. agar
mendapatkan hasil pengamatan yang lebih akurat.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

() http://bandoqueen-blogspot.com/2012/05/pengujian-sistem-saraf-gerak-refleks.html

() http://Blog.uad.ac.id/priatiningsih/category/lengkung-refleks/

BIOLOGI
22

Anda mungkin juga menyukai